ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402), Laptop Ciamik untuk Bisnis yang Makin Naik

Thursday, June 30, 2022

 

Aga anak kedua saya yang berumur 7 tahun, suatu hari bertanya, "Kenapa di rumah kita ngga ada tokonya?" Ia kemudian menyebutkan dua nama temannya yang memiliki toko di rumah.

"Emang Aga pengen punya toko?" tanya saya.

"Iya. Kalau punya toko kan kita bisa punya uang banyak." Jawabnya polos. Oh, rupanya tujuannya tetap satu, yaitu punya banyak uang. Mungkin selama ini ia mengamati, orang-orang yang mempunyai toko sering terlihat memegang uang, karena hampir setiap saat ada transaksi jual beli.

Anak saya yang ini memang berbeda dari kakaknya. Kalau sang kakak seolah tidak butuh uang, anak ini justru di pikirannya hanya uang. Namun, meski kesannya "mata duitan", ia punya cita-cita mulia. Selain ingin membuatkan rumah yang ada tangganya (2 lantai) dan ada kolam renangnya untuk Mama Papa, ia juga ingin berbagi pada orang-orang yang membutuhkan. 

Masya Allah. Begitulah polosnya anak-anak, ya... Tapi dari obrolan itu malah saya jadi punya ide untuk berbisnis secara serius. Siapa tahu, kelak anak-anak bisa melanjutkan, ya kan?

Hobi Menulis Jadi Bisnis

Sementara ini, untuk bisa punya uang jajan sendiri, saya mencari uang dari menulis. Awalnya memang menulis karena hobi, tapi setelah ditekuni, alhamdulillah bisa mendatangkan rezeki.

Nah, sebagai penulis / blogger, saya juga ingin menjadi blogger yang berprogres, baik itu dari segi wawasan maupun kualitas tulisan. Saya paham, practice makes perfect. Ibarat orang yang sedang belajar menyetir, makin sering praktik, insya Allah akan semakin mahir. Begitu juga dengan menulis. Semakin rajin membuat tulisan, kita akan semakin lancar menuangkan apa yang kita pikirkan. Saya pun ingin begitu. Namun, kendalanya, saat ini saya belum memiliki laptop pribadi. Laptop yang saya pakai ini adalah milik suami.

Dulu saya punya PC, lungsuran dari suami. Tapi sudah setahun ini komputer tersebut rusak, tidak bisa dipakai lagi. Mau tidak mau, kami harus menggunakan laptop ini secara bergantian.

Kalau sedang ada pekerjaan, saya bela-belain begadang, supaya kegiatan menulis saya tidak mengganggu pekerjaan suami. Repotnya adalah jika suami harus ke luar kota, seperti beberapa waktu belakangan. Dua minggu lalu beliau ke Lampung selama 3 hari, akhir pekan lalu pun beliau ke Banyuwangi. Otomatis, laptop dibawanya serta. Kalau sudah begini, kegiatan menulis saya jadi terhambat. Menulis pakai hp? Duh, mata saya tidak kuat.

Saya Butuh Laptop, Agar Aliran Cuan Tidak Ter-Stop

Setiap bisnis memerlukan modal, begitu pula dengan seorang blogger, yang notabene berbisnis tulisan.

Memangnya, apa sih modal sebagai seorang blogger? Sebelum membahas modal sebagai seorang blogger, terlebih dahulu saya kutipkan pengertian modal menurut beberapa ahli.

Apa itu modal?

Jika mengambil pengertian dari Drs. Moekijat, modal adalah semua hal yang dimiliki oleh perusahaan, mulai dari uang tunai, kredit, hak dalam membuat paten, mesin untuk operasional, inventaris kantor, aset digital, properti, sarana dan prasarana usaha, brand, sumberdaya, dan semua hal yang berharga namun tidak bisa dibagi. 

Nah, untuk blogger, apa sih hal berharga yang tidak bisa dibagi? Mmm, mungkin wawasan, karakter tulisan, bahkan cara mengeksekusi sebuah ide. Setiap blogger pasti punya ciri khas sendiri-sendiri, ya...

Lalu, jika mengutip pengertian modal menurut KBBI, modal bisa diartikan sebagai sesuatu yang digunakan seseorang atau perusahaan sebagai bekal untuk bekerja, berjuang, dan sebagainya.

Hmmm, teman-teman pasti sudah bisa menebak kan, apa saja yang biasa dipakai oleh blogger untuk bekerja dan berjuang? Yup, Laptop!

Masalahnya, kalau laptop-nya saja masih ganti-gantian, kira-kira perjuangannya bisa optimal atau tidak? Hihi, pengen ngomong begini deh ke suami. ๐Ÿ˜‚

Laptop Idamanku

Suami adalah pengguna laptop ASUS. Mengapa beliau memilih ASUS, salah satu alasannya adalah karena dengan spec yang sama di kelasnya, harganya sangat bersaing dengan merek lain. Nah, karena saat ini saya merasakan juga bagaimana rasanya menggunakan laptop dari ASUS, saya jadi menginginkan laptop dari merek yang sama. 

Ada satu laptop impian saya. Dia adalah ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402). Apa yang membuat saya mengimpikannya? 

1. Sangat Ringan dan Ramping

Perempuan dan laki-laki memang berbeda. Jika pertimbangan pertama para bapak saat mencari laptop adalah segala tentang spesifikasi, maka bagi saya, penampilan adalah hal paling utama. Haha... Teman saya bahkan sampai geleng-geleng ketika tahu pertimbangan saya saat membeli handphone adalah karena warnanya cantik. ๐Ÿ˜‚

Nah, ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402) ini tampilannya cantik. Ramping dan Enteng alias ENak ditenTENG. Kebayang dong kalau laptopnya berat, bikin males bawanya kan?

ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402)

 

2. Tangguh

Saya, meski pada dasarnya adalah orang rumahan, tapi ada kalanya saya butuh keluar untuk koordinasi ini itu dengan teman-teman blogger di Solo. Saat berkumpul itu, terkadang kami sambil mengerjakan pekerjaan kami di komunitas. Untuk itu, saya membutuhkan laptop yang tangguh untuk dibawa kemana-mana. 

ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402) telah mengantongi sertifikasi uji ketahanan berstandar militer AS (MIL-STD 810H). Jadi, membawa laptop ini, saya tidak akan tertekan seperti saat membawa benda yang rapuh.

Biar yang rapuh hatimu saja, laptopku jangan... ๐Ÿ˜‚

Oya, anak saya dua-duanya laki-laki, dan keduanya kadang-kadang masih suka sembrono. Itu sebabnya kami masih suka cerewet, mengingatkan agar mereka berhati-hati. Bagaimana tidak? Kadang, gorden di rumah bisa lepas karena ulah mereka. Di lain waktu, sabun cair nyaris tak bersisa karena ditumpahkannya (entahlah bagaimana cara mereka pakai sabun itu). Pernah, televisi hampir ketumpahan air karena mereka menaruh gelas di dekatnya.

Kebayang kan, kalau kami punya laptop yang ringkih, mau bertahan berapa lama laptop kami? 

Kabar baiknya, ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402) dilengkapi dengan anti - spill pada keyboard, sehingga laptop ini bisa bertahan meski terkena tumpahan air hingga 330 ml.

Keunggulan ASUS ExpertBook B7 Flip

 
3. Flippable

Memang ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402) sangat layak disebut laptop bisnis, karena laptop ini memang sangat mendukung pekerjaan kita. Engselnya yang bisa diputar 360°, memungkinkan kita untuk bekerja tanpa adanya batasan.

4. Aman

Sebagai blogger, kita juga punya "rahasia" dan tentu penting untuk memastikan data bisnis kita aman. Nah, memakai ASUS ExpertBook B7 Flip, kita tak perlu kuatir data bisnis kita akan bocor, karena ASUS ExpertBook B7 Flip juga dibekali pelindung fisik yaitu privacy shutter pada webcam, yang berguna untuk menjaga keamanan privasi penggunanya.

5. Konektivitas

Blogger tidak bisa lepas dari koneksi internet, entah itu untuk mengunggah tulisan ke blog, mencari referensi untuk bahan tulisan, ataupun untuk mendesain gambar pendukung agar tulisan kita tidak membosankan.

Apalah kita tanpa koneksi internet, ya kan?

Nah, ASUS ExpertBook B7 Flip sudah dilengkapi dengan fitur yang dapat terkoneksi dengan jaringan 5G, sehingga kita dapat tetap terhubung di manapun dan kapanpun. Tentu saja hal ini sangat mendukung produktivitas kita.

Kelebihan ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402)

6. Performanya Kencang

Adalah sebuah masalah besar, ketika laptop yang kita gunakan sangat lemot. Bikin emosi, ya ngga sih? 

Tapiii, ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402) sudah diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xแต‰ graphics. Artinya, performa laptop ini dijamin kencang. 

Ahh, saya jadi membayangkan jika laptop ini berada dalam genggaman. Akan seproduktif apa Arinta, ya? Masihkah blognya tetap akan diisi 2x dalam sebulan? Wah, harus lebih sering dong, yaaa... Bismillah, semoga laptop ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402) akan segera hadir di tengah kami. Aamiin... ๐Ÿ˜



Read More

ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402), Dukung Pekerjaan Suami Agar Tak Boros Kertas

 

Sejak awal pandemi, suami bekerja dari rumah. Seluruh barang kantor seperti kursi, meja, komputer, lemari dan buku-buku, dibawanya ke rumah kami. Suami memutuskan untuk tidak memperpanjang sewa tempat untuk kantornya demi menghemat biaya operasional, karena seperti usaha-usaha yang lainnya, kantor suami pun harus berjuang untuk bertahan di tengah wabah yang melanda. 

Pak Yopie, suami saya, bekerja sebagai arsitek, salah satu bidang pekerjaan yang cukup terkena dampak pandemi. Bisa dipahami, karena di masa sulit seperti ini, orang-orang boro-boro berpikir untuk membangun atau merenovasi rumah. Lha wong untuk makan saja susah. Ya kan? 

Sebagai istri, saya mengerti, suami memikul beban berat di punggungnya. Tak hanya harus memikirkan diri sendiri agar tetap sehat dan bisa menafkahi anak istri, beliau juga mesti memastikan anak istrinya sehat baik jasmani maupun rohani. Saya bersyukur, suami cukup kuat dan tabah menghadapi berbagai kemungkinan yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.

Tahun pertama pandemi, entah sudah berapa banyak air mata yang tumpah. Di tengah ketakutan akan tertular covid-19, suami memberitahu bahwa kebijakan kantor sedikit berubah. Kini tak ada bonus per proyek, tak ada uang makan, THR  pun terancam tidak dibayarkan. Belum reda sedih itu, 2 Om saya berpulang dalam jeda waktu dua minggu. Subhanallah. Memikirkan itu, saya tumbang, stres dan sering didera ketakutan secara tiba-tiba. Namun, suami selalu ada untuk menyediakan bahunya, dan berkata bahwa kami akan baik-baik saja.

Tahun kedua, seiring dengan gencarnya program vaksinasi dan dilonggarkannya peraturan, perlahan-lahan kondisi ekonomi kami mulai membaik. Beberapa proyek yang sebelumnya ditunda, mulai ada pergerakan. Suami pun, punya beberapa proyek pribadi yang dikerjakannya di luar jam kantor. Oya, selama bekerja dari rumah itu, suami membuat channel YouTube untuk mengisi kegiatan. Alhamdulillah, ada beberapa klien yang datang setelah menonton video-video di YouTube-nya itu. Masya Allah...

Channel YouTube arsitek
Ini dia YouTube suami saya

Memasuki tahun ketiga, kami sangat bersyukur bisa melewati semua ini. Kehilangan demi kehilangan bisa kami lalui dan saat ini kami masih bisa tegak berdiri. Alhamdulillah tsumma alhamdulillah. Ini bukan hal yang mudah, tentu saja. Untuk bisa bangkit kembali, kami berempat (saya, suami, dan dua anak laki-laki kami) paham, kami harus saling menguatkan. 

Kini, kantor suami tak lagi "numpang" di rumah ini lagi. Awal bulan lalu, barang-barang kantor dibawa ke tempat baru. Saya lega, karena rumah kecil ini kembali lega. Hehehe... Ya, meskipun capek juga bantuin beres-beresnya. Karena meski barang-barang berukuran besar selesai dipindahkan, beres-beresnya ternyata belum selesai di situ saja. Saya mesti merapikan lagi kertas-kertas dan printilan-printilan yang berserakan.

O ouw...

Baru saya sadari, ternyata suami saya boros sekali dengan yang namanya kertas. Paham sih, sebelum mendesain lewat laptop atau PC, suami akan membuat sketsa awal. Kalau ngga sesuai, ganti. Ngga sesuai lagi, ganti lagi. Begitu terus, sampai kertas-kertas itu menumpuk.

Contohnya seperti ini nih...

Sketsa-sketsa desain

Ini belum semuanya, yaa... Yang lainnya sudah saya kemas di kardus tersendiri. Jujur, saya sampai sedih melihat kertas-kertas itu. Apalagi beberapa waktu terakhir saya sedang berusaha mengurangi sampah. Kalau sampah dapur sih sudah saya pisahkan dan saya masukkan ke komposter. Namun, sampah kertas seperti ini, akhirnya saya kumpulkan untuk kemudian saya berikan pada petugas kebersihan.

Baca: Tips Mengompos untuk Pemula

Supaya tidak jadi Eco Anxiety atau ketakutan kronis akan kehancuran lingkungan, saya berusaha untuk tetap tenang menghadapi sampah-sampah kertas itu. Saya paham, kehidupan suami sebagai seorang sketcher dan seorang arsitek memang tidak bisa dipisahkan dari kertas. Meski begitu, saya tetap berusaha mencari jalan keluar, supaya suami saya tidak "seproduktif" itu nyampahnya.

Baru berpikir begitu, saya melihat sebuah postingan di akun instagram @asusid

ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402)


Sekarang ada ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) yang sepertinya sangat cocok untuk suami yang memiliki mobilitas cukup tinggi. ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) ini dilengkapi stylus juga, tentu akan menjadi "alat kerja" yang pas untuk suami saya.

Desain Tangguh, Anti Rapuh

Selain memiliki tampilan elegan, ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) ini juga memiliki ketahanan berstandar militer dan sudah tersertifikasi (MIL STD-810H). Jadi, ketika dibawa bepergian, kita tak perlu kuatir laptop ini akan mudah rusak oleh goncangan. Cocok banget untuk Pak Yopie yang sering mengecek proyek di luar kota, bahkan tak jarang mesti blusukan ke hutan-hutan.

Nah, jika biasanya sesuatu yang tangguh-tangguh itu memiliki bobot yang tak ringan, ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) ini beratnya 1,61 kilogram saja. Cukup nyaman untuk ditenteng kemana-mana.

Kelebihan ASUS ExpertBook B3 Flip
ASUS ExpertBook B3 Flip

Konektivitas yang Komplit

ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) termasuk laptop dengan konektivitas yang sangat lengkap. Laptop ini sudah mendukung Wi-Fi 6 dan 4G LTE untuk konektivitas yang cepat dan portabel. Jangan kaget karena kita bisa menemukan slot SIM-card di laptop ini. Jadi, saat bepergian, kita tidak tergantung pada jaringan WiFi untuk bisa tersambung dengan jaringan internet. Kita tidak perlu repot-repot juga menghubungkan internet dari telepon seluler ke laptop.

Bukan hanya itu saja konektivitas yang tersedia. Di laptop ini juga terdapat port USB type-A, Thunderbolt 4 yang mendukung display / power delivery, juga HDMI dan bluetooth. Komplit pokoknya!

Keunggulan ASUS ExpertBook B3 Flip
Spesifikasi ASUS ExpertBook B3 Flip

Stylus yang Stylish

Nah, ini dia yang bagi saya paling menarik, karena tujuan saya memiliki ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) ini adalah agar suami bisa membuat sketsa tanpa harus menghabiskan banyak kertas.

Stylus pada ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) ini dilengkapi dengan baterai yang dapat diisi ulang secara otomatis saat disimpan di kompartemen yang terletak pada bodinya. Keren kan, yaa.. Jadi ngga ada cerita nyeketsanya berhenti akibat kehabisan baterai, karena saat disimpan di kompartemennya, si stylus ini otomatis akan ter-charge.

Stylus pada ASUS ExpertBook B3 Flip


Melihat spesifikasi ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402), bayangan saya, Pak Yopie akan lebih mudah membuat sketsa di sini. Kelak, sampah kertas bisa dikurangi. Wah... Baru bayangin aja udah bikin saya happy dan senyum-senyum sendiri. ๐Ÿ˜Š

Kalau sudah punya ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402), ngga ada lagi ceritanya nyeketsa di buku kayak gini. (Ini adalah tangkapan layar dari story instagramnya suami, yang beliau unggah saat dalam perjalanan menuju Solo dari Banyuwangi, tanggal 28 Juni lalu)

Alasan memilih ASUS ExpertBook B3 Flip


Kalau ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) sudah termiliki, saat meeting dengan klien, Pak Yopie bisa membuat sketsa di hadapan klien dengan cara yang lebih elegan, ngga pakai kertas lagi. Sketsa-nya juga bisa langsung dipresentasikan ke hadapan klien, karena sesuai namanya, "flip", ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) ini bisa dibolak-balik, diputar-putar hingga 360°.

Ngga hanya itu, ASUS ExpertBook B3 Flip ini dilengkapi fitur Eye Care, yang memungkinkan untuk meredam cahaya biru hingga 70% dan sudah mendapat sertifikasi low blue light dari di TUV Rheinland.

Dan mengingat bahwa area keyboard, touchpad, area sandaran tangan, dan sensor sidik jari merupakan area yang sangat rawan ditumbuhi bakteri, ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) ini pun melengkapi dirinya dengan Antibacterial Guard, yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri hingga lebih dari 99% selama periode 24 jam.

Kelebihan ASUS ExpertBook B3 Flip

Dengan kelebihan-kelebihan di atas, ngga salah kan jika saya mendambakan ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) ini untuk bisa mendukung bisnis dan pekerjaan suami? Terlebih lagi jika mengingat bahwa Laptop Bisnis ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) sudah diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xแต‰ graphics, yang mana telah dirancang untuk menghasilkan lebih banyak, lebih cepat, dan lebih mudah.

Oiya, sebagai informasi tambahan, ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) baru diluncurkan dan bisa kita dapatkan dengan harga mulai dari Rp 17.542.000. Bismillah, semoga impian memiliki ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) bisa terwujud, yaa... Aamiin.๐Ÿ˜Š

Spesifikasi ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) yang lebih lengkap, bisa teman-teman lihat di gambar di bawah ini:

Spesifikasi ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402)



Read More

My Liberation Notes; Catatan Pembebasan Seorang Introvert

Sunday, June 19, 2022


Pernah ngga terpikir, kenapa seseorang bisa menjadi sedemikian pendiam, bahkan bisa terlihat tenang saat menghadapi berbagai persoalan? Apakah ia benar-benar tak peduli dengan masalah yang menghampiri? Atau memang, ia tak punya daya untuk bercerita pada siapa-siapa, selain pada diri sendiri? 

~

Saat menjelajahi instagram, tiba-tiba sebuah potongan adegan di drama My Liberation Notes muncul. Saya langsung tertarik karena berdasarkan sinopsisnya, drama My Liberation Notes berkisah tentang seseorang yang memiliki kepribadian introvert. Kebetulan, saya tertarik dengan tema ini dan merasa agak related dengan tokoh utamanya.

Baca: Si Melankolis

My Liberation Notes berkisah tentang orang-orang yang mencoba berdamai dengan keadaan. Kita tahu, banyak hal terjadi di luar kendali kita. Jadi, satu-satunya solusi untuk tetap bahagia adalah dengan mengendalikan diri dan menciptakan kebahagiaan kita sendiri. 

Di sini kita akan paham, mengapa bagi sebagian orang, rasa bahagia itu sulit sekali ditemukan? Sudah jatuh bangun mencari kebahagiaan, tapi yang ditemui adalah kekecewaan yang berulang. Di sini, kita akan mengerti, bahagia itu (seringkali) tidak sesederhana yang orang bilang.


My Liberation Notes, drama korea tentang seorang yang introvert


Sekilas tentang My Liberation Notes

Pemeran Utama:

Kim Ji-won sebagai Yeom Mi-jeong
Son Seok-koo sebagai Mr. Goo
Lee Min-ki sebagai Yeom Chang-hee
Lee El sebagai Yeom Gi-jeong

Alkisah, ada sebuah keluarga yang tinggal di kota kecil bernama Sanpo. Selain bertani, sang ayah memiliki usaha pembuatan wastafel. Ia mempekerjakan satu orang karyawan yang sangat misterius. Orang-orang hanya mengenalnya dengan nama "Pak Gu". Tak ada yang tahu persis latar belakang Pak Gu ini. Dari mana dia berasal, apa pekerjaannya sebelum ini, mengapa dia bisa terdampar di desa kecil ini, semua masih misteri. Yang jelas, sang ayah sangat puas dengan hasil kerjanya. Nah, baik sang ayah maupun Pak Gu, keduanya adalah orang yang tak suka bicara. Jadi, mereka selalu bekerja dalam diam.

Keluarga ini memiliki 3 orang anak. Yeom Mi-jeong si anak bungsu, dan dua orang kakaknya; satu laki-laki, satunya lagi perempuan. Berbeda dari dua kakaknya yang "berisik", Mi-jeong dikenal sangat tertutup. Dia hanya akan bicara ketika ada orang bertanya. Saking tertutupnya, ia tidak tertarik untuk bergabung dengan klub-klub di kantornya.

Lahirnya Klub Pembebasan / Liberation Club

Ternyata, Mi-jeong tak sendirian. Ada dua orang lain yang juga tak ingin bergabung dengan klub-klub yang disediakan kantor. Karena berulang kali dipanggil oleh bagian "Support Center" di kantornya dan tak henti-hentinya ditawari aneka klub, mereka bertiga akhirnya membuat klub mereka sendiri. Klub Pembebasan atau Liberation Club namanya. Tujuan klub ini adalah untuk mendukung anggotanya merasakan kebahagiaan dan menemukan kebebasan yang mereka impikan.

Liberation Club - My Liberation Notes

Ada tiga hal yang menjadi prinsip utama klub ini, agar lebih mudah mengevaluasi hidup secara jujur;

  •  Tak akan berpura-pura bahagia
  •  Tak akan berpura-pura menderita
  •  Menjadi lebih jujur (pada diri sendiri)

Selain itu, di Klub Pembebasan ini mereka tidak boleh memberikan saran, pun tidak boleh menghibur satu sama lain. Mau ngasih saran juga gimana, wong masing-masing punya masalah yang tak kalah beratnya.

Orang-orang introvert memang gitu, yaa... Terlihat diam, padahal mereka sering bicara dengan diri sendiri. Terlihat tenang, padahal banyak sekali yang dipikirkan.

Mi-jeong misalnya, ia mengalami banyak hal yang tak menyenangkan, seperti perlakuan atasannya di kantor yang selalu marah-marah dan memandang rendah, juga kekasihnya yang berutang menggunakan namanya, tapi tidak mau bertanggung jawab. Bahkan kekasihnya itu malah kembali ke mantannya. Semua hal buruk itu ia pendam sendiri. Keluarganya tak ada yang tahu jika di kesendirian ia sering menangis. 

Baca: Si Penyendiri

Kisah 3 Bersaudara dari Sanpo

My Liberation Notes, drama korea tentang anak introvert
 

Sebenarnya, bukan hanya Mi-jeong yang punya masalah. Kedua kakaknya pun sedang struggling dengan persoalannya sendiri-sendiri. Yeom Chang-hee, si kakak laki-laki, punya obsesi untuk bisa terbebas dari masalah finansial. Ia bahkan ingin pindah ke Seoul karena merasa tinggal di kota kecil seperti Sanpo sangatlah tidak menguntungkan. Jauh kemana-mana. Mau kerja aja, butuh waktu berjam-jam untuk ke kantor. Bahkan ia juga jadi putus sama pacarnya, karena pacarnya menganggap Chang-hee ini agak kolot. 

Sementara itu, Yeom Gi-jeong, si kakak perempuan, merasa hidupnya hampa karena tidak punya kekasih yang bisa dijadikan sandaran. Ia merasa tidak berharga dan sering insecure dengan penampilan.

Oya, 3 bersaudara ini setiap hari harus naik bus desa untuk menuju stasiun. Setelah itu, mereka akan menaiki kereta selama kurang lebih 1,5 jam untuk sampai di Seoul. Pulang kantor pun begitu. Kalau mereka tidak kebagian kereta terakhir, mereka harus naik taksi untuk sampai ke rumah. 

Jujur, saya jadi teringat masa-masa tinggal di Cilebut. Tiap hari naik KRL menuju Jakarta, waktunya habis di jalan juga. Nah, mungkin teman-teman yang tinggal di sekitar Bojong Gede, Cilebut, Bogor, paham banget rasanya menjadi anak-anak Sanpo ini. Hihi...

Drama korea tentang seseorang yang berkepribadian introvert

 
Seperti yang saya tulis di atas, drama ini mengisahkan tentang orang-orang yang ingin berdamai dengan permasalahan hidup. Ketiga anak ini, setiap memiliki masalah, tidak pernah menceritakan masalahnya pada keluarga. Mereka bahkan menyembunyikan semua luka itu agar tak membebani sang ibu. Sampai kemudian di episode 14, sang ibu pergi. Ia tertidur dan tak pernah bangun lagi. Benar-benar banjir air mata deh episode ini. Banyak yang menyimpulkan, sang ibu pergi dengan membawa kesedihan, karena bahkan anak-anaknya tak menjadikannya sebagai tempat berkeluh kesah. 

Lalu, adakah kisah cinta di sini?

Sebuah drama, tentu tak lengkap jika tak dibumbui kisah asmara. Ada kisah antara Gi-jeong dengan salah satu anggota Klub Pembebasan (yak, teman kantor Mi-jeong jadi kekasih Gi-jeong), juga yang paling seru, kisah asmara dua orang introvert; Mi-jeong dan Pak Gu.

Bagaimana ceritanya, kok Pak Gu bisa jadi kekasih Mi-jeong? Pak Gu kan pendiam, misterius, kalau bertemu dengan Mi-jeong yang juga pendiam, apa jadinya?

Nah, ini yang menarik. Mi-jeong bisa bercerita banyak dengan Pak Gu, pun sebaliknya, saat bersama Mi-jeong, Pak Gu jadi banyak omong. Meski tetap, Pak Gu masih menyembunyikan identitas aslinya. Ini salah satu scene favorit saya, ketika Mi-jeong curhat soal atasannya yang suka meremehkan dia, Pak Gu merespon dengan "lakik" banget.

Pak Gu, My Liberation Notes


Nilai Plus Drama Ini di Mata Saya

1. Drama ini benar-benar related dengan kehidupan kita. 

Tidak ada romansa yang berlebihan, yang kalau di drama lain tuh seolah sulit digapai gitu. Misal, saat Mi-jeong rindu dengan Pak Gu yang menghilang, ia mendatangi tempat yang pernah mereka kunjungi berdua. Kalau di drama lain, mungkin, akan dibuat cerita bahwa ternyata Pak Gu sudah menunggu di sana, karena merasakan rindu yang sama. Tapi ini tidak. Ya, tidak ada "keajaiban" seperti yang netizen harapkan. Hahaha...

Pun endingnya, meski berakhir bahagia tapi semua masih masuk akal. Biasanya nih, kalau ada atasan yang nyebelin dan sudah ketahuan selingkuh di kantor, pembuat cerita akan membuatnya terlihat sial. Lalu bawahan yang selalu direndahkan itu akan merasa menang dan puas karenanya. Tapi di sini tidak. Yeom Mi-jeong memilih keluar dari kantor itu untuk melanjutkan kehidupannya di tempat lain. Ia mencari kebahagiaan dengan caranya sendiri.

2. Meski ada kisah percintaan di sini, tapi drama ini tidak mengumbar adegan mesra.

Sejauh yang saya ingat, hanya ada satu adegan kissing di drama ini. Itupun hanya sebentar dan tidak terlalu diekspos. Untuk saya sih ini kelebihan, tapi mungkin bagi kalian yang suka dengan adegan-adegan yang bikin meleyot, ini sebuah kekurangan. Hihi...

Kalau kita bicara soal love language, maka love language-nya Pak Gu adalah mengajak makan, membuatkan mie, menjemput di stasiun, juga menjadi pendengar yang baik bagi Mi-jeong. 

3. Dari My Liberation Notes saya belajar;

- Bonding dengan anak adalah sesuatu yang penting dan harus diusahakan. Jika untuk bercerita dengan orang tuanya saja anak merasa enggan, berarti ada yang salah dengan pola asuh kita.

- Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Jadi, pergunakan semaksimal mungkin untuk saling membahagiakan orang-orang tersayang. Karena ketika satu orang saja pergi, segalanya bisa jadi sangat berubah.

- Kebahagiaan, meski terkadang sulit untuk diraih, tapi bisa diusahakan. Yang penting kita tidak menyerah begitu saja.

Baca: Heart Field; Usaha Saya Mengganti Kecewa dengan Rasa Bahagia

~

Saya akan menutup tulisan tentang drama My Liberation Notes ini dengan kutipan dari Thich Nhat Hanh, seorang penyair dan aktivis HAM dari Vietnam. 

"The amount of happiness that you have depends on the amount of freedom you have in your heart." ~ Kebahagiaan yang kita miliki bergantung pada jumlah kebebasan yang kita miliki di hati.



Read More

Ide Bisnis Modal Kecil Untung Besar

Friday, June 10, 2022

 

Libur kenaikan kelas sudah di depan mata. Kebanyakan dari kita biasanya sudah menyusun rencana, hendak liburan ke mana. Termasuk suami saya, beliau sudah bertanya, mau ngapain aja kita di liburan nanti. Sebagai menteri keuangan keluarga, tentu saya langsung berhitung, ada berapa tabungan yang tersisa? Maklum, lebaran kemarin kami menghabiskan cukup banyak anggaran. Jadi, untuk liburan kali ini, budget-nya sudah mepet banget. Hihi...

Tapi kan ngga mungkin juga, ya, 3 minggu libur tapi anak-anak ngga kemana-mana. Sudah 2 tahun dikurung, bosen juga rasanya.

Nah, gimana nih biar liburan nanti ngga mengganggu uang belanja? Emak harus putar otak kan... Saya pun mulai cari tau, bisnis apa yang modalnya kecil, tapi hasilnya besar dan cepat? Hahaha... Maruk, yaa... Hihi... Tapi ada lho, bisnis seperti itu.

Apa saja tuh, bisnis modal kecil tapi untungnya besar?

1. Jasa Penitipan Binatang Peliharaan

Membuka jasa penitipan binatang peliharaan ternyata cukup menguntungkan lho... Modalnya cuma tempat, kandang, dan tenaga plus kemauan untuk bersihin pup. Hihi... Bisnis ini biasanya akan sangat ramai saat libur hari raya, atau libur sekolah seperti saat ini.

Tentu saja bisnis ini kurang cocok untuk saya, yaa... Kan saya yang mau liburan. Hehe...

Btw, saya biasa menitipkan kucing juga saat menjelang mudik begini. Di Solo, tarif per harinya rata-rata antara 25.000 - 35.000, bahkan ada yang lebih mahal. Hmm, ada yang tertarik?

Penitipan Kucing

2. Jasa Pengetikan

Ah, ini saya mau deh! Ada yang butuh jasa ketik? Hubungi saya, yaa.. Hihi...

Jasa pengetikan modalnya cuma laptop, listrik, dan waktu luang. Saya ngga terlalu paham tarifnya sih, tapi biasanya dihitung per halaman. 

Kalau kalian tinggal di daerah yang dekat dengan kampus, kalian bisa coba usaha ini. Meski komputer atau laptop sudah seperti kebutuhan primer bagi para mahasiswa, tapi tidak semua mahasiswa beruntung memilikinya. Nah, dengan membuka jasa pengetikan seperti ini, kalian sekaligus bisa membantu mereka. ๐Ÿ˜Š

jasa ketik
Jasa Pengetikan, source: pixabay.com

3. Bisnis Jastip atau Jasa Titip

Ternyata bisnis ini potensial, gaes, apalagi untuk produk-produk yang banyak peminatnya. Saya pernah melihat seorang teman membuka jastip buku BBW (Big Bad Wolf). Buku-buku BBW ini punya segmen pasar sendiri. Biasanya, mama-mama muda yang anaknya masih batita, balita, atau di bawah 10 tahun, suka banget dengan buku-buku BBW yang memang berkualitas ini.

Pameran Buku BBW
BBW Books, source: Bisnis Tempo.co

Tentu kita harus melihat circle kita juga, yaa, untuk buka jastip ini. Kalau teman-teman kita rata-rata suka home decor, kita bisa buka jasa titip produk IKEA, Informa, dan semacamnya.

Buka jastip seperti ini insya Allah untung terus, karena barang yang kita beli bukan menjadi stok, melainkan sudah memiliki "tuan".

Oya, supaya dobel untungnya, teman-teman bisa mendaftar JNE Loyalty Card (JLC). Ini merupakan program keanggotaan yang ditujukan kepada pelanggan setia JNE, dan telah memiliki lebih dari 450.000 member.

Jika kita telah terdaftar sebagai member JLC setiap transaksi yang kita lakukan di sales counter JNE akan langsung dikonversi menjadi point JLC. Point ini nantinya dapat ditukarkan dengan berbagai pilihan hadiah berupa produk dan voucher, mulai dari gadget, perlengkapan rumah tangga, E-voucher, voucher ongkos kirim, serta produk menarik lainnya.

Voucher ongkir, untuk kita-kita yang berjualan online, tentu bisa mendukung bisnis kita. Para pelanggan pasti akan senang berbelanja di tempat kita, karena biaya kirimnya bisa kita tekan.

Oiya, dengan poin JLC ini kita juga bisa beramal lho.. Jadi, selain bisa ditukar dengan voucher dan produk, kita juga bisa melakukan donasi dengan point yang kita miliki. Wah, seru yaa...

Ngga cuma itu, setiap akhir tahun juga diadakan program JLC Lucky Draw yaitu program untuk member di mana member berkesempatan untuk menukarkan point JLC dengan nomor undian. Gimana? Tertarik untuk daftar JNE Loyalty Card? Caranya gampang kok. Cukup kunjungi website https://jlc.jne.co.id/ lalu lengkapi syarat-syaratnya. 

JNE Loyalty Card (JLC)

Nah, kalau sudah terdaftar, kita bisa mengintegrasikan JLC pada aplikasi My JNE. Setelah itu, kita bisa menggunakannya untuk cek tarif kiriman, cek JNE Nearby (JNE terdekat di sekitar kita berada), membeli pulsa atau kuota internet, membeli token listrik, hingga dompet digital dan pembayaran lainnya. Kompliiit pokoknya, semua ada dalam satu genggaman.

Tunggu apa lagi? Segera buka bisnismu, daftarkan juga dirimu di JNE Loyalty Card.๐Ÿ˜Š


Read More