Mau Idemu Jadi Duit? Ikut IWIC 11, Yuk!

Friday, November 17, 2017

Indosat IWIC11

Halo Gaes...

Kalau kamu diberi keleluasaan untuk menciptakan sebuah aplikasi, aplikasi seperti apa sih yang mau kamu buat?

- Aplikasi untuk tahu masa depan hubunganmu dengan kekasih?

- Aplikasi untuk merencanakan menu masakan harian yang simpel buat emak-emak macam saya yang suka kebingungan mau masak apa hari ini tapi kalau tanya suami dan anak-anak jawabnya cuma "terserah Mama aja"?

- Aplikasi untuk merencanakan pengeluaran bulanan supaya keuangan kita tetap sehat dan nggak sakit karena utang?

- Aplikasi penghitung kalori buat mereka yang diet?

- Aplikasi yang memudahkan usahawan untuk mencatat modal, omset, laba/rugi?

- Aplikasi wedding organizer, supaya memudahkan calon pengantin untuk mengurus pernikahannya, tanpa harus khawatir dengan pembengkakan budget?

Apapun ide kreatifmu, ayo deh wujudkan di IWIC11. Apa itu IWIC11IWIC11 adalah Indosat Wireless Innovation Contest ke 11. Iya, ini adalah tahun ke-11 diselenggarakannya kompetisi ini. Diresmikan tanggal 25 September 2017 lalu, tujuan kompetisi ini adalah untuk mendorong daya saing bagi para talenta muda Tanah Air, agar tidak hanya puas sebagai pengguna atau konsumen saja, tetapi juga bisa ikut andil sebagai pencipta produk digital & startup.

Peserta IWIC tidak terbatas hanya di Indonesia saja, tapi juga datang dari berbagai negara, antara lain Jepang, Filipina, Myanmar dan beberapa negara lainnya.

Indosat IWIC11

Kalau ada kata "Kompetisi", pasti yang jadi daya tariknya adalah hadiah. Tentu, IWIC11 juga menyediakan hadiah. Pokoknya, ini kesempatan mewujudkan IDE menjadi DUIT.

Mau tahu hadiahnya apa? Ada total hadiah ratusan juta rupiah untuk 24 pemenang kompetisi IWIC 11 ini. Wow yaaah!!!

Nah, tertarik untuk ikutan? Semua boleh ikutan kok. Tua-muda, besar-kecil, profesional maupun pemula, karena memang ada beberapa kategori, seperti:

1. Kids & Teens --> untuk anak-anak setingkat SD, dan remaja setingkat SMP dan SMA
2. Beginner
3. Professional
4. Women & Girls

Kategori-kategori ini akan berkompetisi untuk sub kategori berupa ide dan aplikasi di bidang Entertainment, Utility, Media (social media, chatting, e-book) dan juga Special Needs. Para peserta pun dapat membuat ide aplikasi untuk sistem operasi Android, iOS, dan Windows Mobile.



Kenapa kamu harus mengikuti kompetisi ini? Karena:

1. Ada hadiah total ratusan juta rupiah untuk para pemenang.
2. Ide dan aplikasi yang kamu buat akan mudah dikenal masyarakat luas.
3. Ada bimbingan dari para ahli untuk mengembangkan idemu.
4. Kamu akan memiliki banyak pengalaman, karena ada berbagai kesempatan untuk mengunjungi berbagai perusahaan global.
5. Kesempatan bertemu dengan investor untuk pendanaan lanjutan.

Tuh, makanya buruan submit idemu di IWIC 11 yaa... Submission tinggal 2 hari lho. Untuk info lengkapnya kamu bisa kunjungi link ini http://iwic.indosatooredoo.com/

Yuk, semangat untuk wujudkan idemu yaaa...

Indosat IWIC 11


Read More

Cinta Indonesia? Yuk, Pakai Sepatu Etnik The Warna!

Sunday, November 12, 2017

Sudah sejak tahun lalu, sepatu etnik The Warna menghiasi timeline Facebook saya. Sejak itu pula saya langsung membayangkan akan memilih motif apa saja yang ingin saya miliki. Apalagi, waktu cek harga, harganya insya Allah masih terjangkau di kantong saya. Kenapa saya langsung suka? Karena sepatu etnik The Warna sesuai dengan karakter saya. Kebetulan saya suka memakai flat shoes yang desainnya simpel tapi tetap elegan.

Kalau diingat-ingat, saya memang belum pernah memiliki sepatu berhak tinggi. Satu sandal saya berhak 3cm, itu pun pemberian dari suami saat seserahan dan saya pakai hanya ketika akad nikah. Makanya, dari dulu sampai sekarang, jenis sandal atau sepatu yang nangkring di rak sepatu saya ya gitu-gitu aja. Karena saya memang sukanya yang model begitu itu. *Duh, bahasanya ribet ya...

Bulan Juli lalu, saat menghadiri acara pernikahan sepupu di Bangkalan Madura, saya dipinjami wedges The Warna oleh kakak saya. Tahu kan kakak saya yang mana? Ika Puspitasari itu lho..

Jujur, ini kali pertama saya memakai alas kaki yang "cukup tinggi". Biasanya, meski acara resmi pun, sandal atau sepatu yang saya kenakan tetap yang berhak datar. Nah, pas wedges itu saya pakai, saya langsung merasa, iiih koq nyaman ya? Saya yang biasanya pilih flat shoes dengan alasan supaya bisa nyaman bergerak meski sedang menggendong Aga, langsung takjub dengan wedges The Warna ini.


Kurang jelas ya fotonya? Supaya lebih jelas, ini nih sepatu pinjaman yang saya pakai saat itu:


Cakep banget, asli! Dan nyaman dipakai. Sekedar info, wedges itu diberi nama Juvia Tosca oleh The Warna.

Sebenarnya kemarin saya menginginkan flat shoes dengan warna dan corak yang sama. Lihat, warna toscanya anggun banget kan yaa.. Tapi, menurut suami saya, ada satu motif yang lebih cocok dengan karakter saya. Dialah Dayak Denim.

Dayak Denim by The Warna 

Kata suami, saya itu agak "berantakan", jadi kurang cocok kalau pakai flat shoes anggun berwarna tosca. Iiih, dia mah! Padahal kata temen-temen saya, saya ini lumayan kalem lho.. Hahaha, ya ampun pede banget nulis begini.

Pokoknya intinya, suami saya lebih suka saya pakai sepatu motif Dayak Denim, karena saya lebih sering pergi ke acara santai dibanding ke acara resmi. Motif ini memang cocok untuk penampilan kasual. Nah, kalau nanti ada acara resmi lagi, pinjem wedges Juvia Toscanya kakak lagi aja. Hahaha, ngga modal banget yaa.. Emang iya.. *lalu dikepruk Mba Ita.

Tapi nanti kalau ada rezeki lagi saya ingin mengisi rak sepatu saya dengan jajaran Maharani Grey, Lurik Pink, Kresna White dan, tetep, Juvia Tosca. Duh, banyak amat "cita-cita"nya. Ya gimana dong, habis bagus-bagus semua.

Tapi memang, pilihan suami saya bener juga sih. Karena bahannya denim inilah, makanya dia bisa dipadupadankan dengan pakaian apa saja. Meski saya sedang mengenakan gamis pun, tetap cocok koq. Dan rasanya, untuk acara sedikit resmi pun masih tetap bisa dipakai lah, karena tertolong dengan batik Dayak berwarna merah di punggung sepatunya. Menurut kalian gimana? 



Oya, ada satu alasan lain mengapa kalian perlu memiliki sepatu etnik The Warna, yaitu untuk membantu mengenalkan kebudayaan Indonesia, sebagai wujud cinta pada tanah air kita. Jujur saja, kalau bukan karena The Warna, saya nggak tahu bagaimana corak batik Dayak. Selama ini saya baru lihat batik Jogja, batik Solo, batik Pekalongan, batik Cirebon dan batik Madura saja.

Saluuut deh dengan ide kreatif The Warna. Yuk, Tunjukkan Cintamu Pada Indonesia dengan The Warna!
Read More

Born To Be Genius; Webinar Parenting Bersama Tigaraksa

Sunday, November 5, 2017



Pada tanggal 12 Oktober lalu, saya mengikuti sebuah Webinar yang diadakan oleh PT. Tigaraksa Satria. For your information, PT. Tigaraksa Satria adalah sebuah perusahaan perdagangan yang memiliki divisi untuk mengembangkan cara menstimulasi otak balita agar tumbuh optimal.

Saya mengetahui adanya Webinar ini dari seorang teman semasa SMP, Endah Ediyati namanya. Kebetulan beliau bekerja di perusahaan ini. Hhmmm, pantas saja ya, Mbak Adhwa putrinya kelihatan cerdas. Pasti stimulasi yang diberikan oleh orang tuanya juga optimal.

Stimulasi. Kata ini menjadi salah satu faktor penentu, agar anak-anak kita bisa tumbuh menjadi anak yang cerdas. Jangan lupa, cerdas itu tidak hanya pandai Matematika saja ya... Masih ingat dengan 8 jenis kecerdasan menurut Howard Gardner yang terkenal dengan sebutan Multiple Intelligence?

Nah, mendukung pernyataan tadi, Dr. Thomas Armstrong mengatakan bahwa, "Every child is genius." Sayangnya, lingkungannya lah yang terkadang melumpuhkan kejeniusan ini. Banyak anak yang tumbuh di rumah yang meredam kualitas jenius. Faktor-faktor di rumah seperti kemiskinan, depresi dan kecemasan, tekanan pada anak-anak untuk tumbuh terlalu cepat, dan ideologi kaku berdasarkan kebencian dan ketakutan, secara aktif menundukkan kualitas kejeniusan di masa kecil seperti bermain, kreatif, dan rasa ingin tahu.

Pak Jerry Darmawan Atega, praktisi dan pemerhati pendidikan anak yang menjadi pembicara di webinar ini, memberikan contoh beberapa stimulasi yang kurang tepat. Misalnya; meletakkan bayi di box, membatasi geraknya dengan bantal dan guling di segala sisi. Contoh lainnya adalah menaruh bayi di stroller. Menurut beliau, lebih baik menggendong, karena dengan menggendongnya, kita bisa melakukan kontak mata, kontak fisik, dan mengajak ngobrol.

Untuk lebih lengkapnya, saya lampirkan saja screenshot materi yang Pak Jerry sampaikan yaa... Sengaja saya screenshot supaya saya tidak ketinggalan materinya, hehe...



Nah, ini pentingnya stimulasi pada anak di usia emasnya. Semakin banyak stimulasi dan dukungan yang diberikan, semakin banyak pula sel-sel kecerdasan yang tersambung.


Dalam 1 hari, anak yang tidak mendapatkan stimulasi yang berarti dari lingkungannya, maka sel otaknya akan rontok sekitar 10.000 - 100.000 per hari. Membaca fakta di atas, saya jadi ngeri. Kasihan dong ya anak yang kebutuhan stimulasinya tidak terpenuhi. 






Salah satu bentuk stimulasi adalah, mengembangkan apa yang dikenalkan. Misal nih, kita sedang berjalan-jalan dan menemukan kupu-kupu yang sedang terbang. Kita bisa sampaikan bahwa kupu-kupu terbang dengan sayap, mengenalkan warnanya, makanannya, juga dari mana dia berasal. Nah ini, kita mesti kreatif. Makanya, ada baiknya juga ya jadi ibu yang cerewet, hihihi... Cerewet dalam arti positif tapi yaaa...


Membaca dengan kata. Mungkin dari seluruh materi yang Pak Jerry sampaikan, hanya ini yang tidak saya sepakati. 

Pak Jerry mengacu pada teory Glenn Doman, bahwa kita membaca kata, bukan huruf. That's why meskipun kata-katanya seperti di bawah ini, kita tetap bisa memahaminya. Ini contohnya.

Jkia kmau bsai mmebcaa tiluasn ini braerti kmau mmlieiki pikarin ynag kaut.

Apaliba bsia, salihkan lunjat mmebcaa tlisaun diawabh ini, sabeb drai 100 oarng hnaya 55 ynag brehsial.



Silut diprecyaa syaa bsia mhamemai tlisaun ini. Fenemona kekautan fkirian munaisa, mnuerut hisal peniletain di Cambride University, tdaik mapmarmelasahken bgaainama tilusan dlaam sbeuah ktaa disuusn. Kaerna ynag mnejdai knuci aladah penmetapan hruuf premata dan trehakir ynag baner dlaam ktaa terbesut. Mkipesun tlisaun itu dcaiak –aack sracea tak brutarean, ktia aakn tatep bsia mmebacayna tnapa maaslah. Ini dikabesban kreana firikan munaisa tadik hnyaa fukos memcaba saebuh ktaa, menailkan scarea kahuluresen. Manekbjukan bakun? Ya dan sanagt dinaketkan bwaha pangejaen itu pinteng.


Jujur, saya kurang setuju dengan beliau. Ya, ini cuma pendapat pribadi saja, yaa... Mengajarkan membaca dengan teknik Glenn Doman memang bisa membuat anak lebih cepat bisa membaca dibanding dengan cara mengeja. Namun, cara ini memiliki kelemahan. Anak yang belum mengenal huruf tetapi sudah diajarkan membaca kata, biasanya tidak akan mengenal huruf yang membentuk kata itu.
 
Ini terjadi pada anak saya. Amay belajar membaca dengan AISM di sekolah TK-nya dulu. Jadi, seperti iqro', anak langsung belajar membaca per suku kata, dan tidak lagi mengeja seperti zaman kita sekolah dulu. Tidak ada be a - ba, ce a - ca, dst. Hasilnya, di awal-awal belajar membaca dulu, Amay lupa dengan huruf /em/ karena yang dia ingat adalah /ma/. Dia tidak ingat huruf /zet/ karena dia taunya /za/. 

Seperti iqro' juga begitu. Rata-rata, anak yang tidak diajari mengenal huruf hijaiyah terlebih dulu, namun langsung belajar membaca iqro', mereka tidak tau huruf alif, karena yang mereka tau hanya a, i, dan u. Mereka tidak tau huruf nun, karena yang mereka pelajari adalah na, ni, dan nu, dan seterusnya.

Tapi, AISM dan Iqro' menawarkan jalan tengah, tidak terlalu cepat, tapi juga tidak terlalu lama. Masih ingat tidak, bagaimana dulu kita belajar membaca al-qur'an dengan turutan? 

Ro dhomah ru
Mim waw sin sukun dhomah mus
Ru Mus

Hihi, jadi ingat Pak Ismu, guru Fisika saya waktu SMP.

Ya, cara belajar Al-qur'an dengan membaca turutan memang lama, tapi kita jadi mengenal konsep. Seperti ketika belajar membaca dengan mengeja, kita jadi paham bagaimana sebuah huruf konsonan bisa berbunyi setelah bertemu huruf vocal. Begitu.

Oya, dulu waktu SMA, di berbagai bimbingan belajar pasti diajarkan rumus cepat dan praktis untuk mengerjakan soal ujian. Tapi, bagaimana jika soal yang diberikan adalah soal uraian? Pasti jadinya gelagepan. Makanya guru saya dulu bilang, boleh saja mengerjakan soal dengan rumus cepat dan pintar itu, tapi paling tidak kita harus tau dulu bagaimana rumus itu bisa ada.

Kesimpulannya, bagi saya sah-sah saja mengajarkan anak membaca dengan teknik Glenn Doman, tapi sebelumnya kenalkan dulu pada huruf. Meski begitu, step by step juga lebih baik, dari pengenalan huruf, membaca suku kata, meningkat ke membaca kata, frasa, kalimat, paragraf, cerita, dan buku pada akhirnya.

Yang paling penting dari semua itu kan BUKAN seberapa cepat anak membaca, AKAN TETAPI bagaimana anak bisa memahami apa yang ia baca.




Selama hampir satu setengah jam mengikuti Webinar ini, cukup banyak ilmu yang saya dapatkan. Sebenarnya acara belum selesai, tapi sayangnya baterai handphone saya sudah habis karena saya sudah "on" sejak setengah jam sebelum acara ini dimulai.

Sedih sebenarnya, karena kesempatan untuk mendapatkan hadiah terlewat sudah. Memang di acara ini banyak sekali doorprize yang dibagikan, seperti misalnya ada projector lamp yang diberikan pada peserta Webinar yang bisa menjawab pertanyaan. Di sini kekuatan sinyal dan kecepatan mengetik amat berpengaruh yaa, hihi... Beberapa kali saya menjawab pertanyaan dengan benar, tapi karena kalah cepat, jadi hadiahnya ngga dapat, hiks..

Oya, berdasarkan pengalaman saya, ada 3 hal yang harus kita persiapkan sebelum mengikuti Webinar ini.
1. Kuota internet. Jangan sampai di tengah jalan buffering melulu, eee pas dilihat kuotanya habis. Xixixixi... Pastikan juga sinyalnya kencang yaa... Memang kadang faktor cuaca juga berpengaruh terhadap kecepatan internet. Nah, mungkin bisa sedia pawang hujan juga, hihihi... Becandaaaaa...

2. Baterai handphone. Isi full yaa, jangan lupa sediakan power bank juga bila perlu. Jangan sampai kejadian seperti saya, ngga ada power bank dan baterai ngedrop, jadi harus berhenti di tengah jalan. Begitu mau masuk Webinar Room lagi, udah ngga bisa. Huhuhu...

3. Masuk Webinar Room sebelum acara dimulai. Karena waktu itu Webinar dimulai dari jam 9:30 wib, saya sudah stand by sejak pukul 9. Ini penting, karena pesertanya banyak sekali, dan terkadang suka ada trouble, entah itu di suara yang kurang jelas, entah itu karena kita ngga bisa masuk ke Webinar Room tadi... Nah, dengan masuk lebih awal, kita bisa mengantisipasi kendala-kendala teknis yang mungkin saja terjadi. Di webinar kemarin, jumlah pesertanya mendekati 150 orang lho. Wowww, banyak yaaa, jadi maklum saja kalau agak crowded yaa..

Oya, ini ada tips tambahan. Kondisikan anak-anak. Hihi, ini sih berlaku untuk saya karena saya ngga punya asisten rumah tangga. Kadang kita sedang semangaaat banget belajarnya, tapi anak-anak butuh perhatian. Ya begitulah.. Kalau bisa dititipkan ya dititipkan, kalau engga ya ngga apa-apa.. Insya Allah niat kita untuk mencari ilmu sudah dicatat oleh malaikat yaaa.. aamiin..

Saya sih penasaran dengan webinar berikutnya, kira-kira mau bahas apa lagi yaaa.. Saya juga pingin  lah dapetin projector lamp-nya, hihi... Katanya projector lamp ini kalau dinyalakan, di dalam rumah bisa terlihat seperti ruang antariksa. Waaah, pasti Amay Aga suka ini.

Dan barusan dapat informasi kalau tanggal 7 November nanti akan ada Webinar dengan Pakar Matematika. Wow.. Simak ini yaa..



Nah, yang mau ikutan seminar parenting online juga, pantengin aja fanpage Tigaraksa Educational. Tanggal 16 November nanti ada Orientation Digital Training juga untuk Ayah-Bunda yang ingin bergabung menjadi konsultan Tigaraksa Educational. Cek infonya di bawah ini!


Orientation Digital Training - Tigaraksa Educational
Read More

Ketika Saya Menjadi Seorang Ibu; Antara Ekspektasi dengan Realita

Saturday, October 21, 2017

Dulu, waktu Amay masih dalam penantian, saya pernah bikin status seperti ini di Facebook.


Idealis banget ngga sih? Hihihi...

Idealis banget sepertinya, jika melihat kenyataan yang ada sekarang. Dulu, waktu  belum ada anak-anak, bayangan saya, saya akan menjadi seperti ini:

1. Bangun paling pagi, lalu beres-beres, dan ketika anak-anak bangun, saya tinggal menyediakan energi full buat mereka

Itu ekspektasi, realitinya?

Bangun kadang-kadang kalah pagi sama Amay. Wahaha, emak macam apaaa saya ini? Jadi, waktu yang "dalam bayangan saya" seharusnya bisa buat main, nemenin mereka belajar atau apalah, malah jadi buat ngelarin pekerjaan rumah tangga yang seolah tidak ada hentinya.

Hari Rabu yang lalu, saya bahkan sampai buat status di facebook.  *wakaka, status lagi. *biarin, kerjaan emak kan emang curhat di status. Statusnya panjaaaang lho, menandakan bahwa saya sedang pengen curhat banget, hahaha...
Pagi ini. Aga teriak-teriak minta makan. Padahal bangun tidur tadi udah disuapin sama tantenya, makan sepiring berdua sama Mas Amay yang sudah 3 hari ngga sekolah karena terkena cacar air.
Mama yang lagi cuci piring dan berbagai perkakas bekas memasak, terpaksa mendiamkan, karena kalimat, "Sabar, nasinya belum matang.." udah ngga mempan. Karena merasa dicuekin, Aga sakit hati, lalu masuk ke kamar. Nangis dia.
Mama minta Mas Amay temani adeknya, ajak main kek, ajak nggambar kek, tapi Mas Amay sibuk sendiri membuat gambar Pancasila di laptop. Dia memang lagi suka nggambar di sana.
Selesai cuci piring, Mama ke kamar. Peluk si baby yg nangis, gendong. Setelah Aga agak tenang, Mama mulai ngomong. Amay, entah dapat wangsit darimana, dia ke kamar, nyusul Mamanya.
"Mas Amay, adek Aga, lapar ya?" Keduanya kompak mengangguk. "Tapi tadi kan sudah makan, sekarang sabar dulu sebentar tunggu nasinya matang."
"Tangan Mama kan cuma dua, Mama masih harus nyapu, ngepel, beresin tudung saji yang dikasih bantal terus tadi kalian jadiin mobil-mobilan, benerin kasur papa yg tadi kalian jadiin perosotan, nyetrika, ambil cucian di jemuran, belum nyuci baju juga.. Kira-kira Mama harus mulai dari mana nih? Ada ide ngga?" Dua-duanya diam.
"Tolong ya, bantu Mama. Jangan pada rewel dulu. Mainnya bareng-bareng." Tambah saya, sambil bergegas menuju tumpukan buku yang udah jadi entah apa.
Tiba-tiba Amay nongol. "Mama sapu tebah dimana?"
"Mau buat apa?" Mama udah positive thinking dong, wah kayaknya dia mau rapiin kasur deh.
"Mau buat pukulin lalat." Jawabnya dengan muka lempeng. Yaaah, kirain mau bantuin. Mama kuciwa.
*Karena nasehat ngga selalu didengar saat itu juga.
*Akhirnya Mama putuskan untuk nulis status dulu aja. 😝😝😝😝
Tuh, dibaca lagi yaa, xixixi... Ini biasanya saya teriak-teriak lho, tapi karena kebetulan hari itu saya warasbanget, jadi cuma didiemin. *astaghfirullah

2. Nggak Mau Marah-Marah, Harus Penuh dengan Kelembutan, Biar Dikenang Tutur Katanya

Itu ekspektasi. Realitinya? 

Seperti yang saya tulis di poin pertama, kalau lagi warasbanget, saya bisa becandain mereka yang sedang in bad mood. Tapi seringnya Mama kelepasan, dan teriakannya ngalahin Nicky Astria. Hahaha...

Maafkan Mama ya Mas Amay dan Dek Aga, Mama bukan ibu peri yang senyumnya selalu berseri-seri, juga bukan malaikat yang bisa bertahan dengan tumpukan penat. *meweklagiiii

when mommy is screaming. picture taken from chilldad.com


3. Ingin Dikenang Masakannya

Ekspektasinya begitu, realitinya, saya ngga pinter masak. Saya memang jarang beli, tapi masakan saya buat keluarga, terus terang selalu amat sangat sederhana. Entahlah apakah masakan saya bisa dikenang sebagai masakan terlezat di dunia oleh anak-anak saya, seperti ketika saya mengenang masakan almarhumah ibu saya.

4. Ingin Dikenang Belaiannya

Saya sering sih membelai-belai mereka. Menciumi mereka pun bisa puluhan, bahkan ratusan kali sehari. Meski untuk Amay, karena dia sudah agak besar, laki-laki pula kan, jadi intensitasnya sudah agak berkurang. 

Tapi kalau kelelahan, Amay biasanya cari saya, koq. Dia akan minta dipijit kakinya. Yah, semoga yang begini begini dikenangnya juga yaa.. Semoga yang diingatnya dari saya bukan hanya marah-marahnya saja. Karena sedih ih, Amay pernah bilang gini, "Kalau Mas Amay kan hobinya 2,  membaca sama menggambar, kalau Mama hobinya ada 3; nyanyi, nulis, sama marah-marah."

Kejujuran terkadang memang menyakitkan, ya kan?


Kayaknya ekspektasi Vs realiti versi saya  itu dulu deh ya, sama kayak Mbak Rani R Tyas, ntar kalau ingat tak tambahin lagi. Hahaha... Kalo soal ingin melahirkan secara normal tapi malah harus Caesar, saya anggap itu bagian dari takdir. Hehe..

Baca Ekspektasi Vs Realiti punya Mbak Ran di sini dan punya Mbak Widut di sini yaa..

Read More

Libur Akhir Tahun Ke Mana? Waterbom Jakarta Saja! Nih, Ada Voucher Promonya.

Thursday, October 19, 2017

Sulung saya, Amay, tahun ini sudah resmi menjadi anak SD. Waktu kenaikan kelas kemarin, yang kebetulan bertepatan dengan momen lebaran, mama mertua saya berkata, “Sekarang kalau Nin pengen ngajak jalan-jalan, berarti harus nunggu liburan dulu ya?” begitu menyadari bahwa setelah menjadi anak SD, tentu tak bisa seenaknya sendiri bolos sekolah seperti waktu TK dulu.
Ya, dulu waktu Amay masih TK, kami sempat mengunjungi Aki dan Nin di Makassar. Saat itu Amay bolos sekolah selama hampir seminggu, karena kami pergi di bulan Maret, dimana saat itu belum saatnya libur sekolah. Sekarang, tak bisa begitu lagi. Jika tidak terlalu urgent, Amay harus tetap sekolah. Jika ingin berlibur, ya benar-benar harus cari waktu libur panjang, yaitu di liburan semester dan di liburan kenaikan kelas.


Memasuki bulan Oktober, Aki dan Nin-nya anak-anak sudah merencanakan untuk kumpul keluarga akhir tahun nanti. Selain untuk menyegarkan otak setelah kurang lebih enam bulan dipaksa belajar dan bekerja keras, momen berkumpul dengan keluarga juga bertujuan agar hubungan dengan keluarga besar semakin erat. Yaa, Amay dan Aga kan hanya punya waktu sedikitnya dua kali saja dalam setahun untuk bertemu dengan sepupu-sepupunya, juga Aki-Nin dan Om-Tantenya. Jadi, waktu liburan jadi waktu yang tepat untuk mempererat silaturrahmi antar keluarga.
Di libur akhir semester nanti, rencananya kami akan berkumpul di Jakarta, di rumah De Ine, adik suami. Jakarta dipilih karena akhir tahun lalu kami sudah menghabiskan liburan bersama di Solo, tempat tinggal saya. Gantian ceritanya.


Udah tau belum, akhir tahun lalu kami liburan kemana saja? Pertama kami ke Keraton Mangkunegaran. Dari situ saya baru tau kalau Paundra artis itu ternyata keturunan Raja Solo, hihi... Kudet banget ya saya? Lama tinggal di Solo ternyata tak berbanding lurus dengan bertambahnya wawasan saya tentang kota ini, hiks hiks...



Setelah seharian belajar sejarah di Keraton dan pulangnya mencicip kuliner Solo di Cafe Tiga Tjeret, hari berikutnya kami ke Candi Ratu Boko, tempat syutingnya Ada Apa Dengan Cinta 2 itu.
Lhooo, koq ke Jogja? Iya, karena kami juga ingin berlibur ke pantai di Gunung Kidul. Kenapa pantai menjadi tujuan akhir? Ibarat sebuah pertunjukan, penutupnya haruslah mengagumkan, hehe... Maka sesuatu yang berbau air, haruslah ditaruh belakangan. Tentu tujuan lainnya adalah supaya main pasir dan main airnya puas. Kebetulan kami semua suka sekali dengan pemandangan pantai.


Nah, liburan akhir tahun besok, sejujurnya kami belum ada ide mau ke mana. Mama mertua sih pernah berujar bahwa beliau ingin menjelajahi Kepulauan Seribu. Saya sih ngikut aja lah. Apalagi kalau melihat foto-foto di google yang menggambarkan wujud Kepulauan Seribu yang belum pernah saya kunjungi itu. Duh, rasanya ngga sabar ingin buru-buru Desember.
Semoga ngga ada halangan deh yaa... Aamiin...
Beberapa waktu lalu saya juga dapat informasi tentang Waterbom Jakarta yang berlokasi di Pantai Indah Kapuk. Konon katanya, di sana wahana airnya super lengkap, dan konsep tempatnya alami gitu, karena dilengkapi dengan pohon-pohon tropis yang hijau dan rimbun.

Waterbom PIK Jakarta

Ayo mulai nabung, dan jangan lupa juga untuk selalu jaga kesehatan ya teman-teman. Semoga liburannya nanti menyenangkan.

Read More

Pakaian Bayi; Apa Saja yang Mereka Butuhkan dan Bagaimana Memilihnya

Thursday, September 28, 2017

 

Beberapa hari lalu, kami kedatangan anggota keluarga baru. Dia adalah si cantik baby Alisha, bayi yang baru saja dilahirkan Mbak Rani R Tyas. Rasanya gemas, melihat wajah cantiknya dikirim di grup kami. Mungkin karena dia satu-satunya anak perempuan di antara anak-anak kami ya, jadinya dia begitu memesona, hihi... Jangan bilang kalau ini pertanda saya ingin bayi perempuan juga yaa, hehe...


Ngomong-ngomong soal newborn baby atau bayi yang baru lahir, biasanya salah satu perlengkapan bayi yang sering saya jadikan kado selain handuk adalah pakaian. Handuk dan Pakaian, iya dua benda itu jadi favorit saya karena pasti terpakai, hehe...

Untuk handuk, meski mungkin orang tua bayi sudah menyiapkan handuk, tapi tak ada salahnya juga menjadikannya sebagai salah satu pilihan untuk kado. Kan, bayi sering pipis, apalagi kalau habis mandi. Jadi, handuk sudah pasti bakal sering ganti.

playsuit jumper dari Matahari Mall


Nah, untuk pakaian bayi, pakaian apa saja sih, yang biasanya dibutuhkan bayi yang baru lahir? 

Begini Bu-Ibu... Tidak seperti orang dewasa, bayi akan lebih cepat meninggalkan pakaiannya, dalam hal ini sudah pasti karena ukurannya. Bayi tumbuh dengan cepat, sehingga pakaian bisa cepat menjadi terlalu kecil untuk mereka. 

Sedikit perencanaan dan pertimbangan yang matang, dapat membantu kita terhindar dari pengeluaran yang terlalu banyak untuk pakaian bayi yang baru lahir. Cara terbaik untuk mengendalikan biaya dan memastikan bahwa bayi kita berpakaian dengan benar adalah dengan membuat daftar pakaian yang akan dibutuhkan bayi, seperti;

1. Pakaian one-piece: Setidaknya, kita juga harus menyiapkan pakaian yang paling bagus atau formal untuk acara-acara khusus.

2. Kemeja: Kemeja lengan panjang dapat melindungi bayi dari sinar matahari.

3. Sweater atau jaket: Satu sweater dan satu jaket sudah cukup koq. Kecuali jika Emak tinggal di iklim yang dingin, maka mungkin perlu sweater yang lebih banyak.

4. Piyama: Bayi mungkin memerlukan sekitar enam pasang piyama, karena bayi cenderung kotor di malam hari.

5. Selimut: Memiliki dua atau tiga selimut, sudah cukup baik koq. Toh, selimut bisa diganti dengan sweater atau jaket plus kaos kaki, jika cuaca terasa dingin.

6. Kaus kaki dan sepatu boot: Mungkin ada yang tidak terlalu membutuhkan sepatu boot, seperti saya. Tapi kaus kaki, setengah lusin saja rasanya kurang yaa.. :D

7. Topi: Topi diperlukan untuk melindungi kulit bayi dari sinar matahari. Topi hangat juga penting untuk dipakai di musim dingin.

Tak kalah penting dari itu semua, pakaian bayi yang kita pilih haruslah yang nyaman dipakai. Nah, Bagaimana Cara Memilih Pakaian Bayi yang Nyaman?

Syarat utama saat membeli pakaian bayi adalah memastikan bahwa bayi kita akan merasa nyaman saat memakainya. Pakaian yang nyaman itu, yang seperti apa?

1. Terbuat dari Bahan yang Berkualitas
Pakaian bayi tidak hanya harus terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama, tapi harus aman juga. Campuran kapas poliester biasanya merupakan pilihan yang terbaik, namun bisa menyebabkan reaksi pada bayi dengan kulit sensitif. Jika bayi memiliki kulit sensitif, Bu-Ibu perlu membeli barang-barang yang terbuat dari bahan alami.

2. Tidak Ketat
Pakaian yang ketat akan membuat bayi merasa tidak nyaman. Apalagi, bayi cepat tumbuh besar. Jika pakaian tidak elastis, maka akan membuat bayi merasa sesak. Jadi, pilihlah pakaian yang longgar, bisa melar / meregang. 

3. Jahitannya Rapi
Saat berbelanja pakaian bayi, periksa dan rasakan apakah ada tonjolan, jahitan yang tak rapi, benang yang mungkin bisa menusuk atau tepi yang tajam. Kalau bisa sih, pilih pakaian dengan jahitan sesedikit mungkin.

4. Tidak Menyebabkan Gatal / Tergores
Ritsleting, Velcro, dan perlengkapan lainnya seperti merek yang ditempel di bagian leher bisa membuat kulit bayi gatal atau tergores. Mungkin bagi kita yang dewasa, benda-benda itu tak berpengaruh apa-apa, tapi yang harus diingat, kulit bayi jauh lebih lembut dan sensitif dari kulit kita. 

5. Tidak Mengandung Aksesoris yang Bisa Membuat Tersedak
Payet, manik-manik, kancing yang berbentuk lucu-lucu, memang bisa mempercantik pakaian yang kita kenakan. Tapi untuk pakaian bayi, benda-benda kecil tadi bisa berbahaya, lho. Percayalah, pakaian yang polos, tidak akan mengurangi pesona bayi kita. Jika Bu-Ibu suka sesuatu yang sedikit “ramai”, maka bermainlah di motif kainnya.

Dress Anak dari Matahari Mall

Nah Bu-Ibu, sudah mengerti ya bagaimana memilih pakaian bayi yang nyaman? Masih ada 3 hal yang harus kita ingat juga lho:
 
1. Jangan lupa untuk mencuci semua pakaian yang sudah kita beli. Jika ingin menggunakan pewangi dan pelembut, pilih yang wanginya tidak terlalu tajam.

2. Untuk ukuran, pilih satu nomor di atas yang bayi kita butuhkan, supaya bisa dipakai lebih lama, jadi lebi9h hemat pengeluarannya, hehe... Membeli dalam jumlah yang banyak, setengah lusin atau satu lusinan, biasanya harganya akan menjadi jauh lebih murah.

3. Tak usah terlalu memikirkan model, Bu, karena model bisa cepat berganti. Yang paling penting untuk bayi kita adalah kenyamanannya.
 
Nah, Bu, itu dia beberapa tips memilih pakaian bayi yang bisa saya tulis. Ibu mau menambahkan? :)



sumber referensi:
http://www.newkidscenter.com/Newborn-Baby-Clothes.html

 

Read More

Transpulmin, Balsam untuk Atasi Gejala Influenza Pada Bayi dan Seluruh Anggota Keluarga

Thursday, September 21, 2017

Sudah beberapa lama aku berada di tengah-tengah keluarga Pak Yopie. Aku dibawa kemari untuk menggantikan pendahuluku yang sudah disingkirkan, seiring dengan isinya yang semakin berkurang.

Kali ini, aku tak datang sendiri, karena aku ditemani saudaraku, yaitu TRANSPULMIN Balsam Keluarga, yang kemasannya berwarna kuning cerah.

TRANSPULMIN Baby Balsam dan TRANSPULMIN Balsam Keluarga

Oya, aku sendiri bernama TRANSPULMIN BB Balsam. Aku lebih diperuntukkan bagi bayi di bawah 2 tahun. Jika bayi sedang batuk, pilek, atau terserang gejala influenza, maka aku dan kawan-kawanku siap bekerja.

Aku memiliki beberapa kelebihan dibanding balsam yang lain:

1. Aku tidak panas, hangatku pas jika dioleskan di kulit bayi. Ini karena aku tidak mengandung Menthol dan Camphor. Bisa dibilang, aku sangat mendukung #momenkehangatanibu

2. Aku tidak lengket, jadi bayi akan tetap merasa nyaman bersamaku.

3. Bauku harum karena mengandung ekstrak bunga Chamomile dan juga Eucalyptus Oil. Sudah tau belum, ekstrak bunga Chamomile memiliki banyak manfaat baik untuk kecantikan maupun untuk kesehatan. Esktrak bunga Chamomile bisa membantu mengatasi masalah gangguan tidur, masalah pencernaan, pereda sakit, juga untuk meredakan gejala pilek, lho...

Jadi, meskipun aku ini balsam, jangan samakan aku dengan balsam yang biasa digunakan bapak-ibu atau kakek-nenek yaa... Percayalah, bayi akan tetap wangi dan cium-able meski telah diolesi aku, si TRANSPULMIN Baby Balsam.

4. Praktis. Kemasanku yang mungil menjadikanku mudah dibawa kemana saja, termasuk saat travelling. Aku ngga gendut koq, ngga makan tempat. Aku juga cukup ringan, ngga berat.

5. Higienis. Iya laaah, aku berbentuk tube, jadi ngga bisa dicolak-colek, hehe... Jadi, aku bisa jamin kebersihanku.

Kelebihan TRANSPULMIN

Sedikit cerita, Pak Yopie dan Bu Yopie mengenal aku sejak 5 tahun lalu. Waktu itu, Amay, putra sulung mereka, terserang flu. Kala itu, Bu Yopie sangat merasa sedih karena Amay sulit beristirahat tersebab hidung yang tersumbat dan batuk berdahaknya. Beruntung, seorang teman memberitahu Pak Yopie tentang keberadaanku.

Iya, aku si TRANSPULMIN BB Balsam, memang diciptakan untuk menemani bayi yang sedang batuk, pilek atau terserang flu. Aku bisa:

- Membantu meringankan hidung yang tersumbat karena flu
- Membantu meringankan nyeri di punggung
- Membantu meringankan sakit kepala
- Membantu meringankan sakit perut, dan aku pun bisa
- Membantu menghangatkan badan


TRANSPULMIN BB Balsam

Pak Yopie dan Bu Yopie biasanya menggosokkan aku pada dada, punggung dan leher Amay-Aga, sebanyak 2-4 kali sehari. Tapiii...tolong, jangan taruh aku di bawah hidung, di muka atau di kulit yang sensitif yaa... Kasihan nanti dedek bayinya.

Jangan lupa, simpan aku di tempat yang sejuk yaa...


Cara Kerja TRANSPULMIN BB Balsam

Oya, kalau aku, TRANSPULMIN BB Balsam, cocok untuk bayi, maka saudaraku yang berwarna kuning cerah tadi, cocok untuk anak-anak di atas 2 tahun dan untuk orang dewasa. Yaa, namanya juga TRANSPULMIN Balsam Keluarga.

Nah, berbeda denganku, TRANSPULMIN Balsam Keluarga selain mengandung esktrak bunga Chamomile dan Eucalyptus Oil, juga mengandung Menthol dan Champor dalam komposisinya. Champor mempunyai sifat menghangatkan kulit dan bersifat analgesik lemah. Umumnya digunakan untuk mengurangi iritasi kulit. Dan Eucalyptus Oil, digunakan sebagai counter-irritant. Kombinasi semua bahan tadi, selain dapat membantu menghangatkan badan, juga dapat membantu melegakan pernapasan.


TRANSPULMIN Balsam Keluarga

Jika Bapak, Ibu, Kakek, Nenek, atau Kakak-Kakak mengalami gejala flu, coba oleskan TRANSPULMIN Balsam Keluarga sekitar 1-4 cm, pada dada, leher, dan punggung. Lakukan beberapa kali sehari yaa... Bila perlu, bagian-bagian yang telah diolesi dan digosok dengan TRANSPULMIN Balsam Keluarga tadi ditutup dengan kain atau selimut.

Oya, TRANSPULMIN Balsam Keluarga juga bisa dipakai untuk melegakan pernapasan dengan mandi uap. Jadi, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan air panas, lalu bubuhkan beberapa cm balsam ke dalam air panas tadi. Hirup uapnya, niscaya hidung tersumbat akan lewat, napas pun jadi lega.

TRANSPULMIN Balsam Keluarga


Influenza memang bisa menyerang siapa saja. Influenza atau Flu sendiri, sebenarnya disebabkan oleh virus yang sangat menular, yang dapat menyebabkan penyakit parah dan komplikasi yang mengancam jiwa, termasuk pneumonia.

Flu dapat menyebar melalui kontak dengan cairan dari batuk dan bersin, dan gejala yang paling umum dialami adalah:
- Batuk kering
- Nyeri tubuh, terutama di kepala, punggung bawah, dan kaki
- Merasa sangat lemah dan lelah

Selain itu, gejala lainnya bisa berupa:
- Panas dingin
- Sakit di belakang mata
- Kehilangan selera makan
- Pilek atau hidung tersumbat

Flu dapat dicegah dengan peningkatan higiena, sanitasi dan perilaku hidup bersih. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Selain itu, pencegahan flu dapat dilakukan dengan vaksinasi. 

Tapi, jika sudah terlanjur terkena flu, banyak-banyaklah beristirahat dan minum air putih serta makan sayur dan buah. Jangan lupa, selalu sedia aku dan saudaraku yaa, supaya istirahatnya tidak terganggu karena hidung yang tersumbat atau napas yang sesak.

Aku, TRANSPULMIN Baby Balsam dan TRANSPULMIN Balsam Keluarga dapat dibeli di apotek terdekat. Hargaku cukup terjangkau koq. Untuk ukuran 10 gram, biasanya aku dibandrol dengan harga 50 ribuan. 

Pak Yopie dan Bu Yopie saja percaya padaku. Bagaimana denganmu?






Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition Transpulmin Kehangatan Ibu Kerjasama Kumpulan Emak Blogger dengan Transpulmin Baby Balsam dan Transpulmin Family Balsam
Read More