Tempat Wisata Kuliner Tertua di Korea Selatan

Friday, July 28, 2017

Saat berlibur atau mengunjungi satu tempat wisata, rasanya akan ada yang kurang jika tak mencicipi kuliner khas daerah tersebut. Seperti di Korea Selatan. Meski sudah banyak restoran masakan Korea Selatan yang dibuka di Indonesia, namun merasakan langsung masakan khas negeri gingseng ini akan terasa lebih berbeda, bukan?

Apalagi jika kamu sering menonton film Korea yang semua makanannya terlihat sehat dan sangat lezat. Kamu pasti lebih penasaran lagi dengan rasa makanan yang sesungguhnya. Nah, berikut beberapa rekomendasi tempat wisata kuliner di Korea Selatan yang melegenda.

1. Imun Seolleongtang yang dibuka Sejak 1902

 source:tong.visitkorea.or.kr

Imun Seolleongtang, restoran Korea yang sangat bersejarah dan tradisional, yang telah ada beberapa tahun setelah berakhirnya Dinasti Joseon. Menu andalannya adalah Seolleongtang, yaitu sup yang berwarna putih susu dan terbuat dari kaldu sapi.

Meskipun bangunannya terlihat cukup baru, namun tetap bergaya tradisional dengan jendela dan pintu kayu bergaya lama layaknya museum. Resep Seolleongtang yang digunakan telah diwariskan secara turun menuruh lebih dari 110 tahun. Tulang sapi yang direbus sampai 15 jam lamanya membuat kaldu sapi semakin gurih. Imun Seolleongtang adalah salah satu restoran Seolleongtang terbaik di Seoul.

Alamat : Seoul, Jongno-2-ga, Gyeonji-dong 88

2. Hyeongje Mudfish Soup yang dibuka Sejak 1926

source:yum-korea.com

Seperti namanya, restoran ini terkenal dengan sup Mudfishnya yang lezat. Karena letaknya dekat dengan dasar Gunung Bukhan, maka tak salah jika restoran ini memiliki pemandangan yang sangat indah.

Selain terkenal dengan Mudfish soupnya, restoran ini juga terkenal selama 80 tahun lebih untuk sajian Chueotang terbaik di Seoul.

Alamat : Seoul, Jongno-gu, Pyeongchang-dong 281-1


3. Yonggeumok yang dibuka Sejak 1932

source:visitkorea.or.kr

Saat tahun 1930-an restoran ini terletak tepat ditengah-tengah Gangnam. Restoran Yonggeumok ini terkenal dengan Chueotang-nya. Desain interiornya juga sangat menarik dengan banyak kursi yang mengelilingi meja. Dan sampai saat ini, restoran Yonggeumok ini telah dikelola oleh generasi ketiga.

Alamat : Seoul, Jung-gu, Da-dong 165-1

4. Cheongjinok yang dibuka Sejak 1937

source:luv.kr

Cheongjinok merupakan pelopor restoran Haejangguk (hangover soup) di Seoul. Sampai sekarang, restoran ini telah dijalankan oleh tiga generasi keluarga yang menyajikan Haejangguk terbaik.  Haejangguk adalah sup tulang sapi yang direbus selama lebih dari 24 jam yang ditambahkan pasta kedelai dan bumbu lain yang dipercaya dapat menyegarkan tubuh terutama bagi mereka yang telah meminum Soju.

Alamat : Seoul, Jongno-gu, Jongno-1-ga 24

5. Hadongkwan dibuka Sejak 1939

source:thesoulguide.com

Dengan menu andalannya Gomtang dan Suyuk yang telah terkenal lebih dari 70 tahun dengan resep yang digunakan turun temurun. Disini kamu dapat mengenyangkan perut dengan menu irisan daging sapi Hanwoo, Kimchi yang sangat baik, isi ulang sup gratis dan Kimchi Gungmul, dengan harga 10.000 ₩ per mangkuk.

Alamat : Seoul, Jung-gu, Myeongdong-1-ga 10-4

6. Wooraeoak yang diuka Sejak 1946

source:food.chosun.com

Inilah restoran dengan Bulgogi terbaik dan Nengmyeon atau mie dinginnya. Resep yang telah bertahan lama dan warisan turun temurun selama lebih dari 70 tahun. Rasa gurih dan khasnya membuat pelanggan akan terus kembali untuk menyantap kedua menu yang sudah terkenal hingga keseluruh dunia.

Alamat : Seoul, Jung-gu, Jugyo-dong 118-1

7. Andongjang yang dibuka sejak 1948


Terkenal dengan menu fusion Korea dan Cinanya, restoran ini menyajikan JaJjang Myeon, sup tiram Jjamppong dan Tangsuyuk.

Alamat :  Seoul, Jung-gu, Euljiro-3-ga 315-18


Itulah tempat kuliner terbaik di Korea Selatan. Semoga ada rezeki untuk sampai ke sana, yaa... :)



Read More

Mimpi Horor

Tuesday, July 25, 2017

Ada yang sudah nonton film The Doll? Saya belum, tapi penasaran, tapi takut... Hehe... Mumpung masih dalam suasana horor, saya mau cerita tentang mimpi yang saya alami beberapa waktu lalu.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Saya pindah ke Solo tujuh tahun lalu. Sejak awal hingga tiga tahun lamanya, saya menumpang tinggal di kantor Akanoma. Bagi teman-teman yang pernah mampir ke kantor Akanoma yang dulu, mungkin setuju jika saya katakan bahwa tempat itu lumayan spooky. Di setiap ruang, bahkan ruang paling ujung barat yang jadi kamar saya dan Mas Yopie sebelum ada Amay, tampak gelap dan menyeramkan. Dan menurut cerita Mas Yopie, beberapa orang teman sempat diperlihatkan sesuatu. Tapi alhamdulillah, tiga tahun lebih disana, saya tidak pernah melihat atau merasakan hal yang janggal.

Tiga tahun lalu saat hamil Aga, saya dan Mas Yopie memutuskan untuk kontrak rumah sendiri, agar fase “mual muntah”-nya saya tidak mengganggu teman-teman lain. Hanya beberapa bulan kami terpisah dengan kantor, karena berikutnya, gantian Akanoma yang menumpang di kontrakan saya. Di rumah kontrakan ini, meski seorang teman – Mbak Zakiah namanya – pernah melihat ibu-ibu berjilbab *padahal ibu saya sudah meninggal, ibu mertua saya juga ada di luar kota* keluar dari kamar saya kemudian masuk ke kamar depan, tapi saya nggak pernah merasa takut. Beberapa kali saya ditinggal Mas Yopie keluar kota, dan semuanya baik-baik saja. Mungkin karena lingkungannya yang nyaman karena kontrakan kami terletak di perumahan cluster yaa... Entahlah... Memang pernah ada kejadian misterius yang pernah saya ceritakan waktu kolaborasi dengan #BloggerKAH dulu, tapi alhamdulillah nggak ada kejadian-kejadian aneh berikutnya.

Penasaran dengan yang saya alami di rumah kantor itu? Baca "Saat Dia Tertawa di Sampingku" yaa..

Sekarang saya sudah keluar dari rumah itu, meski Akanoma masih di sana. Saya menempati rumah yang kini saya tinggali ini sejak Desember lalu. Baru tujuh bulan saya disini, dan beberapa waktu lalu, ada sesuatu yang mampir dalam mimpi saya. Kata orang, kalau kita merasa tindihan hingga sulit menggerakkan tubuh, artinya sesuatu itu betulan ada disitu saat itu. Entahlah, tapi memang saya sering merasa ada seseorang yang berdiri di luar dapur, juga di pintu pagar.

Memang yang saya alami ini hanya mimpi, tapi dua dari mimpi-mimpi tadi cukup membuat saya takut pergi ke kamar mandi sendiri. Iya, saya mengalami 3x mimpi horor.


Pertama

Waktu itu malam Jumat, sekitar bulan Maret atau April dan saya sedang berhalangan. Saya pergi tidur jam setengah 9 malam. Belum lama tertidur, sayup-sayup saya seperti melihat sesuatu melompat-lompat dan bergerak dari sisi kanan tempat tidur saya, ke sisi kiri tempat tidur. Iya, dia memutari tempat tidur saya dan Aga. Mas Yopie memang tidur di lain kasur, biar ngga sempit, hehe...

Saya bermimpi, mata saya masih terpejam, tapi saya merasakannya seolah nyata. Saya berusaha memanggil Mas Yopie, namun mulut ini sulit bergerak. Tiga Qul saya lantunkan dalam hati, berikut ayat kursi, dan perlahan-lahan saya bisa memproduksi suara setelah tiga kali mencoba.

Mas Yopie mendekat, bertanya apa yang terjadi. Mas Yopie kemudian membimbing saya berdo’a, dan setelah itu saya lanjutkan kenikmatan tidur yang terjeda oleh kedatangannya.


Kedua

Mimpi ini terjadi minggu lalu. Cerita dalam mimpi itu, saya dan Opik sedang tidur di kasur depan TV, di rumah Purworejo. Tiba-tiba seseorang memanggil. Saya mengintip dan terkejut, karena sosok yang terbungkus kain putih itu yang muncul di balik dinding. Saya dan Opik mencoba menutupi tubuh dengan bed cover, tapi sosok itu tak mau pergi, bahkan mendekat dan mendekat lagi. Ketukan pintu dan suara yang memanggil terdengar semakin sering, hingga Opik menyadarkan saya, dia sudah ada di pinggir tempat tidur kami.

Dengan susah payah saya berdiri menghindar, sambil berusaha memanggil bapak yang tidur di dalam kamar. Tangan saya sangat sulit digerakkan, tapi Alhamdulillah saya berhasil menggedor pintu kamar bapak.

Bapak keluar, dengan ibu – yang sebenarnya sudah meninggal hampir 9 tahun lalu -. Ibu menenangkan saya, “Oh, nek teko wajahe sih wajah wong kampung,” katanya. Bapak mempersilakan si Poci untuk duduk di sampingnya, lalu bertanya kenapa dia kesini sambil menangis.

Si Poci bercerita sambil berlinangan air mata. Katanya, sudah dua hari dua malam dia bekerja dan berusaha, tapi tidak ada seorang pun yang mau memberinya segelas kopi yang diinginkannya. Intinya, dia minta dibuatkan segelas kopi. Ibu pun menyuruh Opik memasak air untuknya. Saya lihat dengan jelas bagaimana wajahnya. 

Belum sempat kopi itu terhidang untuk si ibu Poci, kaki saya sudah menyenggol Opik yang tidur di bawah saya. Waktu itu memang Mas Yopie tidak di rumah, jadi kami tidur berempat di kamar saya. Saya terbangun dengan gugup, saya bangunkan Opik dan saya minta dia untuk menyalakan seluruh lampu supaya terang. Saya bangun dengan ketakutan, dan sulit untuk tidur lagi. Sial! 

Dua mimpi yang saya alami di atas memang selalu menampilkan sosok putih yang hobinya lompat-lompat. Entah pertanda apa. Beberapa orang teman berkata, mimpi Poci artinya akan ketiban rezeki. Yah, yang baik tentu saya amini. Tapi, jika yang datang dia lagi dia lagi, apakah itu pertanda bahwa dia ikut menghuni rumah ini?

Brrrr...jadi merinding lagi.


Oke, lanjut ke mimpi ke tiga.

Mimpi ini terjadi di bulan Ramadhan lalu. Tiba-tiba saya sudah berada di sebuah ruang yang gelap dan sepi. Terkejut, perut saya besar. Hah, saya hamil lagi???

Tak berapa lama perut saya sudah kembali kempes. Dokter pun bertanya, “Ibu, ini jadi disteril atau tidak?”
“Anak saya laki-laki apa perempuan, Dok?” tanya saya.
“Laki-laki lagi, Bu.” Jawab Pak Dokter yang memakai masker.
“Oh, ya udah nggak usah disteril, Dok. Suami saya pengen anak perempuan.”
Huhuhu... 



Dari ketiga mimpi di atas, menurut teman-teman, mimpi mana yang paling horor? Kalau menurut saya sih yang ke tiga, haha... 
Read More

Surat untuk Mas Amay

Wednesday, July 19, 2017

Mas Amay, tak terasa 17 Juli ini, kau t'lah resmi mengenakan seragam putih merah. Tidak Mama sangka kau tumbuh secepat ini. Rasanya baru kemarin Mama menangis di ruang operasi, saat akan melahirkanmu.

Anakku, makin besar engkau, makin besar pula tanggung jawab berada di pundakmu. Mama berterima kasih, karena di bulan Ramadhan yang lalu, kau telah mampu berpuasa hingga maghrib tiba. Ini sesuatu yang sangat membahagiakan Mama, karena di umurmu yang baru enam tahun ini, kau telah terlatih menahan lapar dan dahaga.

Meski begitu, jangan pernah berpuas diri, Nak. Ada banyak PR yang mesti kita lakukan. Mama, kamu juga, harus memperbaiki kualitas ibadah kita sejak sekarang, agar bisa jadi contoh yang baik untuk Adik Aga. Jika latihan puasa telah mampu kau taklukkan selama sebulan (27 hari tepatnya), masih ada PR harian, yaitu memperbaiki kualitas shalat dan mengaji kita.

Mas Amay, jika Mama mengajakmu untuk membaca Al-Qur'an, membimbingmu untuk menghafalnya pelan-pelan, itu tak lain tak bukan hanya untuk kebahagiaanmu.

Mama tau, kau tentu sedih, mungkin juga kesal, ketika Mama menyuruhmu menghentikan aktivitas bermainmu. Tapi percayalah, pengorbananmu ini tak akan sia-sia. Insya Allah, kau akan menikmati waktu luang yang indah kelak, disana.

Anakku, tahukah kamu? Menjadi seorang Ahli Qur'an akan mempermudah perjalananmu. Al-Qur'an bisa menjadi penyelamatmu. Tak hanya itu, Al-Qur'an akan meninggikan derajatmu.

Anakku, tak perlu kamu khawatir. Memang kelihatannya tak mudah. Tapi yakinlah, Allah akan membantumu, memudahkanmu. Bukankah Allah SWT juga sudah berjanji dalam firman-Nya? 
Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran (adz-Dzikr), maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al Qamar:17)” 
Anakku, maaf jika Mama terlalu menuntutmu. Mama hanya ingin hidupmu bahagia, bebas dari rasa cemas menghadapi dunia yang fana. Mama ingin kelak kau menjadi pemimpin yang berjiwa mulia dan bersinar terang dengan Al-Qur'an yang kau genggam. 

Anakku, memang Nabi Muhammad pernah bersabda,
“Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur’an.” (HR Abu Daud). 
Ya, orang tua mana yang tak ingin hadiah dari Allah sebuah jubah kemuliaan? Tapi demi kamu anakku, bukan...bukan itu yang Mama kejar. Kesholihanmu lah yang Mama inginkan, supaya kehidupanmu, juga kehidupan Mama menjadi mudah. Mudah di dunia, mudah juga jika kelak kembali ke sana.

Jikalau memang ada jubah kehormatan untuk Mama, Mama akan mempersembahkannya untuk Akung, Uti dan Eyang Buyutmu. Mereka bertiga adalah orang yang paling berjasa dalam mengajari Mama membaca Al-Qur'an dengan benar. Ya, mereka bertiga lah yang paling berhak mendapat jubah kemuliaan, jika kau berhasil menjadi Ahli Qur'an.



Ah..iya... Ini semua memang mimpi Mama. Seperti yang pernah Mama katakan, Mama bukan ingin menang sendiri, menggunakan kamu sebagai alat pemenuh ambisi. Lihatlah, Mama juga berjuang, untuk membuktikan seberapa besar kasih sayang Mama pada kedua orang tua Mama. Dan Mama berharap, kamu juga memiliki mimpi yang sama. :)

Semoga... Semoga kau bisa mewujudkannya. Jangan mudah menyerah yaaa... :)


------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Curhat bareng #bloggerKAH, dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional. Baca tulisan Mbak Rani tentang Abang Han yang akan segera menjadi kakak, dan Mbak Widut tentang K, yang memiliki ibu dengan hard of hearing.
Read More