Seminar Parenting; Bullying yang Bikin Pening

Monday, February 27, 2017

Hari Minggu 12 Pebruari yang lalu, sekolah Amay mengadakan seminar parenting dengan tema "Bullying yang Bikin Pening". Oya, seminar parenting ini sebenarnya adalah program 2 tahunan Komite TKIT Bina Madina dan KBIT ABATA. Kalau biasanya parenting bulanan diadakan per kelas, di rumah salah satu wali murid, kali ini parentingnya serentak. Pembicaranya juga tidak sembarangan. Beliau adalah seorang praktisi pendidikan, kepala sekolah SDII Al-Abidin, Bunda Farida Nur'aini, S. Sos.


Seminar Parenting
Bunda Farida Nur'aini dari SDII Al Abidin, Solo


Tema "bullying" memang sedang hangat-hangatnya dibicarakan ya, setelah beberapa waktu lalu setidaknya tiga orang mahasiswa di sebuah Universitas di Jogja, kehilangan nyawa di tangan seniornya. Iya, atas nama senioritas, terkadang kekerasan memperoleh legalitas. Dengan dalih melatih kekuatan, pukulan dan tendangan dihalalkan.

Lalu, bullying itu apa sih? 

Bullying adalah segala tindakan, baik secara verbal maupun non verbal, yang dilakukan dengan tujuan untuk mengintimidasi seseorang. 

Apakah pelaku bullying itu hanya mereka yang membuat korbannya terluka dan meninggal? Tidak. Ternyata, kita juga bisa termasuk dalam lingkaran pelaku bullying itu. Ingat definisi bullying di atas, tindakan bullying tak hanya berupa kekerasan fisik, tapi termasuk juga kekerasan verbal. Siapa orang tua yang belum pernah membentak anaknya? Mengancam jika anak tidak mau makan, tidak mau tidur siang, tidak mau berbagi dengan adiknya? Saya sering melakukannya. Hiks hiks...😭

Lalu bagaimana cara agar kita sebagai orang tua bisa terhindar dari perilaku bullying?

Kata Bunda Farida; jangan mau kalah dengan masalah. Misalnya; ketika anak tidak mau tidur siang, kita mengancam tidak akan mengajaknya jalan-jalan. Ini berarti kita masih kalah dengan masalah dan kurang kreatif menemukan jalan agar anak mau tidur siang. Padahal ada jalan lain berupa negosiasi.

Oya, kalah dengan masalah, biasanya terjadi karena kita kurang sabar. Kurang sabarnya kita, ada hubungannya dengan anger management juga. Saya pernah menulis tentang Anger Management setelah saya menonton film India berjudul Taare Zameen Par. 


Contoh Tindakan yang Termasuk Bullying

Selain di lingkungan rumah, bullying paling sering terjadi di lingkungan sekolah. Bunda Farida mencontohkan beberapa tindakan yang termasuk kategori bullying lainnya, antara lain:
1. Menyisihkan seseorang dari pergaulan
2. Menyebarkan gosip, membuat julukan yang bersifat ejekan. *Hadeeuuuh, emak-emak tukang gosip, mana suaranyaaa??? *aku bertobat
3. Mengerjai seseorang untuk mempermalukannya
4. Mengintimidasi atau mengancam korban
5. Melukai secara fisik
6. Melakukan pemalakan

Santri membawakan sebuah Drama yang berhubungan dengan tema bullying

Bullying merujuk pada tindakan yang bertujuan untuk menyakiti, dan dilakukan secara berulang. Sang korban biasanya anak yang lebih lemah dibandingkan sang pelaku.

Dampak Bullying:

Dampak bullying sendiri, bagi para korban, antara lain:
1. Depresi
2. Rendahnya kepercayaan diri / minder
3. Pemalu dan penyendiri
4. Merosotnya prestasi akademik
5. Merasa terisolasi dalam pergaulan
6. Terpikir atau bahkan mencoba untuk bunuh diri


Agar Anak Tidak Menjadi Pem-bully

Selanjutnya, sebagai orang tua kita harus aware bahwa anak kita pun berpotensi menjadi pelaku bullying. Untuk itu, berikut ini adalah tips agar putra-putri kita terhindar dari perbuatan tercela ini:
1). Berikan kasih sayang sepenuhnya kepada anak. Kasih sayang disini bukan berarti kita selalu memanjakan. Memberikan kasih sayang pun perlu ilmu. Seperti ketika memainkan layang-layang, ada saat ia diulur, ada saatnya ditarik.
2). Hindari kekerasan dalam mendidik anak
3). Aturlah penggunaan gadget. Hindari game online yang berbahaya. Hampir semua game online yang ada, mengandung unsur kekerasan dan pornografi, maka jangan diremehkan. Pesan Bunda Farida, "Jangan pernah meremehkan hal kecil. Kalau kita meremehkan yang kecil, kita bisa terjebak pada hal yang lebih besar."
Lalu, apakah anak-anak tidak boleh bermain game? Jawabnya adalah boleh, asal game tersebut halal dan thoyyib. Bagaimana game yang halal itu? Game yang halal adalah game yang tidak ada unsur pornografi dan kekerasannya. Sedangkan thoyyib yang dimaksud adalah, dibatasi intensitasnya, maksimal 1 jam sehari.
4). Terapkan reward dan punishment pada anak


Agar Anak Tidak Menjadi Korban Bullying

Selain itu, agar anak-anak kita tidak menjadi korban bullying, berikut ini adalah hal-hal yang bisa kita terapkan:
1. Ajak anak untuk selalu bercerita tentang kejadian yang dialaminya. Dengarkan dengan seksama.
2. Ajarkan anak untuk berkata "tidak", jika akan dipaksa temannya.
3. Libatkan anak dalam kegiatan bersama teman-temannya agar tidak terlihat menyendiri.
4. Ajarkan anak untuk melapor pada guru jika mengalami bullying di lingkungan sekolah.


Ciri Anak yang Rentan Dibully

Ini adalah ciri-ciri anak yang rentan dibully:
1. Anak yang pendiam, diapa-apain ngga ada perlawanan.
2. Anak yang cengeng. Anak yang setiap keinginannya dituruti, biasanya akan tumbuh menjadi anak yang cengeng.
3. Anak yang terlalu dimanja. Anak yang terlalu dimanja, maka pertahanan tubuhnya akan lemah. Bertengkar memang tidak baik, namun di sisi lain, "bertengkar" juga mempunyai sisi positif. Sisi positifnya adalah, anak menjadi tahu cara menyelesaikan masalah.

Tentang anak yang dimanja tadi, saya jadi ingat, Tere Liye pernah menulis: "Sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya. Sama halnya dengan kehidupan, seluruh kejadian menyakitkan yang kita alami, semakin dalam dan menyedihkan rasanya, jika kita bertahan, tidak hancur, maka kita akan tumbuh menjadi seseorang berkarakter laksana intan. Keras. Kokoh."

Ini bukan berarti bahwa perilaku bullying itu diperbolehkan untuk menempa seseorang menjadi kuat atau tidak manja yaa. Bagaimanapun juga, bullying is not cool and it is a crime. Jadi jika putra-putri kita, atau orang terdekat kita menunjukkan perubahan perilaku seperti menjadi pendiam, sering menyendiri, menjadi pemurung, menangis secara diam-diam atau memiliki luka fisik yang tak biasa, kita harus segera tanggap. Jangan sampai terlambat, karena dampaknya bisa lebih buruk di masa yang akan datang.

Coba perhatikan video ini. Betapa bullying dapat berdampak buruk terhadap psikologis seseorang dalam jangka waktu yang tak sebentar. Proses penyembuhannya memerlukan waktu yang amat panjang. So, if you see someone being bullied, make it stop. Let's put an end to Bullying.


Read More

PDKT Sama Mantan yang Sudah Punya Pasangan, Yay or Nay?

Sunday, February 19, 2017

Bulan ini tema yang diangkat #bloggerKAH memang rada serem. Haha... Baca Antara Mantan dan Sahabat nya Mba Rani dan tulisan Mba Widut tentang Bersahabat dengan Mantannya Pasangan, Yay or Nay?.

Iya, temanya tentang "MANTAN", yang kata orang yang susah move on, "buanglah mantan pada tempatnya." Kenapa saya bilang kalau orang-orang yang bilang seperti itu adalah orang yang susah move on? Karena eh karena, menurut saya berarti dia masih kepikiran sama mantannya, masih belum bisa melepaskan dan mengikhlaskan perpisahan yang mereka alami.

Kurang lebih kayak gini lah:

quote tentang mantan

Kalau orang sudah berdamai dengan masa lalu, jadinya seperti Rossa dengan Yoyo "Padi". Kita pasti tahu ya gimana sakitnya Rossa, tapi dia toh terlihat engga apa-apa. Beberapa kali saya lihat Rossa mem-post foto Yoyo (begitu juga sebaliknya) di Instagram dengan caption yang saling men-support satu sama lain. That was great, right?

Tapi sebenarnya yang ingin saya bahas di tulisan kali ini bukan soal itu sih. Saya pengen tulis tentang, bagaimana jika kita belum bisa move on dari mantan, PENGEN BALIKAN, sementara mantan kita ternyata sudah punya pasangan, dan bahagia dengan keluarga barunya? 

Ini bukan pengalaman pribadi yaaa, karena mantan saya cuma 2. Yang satu sudah berkeluarga, yang satunya lagi juga sudah bahagia dengan saya. EH? Iyaaa, ngga salah. Saya memang nikah sama mantan. Mantan yang ini adalah mantan terindah, hehe...

Saya tergelitik menuliskan ini karena suatu hari di sebuah grup chatting, saya, Mbak Rani dan Mbak Widut terlibat pembicaraan serius. Hihihi... Tentang apa? Ya tentang mantan, wkwkwk... Entah ya, bicara soal mantan - mantannya orang sih -  selalu ada sisi menarik. Kadang dari curhatan seseorang di sosial media, kita jadi punya bahan tulisan kan? xixixi...

Lalu, menurut saya, PDKT sama mantan yang sudah punya pasangan itu, yay atau nay?

Kalau saya, NAY. Kenapa?

1. Saya punya value

Iyalah. Saya punya harga diri jadi ngga mau merebut "laki orang". Apalagi dunia sosmed sekarang kejaaammm... Saya ngga mau lah, dibully banyak orang dan dapet julukan "pelakor". Hhhmmm...

Tapi kan, you deserve to be happy, Rin. Kalau kamu cuma bisa bahagia sama mantan kamu, usahakan dong!

Barangkali ada yang berpikir seperti "kalimat miring" di atas? Menurut saya, bahagianya kita itu kita yang menciptakan. Jangan sampai tersugesti kalau kita cuma bisa bahagia kalau hal-hal yang kita inginkan terwujud dengan sempurna. Saya juga tidak akan menggantungkan kebahagiaan saya cuma pada satu orang. Ini merugikan diri saya sendiri. Betul apa benar? Hehe...

Happiness is made, not given.
"Tak perlu menunggu sempurna untuk bisa berbahagia, karena kebahagiaan itu dicipta, bukan diminta." Kalimat barusan adalah quote yang saya buat waktu ada lomba #k3bkartinian di instagram @emak2blogger 


2. Saya tidak ingin berbahagia di atas penderitaan orang lain

Bisa mendapatkan apa yang kita impikan atau dambakan memang membahagiakan. Tapi jika kebahagiaan itu kita dapat dengan cara yang kurang baik, dalam hal ini merebutnya dari keluarga sang mantan, apakah kita bisa hidup tenang?

Do'a orang yang teraniaya itu mustajab. Ngeri kan, kalau saya dido'akan yang buruk-buruk?


3. Saya takut dengan karma

Masih ada kaitannya dengan poin nomer 2 di atas. Apa yang kita tanam, itu yang akan kita tuai, kan? Lah kalau cuma saya yang "menikmati" keburukan saya sih ngga masalah ya, memang begitu hukumnya. Tapi kalau kemudian keluarga atau keturunan saya juga ikut merasakan akibatnya, kan kasihan. :(


4. Saya ngga mau dibilang ngga laku

Oke poin terakhir ini memang sedikit sentimentil. Hihihi... Tapi ini masih ada hubungannya dengan poin pertama ya, bahwa orang yang punya harga diri dan tentunya masih punya rasa malu, tentu tak akan mau mengganggu rumah tangga orang lain.

Mantan adalah orang yang pernah kita sayangi memang. Tapi kalau harus mengenangnya dalam-dalam, kita sendiri yang akan merugi. Sifat seperti tadi hanya akan makin menjauhkan kita dari pintu kebahagiaan. Kita terpenjara dalam jeruji yang kita bangun sendiri.

Move on, cari orang lain yang lebih baik lagi. Cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu. Seperti pepata Jawa, witing tresno jalaran saka kulino.

Akhirul kalam, ini buat kamu yang masih tergoda untuk mengganggu rumah tangga orang, dalam hal ini rumah tangga mantan: Percaya pada dirimu bahwa kamu punya value. Jangan sampai tindakanmu membuat orang lain berpikir kalau kamu merebut pasangan orang lain karena kamu ngga laku-laku.



Read More

Sehari Mengisi Kelas, Rindu Ini Terbalas

Sunday, February 12, 2017

Tanggal 27 Januari yang lalu, saya dan kelompok saya (Bunda Ilham dan Bunda Fino), berkesempatan mengisi acara sharing time di kelas anak kami. Oya, ini adalah program rutin sekolah yang dilaksanakan tiap bulannya, tepatnya setiap Jumat minggu ke empat. Adapun yang bertugas mengisi kelas adalah kelompok yang juga bertanggung jawab pada parenting bulanan yang dilaksanakan tiap minggu ke dua.




Kelompok ini dibagi sesuai dengan nomor urut anak-anak. Karena di kelas ada 32 siswa, jadi rata-rata per kelompoknya terdiri dari 3 orang, yang bertanggung jawab tiap-tiap bulannya, selama satu tahun.

Kemarin, kebetulan ada tambahan peserta dari kelompok lain, karena bulan Desember acara sharing time kosong, mengingat sedang liburan semester. Jadi, bulan Januari ini dua kelompok disatukan. Sayangnya Bunda Kanira dan Bunda Jasmin berhalangan, sehingga hanya ada Bunda Ivander.




Kami berempat sebelumnya berdiskusi, kira-kira materi apa yang akan kami sampaikan di depan anak-anak. Tapi sebelumnya saya sudah ada ide untuk bercerita tentang Nabi Ibrahim kecil, yang kala itu mencari siapa sebenarnya Tuhannya. 

Lalu ide berikutnya muncul, anak-anak bersama-sama membuat bintang dan matahari. Mengapa bintang dan matahari? Karena Nabi Ibrahim sempat mengira bahwa bintang adalah Tuhan. Kemudian ketika malam berganti pagi, bintang menghilang dan digantikan matahari. Nabi Ibrahim pun menganggap bahwa mataharilah Tuhan yang sebenarnya. Namun kemudian ketika malam menjelang dan matahari menghilang, ia kembali berpikir bahwa matahari bukanlah Tuhan.






Kemudian di akhir acara, kami menyanyi bersama-sama dua bait lagu yang dipopulerkan oleh Snada Kids. Sayangnya saya tidak menemukan lagunya di youtube, jadi karena saya hanya hafal dua bait, kami hanya menyanyi dua bait saja.

Oya, karena waktu hanya sekitar satu jam, antara jam 9-10 saja, maka kemudian diputuskan untuk tidak membuat bintang di sekolah. Terima kasih untuk Bunda Ilham yang telah meluangkan waktunya untuk membuatkan bintang. ☺☺❤❤

Dan, kami akhirnya membuat beberapa buah matahari dari kertas manila, untuk ikut dijadikan properti saat menyanyi bersama-sama.







Daaann..inilah lagu kami...

Ibrahim kecil mencari Tuhan
Ditemukannya bintang-bintang
Namun ketika pagi menjelang
Tak mungkin Tuhan menghilang

Ibrahim kecil mencari Tuhan
Ditemukannya matahari
Namun ketika senja t'lah datang
Tak mungkin Tuhan menghilang



Read More

Ngga Takut Sakit di Musim Hujan

Friday, February 10, 2017


Januari, adalah kependekan dari hujan sehari-hari, katanya. Nyatanya di bulan Pebruari pun hujan seolah tak henti menyapa bumi.

Sebagai seorang ibu rumah tangga, pekerjaan sehari-hari saya tak pernah jauh dari air. Sedingin apapun cuaca terasa, pekerjaan harus tetap diselesaikan kan? Dari mulai mencuci piring, mencuci baju, mengepel lantai (bahkan intensitasnya bisa bertambah untuk area teras yang terkena tampias), hingga memasak, semua bersentuhan dengan air.

Kalau cuaca dingin dijadikan alasan untuk menjadi “anti air”, hihi, tak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi di rumah ini. Bakal berantakan dan kacau semuanya.

Padahal, di musim hujan, ada beberapa penyakit yang siap mengintai kita. Di antaranya adalah:
1.      Demam Berdarah
Penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti ini cukup berbahaya, bahkan bisa berujung kematian. Nyamuk ini bertelur di genangan air bersih yang tenang. Untuk mencegah penyakit ini, kita diharapkan untuk rajin melakukan gerakan 3M, yaitu; menguras tempat penampungan air secara teratur, menyingkirkan barang bekas (mengubur barang bekas yang mungkin dapat membuat air hujan tergenang), dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.

2.      Leptospirosis
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira. Penyakit ini ditularkan oleh binatang, terutama tikus, melalui kotoran dan air kencingnya. Pada saat musim hujan, terutama saat banjir, tikus-tikus keluar untuk menyelamatkan diri, dan ancaman penyakit ini menjadi lebih besar. Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan, dan tidak bermain air hujan saat terjadi banjir, terlebih lagi jika ada luka di tubuh kita.

3.      ISPA
ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut dapat disebabkan oleh bakteri, virus, dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utamanya berupa batuk dan demam.

Ya, 3 penyakit di atas adalah contoh penyakit yang sering muncul saat musim hujan. Tapi apa kita mau menyalahkan hujan terus-terusan? Hujan kan berkah. Saya berusaha untuk tidak menggerutu meski cucian menumpuk tak kering-kering, atau genangan air hujan membuat pakaian kotor terkena cipratannya saat mengendarai motor. Saya selalu mengingat, betapa dua tahun yang lalu kita kebingungan karena kekeringan, ya kan?

Lalu kalau sakit bagaimana? Ya berobat ke dokter. Dan yang belum sakit, mari kita jaga kesehatan, dan tingkatkan sistem imun tubuh kita. Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan? Caranya bagaimana? Saya pun harus browsing dulu dan cari tahu jawabannya.

Setelah membaca http://www.serbaherba.com/daya-tahan/ saya jadi ada bayangan bagaimana cara menjaga kesebatan tubuh kita di musim hujan. Salah satunya adalah dengan minum stimuno setiap hari.

 
Stimuno Forte

Kenapa Stimuno Forte?

Stimuno terbuat dari 100% bahan alami bernama ekstrak Phyllanthus niruri (meniran), yang sudah terbukti khasiatnya dalam meningkatkan sistem imun tubuh manusia.

Tidak sama dengan multivitamin yang hanya berfungsi melengkapi kebutuhan tubuh kita akan vitamin, Stimuno berfungsi sebagai imunomodulator yang bisa meningkatkan produksi antibodi. Itulah alasan mengapa Stimuno lebih ampuh melindungi dan meningkatkan sistem imun tubuh kita.

Keunggulan Stimuno dalam melindungi dan meningkatkan sistem imun tubuh kita, antara lain:
-          Bekerja langsung pada sistem imun
-          FITOFARMAKA
-          HERBAL
-          Aman digunakan dalam jangka panjang
-          Sudah teruji klinis

Jadi, karena emak ngga boleh sakit, saya pun mencegahnya dengan minum Stimuno Forte setiap hari. Terbukti waktu kemarin alarm tubuh sudah menandakan gejala flu dan batuk, setelah saya minum Stimuno Forte, badan jadi lebih enak. Kepala yang berat jadi lebih enteng. Alhamdulillah. J
Read More

Kasihan Uus Yaa...

Saturday, February 4, 2017

Disclaimer: tulisan ini saya buat berdasarkan pendapat saya pribadi. Saya yakin akan ada yang tidak setuju dengan pendapat saya ini. Tapi, bukankah kita selayaknya memandang sesuatu dari berbagai sudut pandang? 


Beberapa hari terakhir, berita tentang Uus, komika bertubuh jangkung itu, memenuhi halaman lambe turah. (Iya, saya follower lambe turah, hiks... Cuma buat update koq, dan saya mah bukan golongan fans atau hater yang doyan berdebat disana. Saya mah suka kalah kalau berdebat, jadi mending diem, hehe...). Penyebabnya adalah cuitan Uus yang dianggap menghina Habib Rizieq hingga berujung pada pemecatannya di beberapa program televisi, misalnya Inbox dan OVJ. 

Saya menyayangkan cuitan Uus itu. Bagaimanapun, mengolok-olok seseorang, tidak peduli dia manusia biasa ataupun ulama, tetap tidak bisa dibenarkan.

Nah, sebelum kasus ujaran menghina Habib Rizieq kemarin, sebenarnya Uus juga sudah pernah masuk lambe turah. *duh, emak nggosip ya begini nih... Waktu itu kasusnya adalah karena dia diduga MBA gitu, married by accident. Tapi saya sedih loh, yang salah kan ortunya yaa, tapi kenapa anaknya dibawa-bawa juga. :(



Tapi, meski saya menyayangkan status-status Uus, saya juga merasa mesti elus dada ketika baca komentar-komentar netizen yang menyudutkan Uus dan istrinya. Ya sudahlah, wong mereka sudah dewasa, sudah ngerti dosa. Kita yang "merasa masih suci", jangan lalu menceburkan diri menanggapi "dosa Uus".

Saya sebenarnya juga kesel waktu dia bawa-bawa perempuan berhijab yang clubbing atau teriak-teriak sambil nangis waktu nonton konser K-POP. Tapiii, kalau diperiksa lagi, bener juga sih kata-kata Uus ini. Meskipun, perempuan berhijab bukanlah malaikat yang tanpa dosa ya.. Tapi memang selayaknya kita yang sudah berhijab ini bercermin, lebih sering menangisi drama K-POP yang mengaduk-aduk emosi, atau lebih sering menangisi kesalahan diri? (ngga nyalahin pecinta drakor loh yaaa, wong saya juga suka drakor, cuma ngga bisa nonton karena ngga punya tv dan eman-eman sama kuota. :D)

Jangan sampai; kamu doyan banget menguliti dosa si Uus, tapi giliran ditunjuki dosa sendiri, malah ngga terima. Ini macam peribahasa: gajah di pelupuk mata tak tampak, kuman di seberang lautan tampak.

Uus manusia, kita juga. Uus, katakanlah banyak dosa, apa lantas kita lebih mulia darinya?

Dan tentang video yang dia bilang, "Aku kalau adzan shubuh berkumandang, suka kepanasan. Aku kan syetan, hahaha..." itu, sebenarnya itu (kalau saya lihat) adalah caranya menutupi ketidakpercayaan diri. Jangan-jangan, ini karena tiap hari dia dibully?

Ini sama koq dengan orang-orang gendut yang biasa kita "kata-katai". Atau orang kurus yang biasa kamu sebut kurang gizi. Saking sebelnya mereka dibully dengan kalimat yang sama tiap hari, mereka jadi seperti ini. Saya misalnya, saking seringnya dibilang kurang gizi, saya akan bilang, "iya nih, transfer uang sini, biar aku bisa makan enak kayak kamu..." atau kalau udah kesel banget, aku akan bilang, "kamu iri yaa, karena aku lebih sexy?" hahaha...glodak.

Oya, saya dapat tulisan ini dari sebuah grup. Kalau tidak salah ditulis oleh Sarra Risman.



Nah, Uus juga tampaknya seperti itu. Cuitan-cuitannya, status-status instagramnya, balasan komentarnya pada netizen yang membencinya, itu untuk "menjatuhkan diri sendiri". Biar pembullynya puas, gitu. 

So, kalau niat kita pengen Uus sadar, doakan. Atau nasehati dia secara sembunyi-sembunyi. Kita juga ngga mau kan kalau aib kita diumbar dan jadi bahan olok-olokan? Dan nasehat itu, akan lebih "masuk" kalau disampaikan dengan kata-kata yang baik. iya kan?

Iman itu naik turun loh, jangan sampai suatu saat nanti kitalah yang berada di posisi Uus saat ini. Sudahi bullyan-bullyan itu, tak hanya pada Uus, tapi pada semua orang di dunia ini. 



Dan buat Uus, buat saya juga tentunya, mari lebih hati-hati menggunakan mulut dan jari. :)

Read More