Manfaat Berkebun untuk Kesehatan Mental Menurut Ben dan Rara Sekar

Saturday, August 29, 2020

 

Saya sedang sangat menyukai segala hal tentang Isyana Sarasvati, terutama setelah ia menelurkan albumnya yang berjudul Lexicon. Dari situ, saya mulai mencari tahu segala sesuatu yang berhubungan dengan Isyana termasuk tentang suaminya yaitu Rayhan Maditra yang ia panggil dengan sebutan Mako.

Rayhan Maditra adalah seorang dokter yang punya ketertarikan terhadap kesehatan mental. Belum lama ini dia membuat sebuah channel di YouTube dengan nama Mako Talk.

Nah, beberapa waktu lalu, ia dengan sang kakak ipar yaitu Rara Sekar, dan juga suami dari Rara Sekar yaitu Ben Laksana, berbincang soal berkebun. Kalau teman-teman mengikuti kegiatan Rara Sekar dan suaminya di media sosial, pasti teman-teman tahu bahwa mereka berdua ini mempunyai hobi berkebun. Hobi ini mulai mereka jalani ketika mereka tinggal di Selandia Baru selama kuliah.

 

Manfaat berkebun untuk kesehatan mental
Kebun Ben dan Rara via instagram Rara Sekar

 

Lalu, menurut Ben dan Rara, apakah kegiatan berkebun yang mereka lakukan berpengaruh pada kesehatan mental?

Ini dia jawabannya! 


1. Berkebun dapat Melatih Fokus

Perkembangan teknologi yang sedemikian pesat, terkadang membuat pikiran cepat lelah. Pikiran yang lelah dan bertumpuk-tumpuk bisa berdampak buruk pada kesehatan mental kita. Berkebun adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjernihkan pikiran.

Menurut Rara, saat-saat berkebun merupakan kesempatan untuk menikmati keheningan. Dan dari keheningan itu kita bisa lebih memperhatikan apa yang ada di sekitar kita. Apa yang disampaikan oleh Rara diamini oleh Ben. Ben menambahkan bahwa kegiatan berkebun juga melatih fokus kita pada satu hal.

Manfaat berkebun untuk kesehatan mental
kebun Ben dan Rara, via instagram Rara Sekar

Seperti yang kita ketahui, anak-anak zaman sekarang, apalagi yang sedari kecil sudah akrab dengan gadget, rata-rata memiliki kesulitan dalam hal konsentrasi. Ya, mereka memang cenderung terbiasa untuk melakukan hal secara multitasking, tetapi justru inilah efek samping dari multitasking tersebut, yakni; tidak bisa fokus pada satu hal secara mendalam karena attention span-nya yang sangat singkat.

Kegiatan berkebun merupakan salah satu cara untuk melatih fokus, sehingga kegiatan ini sebaiknya diperkenalkan kepada anak-anak kita yang sehari-harinya sudah terpapar dengan gadget.

Baca: Tips Menanam untuk Pemula

 

2. Berkebun Menjadi Sarana untuk Practicing Acceptance (Belajar legowo)

 

Manfaat berkebun untuk kesehatan mental
Hasil panennya... 😍

Memiliki sifat perfeksionis atau selalu mengharapkan kesempurnaan, dapat menyebabkan frustrasi. Hobi berkebun, secara tidak langsung dapat melatih acceptance atau penerimaan, karena kegiatan ini sangat memungkinkan kita untuk menghadapi kegagalan. 

Tidak peduli seberapa baik kita melakukan perencanaan dan perawatan terhadap tanaman-tanaman kita, sesuatu yang unpredictable bisa saja terjadi, entah itu karena invasi serangga, cuaca buruk, hewan pengerat, dll. Maka dari itu, kata Rara, "Berkebun membuat kita belajar untuk lebih rileks terhadap ekspektasi."

Lambat laun, alih-alih mengatakan bahwa kita mengalami kegagalan (gagal tanam), kita justru memandangnya sebagai pelajaran.

Ah, jadi ingat sebuah lirik lagu yang ditulis oleh Isyana...

Jika kau tak dapatkan yang kau impikan

Bukan berarti kau t'lah usai

Jujur, di poin ini saya jadi merasa bahwa petani mungkin merupakan profesi yang paling "legowo", karena di dalam setiap benih yang ia tanam, ada kepasrahan terhadap "maunya" alam. Lalu saya membayangkan jika di kegagalan pertama petani-petani itu langsung kapok, kita-kita mau makan apa?

 

3. Berkebun dapat Melatih Fisik

Ah, ini mah ngga perlu dijelaskan panjang lebar, yaa... Saat berkebun, otomatis kita melakukan gerakan fisik. Dari sini, tubuh kita bisa memproduksi keringat. Melalui keringat-keringat itu, racun-racun dalam tubuh kita pun ikut keluar.

Selain itu, saat berkebun kita pun bermandikan cahaya matahari, bukan? Nah tuh, dapat vitamin D juga deh. 😊

Baca: Tanaman Hias Ini Ternyata Bisa Menyerap Polutan Juga, Lho! Apa Sajakah Itu?


4. Berkebun dapat Mengurangi Stres

Seperti yang sudah ditulis di atas, berkebun dapat menjadi sarana untuk menjernihkan pikiran. Saat berkebun kita merasakan hangatnya sinar mentari, sejuknya angin yang berhembus, juga tekstur tanah yang seolah menjadi terapi untuk indra peraba kita. 

Apalagi kalau hasil panennya seperti ini... Waaa, dijamin stres hilang, hati senang.

Manfaat berkebun untuk kesehatan mental
#rarabenhomegarden


5. Filosofi Pruning

Pruning adalah pemangkasan beberapa bagian tanaman yang tidak esensial, yang jika dibiarkan justru dapat menghambat pertumbuhan tanaman itu sendiri. Filosofinya, jika diterapkan pada diri kita sendiri, kita pun perlu melakukan pruning atau pemangkasan di beberapa bagian yang dapat merusak kesehatan mental kita. Misalnya, memangkas ingatan masa lalu yang membuat kita kecewa pada diri sendiri, memangkas rasa dendam, rasa malas, dll.

Wow...

Ternyata bisa sedalam itu, yaa...

Manfaat berkebun untuk kesehatan mental
#rarabenhomegarden via instagram Ben Laksana

 Di luar itu semua, tentu berkebun dapat menjadi sarana untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga. Jadi ingat kampung halaman di Purworejo sana. Hampir setiap rumah punya tanaman sendiri, entah itu cabai, terung, tomat, ketela pohon, pisang, tanaman rimpang seperti jahe, kunyit, kencur, lengkuas, dll. Untuk lauk pauk pun mereka memelihara unggas untuk diambil telurnya, dan sesekali disembelih untuk diambil dagingnya. Sehingga tidak aneh bila orang-orang desa bisa bertahan hidup meski penghasilannya minim, karena tanaman pangan dihasilkan dari kebun mereka sendiri. 

Ahh, semoga suatu hari nanti kami bisa balik kampung lagi dan kembali berkebun. Untuk saat ini kami harus bersyukur dengan tetap mengoptimalkan sisa lahan sempit di depan rumah. 😊


Read More

Review SOMETHINC HYALuronic B5 Serum

Saturday, August 22, 2020

 

Ceritanya, saya lagi pengen ganti serum. Biasanya saya pakai Wardah Renew You Anti Aging Intensive Serum, tapi saya pengen ngerasain yang lainnya juga. Ya, siapa tahu ada yang lebih bagus, ya kan? Namanya juga manusia, suka ga ada puasnya, wkwkwk... 

Lagipula, katanya nih, kita memang sebaiknya mengganti produk perawatan kulit setiap periode tertentu, karena akan ada saatnya kulit kita mengalami titik jenuh. Di titik ini, produk perawatan yang kita gunakan sudah tidak menunjukkan efek sebaik saat kita menggunakannya pertama kali.

Maka dari itu, ketika seorang teman memberi tahu sebuah produk yang "ngefek" banget di kulit wajahnya, saya langsung ingin mencobanya. Harganya memang lebih mahal dari serum yang biasa saya pakai, jadi wajar ya kalau saya berharap lebih.

Baca: Review Wardah Renew You Anti Aging Intensive Serum

Sampai di sini sudah penasaran produk apa yang saya maksud? Ya kan udah ada di judul, Riiin...

Yap, produk itu adalah SOMETHINC HYALuronic B5 Serum. Produk SOMETHINC memang lagi happening ya, Kak. Bahkan kalau kalian nyari produknya di marketplace, produk ini sering banget out of stock

SOMETHINC HYALuronic B5 Serum
SOMETHINC HYALuronic B5 Serum

Informasi Produk:

  • Harga: Rp 115.500
  • Ukuran: 20 ml
  • Key Ingredients: 2% Hyaluronic + B5
  • Urutan pemakaian: cleanser - toner - serum
  • Fungsi:
    • Molekul utama yang memegang kunci kelembaban kulit, anti kusam, dan anti penuaan dini
    • Memberikan kelembaban maksimal pada kulit
    • Melembutkan dan mencerahkan kulit yang kusam sehingga wajah tampak glowing
    • Membuat kulit menjadi kenyal dan sehat
    • Mencegah produksi sebum/minyak berlebih

~

Serum ini sudah saya pakai kurang lebih 1 bulan. Apakah ada efek yang signifikan di kulit saya?

Sebelumnya saya mohon maaf jika ada yang kecewa, tetapi kondisi setiap kulit tidak selalu sama. Banyak yang puas dengan produk ini, bukan berarti produk ini cocok untuk semua orang. Saya salah satu yang kurang cocok. Memang tidak menimbulkan iritasi atau dampak negatif lainnya, tetapi sayangnya produk ini kurang memberikan efek hidrasi seperti yang saya harapkan.

Seperti yang sudah saya tulis di atas, klaim-nya, produk ini dapat memberikan kelembaban maksimal. Namun, untuk kulit saya yang kering, Somethinc Hyaluronic B5 Serum tidak semelembabkan serum saya yang sebelumnya, yaitu Wardah Renew You Anti Aging Intensive Serum. Mungkin karena jenis kulit saya yang amat kering, yaa, sedangkan Somethinc Hyaluronic B5 Serum ini diperuntukkan untuk semua jenis kulit, sehingga untuk kulit kering efek hidrasinya jadi kurang terasa.

Teksturnya encer dan bening. Jika saya teteskan di punggung tangan, dia akan langsung mengalir ke mana-mana. Karena teksturnya yang sangat encer itu pula, pemakaiannya menjadi sangat boros. 

Apakah akan repurchase? Sepertinya tidak. Namun, sekali lagi, kondisi tiap kulit berbeda-beda. Untuk teman-teman yang penasaran dengan produk Somethinc Hyaluronic B5 Serum, gih dicoba. Siapa tahu hasilnya bagus di kulit kalian, ya kan? Kalau ngga nyoba kan ngga akan tahu hasilnya seperti apa. 😊

Oke, sekian review Somethinc Hyaluronic B5 Serum kali ini, sampai jumpa di review-review selanjutnya. 😀


Read More

Tips Berjualan di Shopee Bagi UKM

Saturday, August 15, 2020

 

Beberapa waktu lalu sempat viral status seorang lelaki di sebuah platform media sosial, yang mengatakan bahwa dia akan bekerja lebih keras, supaya kelak istrinya tidak harus pasang status jualan di medsos. Well, untuk rasa tanggung jawabnya yang sangat besar pada (calon) istri, saya acungkan dua jempol. Akan tetapi, statement tersebut seolah berprasangka bahwa istri-istri yang berjualan di media sosial tidak mendapatkan nafkah yang layak dari suaminya. Padahal, ada yang memang memiliki passion di bidang bisnis, sehingga jika dari kesibukannya itu bisa membantu keuangan rumah tangga, dianggapnya itu sebagai bonus.

Lho, memang ada ya, yang jualan bukan karena butuh? 

Ada, Cyiiiin... Ada yang berjualan karena dia senang bisa bertemu banyak orang. Tapi di luar itu, memang kenapa sih kalau seseorang berjualan demi menambah penghasilan? Apakah itu hina? Nabi pun berdagang, lho!

Jadi, buat emak-emak yang jualan di medsos, ngga perlu ciut karena status tersebut. Tetap semangat berjualan karena mereka hanya bisa berkomentar, tanpa mau menjamin masa depan kita. Haha...

Nah, selain posting dagangan di sosmed, kita bisa juga berjualan via marketplace. Shopee misalnya. Situs ini merupakan salah satu yang paling banyak dikunjungi karena kelengkapan produknya, fitur gratis ongkirnya, promo-promonya, dan yang paling menarik adalah adanya aneka games juga.

Omong-omong, sudah pada punya akun Shopee belum?

Kalau teman-teman ingin berjualan di sana, coba terapkan beberapa tips dari https://bukuwarung.com/cara-jualan-di-shopee/ ini, supaya dagangannya laris manis tanjung kimpul, barang habis uang pun terkumpul. 

 

Jualan Online, pict source: lifepal.co.id


Bagaimana cara efektif berjualan di Shopee?

1. Setelah membuat akun dan meng-upload dagangan, segera aktifkan fitur gratis ongkir.

Fitur gratis ongkir adalah fitur andalan Shopee, yang jarang ditemukan di e-commerce lain. Jadi, optimalkan fitur ini untuk menarik pembeli. Dari Shopee sendiri tersedia fitur gratis ongkir dengan minimal belanja mulai dari Rp 0, Rp 30.000, Rp 90.000, dan Rp 200.000.

Mudah kok caranya, cukup upload foto KTP dan foto selfie saat memegang KTP. Kalau sudah aktif, promoin akun Shopee kalian ke teman-teman, deh. 

"Kalau mau gratis ongkir, belanja via Shopee aja. Akunku xxxx...." Seperti itu misalnya.

 

2. Pilih produk yang sedang banyak diminati, dan kita pun paham dengan produknya.

Nah, ini adalah salah satu strategi berjualan, yaaa...

Perhatikan sekitar, kira-kira apa yang sedang booming saat ini? Dari pantauan saya, setidaknya ada 2; makanan dan tanaman. Ya, memasak dan berkebun adalah 2 hal yang bisa kita lakukan untuk mengisi kegiatan di rumah, terutama sejak pandemi corona melanda.

Untuk makanan, tak harus ikut-ikutan jualan makanan juga kok, tapi kita bisa menjual alat-alat memasaknya. Cup puding yang lucu-lucu, alas untuk menguleni adonan, loyang, set spatula silikon, itu adalah beberapa barang yang sedang banyak peminatnya. Yang lain tentu masih banyak, kalian bisa melakukan riset dulu sebelumnya.

Untuk tanaman, kalian bisa menjual pot-potnya, media tanamnya, pupuknya, atau tanamannya sekalian. Cari tahu, tanaman apa yang sedang populer saat ini? Kalian bisa baca di sini: Dari Janda Bolong Hingga Sri Rezeki, Tanaman yang Sedang Populer Saat Ini. 

 

Aglaonema
Aglaonema alias Sri Rezeki


3. Perbanyak produk.

Mau ngga mau, suka ngga suka, pembeli biasanya datang ke "toko" yang lebih komplit alias lebih banyak pilihan produknya.

Setelah menentukan "tema" dagangan kita, yuk, dilengkapi varian produknya.

 

4. Ikuti program khusus dari Shopee.

Shopee sering sekali mengadakan program khusus untuk penjual dan pembeli. Yang paling dekat, akan ada 9.9 Super Shopping Day. Nah, sebagai penjual, ikuti saja programnya dengan menyediakan produk yang akan di-sale besar-besaran. Dari program ini, kalian akan lebih dikenal oleh pengguna Shopee.

 

Itu dia tips-tips berjualan di Shopee bagi UKM. Mungkin ada yang mau ngasih tips tambahan? Please, tulis di komentar. Tetap semangat mencari rezeki yang halal, ya, karena rezeki harus diupayakan. Komentar-komentar yang ngga membangun, ngga perlu didengarkan. Lebih baik energinya dipakai untuk berkarya. Semangat!!!

 

 

Read More

Cara Melatih Anak Berbicara

Tuesday, August 4, 2020


Cara Melatih Anak Berbicara
Cara Melatih Anak Berbicara


Seorang ibu pasti akan gelisah ketika putranya sudah memasuki usia "mengoceh", tetapi belum menunjukkan kemampuan berbicara sesuai usianya. Saya pun pernah mengalaminya. Pembaca kayusirih mungkin tidak asing dengan curhatan saya yang ini;


Lalu, bagaimana cara melatih anak berbicara? Ada beberapa hal sederhana yang saya lakukan untuk meningkatkan kemampuan bicara pada anak saya, antara lain:

1. Membacakan Buku Cerita


Rajin membacakan buku cerita diyakini dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi pada anak. Tak hanya itu saja, ada manfaat lain dari kegiatan membaca buku, seperti;
  • Melatih kemampuan berpikir logis
  • Memancing daya imajinasi anak
  • Meningkatkan kemampuan mendengar dan berkonsentrasi
  • Membangun ikatan yang kuat antara ibu dan anak
  • Membentuk pola perilaku dan nilai sosial
  • Meningkatkan rasa empati pada anak

Jadi, yuk mulai sekarang rajin-rajin membacakan buku untuk anak-anak. 😊


2. Menyanyi Bersama


Menyanyi bersama adalah salah satu cara asyik untuk melatih anak berbicara. Dengan mendengar lagu dan menyanyikan liriknya, perbendaharaan katanya akan meningkat.

Awali dengan lagu-lagu sederhana seperti Balonku, Burung Kakatua, dll. Jangan lupa untuk menambahkan gerakan-gerakan yang atraktif, juga ekspresi-ekspresi yang lucu, yaa... 😀

3. Senam Lidah dengan Huruf Hijaiyah


Ini cara yang sudah saya terapkan sendiri and it works. Saya pernah menuliskannya di sini: Terapi Bicara dengan Membaca Huruf Hijaiyah.

Selain dengan huruf hijaiyah, kita juga bisa menggunakan flash card untuk menstimulasi kemampuan bicara anak. Lakukanlah saat anak sedang dalam kondisi mood yang baik, supaya hasilnya lebih efektif. Perhatikan juga durasinya, jangan terlalu lama supaya anak tidak cepat bosan.

Oya, saat melatih anak berbicara, usahakan ada eye contact antara kita dengan anak-anak, yaa.. Dengan cara itu, anak akan belajar untuk memproduksi suara apakah dengan bibir, lidah atau gigi. Semoga dengan cara-cara di atas, kemampuan bicara anak kita meningkat ya, Ma... Aamiin.

~

Setelah melakukan usaha-usaha di atas, selanjutnya adalah berserah dan berdoa, supaya apa yang kita upayakan untuk anak-anak kita mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal penting lainnya adalah:

Jangan Stres

Ketika anak kita mengalami keterlambatan dalam bicara, solusi pertama adalah, jangan stres. Terlalu terbebani dengan milestone anak bisa berdampak buruk tak hanya pada psikis sang ibu, tetapi juga pada sang anak.

Jangan Membandingkan Anak Kita dengan Anak Orang Lain

Jangankan anak-anak, kita yang dewasa pun pasti tidak suka jika dibanding-bandingkan, bukan? Satu yang harus diingat adalah bahwa setiap anak terlahir unik. Saking uniknya, bahkan dari orang tua yang sama pun, karakter anak-anaknya bisa berbeda-beda.

We Know Our Kids Best

Kita adalah orang yang paling mengenal anak-anak kita. So, ngga perlu lah menanggapi komentar negatif orang lain.

Keterlambatan Pada Anak Bukanlah Kesalahanmu

Stop menyalahkan diri sendiri ya, Ma... Saat kita sudah melakukan yang terbaik untuk anak-anak, keterlambatan anak dalam mencapai milestone bukanlah kesalahanmu. Ada hal-hal lain yang berada di luar kuasa kita. Kondisi medis, misalnya. Percayalah, anak akan menunjukkan kemampuannya ketika ia sudah siap. Jadi, jangan putus asa atau merasa gagal ya, Ma.. 😊

Jauhkan Diri dari Toxic People

Kita tidak bisa mengendalikan orang lain. Yang bisa kita kendalikan adalah diri kita sendiri. Daripada waktu kita habis untuk mengkonter orang-orang toxic, lebih baik jauhi saja sekalian. 😊

~

Tantangan seorang ibu dalam membesarkan anak-anaknya memang berbeda-beda. Untuk itu, daripada keberadaan kita menjadi toxic bagi orang lain, alangkah baiknya jika kita saling mendukung satu sama lain. Semangat jadi ibu terbaik untuk anak-anak kita, Ma!



Read More

Tips Menanam untuk Pemula

Friday, July 31, 2020


Dua bulan belakangan, tulisan yang menjadi top search di blog kayusirih adalah ini: Dari Janda Bolong Hingga Sri Rejeki, Tanaman yang Sedang Populer Saat Ini. Saya sampai keheranan, karena jumlah penayangannya mencapai hampir 40% dari keseluruhan. Wah, rupanya hobi menanam sedang kembali menjadi tren saat ini.

Mungkin, salah satu faktor yang membuat hobi menanam kembali digandrungi adalah karena pandemi corona yang mengharuskan kita berkegiatan #DiRumahAja. Jadi sepertinya, karena ada banyak waktu di rumah, sebagian besar orang menggunakannya untuk merapikan rumah, merapikan taman, hingga akhirnya memiliki hobi baru yaitu menanam tanaman. Tentu saja, hobi menanam ini adalah sebuah tren positif, ya kan?

Melihat tren yang sedang berkembang saat ini, KEB tak mau ketinggalan. KEB mengundang Mbak Adawiyah Riwan yang merupakan founder @nanemtaneman untuk berbagi tips menanam di #KEBNgobrol.

Beberapa hari sebelumnya, di WAG Pengurus, Makpon Mira Sahid sempat berpesan kepada seluruh Makmin KEB, bahwa kami semua harus akrab dengan IG Live. Kami harus siap jika sewaktu-waktu harus menjadi host. Nah, melihat bahwa tema obrolan yang direncanakan salah satunya adalah tentang tanam-tanam, saya mengajukan diri. Mengapa?
1. Supaya segera bebas dari kewajiban, hihi...
2. Menanam adalah salah satu hobi saya.

Seperti yang saya tulis di atas, tulisan tentang tanaman yang saya buat bahkan menjadi popular post di blog ini dua bulan belakangan. Dan jauh sebelum ini, tepatnya di tahun 2014, tulisan saya tentang tanam-menanam juga dimuat di majalah Ummi. Xixi, narsis ya? Maafff... 😀





Kembali ke #KEBNgobrol...

Di kesempatan itu saya banyak menimba ilmu dari Mbak Upil, sapaan akrab Mbak Adawiyah Riwan. Salah satunya tentang tips-tips menanam untuk pemula.

1. Pilih tanaman yang murah dan mudah perawatannya


Sebagai pemula, kita latihan merawat tanaman dulu, yaa.. Karena namanya juga latihan, jadi pilih yang murah dan mudah dulu, supaya ngga nyesek banget kalau tanaman yang kita beli gagal tumbuh.

Murah atau mahalnya suatu tanaman memang relatif. Dan kalau sudah hobi, mau harga berapapun asalkan mampu ya ngga masalah. Tapi tetep aja sih, kalau sudah beli mahal-mahal lalu tiba-tiba mati, rasanya pasti sedih dan ngga rela, ya kan?

Nah, ini saya rekomendasikan tanaman yang murah dan mudah perawatannya.

Janda Bolong

Tanaman murah dan mudah perawatan untuk pemula
Janda Bolong

Terus terang saya sendiri masih bingung membedakan Monstera obliqua dengan Monstera adansonii, karena keduanya sangat mirip. Entah yang saya punya ini jenis monstera yang mana. Makanya, paling mudah memang menyebutnya dengan Janda Bolong saja. Hehe...

Perawatan tanaman ini sangat mudah. Bahkan, ditanam di vas dengan media air saja sudah cukup. Lihat, cantik juga untuk dijadikan tanaman indoor, ya kan?

Harganya juga ngga mahal kok. Waktu itu saya beli hanya Rp 20.000,- satu polybag.

Phillodendron

Phillodendron, tanaman hias untuk pemula
Phillodendron


Phillodendron, tanaman hias untuk pemula
Phillodendron

Tanaman ini juga mudah dalam perawatan, cukup disiram dan diberi pupuk saja. Untuk pemupukan, saya tidak punya waktu khusus karena saya sering lupa, hihi... Tapi alhamdulillah, so far tanaman saya baik-baik saja.

Soal harga, Phillodendron juga cukup murah, lho. Waktu itu saya beli hanya Rp 15.000,- saja. Murah kan?

Sebenarnya ada beberapa tanaman lain yang juga tergolong mudah dalam perawatan, seperti sansevieria alias lidah mertua, pisang-pisangan, lidah buaya, sirih gading, dll. Silakan dicoba ya, teman-teman...


2. Kenali Karakteristik Tanaman


Tips selanjutnya dari Mbak Upil adalah kenali karakteristik tanaman. Ada tanaman yang bisa berjamur / mati apabila mendapat air terlalu banyak, ada tanaman yang justru memerlukan banyak air. Ada tanaman yang senang dengan cahaya matahari, ada juga yang lebih suka tempat yang teduh. Jadi, sebelum membeli tanaman, sebaiknya cari tahu dulu bagaimana cara perawatannya.

Nah, itu dia tips menanam untuk pemula yang disampaikan oleh Mbak Upil. Yuk, mulai menanam! Selain bisa memperindah rumah kita, tanaman yang kita tanam juga dapat membantu memperbaiki kualitas udara di sekitar kita dengan kemampuannya menyerap polutan, meski kadar penyerapannya berbeda-beda.

Hobi menanam juga bermanfaat bagi kesehatan mental, lho. 


Kegiatan menanam dipercaya dapat membantu mengurangi gangguan kecemasan, mencegah depresi, memperbaiki suasana hati, juga membuat pikiran lebih fokus. Wah... Bener ngga sih? Ayo kita buktikan sama-sama! 😊



Read More

Langkah-Langkah Mencegah Penuaan Dini

Tuesday, July 21, 2020


Sebagai perempuan usia 30-an, rasa khawatir akan datangnya tanda-tanda penuaan dini seringkali mengganggu pikiran. Iya memang, menua itu pasti. Namun, menjadi awet muda adalah pilihan, bukan? Maka dari itu, saya ingin mencegahnya sejak sekarang, mumpung belum terlalu terlambat. Saya pun rajin mencari tahu, apa saja langkah-langkah mencegah penuaan dini yang bisa saya lakukan? Siapa tahu, saya bisa secantik dan seawet muda Sophia Latjuba, ya kan? Hihi...

Untuk Awet Muda, Konsumsi Makanan yang Bergizi


Your diet is a bank account. Good food choices are good investments. ~ Bethenny Frankel

Mengonsumsi makanan yang bergizi, selain membuat badan sehat, kulit yang tampak awet muda adalah bonusnya. Ya, makanan yang berserat akan menyehatkan sistem pencernaan di tubuh kita. Pencernaan yang sehat adalah salah satu sumber kebahagiaan, dan perasaan bahagia akan membuat kita lebih muda dari usia sebenarnya.

Omong-omong soal makanan yang bisa membuat awet muda, sayur dan buah sudah sejak lama disebut-sebut sebagai makanan yang bisa membuat kita tampak lebih muda. Tak perlu membayangkan sayur dan buah yang mahal dan langka, tengok isi kulkas kita, apakah dua jenis sayuran ini ada di dalamnya?

1. Tomat
Kandungan vitamin C dalam tomat dapat membantu menghilangkan noda hitam dan bekas jerawat, lho! Selain itu, antioksidan yang terkandung di dalamnya juga dapat menghalau kerut dan radikal bebas yang dapat merusak kulit. Wow!

Sayur untuk Mmebuat Kulit Lebih Muda
tomato, pic: pixabay


2. Mentimun
Kalau ada irisan mentimun yang dijadikan sebagai penghias makanan yang kita pesan, jangan didiamkan. Mentimun mengandung silika yang dapat meningkatkan produksi kolagen kulit, mengurangi kerut, dan meningkatkan elastisitas kulit, lho!

Yap, duo T, Tomat Timun. Murah dan mudah didapatkan. Karena kandungan manfaatnya, tidak heran jika ada sheet mask yang menggunakan Tomat Timun sebagai salah satu variannya.


Untuk Awet Muda, Rajinlah Berolahraga


Langkah-langkah agar awet muda
Olahraga, pic: pixabay

Jangan malas bergerak. Dengan aktif bergerak, kulit kita akan dibasahi keringat. Keringat akan membuat kulit menjadi lebih lembab. Tahu kan, kulit yang kering akan lebih mudah keriput dan terlihat lebih tua?

Oya, saat kita bergerak, produksi hormon endorfin akan meningkat. Hormon ini dapat memunculkan perasaan positif, memperbaiki suasana hati dan menurunkan stres secara alami. Dengan kata lain, berolahraga akan membuat kita semakin bahagia, dan seperti yang sudah saya tulis di atas, hati yang bahagia akan membuat kita tampak lebih muda.

Untuk Awet Muda, Istirahatlah yang Cukup


Tidur yang cukup untuk awet muda
pic: GenPi.co

Beberapa peneliti mengatakan bahwa kurangnya jam tidur tidak hanya membuat kondisi tubuh kita kurang prima, tetapi juga dapat memicu beberapa penyakit seperti diabetes, hipertensi, obesitas serta hilang ingatan.

Beberapa waktu lalu saya sempat menulis tentang Penyebab dan Ciri-ciri Penyakit Diabetes, dan memang salah satu penyebab seseorang menderita diabetes adalah kurang tidur. Nah, penyakit ini akan membuat kulit kita tampak pucat dan muncul keriput yang tidak wajar.

Baca selengkapnya di sini: Penyebab dan Ciri-ciri Penyakit Diabetes

Jadi, memperhatikan kualitas dan kuantitas tidur itu sangat penting ya, teman-teman...

Untuk Awet Muda, Berikan Perawatan untuk Kulit Kita


Langkah-langkah agar awet muda
Sheet Mask, pic: WomanTalk

Merawat tubuh adalah salah satu bentuk ungkapan syukur atas apa yang Tuhan berikan pada kita. Jadi jangan anggap lebay, yaa... Merawat tubuh juga merupakan pengejawantahan dari self love, yang beberapa waktu belakangan ramai diperbincangkan sebagai upaya menghalau mental illness.

Merawat tubuh dengan cara tradisional bisa kita lakukan di rumah, tetapi ada tindakan-tindakan khusus yang harus kita serahkan pada ahlinya. Saya sempat browsing tentang klinik kecantikan, dan saya menemukan Gloskin Aesthetic Clinic di Halodoc.

FYI, Halodoc memang selalu menjadi rujukan saya, terutama saat anggota keluarga sedang sakit. Saat Amay dan Aga terkena Flu Singapura misalnya, saya mencari informasi melalui websitenya. Kita bisa bertanya dengan dokter secara langsung juga. Apalagi sekarang ada aplikasinya yang mempermudah kita untuk mencari rumah sakit, klinik, membuat janji dengan dokter, atau mencari obat-obatan hingga memesan nomor antrean. Pokoknya, sehat jadi lebih mudah deh.

Kembali ke Gloskin Aesthetic Clinic, Gloskin Aesthetic Clinic adalah klinik kecantikan dan pusat perawatan estetika yang didirikan oleh dr. Nanang Masrani pada tahun 2012 lalu. Klinik ini sudah tersebar di 13 kota lho, salah satunya yaitu Gloskin Aesthetic Clinic Tebet. Jika membaca visinya yaitu Your Beauty Our Priority, sepertinya klinik ini memang sangat berupaya untuk memuaskan pelanggannya. Jadi, untuk teman-teman yang tinggal di Tebet, tak ada salahnya mencoba perawatan wajah di sini. :)



Read More

Kiat Memilih Sepatu Agar Tak Salah Pilih

Sunday, July 19, 2020


Sepatu adalah salah satu bagian dari fashion yang juga sangat menentukan penampilan kita. Salah pilih sepatu bisa mempengaruhi kepercayaan diri pemakainya, lho! Untuk itu, kayusirih mau kasih tips memilih sepatu, supaya teman-teman tidak salah pilih saat membeli.

Apa saja sih, yang harus diperhatikan sebelum memilih sepatu?

1. Pilih Sepatu Sesuai dengan Kebutuhan


Ada beragam jenis sepatu, seperti; Slip On, Boots, Sneakers, Wedges, dan lain-lain. Nah, ketika mencari sepatu, sesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan kita. Apakah sepatu tersebut akan dipakai untuk pergi ke pesta, untuk jalan-jalan, untuk berolahraga, dan lain sebagainya.

2. Beli Sepatu di Malam Hari


Tips ini saya ketahui dari Majalah Bobo yang saya baca waktu kecil dulu. Katanya sih, ukuran kaki di siang dan di malam hari itu berbeda. Banyaknya aktivitas di siang hari, membuat ukuran kaki membesar saat malam hari. Jadi, membeli sepatu di malam hari bertujuan agar sepatu yang kita beli tidak kesempitan.

Simpel sekali tipsnya, tapi sangat layak untuk dicoba. Pasti di antara teman-teman ngga ada yang pengen mengalami kejadian seperti ini, bukan?

Sepatu Kesempitan
Sepatu Kekecilan, from Fimela.com

Oya, pada saat membeli sepatu yang membutuhkan kaos kaki, seperti sepatu olahraga misalnya, jangan lupa untuk memakai kaos kaki saat mencobanya, yaa...

3. Pilih Warna Netral


Ini berlaku untuk teman-teman yang saldo rekeningnya 11 12 (sebelas dua belas alias ngga jauh beda) dengan saya, yang untuk membeli sepatu harus menyisihkan rupiah demi rupiah terlebih dahulu. Jadi, jangan disamakan dengan para artis yang jumlah sepatunya puluhan bahkan ratusan, yaa... Hihi... Mereka mah, setiap warna pakaian selalu ada sepatu yang bisa dipasangkan.

Kalau saya? Saya selalu berusaha memilih warna netral, seperti putih, biru dongker, atau hitam. Seperti foto di bawah ini;

Sepatu Etnik The Warna
Sepatu Etnik The Warna

Warna hitam selalu bisa dipasangkan dengan warna apapun. Ya kan? Pada foto di atas, kebetulan saja saya sedang memakai baju warna hitam yang sudah agak pudar warnanya, xixixi...

4. Pilih Model Sepatu yang Everlasting


Kalau teman-teman lihat, model sepatu yang saya pakai ini adalah flat shoes. Sepanjang yang saya tahu, pesona flat shoes hampir tidak pernah memudar. Dari dulu sampai sekarang, flat shoes selalu punya penggemar. Setuju ya?

Nah, yang spesial lagi dari sepatu saya adalah adanya batik yang diaplikasikan di sepatu. Ternyata manis juga.

Sungguh, karena sepatu The Warna yang saya kenakan, penampilan saya jadi tampak berbeda. Mengapa? Saya kebetulan lebih suka mengenakan pakaian polos. So, bisa dibayangkan jika outfit yang saya kenakan polos semua dari atas sampai bawah, tentu saja akan terlihat membosankan, bukan? Maka saya sangat bersyukur, kehadiran sepatu The Warna ini bisa membuat penampilan saya jadi lebih berwarna.

Dan percaya atau tidak, setiap bertemu dengan teman-teman, pandangan mereka langsung tertuju pada sepatu saya. Unik, kata mereka.

Sepatu The Warna


Sebenarnya, ini adalah sepatu The Warna saya yang kedua. Dulu, sepatu flat shoes yang saya punya berwarna denim, dengan tambahan batik Dayak berwarna merah yang ceria. Saya juga pernah mengulasnya di sini: Cinta Indonesia? Yuk, Pakai Sepatu Etnik The Warna!

FYI, saya kenal The Warna dari kakak saya. Waktu datang ke pernikahan sepupu, kakak saya meminjami saya wedges The Warna yang cantik sekali. Sejak itu saya jadi jatuh cinta, karena selain warna, model, dan motifnya yang cantik-cantik, harga sepatu The Warna bisa dibilang sangat terjangkau.

Tambahan, sepatunya aweeeet banget. Dayak Denim yang saya punya dulu itu sudah saya pakai ke mana-mana, bahkan sampai keliling Floating Market di Lembang juga. Bukannya sepatu saya yang jebol, kaki saya yang justru gempor. Beneran deh, kalau teman-teman cari sepatu yang cantik, awet, harga terjangkau, sekaligus jadi bukti kecintaan terhadap budaya Indonesia, teman-teman wajib banget punya sepatu The Warna.

Ngga mau yang flat shoes macam punya saya? Tenaaang, The Warna kini ada Sneakers-nya. Harganya cuma Rp 350.000 pula! Kurang kece gimana coba?

Sneakers The Warna
Sneakers The Warna

Untuk informasi, saat ini The Warna sedang membuka peluang usaha untuk teman-teman yang ingin bergabung menjadi reseller-nya, lho! Ya, masa pandemi begini memang sulit, yaa... Banyak yang akhirnya mencoba mencari tambahan penghasilan, tetapi ada juga yang keinginannya sebatas angan-angan karena minimnya modal. Untuk teman-teman yang modalnya minim, gabung aja sama The Warna. Ngga perlu nyetok barang kok. Nanti  pun akan diajari cara jualannya juga. Mau? Cuss ke resellerthewarna.com yaa... :)



Read More

Spesifikasi dan Kisaran Harga Mobil Suzuki Karimun Wagon R

Friday, July 10, 2020


Saat ini di Indonesia ada banyak sekali mobil murah yang bisa kita dapatkan dengan harga 100 jutaan saja. Salah satu mobil murah yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, terutama bagi yang tinggal di daerah perkotaan adalah mobil Suzuki Karimun Wagon R. Dari awal kemunculannya, suami saya sudah mengincar mobil ini.

Kenapa? Harga jual yang murah dan juga sudah dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang bisa menunjang aktivitas dan juga mendukung mobilitas bagi yang tinggal di perkotaan, menjadi nilai lebih dari mobil Suzuki Karimun Wagon R ini. Mobil ini bisa dibilang cukup sukses meraih perhatian masyarakat Indonesia yang menginginkan mobil berkualitas dengan harga yang murah.

Spesifikasi Mobil Suzuki Wagon R


Mungkin teman-teman kayusirih adalah salah satu orang yang juga tertarik dan ingin membeli mobil Suzuki Karimun Wagon R, tetapi masih ragu atau belum tahu tentang apa saja sih fitur dan spesifikasi yang diusung mobil buatan suzuki ini.

Bagi teman-teman yang penasaran dengan fitur dan spesifikasi yang terdapat pada mobil Suzuki Karimun Wagon R, simak ulasan di bawah ini, yaa...


Mobil Suzuki Karimun Wagon R

1. Desain Body Mobil


Pertama, kita akan ulik bagian desain body mobil, di mana mobil ini menggunakan desain platform yang sama seperti pendahulunya. Mobil Suzuki Karimun Wagon R ini menggunakan konsep mobil kota yang ringkas, tampilan fisik boxy dan kompak sehingga cukup ikonik.

Pada bagian depan, mobil generasi baru Karimun Wagon R ini hadir dengan wajah yang lebih segar karena penggunaan konsep headlamp blue eyes yang berada di ujung kiri dan kanan mobil.

Mobil ini menggunakan lampu utama yang berteknologi LED sehingga bisa memberikan penerangan yang cukup terang ketika berkendara pada malam hari.

Bagian grill depan mobil didesain dengan bentuk heksagonal yang memanjang dengan balutan warna chrome, sehingga membuat mobil ini tampak semakin elegan.

Lampu kabut mobil ini dirancang dengan cukup sederhana, dibingkai oleh ring yang berwarna hitam doff.

Di bagian depan, mobil ini semakin terlihat sempurna dengan adanya bumper depan yang sudah dibuat dengan konsep yang dinamis melalui garis bertingkat yang tegas.

Pada bagian belakang, mobil ini menggunakan konsep desain city car khas mobil eropa dengan adanya stop lamp rear combination yang memang dirancang menggunakan desain kotak menyempit yang mengikuti alur lekuk body.

2. Interior Mobil


Jika selama ini kita melihat mobil LCGC (Low Cost Green Car / Mobil Murah Ramah Lingkungan) identik dengan desain ruang kabin yang selalu sempit, maka pemikiran seperti ini akan langsung berubah setelah melihat bagaimana ruang kabin yang terdapat pada mobil Suzuki Karimun Wagon R ini. Mengapa? Karena mobil ini dibuat dengan kabin yang ekstra lega untuk pengemudi dan juga penumpangnya.

Walaupun desain interior masih menggunakan desain sederhana sama seperti mobil LCGC lainnya, tetapi ruang kabin dalam mobil ini mempunyai citarasa yang modern dalam kelasnya. Dashboard mobil ini didesain dengan sederhana, tetapi masih tetap eye catching karena menggunakan komposisi fabric yang bercorak warna kalem, yang pastinya akan membuat mobil semakin elegan.

Begitu juga pada bagian panel instrumen mobil yang juga dibuat dengan rapi dan tidak memiliki banyak panel indikator, terkecuali pada Karimun Wagon dengan tipe GX dan juga GL yang sudah dilengkapi dengan panel cluster meter dengan desain yang lebih sporty lagi.

3. Mesin Mobil


Terakhir, kita akan membahas dapur pacu mobil Suzuki Karimun Wagon R ini, di mana Suzuki sudah membekali mobil ini dengan dapur pacu yang bertenaga di kelasnya. Hal ini karena mobil ini menjadi jenis kendaraan LCGC yang mengusung spesifikasi mesin andal.

Mobil ini menggunakan mesin K10B andalan milik Suzuki. Mesin yang digunakan ini adalah jenis mesin DOHC (Dual Over Head Camshaft) 12 katup dengan 3 silinder segaris. Mesin ini bisa menghasilkan tenaga sebesar 68 PS untuk 6200 rpm, serta bisa menghasilkan torsi maksimal 90 Nm untuk 3500 rpm. Pada sistem transmisi, mobil ini memiliki sistem transmisi manual sehingga bisa membuat pengendara merasakan tarikan mesin yang bertenaga dan mantap.

Selain itu, mobil ini juga bisa dibilang sebagai mobil yang irit bahan bakar karena menggunakan teknologi ECU atau Electronic Control Unit yang bisa menghemat bahan bakar.

Nah, dengan segala kelebihan yang sudah diulas di atas, apakah teman-teman tertarik juga untuk memiliki si mungil yang elegan dan mantap ini? :)



Read More

Pentingnya Manajemen Keuangan untuk Kesejahteraan di Masa Depan

Sunday, June 28, 2020


Sejak dahulu kita diajarkan untuk bijak mengatur rezeki. Bahkan sejak kanak-kanak, kita sudah diingatkan untuk rajin menabung, salah satunya lewat lagu berjudul "Menabung" yang dinyanyikan oleh Saskia dan Geofanny bersama Eyang Titiek Puspa. Mengatur keuangan memang harus dibiasakan, meski manfaat dari manajemen keuangan tidak bisa kita rasakan saat ini juga. Namun, percayalah, saat kita mengalami kondisi darurat, kita akan merasakan manfaatnya.

Seperti saat ini, ketika pandemi COVID-19 menyerang seluruh dunia. Dampaknya tak hanya dirasakan di sektor kesehatan saja, tetapi juga di sektor perekonomian. Disadari atau tidak, pandemi ini menyentil kita kembali, betapa kebiasaan menabung menjadi sangat berarti.


Oya, manajemen keuangan tidak hanya berlaku untuk mereka yang punya penghasilan pas-pasan saja, lho. Masih ingat tidak, beberapa waktu lalu sempat beredar keluhan seorang karyawan yang merasa miskin dan memerlukan bantuan dari pemerintah, karena gaji bulanan yang awalnya Rp 20 juta dipotong 50% menjadi Rp 10 juta? Sepuluh juta rupiah tak cukup baginya, karena ia masih punya cicilan KPR dan mobil. Hmm, penghasilan besar ternyata tidak menjamin kesejahteraan, ya?

Di sisi lain, ada cerita yang dibagikan seorang teman lewat statusnya di sosial media. Ia bercerita tentang penjual nasi goreng langganannya yang mulai berjualan di era new normal. Ia bertanya pada tukang nasi goreng tersebut, tiga bulan kemarin bagaimana ia bertahan hidup? Jawabannya cukup mencengangkan, karena menurut pengakuannya, ia murni mengandalkan tabungan saja.

See? Tak peduli apakah penghasilanmu besar atau kecil, asal pandai mengatur keuangan, insya Allah akan bisa bertahan di tengah ketidakpastian.


Quote tentang menabung



Lalu, selain untuk mempersiapkan kejadian tak terduga, fungsi lain dari manajemen keuangan itu apa saja sih?

1. Sebagai Perencanaan Keuangan


Perencanaan Keuangan adalah sebuah proses membangun strategi untuk membantu kita dalam mengatur keuangan agar tercapai tujuan yang telah ditentukan. Biasanya, rencana keuangan disusun berdasarkan prioritas.

  • Prioritas pertama yaitu untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, seperti; mengelola cash flow, dana darurat, dan utang.  Ketiga bagian ini harus sehat lebih dulu, sebelum menanjak ke prioritas berikutnya.
  • Prioritas kedua yaitu manajemen risiko individu. Dalam hal ini, kita harus memastikan bahwa kita dan aset-aset kita sudah terlindungi oleh asuransi.
  • Prioritas ketiga yaitu tujuan keuangan jangka menengah, misalnya; biaya untuk haji/umroh, membeli rumah, dll.
  • Prioritas keempat yaitu tujuan keuangan jangka panjang, seperti mempersiapkan dana pensiun.
  • Prioritas terakhir yaitu untuk distribusi keuangan, seperti; warisan.

Dengan memiliki rencana keuangan yang baik, kesempatan untuk mewujudkan tujuan keuangan juga semakin besar.

2. Sebagai Perencanaan Anggaran


Jika perencanaan keuangan lebih fokus pada tujuan keuangan, perencanaan anggaran lebih fokus kepada rencana pemanfaatan uang atau aset yang dimiliki. Jadi, yang perlu kita lakukan pertama kali adalah mencatat sumber dan jumlah penghasilan.

Dengan perencanaan anggaran, kita akan memiliki panduan untuk hidup sesuai kemampuan. Jangan sampai kita memiliki pengeluaran yang lebih besar dari pemasukan. Harapan lainnya adalah kita dapat memaksimalkan pemanfaatan dana yang tersedia, misalnya untuk hal-hal yang bersifat produktif seperti bisnis sampingan.

3. Sebagai Pengendali Keuangan


Seperti di poin kedua, pentingnya manajemen keuangan adalah untuk mengontrol arus keluar masuk dana yang kita miliki. Dengan rencana keuangan dan rencana anggaran yang telah kita susun, kita akan dibimbing untuk selalu berjalan di track yang seharusnya. Pemanfaatan dana pun menjadi lebih efektif.

4. Sebagai Pemeriksaan Keuangan


Ketika pengelolaan keuangan sudah menjadi sebuah habit, secara tidak langsung kita pun telah membuat pencatatan keuangan, melalui rencana keuangan dan rencana anggaran seperti di poin nomor 1 dan 2 tadi. Namun, meski sudah dibuat perencanaan, terkadang ada saja penyimpangan yang mungkin tidak disengaja. Pengeluaran yang sebenarnya bisa dihindari, justru dilakukan. Istilahnya mungkin "bocor alus", yaa...

Nah, inilah fungsi lain dari manajemen keuangan, yaitu agar kita lebih mudah melakukan pemeriksaan keuangan. Jadi, uang serupiah pun bisa kita telusuri ke mana perginya dan untuk apa penggunaannya.

5. Sebagai Pelaporan Keuangan


Catatan keuangan yang telah kita buat dan kita periksa, selanjutnya menjadi bahan evaluasi untuk periode berikutnya, agar rencana keuangan dan rencana anggaran di masa yang akan datang bisa lebih baik lagi.

~

Nah, itulah manfaat dari manajemen keuangan, yang jika kita terapkan dengan baik, insya Allah akan menjadi salah satu jalan menuju kesejahteraan di masa depan. Tentu kita ingin hidup dengan nyaman di masa tua, bukan? Tentu kita tak mau kelimpungan saat ada kebutuhan mendesak, bukan?





Read More

Penyebab dan Ciri-Ciri Penyakit Diabetes

Thursday, June 25, 2020


Hari ini seharusnya ibu saya berusia 61 tahun jika beliau masih ada di dunia. Namun, 17 Syawal 12 tahun lalu, beliau meninggal karena diabetes. Sebelum diabetes menyerang, sebenarnya beliau sudah sangat akrab dengan asma dan maag. Sungguh, kami tidak menyangka pada akhirnya beliau pergi karena penyakit yang baru diderita selama dua tahun di akhir masa hidupnya, karena sebelumnya kami tidak mengetahui bahwa ibu memiliki ciri-ciri diabetes di tubuhnya.

Penyebab Munculnya Diabetes


Meski tak ada riwayat sebelumnya, tapi jika diingat-ingat lagi, kebiasaan-kebiasaan beliau memang sangat mungkin menjadi penyebab munculnya diabetes di tubuh beliau, seperti misalnya;

1. Mengonsumsi Makanan / Minuman dengan Kadar Gula Tinggi


Teh Manis
Es Teh Manis

Minum teh manis, adalah hal yang paling disukai di keluarga kami. Apalagi jika ada gorengan yang melengkapi. Masya Allah, indahnya hidup ini.

Kami melakukan kebiasaan tersebut di pagi hari sebelum beraktivitas, juga di sore hari saat bersantai, atau saat menikmati rintik hujan di teras rumah. Sambil bercakap-cakap, hubungan keluarga menjadi kian akrab.

Indah sekali, yaa... Namun, ternyata kebiasaan inilah yang menjadi salah satu penyebab munculnya diabetes di tubuh ibunda.

2. Stress Berlebih


Ya, saya sangat paham mengapa ibu sering diam sendirian. Saya tahu, dalam diam, otaknya terus berputar. Ada banyak kebutuhan hidup saat itu, terutama ketika saya SMA dan kakak saya kuliah.

Ternyata, stress yang tidak dikendalikan seperti ini dapat menjadi salah satu penyebab munculnya diabetes, karena saat tubuh mengalami stress, hormon Kortisol dan Glukagon akan dilepaskan. Kedua hormon inilah yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah.

3. Kurang Tidur


Saya baru menyadari bahwa ibu mengalami stress, saat saya mendapati beliau duduk di teras, malam-malam. Bukan sekali dua kali saja. Terkadang memang, stress dan kurang tidur adalah dua hal yang saling berkaitan. Keduanya memicu munculnya penyakit fisik, berupa diabetes.

Ciri-Ciri Diabetes


Saya teringat suatu hari di tahun 2006. Hari itu saya masih di Cirebon, di tempat Bulik Ning. Tiba-tiba bapak telepon, mengabarkan bahwa ibu dirawat di Rumah Sakit. Pagi itu saya langsung pulang, dengan menumpang travel Cirebon - Jogja. Sesampainya di Rumah Sakit, bapak mengatakan bahwa ibu terkena diabetes.

Sebelum mengetahui bahwa ibu terkena diabetes, memang ada beberapa tanda di tubuh beliau yang saya ketahui, yaitu;

1. Kemampuan Penglihatan Menurun

Jadi ternyata, menurunnya fungsi penglihatan pada penderita diabetes disebabkan adanya penumpukan protein di area mata.

2. Sering Buang Air Kecil

Nah, ini. Mungkin penyebab ibu kurang tidur juga karena ini. Malam-malam kebelet ingin buang air kecil, setelah buang air kecil jadi susah tidur lagi. 

3. Munculnya Keriput yang Tidak Wajar Pada Kulit

Kadar gula darah yang berlebih, memang akan menimbulkan perubahan pada kulit. Dari pengalaman ibu, sekarang saya bisa mengenali orang yang menderita diabetes, hanya dengan melihat kulitnya. Warna bibir pucat, warna kulit pun pucat dan keriput. Ya, seperti itu.

~

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Setelah merasakan sedihnya kehilangan orang tersayang, tentu kita tidak ingin hal itu terjadi pada diri kita juga. Apalagi jika teringat anak-anak yang masih kecil-kecil.

Ya, kematian memang tidak bisa kita hindari. Jika sudah saatnya harus pergi, tidak ada satu pun yang bisa menghalangi. Namun, berikhtiar untuk memberikan yang terbaik bagi tubuh kita, adalah wajib hukumnya.

Tubuh juga memiliki hak, lho! So, ada baiknya sedini mungkin kita perbaiki pola makan, pola hidup, juga pola pikir. Karena tiga pola ini sangat berpengaruh pada kesehatan kita. Kurangi gula, istirahat yang cukup, kendalikan stress, dan jangan lupa berolahraga. Semangat!



Read More

Karhutla, Dampak dan Upaya Pencegahannya

Sunday, June 14, 2020


Suatu hari di bulan September tahun 2015, seorang teman yang saat itu tinggal di Riau mengabarkan bahwa ia dan keluarganya terjebak asap yang dihasilkan oleh kebakaran hutan. Ia, rencananya akan pulang ke Purworejo via Jogja untuk mengungsi, tetapi sayang keinginannya itu harus kandas karena bandara ditutup. Ia mengaku sudah tidak tahan dengan kualitas udara yang setiap saat harus dihirupnya, dan selalu berharap agar kabut asap segera berkurang, bandara dibuka, dan ia bisa kembali menghirup udara Purworejo yang segar.

Saat itu saya hanya bisa menguatkannya melalui obrolan di media sosial. Saya pun mendoakan kesehatannya, juga putra-putrinya yang saat itu masih kecil-kecil. Sungguh, saya tidak bisa membayangkan bagaimana jika saya yang berada di posisinya, sedangkan saya, terkena asap rokok atau asap obat nyamuk saja napas langsung terasa sesak.

Saya, sebelum karhutla 2015 melanda, mungkin hanya memandang kebakaran hutan sebagai bencana tahunan layaknya banjir Jakarta. Namun, setelah teman saya sendiri ikut merasakan akibatnya dan menceritakan bagaimana sesaknya bernapas di tengah kepungan asap, saya berpikir bahwa bencana seperti ini tak boleh terulang lagi di masa yang akan datang. Apalagi jika melihat dampaknya yang luar biasa tak hanya terhadap kesehatan, tetapi juga terhadap lingkungan dan perekonomian.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh BMKG dan telah diperbarui pada 20 Agustus 2018, di tahun 2015, Riau memang menjadi salah satu dari 11 provinsi yang memiliki titik panas terbanyak, yaitu 4.965 titik. 10 provinsi lainnya yaitu;
  • Kalimantan Tengah dengan 21.809 titik
  • Sumatera Selatan dengan 21.767 titik
  • Papua dengan 11.134 titik
  • Kalimantan Timur dengan 6.923 titik
  • Kalimantan Barat dengan 6.156 titik
  • Jambi dengan 5.164 titik
  • Kalimantan Selatan dengan 4.533 titik
  • Kepulauan Bangka Belitung dengan 1.465 titik
  • Sumatera Utara dengan 590 titik
  • Aceh dengan 218 titik

Per 11 Juni 2020 kemarin, berdasarkan pantauan Satelit TERRA/AQUA (LAPAN), jumlah titik panas yang terpantau mengalami penurunan sebesar 31,43% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 lalu. Tiga provinsi dengan jumlah titik panas (hot spot) terbanyak adalah;
1. Riau
2. Sulawesi Selatan
3. Kepulauan Riau

Meski secara angka mengalami penurunan, tetapi tetap saja fakta tersebut membuat sedih, karena saat ini masih bulan Juni dan musim kemarau baru saja dimulai. Namun, semoga pihak yang berwenang selalu siaga, sehingga begitu terlihat ada titik panas, petugas senantiasa sigap menanganinya agar kebakaran tidak semakin meluas.


Hijaukan Hutannya, Segarkan Udara Kita
Hijaukan hutannya, segarkan udara kita


Karhutla atau kebakaran hutan dan lahan, memang selalu menjadi ancaman setiap tahunnya. Pemerintah bukannya tidak berupaya untuk melakukan pencegahan, tetapi bencana ini selalu datang berulang. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya karhutla, antara lain:
1. Faktor alam
Faktor alam seperti musim kering yang berkepanjangan, El Nino, dan pemanasan global, menjadi faktor utama penyebab kebakaran hutan. Ditambah lagi, kondisi hutan Indonesia yang terdiri dari lahan gambut yang memang mudah terbakar.
2. Faktor manusia
Ulah manusia yang tidak bertanggung jawab pun menjadi salah satu penyebab kebakaran hutan dan lahan. Biasanya, pembakaran dilakukan dengan tujuan untuk membuka lahan baru, entah itu untuk perkebunan atau perumahan.

Upaya Pencegahannya


Sebenarnya sudah ada ancaman sanksi baik itu berupa sanksi administrasi, sanksi pidana, maupun sanksi perdata bagi siapa pun pihak yang dengan sengaja melakukan pembakaran. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat pun telah membentuk Satgas Penanggulangan Karhutla yang terdiri dari personel TNI, Polri, juga masyarakat.

Tak berhenti di situ, menurut Ibu Anis Aliati, Kasubdit Pencegahan Karhutla-Direktorat PKHL, Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim, KLHK, upaya pencegahan karhutla juga dilakukan dengan menggandeng pemuka agama. Harapannya tentu saja agar masyarakat lebih mau mendengarkan bahwa pembakaran hutan secara sengaja merupakan tindakan yang tidak bisa dibenarkan karena merugikan masyarakat luas.

Upaya Pemadaman Kebakaran Hutan
TNI bersama dengan masyarakat sedang berupaya untuk memadamkan kebakaran hutan


Dampak yang Ditimbulkan oleh Kebakaran Hutan dan Lahan


Seperti yang sudah tertulis di atas, karhutla tidak hanya memberikan dampak buruk terhadap aspek kesehatan, tetapi juga terhadap lingkungan dan perekonomian.

1. Kesehatan

Asap yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan, dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti;
  • Gangguan pada mata (mata terasa pedih karena terkena asap)
  • ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan)
  • Pneumonia (paru-paru basah)
  • Gangguan pertumbuhan janin pada ibu hamil, mengakibatkan berat badan bayi rendah, dan risiko bayi terlahir prematur
  • Memperburuk kondisi penderita TBC/asma
  • Kanker paru-paru

2. Lingkungan

Dampak buruk karhutla terhadap lingkungan, bisa langsung kita lihat dan rasakan, misalnya;
  • Emisi gas karbondioksida
  • Terbunuhnya satwa liar
  • Musnahnya tanaman
  • Punahnya spesies endemik, dll

3. Perekonomian

Kebakaran hutan dan lahan, secara tidak langsung juga berimbas pada aktivitas perekonomian, karena;
  • Terhentinya aktivitas pendidikan dan perdagangan
  • Terhentinya aktivitas perhubungan/transportasi karena terbatasnya jarak pandang
  • Kerusakan pada berbagai sarana prasarana dan fasilitas umum
Menurut Prof. Dr. Ir. H. Bambang Hero Saharjo, M.Agr., Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB, kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran hutan pada tahun 2015, bernilai lebih dari Rp 200 triliun, sedangkan kebakaran hutan tahun 2019 lalu mengakibatkan kerugian sebesar lebih dari Rp 75 triliun.

Bila melihat berbagai kerugian yang diakibatkan dari kebakaran hutan dan lahan, tentu kita tidak ingin bencana ini terjadi setiap tahunnya, bukan? Untuk itu, mari bersama-sama kita jaga hutan kita. Saat berjalan-jalan ke hutan, atau mendaki gunung misalnya, jangan sembarangan membuang puntung rokok, karena hal sekecil itu bisa menimbulkan kerusakan besar.


Saya sudah berbagi pengalaman soal perubahan iklim. Anda juga bisa berbagi dengan mengikuti lomba blog "Perubahan Iklim" yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio) dan Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Syaratnya, bisa Anda lihat di sini.




Sumber referensi;
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kebakaran_liar
- https://nasional.kompas.com/read/2018/08/24/17291701/11-provinsi-paling-rawan-kebakaran-hutan-dan-lahan-di-indonesia



Read More

Lestarikan Air, Selamatkan Kehidupan, Selamatkan Masa Depan

Sunday, June 7, 2020


Saat air lebih langka dari air mata
Saat udara harus kau beli
Saat bunga-bunga tinggal cerita
Akankah akhirnya kita sadari?

Akan datang masa di mana kita
Hanya mampu berkeluh dan menyesal
Berharap do'a dapat memutar waktu
Percayalah waktu masih tersisa
Percayalah hanya kita yang bisa
Beri nyawa s'gala harapan

*

Lirik di atas adalah penggalan lagu yang dinyanyikan dan diciptakan sendiri oleh Raisa. Lagu itu merupakan salah satu lagu yang terdapat di album Handmade yang dirilis di tahun 2016, tetapi baru dibuat video klipnya pada pertengahan 2019 lalu.

Saya sangat suka dengan lagu itu, dan hampir setiap kali mandi (ya, salah satu sifat buruk saya adalah menyanyi di kamar mandi) selalu saya nyanyikan. Salah satu tujuannya adalah agar saya ingat untuk tidak boros-boros air. Hehehe, alasaaann... 😁

Karena lagu itu, saya menjadi semakin kagum kepada Raisa. Ternyata dia ngga hanya pandai membuat lagu-lagu cinta saja. Pun seperti tumbu ketemu tutup, Raisa akhirnya berjodoh dengan Hamish Daud, yang sudah banyak berkontribusi untuk kelestarian laut dan alam Indonesia. Bahkan katanya, ia ke Jakarta bukan semata untuk menjadi artis, tetapi ia sengaja mencari nama agar bisa lebih mudah menyebarkan informasi dan mendapatkan suara untuk menyelamatkan laut kita.


Hamish Daud dan Laut


Bersyukur sekali, ada public figure yang peduli dengan kelestarian laut dan alam Indonesia, sehingga harapannya, kesadaran untuk menjaga lingkungan bisa lebih menjangkau semua kalangan. Semoga suatu saat, tren menjaga lingkungan bisa menjadi new lifestyle, gaya hidup baru kita semua. Karena seperti kata Raisa, jika tidak dimulai dari sekarang, kelak kita hanya akan bisa mengeluh dan menyesal. Namun, insya Allah kita masih punya waktu, dan percayalah bahwa perubahan sesedikit apa pun, jika dilakukan bersama-sama, akan membawa dampak yang luar biasa.

Lalu, apa hal sederhana yang bisa kita lakukan agar dampak perubahan iklim tidak semakin parah ke depannya? Kita bisa menerapkan gaya hidup reduce, reuse dan recycle dan memulainya dari hal-hal kecil.

Reduce


Reduce → mengurangi penggunaan barang-barang yang bisa merusak lingkungan

Hal-hal yang sudah saya lakukan di rumah antara lain;
1. Mengurangi penggunaan kantong plastik. Setiap berbelanja, saya usahakan untuk selalu membawa tas belanja sendiri, yang terbuat dari kain. Memang, salah satu tantangannya adalah dari pedagang itu sendiri. Terkadang saya menemukan pedagang yang keukeuh memberi kantong plastik meski sudah saya tolak.
"Mangke tase kotor (Nanti tasnya kotor)," katanya. Namun, kita tidak boleh menyerah begitu saja, bukan? Justru ini adalah tantangan sekaligus peluang untuk mengedukasi masyarakat kita.

2. Mengurangi pemakaian listrik
Mengurangi pemakaian listrik, tidak hanya berdampak baik untuk lingkungan, tetapi juga untuk saldo rekening. Ya kan? Nah, upaya penghematan yang sudah saya lakukan adalah;
  • Memasang banyak jendela, sehingga di siang hari kami tak perlu menyalakan lampu karena rumah kami masih kaya cahaya. Termasuk di kamar mandi. Ini menjadi catatan penting, karena memiliki rumah di perumahan, yang sempit, yang bahkan dindingnya berhimpitan dengan dinding tetangga, terkadang kamar mandinya jadi minim cahaya, dan memaksa penghuninya untuk tetap menyalakan lampu meski di siang hari.
  • Mencabut penghangat nasi seusai makan malam
  • Menggunakan alat elektronik sesuai kebutuhan

Reuse


Reuse → menggunakan kembali barang yang sudah dipakai

Untuk hal ini, yang sudah kami lakukan adalah me-reuse penggunaan air. Saya mulai membiasakan diri untuk menampung air wudhu dan air sisa cucian beras, untuk menyiram tanaman.

Penggunaan kembali air bekas cucian beras, selain dapat mengurangi penggunaan air untuk menyiram tanaman, juga sekaligus memberikan banyak manfaat untuk tanaman, di antaranya;
  • Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman seperti daun, tunas, dan cabang
  • Membantu pembentukan klorofil, sehingga membuat dedaunan tampak lebih hijau
  • Merangsang pertumbuhan akar tanaman karena adanya vitamin B1
  • Mempercepat proses adaptasi saat tanaman baru dipindahkan (Ini sudah saya buktikan pada saat menanam tanaman pisang-pisangan di depan rumah. Saat baru dipindahkan, tanaman pisang-pisangan yang saya tanam hampir mati, tetapi setelah disiram menggunakan air bekas cucian beras secara rutin, alhamdulillah stres pada tanaman dapat tertangani. Bahkan tak lama setelah itu, tunas-tunas baru bermunculan. Alhamdulillah.)
  • Meningkatkan daya tahan terhadap penyakit
  • Meningkatkan metabolisme tanaman
  • Merangsang pertumbuhan bunga, buah, dan biji
  • Membantu penyerapan unsur hara menjadi lebih optimal
  • Meningkatkan kualitas hasil panen, baik jumlah, rasa, maupun ukuran

Re-use air juga bisa kita lakukan dengan cara menampung air hujan. 

Suami saya, Yopie Herdiansyah, kebetulan merupakan seorang arsitek yang tergabung di Studio Akanoma pimpinan Pak Yu Sing. Beberapa desain Akanoma, dibangun dengan menggunakan prinsip ramah lingkungan.

Teman-teman bisa simak video di bawah ini. Rumah ini adalah salah satu rumah yang dirancang oleh tim Akanoma, dan suami saya menjadi salah satu bagian dari tim tersebut.




Re-use air dengan menampung air hujan, adalah satu cara memanfaatkan air hujan, agar berkah yang turun dari langit tak terbuang sia-sia. Air hujan yang kita tampung bisa digunakan untuk menyiram tanaman, mengguyur kloset, atau mengepel teras yang terkena tempias.

Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari kegiatan sederhana ini, salah satunya adalah mengurangi penggunaan air tanah, yang secara tidak langsung akan mengurangi potensi amblesnya tanah juga. Saya pernah menulisnya di sini: Tampung Air Hujan, Antisipasi Kekeringan

Selain rumah Mbak Ainun, rumah ramah lingkungan lainnya yang juga didesain oleh Akanoma adalah rumah Bu Yani yang terletak di Bogor. Berikut ini adalah desain rumah tersebut;

Desain rumah ramah lingkungan
Rumah ramah lingkungan by Akanoma

Di musim hujan yang lalu, saat intensitas air hujan sedang banyak-banyaknya, Bu Yani mengirimkan video berikut ini, dan menandai suami saya di facebook-nya;



Memang, membuat bak PAH seperti di rumah Mbak Ainun atau Bu Yani membutuhkan biaya yang tak sedikit. Namun, kita bisa membuat Bak PAH sederhana seperti ini;

Bak Penampungan Air Hujan (PAH)
Bak PAH sederhana

Saya membayangkan, jika satu rumah memiliki satu bak seperti ini, berapa banyak air yang bisa kita lestarikan? 💗

Recycle


Recycle → mendaur ulang barang

Memang belum banyak yang saya lakukan, tetapi saya berusaha memilah sampah organik dan anorganik. Saya menggunakan komposter untuk menampung sampah organik, lalu menggunakan kompos cair yang dihasilkannya untuk memupuk tanaman di halaman.

Manfaat kegiatan ini selain bisa dirasakan oleh kita sendiri, sekaligus juga bisa membantu Pak Sampah, agar bebannya tidak terlalu banyak.

Komposter


Kompos cair
Kompos cair yang dihasilkan dari komposter


Oya, kita juga bisa me-recycle air, lho! Ada salah satu desain Akanoma (suami saya pun masuk dalam tim desain ini) di Watu Kodok, Gunung Kidul, yang menggunakan konsep sistem penyaring grey water. FYI, grey water adalah limbah air yang didapat dari mencuci baju, mencuci piring, atau air bekas dari kamar mandi. Singkatnya, grey water adalah limbah air deterjen.

konsep bak penyaring grey water
Konsep Sistem Penyaring Air Deterjen by Akanoma

Tentang greywater, saya pernah menuliskan di sini; Mengelola Air Limbah Rumah Tangga, untuk Indonesia yang Lebih Sehat


Nah, teman-teman, untuk kelangsungan air bersih, mari kita mulai dari hal kecil. Hal-hal kecil jika dilakukan oleh orang banyak, akan menghasilkan hal besar juga, Insya Allah. Tentu kita ingin mewariskan air bersih untuk anak kita kelak. Namun, yang lebih penting lagi adalah mewariskan kebiasaan-kebiasaan baik, agar di masa depan bumi kita tetap bisa menjadi tempat tinggal yang nyaman.



Saya sudah berbagi pengalaman soal perubahan iklim. Anda juga bisa berbagi dengan mengikuti lomba blog "Perubahan Iklim" yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio) dan Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Syaratnya, bisa Anda lihat di sini.



Read More