Cara Membuat Risoles Mayonaise (Mayo)

Friday, June 20, 2014

Resep Risoles Mayonaise
Risoles Mayonaise


Saya keidean untuk membuat makanan ini karena saya penasaran ketika suami bercerita bahwa di sebuah Angkringan terkenal di Solo, ada cemilan lezat yang biasa disebut Mayo. Benar saja, setelah saya mencicipi sendiri, saya setuju dengan pendapat suami.

Pertama kali praktek, Alhamdulillah, suami memuji hasil karya saya. Padahal sebenarnya saya kurang pandai memasak, lho.

Nah, penasaran tidak bagaimana cara membuat risoles mayonaise? Mudah koq... 


Bahan kulitnya:
  • 100 gram tepung terigu (kurang lebih 6 sdm)
  • 1 sdt garam
  • sedikit kaldu bubuk (optional)
  • 3 butir telur
  • 250ml susu cair 
  • 1 sdm mentega, lelehkan
Bahan isi:
  • Daging asap. Karena saya kurang suka daging asap, saya ganti dengan sosis ayam yang saya iris menyerong kemudian saya goreng.
  • Telur rebus yang sudah diiris. Biasanya 1 butir telur saya bagi 8 bagian, supaya tidak terlalu besar dan memudahkan ketika melipat.
  • Mayonaise. Ini akan memperlezat risoles, dan menjadi ciri khas dari Mayo.
Bahan pelapis:
  • 1 butir telur kocok lepas
  • Tepung panir
Cara Membuat:
  1. Campur tepung terigu dengan garam dan kaldu bubuk.
  2. Masukkan telur, aduk searah.
  3. Tambahkan susu cair sedikit demi sedikit hingga adonan menjadi licin dan halus.
  4. Masukkan mentega yang sudah dilelehkan.
  5. Tutup adonan dengan plastik, diamkan kurang lebih 30 menit.
  6. Panaskan wajan, tak perlu minyak atau margarin lagi karena adonan sudah mengandung margarin.
  7. Tuang sesendok sayur adonan, putar-putar hingga membentuk lingkaran tipis. Lakukan hingga adonan selesai.
Penyelesaian:
  1. Bentangkan dadar kulit, isi dengan isian (sosis dan telur).
  2. Beri sesendok makan mayonaise.
  3. Lipat menyerupai amplop.
  4. Masukkan ke dalam kocokan telur lalu gulingkan dalam tepung panir.
  5. Simpan dalam lemari pendingin kira-kira 1 jam.
  6. Goreng dalam api sedang hingga kuning kecoklatan.
  7. Sajikan hangat-hangat dengan saos sambal sebagai pelengkap.
Nah, itu dia resep membuat risoles mayonaise. Selamat mencoba... :)
Read More

Tentang Pemberian ASI; Botol atau Langsung?

Tuesday, June 17, 2014

Botol susu mungkin menjadi barang yang dibeli saat mempersiapkan kelahiran bayi. Saya pun demikian. Saat Amay bayi, saya bahkan sempat memberikan ASI yang sudah saya perah dengan dot. Hal itu dikarenakan ASI saya yang Alhamdulillah sangat melimpah, sedangkan Amay saat itu masih hobi tidur. Dibangunkan pun susah, sehingga mau tidak mau saya pun memerah susu untuk kemudian disimpan di botol, meskipun saya selalu ada di rumah.

Syukurnya, setelah tiga bulan Amay sudah bisa memutuskan untuk lebih memilih puting saya dibanding puting yang terdapat pada botol susu. Alhamdulillah sekali, karena banyak cerita yang saya baca dan dengar, bahwa terkadang bayi lebih memilih minum ASI melalui botol dibanding langsung menghisap dari puting ibunya sendiri. Alhamdulillah lagi, saya tidak perlu repot dan pusing memikirkan bagaimana cara memisahkan anak saya dari botol susunya. Kebetulan juga, Amay tidak saya beri susu formula.

Ketika usia Amay sudah dua tahun dan tidak minum ASI lagi, saya menyediakan air putih setiap malam, jaga-jaga ketika dia kehausan. Amay memang sudah terbiasa minum dengan gelas sejak kecil.

Nah, bagi ibu-ibu yang memberikan susu melalui botol, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Jangan merebus botol susu! Karena jika direbus, botol berbahan dasar plastik ini akan melepaskan residu senyawa kimia, yaitu bisphenol-A (BPA) yang sangat berbahaya, baik pada sistem reproduksi, saraf dan sistem daya tahan tubuh. 
2. Jangan menggunakan sikat yang kasar karena bisa menggores bagian dalam plastik. Senyawa dalam botol plastik juga sangat berbahaya bagi kesehatan.
3. Mensterilkan botol susu bisa juga dilakukan dengan alat sterilisasi perlengkapan bayi yang sudah tersedia di pasaran. 
4. Perhatikan cara membersihkan perlengkapan bayi yang benar. Misalnya dengan air hangat yang sudah diberi sabun khusus pencuci perlengkapan bayi, membilas dengan air yang mengalir, dll.

Jika pemberian ASI bisa dilakukan tanpa melalui perantara botol susu, maka lakukanlah. Ini tentu berlaku bagi stay at home mom. Saya sangat paham perjuangan working mom yang tetap ingin memberikan ASI secara eksklusif, dan saya salut pada mereka.

Bagi stay at home mom, ayo berdayakan apa yang ada dalam diri kita. Jika menyusui bisa kita lakukan secara langsung, mengapa harus diwakilkan pada botol? Menurut Muhammad Fauzil 'Adhim, pakar pernikahan dan parenting, menyusui sebaiknya dilakukan secara langsung. Biarkan anak mendapatkan ASI langsung dari puting ibu, karena hal ini akan berpengaruh pada perkembangan psikologis anak. Dari kegiatan menyusu itu, anak akan mempelajari perubahan psikologis sang ibu, dengan mendengar detak jantung dan merasakan suhu tubuh sang ibu. Menyusui secara langsung, akan mempererat ikatan batin antara ibu dan anak. Dan tentunya, kita tak perlu repot membeli botol dan mensterilkannya, bukan?
Read More

Marcopolo, Kolam Renang Mewah di Kota Hujan Bogor

Desember 2012 lalu, saat Amay berusia 21 bulan, kami berkesempatan mengunjungi Bogor. Bogor sudah seperti kampung kedua bagi saya setelah Purworejo, karena disanalah seolah-olah separuh usia saya berjalan, meskipun sebenarnya hanya empat tahun saja saya berada disana.

Kami hanya memiliki waktu lima hari disana, sebelum bertolak ke rumah mertua di Majalengka. Dalam lima hari itu, setelah dikurangi sehari untuk menghapus kelelahan dan sehari untuk pulang, saya mengunjungi beberapa orang teman dan pergi ke sebuah tempat yang sudah kami rencanakan sebelumnya. Marcopolo namanya, sebuah kolam renang modern yang terletak di bilangan Cimanggu. Letak Marcopolo ini ada di dalam komplek Bukit Cimanggu Villa.

Dulu sewaktu masih tinggal di Bogor, belum pernah sekalipun saya masuk ke kolam renang ini, hehe.. Soalnya sewaktu mengajar dulu, kolam renang sudah disediakan di sekolah. Namun kali ini, demi membahagiakan Amay dan adik-adik sepupu lainnya, Bulik saya mengajak kami kesini.

Selain ember tumpah dan kolam renang yang bervariasi tingkat kedalamannya, Marcopolo juga menawarkan kolam air panas. Kolam air panas itulah yang seolah melambaikan tangan dan membuat saya berubah rencana, dari yang awalnya enggan “nyemplung” jadi ikutan “nyemplung”. Amay pun terlihat sangat senang, meskipun pada awalnya dia merasa takut. 
 

Marcopolo, Kolam Renang di Bogor

Kolam Renang Marcopolo, Bogor

Marcopolo, Kolam Renang di Bogor


Harga tiket masuk ke kolam renang Marcopolo sebesar 40 ribu rupiah di hari biasa, dan 50 ribu rupiah di hari libur. Namun jika kita ingin masuk ke kolam air panas, kita harus membayar lagi sebesar 10 ribu rupiah. Tentu harga ini masih cukup terjangkau bukan?

Yang paling penting dari sebuah kolam renang adalah tempat bilasnya. Disini, tempat bilasnya cukup bersih dan terang. Ini juga nilai plus bagi saya.

Oya, selain kolam renang, Marcopolo juga menyediakan Theater 4 Dimensi, gym, arena futsal juga ada.

Jadi, untuk Anda yang ingin bepergian di liburan kenaikan kelas nanti, dan masih belum ada ide mau pergi kemana, mungkin kolam renang Marcopolo di Bogor ini bisa menjadi pilihan. :)
 
 
Read More

Bagaimana Menghentikan Ketergantungan Pada Popok Sekali Pakai (Diaper)?

Tuesday, June 10, 2014

Zaman sekarang hidup makin dipermudah. Salah satu hasil dari kecanggihan otak manusia yang sangat membantu para ibu adalah diciptakannya diaper atau popok sekali pakai. Produk ini mungkin diciptakan sebagai solusi bagi para ibu yang mempunyai bayi dan sering kehabisan popok kain. Mungkin juga, ide membuat diaper ini berawal dari kesulitan ibu-ibu untuk membawa bayinya bepergian karena khawatir kerepotan saat mereka buang air.
Saya termasuk bagian dari ibu yang diuntungkan dengan adanya produk ini. Sebagai stay at home mom yang mengerjakan semua sendiri tanpa Asisten Rumah Tangga (ART), tentu repot sekali apabila menghadapi cucian yang menumpuk. Bahkan ketika musim hujan, bayi lebih sering buang air karena cuaca yang dingin. Saya pun memilih memakaikan diaper pada bayi saya baik siang maupun malam supaya saya bisa istirahat dengan cukup, karena mengurus bayi memang membutuhkan energi yang besar.
Nah, biasanya, saking sudah merasa nyaman dengan kondisi tidak terlalu repot ini, para ibu jadi ketergantungan. Saya pun begitu. Sampai suatu hari di usia Amay (putra sulung saya) yang ke dua, saya tersadar untuk mulai menerapkan toilet training.
Berawal dari keinginan Amay sendiri untuk lepas dari diaper, mungkin karena dia sudah merasa risih dengan celana tebalnya, saya pun mulai mengajarinya untuk buang air di tempatnya. Di usia ini, karena ia sudah bisa bicara, prosesnya menjadi lebih mudah. Pertama, saya memintanya untuk melapor pada saya jika ingin buang air. Setelah dia mulai terbiasa melapor, saya memberi satu perintah lebih sulit, yaitu melepas celana sendiri jika ingin buang air. Saya biasakan dia untuk buang air sebelum tidur supaya tidak mengompol. Karena sudah terbiasa melapor juga, tengah malam pun dia akan membangunkan saya jika ingin buang air.
Hari-hari pertama menerapkan toilet training memang terasa sulit. Pernah terjadi, Amay buang air besar di kamar karena perintah yang saya berikan kurang jelas. Saya hanya memintanya melepas celana, tanpa ada embel-embel langsung ke kamar mandi atau lapor pada saya. Tapi saya belajar dari kesalahan itu. Berarti, selanjutnya perintah yang saya berikan harus jelas.
Sering terjadi, kita para ibu lah yang belum siap mengajarkan mereka. Padahal, dari pengalaman saya sendiri, justru Amay yang mengajarkan saya untuk siap. Pernah suatu hari ketika akan bepergian saya kembali memakaikannya diaper. Saya sendiri yang merasa khawatir dan kurang percaya diri, takut kalau-kalau di jalan Amay mengompol. Namun ternyata kekhawatiran saya sirna. Amay yang sudah terbiasa melapor pun bicara pada kami ketika ingin buang air. 





Read More

Bijak Pilah Pilih Sekolah

Monday, June 9, 2014


Tahun ajaran 2013/2014 hampir usai. Beberapa sekolah pun telah membuka pendaftaran penerimaan siswa/siswi baru untuk tahun ajaran berikutnya. Para orang tua yang putra-putrinya duduk di kelas VI dan IX mulai getol mencari informasi sekolah mana yang terbaik setelah mereka dibuat stress dengan UN yang telah berlangsung.
Fenomena seperti ini terjadi tiap tahunnya. Namun satu yang seakan dilupakan oleh orang tua sekarang, anak-anak memiliki kapasitas yang berbeda. Paradigma yang terbentuk bahwa anak yang cerdas adalah ia yang menguasai pelajaran-pelajaran eksak seharusnya mulai ditinggalkan. Ingatlah bahwa setiap anak mempunyai keunikan sendiri-sendiri, dan kemampuan mereka tak bisa dan tak boleh disamaratakan. Jenis kecerdasan juga bermacam-macam, inilah yang disebut dengan multiple intelligences.
Dalam memilih sekolah untuk anak, sebaiknya orang tua telah mengetahui bakat dan minat anaknya. Bahkan akan lebih baik lagi jika sekolah yang dipilih disesuaikan dengan gaya belajar anak karena tidak semua anak cocok dengan gaya pembelajaran yang bersifat konvensional seperti sekolah kebanyakan. Ini juga berlaku ketika kita mencarikan SD untuk anak-anak yang telah lulus TK.
Kenali dulu gaya belajar anak-anak kita, apakah ia merupakan tipe audio, visual, atau kinestetik? Jika ia bergaya kinestetik, maka tidak tepat jika kita memaksanya belajar di sekolah yang mengharuskan ia duduk tenang sambil mencatat dan mendengarkan penjelasan guru di depan kelas. Hasilnya tidak akan optimal.

Orang tua harus paham bahwa sekolah terbaik bukanlah sekolah yang menyediakan sarana dan prasarana yang “wah”. Sekolah yang baik adalah sekolah yang memfasilitasi keingintahuan dan kreativitas siswanya, bagaimanapun gaya belajarnya, sehingga setiap anak mampu melejitkan potensi yang dimilikinya. 
Read More

Tentang Foto Pre Wedding

Sunday, April 13, 2014

Sebelum menulis panjang kali lebar, mungkin akan ada yang berucap, "Yaaa, Arin nulis ini karena dulu nggak pake acara pre wedding segala kan? Nggak punya uang kan?", dan he eh, bener. Dulu saya memang tidak sempat melakukan foto pre wedding. Tapi kalaupun sempat dan punya uang banyak pun, rasanya (Insya Allah) saya akan tetap pada prinsip saya, hehe, TIDAK untuk foto pre wedding.

Sebelum menikah, saya mempersiapkan diri dengan belajar beberapa hal. Tidak hanya belajar "how to be a good wife" dan "how to be a good mom", namun juga sedikit mempelajari hukum agama. Dan khusus untuk foto pre wedding ini, banyak sekali dasar hukum yang membuat saya yakin bahwa lebih baik tidak melakukannya. Karena saya bukan orang yang berpengetahuan luas soal agama, juga masih manusia biasa yang dekat dengan salah dan lupa, saya hanya akan menuliskan sesuatu yang saya tahu saja.

Untuk Anda yang beragama Islam, pasti paham kan, segala hal yang mendekatkan diri pada zina itu diharamkan? Buka saja Al-Qur'an Surat Al-Isro' ayat 32, yang artinya, "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk."
Mungkin ada yang berkilah, "Saya fotonya jauh-jauhan koq, dan memakai jilbab." Oke, tapiii....yakin nggak saat pemotretan berlangsung, dadamu nggak akan berdesir karena senang berdekatan dengannya? Atau, desirannya mungkin udah hilang ya karena foto berdua merupakan hal yang biasa dan sering kamu lakukan? Hehe...

Di salah satu episode sinetron "Para Pencari Tuhan" (ketahuan deh kalo ngikutin ceritanya, haha) juga disampaikan, saat ibunda Azzam ditawari laki-laki yang ingin meminangnya untuk melakukan foto pre wedding., beliau berkata kurang lebih seperti ini; "Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim, belum layak bersanding dalam sebuah bingkai,"  Di dalam Islam memang ada istilah ikhtilat, yaitu campur baur antara laki-laki dan perempuan, dan ini dilarang.

Foto-foto pre wedding biasanya ada yang dijadikan cover dalam undangan pernikahan. Saya koq cenderung "eman-eman" yaa..melihat undangan yang berfoto? Bukan apa-apa, toh pada akhirnya undangan itu akan dibuang juga. Bisa menjamin nggak, fotomu yang cantik dan dibuat sedemikian menarik itu akan dijadikan pajangan oleh orang yang yang kita undang? Jadi ingat status facebook saya kemarin tentang foto-foto caleg dan spanduk-spanduknya yang tersebar di jalanan dan pepohonan, emang nggak sayang? Gimana coba rasanya bila melihat kertas yang ada foto kita di dalamnya terinjak-injak, sobek, dibuang di tempat sampah, atau yang paling menyedihkan menurut saya, dibakar?

Jadi, untuk teman-teman yang sedang akan menikah dan terlintas untuk melakukan foto pre wedding, ayuk deh dipikir berkali-kali. Ini bukan hanya hukum antar manusia loh, tapi sudah menyangkut hukum dari pencipta kita. Wallahu a'lam bishshowab.
Read More

Proses Menjadi #ibubaik Dimulai Saat Mengandung

Saturday, March 29, 2014

Copas status facebook seorang sahabat, sebagai pengingat agar semangat menjadi #ibubaik selalu terjaga.

‪#‎IBUBAIK‬ MELAHIRKAN GENERASI BAIK
by : bendri jaisyurrahman - Aliansi Cinta Keluarga Indonesia (twitter : @ajobendri)
1| Ibu adalah madrasah pertama seorang anak, dan AYAH adalah kepala sekolahnya
2| Hak anak terhadap AYAHnya adalah mendapatkan #ibubaik. Sehingga awal menikah, AYAH bukan sekedar mencari istri namun juga ibu bagi anaknya nanti
3| Rasulullah mengatakan : nikahilah wanita yg subur (walud) dan punya jiwa pengasuhan (wadud). Ini standar dasar mencari #ibubaik untuk anak
4| Keluarga nabi nuh jadi ibrah. Betapapun beliau seorang nabi, tak mampu ajak anaknya kepada jalan Allah. Bermula dari istri yg bukan #ibubaik
5| Sementara keluarga Ibrahim dijadikan Allah sebagai teladan. Ibrahim yg super sibuk melahirkan generasi berkualitas. Bermula dari #ibubaik
6| Seorang Imran yg bukan Nabi pun digelari sbg keluarga terbaik. Tersebab pilihan ia memilih seorang wanita utk jadi #ibubaik bagi anaknya
7| Adalah Hana binti Fakhudz profil #ibubaik yg melahirkan anak wanita baik bernama maryam. Ditinggal mati oleh Imran saat mengandung anaknya
 Saat hamil, ia jaga lisan dan pikiran dari hal yg dibenci Tuhan. Hingga ia hanya berharap satu hal : anaknya kelak jadi hamba yg taat
9| Tak sedikitpun keluar kalimat buruk dari lisannya saat hamil. Sebab keburukan lisan saat hamil mmpengaruhi kejiwaan anak saat lahir
10| Tak ada pikiran nakal saat anak dalam kandungan. Sebab pikiran jahat saat hamil memberi peluang setan tuk jadi teman anak saat lahir
11| Hana adalah contoh bagaimana seorang #ibubaik hendaklah jaga pikiran, tindakan dan lisannya dari hal buruk saat hamil agar tak pengaruhi jiwa anak
12| Dan usaha hana terbukti. Lahirlah sosok maryam yg Allah pilih sebagai wanita suci. Wanita yg terbaik dan pilihan di masanya
13| Kalaulah saat hamil, hana hanya pikirkan uang, popularitas dan kecantikan untuk bayinya. Bisa jadi, akan lahir anak yg gila dunia
14| Maka sekali lagi, penting bagi ibu yg sedang hamil untuj jaga lisan, pikiran dan tindakannya dari hal-hal yang tidak disukai Allah
15| Tugas AYAH saat ibu hamil adalah menjaga agar apa-apa yg diucap dan dipikirkan oleh istrinya adalah hal yang baik-baik
16| Jika ibu hamil ngidam, maka pastikan bahwa ngidamnya adalah sesuatu yg baik. Misalnya ngidam umroh dan haji. Itu ngidam yg baik 
17| Ibu hamil jangan ngidam yg aneh-aneh. Semisal ngidam jadi personil JKT48 . Agar si bayi kelak tidak berbuat yg aneh-aneh saat lahir
18| Termasuk hindari kebiasaan atau tradisi yg bertentangan dengan syariat. Agar anak sejak dalam kandungan benar-benar dididik jadi anak taat
19| Kembali ke profil hana sebagai #ibubaik yg kisahnya diabadikan dalam quran. Beliau lalui proses kehamilan dgn baik hingga anak terlahir ke dunia
20| Anak yg semula diharap lelaki ternyata adalah wanita. Tak muncul protes atau keluh kesah kepada Allah. Yang ada hanyalah rasa syukur
21| Bersyukur kepada Allah terhadap apapun kondisi bayi saat kelahiran adlh adab dan ciri dari #ibubaik. Jangan kotori dengan keluh kesah apalagi umpatan
22| #ibubaik meyakini bahwa setiap bayi yg lahir punya rencana hidup masing-masing yg ditetapkan Allah. Maka tak ada alasan utk berkeluh kesah
23| Pun saat anak telah lahir, hana sbg profil #ibubaik dalam quran juga memikirkan hak anak utk dapat pengasuhan AYAH selepas imran tiada
24| Hana paham bahwa di usia dini seorang anak tidak hanya butuh figur ibu tapi juga AYAH. Agar memiliki karakter tangguh di masa depan
25| Terpilihlah Nabi Zakaria yg masih kerabat sebagai AYAH asuh bagi anaknya maryam. Hana sebagai single parent menitipkan anak kepadanya
26| Sehingga sosok maryam sebagai wanita terbaik di masanya, tak lepas dari peran AYAH mengasuh di masa kecil. Ini jadi perhatian bagi kita
27| #ibubaik tetap memikirkan agar anaknya tetap dapat figur AYAH di masa kecil yg ajarkan kemandirian, keberanian dan ketegasan
28| Status single parent tak jadi alasan utk mengabaikan hak anak terhadap kebutuhannya akan figur AYAH
29| #ibubaik bisa meminta kerabat terdekat untuk menggantikan peran AYAH yg hilang bagi anak di usia dini. Hal ini pula yg dialami oleh Rasulullah
30| Selepas kepergian Abdullah saat Rasulullah dalam kandungan, nilai keayahan tidak terhenti. Beliau segera diasuh oleh kakek dan pamannya
31| Ini jadi pelajaran juga bagi para AYAH yg masih hidup, agar jangan kehilangan momen untuk mengasuh anaknya sedari dini
32| Agar tak muncul generasi ALAY alias Anak kehiLangan AYah. Ada ayah tapi serasa yatim. Ayah tak pernah bermain dengannya di masa kecil
33| Maryam contoh anak yatim yg sukses. Sebab saat lahir ia tak kehilangan figur AYAH. Ada nabi zakaria yg jadi ayah asuhnya
34| Kisah lengkap tentang profil #ibubaik yakni istri imran ini ada di dalam Quran surah ali imran ayat 33 - 41. Sila ditadabburi
35| Semoga makin banyak #ibubaik di negeri ini. Begitu juga ayah baik. Agar muncul generasi berkarakter tangguh di masa depan. Sekian (bendri jaisyurrahman)
Read More