Touch Your Heart

Sunday, August 29, 2021

 

Alhamdulillah, akhirnya saya punya waktu luang untuk nonton drakor lagi. Hehe... Emang ya, nonton drama Korea tuh semacam me time yang bisa bikin pikiran jadi lebih fresh. Beberapa bulan ini saya ngga sempat nonton satu judul pun karena memang ngga punya waktu. *sok sibuk banget dah. Nah, karena pekerjaan sudah lebih longgar, ritme belajar anak-anak pun sudah mulai tertata, saya pun berani nonton lagi.

Judul yang saya pilih adalah Touch Your Heart. Kenapa? Karena saya lagi suka sama Lee Dong-wook. Hahaha... Awalnya, saya nonton Tale of the Nine-Tailed, eh lha kok ada yang ganteng. Wkwkwk... Memang sih, di Tale of the Nine-Tailed ada Kim Bum yang ganteng juga, tapi entah kenapa lama-lama b aja lihatnya. Beda sama si Lee Dong-wook yang makin dilihat kok makin ganteng. Astaghfirullah... 

Memang soal ganteng ngga ganteng tu kembali ke selera ya, Bund... Jangan pada marah gitu ah...

Omong-omong, saya tipikal orang yang kalau lagi suka sama sesuatu, bakal fokus terus di situ sampai bosen. Karena sedang terpesona dengan Lee Dong-wook, akhirnya saya cari lagi lah drama yang diperankan olehnya. Ketemu deh sama Goblin. Setelah nonton Goblin (telat banget yak?), saya jadi paham kenapa judul ini termasuk salah satu yang oleh sebagian besar orang disebut bikin susah move on, macam Descendants of the Sun sama Reply 1988. Lha wong emang bagus sih, ya...

Sudah puas? Belum. Berikutnya saya cari lagi drama lain, dan ketemulah satu drama berjudul Bubble Gum. Drama bertema kesehatan (demensia / alzheimer) ini ceritanya lebih ringan dibanding dua drama yang sebelumnya saya tonton. Iya dong, Tale of the Nine-Tailed sama Goblin kan jalan ceritanya bikin mumet, wkwkwk...

Drama Bubble Gum

Bagus ngga sih, Bubble Gum ini? Karena saya sedang menyukai Lee Dong-wook, jadi semua terlihat bagus pokoknya. Apalagi di sini dia kelihatan cakep banget. Toloong... Yang jelas, di episode-episode akhir akan ada banyak air mata. Huhu... Tapi alhamdulillah happy ending kok. 😊

Sekarang, kembali lagi ke Touch Your Heart, yuk!

Pemeran Utama Drama Touch Your Heart

Touch Your Heart diperankan oleh Lee Dong-wook sebagai pengacara Kwon Jung-rok, dan Yoo In-na sebagai artis bernama panggung Oh Yoon-seo (nama aslinya adalah Oh Jin-shim). Sebelum berpasangan di drama ini, mereka juga pernah dipasangkan di Goblin.

Drama Touch Your Heart

Selain mereka berdua, ada pula Lee Sang-woo sebagai Kim Se-won (sahabat Kwon Jung-rok), dan juga Son Sung-yoon sebagai Yoo Yeo-reum (sahabat Kwon Jung-rok sekaligus mantan kekasih Kim Se-won)

Sinopsis Drama Touch Your Heart

Ceritanya, Oh Yoon-seo dahulunya merupakan seorang artis besar. Namun, sebuah berita skandal menghancurkan namanya, hingga ia pun menjadi artis yang tak laku lagi. Suatu ketika, ada sebuah naskah drama yang menarik hatinya. Ia pun berharap agar bisa mendapat kesempatan memainkan peran utama.

Namun, untuk mendapatkan peran itu ada syarat yang harus ia penuhi. Ia harus bekerja di sebuah firma hukum agar bisa mendalami peran, karena sebenarnya aktingnya selama ini tu "b" aja gitu. Oh Yoon-seo, saking inginnya mendapat peran itu, setuju dengan syarat yang diajukan.


Review Drama Touch Your Heart


Sementara itu, Kwon Jung-rok merupakan seorang pengacara yang tergabung dalam sebuah firma hukum bernama Always. Ia terkenal sangat disiplin dan perfeksionis, tapi di tangannya pula banyak kasus selesai dengan mulus. Nah, si Oh Yoon-seo ditugaskan untuk menjadi sekretarisnya.

Oh Yoon-seo yang masih merasa sebagai seorang aktris besar, agak kesulitan menghadapi Jung-rok yang super kaku. Bahkan, ia harus legowo karena Kwon Jung-rok selalu memanggilnya dengan nama Oh Jin-shim, nama aslinya.

Namun, karena seringnya bertemu (ya kan kerjanya seruangan, yaa...) benih-benih cinta pun perlahan muncul di antara keduanya. Witing tresno jalaran saka kulino, intinya gitu lah, yaa.. Oh Yoon-seo pun ngga jadi artis yang manja lagi sekarang, bahkan ia berhasil membantu Jung-rok dalam menyelesaikan beberapa kasus, termasuk kasus pembunuhan yang membuat heboh.

Luar biasaaa...

Oya, di awal tadi kan ceritanya si Oh Yoon-seo diberitakan terlibat skandal sampai karirnya hancur. Kira-kira cerita sebenarnya bagaimana sih? Nah, di episode 11-12 nanti akan ketahuan cerita sebenarnya bagaimana. Kwon Jung-rok dan sahabatnya, Kim Se-won, adalah dua orang yang punya andil besar dalam menyelamatkan Oh Yoon-seo. Aduh, pokoknya aksi heroik Kwon Jung-rok saat itu bikin meleleh deh.


When Kwon Jung-rok saves Oh Yoon-seo's life
Aksi heroik Kwon Jung-rok saat menyelamatkan Oh Yoon-seo di drama Touch Your Heart, source: https://www.soompi.com/article/1310880wpp/8-lines-to-revisit-from-touch-your-heart-episodes-11-12

Dari peristiwa yang menimpa Oh Yoon-seo inilah, publik pun berbalik jadi merindukan Oh Yoon-seo untuk tampil lagi di dunia entertainment.

Sesuai dengan impiannya, Oh Yoon-seo akhirnya mendapatkan peran yang diinginkannya. Namun, masalah baru pun muncul. Kembalinya Oh Yoon-seo ke dunia entertainment membuat Jung-rok galau. Ia sangat menyayangi Yoon-seo, tetapi ia juga tak ingin keberadaannya mengganggu karir sang kekasih. Tau sendiri kan, di dunia hiburan, kadang seorang artis harus menyembunyikan kisah percintaannya. 

Dengan sangat terpaksa, Jung-rok pun memutuskan kisah cintanya dengan Oh Yoon-seo. Episode 13 ini mulai banyak air mata, gaes... Saya nonton sambil nangis, sampe ditegur sama anak-anak. Hahaha... 

Lalu, apakah Kwon Jung-rok akan kembali bersatu dengan Oh Yoon-seo? Bagaimana dengan Se-won dan mantan kekasihnya? Apakah mereka akan balikan lagi?

Review Drama Touch Your Heart

Buat teman-teman yang suka dengan drama komedi romantis, Touch Your Heart bisa dijadikan pilihan. Saya suka sih, karena adegan romantisnya ngga bikin mual (haha, maaf maaf...). Selain itu, ada unsur komedinya juga. Hampir mirip dengan What's Wrong with Secretary Kim gitu deh, karena di drama ini, diangkat juga kisah percintaan dari pemeran pendukungnya (teman-teman kantor di firma hukum). Oke deh, selamat menonton juga, yaa... 😊



Read More

Cari Cara Membuat Rambut Lurus untuk Aga

Thursday, August 19, 2021

 

Beberapa waktu lalu, anak kedua saya mengalami insecure karena rambutnya yang keriting. Hal itu membuat saya kewalahan mengembalikan rasa percaya dirinya. Berbagai nasehat (atau bisa dibilang support) dari yang paling ringan sampai yang paling berat, ngga ada yang mempan. Saking hopeless-nya, saat itu saya sampai browsing bagaimana cara membuat rambut lurus tanpa perlu rebonding.

Apa yang membuat Aga merasa insecure dengan rambut keritingnya? 

Saya tak tahu persis apa penyebabnya dan kapan perasaan itu bermula. Saya hanya menebak-nebak, apakah ini karena setiap kali ia bertemu dengan orang baru, orang-orang tersebut selalu fokus pada rambutnya? Bahkan, beberapa orang yang merasa rambut Aga lucu langsung memegang rambutnya. 

Ya, mungkin selama ini Aga merasa tidak nyaman dengan itu semua, tetapi saya terlambat menyadarinya. Hingga suatu hari tiba-tiba ia berkata,

"Aga ngga suka sama rambutnya Aga. Keriting. Jelek."

Saya tentu kaget mendengarnya. 

"Kata siapa rambut keriting itu jelek? Rambutnya Aga memang keriting, tapi Aga kan ganteng." kata saya, dengan masih berusaha untuk tetap kalem.

"Engga, pokoknya jelek ya jelek." jawabnya. Saat mengucapkan kalimat ini, Aga tidak terlihat sedih atau nangis atau marah. Dia berkata seperti itu sambil seolah menertawakan diri sendiri. Malah saya yang merasa sedih karena kata-katanya itu.

Ada Saatnya Aga Merasa Jelek, tapi Ada Kalanya Juga Ia Merasa Keren...

Saya memiliki dua anak laki-laki yang cukup berbeda, tak hanya secara fisik, tetapi juga karakter. Secara kasatmata, perbedaannya cukup kentara. Si Sulung punya perawakan yang tinggi, kurus, dan berambut lurus. Sementara itu, sang adik punya badan yang cukup berisi serta berambut keriting.

 

buah hatiku


Secara karakter, pada dasarnya Aga memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dibanding kakaknya. Aga lebih mudah bergaul dan bersosialisasi, sementara Mas Amay lebih suka menyendiri. Namun, jika sebagai Si Penyendiri Mas Amay lebih cuek dengan penampilan, Aga justru berkebalikan. Ia sangat memperhatikan penampilannya. Ia juga lebih rajin mandi dan lebih suka wewangian.

Nah, mungkin rasa insecure-nya ini muncul karena ia sangat memperhatikan penampilan, yaa.. Memang, Aga tak selalu merasa dirinya jelek. Ada kalanya juga ia merasa keren dan percaya diri. Kapankah itu?

1. Saat Potong Rambut

Suatu hari, Aga diajak potong rambut oleh papanya. Ia happy bukan main, karena setelah dicukur rambut keritingnya bisa "hilang". 

Setelah potong rambut, kata suami, Aga sempat menolak ketika disuruh pakai helm, sebab ia takut rambutnya akan keriting lagi. 

Papanya tak kehilangan akal. Katanya pada Aga, "Justru kalau ngga pakai helm nanti bisa kusut rambutnya karena kena angin." 

Alhamdulillah, setelah itu Aga mau pakai helm lagi.

2. Saat Rambutnya Dicatok

Nah, selain saat rambutnya pendek (habis potong rambut), ada hal lain yang bisa membuat Aga merasa ganteng atau keren, yaitu pada saat dicatok. Ia mengenal catokan dari tantenya. Waktu itu tantenya iseng mencatok rambutnya, dan setelah melihat rambutnya di kaca, anak ini girang bukan main.

Karena katanya orang akan mudah menerima saran saat hatinya gembira, maka, saat Aga bergembira itulah saya berkata padanya bahwa rambut lurus itu bagus, rambut keriting juga bagus. Itu semua pemberian Allah yang harus selalu kita syukuri. 

Saya pun menunjukkan beberapa foto selebriti yang tipe rambutnya mirip dengan Aga, seperti Nicholas Saputra dan Bastian Steel. Nah, baru setelah melihat foto orang-orang ganteng itu, Aga jadi lebih percaya diri.

Sebelah kiri adalah foto Aga setelah rambutnya dicatok. Sebahagia itu.


Alhamdulillah, setelah drama insecure selama hampir satu tahun, sekarang Aga sudah jarang sekali mengeluhkan kondisi rambutnya. Terlebih lagi, saat ini ada materi pelajaran yang membahas tentang perbedaan. Ada yang kulitnya berwarna terang, ada yang gelap. Ada yang rambutnya lurus, ada yang keriting. Ada yang bermata lebar, ada yang sipit. Semua itu ciptaan Allah SWT yang harus kita syukuri dengan cara merawatnya sebaik mungkin. Rambut keriting tidaklah jelek, asalkan bersih dan rapi, malah bisa jadi ciri khas tersendiri.




Read More

Pengalaman Kirim Barang dengan Layanan Jempol dari Aplikasi Tiki

Saturday, August 14, 2021

 

Emak-emak berdaster emang bisa apa untuk membantu perekonomian keluarga? Hayo, siapa yang masih memandang sebelah mata pada emak berdaster? Setelah baca artikel ini, semoga tidak ada lagi yang menganggap remeh para emak, yaa, karena di zaman sekarang ini, peran emak-emak di sektor perekonomian ternyata ngga main-main.

Mengutip republika.co.id, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa kontribusi perempuan terhadap ekonomi Indonesia di tahun 2025 nanti bisa mencapai 135 miliar dolar AS atau setara Rp 1.944 triliun. We o we kan? Bahkan di sektor UMKM, 53,76% UMKM dimiliki oleh perempuan, dengan 97% karyawannya adalah perempuan. Kabar baik lainnya, di bidang niaga ekspor, perempuan Indonesia juga sudah memiliki daya kompetisi ekspor dengan pangsa pasar mencapai 14,4%.

Gimana? Emak berdaster ngga cuma bisa sein kanan belok kiri kan? 😂

Saya, meski belum sehebat emak-emak berdaster lainnya, tapi juga berusaha untuk bisa punya penghasilan sendiri. Sejak tahun 2014, saya mulai belajar menulis untuk menambah uang jajan. Meski di awal-awal hasilnya cuma "recehan", tapi melihat nama kita terpampang di media cetak, rasanya sungguh sangat membahagiakan. Dua tahun setelahnya, saya memutuskan untuk beralih ke blog, karena saat itu beberapa media cetak yang biasa saya sasar satu per satu mulai gulung tikar.

Selain mengisi waktu dengan menulis di blog, saya juga senang berjualan kecil-kecilan. Lumayan lah hasilnya, cukup kalo cuma buat beli mainannya anak-anak sih, hihi... Hal lain yang saya suka dari kegiatan ini adalah ketika mengantar pesanan, saya bisa bertemu dengan teman-teman sekaligus curi waktu untuk jalan-jalan. Maklum lah, sebagai Ibu Rumah Tangga, ruang gerak saya ya cuma di rumah saja. Maka dari itu, bisa keluar rumah dan bertemu dengan teman-teman meski hanya sebentar, rasanya sudah sangat bahagia.

Oya, tadi saya bilang, hal yang saya suka dari berjualan adalah ketika mengantar pesanan dan bertemu dengan teman-teman. Memang, selama ini pelanggan saya didominasi oleh teman-teman dekat, entah itu tetangga atau sesama wali murid di sekolah Mas Amay dan Dek Aga. Namun, terkadang ada juga sahabat-sahabat dari luar kota yang mau belanja di tempat saya. Jujur, hal ini membuat saya terharu, karena sebenarnya kalau mereka mau, mereka bisa saja belanja via marketplace kan?

Untuk sahabat-sahabatku pelanggan Toko Mama Kepiting (bisnis kecil-kecilan saya, saya beri nama Toko Mama Kepiting), terima kasih banyaaakkk... Semoga selalu sehat dan berlimpah rezeki, yaa... 😘😘😘

Mungkin ada yang penasaran, apa saja sih yang saya jual? 

Saya pernah berjualan cilok, mukena, jilbab, buku, dan setahun terakhir ini saya juga mulai menjual baju-baju anak. Berawal dari membeli baju lebaran untuk Mas Amay dan Dek Aga, saya malah jadi tertarik untuk menjualnya juga setelah tahu kualitas bahannya.

Cari Uang di Masa Pandemi
Bungkusan Paket yang Siap Dikirimkan


Kirim Paket Pakai TIKI


Belakangan, tak cuma baju anak, deterjen sampai pisau dapur pun saya jual. Apa aja lah pokoknya, yang penting halal. 

Emang ngga malu ya, jualan kayak gitu?

Selagi usaha yang kita lakukan adalah usaha yang halal, kenapa mesti malu? Gengsi doang ngga bisa bikin kenyang, duhai netizen.

Pernah ngga sih, semangat jualannya turun, trus pengen berhenti?

Pernah dong. Baru-baru ini bahkan. Saya off dari jualan sejak Ramadhan, dan baru mulai jualan lagi beberapa minggu terakhir ini.

Semenjak kasus covid19 meningkat, kemudian ada peraturan PSBB dilanjutkan PPKM, saya jadi kurang semangat berjualan. Selalu saja ada rasa khawatir tiap kali harus keluar rumah. Untuk pesanan teman-teman dekat sih, saya bisa minta mereka untuk ambil di rumah. Nah kalau yang memesan barang adalah teman di luar kota, gimana? Saya kan tetap harus ke ekspedisi untuk mengirimnya. Itulah mengapa akhir-akhir ini saya jadi jarang promosi dagangan via status WA lagi. 

Tapiii, semangat saya kembali muncul setelah saya tahu ada layanan JEMPOL dari TIKI.

Review Aplikasi TIKI

 

Kenapa harus TIKI, Mak? Pakai ekspedisi lain kan juga bisa minta dijemput?

Iya, benar. Namun, tanpa bermaksud membandingkan dengan ekspedisi lain, yang saya suka dari layanan JEMPOL ini adalah paket bisa dijemput tanpa ada jumlah minimum

Saya biasa mengirim paket lewat ekspedisi di dekat rumah. Suatu hari saya bertanya, adakah layanan jemput paket ke rumah? Mungkin karena melihat jumlah paket yang saya kirim saat itu cuma sebiji (namanya juga bisnis kecil-kecilan yang pelanggannya didominasi tetangga dan teman-teman dekat, ya kan?), mbak-mbaknya tanya balik ke saya, berapa jumlah paketnya. Karena saya orang yang cukup sensitif, saya anggap pertanyaan si mbaknya tadi sebagai bentuk penegasan, kalau minta dijemput ya mbok kirimnya yang banyak sekalian. Gitu.

Ya sudah, besok-besoknya saya ngga berani tanya lagi. Wkwkwk, tau diri.

Nah, setelah tau bahwa untuk memakai layanan JEMPOL dari TIKI saya tidak perlu khawatir dengan jumlah minimal paket, akhirnya saya memutuskan untuk #PakeTIKIAja tiap kali harus kirim-kirim pesanan ke luar kota.

Review layanan JEMPOL dari TIKI


Teman-teman kalau mau coba layanan JEMPOL juga, caranya gampang lho.

1. Download aplikasi TIKI

2. Buat Akun / daftar sebagai member dulu. Setelah mendaftar, nanti teman-teman akan mendapat email verifikasi seperti ini;

Review ekspedisi TIKI
3. Setelah akun terverifikasi, teman-teman bisa langsung menggunakannya.


Saya sudah beberapa kali menggunakan layanan JEMPOL dari TIKI. Pertama kali mencoba adalah saat Idul Adha lalu. Suami harus mengirim gambar ke Jakarta, tetapi karena terlalu lelah setelah lembur semalaman, beliau jadi galau mau membawa paketnya itu ke ekspedisi seorang diri. Apalagi saat itu tanggal merah juga, takutnya udah capek-capek sampe sana, eh ekspedisinya tutup. Kan bisa kuciwa...
 
Hari itu, saya kebetulan harus mengirim pesanan juga. Ingat bahwa TIKI punya layanan JEMPOL, saya tawarkan ke suami, mau ngga nyobain layanan JEMPOL ini? Kalau misalnya ngga diproses ya udah ngga apa-apa, wajar sih tanggal merah.
 
Suami setuju, yang penting baginya adalah gambarnya bisa terkirim.
 
Akhirnya, saya download aplikasi TIKI. Kemudian, saya membuat akun dengan mengisi nama, alamat, no HP, juga alamat email. Tak lama, ada email masuk yang berisi link untuk verifikasi akun.
 
Setelah akun terverifikasi, saya langsung membuka aplikasi dan memilih layanan JEMPOL. Selanjutnya, saya menetapkan titik penjemputan (pakai map), memilih jenis layanan, mengisi jumlah paket, isi paket, hingga pilihan untuk penjemputan mau dijemput dengan motor / mobil. 
 
Beberapa menit kemudian, ada telepon masuk, yang ternyata adalah Customer Service TIKI Solo. Saya kembali ditanya tentang detail paket yang ingin saya kirim, juga detail alamat penjemputan. Eh, bukan ditanya ding, tapi cuma memastikan aja. Saya juga cuma jawab, "Iya betul, iya betul", gitu.


Layanan JEMPOL dari TIKI
Layanan JEMPOL dari Aplikasi TIKI

 
Tentang alamat, meski rumah saya terletak di Kecamatan Colomadu dan masuk Kabupaten Karanganyar, tapi alhamdulillah masih masuk area penjemputan TIKI Solo.
 
Memang, saya harus menunggu sekitar 3,5 jam dari saat memesan layanan sampai akhirnya paket saya dijemput. Tapi itu bukanlah masalah, karena saya paham, penjemputan menyesuaikan dengan posisi kurir yang paling dekat dengan lokasi saya, yang pada saat itu pun para kurir sedang bertugas mengantarkan paket.
 
 
Layanan JEMPOL dari TIKI


Setelah paket sampai di kantor, saya mendapatkan pemberitahuan via WA. Dalam pesan WhatsApp tersebut, saya diberi informasi mengenai berat barang yang saya kirim, biaya, nomor rekening untuk pembayaran, hingga no resi paket yang saya kirimkan.
 
Nah, kelihatan kan, betapa besar paket yang dikirim suami saya. Itu isinya gambar proyek, wkwkwk... Sengaja ditaruh di wadah / kontainer plastik, supaya gambarnya aman dan tidak kelipat-lipat. Pantes aja suami saya males bawa sendiri paket itu ke ekspedisi. Udah lelah habis lembur semalaman, trus disuruh kirim paket, bayanginnya aja udah capek. Sungguh, kami terbantu banget dengan layanan JEMPOL dari TIKI ini.
 
Oiya, untuk pembayaran, kita bisa memilih apakah akan membayar secara tunai via Pak Kurir yang menjemput, atau via transfer. Saya sendiri memilih transaksi cashless supaya lebih praktis. Untuk besaran biaya yang harus ditransfer akan diinfokan kemudian.
 
Saya ngga tau hari itu ada promo apa, tapi saya dapat diskon 5% lho.. Lumayan kan.. 
 
Ngga cuma sekali saya memakai layanan JEMPOL ini. Terakhir beberapa hari lalu, saya pakai layanan ini lagi untuk mengirim pesanan. 
 
Sama seperti sebelumnya, saya order layanan JEMPOL via Mobile Apps. Beberapa menit berselang, Customer Service menelepon saya untuk menanyakan detail paket. Meski di Mobile Apps sudah ada isian jumlah paket dan lain-lainnya, tapi pihak CS merasa perlu memastikan ulang. Di sini saya juga ditanya, mau pilih produk apa untuk pengirimannya? Karena pelanggan saya tidak terlalu terburu-buru, saya pun memutuskan untuk menggunakan Regular Service untuk pengiriman.
 
Meski estimasinya kiriman akan sampai dalam 3-4 hari, tapi alhamdulillah paket saya sampai ke tangan pelanggan keesokan harinya. Mungkin karena dekat, ya, cuma di Sukoharjo dan Semarang soalnya.

 
Review layanan JEMPOL Tiki

 
Selain Regular Service, ada beberapa produk pengiriman yang TIKI punya, seperti;
 
1. SDS (Same Day Service) --> Jika teman-teman menginginkan barang yang dikirim bisa sampai di hari yang sama, pilih layanan ini saja. 
 
Jujur, saya jadi ingat usaha saya jualan cilok beberapa tahun silam. Saya pernah kirim cilok ke Bandung, estimasinya 2 hari (Cilok yang saya jual bisa bertahan 3 hari di suhu ruang), tapi kiriman cilok saya baru sampai ke tangan pelanggan 5 hari kemudian. Ya berjamur lah. Huhu, sedih poollll. Tidak hanya jadi mubadzir karena ciloknya udah ngga bisa dimakan, tapi saya juga harus mengganti uang pelanggan yang sudah membayar. Rugi 2x.

Buat teman-teman yang punya usaha berjualan frozen food, coba deh kirim pakai SDS-nya TIKI. Apalagi sekarang ada SDS KITA (Kuliner Nusantara) yang ongkos kirimnya cukup terjangkau juga.
 
2. ONS (One Night Service) --> Kirim barang hari ini, barang sampai keesokan hari.

3. TDS (Two Days Service) --> Sesuai dengan namanya, barang akan sampai 2 hari setelah dikirimkan.

4. ECO (Economy Service) --> Ini bisa dipilih kalau teman-teman menginginkan ongkos kirim yang ramah di kantong

5. INT (International Service) --> Kirim barang ke luar negeri? Bisa dong, TIKI gitu lho.. Ongkos kirimnya mulai dari Rp 100.000. Lumayan terjangkau kan?

6. TRC (Trucking Service) --> Pilihan pengiriman jika teman-teman ingin mengirim barang dengan dimensi lumayan besar dan beratnya lebih dari 10 kg.
 
 
Produk-produk TIKI

 

Kenalan dengan produk-produk TIKI, sudah. Lalu, soal layanan, apakah di TIKI cuma ada layanan JEMPOL doang? Oh, tentu saja tidak. TIKI memahami, di masa pandemi seperti saat ini, kita sebaiknya menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. Untuk itu, ada beberapa layanan yang TIKI sediakan untuk menyesuaikan dengan kondisi sekarang ini, seperti:
 
1. PUTAR (Jemput Antar)

Layanan PUTAR hampir sama dengan SDS (same day service). Bedanya, dengan layanan PUTAR, paket akan dijemput, diantar, dan akan diterima dalam beberapa jam saja. Hanya saja, untuk sementara ini, layanan PUTAR baru tersedia di Jakarta dan Bandung saja, yaa...
 
2. DRIVE THRU --> Untuk mengurangi kemungkinan kontak fisik, kita dapat mengirim barang dengan sistem drive thru. Jadi, tak perlu turun dari kendaraan deh saat kirim barang.
 
3. SERLOK (Seller Online Booking) 

TIKI SERLOK merupakan inovasi TIKI di masa pandemi yang didedikasikan bagi para online seller. Tujuannya adalah untuk memberikan berbagai kemudahan dan keuntungan lebih bagi para online seller, dalam melakukan transaksi pengiriman menggunakan produk TIKI.
 
Dengan mendaftar menjadi anggota TIKI SERLOK, teman-teman seller akan mendapatkan diskon hingga 18% lho. Keuntungan lainnya, seller juga akan mendapatkan fleksibilitas pembayaran H+2 menggunakan virtual account, fasilitas pick up gratis, hingga bonus rewarding seller. Waaah, lumayan banget. Tak hanya itu, seller juga akan memperoleh informasi dan mendapatkan kesempatan mengikuti berbagai kegiatan edukasi dan promo marketing yang diselenggarakan oleh TIKI.
 
Gimana? Tertarik untuk daftar? Saya pengen sih, tapi untuk saat ini, TIKI SERLOK baru tersedia untuk teman-teman seller yang berdomisili di Jakarta. Hiks... 

Makanya, ayo teman-teman yang di Jakarta, manfaatkan kesempatan ini. Caranya gampang kok, buka aja https://tiki.id/id/kemitraan dan langsung daftar di situ. Tenang, tidak ada batas minimal pengiriman harian kok. Jadi, seller kecil-kecilan macam saya juga bisa daftar. Yang penting punya toko online di Facebook dan Instagram.

Baik banget ya, TIKI... Pantas kalau dengan TIKI SERLOK, TIKI bisa meraih Top Innovation Choice Award 2021 sebagai Inovasi Layanan untuk Pengusaha Online.
 
 
 
 
layanan TIKI

 

TIKI JEMPOL, PUTAR, SERLOK, dan DRIVE THRU adalah layanan baru, hasil inovasi TIKI di masa pandemi.
 
Layanan lainnya masih banyak, gaes. Sebut saja Mobile Apps, seperti yang sudah saya coba. Ada pula asuransi, sales counter selama 24 jam, SMS resi, realtime tracking, hingga email notification. FYI, saat saya mengirim barang lewat layanan JEMPOL kemarin, saya mendapatkan email pemberitahuan bahwa paket kiriman saya telah dimanifes.


Review Ekspedisi TIKI

 
Oiya, hampir lupa, di masa pandemi, TIKI sangat ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Tak lepas dari 5M, TIKI menerapkan aturan seperti:
 
- Melakukan penyemprotan desinfektan baik di gerai maupun di gudang, juga pada paket-paket yang diterima dan yang akan dikirimkan.

- Menyediakan hand sanitizer di seluruh gerai dan gudang operasional, untuk digunakan oleh staf maupun pelanggan yang datang ke gerai.

- Mewajibkan para staf dan kurir untuk selalu menjaga kebersihan, dengan selalu menggunakan hand sanitizer atau mencuci tangan ketika memasuki area kerja.
 
- Mewajibkan para staf dan kurir untuk mengenakan masker.
 
- Memastikan kesehatan para staf dan kurir dengan melakukan pengukuran suhu badan dan akan memulangkan staf atau kurir yang melebihi suhu tubuh normal agar beristirahat. 

- Menjaga jarak aman antara staf atau kurir dengan para pelanggan ketika melakukan transaksi.

Dengan ikhtiar-ikhtiar yang senantiasa dijaga di atas, insya Allah ini jadi bukti bahwa TIKI tidak abai terhadap kesehatan karyawan dan pelanggannya. 
 
~
 
Beberapa kali menggunakan layanan JEMPOL dari TIKI, jujur saja saya merasakan banyak manfaatnya. Saya bisa hemat bensin, hemat waktu, hemat energi, juga hemat baju. Di masa pandemi seperti ini, meski keluar rumahnya hanya sebentar, tapi ritual bersih-bersih setelahnya itu juga sangat melelahkan kan? 
 
Thanks to TIKI pokoknya, karena beneran #MakePeopleHappy dan #BeraniBerubah dari yang takut jualan jadi berani jualan lagi. Nah, karena ulasannya udah puanjaaang sekali, saya akhiri dengan: Bismillah, mari kita semangat jualan lagi, siap-siap packing pesanan lagi, dan serahkan pengiriman paketnya pada TIKI. Ssst, udah ya, saya mau packing dulu, nih...







Daftar Bacaan:

- https://www.republika.co.id/berita/qxdexw318/ekonomi-indonesia-dan-emakemak-berdaster

- https://www.wartaekonomi.co.id/read279270/tetap-beroperasi-di-tengah-pandemi-covid-19-tiki-terapkan-langkah-langkah-preventif

- https://pressrelease.kontan.co.id/release/luncurkan-tiki-serlok-tiki-berikan-fleksibilitas-pembayaran-hingga-diskon-harga-bagi-online-seller



Read More