Showing posts with label event. Show all posts
Showing posts with label event. Show all posts

Pentingnya Pajak untuk Kemajuan Suatu Bangsa

Saturday, November 30, 2019


Jumat, 29 Nopember 2019 kemarin, Blogger Solo menghadiri undangan dari KPP Pratama Surakarta, dalam acara Ngobrol Santai Pelayanan dan Manfaat Pajak bersama Kawan Dunia Maya (Kaniya). Senang sekali rasanya, karena saya khususnya, menjadi lebih terbuka wawasannya terkait pajak di negeri kita.

Masih adakah yang ingin mempertanyakan, seberapa pentingnya pajak untuk negara kita?

Berkenaan dengan pajak, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, “Pajak itu layaknya tulang punggung di tubuh manusia. Kalau Republik ini ingin bergerak, berdiri tegak, dihormati rakyatnya dan disegani, maka harus ditopang dengan tulang punggung yang kuat. Kalau rapuh, entah osteoporosis, salah bentuk, maka badan ikut kena dampaknya.” Ya, sepenting itulah pajak untuk negara kita, karena pembiayaan negara, salah satunya berasal dari pajak yang kita bayarkan.

Pentingnya Pajak untuk Kemajuan Suatu Bangsa
Pajak itu seperti tulang punggung dalam tubuh kita.


Apa jadinya jika kita enggan membayar pajak? Sama halnya dengan tulang punggung yang rapuh, tentu akan membatasi ruang gerak kita. Ini jelas merugikan. Padahal, pajak merupakan salah satu sumber pembiayaan negara. Kurang lebih 83% dari total pendapatan negara, bersumber dari pajak. Kegagalan untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dapat berakibat pada sendi-sendi aktivitas kehidupan bernegara dan menghambat pencapaian cita-cita menuju masyarakat adil, makmur, dan sejahtera. 1)

Maka dari itu, mari kita bersama-sama meningkatkan kesadaran dan kepatuhan untuk membayar pajak. Karena pajak yang kita bayarkan, manfaatnya akan kembali kepada kita juga. Jangan sampai kita menjadi Free Rider, yaitu orang yang sebenarnya sangat mampu membayar pajak, tetapi tidak mau membayar pajak dan hanya mau menikmati fasilitas-fasilitas yang dibangun dengan dana pajak. Woh, lha kok sakpenake dhewe ...

Pengemplang Pajak
Free Rider dalam Pajak


Biasanya, orang-orang enggan membayar pajak karena :

1. Eman-eman alias sayang sama duitnya. Itu saja. Jadi memang tidak punya iktikad yang baik untuk ikut andil dalam membangun negeri ini.

2. Meyakini pendapat bahwa pajak itu haram hukumnya

Yang dijadikan dalil, salah satunya adalah Q.S. An-Nisa : 29, yang berbunyi: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan cara yang batil ...

Dari dalil di atas, pajak dianggap sebagai salah satu jalan yang batil, karena dianggap sebagai salah satu cara memakan harta sesamanya. Mereka yang menolak untuk membayar pajak juga beralasan, lebih baik mengeluarkan zakat atau sedekah daripada harus membayar pajak. Padahal, zakat yang dikeluarkan oleh umat muslim, sangat terbatas penggunaannya. Zakat tidak boleh digunakan untuk membangun jalan raya, membangun masjid (kecuali dalam kondisi darurat), apalagi digunakan untuk warga non muslim. 2)

Untuk itulah, negara membuat suatu sistem perpajakan, yang dananya diambil dari orang pribadi atau badan, bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dan digunakan untuk negara bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Ya, Indonesia kan tidak hanya dihuni oleh orang muslim saja to?

3. Khawatir pajak yang dibayarkan akan dikorupsi oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Well guys, itu sama sekali bukan alasan untuk lalai dari kewajiban. Yang perlu kita lakukan adalah, bayar pajaknya, awasi penggunaannya. Lagipula, dengan membayar pajak, itu berarti bahwa kita telah ikut berpartisipasi dalam pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Apa ngga bikin bangga, bro?


Sebagai bayangan, pajak yang kita bayarkan, larinya ke mana saja sih? Nah, ini dia ilustrasinya. 

Pajak kita lari ke mana?
Pajak untuk apa saja?


Jadi, dari Rp 1.000.000 pajak yang kita bayarkan, dananya dibagi-bagi untuk keperluan pendidikan, kesehatan, keagamaan, perumahan & fasilitas umum, pertahanan, pariwisata, dll.

Oh ya, di acara Ngobrol Santai kemarin, Kepala KPP Pratama Surakarta, Bapak Eko Budi Setyono, menganalogikan pemungutan pajak seperti seorang peternak ayam yang akan mengambil telur-telur ayamnya.

“Prinsip pajak itu, ambil telurnya, tapi jangan sampai membuat ayamnya stres. Kondisi ayam yang stres justru akan membuatnya tidak produktif. Pemungutan pajak tidak boleh seperti itu,” tutur beliau.

Masuk akal sih. Kalau Wajib Pajaknya stres, penerimaan negara juga akan menurun, bukan? Dan sebenarnya, sistem perpajakan yang dianut saat ini, yaitu self assessment system (suatu sistem yang memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar, dan melapor pajaknya sendiri), sudah mencerminkan suatu upaya untuk tetap menjaga kesehatan mental Wajib Pajaknya.

Memang, menurut saya pribadi, sistem ini memiliki kelemahan sekaligus kelebihan, tergantung pada seberapa besar kesadaran Wajib Pajak untuk membayar pajak. Kalau pada jujur, ya syukur. Yang ngga jujur, ya kabur.

Self Assessment System pada pajak
Self Assessment System pada Pajak



Omong-omong, tidak semua Wajib Pajak dikenai kewajiban untuk membayar pajak, lho!  

Bagi mereka yang  memiliki penghasilan di atas batasan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), wajib hukumnya membayar pajak sesuai ketentuan. Dan bagi mereka yang penghasilannya di bawah batasan PTKP (di bawah Rp 4.500.000,- per bulan), maka tidak ada kewajiban bagi mereka untuk membayar pajak.

Tuh, kan, pajak tidak semengerikan apa yang ada di pikiranmu. Yang kuat atau mampu, ya bayar lebih banyak. Yang lemah atau tidak mampu, ya tidak perlu membayar. Seadil itu! Namun, meski terbebas dari kewajiban membayar PPh, Wajib Pajak tetap harus membuat laporan dengan mengisi SPT Nihil melalui formulir atau e-filing pajak lewat situs DJP online, lho ya!

Ssstt, jangan lupa, batas akhir pelaporan SPT Tahunan adalah di tanggal 31 Maret 2020, yaa ... Pajak Kita, Untuk Kita!




Sumber Referensi :
1) https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4114406/sri-mulyani-pajak-adalah-tulang-punggung-negara
2) https://www.pajak.go.id/artikel/pajak-haramkah



Read More

Diskusi Publik #CerdasHukumHAM di Monumen Pers Nasional Surakarta

Thursday, September 5, 2019



Kamis, 5 September 2019, bertempat di Monumen Pers Nasional Surakarta, saya menghadiri Forum Diskusi Publik dengan tema "Membangun Masyarakat Sadar Hukum dan HAM". Acara ini dipersembahkan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informasi.


Ada 3 pembicara yang memberikan pemaparan, antara lain;
1. Bapak Heni Susila Wardoyo, S.H., M.H., Asisten Deputi Bidang Koordinasi Materi Hukum.
2. Bapak Widdi Srihanto, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Solo.
3. Ibu Heni Prastiwi, Kasubdit Infomasi Hukum Direktorat Hukum dan Polkam Kominfo.


I. Pemberian Bantuan Hukum untuk Masyarakat yang Membutuhkan

Pak Beni Susila Wardoyo


Sesi pertama forum diskusi publik hari ini diisi oleh Bapak Heni Susila Wardoyo, S.H., M.H. Beliau memaparkan tentang pemberian bantuan hukum kepada masyarakat yang membutuhkan, yaitu masyarakat yang miskin, bagaimana agar mereka mendapatkan keadilan dalam menghadapi tuntutan hukum. Yang mendasari adanya bantuan hukum ini adalah;
1. Kepentingan keadilan
2. Persamaan kedudukan di mata hukum
Sehingga, meski masyarakat tersebut tidak mampu membayar advokat, mereka masih bisa mendapatkan haknya.


Pak Heni juga menyampaikan landasan hukum adanya bantuan hukum ini, yakni UU No 18 th 2003 tentang advokat dan UU no 16 th 211 tentang bantuan hukum.

Advokat adalah orang yang berprofesi memberikan jasa hukum bagi warga masyarakat, baik itu yang diberikan dalam Pengadilan, maupun yang diberikan di luar Pengadilan.

Advokat wajib memberikan bantuan secara cuma-cuma. Apabila menolak, maka advokat tersebut akan menerima sanksi. Sanksinya yaitu berupa peringatan lisan, peringatan tertulis, bahkan hingga penghentian sementara selama 3 bulan sampai 12 bulan secara berturut-turut. Jika masih juga menolak untuk memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada masyarakat yang membutuhkan, sanksi terberat adalah dicabutnya izin praktik sebagai seorang advokat.

Pemberian bantuan hukum secara cuma-cuma tidak melihat suku, agama, ras, juga tingkat ekonomi.

Syarat seseorang mendapatkan bantuan hukum:
1. Mengajukan permohonan
2. Menyertakan persyaratan atau bukti dari RT, RW bahwa ia tidak mampu.


Meski advokat wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma, namun ia tidak boleh mengurangi kualitas bantuan. Selain advokat, dosen, para legal, juga mahasiswa adalah pihak yang boleh memberikan bantuan hukum.


II. Kota Solo, Kota Layak Anak

Pak Widdi Srihanto


Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Solo, Widdi Srihanto, mengatakan bahwa Solo adalah Kota Layak Anak. Ini sesuai dengan Visi dan Misi Kota Surakarta.

Visi Kota Surakarta, yaitu: Surakarta kota budaya, mandiri, maju dan sejahtera.
Misi Kota Surakarta: Waras, Wasis, Wareg, Mapan, Papan.

Sebagai Kota Layak Anak, kota ini senantiasa berupaya untuk memberikan hak anak. Hak-hak seorang anak, antara lain: untuk hidup, berkembang, dilindungi (dari kekerasan dan diskriminasi), dan hak untuk ikut berpartisipasi.
Bicara tentang Kota Layak Anak, Solo belum lepas dari permasalahan umum pada anak, yaitu: Narkoba, HIV Aids, TBC dan kekerasan. Permasalahan anak ini, pada akhirnya memberikan peluang terciptanya Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

Faktor Internal Penyebab ABH mencakup:
1. Keterbatasan kondisi ekonomi keluarga ABH
2. Keluarga tidak harmonis (broken home)
3. Tidak ada perhatian dari orang tua, baik karena orang tua sibuk bekerja  ataupun bekerja di luar negeri sebagai TKI.


Faktor Eksternal Penyebab ABH, antara lain: 
1. Pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi tanpa diimbangi kesiapan mental oleh anak
2. Lingkungan pergaulan anak dengan teman-temannya yang kurang baik
3. Tidak adanya lembaga atau forum curhat untuk konseling  tempat anak menuangkan isi hatinya
4. Kurangnya fasilitas bermain anak mengakibatkan anak tidak bisa menyalurkan kreativitasnya dan kemudian mengarahkan kegiatannya untuk melanggar hukum.


Untuk menanggulangi pertumbuhan ABH di Kota Solo, Solo menciptakan Taman Cerdas, yang berhasil meraih juara 1 di Indonesia.

Pada ABH, pengalihan penyelesaian perkara anak dalam proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan, dilakukan melalui Diversi dalam UU SPPA. Diversi dilaksanakan pada tingkat penyidikan penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan melalui musyawarah dengan melibatkan seluruh kompenen yang terlibat dalam proses hukum tersebut. 
Tujuan dari diversi tersebut antara lain; 
1. Mencapai perdamaian anak di luar proses peradilan
2. Menyelesaikan perkaran anak di luar proses peradilan
3. Menghindarkan anak dari perampasan kemerdekaan
4. Mendorong masyarakat untuk partisipasi
5. Menanamkan rasa tanggung jawab kepada anak
6. Perlindungan anak berhadapan dengan hukum tercantum dalam UU.


III. Pengaruh Konten Negatif, Hoax dan Solusinya.

Ibu Heni Prastiwi

Bu Heni Prastiwi, Kasubdit Infomasi Hukum Direktorat Hukum dan Polkam Kominfo, memberikan pemaparan tentang konten negatif, hoax dan solusinya.

Di internet, pengguna pria lebih banyak. Dan sosial media yang paling banyak penggunanya adalah WA dan Twitter. Rata-rata masyarakat kita hanya bisa bertahan 7 menit tanpa smartphone, dan menghabiskan 8-11 jam terpapar internet.

Saat ini, semua bisa membuat berita. Semua bisa menjadi jurnalis. Jadi, kita harus bisa membedakan mana website yang memuat data dan fakta, mana website yang isinya berita bohong belaka.

Yang perlu kita ingat,  ciri-ciri berita hoax, ada kata provokasi seperti; Sebarkan!

Bu Heni mengakhiri paparan dengan memberikan pesan, "Bijaklah dalam mengelola informasi."


Yuk, jadi masyarakat yang #CerdasHukumHAM



Read More

Safi Age Defy, Agar Kulit Tak Menua Sebelum Waktunya

Saturday, July 13, 2019


Konon katanya, wanita lebih cepat tua daripada pria? Bener nggak sih?

Faktanya, hormon yang dimiliki wanita lebih kompleks. Sementara itu, seiring dengan bertambahnya usia, produksi hormon khususnya hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam produksi kolagen dan elastin juga berkurang. Padahal dua hormon ini berfungsi untuk membuat kulit kenyal.

Nah, hormon estrogen dan progesteron pada pria tidak sebanyak pada wanita. Fungsinya pun tidak sama. Sehingga, jika produksi hormon ini berkurang pada pria, efeknya tidak langsung membuat penuaan pada wajah.

Menjadi tua adalah sebuah niscaya. Tapi terlihat lebih tua dari usia yang sebenarnya, no way lah, yaa... Makanya ketika Kumpulan Emak-emak Blogger (KEB) Solo mengumumkan akan ada event collaboration dengan Safi Indonesia, saya langsung tertarik untuk mendaftar. Jika sebelumnya saya hanya mengetahui Safi dari review teman-teman blogger, kali ini saya berkesempatan untuk mencobanya sendiri.

Di event #KEBxSafi kemarin, hadir pula Dr. Aminah Alaydrus, M.Kes, Sp.KK, yang menjelaskan tentang bagaimana cara untuk mendapatkan kulit sehat dan terhindar dari penuaan dini. Ada pula Kak Nindita Ayu, Jr. Brand Manager Safi Indonesia, yang menyampaikan keunggulan produk Safi Age Defy ini.


Safi Age Defy
Dr. Aminah Alaydrus, M.Kes, Sp.KK, di event KEB bersama Safi

Sebelum saya bercerita bagaimana keseruan event kemarin, saya ceritakan dulu sedikit tentang Safi, yang ternyata sudah ada sejak tahun 1987 ini, yaa..

Safi adalah produk skincare yang berasal dari negeri jiran, Malaysia. Kita tahu bahwa Malaysia sangat concern dengan kehalalan suatu produk, jadi, Safi juga menghadirkan produk yang halal. Tak hanya bahannya, namun proses pembuatannya hingga pabriknya pun halal.

Safi mendapatkan sertifikat halal dari Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) sejak tahun 2005, dan di Indonesia, Safi mendapatkan sertifikat halal dari MUI pada tahun 2017. Meski begitu, secara resmi, Safi baru mengadakan soft launching di Indonesia di awal tahun 2018 lalu.

Selain kehalalannya, keunggulan lain dari Safi adalah natural dan teruji. Safi mengusung konsep non-animal testing, dan semua produk yang Safi tawarkan sudah melalui serangkaian uji klinis untuk memastikan keamanan dan keefektifan produknya, sesuai dengan klaim di masing-masing range.

Selain Safi Age Defy, ada dua range Safi lainnya, yaitu Safi White Expert dan Safi White Natural. Teman-teman bisa pilih rangkaiannya sesuai usia dan kebutuhan. 


Safi Age Defy
Safi Age Defy

Di event kemarin, saya sempat bertanya kepada Dr. Aminah Alaydrus. Mengapa beberapa orang mengalami munculnya bintik hitam semacam tahi lalat, dan semakin bertambah usianya, bintik hitam itu juga semakin bertambah?

Beliau menjawab, ada setidaknya 3 penyebab munculnya bintik hitam itu, yaitu:

1. Faktor genetik / keturunan
Jika penyebabnya adalah karena faktor genetik atau keturunan, maka keberadaan bintik hitam ini tidak bisa dihindari.

2. Faktor hormonal
Biasanya, bintik hitam akan muncul saat kehamilan. 

3. Paparan sinar matahari
Nah, jika bintik hitam muncul karena paparan sinar matahri, kita bisa mencegahnya dengan menggunakan sunblock atau tabir surya. Gunakan tabir surya 30 menit sebelum kita beraktivitas di luar ruangan.

Karena pertanyaan ini, alhamdulillah saya mendapatkan hadiah dari Safi. Alhamdulillah... :)




Tidak hanya menambah ilmu lewat talkshow, kemarin peserta event juga diajak untuk mencoba produk-produk Safi. Senangnyaaa...

Apa saja yang kami coba? Ini dia;

1. Safi White Expert Purifying Makeup Remover
Karena di range Age Defy belum ada produk make up remover, jadi kita pakai make up remover dari range White Expert.

2. Safi Cream Cleanser Deep Moisturizer
Saya sukaaa banget sama wanginya. Entah kenapa penciuman saya ini cukup sensitif, jadi untuk pembersih wajah pun saya akan pilih yang wanginya aman. Hehe..

3. Safi Age Defy Deep Exfoliator
Nah, yang ini gunakan seminggu sekali saja, yaaa... Safi Age Defy Deep Exfoliator mengandung jojoba scrub, yang fungsinya antara lain;
  • Membersihkan debu dan kotoran yang menyumbat pori
  • Mengangkat sel kulit mati agar kulit terlihat lebihc erah
  • Membantu membersihkan komedo hitam dan komedo putih
  • Membuat kulit terasa lebih halu, lembut dan lembab

4. Safi Age Defy Skin Refiner
Safi Age Defy Skin Refiner diformulasikan dengan Gold Extract dan Mushroom Extract yang berfungsi untuk;
  • Mengangkat sisa kotoran dengan lembut
  • Meringkas pori-pori
  • Formula tanpa tambahan alkoholnya memberi kesegaran tanpa rasa lengket

5. Safi Age Defy Gold Water
Sepertinya ini adalah produk favorit semua peserta. Dari semua rangkaian produk Safi Age Defy, produk ini memang paling mahal. Harga standarnya adalah sekitar Rp 140.000,00. Produk ini diklaim mampu meningkatkan kelembaban wajah hingga 130%.

6. Safi Age Defy Eye Contour Treatment
Sepertinya saya mulai membutuhkan benda ini, karena kerutan di sudut mata semakin tampak nyata. Huhuhu... Krim khusus area mata dengan tekstur yang ringan dan mudah menyerap ini, berfungsi untuk;
  • Membantu menyamarkan garis halus di sekitar mata
  • Membantu menyamarkan lingkar hitam di sekitar mata
  • Mencerahkan kulit di sekitar mata
  • Menjaga kulit sekitar mata agar tetap terasa lembab

7. Safi Age Defy Day Emulsion SPF 25 PA++
Diperkaya dengan Light Diffusing Crystal dengan kombinasi Gold Extract and Silk Protein, Safi Age Defy Day Emulsion SPF 25 PA++ berfungsi untuk;
  • Meratakan penampakan warna kulit agar wajah tampak cerah berseri
  • Membantu melindungi kulit dari UVA dan UVB
  • Menjaga kelembaban kulit
  • Membantu kulit terasa kenyal dan segar





KEB Solo x Safi Indonesia


Lihatlah, betapa peserta event ini sangat antusias saat mencoba produk Safi.

Di akhir acara, satu yang tak boleh terlupa. Kita pose bersama. Hihi... Seru banget kan acaranya? Makanya, jangan lewatkan info di instagram @emakbloggersolo, karena siapa tahu, Safi akan mengajak kita mencoba kembali rangkaian produknya. Oya, kredit untuk foto-foto di atas, semua adalah hasil jepretan Mak Ranny Afandi, pemilik www.hujanpelangi.com.

Sukses terus untuk Safi Indonesia, juga untuk KEB Solo tentunya. :)






Sumber bacaan:

- https://wolipop.detik.com/makeup-and-skincare/d-4010873/wanita-lebih-cepat-tua-dari-pria-benarkah

- https://www.liputan6.com/fashion-beauty/read/3397423/usung-konsep-halal-skincare-asal-malaysia-masuki-pasar-indonesia

- https://www.safiindonesia.com/


Read More

Event Collaboration KEB & WARDAH, di The Alana Hotel, Solo

Sunday, March 3, 2019

Makmin KEB Chapter Solo

Minggu pagi, 17 Februari 2019 lalu, saya dan teman-teman Makmin KEB Solo sudah berkumpul di Aquamarine Room, The Alana Hotel, Solo. Meski beberapa hari sebelumnya saya terserang flu dan demam, tapi pagi itu alhamdulillah saya sudah merasa lebih sehat, dan siap melaksanakan tugas.

Di event kali ini, kebetulan saya diamanahi tugas di bagian pendaftaran peserta. Alhamdulillah, dalam waktu kurang dari seminggu, peserta terkumpul cukup banyak, sekitar 41 orang, meski masih kurang dari target sebelumnya yaitu 50 orang.

Tidak terlalu buruk lah ya, jika mengingat persiapannya yang juga sangat mepet.



Alhamdulillah, peserta juga terlihat sangat antusias, meski banyak di antaranya belum saling mengenal satu dengan yang lainnya. Ya, event yang memadukan beauty class dengan talk show bertema “Grooming Your Personality” ini memang terbuka untuk umum. Jadi, pesertanya berasal dari berbagai kalangan.

Sangat tepat jika talk show diadakan di awal, karena Mbak Octaria Kenes yang mengisi talk show, mampu menghangatkan suasana dengan materi yang dibawakannya. Apa yang disampaikan Mbak Ria kemarin, benar-benar menguliti kami, hihi... Tanpa sadar kami berucap, "Ho oh banget. Aku tipe yang kayak gitu."

Octaria Kenes

Oya, ada tips dan trik yang diberikan oleh Mbak Ria, agar kita bisa tampil fashionableApa saja itu?

1. Kenali pribadi kita. Apakah kita ini cuek, simpel atau modis?

2. Playing with your mirror. Semakin sering ngaca, kita pasti akan menemukan style baru yang nggak gitu-gitu melulu.

3. Manfaatkan baju lama. Ini adalah salah satu kiat untuk berhemat. Yang masih oke untuk dipadupadankan, pakai lagi saja.. Biasanya, pakaian-pakaian lama ini ada di tumpukan paling bawah. Luangkan waktu untuk bongkar lemari, yaa.

Jika ada pakaian yang entah dari ukurannya sudah tidak memungkinkan untuk dipakai kembali atau dari warnanya sudah kebanyakan stok, bisa dijual lagi lewat "garage sale". Tapi, pastikan kondisinya masih bagus, yaa... Hehe, jangan yang suda belel dijual, wkwk.. Dari garage sale ini, uangnya bisa kita pakai lagi untuk kebutuhan fashion kita selanjutnya.

Itu dia tips fashion dari Mbak Ria.

Dan ketika hari beranjak siang, AC di dalam ruangan makin terasa dingin, datanglah Mbak @deecintahh, MUA dari Solo. Olehnya, kami diajak berdandan. Jujur saja, meski katanya perempuan tak bisa jauh dari kata “dandan”, namun hal ini sangat jarang saya lakukan. Dandan sih dandan, tapi paling hanya pakai moisturizer dan bedakan. Selesai.

beauty class with Wardah

Makanya, ketika saya dihadapkan dengan micellar water, saya bingung, apa fungsi air ini? Baru ketika Opik, adik saya, menjelaskan saya jadi tahu kalau micellar water ini untuk membersihkan wajah. Wkwkwk... Don’t blame me, yaa... Mohon maklum, soalnya setahu saya, dulu ibu pakai milk cleanser dan toner untuk membersihkan make up. Ã°Ÿ˜†Ã°Ÿ˜†Ã°Ÿ˜†

Selanjutnya, setelah membersihkan wajah dengan micellar water, kami dibimbing untuk mengaplikasikan foundation. Sebelumnya, saya memakai “ALOE hydramild multifunction gel” dari Wardah sebagai pelembab. 

Sampai di sini masih lancar, hehe.. 

Setelah memakai foundation, kami diminta untuk memakai bedak. Ini juga masih gampang lah. Tapi, ketika tiba saatnya memakai eye shadow dan blush on, saya kemudian sadar bahwa ujian telah dimulai. Wkwkwk...

Ujian terberat adalah saat tiba giliran memakai eye liner. Ya Allah, saya sampai menghabiskan berlembar-lembar tissue. Untuk apa? Untuk menghapus air mata yang berulang kali keluar akibat kecolok berkali-kali. Hahaha... Untungnya di dekat saya ada Mbak Bella yang udah ahli dandan.

“Mbak, bukan kayak gitu makainya. Kayak gini...” kata Mbak Bella, sambil membimbing saya belajar memakai eye liner. Alhamdulillah, sekarang saya jadi tahu cara memakainya, xixixi... 

Ujian berat berikutnya adalah saat kami harus membuat alis. Meskipun alis yang saya buat belum bagus, tapi urusan membuat alis masih lebih mendingan daripada memakai eye liner. Setidaknya, memakai pensil alis tidak semenyakitkan saat memakai eye liner. Hihi...

Bener deh, adanya beauty class seperti ini sungguh bermanfaat untuk saya, yang beberapa hari sebelumnya sudah dikode oleh suami untuk dandan saat di rumah.


Saya  juga sangat bahagia, karena saya berhasil menemukan lipstik yang warnanya sangat pas untuk bibir saya. Sayangnya, produk ini tidak tersedia di booth Wardah kemarin, karena kata Mbak dari Wardah, lipstik yang ada di pallet yang digunakan untuk beauty class adalah produk lama, sedangkan yang dibawa saat event kemarin adalah produk-produk terbaru.

Wefie setelah beauty class 

Ya sudahlah... Mari kita cari di tempat yang lain, hehe.. Yang penting saya sudah tahu lipstik apa yang cocok untuk saya. 

Memasuki jam makan siang, The Alana Hotel Solo sudah menyediakan berbagai macam kudapan. Menunya enak-enak banget. Terima kasih, Alana. 

photo oleh Mak Ranny Afandi

Tidak hanya saya yang betah berada di Alana, Aga juga. Apalagi Aquamarine Room, tempat diselenggarakannya Event Collaboration kemarin, terletak di lantai dua di mana Kids Club dan kolam renang berada. Aga seneng banget dong... Beberapa kali dia mengajak Mamanya ke luar ruangan untuk menemaninya bermain di Kids Club. Ya, meski jadinya Mamanya ini tertinggal materi talk show yaa.. Tapi tak apalah...

Aquamarine Pool

Oya, Amay dan Aga pernah ikut acara di Kids Club lho. Baca Grand Opening Kids Club di The Alana Hotel, Solo untuk tahu info detailnya.

Anyway, thanks to Alana, thanks to Wardah, and thanks to all the participants who have made this event run well and very exciting. See you at the next event. ☺






Read More