4 Unsur dalam Ibadah

Saturday, July 5, 2014

Bulan Ramadhan tiba, kaum muslimin dan muslimat berbondong-bondong mengumpulkan pahala. Sejatinya, bulan yang istimewa ini merupakan bulan latihan untuk sebelas bulan berikutnya. Kita dibiasakan untuk bangun di sepertiga malam yang terakhir melalui sunnah sahur. Kita dilatih untuk giat berdzikir, shalat sunnah (tarawih), menahan nafsu amarah, menahan godaan syahwat, juga menahan lapar dan dahaga melalui puasa agar kita bisa ikut merasakan apa yang fakir miskin rasakan.

Sebenarnya, tidak hanya manusia saja yang berpuasa. Binatang pun melakukannya. Ular dan ulat adalah dua contohnya. Jika ular melakukan puasanya ketika ingin berganti kulit, ulat berpuasa ketika ia akan bermetamorfosis menjadi bentuk baru yang lebih indah yaitu kupu-kupu. Lalu seperti apakah puasa kita? Apakah hanya seperti ular, yang berganti baju baru di hari Lebaran? Ataukah seperti ulat, yang tadinya merupakan binatang yang menjijikkan, kemudian berubah menjadi kupu-kupu yang indah warnanya? Semua itu tergantung dari apa yang kita lakukan selama bulan mulia ini berlangsung.

Lalu bagaimana supaya kita bisa beribadah dengan baik? Ada empat unsur dalam ibadah yang sepatutnya kita ketahui terlebih dahulu supaya ibadah kita menjadi maksimal. Empat unsur tersebut antara lain;

1. Ilmu
Ibadah tanpa ilmu, tentu tak ada gunanya. Sama halnya dengan sedang memegang kalkulator untuk berhitung, namun tak bisa membaca angka. Percuma.

2. Niat
Ada sebuah hadits berbunyi, "innamal a'malu binniyaat", sesungguhnya setiap perbuatan itu tergantung niatnya. Niat bisa dilafadzkan, namun bisa juga disuarakan dalam hati.

3. Sabar
Semua ibadah memiliki tantangannya sendiri-sendiri. Dalam puasa, kita diajarkan untuk bersabar menahan lapar dan haus sejak terbit hingga terbenamnya matahari. Dalam tarawih, kita diajarkan untuk bersabar menahan lelah dalam mendirikan shalat hingga 8 atau 20 rakaat. Dalam sahur, kita diajarkan untuk bersabar melawan rasa kantuk. Dalam bersedekah kita diajarkan untuk bersabar melepas apa yang menjadi milik kita. Semua ibadah, membutuhkan kesabaran untuk melakukannya.

4. Ikhlas
Inilah penentu akhir, dan menjadi tolok ukur bagaimana kualitas ibadah kita. Tanpa keikhlasan, semua sia-sia.


Read More

Membuat Dadar Gulung Isi Pisang

Wednesday, June 25, 2014

Liburan ini Alhamdulillah saya kedatangan keponakan dari Semarang. Keponakan yang paling besar tahun ini naik ke kelas VIII SMP. Dia bercita-cita menjadi seorang Master Chef. Memang tayangan Master Chef di teve sepertinya menginspirasi banyak orang ya?

Nah, karena ada asisten yang siap mendampingi saya ketika memasak, saya pun bersemangat untuk mengeksplor kebisaan di dapur. Tsaaah, gayaaaaa....:D

Sebenarnya beberapa bulan ini saya malas memasak, karena satu dan lain hal. Tapi karena ada Kakak Fina, saya sudah berniat membuat beberapa cemilan. Kemarin kami membuat puding. Hari ini, karena kebetulan saya punya sesisir pisang kepok yang saya beli dari tukang sayur kemarin, kami ingin membuat makanan berbahan dasar pisang. Awalnya bingung mau dibuat apa, tapi akhirnya terpilihlah dadar gulung isi pisang, menyingkirkan piscok untuk sementara. Semua bahan yang diperlukan, Alhamdulillah sudah tersedia di dapur.

Mudah sekali membuatnya, hanya memang perlu sedikit kesabaran ketika membuat dadar coklat untuk kulitnya.

Bahan dadar:
1.       6 sdm tepung terigu (saya pakai Cakra)
2.       ½ sdm baking powder
3.    2 sdm coklat bubuk
4.       3 sdm gula pasir
5.       ½ sdt garam
6.       3 butir telur
7.       1 sachet susu kental manis warna putih, larutkan dalam 500 ml air putih
8.       1 sdm margarine, lelehkan


Cara Membuat:
1.       Campur tepung terigu, baking powder, coklat bubuk, gula pasir dan garam.
2.       Masukkan telur, aduk searah hingga adonan tercampur rata dan terlihat licin.
3.       Masukkan air susu perlahan-lahan. Pastikan tidak ada adonan yang menggumpal.
4.       Masukkan margarine yang telah dilelehkan, aduk kembali.
5.       Panaskan wajan, tuang sesendok sayur adonan, ratakan hingga membentuk lingkaran. Angkat.


Bahan Isi:
1.       1 sdm tepung terigu
2.       1 sdm tepung maizena
3.       1 sachet susu kental manis, larutkan dalam 250 ml air putih
4.       1 sdm gula pasir
5.       ½ sdt garam
6.       4 buah pisang kepok, iris kecil-kecil

Cara Membuat:
Campur semua bahan, aduk rata. Masak adonan dengan api sedang. Angkat jika sudah meletup-letup dan mengental.

Eksekusi:
1.       Bentangkan dadar kulit coklat.
2.       Isi dengan bahan isian.
3.       Lipat menyerupai amplop, sisihkan.
4.    Sajikan semuanya, dan dadar gulung isi pisang siap dinikmati.

Pisangnya masih sisa, besok buat apa lagi yaa? :)

Read More

Museum Ullen Sentalu, Yogyakarta

Tuesday, June 24, 2014

Kaliurang, Yogyakarta, memang menyimpan banyak potensi wisata. Salah satunya, Museum Ullen Sentalu, yang terletak di Jalan Boyong, kawasan wisata Kaliurang, sekitar 25 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Museum ini diprakarsai oleh Keluarga Haryono dan diresmikan oleh KGPAA Paku Alam VIII pada 1 Maret 1997.

Museum Ullen Sentalu, Yogyakarta


Nama Ullen Sentalu sendiri diambil dari singkatan Bahasa Jawa, ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku, yang berarti "Nyala lampu blencong (lampu minyak yang digunakan dalam pertunjukan seni wayang kulit) merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan."

Saya berkunjung kesini akhir tahun lalu, bersama dengan dua keluarga yang merupakan teman dekat suami. Begitu memasuki area parkir, kesan sejuk, magis, dan luas, segera menyergap dalam diri saya. Sambil menunggu giliran masuk, karena pengunjung di dalam museum memang dibatasi, saya menerka-nerka apa yang akan saya dapatkan di dalam sana.

Yak, dan tibalah giliran kami, 6 orang dewasa dan 2 anak-anak, serta beberapa anggota rombongan yang lain, untuk memasuki area. Begitu masuk, kami disambut oleh seorang guide yang cantik dan ramah. Kami diingatkan untuk tidak mengambil gambar dalam bentuk apapun. Agak kecewa, namun pada akhirnya saya mengerti maksudnya, apalagi kalau bukan untuk menjaga keotentikan karyaseni di dalamnya?

Setelah itu, kami dibawa masuk ke sebuah ruangan seperti labirin, namanya Guo Selo Giri. "Jangan terpisah dari rombongan ya, supaya tidak tersesat," begitu pesan Mbak Pemandu. Di dalam, ada banyak cerita yang disampaikan, sampai saya lupa detailnya. Daripada ngawur, mending kesini sendiri saja yaa.. :D Yang jelas, ada nama Kanjeng Bobby atau Pakubuwono XII (konon katanya beliau tidak mempunyai permaisuri, namun memiliki beberapa selir), Gusti Nurul, dll. Banyak lukisan disana. Di dalam juga ditampilkan macam-macam batik khas Solo dan khas Jogja, juga filosofi yang melatarbelakanginya. Di sebuah ruangan, kita dipersilakan untuk beristirahat dan diberi minuman tradisional, seperti jamu. Di ruangan ini kita diperbolehkan untuk mengambil gambar.

Keluar dari Guo Selo Giri, kami dibawa ke area lain dalam museum itu. Wow, ternyata luas sekali. Ada sebuah tempat terbuka yang memang dikhususkan sebagai area untuk mengambil gambar. Saya salut dengan Mbak Guide, begitu detail ia menjelaskan kepada kami apa-apa saja yang kami lihat disana. Kami pun diperbolehkan untuk bertanya jika belum jelas.

Sampai saya keluar dari museum itu, otak saya masih dipenuhi dengan cerita-cerita yang saya dengar tadi, tentang Kerajaan Mataram yang terpecah menjadi Yogyakarta dan Surakarta setelah Perjanjian Giyanti. Yogyakarta yang terpecah menjadi Kasultanan dan Pakualaman, Surakarta yang juga terpecah menjadi Mangkunegaran dan Kasunanan. Oo, ternyata begini. Oo, ternyata begitu.


Wisata di Utara Yogya; Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu, Yogyakarta


Museum Ullen Sentalu, Yogyakarta
Saya kebetulan kurang bisa mengingat sejarah, hehe... Jadi lebih baik kesini saja supaya lebih puas belajar sejarahnya. Tiket masuk ke Ullen Sentalu; Rp 30.000,- untuk orang dewasa dan Rp 15.000,- untuk anak-anak. Harga berbeda jika yang datang adalah turis mancanegara, yaitu; Rp 50.000,- untuk orang dewasa dan Rp 30.000,- untuk anak-anak.

Selamat berlibuuuurrrr.... :D

Read More

Cara Membuat Risoles Mayonaise (Mayo)

Friday, June 20, 2014

Resep Risoles Mayonaise
Risoles Mayonaise


Saya keidean untuk membuat makanan ini karena saya penasaran ketika suami bercerita bahwa di sebuah Angkringan terkenal di Solo, ada cemilan lezat yang biasa disebut Mayo. Benar saja, setelah saya mencicipi sendiri, saya setuju dengan pendapat suami.

Pertama kali praktek, Alhamdulillah, suami memuji hasil karya saya. Padahal sebenarnya saya kurang pandai memasak, lho.

Nah, penasaran tidak bagaimana cara membuat risoles mayonaise? Mudah koq... 


Bahan kulitnya:
  • 100 gram tepung terigu (kurang lebih 6 sdm)
  • 1 sdt garam
  • sedikit kaldu bubuk (optional)
  • 3 butir telur
  • 250ml susu cair 
  • 1 sdm mentega, lelehkan
Bahan isi:
  • Daging asap. Karena saya kurang suka daging asap, saya ganti dengan sosis ayam yang saya iris menyerong kemudian saya goreng.
  • Telur rebus yang sudah diiris. Biasanya 1 butir telur saya bagi 8 bagian, supaya tidak terlalu besar dan memudahkan ketika melipat.
  • Mayonaise. Ini akan memperlezat risoles, dan menjadi ciri khas dari Mayo.
Bahan pelapis:
  • 1 butir telur kocok lepas
  • Tepung panir
Cara Membuat:
  1. Campur tepung terigu dengan garam dan kaldu bubuk.
  2. Masukkan telur, aduk searah.
  3. Tambahkan susu cair sedikit demi sedikit hingga adonan menjadi licin dan halus.
  4. Masukkan mentega yang sudah dilelehkan.
  5. Tutup adonan dengan plastik, diamkan kurang lebih 30 menit.
  6. Panaskan wajan, tak perlu minyak atau margarin lagi karena adonan sudah mengandung margarin.
  7. Tuang sesendok sayur adonan, putar-putar hingga membentuk lingkaran tipis. Lakukan hingga adonan selesai.
Penyelesaian:
  1. Bentangkan dadar kulit, isi dengan isian (sosis dan telur).
  2. Beri sesendok makan mayonaise.
  3. Lipat menyerupai amplop.
  4. Masukkan ke dalam kocokan telur lalu gulingkan dalam tepung panir.
  5. Simpan dalam lemari pendingin kira-kira 1 jam.
  6. Goreng dalam api sedang hingga kuning kecoklatan.
  7. Sajikan hangat-hangat dengan saos sambal sebagai pelengkap.
Nah, itu dia resep membuat risoles mayonaise. Selamat mencoba... :)
Read More

Tentang Pemberian ASI; Botol atau Langsung?

Tuesday, June 17, 2014

Botol susu mungkin menjadi barang yang dibeli saat mempersiapkan kelahiran bayi. Saya pun demikian. Saat Amay bayi, saya bahkan sempat memberikan ASI yang sudah saya perah dengan dot. Hal itu dikarenakan ASI saya yang Alhamdulillah sangat melimpah, sedangkan Amay saat itu masih hobi tidur. Dibangunkan pun susah, sehingga mau tidak mau saya pun memerah susu untuk kemudian disimpan di botol, meskipun saya selalu ada di rumah.

Syukurnya, setelah tiga bulan Amay sudah bisa memutuskan untuk lebih memilih puting saya dibanding puting yang terdapat pada botol susu. Alhamdulillah sekali, karena banyak cerita yang saya baca dan dengar, bahwa terkadang bayi lebih memilih minum ASI melalui botol dibanding langsung menghisap dari puting ibunya sendiri. Alhamdulillah lagi, saya tidak perlu repot dan pusing memikirkan bagaimana cara memisahkan anak saya dari botol susunya. Kebetulan juga, Amay tidak saya beri susu formula.

Ketika usia Amay sudah dua tahun dan tidak minum ASI lagi, saya menyediakan air putih setiap malam, jaga-jaga ketika dia kehausan. Amay memang sudah terbiasa minum dengan gelas sejak kecil.

Nah, bagi ibu-ibu yang memberikan susu melalui botol, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Jangan merebus botol susu! Karena jika direbus, botol berbahan dasar plastik ini akan melepaskan residu senyawa kimia, yaitu bisphenol-A (BPA) yang sangat berbahaya, baik pada sistem reproduksi, saraf dan sistem daya tahan tubuh. 
2. Jangan menggunakan sikat yang kasar karena bisa menggores bagian dalam plastik. Senyawa dalam botol plastik juga sangat berbahaya bagi kesehatan.
3. Mensterilkan botol susu bisa juga dilakukan dengan alat sterilisasi perlengkapan bayi yang sudah tersedia di pasaran. 
4. Perhatikan cara membersihkan perlengkapan bayi yang benar. Misalnya dengan air hangat yang sudah diberi sabun khusus pencuci perlengkapan bayi, membilas dengan air yang mengalir, dll.

Jika pemberian ASI bisa dilakukan tanpa melalui perantara botol susu, maka lakukanlah. Ini tentu berlaku bagi stay at home mom. Saya sangat paham perjuangan working mom yang tetap ingin memberikan ASI secara eksklusif, dan saya salut pada mereka.

Bagi stay at home mom, ayo berdayakan apa yang ada dalam diri kita. Jika menyusui bisa kita lakukan secara langsung, mengapa harus diwakilkan pada botol? Menurut Muhammad Fauzil 'Adhim, pakar pernikahan dan parenting, menyusui sebaiknya dilakukan secara langsung. Biarkan anak mendapatkan ASI langsung dari puting ibu, karena hal ini akan berpengaruh pada perkembangan psikologis anak. Dari kegiatan menyusu itu, anak akan mempelajari perubahan psikologis sang ibu, dengan mendengar detak jantung dan merasakan suhu tubuh sang ibu. Menyusui secara langsung, akan mempererat ikatan batin antara ibu dan anak. Dan tentunya, kita tak perlu repot membeli botol dan mensterilkannya, bukan?
Read More

Marcopolo, Kolam Renang Mewah di Kota Hujan Bogor

Desember 2012 lalu, saat Amay berusia 21 bulan, kami berkesempatan mengunjungi Bogor. Bogor sudah seperti kampung kedua bagi saya setelah Purworejo, karena disanalah seolah-olah separuh usia saya berjalan, meskipun sebenarnya hanya empat tahun saja saya berada disana.

Kami hanya memiliki waktu lima hari disana, sebelum bertolak ke rumah mertua di Majalengka. Dalam lima hari itu, setelah dikurangi sehari untuk menghapus kelelahan dan sehari untuk pulang, saya mengunjungi beberapa orang teman dan pergi ke sebuah tempat yang sudah kami rencanakan sebelumnya. Marcopolo namanya, sebuah kolam renang modern yang terletak di bilangan Cimanggu. Letak Marcopolo ini ada di dalam komplek Bukit Cimanggu Villa.

Dulu sewaktu masih tinggal di Bogor, belum pernah sekalipun saya masuk ke kolam renang ini, hehe.. Soalnya sewaktu mengajar dulu, kolam renang sudah disediakan di sekolah. Namun kali ini, demi membahagiakan Amay dan adik-adik sepupu lainnya, Bulik saya mengajak kami kesini.

Selain ember tumpah dan kolam renang yang bervariasi tingkat kedalamannya, Marcopolo juga menawarkan kolam air panas. Kolam air panas itulah yang seolah melambaikan tangan dan membuat saya berubah rencana, dari yang awalnya enggan “nyemplung” jadi ikutan “nyemplung”. Amay pun terlihat sangat senang, meskipun pada awalnya dia merasa takut. 
 

Marcopolo, Kolam Renang di Bogor

Kolam Renang Marcopolo, Bogor

Marcopolo, Kolam Renang di Bogor


Harga tiket masuk ke kolam renang Marcopolo sebesar 40 ribu rupiah di hari biasa, dan 50 ribu rupiah di hari libur. Namun jika kita ingin masuk ke kolam air panas, kita harus membayar lagi sebesar 10 ribu rupiah. Tentu harga ini masih cukup terjangkau bukan?

Yang paling penting dari sebuah kolam renang adalah tempat bilasnya. Disini, tempat bilasnya cukup bersih dan terang. Ini juga nilai plus bagi saya.

Oya, selain kolam renang, Marcopolo juga menyediakan Theater 4 Dimensi, gym, arena futsal juga ada.

Jadi, untuk Anda yang ingin bepergian di liburan kenaikan kelas nanti, dan masih belum ada ide mau pergi kemana, mungkin kolam renang Marcopolo di Bogor ini bisa menjadi pilihan. :)
 
 
Read More

Bagaimana Menghentikan Ketergantungan Pada Popok Sekali Pakai (Diaper)?

Tuesday, June 10, 2014

Zaman sekarang hidup makin dipermudah. Salah satu hasil dari kecanggihan otak manusia yang sangat membantu para ibu adalah diciptakannya diaper atau popok sekali pakai. Produk ini mungkin diciptakan sebagai solusi bagi para ibu yang mempunyai bayi dan sering kehabisan popok kain. Mungkin juga, ide membuat diaper ini berawal dari kesulitan ibu-ibu untuk membawa bayinya bepergian karena khawatir kerepotan saat mereka buang air.
Saya termasuk bagian dari ibu yang diuntungkan dengan adanya produk ini. Sebagai stay at home mom yang mengerjakan semua sendiri tanpa Asisten Rumah Tangga (ART), tentu repot sekali apabila menghadapi cucian yang menumpuk. Bahkan ketika musim hujan, bayi lebih sering buang air karena cuaca yang dingin. Saya pun memilih memakaikan diaper pada bayi saya baik siang maupun malam supaya saya bisa istirahat dengan cukup, karena mengurus bayi memang membutuhkan energi yang besar.
Nah, biasanya, saking sudah merasa nyaman dengan kondisi tidak terlalu repot ini, para ibu jadi ketergantungan. Saya pun begitu. Sampai suatu hari di usia Amay (putra sulung saya) yang ke dua, saya tersadar untuk mulai menerapkan toilet training.
Berawal dari keinginan Amay sendiri untuk lepas dari diaper, mungkin karena dia sudah merasa risih dengan celana tebalnya, saya pun mulai mengajarinya untuk buang air di tempatnya. Di usia ini, karena ia sudah bisa bicara, prosesnya menjadi lebih mudah. Pertama, saya memintanya untuk melapor pada saya jika ingin buang air. Setelah dia mulai terbiasa melapor, saya memberi satu perintah lebih sulit, yaitu melepas celana sendiri jika ingin buang air. Saya biasakan dia untuk buang air sebelum tidur supaya tidak mengompol. Karena sudah terbiasa melapor juga, tengah malam pun dia akan membangunkan saya jika ingin buang air.
Hari-hari pertama menerapkan toilet training memang terasa sulit. Pernah terjadi, Amay buang air besar di kamar karena perintah yang saya berikan kurang jelas. Saya hanya memintanya melepas celana, tanpa ada embel-embel langsung ke kamar mandi atau lapor pada saya. Tapi saya belajar dari kesalahan itu. Berarti, selanjutnya perintah yang saya berikan harus jelas.
Sering terjadi, kita para ibu lah yang belum siap mengajarkan mereka. Padahal, dari pengalaman saya sendiri, justru Amay yang mengajarkan saya untuk siap. Pernah suatu hari ketika akan bepergian saya kembali memakaikannya diaper. Saya sendiri yang merasa khawatir dan kurang percaya diri, takut kalau-kalau di jalan Amay mengompol. Namun ternyata kekhawatiran saya sirna. Amay yang sudah terbiasa melapor pun bicara pada kami ketika ingin buang air. 





Read More

Bijak Pilah Pilih Sekolah

Monday, June 9, 2014


Tahun ajaran 2013/2014 hampir usai. Beberapa sekolah pun telah membuka pendaftaran penerimaan siswa/siswi baru untuk tahun ajaran berikutnya. Para orang tua yang putra-putrinya duduk di kelas VI dan IX mulai getol mencari informasi sekolah mana yang terbaik setelah mereka dibuat stress dengan UN yang telah berlangsung.
Fenomena seperti ini terjadi tiap tahunnya. Namun satu yang seakan dilupakan oleh orang tua sekarang, anak-anak memiliki kapasitas yang berbeda. Paradigma yang terbentuk bahwa anak yang cerdas adalah ia yang menguasai pelajaran-pelajaran eksak seharusnya mulai ditinggalkan. Ingatlah bahwa setiap anak mempunyai keunikan sendiri-sendiri, dan kemampuan mereka tak bisa dan tak boleh disamaratakan. Jenis kecerdasan juga bermacam-macam, inilah yang disebut dengan multiple intelligences.
Dalam memilih sekolah untuk anak, sebaiknya orang tua telah mengetahui bakat dan minat anaknya. Bahkan akan lebih baik lagi jika sekolah yang dipilih disesuaikan dengan gaya belajar anak karena tidak semua anak cocok dengan gaya pembelajaran yang bersifat konvensional seperti sekolah kebanyakan. Ini juga berlaku ketika kita mencarikan SD untuk anak-anak yang telah lulus TK.
Kenali dulu gaya belajar anak-anak kita, apakah ia merupakan tipe audio, visual, atau kinestetik? Jika ia bergaya kinestetik, maka tidak tepat jika kita memaksanya belajar di sekolah yang mengharuskan ia duduk tenang sambil mencatat dan mendengarkan penjelasan guru di depan kelas. Hasilnya tidak akan optimal.

Orang tua harus paham bahwa sekolah terbaik bukanlah sekolah yang menyediakan sarana dan prasarana yang “wah”. Sekolah yang baik adalah sekolah yang memfasilitasi keingintahuan dan kreativitas siswanya, bagaimanapun gaya belajarnya, sehingga setiap anak mampu melejitkan potensi yang dimilikinya. 
Read More

Tentang Foto Pre Wedding

Sunday, April 13, 2014

Sebelum menulis panjang kali lebar, mungkin akan ada yang berucap, "Yaaa, Arin nulis ini karena dulu nggak pake acara pre wedding segala kan? Nggak punya uang kan?", dan he eh, bener. Dulu saya memang tidak sempat melakukan foto pre wedding. Tapi kalaupun sempat dan punya uang banyak pun, rasanya (Insya Allah) saya akan tetap pada prinsip saya, hehe, TIDAK untuk foto pre wedding.

Sebelum menikah, saya mempersiapkan diri dengan belajar beberapa hal. Tidak hanya belajar "how to be a good wife" dan "how to be a good mom", namun juga sedikit mempelajari hukum agama. Dan khusus untuk foto pre wedding ini, banyak sekali dasar hukum yang membuat saya yakin bahwa lebih baik tidak melakukannya. Karena saya bukan orang yang berpengetahuan luas soal agama, juga masih manusia biasa yang dekat dengan salah dan lupa, saya hanya akan menuliskan sesuatu yang saya tahu saja.

Untuk Anda yang beragama Islam, pasti paham kan, segala hal yang mendekatkan diri pada zina itu diharamkan? Buka saja Al-Qur'an Surat Al-Isro' ayat 32, yang artinya, "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk."
Mungkin ada yang berkilah, "Saya fotonya jauh-jauhan koq, dan memakai jilbab." Oke, tapiii....yakin nggak saat pemotretan berlangsung, dadamu nggak akan berdesir karena senang berdekatan dengannya? Atau, desirannya mungkin udah hilang ya karena foto berdua merupakan hal yang biasa dan sering kamu lakukan? Hehe...

Di salah satu episode sinetron "Para Pencari Tuhan" (ketahuan deh kalo ngikutin ceritanya, haha) juga disampaikan, saat ibunda Azzam ditawari laki-laki yang ingin meminangnya untuk melakukan foto pre wedding., beliau berkata kurang lebih seperti ini; "Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim, belum layak bersanding dalam sebuah bingkai,"  Di dalam Islam memang ada istilah ikhtilat, yaitu campur baur antara laki-laki dan perempuan, dan ini dilarang.

Foto-foto pre wedding biasanya ada yang dijadikan cover dalam undangan pernikahan. Saya koq cenderung "eman-eman" yaa..melihat undangan yang berfoto? Bukan apa-apa, toh pada akhirnya undangan itu akan dibuang juga. Bisa menjamin nggak, fotomu yang cantik dan dibuat sedemikian menarik itu akan dijadikan pajangan oleh orang yang yang kita undang? Jadi ingat status facebook saya kemarin tentang foto-foto caleg dan spanduk-spanduknya yang tersebar di jalanan dan pepohonan, emang nggak sayang? Gimana coba rasanya bila melihat kertas yang ada foto kita di dalamnya terinjak-injak, sobek, dibuang di tempat sampah, atau yang paling menyedihkan menurut saya, dibakar?

Jadi, untuk teman-teman yang sedang akan menikah dan terlintas untuk melakukan foto pre wedding, ayuk deh dipikir berkali-kali. Ini bukan hanya hukum antar manusia loh, tapi sudah menyangkut hukum dari pencipta kita. Wallahu a'lam bishshowab.
Read More

Proses Menjadi #ibubaik Dimulai Saat Mengandung

Saturday, March 29, 2014

Copas status facebook seorang sahabat, sebagai pengingat agar semangat menjadi #ibubaik selalu terjaga.

‪#‎IBUBAIK‬ MELAHIRKAN GENERASI BAIK
by : bendri jaisyurrahman - Aliansi Cinta Keluarga Indonesia (twitter : @ajobendri)
1| Ibu adalah madrasah pertama seorang anak, dan AYAH adalah kepala sekolahnya
2| Hak anak terhadap AYAHnya adalah mendapatkan #ibubaik. Sehingga awal menikah, AYAH bukan sekedar mencari istri namun juga ibu bagi anaknya nanti
3| Rasulullah mengatakan : nikahilah wanita yg subur (walud) dan punya jiwa pengasuhan (wadud). Ini standar dasar mencari #ibubaik untuk anak
4| Keluarga nabi nuh jadi ibrah. Betapapun beliau seorang nabi, tak mampu ajak anaknya kepada jalan Allah. Bermula dari istri yg bukan #ibubaik
5| Sementara keluarga Ibrahim dijadikan Allah sebagai teladan. Ibrahim yg super sibuk melahirkan generasi berkualitas. Bermula dari #ibubaik
6| Seorang Imran yg bukan Nabi pun digelari sbg keluarga terbaik. Tersebab pilihan ia memilih seorang wanita utk jadi #ibubaik bagi anaknya
7| Adalah Hana binti Fakhudz profil #ibubaik yg melahirkan anak wanita baik bernama maryam. Ditinggal mati oleh Imran saat mengandung anaknya
 Saat hamil, ia jaga lisan dan pikiran dari hal yg dibenci Tuhan. Hingga ia hanya berharap satu hal : anaknya kelak jadi hamba yg taat
9| Tak sedikitpun keluar kalimat buruk dari lisannya saat hamil. Sebab keburukan lisan saat hamil mmpengaruhi kejiwaan anak saat lahir
10| Tak ada pikiran nakal saat anak dalam kandungan. Sebab pikiran jahat saat hamil memberi peluang setan tuk jadi teman anak saat lahir
11| Hana adalah contoh bagaimana seorang #ibubaik hendaklah jaga pikiran, tindakan dan lisannya dari hal buruk saat hamil agar tak pengaruhi jiwa anak
12| Dan usaha hana terbukti. Lahirlah sosok maryam yg Allah pilih sebagai wanita suci. Wanita yg terbaik dan pilihan di masanya
13| Kalaulah saat hamil, hana hanya pikirkan uang, popularitas dan kecantikan untuk bayinya. Bisa jadi, akan lahir anak yg gila dunia
14| Maka sekali lagi, penting bagi ibu yg sedang hamil untuj jaga lisan, pikiran dan tindakannya dari hal-hal yang tidak disukai Allah
15| Tugas AYAH saat ibu hamil adalah menjaga agar apa-apa yg diucap dan dipikirkan oleh istrinya adalah hal yang baik-baik
16| Jika ibu hamil ngidam, maka pastikan bahwa ngidamnya adalah sesuatu yg baik. Misalnya ngidam umroh dan haji. Itu ngidam yg baik 
17| Ibu hamil jangan ngidam yg aneh-aneh. Semisal ngidam jadi personil JKT48 . Agar si bayi kelak tidak berbuat yg aneh-aneh saat lahir
18| Termasuk hindari kebiasaan atau tradisi yg bertentangan dengan syariat. Agar anak sejak dalam kandungan benar-benar dididik jadi anak taat
19| Kembali ke profil hana sebagai #ibubaik yg kisahnya diabadikan dalam quran. Beliau lalui proses kehamilan dgn baik hingga anak terlahir ke dunia
20| Anak yg semula diharap lelaki ternyata adalah wanita. Tak muncul protes atau keluh kesah kepada Allah. Yang ada hanyalah rasa syukur
21| Bersyukur kepada Allah terhadap apapun kondisi bayi saat kelahiran adlh adab dan ciri dari #ibubaik. Jangan kotori dengan keluh kesah apalagi umpatan
22| #ibubaik meyakini bahwa setiap bayi yg lahir punya rencana hidup masing-masing yg ditetapkan Allah. Maka tak ada alasan utk berkeluh kesah
23| Pun saat anak telah lahir, hana sbg profil #ibubaik dalam quran juga memikirkan hak anak utk dapat pengasuhan AYAH selepas imran tiada
24| Hana paham bahwa di usia dini seorang anak tidak hanya butuh figur ibu tapi juga AYAH. Agar memiliki karakter tangguh di masa depan
25| Terpilihlah Nabi Zakaria yg masih kerabat sebagai AYAH asuh bagi anaknya maryam. Hana sebagai single parent menitipkan anak kepadanya
26| Sehingga sosok maryam sebagai wanita terbaik di masanya, tak lepas dari peran AYAH mengasuh di masa kecil. Ini jadi perhatian bagi kita
27| #ibubaik tetap memikirkan agar anaknya tetap dapat figur AYAH di masa kecil yg ajarkan kemandirian, keberanian dan ketegasan
28| Status single parent tak jadi alasan utk mengabaikan hak anak terhadap kebutuhannya akan figur AYAH
29| #ibubaik bisa meminta kerabat terdekat untuk menggantikan peran AYAH yg hilang bagi anak di usia dini. Hal ini pula yg dialami oleh Rasulullah
30| Selepas kepergian Abdullah saat Rasulullah dalam kandungan, nilai keayahan tidak terhenti. Beliau segera diasuh oleh kakek dan pamannya
31| Ini jadi pelajaran juga bagi para AYAH yg masih hidup, agar jangan kehilangan momen untuk mengasuh anaknya sedari dini
32| Agar tak muncul generasi ALAY alias Anak kehiLangan AYah. Ada ayah tapi serasa yatim. Ayah tak pernah bermain dengannya di masa kecil
33| Maryam contoh anak yatim yg sukses. Sebab saat lahir ia tak kehilangan figur AYAH. Ada nabi zakaria yg jadi ayah asuhnya
34| Kisah lengkap tentang profil #ibubaik yakni istri imran ini ada di dalam Quran surah ali imran ayat 33 - 41. Sila ditadabburi
35| Semoga makin banyak #ibubaik di negeri ini. Begitu juga ayah baik. Agar muncul generasi berkarakter tangguh di masa depan. Sekian (bendri jaisyurrahman)
Read More

Syarat dan Cara Tayammum

Monday, March 24, 2014

Saya pernah mendengar, suatu hari dalam ceramahnya Ustaz Yusuf Mansyur mengatakan bahwa sebenarnya kita tidak punya alasan untuk meng-qadla atau mengganti shalat di waktu lain, termasuk menjama' shalat, jika alasannya karena sedang dalam perjalanan. Mengapa? Sepanjang perjalanan, saat ini sangat mudah untuk kita menemukan masjid atau musholla bukan? Apalagi di Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Jika memang dalam perjalanan itu kita tidak bisa berwudhu karena ketiadaan air, bukankah Allah telah memberi keringanan untuk bertayammum? Shalat di dalam kendaraan pun diperbolehkan sambil duduk jika berdiri memang tidak memungkinkan. Untuk tata cara shalat di dalam kendaraan, baca selengkapnya disini. Namun, terlepas dari itu semua, keringanan-keringanan seperti menjama' atau mengqashar shalat tetap diperbolehkan, sebagai bukti bahwa Allah memang Maha Pemurah.
Tayammum sendiri berarti mengusap muka dan dua belah tangan dengan debu yang suci. Tujuannya, menggantikan wudhu dan mandi dengan syarat-syarat tertentu.

Berikut syarat-syarat dibolehkannya tayammum:
1. Tidak ada air. Telah berusaha mencarinya, namun tidak menemukan.
2. Berhalangan menggunakan air, misalnya karena sakit yang apabila terkena air maka akan kambuh atau makin parah.
3. Telah masuk waktu shalat.
4. Dengan debu yang suci.

Fardhu Tayammum:
1. Niat (untuk dibolehkan mengerjakan shalat). Lafadz tayammum adalah sebagai berikut: 
"Nawaitut tayammuma li-istibaahatish shalaati fardlan lillaahi ta'aalaa." 
(Saya niat bertayammum untuk dapat mengerjakan shalat, fardhu karena Allah)
2. Meletakkan kedua belah tangan di atas debu untuk diusapkan ke muka.
3. Mengusap muka dengan debu sebanyak dua kali usapan.
4. Mengusap dua tangan dengan debu hingga siku-siku sebanyak dua kali usapan.
5. Memindahkan debu ke area yang diusap.
6. Tertib atau berurutan.

Sunnat tayammum:
1. Membaca basmalah.
2. Mendahulukan anggota tubuh yang kanan daripada yang kiri.
3. Menipiskan debu.

Hal-hal yang membatalkan tayammum:
1. Segala yang membatalkan wudhu.
2. Melihat air sebelum melakukan shalat, kecuali bagi yang bertayammum karena sakit.
3. Murtad / keluar dari Islam.

Satu kali tayammum hanya dapat digunakan untuk satu kali shalat, meskipun belum batal. Namun apabila bertayammum ditujukan untuk shalat sunnat beberapa kali, maka cukup hanya dengan satu kali tayammum saja.

Semoga ulasan ini bermanfa'at. Wallahu a'lam bishshowab.
Read More

Antara Sabar dan Syukur

Saturday, March 22, 2014

Sabar dan Syukur, dua kata yang selalu beriringan. Tidak mudah memang, seperti di tulisan saya yang ini, Belajarlah di Atas Kekuranganmu, Maka Kamu Akan Unggul Disitu, Kakak Fina juga bersabar menjalani prosesnya. Hasilnya, sebuah nilai yang luar biasa ia dapatkan.

Sabar akan membuahkan hasil yang membuat kita tak henti bersyukur, dan rasa syukur terhadap ni'mat yang kita anggap kecil sekalipun akan membuat Allah percaya untuk mengamanahi ni'mat yang lebih besar. Dari sini mungkin bisa kita jadikan pengingat diri, adakah keinginan kita yang belum tercapai? Sudah berusaha sekian lama namun hasil yang diharap tak juga muncul nyata. Nah, mungkin kita mesti mengingat-ingat lagi, ni'mat dari Allah yang mana yang telah kita dustakan dan lupa kita syukuri. 

Kita analogikan begini. Ada seorang pengemis yang datang meminta, lalu kita beri sebuah logam lima ratus rupiahan. Kalau pengemis itu tidak berterima kasih, apalagi sampai menghujat kita yang telah memberinya, bagaimana perasaan kita? "Huh, udah untung aku kasih uang. Besok-besok kalau kamu datang, jangan harap aku mau ngasih uang lagi!" mungkin kita akan menggerutu seperti itu. Lain halnya jika pengemis tadi mengucap terima kasih sambil mendo'akan agar kita diberi rezeki yang melimpah, sehat wal 'afiat, dan sukses dalam usaha, reaksi minimal dari kita pasti tersenyum. Reaksi berikutnya mungkin kita merasa bersalah karena hanya memberi uang lima ratus, dan membuat kita kembali merogoh kantong untuk memberinya uang lebih untuk do'a yang begitu banyak tadi.

Itu kalau kita sebagai manusia. Tapi Allah tidak begitu. Meskipun kita sering lupa bersyukur, tapi ni'mat dari-Nya tak pernah putus. Dari rizki bisa melihat, bisa mendengar, bisa berjalan, bisa makan 3x sehari, dan lain-lain. Hanya jika rizki yang begitu besar saja lupa kita syukuri, bagaimana Allah mau mengamanahi kita rizki yang lain?

Saya sudah membuktikannya. Ketika beberapa hari lalu saya menemukan tujuh buah cabe rawit yang ranum-ranum, saya tak henti bersyukur. Bahkan saya memanggil-manggil suami yang saat itu sedang khusyu' bekerja. Itu cabe yang saya sebar bijinya beberapa bulan lau, bahkan saya hampir lupa telah menanamnya. Rasa syukur itu bertambah-tambah karena saya ingat harga cabe rawit saat ini masih sangat mahal. Belum juga hilang syukur di siang itu, sorenya saya dihubungi seseorang yang memesan gamis dalam jumlah yang tidak pernah saya duga. 

Pelajaran tadi selain menambah rasa syukur pada setiap detik yang diberi-Nya, juga membuat saya berkesimpulan, "Tebar kebaikan, lupakan. Tebar kebaikan, lupakan. Dan pada saatnya nanti, kita akan menuai hasil yang tidak pernah kita duga sebelumnya." Seperti semboyan penulis bukan? Tulis, Kirim, Lupakan! :D

Jadi, sudahkah kita bersyukur hari ini? 
Read More

Memilih Partai = Memilih Klub Sepak Bola

Kemarin saya buat status begini di facebook saya
"Menjelang pemilu, banyak teman-teman yang mendadak jadi pengamat politik. Sah-sah saja sih, cuma.. Kalau cinta jangan terlalu cinta, nanti kamu akan kecewa. Kalau benci jangan terlalu benci, nanti kamu malu sendiri.
Anda dengan pilihan Anda, saya dengan pilihan saya, dia dengan pilihan dia. Masing-masing punya hak to? Dan saya yakin masing-masing kita sudah menimbang koq, mana yang menurut kita baik.
Kalau ingin membuat saya atau dia beralih pada pilihan Anda, gunakan kalimat yang baik di status-status Anda. Karena kalau Anda menuliskan hal-hal yang buruk demi membuat pilihan Anda terlihat baik, yang terjadi justru akan terbalik. Bagi saya pribadi, saya malah jadi antipati.
Cara pandang orang terhadap sesuatu bisa berbeda-beda, tak usah lah kita memaksakan cara pandang kita. Saya ingat betul kata-kata suami suatu hari, "Kita mungkin melihat sebuah pulpen sebagai benda yang panjang, tapi jika yang lain melihatnya dari atas maka sah-sah saja jika dia bilang pulpen itu berbentuk lingkaran, dan jika seseorang melihat dari bawah tak salah jika pulpen itu disebutnya runcing."

Bukan tanpa alasan saya membuatnya. Ini hasil dari mantengin facebook beberapa hari ini, dan selalu deh ada postingan-postingan yang bikin gerah. Ada yang menjelek-jelekkan partai ini, memposting keburukan capres ini. Duuh..facebook sudah jadi seperti meja hijau yang hakimnya adalah para facebooker sendiri. Suami saya sampai bilang, "Sudahlah, ngapain kita menghabiskan energi untuk urusan nggak penting kayak gitu?" Bukan pemilunya yang nggak penting loh ya, saya nggak golput koq. Yang nggak penting itu berdebatnya.

Media pun begitu, jadi perantara ghibah. Memang kita butuh berita, tapi mbok ya yang sewajarnya. Kadang ada juga berita yang lebay, melebih-lebihkan berita negatif namun mengurangi esensi dari berita itu sendiri.

Memilih partai atau presiden, menurut saya hampir sama seperti memilih klub bola favorit. Ada kesenangan tersendiri, dan tentunya kenapa orang memilih klub tersebut sudah pasti ada analisanya. Nggak bisa dong, kamu bilang klub favoritku yang paling bagus, bla bla bla, karena pasti ada saatnya kalah di sebuah pertandingan. Ngefans boleh saja, tapi kalau jadi seperti bonek atau the jackmania yang suka tawuran demi membela klubnya, kan jadi nggak enak dilihat. 

Saya suka geli kalau ada orang yang mati-matian membela klub sepak bola. Lha itu yang jadi pemainnya saja, mereka membela klubnya karena dibayar. Kalau ada klub lain yang mau beli dengan harga lebih oke, mereka dengan entengnya angkat kaki dari klub itu. Kamu, dibayar nggak? Sama aja seperti partai to? Hehe.. Sekian... :)
Read More

Dunia Promosi yang Penuh Ilustrasi

Thursday, March 20, 2014

Sebagai pelaku bisnis online, promosi di facebook merupakan hal yang paling sering saya lakukan. Sebenarnya saya punya akun twitter dan instagram, tapi sepertinya promosi di facebook lah yang lebih mudah bagi saya.

Beberapa kali saya mendapat pesanan gamis dan jilbab karena promosi-promosi yang sering saya lakukan disana. Kata seorang teman, pelaku bisnis mesti narsis, supaya dagangannya laris manis. Mohon maaf untuk teman-teman facebook jika saya sering nyampah, hehe.. Tapi saya selalu berusaha untuk tetap ingat pada kode etik koq. Saya jarang sekali (tidak pernah malah), tagging orang-orang tentang jualan saya. Kecuali bila orang tersebut telah menginbox saya, kemudian meminta fotonya ditandai di akunnya.

Saya juga berusaha mengingat lirik lagu qasidah yang sering diputar oleh bapak saya sewaktu saya masih kecil. Hehe, bapak saya memang penggemar Bang Haji dan juga Qasidah-qasidah seperti Nasida Ria atau apalah namanya. Liriknya kurang lebih begini:
Dunia promosi
Penuh ilustrasi, menawan hati
Semua nomor satu
Dan paling bermutu
Semua super kuat
Semua paling hebat
Awas waspada
Dunia promosi, penuh pesona
Ini jadi pengingat supaya saya tidak lebay menceritakan kelebihan-kelebihan produk saya. Hehe... :D

Nah, kenapa saya jualan gamis dan jilbab? Ceritanya berawal dari Bulik saya di Bogor (beliau adalah orang yang saya tumpangi selama 4 tahun sewaktu saya kuliah) yang menawari saya gamis-gamis jualannya. Nah, karena bulan sebelumnya saya sudah minta dibelikan gamis sama suami, sementara saya juga pingiiiiinnnn banget punya gamis itu, ahirnya saya bilang sama Bulik, "Bulik, aku ikut jualin yaa.. Ntar aku nabung di Bulik. Kalo uangnya cukup buat 1 gamis, kirim ke aku." Nah, begitulah ceritanya. Dan Alhamdulillah, hanya beberapa hari gamis+jilbab impian jadi milik saya. :)

Oya, karena Bulik saya juga biasa memotret gamis-gamis itu dengan kamera handphone, lalu dikirimnya melalui WA, maka kualitas gambarnya juga tidak sama dengan online shop yang lain. Hehehehe, poloooossss banget. Sampai-sampai seseorang yang sangat baik menyampaikan pada saya melalui pesan, "Mba Arin, itu pic nya diperjelas Mba.." Yaa, gimana dong? Memang bisanya gitu doang. Pengen sih, difoto dengan baik biar kelihatan profesional. Mungkin lain waktu kali yaa... :)

Di awal memulai bisnis gamis ini, saya dan Bulik seperti saling mensupport gitu. " Untung dikit-dikit gapapa, yang penting lancar, aamiin..." Begitu kata beliau. Saya pun merasakan bahwa apa yang dikatakan beliau benar. Buat apa ambil untung banyak kalau yang beli cuma 1 atau 2? Ya kan? Satu pesan Bapak yang selalu saya ingat, "Jangan mengambil untung terlalu besar. Kalau perlu, beritahu pada pelangganmu berapa harga kulakannya." 

Kesulitan berbisnis online Alhamdulillah hampir tidak ada. Cuma karena saya tidak begitu paham dengan fashion dan nama-nama kain, yaaa....respon ke pembeli jadinya lama, hehe.. Saya hanya tahu jenis bahan katun dan jersey (ini juga karena jualan, hehe). Tapi so far, berjualan itu menyenangkan. Bukankah 8 dari 10 pintu rezeki itu dari berdagang? Rasulullah pun telah memberi contoh, bukan?

Satu tips saya sebagai pembeli dan penjual online, masing-masih pihak harus mempunyai sifat jujur. Ingat, sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak aan percaya.

Read More

Ocean of Life Indonesia, Wisata Edukasi di Pantai Watukodok, Yogyakarta

Thursday, March 13, 2014

Ada yang menarik yang tersembunyi diantara belasan pantai indah di Jogjakarta

Bicara soal pantai, jika ditanya pantai apa yang terletak di Jogja, sudah bisa dipastikan yang terlintas pertama kali ada pantai parangtritis. Mungkin ada pula yang menjawab pantai Drini, Kukup, atau Indrayanti. Padahal, pantai di Jogja banyak sekali jumlahnya. Dan kali ini saya akan bercerita tentang pantai yang belum banyak terjamah di Jogja, yaitu Pantai Watukodok di Gunung Kidul yang pernah saya kunjungi.

14 Januari 2014 lalu, saya dan Amay diajak suami untuk mengunjungi kolega disana. Kebetulan, studio tempat suami bekerja dipercaya untuk membantu pengerjaan desain Ocean of Life Indonesia (OLI) yang terletak di Watukodok, Gunung Kidul.

Turun di stasiun Lempuyangan-Jogja, kami dijemput oleh Mba Ani, Mas Bintang, juga kedua putrinya, Sang dan Ken. Perjalanan kesana memakan waktu kurang lebih dua jam. Dengan jalannya yang berkelak-kelok, saya tidak merasa pusing karena pemandangan di tiap tepi jalannya selalu menarik. Hijau. Ahh, memangnya berapa lama saya tinggal di kota ya? Hehe..

Ocean of Life sendiri ada dua, satu di Indonesia, dan yang lainnya ada di Swiss. OLI, Ocean of Life Indonesia, sebagai tempat untuk meneliti dan mempelajari semua tentang laut, sedangkan Ocean of Life yang berada di Swiss lebih banyak melakukan penghimpunan dana charity dari donatur-donatur untuk pengembangan infrastruktur center.


Ocean of Life Indonesia

tempat makan yang menyatu dengan alam
Dua jam pejalanan menuju OLI sama sekali tidak membuat lelah, karena begitu masuk ke gang, mata kita langsung disuguhi laut selatan. Subhanallah, berulang kali saya memuji hasil karya-Nya.



Sampai disana, kami berkenalan dengan Mas Thomas, yang tugasnya mengurusi permakultur. Ada juga Mas Gatot yang jago fotografi. Mas Gatot ini peneliti biota laut. Ada guyonan yang dilontarkan Mba Ani, "Karena belum bisa berenang, Mas Gatot hanya menyelam di kedalaman 20cm." dan itu membuat saya terpingkal-pingkal. Kata Mba Ani lagi, tiap laut surut Mas Gatot langsung meluncur kesana, malam sekalipun. Bahkan, Mas Gatot berhasil menemukan beberapa spesies yang di LIPI pun belum bernama.

Selesai melihat sana-sini, Sang dan Ken mengajak saya dan Amay ke pantai. Kata mereka kami beruntung, karena beberapa hari selalu hujan tiap siang. Tapi saat kami datang, cuaca ceraaahhh.... Ini jadi kesempatan bagi saya untuk mengenalkan laut dan pantai pada Amay. Iya sih, Amay pernah melihat laut waktu ke Madura tahun lalu, tapi dia tidak sempat bermain-main dengan airnya.

Pantai Watu Kodok memang jarang terdengar. Itulah mengapa pengunjung disana tak banyak. Tapi mungkin lebih baik begitu yaa, supaya kebersihan dan ketenangannya tetap terjaga, hehe..

Beruntung lagi, karena malamnya kami bisa makan bersama-sama di bawah bulan purnama, Alhamdulillah. Oya, di malam itu juga, di depan tempat kita makan, teratai mekar dengan sempurna. Wah, nikmat sekali.. :) Makin komplit di keesokan harinya, kami merasakan bagaimana badai melanda. Sungguh pengalaman yang mendebarkan.














Lain waktu saya ingin kembali kesana, belajar banyak hal dengan Mba Ani, Mas Bintang, Sang, Ken, Mas Thomas, juga Mas Gatot. :)

Semoga Pantai Watukodok tetap terjaga keindahannya. Saya percaya, Mba Ani, Mas Bintang, juga teman-teman yang lainnya adalah orang-orang yang berdedikasi penuh untuk alam watukodok. Ini terlihat lewat program-program watukodok yang bertujuan mengedukasi masyarakat sekitar supaya bersahabat dengan alam, seperti pertanian organik, biogas, pengolahan air, permakultur, dan lain-lain.

Dan ini adalah sebagian kecil yang bisa kami abadikan di Ocean of Life Indonesia. 


bunga teratai yang mekar malam sebelumnya

dapur termewah di dunia versi saya, karena viewnya laut selatan



Oya, sepertinya Ocean of Life Indonesia sudah siap untuk menerima tamu. Waktu kami kesana, memang baru ada satu bangunan utama dengan dua kamar. Nah, sekarang, sudah dibangun beberapa bangunan lainnya yang bisa dipesan. Untuk reservasi, silakan hubungi nomor ini: Contacts +62 81381468660 (bintang) / +62 82112436564 (ani)









Read More