Cemokot, Wedangan Nge-Hits di Klodran, Colomadu, Karanganyar

Saturday, March 30, 2019

Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu, Karanganyar

Sudah dua kali kami makan di wedangan baru ini karena lokasinya kebetulan tak jauh dari rumah. Cemokot namanya. Nama yang njawani dan mudah diingat. Cemokot berasal dari kata “cokot” yang berarti "gigit". Cemokot maksudnya gigit-able, alias mengundang rasa ingin menggigit. Jika teman-teman ingin ke sini, dari Tugu Boto – Klodran / Klinik Habil Syifa, belok ke barat, dan tak jauh dari situ, sekitar 100 meter di kanan jalan Wedangan Cemokot ini bisa kita temukan. 

Secara keseluruhan, harga makanan di sini cukup terjangkau. Bahkan terakhir kami ke sana, kami hanya merogoh sekitar 200an ribu untuk 6 orang dewasa dan 2 anak-anak. 200an ribu itu sudah dapat berbagai macam makanan, minuman dan cemilan, yang bikin kami kekenyangan.

Salah satu yang selalu kami pesan adalah cireng. Hanya dengan 8K saja, kita sudah bisa menikmati seporsi cireng, plus 4 macam cocolan. Oya, gambar di bawah ini bukan jumlah asli per porsi yaa.. Kebetulan, begitu ia datang, beberapa dari kami langsung melahapnya sebelum sempat difoto.

Cireng di Wedangan Cemokot. 8K.

Untuk makanan berat, berikut ini merupakan menu yang kami pesan.

1. Nasi ayam kremes

Kami pesan ini untuk anak-anak. Rasanya lumayan, enak lah, meski ngga bisa dibilang istimewa juga. Harganya 14K. Cukup murah untuk ukuran ayam sebesar itu.

Nasi Ayam Kremes, di Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu. 14K.

2. Nasi + Ayam Goreng Cemokot

Nah, sesuai namanya, menu ini sepertinya tidak akan kita jumpai di tempat makan lainnya. Tebakan saya, ini adalah menu khas Cemokot.

Ini enak banget. Pada dasarnya, menu ini sama seperti ayam goreng lainnya. Namun yang membuatnya unik dan semakin lezat adalah selimut atau toppingnya. Toppingnya ini terbuat dari telur yang dibuat menjadi semacam kremes. Dan kalau teman-teman perhatikan, ada butiran-butiran semacam jagung yaa.. Setelah saya coba, ternyata rasanya seperti kuning telur. Hihi..

Oya, untuk menikmatinya, teman-teman hanya perlu mengeluarkan uang sebanyak 16K. Murah lah, apalagi ayamnya cukup besar. Saya aja sampai kekenyangan.

Nasi + Ayam Goreng Cemokot, di Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu. 16K. 

3. Chicken Cheesy Lover

Kebetulan menu ini adalah pesanan suami, tapi saya sempat mencicipi ayamnya sedikit. Rasanya lumayan enak, suami saya sih suka, walau menurut saya agak kurang ngeju sih. Ekspektasi saya tuh, kejunya molor gitu, hihi.. Yakali, Rin, 16K pengen keju molor. 😂

Tapi untuk Cheesy Lover, you must try this!

Chicken Cheesy Lover, Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu, Karanganyar

4. Ayam Furai Cemokot

Nah, ini dia! Ini favoritnya Amay Aga, sampai-sampai kami pesan Ayam Furai ini seporsi lagi. Ayam Furai ini adalah ayam berbalut tepung yang ditusuk lalu digoreng, disajikan dengan saus tomat dan saus cabe sebagai pelengkap. Beneran, sama halnya dengan Cireng, seporsi doang ngga cukup.

Seporsi Ayam Furai Cemokot bisa kita nikmati dengan membayar Rp 10.000,-

Ayam Furai Cemokot, Wedangan Cemokot Klodran, Colomadu, Karanganyar

5. Nasi + Nila Cemokot

Saya ngga mencicipi menu ini, karena ini adalah pesanan Om Apip dan istrinya. Tapi seperti Ayam Goreng Cemokot di atas, Nila Cemokot ini berupa Nila goreng yang diselimuti topping berbahan telur. 

Saya penasaran lho, kira-kira gimana ya, cara membuat selimutnya? 

Nila Cemokot di Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu, Karanganyar

Makan sudah, sekarang minumannya yaa... Untuk minuman sih, standar lah, ada es teh, es jeruk, lemon tea, aneka milkshake, jahe hangat, dll. Tapi, saya mau nunjukin yang ini nih. Es Timun.

Asli, ini favorit banget. Seger. Harganya 7K, tapi ini termasuk murce karena ukurannya yang jumbo. Segelas es timun ini kemarin saya minum bergantian sama tante Opik dan Pak Yopie. Dan pada akhirnya yang lain menyesal, karena mereka cuma pesan minuman yang standar macam lemon tea dan es teh. Hahahahaha....

Kalau ke sini lagi, saya mau pesan minuman ini lagi. Semoga rasanya nggak berubah yaa...

Es Timun di Wedangan Cemokot, Klodran, Karanganyar

Sebenarnya waktu pertama kali ke sini, saya pesan nasi + oseng kikil, tapi saya belum puas dengan rasanya. Mie rebus pun masih belum memenuhi ekspektasi. Juga untuk nasi goreng ayam katsu, meski rasanya sudah cukup enak jika dimakan secara terpisah, namun jika dimakan bersamaan, rasanya bentrok di lidah. Tapi semoga jika teman-teman memesan tiga menu ini, rasanya sudah lebih baik yaa... 

Oya, jangan kaget jika saat makan, ada bau-bau tak sedap yang lewat. Soalnya di depan Wedangan Cemokot ini ada tempat pemotongan ayam. Tapi tidak selalu tercium koq baunya. Waktu pertama kali ke sini, saya tidak mencium bau apa-apa karena kebetulan kami ke sana ba'da maghrib.

Cuma, pas datang ke sana Kamis sore kemarin, bau itu muncul. Sepertinya memang sedang ada kegiatan di tempat pemotongan ayam itu.

View Wedangan Cemokot dilihat dari gazebo belakang

Daftar Menu di Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu, Karanganyar

Daftar Menu dan Harga di Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu, Karanganyar

Overall, Wedangan Cemokot di Klodran, Colomadu, Karanganyar ini recommended buat teman-teman yang ingin nongkrong atau makan-makan bareng keluarga. Makanannya enak-enak, tapi ngga bikin kantong jebol. Buat buka puasa juga oke tenan, lho! Ada dua gazebo untuk lesehan, ada juga deretan meja-kursi yang bisa dijadikan pilihan. Pilih makanan yang saya rekomendasikan di atas aja, insya Allah tidak mengecewakan. Akhir kata, selamat makan... :)




Read More

Balita Diajak Nonton Bioskop? Boleh, Asal...

Monday, March 25, 2019

Setelah menjadi orang tua, biasanya prioritas utama kita otomatis langsung berubah. Apa-apa yang penting anak dulu. Mau ngapain aja, mikirin anak-anak dulu. Mau nonton bioskop? Eits, tunggu dulu! Nonton bioskop sambil membawa anak-anak memang boleh-boleh saja. Tetapi, tentu ada hal-hal yang perlu diperhatikan.

Saya dan suami, terus terang, sudah lama sekali tidak menginjakkan kaki ke bioskop. Maklum, di Solo, saya dan suami sama-sama perantau. Jadi kami tidak punya keluarga yang bisa dititipi saat kami ingin jalan-jalan berdua saja.

Terakhir kali kami ke bioskop adalah di penghujung tahun 2013, saat si sulung berusia 2 tahun 9 bulan. Saat itu pun, film yang kami tonton adalah "Walking with Dinosaurs", bukan film romance, karena kami membawa anak. Kami belum ke bioskop lagi setelahnya, karena tak lama kemudian, si bungsu lahir ke dunia. Nah, karena saat ini si bungsu sudah berumur 4 tahun lebih, kami berencana mengajaknya menonton ke bioskop.

Wow, this is gonna be his first experience. Kami belum bisa membayangkan bagaimana perasaan Aga saat berada di dalam bioskop nanti. 

Poster Walking with Dinosaurs the Movie

Aga sih sudah sering menonton film, meski hanya lewat komputer. Tapi, kondisi di dalam bioskop kan sangat berbeda dengan di rumah.

Makanya, sebelum menonton film, saya mencoba menerapkan beberapa tips membawa anak ke bioskop berikut ini:

1. Pastikan Anak Benar-benar Siap

Ya, meski sudah sering menonton film di rumah, tetapi menonton film di bioskop adalah hal yang berbeda. Beritahu anak bahwa di bioskop, ketika film mulai diputar, maka lampu akan dimatikan. Suaranya pun akan sangat menggelegar, dan lagi, udara di dalamnya mungkin akan sangat dingin. Jadi, kita harus bersiap-siap dengan kondisi tersebut.

Oya, jika di rumah ia bisa bertingkah semaunya, di bioskop tidak demikian, karena di sana ada banyak orang. Jadi, beritahu anak-anak untuk berlaku sopan dan tidak berteriak-teriak karena bisa mengganggu orang lain.

2. Pilih Film yang Tepat

Ini wajib sih yaa.. Jangan sampai, demi memuaskan keinginan kita untuk menonton film di bioskop, kita mengabaikan hak anak untuk mendapatkan tontonan yang baik.

Cari film yang sesuai dengan usianya. Ya seperti kisah saya di atas, saya dulu memilihkan "Walking with Dinosaurs" untuk Amay, karena kebetulan dia sangat suka dengan dinosaurus. Padahal saat itu saya ingin menonton "99 Cahaya di Langit Eropa" dan suami ingin menonton film "Soekarno".

3. Pilih Tempat Duduk yang Dekat dengan Pintu Keluar

Ya, kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti kan? Bisa saja, karena anak tidak suka dengan film-nya, ia akan bosan lalu mengajak kita keluar. Atau, di tengah-tengah film ia mendadak ingin buang air. Bisa jadi kan? Karena udara di dalam bioskop yang dingin, biasanya membuat kita mudah beser.

Duduk di dekat pintu keluar, akan memudahkan kita membawa si kecil keluar, tanpa mengganggu pengunjung yang lain.

4. Sediakan Cemilan yang Cukup

Nah ini penting sekali. Untuk Aga, cemilan adalah salah satu hal yang bisa mengembalikan good mood. Hehe...

5. Ajak Si Kecil untuk Buang Air 

Sebelum masuk ke ruang teater, ajak si kecil untuk buang air terlebih dahulu.

6. Masuk Belakangan

Tidak perlu buru-buru masuk ke ruang teater, karena biasanya yang diputar adalah iklan dan trailer, yang mungkin akan membuat anak-anak bosan.

Yak, itu dia tips membawa anak ke bioskop.

Jadi, mau nonton apa besok?

Rencananya saya mau ngajak Mas Amay dan Dek Aga nonton Captain Marvel di CGV, sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 8. Pesen tiketnya via traveloka.com saja, yang mudah, nggak perlu antri juga. Wah, can't wait. Kira-kira, anak-anak bakal suka nggak ya? :)
Read More

Outfit Incaran untuk Lebaran

Tuesday, March 19, 2019

Puasa aja belum dimulai, tapi untuk lebaran, emak sudah sibuk memikirkan outfit apa yang akan dipakai. Duh Gusti, ampuni hamba yang sering lalai. 

Ide tulisan ini sebenarnya muncul karena saya, Mbak Ran dan Mbak Widut, sedang ngobrol-ngobrol tentang pakaian. Dari situ, secara kebetulan kami memiliki kebiasaan yang sama, yaitu membeli pakaian lebaran sebelum Ramadhan. Tujuannya apa? Supaya saat Ramadhan kami bisa fokus beribadah, tanpa terganggu kebutuhan-kebutuhan sepele semacam ini.

Jika Mbak Rani menulis tentang 4 Gamis Terfavorit - nya, saya mau menulis tentang gamis incaran untuk lebaran, karena gamis-gamis favorit saya sudah sata tulis di sini. Semua sudah muncul di instagram saya di @arinta.adiningtyas (follow yaa, haha), dan memang sering muncul di sana, karena koleksi gamis saya memang tak banyak. Jadi yang saya pakai memang itu lagi itu lagi.

Saya ini bukan termasuk orang yang sering membeli pakaian sebenarnya. Setahun paling hanya beli 2 pakaian saja, dan biasanya momennya ya saat menjelang lebaran begini. Makanya jangan heran kalau baju yang saya pakai itu lagi itu lagi. Hihihi... Maklum, saya bukan orang yang fashionable.

Untuk lebaran nanti, kemungkinan besar saya masih akan memakai gamis-gamis lama, karena meski mereka sudah bertahun-tahun bersama saya, sampai saat ini mereka masih menjadi favorit. Saya mah gitu orangnya, untuk pakaian, saya akan membeli yang benar-benar saya sukai. Saya nggak ingin uang yang sudah susah-susah saya kumpulkan, habis secara sia-sia. 


Nah, untuk tahun ini, saya sudah mengincar beberapa gamis. Tinggal ditimbang-timbang lagi berdasarkan harganya saja, hihi...


1. Dress dari Aska Label

Lilac Sabila dari Aska Label

Saya memang menyukai motif polos seperti ini. Tahun lalu, saya membeli gamis polos berbahan katun toyobo saat lebaran. Warnanya juga nggak jauh beda dengan foto di atas. 

Kalau saya beli gamis ini, kemungkinan besar saya akan diprotes oleh adik saya. Hahaha... Dia salah satu yang paling males kalau lihat saya pakai baju bernuansa pink lagi ungu lagi. Wkwkwk...

Habis gimana, namanya juga warna favorit, ya ngga? 


2. Dress dari Fattibile 

Danvy Long Shirt dari Fattibile

Nah, kalau yang seperti ini saya belum punya, hehe... Saya suka sih desainnya yang simpel. Dan sepertinya bahannya juga ringan dan adem. Sayangnya, harganya lumayan mahal untuk ukuran kantong saya. Kalau nggak salah sekitar 355K. Ya, ada harga ada rupa sih yaa.. Tapi uang segitu bisa dapat gamis toyobo 1 plus jilbab atau rok panjang kan, hihi... *emakirit

Tapi saya mau nyoba ajuin proposal ke suami dulu, siapa tau ntar doi mau beliin. Wkwkwk... Aamiin...


3. Sherly Dress dari Wearingklamby 

Sherly Dress dari Wearingklamby 

Dari penampakannya saja sudah kelihatan mevvah yaa... Tapi harganya ternyata nggak sampai 300K lho... Cantik ya, cuma lagi-lagi saya sudah punya dress yang mirip seperti ini, yang dibelikan mama mertua di lebaran dua tahun lalu.


4. Tunik motif garis-garis



Biar nggak dikira cuma suka gamis doang, ini nih, tunik yang saya banget. Saya tu memang suka banget sama motif garis-garis seperti ini. Tapi pernah waktu pengen beli gamis motif garis-garis, ee sama teman-teman dibilang mirip selimut, wkwkwk... Ngga jadi deh. Kalau tunik ini sih ngga kayak selimut lah yaa.. Cakep, adem gitu lihatnya.

Eh betewe, warna incaran saya koq antara biru dan pink / nude gitu yaa.. Hihi, iyaa, saya memang lagi suka warna-warna seperti ini.

Nah, nanti kalau sudah dapat gamis atau tuniknya, tinggal beli jilbab segi empatnya deh. Di tulisan yang lalu, saya sudah ceritakan ya, apakah saya tim pashmina atau tim jilbab kotak. Ya, meski saya tak jarang mengenakan pashmina, tapi sejujurnya jilbab favorit saya tetap jilbab kotak. Apalagi kalau warnanya seperti di bawah ini. Ya Allah... Pengen tak beli semuanya!









Tuh, cantik-cantik banget kan... Bikin pengen beli juga ngga? Yang jelas sih, tips dari saya, pilih dan pakai pakaian yang sesuai dengan karaktermu. Pakaian yang mungkin bagus saat dipakai oleh orang lain, belum tentu bagus juga saat kamu pakai. Begitu juga sebaliknya. So, be yourself, find your own style!

Oya, meski tulisan ini mencantumkan berbagai merek / online shop / brand fashion muslimah yang nge-hits banget di Instagram, tapi tulisan ini tidak mengandung promosi lho yaa.. Saya memang suka dengan produknya dan ingin memilikinya. Hehe... Pokoknya, model yang saya cantumkan di atas itu Arin banget lah. Semoga bisa menambah referensi teman-teman yang sedang mencari inspirasi outfit buat lebaran nanti yaa... Tapi sebelum itu, semoga kita selalu diberi kesehatan dan rezeki yang barokah, agar bisa terus beribadah. Aamiin YRA. :*




Read More

Event Collaboration KEB & WARDAH, di The Alana Hotel, Solo

Sunday, March 3, 2019

Makmin KEB Chapter Solo

Minggu pagi, 17 Februari 2019 lalu, saya dan teman-teman Makmin KEB Solo sudah berkumpul di Aquamarine Room, The Alana Hotel, Solo. Meski beberapa hari sebelumnya saya terserang flu dan demam, tapi pagi itu alhamdulillah saya sudah merasa lebih sehat, dan siap melaksanakan tugas.

Di event kali ini, kebetulan saya diamanahi tugas di bagian pendaftaran peserta. Alhamdulillah, dalam waktu kurang dari seminggu, peserta terkumpul cukup banyak, sekitar 41 orang, meski masih kurang dari target sebelumnya yaitu 50 orang.

Tidak terlalu buruk lah ya, jika mengingat persiapannya yang juga sangat mepet.



Alhamdulillah, peserta juga terlihat sangat antusias, meski banyak di antaranya belum saling mengenal satu dengan yang lainnya. Ya, event yang memadukan beauty class dengan talk show bertema “Grooming Your Personality” ini memang terbuka untuk umum. Jadi, pesertanya berasal dari berbagai kalangan.

Sangat tepat jika talk show diadakan di awal, karena Mbak Octaria Kenes yang mengisi talk show, mampu menghangatkan suasana dengan materi yang dibawakannya. Apa yang disampaikan Mbak Ria kemarin, benar-benar menguliti kami, hihi... Tanpa sadar kami berucap, "Ho oh banget. Aku tipe yang kayak gitu."

Octaria Kenes

Oya, ada tips dan trik yang diberikan oleh Mbak Ria, agar kita bisa tampil fashionableApa saja itu?

1. Kenali pribadi kita. Apakah kita ini cuek, simpel atau modis?

2. Playing with your mirror. Semakin sering ngaca, kita pasti akan menemukan style baru yang nggak gitu-gitu melulu.

3. Manfaatkan baju lama. Ini adalah salah satu kiat untuk berhemat. Yang masih oke untuk dipadupadankan, pakai lagi saja.. Biasanya, pakaian-pakaian lama ini ada di tumpukan paling bawah. Luangkan waktu untuk bongkar lemari, yaa.

Jika ada pakaian yang entah dari ukurannya sudah tidak memungkinkan untuk dipakai kembali atau dari warnanya sudah kebanyakan stok, bisa dijual lagi lewat "garage sale". Tapi, pastikan kondisinya masih bagus, yaa... Hehe, jangan yang suda belel dijual, wkwk.. Dari garage sale ini, uangnya bisa kita pakai lagi untuk kebutuhan fashion kita selanjutnya.

Itu dia tips fashion dari Mbak Ria.

Dan ketika hari beranjak siang, AC di dalam ruangan makin terasa dingin, datanglah Mbak @deecintahh, MUA dari Solo. Olehnya, kami diajak berdandan. Jujur saja, meski katanya perempuan tak bisa jauh dari kata “dandan”, namun hal ini sangat jarang saya lakukan. Dandan sih dandan, tapi paling hanya pakai moisturizer dan bedakan. Selesai.

beauty class with Wardah

Makanya, ketika saya dihadapkan dengan micellar water, saya bingung, apa fungsi air ini? Baru ketika Opik, adik saya, menjelaskan saya jadi tahu kalau micellar water ini untuk membersihkan wajah. Wkwkwk... Don’t blame me, yaa... Mohon maklum, soalnya setahu saya, dulu ibu pakai milk cleanser dan toner untuk membersihkan make up. Ã°Ÿ˜†Ã°Ÿ˜†Ã°Ÿ˜†

Selanjutnya, setelah membersihkan wajah dengan micellar water, kami dibimbing untuk mengaplikasikan foundation. Sebelumnya, saya memakai “ALOE hydramild multifunction gel” dari Wardah sebagai pelembab. 

Sampai di sini masih lancar, hehe.. 

Setelah memakai foundation, kami diminta untuk memakai bedak. Ini juga masih gampang lah. Tapi, ketika tiba saatnya memakai eye shadow dan blush on, saya kemudian sadar bahwa ujian telah dimulai. Wkwkwk...

Ujian terberat adalah saat tiba giliran memakai eye liner. Ya Allah, saya sampai menghabiskan berlembar-lembar tissue. Untuk apa? Untuk menghapus air mata yang berulang kali keluar akibat kecolok berkali-kali. Hahaha... Untungnya di dekat saya ada Mbak Bella yang udah ahli dandan.

“Mbak, bukan kayak gitu makainya. Kayak gini...” kata Mbak Bella, sambil membimbing saya belajar memakai eye liner. Alhamdulillah, sekarang saya jadi tahu cara memakainya, xixixi... 

Ujian berat berikutnya adalah saat kami harus membuat alis. Meskipun alis yang saya buat belum bagus, tapi urusan membuat alis masih lebih mendingan daripada memakai eye liner. Setidaknya, memakai pensil alis tidak semenyakitkan saat memakai eye liner. Hihi...

Bener deh, adanya beauty class seperti ini sungguh bermanfaat untuk saya, yang beberapa hari sebelumnya sudah dikode oleh suami untuk dandan saat di rumah.


Saya  juga sangat bahagia, karena saya berhasil menemukan lipstik yang warnanya sangat pas untuk bibir saya. Sayangnya, produk ini tidak tersedia di booth Wardah kemarin, karena kata Mbak dari Wardah, lipstik yang ada di pallet yang digunakan untuk beauty class adalah produk lama, sedangkan yang dibawa saat event kemarin adalah produk-produk terbaru.

Wefie setelah beauty class 

Ya sudahlah... Mari kita cari di tempat yang lain, hehe.. Yang penting saya sudah tahu lipstik apa yang cocok untuk saya. 

Memasuki jam makan siang, The Alana Hotel Solo sudah menyediakan berbagai macam kudapan. Menunya enak-enak banget. Terima kasih, Alana. 

photo oleh Mak Ranny Afandi

Tidak hanya saya yang betah berada di Alana, Aga juga. Apalagi Aquamarine Room, tempat diselenggarakannya Event Collaboration kemarin, terletak di lantai dua di mana Kids Club dan kolam renang berada. Aga seneng banget dong... Beberapa kali dia mengajak Mamanya ke luar ruangan untuk menemaninya bermain di Kids Club. Ya, meski jadinya Mamanya ini tertinggal materi talk show yaa.. Tapi tak apalah...

Aquamarine Pool

Oya, Amay dan Aga pernah ikut acara di Kids Club lho. Baca Grand Opening Kids Club di The Alana Hotel, Solo untuk tahu info detailnya.

Anyway, thanks to Alana, thanks to Wardah, and thanks to all the participants who have made this event run well and very exciting. See you at the next event. ☺






Read More

Kompor Gas Rinnai, Kado Pernikahan dari Ibu Kost Terbaik Sedunia

Thursday, February 28, 2019

2009, saya yang sudah terlalu lelah jika setiap hari harus pulang malam, akhirnya memutuskan untuk mencari kos di dekat kampus. FYI, dulu setiap pagi saya mengajar di Bogor, lalu sore harinya saya kuliah di Jakarta. Biasanya kuliah berakhir jam 21:15 WIB, 15 menit lebih awal dari jadwal seharusnya. Dan ini menguntungkan saya karena saya masih bisa berusaha untuk mengejar waktu menuju stasiun, demi bisa pulang dengan KRL. Saat itu, kereta terakhir menuju Bogor dari stasiun Pasar Minggu adalah sekitar jam 21:30. Jika sedang apes, kereta terlewat, dan saya harus naik angkot menuju Depok. Dari Depok pindah angkot menuju Bojong Gede, namun biasanya saya sudah dijemput oleh Om di Citayam (terima kasih banyak, Om Edy. Arin ngga bisa balas kebaikan Om dan Bulik selama ini). Jika saya pulang kuliah dengan menumpang angkot, saya baru sampai di Cilebut sekitar pukul 23:30 WIB. 

Lelah? Banget. Apalagi besoknya saya harus bangun pagi-pagi sekali untuk bersiap mengajar. Maka dari itu, saya memutuskan untuk indekos di dekat kampus, sehingga saya tak perlu khawatir pulang malam. Toh, berangkat pagi-pagi dari Jakarta ke Bogor itu lebih nyaman buat saya, karena kereta masih sepi.

Lanjut soal indekos, alhamdulillah, Allah Maha Baik. Saya dipertemukan dengan ibu kost terbaik sedunia. Hanya dengan Rp 300.000,- sebulan, di Jakarta, saya mendapat kamar yang sudah dilengkapi dengan lemari, tempat tidur, dan kamar mandi dalam. Kamar mandinya pakai kloset duduk lagi. Murce kan? Belum lagi hampir setiap malam sepulang kuliah ibu kos menawari kami, anak-anak kos, dengan jus tomat atau jus pepaya atau jus jambu buatannya. Barokallah untuk Bu Lucy, ibu kos kami.

Kutipan R.A. Kartini tentang kebahagiaan

Waktu pertama kali melihat-lihat kos ini, saya memang langsung yakin dan tanpa pikir panjang langsung memberikan "tanda jadi" karena ibu kos sangat ramah. Malah tanpa sengaja kami saling curhat, tentang saya yang baru ditinggal ibu untuk selama-lamanya, dan tentang ibu kos yang di tahun sebelumnya juga ditinggal oleh suami tercintanya. Ya, sampai sejauh itu.
Bulan-bulan selanjutnya kami semakin dekat. Ibu kos pun tak sungkan bertanya, "Arin sudah punya calon belum?"

Saya yang saat itu memang jomblo fi sabilillah *uhuk*, menjawab, "Belum, Bu.. Belum ada yang mau, hehe..."

Namun tak lama setelah itu, mantan kekasih yang ada di Jogja tiba-tiba datang. Datangnya lewat friendster lagi, yang kemudian berlanjut ke facebook. Haha... Padahal saat itu ibu kos berniat mengenalkan saya pada keponakannya. Ya sudah, saya "terpaksa" menolak.




"Saya sudah 'diminta' sama seseorang, Bu..." jawab saya.

Ibu agak terkejut, terlihat sedikit kecewa karena tak jadi menjodohkan keponakannya dengan saya, tapi sejurus kemudian beliau berubah menjadi heboh. Hihi... Ketika saya ceritakan semuanya, beliau mengaku bersyukur dan mendoakan semuanya berjalan lancar. Ya, memang hubungan saya dengan ibu kos sudah sedekat itu dulu. Bahkan, saat ulang tahun saya yang ke-21, ibu memberikan kejutan. Beliau menyambut saya yang saat itu baru pulang kuliah dengan tumpukan donat merek terkenal yang disusun mengerucut, lengkap dengan lilinnya. Luar biasa ya? Adakah ibu kost yang lebih baik dari beliau?

Dan ketika hari pernikahan saya hampir tiba, ibu memberi saya sebuah kado besar. Benar-benar besar, sampai beliau bilang, "Maaf ya, Rin, ibu bingung mau bungkusnya macam mana. Nggak usah dibungkus nggak apa-apa ya?"

Tentu saja tidak masalah buat saya. Yang penting kan isinya. #Eh, becandaaa... Bukan, bukan itu maksud saya. Mendapat perhatian sebesar itu saja sudah sangat membahagiakan buat saya. Saya tak pernah mengharap pemberian apapun dari ibu kos, karena beliau sudah sedemikian baik terhadap saya, sejak saya menjadi salah satu penghuni kos-nya.

Lalu, apakah isi kadonya? Sesuai dengan judul tulisan ini, ibu kos menghadiahkan sebuah kompor gas untuk saya. Mereknya Rinnai, warnanya hitam.

Alhamdulillah...

Kompor Gas Rinnai

Kompor gas inilah yang saya pakai untuk melayani suami dan anak-anak saya; untuk menjerang air mandi saat cuaca dingin, untuk membuatkan teh/kopi setiap hari, juga untuk memasak makanan. Insya Allah, apa yang telah saya lakukan dengan kompor itu selama kurang lebih 9 tahun ini, ikut mengalirkan pahala pada pemberinya. Aamiin YRA.

Umur kompor ini sudah lebih dari 9 tahun, karena saya menikah di bulan November tahun 2009. Meski ada beberapa bagian yang sudah terkelupas, itu karena kelalaian saya sendiri. Dulu saat dapur di kontrakan masih di luar, saya jarang sekali membersihkan kompor ini. Ditambah lagi, di luar dia terkena panas dan hujan. Komplit lah.




Dan alhamdulillah, memasuki tahun ke-10 usianya, performanya masih oke punya. Baru tahun lalu saya memanggil teknisi kompor untuk memperbaiki dan membersihkannya. Itu pun sebenarnya hanya menyetel ulang karena saya beralih ke bright gas.

Ceritanya begini, saya beralih menggunakan bright gas yang berwarna pink, karena saat itu keberadaan gas melon 3 kg agak langka. Nah, kata Pak Teknisi, perbedaan tekanan antara bright gas dan gas melon lah yang mengakibatkan kompor ini macet. Dan hal ini tidak hanya terjadi pada kompor yang saya miliki, karena kata Pak Teknisi lagi, belakangan ini pelanggannya mengeluhkan hal yang sama.

Berkat keahlian tangan Pak Teknisi, alhamdulillah kompor gas Rinnai saya bisa digunakan kembali, baik ketika dipasangi gas melon 3 kg maupun ketika dipasangi bright gas yang berwarna pink.

Jadi terbukti yaa, kalau kompor gas Rinnai itu awet.

Kompor gas Rinnai Cetlon, harganya terjangkau

Dan menurut saya, ada 3 keunggulan Rinnai dari yang lain, sehingga Rinnai pantas dijadikan pilihan oleh generasi jaman now, yaitu;

1. Harganya terjangkau
Untuk pasangan muda, kompor gas Rinnai sangat cocok dijadikan pilihan. Ya kan, di awal kehidupan berumah tangga biasanya kebutuhan lagi banyak-banyaknya, so kita mesti bijak membelanjakan uang. Kalau ada yang murah dan berkualitas, ngapain pilih yang mahal, bukan?

2. Cocok untuk kado
Nih, buat yang bingung mau kasih kado apa untuk pernikahan sahabat atau saudara, kasih kompor gas aja. Dijamin berguna.

3. Awet dan mudah dibersihkan
Yes, seperti cerita saya di atas tadi, selama 9 tahun memakai kompor gas Rinnai, baru tahun kemarin saya memanggil teknisi. Itu pun problemnya bukan di spare part yang rusak, tapi di tekanan gas yang saya pakai.

Kelebihan Kompor Gas Rinnai

Jadi untuk teman-teman yang bingung mau cari kado untuk pernikahan sahabat atau saudara dekat, kompor gas Rinnai cocok banget deh, karena #RinnaiPilihanGenerasiNow ☺

Read More

Seberapa Cancer Aku?

Tuesday, February 12, 2019

Suatu hari di WA grup #BloggerKAH, Mbak Ran sang cenayang tiba-tiba mengirimkan sebuah gambar yang berisi tentang karakter seorang cancer. Seperti ini;

karakter cewek berzodiak cancer

Nggak hanya untuk saya yang memang berzodiak cancer sih, tapi Mbak Ran juga mengirimkan gambar karakter Leo Girl dan Aquarius Girl. Leo adalah zodiak Mbak Ran, sedangkan Aquarius adalah zodiak Mbak Widut. 

Dari gambar itu, katanya cancer girl itu karakternya seperti ini;

1. Selalu mikir pake logika dan apa yang dia bilang biasanya selalu benar
Emang kayak gitu? Ah, engga juga deh kayaknya..

2. Peka banget sama keadaan dan perasaan orang lain, rada sensitif juga orangnya
Emmm, ini ada benarnya sih. Saya ini ngga enakan dan ngga tegaan orangnya.

3. Agak susah move on dari mantannya yang udah ninggalin banyak kenangan
Hahaha... Iya apa engga nih?

4. Kalau dia punya firasat buruk sama seseorang, biasanya itu benar
Yes, karena saya sensitif alias peka, jadi suka ngga tegaan dan ngga enakan sama orang. Saya bisa menilai dan merasakan apakah seseorang itu tulus atau tidak. Kalau hati saya bilang "tidak", mending tidak sama sekali. :)

5. Paling ga suka kalau dikritik
Wkekekek... Ini bener banget. Dulu pas tahun 2010 dibikinin blog untuk nulis, sebenarnya saya dikritik kalau tulisan saya masih ngga enak dibaca. Siapa yang bilang? MAS YOPIE. Itu yang bikin saya mutung alias ngambek, trus ngga mau belajar nulis lagi. Suami saya kalau ngomong tu apa adanya banget soalnya. Ya, sampai sekarang juga sih, cuma udah agak enak didengar. Atau, sayanya juga sudah mulai kebal dengan kritikannya? Ya pokoknya intinya sekarang komunikasinya sudah mulai enak lah..

6. Pendengar yang baik, dia suka ngasih saran-saran gitu buat sahabatnya 
Ngga tau juga sih, apakah saya adalah pendengar yang baik? Tapi, beberapa teman memang suka curhat sama saya. Gara-gara dicurhati seorang teman, saya sampai bikin tulisan ini; Untuk Sebuah Kebahagiaan yang Dibuat-buat. Eh tapi, sebenarnya bukan dia yang berniat cerita sih, cuma saya aja yang suka tanya-tanya. Errrr, suka kepo sama hidup orang. Trus endingnya, saya ikut baper, huhu... Ikut mikir, ikut sedih. Wah, payah...

Dari 6 karakter perempuan cancer yang ditulis di atas, yang paling bikin ngakak tuh yang bagian "agak susah move on dari mantan". Haha...

Eh, emangnya saya susah move on dari mantan ya?

Jawabannya, iya. Dan itu yang bikin kami ini jadi orang yang setia.



Kalau teman-teman suka baca blog ini, mungkin teman-teman ingat kalau Mas Yopie itu pernah jadi kekasih saya waktu saya SMA. Lalu kami putus saat saya berhijrah, dan akhirnya bersatu kembali setelah ibu meninggal. Ya, kami kembali bertemu saat Mas Yopie ke rumah untuk takziah. Dan selanjutnya, semua berjalan begitu saja hingga sekarang kami punya anak dua. :D

Selain yang tercantum di atas, sebenarnya ada satu ciri orang cancer yang sangat melekat. Apa itu? Penyendiri. Ini sampai saya bikin satu postingan sendiri, lho. Baca deh ; Si Penyendiri.

Nggak percaya ya, kalau saya penyendiri? Hihi.. Di saat-saat tertentu, iya. Tapi ada waktu di mana seorang cancer juga akan sangat bahagia saat bertemu dengan teman-temannya. Seperti yang tertulis di sini:

karakter orang berzodiak cancer


karakter seorang cancer, di-capture dari www.theshonet.com

Pas nunjukin screenshot ini ke #BloggerKAH, saya merasa seperti, "Tuh kan, aku tu penyendiri parah. Nomor 1 tuh! Wagelaseeeh..."

Trus habis itu ada yang nanya, "Tapi koq kamu sering kumpul-kumpul sama teman-teman, Rin? Kelihatannya kamu sering jalan-jalan malah."

Nah ini...

Saya seringnya kumpul sama siapa? Teman-teman KEB dan IIDN. Artinya, saat berkumpul itu saya sedang belajar, bukan kongkow-kongkow yang ngga jelas. Dan itu ngga sering, paling dua bulan sekali. Kalau kelihatan sering, ya karena di bulan ini IIDN, bulan depan KEB, gitu. Selang-seling. Nggak pernah bentrok? Enggaa... Soalnya kebanyakan anggota KEB itu anggota IIDN juga (yang memiliki blog). Jadi biasanya kalau buat acara, sengaja dibedakan waktunya.

Selain KEB dan IIDN, acara lainnya paling pertemuan kelasnya Amay. Entah itu di TK atau SD. Nah, nanti kalau Aga mulai sekolah, pasti acara seperti ini akan bertambah. Siap-siap, Rin! ;p

Oya, ada lagi sih. Arisan di perumahan. Karena saya di GGI, dan rumah kantor ada di CPI, jadi arisannya sebulan dua kali. Wkwkwk... Di luar kegiatan-kegiatan itu, saya di rumah. Ngapain aja? Ya masak, nyuci, nyetrika, kayak simbok-simbok biasanya lah... Tapi terus terang, saya jarang ke rumah tetangga. Lha tetangganya pada kerja semua. Wkwkwk... Jadi ya beneran kalau di rumah ya di dalam rumah aja.

Saya mah orang rumahan, xixixi...

Kayaknya itu ya, 6+1 karakter perempuan cancer. Ada yang cancer juga, dan merasa memiliki karakter yang sama? Atau, kira-kira ada tambahan karakter lainnya? Yuk, komentar di bawah. :)


Read More

Foldie Wallet Dari Marawa, Simpel, Muat Banyak dan Tetap Gaya

Saturday, February 9, 2019

Kalau ditanya, benda apa yang tak boleh ketinggalan saat bepergian, teman-teman akan jawab apa? Kalau saya sih, uang dan handphone. Jangan sampai dua benda itu ketinggalan, karena saya bisa mati gaya nantinya.

Untuk membawa uang, berikut kartu ATM, KTP, dll, biasanya saya memakai dompet pemberian mertua. Tetapi masalah muncul ketika kartu-kartu saya bertambah, dompet pemberian Mamah nggak bisa menampung semua kartunya. Kartu apa sajakah itu? Ya macam-macam. Ada kartu bermain di Trans Studio, kartu periksa ke dokter, kartu member supermarket, sampai kartu member punya Amay Aga.

Eh, Amay Aga juga punya kartu, lho... Waktu Grand Opening Kids Club di Hotel Alana beberapa bulan lalu, Amay dan Aga mendapatkan member card. Jelaslah ini menambah tebal dompet saya, ya kan? Ya, siapa lagi yang akan bawa kartu-kartu mereka jika bukan saya ibunya? 

Oya, tentang Kids Club bisa dibaca di sini ya; Grand Opening "Kids Club" di The Alana Hotel Solo

Beruntung sekali, saya kini memiliki Foldie Wallet dari Marawa. Desainnya simpel dan motifnya juga unik, hasil sulaman dari tangan-tangan terampil. Memang, produk-produk Marawa baik itu Foldie Wallet maupun Sling Bag, merupakan produk handmade

Sling Bag by Marawa. Cantik-cantik motifnya.

Saat melihat motif-motifnya yang cantik, saya dibuat bingung. Pilih yang mana ya? Ingin ini ingin itu banyak sekaliiii... 

Dan akhirnya saya pilih warna hitam, dengan motif seorang wanita cantik yang sedang mengintip dari balik tirai. 

Misterius nggak sih? Hihi...

Foldie Wallet by Marawa

Kenapa pilih warna hitam? Konon katanya, warna hitam adalah warna terbaik untuk sebuah dompet. Mengapa? Karena warna ini merupakan simbol dari kekayaan dan kemakmuran. Ada kepercayaan yang mengatakan bahwa, jika ingin keuangan kita lancar, ingin beruntung dalam bisnis, maka dianjurkan untuk memilih dompet berwarna hitam. Untuk hal ini, monggo, boleh percaya boleh tidak.  Namanya juga kepercayaan, ya kan? :)

Kembali ke produk Marawa Handmade, yang saya suka dari Foldie Wallet ini, dua barang yang wajib saya bawa ke mana-mana yaitu uang dan handphone, bisa masuk ke dalamnya. Jadi semakin praktis kan?

Serius, handphone bisa masuk?

Serius lah. Handphone saya berukuran 5 inch, by the way.

Foldie by Marawa, bisa untuk wadah handphone, sampai alat make up

FYI, Foldie Wallet by Marawa ini memiliki dua kompartemen, yaitu Kompartemen Flip dan Kompartemen Utama.

Di Kompartemen Flip, ada apa saja?
- 3 slot uang kertas
- 3 slot kartu / ATM
- 1 slot slip / kartu (besar), ini saya gunakan untuk menyimpan kartu dokter, dll.

Di Kompartemen Utama, kita bisa menaruh banyak barang, seperti;
- 2 slot serbaguna. Ini terserah, mau diisi uang lagi (banyak banget tempat uangnya yaa...), atau smartphone,  powerbank, bisa juga untuk peralatan make up seperti bedak, eye shadow, dll.
- 1 slot zipper. Ini bisa dipakai untuk menaruh uang receh, token, atau lipstik. 

Marawa Handmade

Asik kan? Meski ukurannya tidak terlalu besar, tapi Foldie Wallet ini seperti kantong doraemon, hihi...

Kalau teman-teman ingin memiliki Foldie Wallet seperti yang saya miliki, produk Marawa Handmade bisa dibeli di Shopee, Tokopedia, juga Bukalapak, lho! Cari saja produknya dengan keyword "slingbag marawa", "poke marawa", atau "foldie marawa".

Kalau masih bingung, pengen beli yang seperti apa, motifnya bagaimana, bisa kepoin instagramnya di @marawa.handmade. Semoga nggak semakin bingung yaa, karena motifnya memang lucu-lucu banget. :D

Mini Sling Bag by Marawa

Saya suka bisnis, bisa ikut menjualkan tidak?

Oh, tentu saja. Teman-teman yang suka bisnis dan ingin ikut memasarkan produk Marawa, bisa mendaftar menjadi reseller Marawa. Caranya, DM via IG @marawa.handmade atau WA ke nomor 0853-5333-5313. Selamat mencoba yaa... ☺
Read More