Beberapa waktu lalu, kami kedatangan tamu. Tamu itu menginap di rumah. Entah mengapa saat malam tiba, Aga - bungsu kami yang baru 14 bulan - rewel terus-terusan. Saya sampai capek dan mengantuk karena kurang tidur.
Rewelnya Aga ini terus berlangsung bahkan hingga tamu tersebut pulang. Parahnya lagi, Aga jadi malas merangkak, malas berdiri, malas merambat, dan hanya mau digendong saja. Dia pun menjadi sangat manja, sedikit-sedikit menangis. Makan pun jadi susah.
Awalnya kami berpikir, apa Aga sakit? Tapi suhu badannya normal. Hingga suatu malam, saat suami baru pulang dari luar kota, Aga menjadi makin rewel.
"Apa Aga begini terus dari kemarin (saat suami pergi, pen)?" tanya suami saya.
"Iya," jawab saya. "Makanya Arin capeeeek banget." tambah saya lagi,
"Kenapa ya?" suami pun bertanya-tanya. Beliau juga capek dan bingung, karena tidak biasanya Aga seperti ini. Aga sulit sekali dihibur.
Hingga akhirnya suami tersadar, "Aga itu nangisnya nggak keluar air mata lho. Tapi teriak-teriak gitu, kayak diapain aja." Saya pun setuju dengan pendapatnya. Kami lalu paham, ini bukan masalah biasa.
Suami mengingat-ingat lagi, "Oh iya... Aga begini setelah dia nginap ya? Iya bener, dia itu habis dari tempat yang agak gawat memang. Dari sungai juga kayaknya." terangnya.
Setelah menemukan penyebabnya, kami pun sepakat untuk berdo'a. Hehe...bukannya kami tidak pernah berdo'a ya. Tapi berdo'a kali ini dengan meniupkannya di segelas air. Saya membaca surat al-fatihah tujuh kali, kemudian saya meminumkan air itu pada Aga.
Beres?
Belum.
Aga masih rewel.
Akhirnya, kami menyerah. Kami mencari pertolongan dengan menghubungi sepupu di Jogja. Dan benar, katanya memang benar ini ada pengaruh dari tamu kemarin. Tamu kemarin melewati tempat yang "gawat" dan energi negatifnya terbawa. "Itulah kenapa kalau habis dari pergi-pergi kita dianjurkan untuk berwudhu dan berdo'a sebelum masuk ke rumah, seperti yang diajarkan agama kita." tulisnya melalui BBM.
"Terus sekarang cara menghilangkan energi negatifnya gimana?" tanya suami.
"Ambil segelas air, beri segenggam garam. Bacakan surat Yaa Sin, surat An-Nass, Al-Falaq, dan Al-Ikhlas, Kemarin memang sudah dido'akan, tapi belum diberi garam kan? Graam itu fungsinya untuk mengikat energi negatif itu." sepupu saya menjelaskan. "Setelah itu, tambahkan air garam itu ke air mandinya Aga." jelasnya lagi.
Kami mengikuti saran sepupu saya itu. Percaya atau tidak, setelah mandi, Aga mau turun dari gendongan. Ia mulai merangkak, mulai berdiri, mulai merambat lagi, meskipun untuk makan nafsunya belum pulih benar.
Ini yang biasa disebut "sawan" oleh orang Jawa. Energi negatif itu yang membuat Aga lelah, sehingga kondisi fisiknya lemah, dan membuatnya rewel.
Jadi, jangan lupa ya, sebelum masuk rumah berdo'a dulu. Dan jangan lupa juga, berwudhu, atau minimal cuci tangan dan kaki. :)
Sudah tau belum do'anya? Ini dia do'a masuk rumah... :)
Read More
Rewelnya Aga ini terus berlangsung bahkan hingga tamu tersebut pulang. Parahnya lagi, Aga jadi malas merangkak, malas berdiri, malas merambat, dan hanya mau digendong saja. Dia pun menjadi sangat manja, sedikit-sedikit menangis. Makan pun jadi susah.
Awalnya kami berpikir, apa Aga sakit? Tapi suhu badannya normal. Hingga suatu malam, saat suami baru pulang dari luar kota, Aga menjadi makin rewel.
"Apa Aga begini terus dari kemarin (saat suami pergi, pen)?" tanya suami saya.
"Iya," jawab saya. "Makanya Arin capeeeek banget." tambah saya lagi,
"Kenapa ya?" suami pun bertanya-tanya. Beliau juga capek dan bingung, karena tidak biasanya Aga seperti ini. Aga sulit sekali dihibur.
Hingga akhirnya suami tersadar, "Aga itu nangisnya nggak keluar air mata lho. Tapi teriak-teriak gitu, kayak diapain aja." Saya pun setuju dengan pendapatnya. Kami lalu paham, ini bukan masalah biasa.
Suami mengingat-ingat lagi, "Oh iya... Aga begini setelah dia nginap ya? Iya bener, dia itu habis dari tempat yang agak gawat memang. Dari sungai juga kayaknya." terangnya.
Setelah menemukan penyebabnya, kami pun sepakat untuk berdo'a. Hehe...bukannya kami tidak pernah berdo'a ya. Tapi berdo'a kali ini dengan meniupkannya di segelas air. Saya membaca surat al-fatihah tujuh kali, kemudian saya meminumkan air itu pada Aga.
Beres?
Belum.
Aga masih rewel.
Akhirnya, kami menyerah. Kami mencari pertolongan dengan menghubungi sepupu di Jogja. Dan benar, katanya memang benar ini ada pengaruh dari tamu kemarin. Tamu kemarin melewati tempat yang "gawat" dan energi negatifnya terbawa. "Itulah kenapa kalau habis dari pergi-pergi kita dianjurkan untuk berwudhu dan berdo'a sebelum masuk ke rumah, seperti yang diajarkan agama kita." tulisnya melalui BBM.
"Terus sekarang cara menghilangkan energi negatifnya gimana?" tanya suami.
"Ambil segelas air, beri segenggam garam. Bacakan surat Yaa Sin, surat An-Nass, Al-Falaq, dan Al-Ikhlas, Kemarin memang sudah dido'akan, tapi belum diberi garam kan? Graam itu fungsinya untuk mengikat energi negatif itu." sepupu saya menjelaskan. "Setelah itu, tambahkan air garam itu ke air mandinya Aga." jelasnya lagi.
Kami mengikuti saran sepupu saya itu. Percaya atau tidak, setelah mandi, Aga mau turun dari gendongan. Ia mulai merangkak, mulai berdiri, mulai merambat lagi, meskipun untuk makan nafsunya belum pulih benar.
Ini yang biasa disebut "sawan" oleh orang Jawa. Energi negatif itu yang membuat Aga lelah, sehingga kondisi fisiknya lemah, dan membuatnya rewel.
Jadi, jangan lupa ya, sebelum masuk rumah berdo'a dulu. Dan jangan lupa juga, berwudhu, atau minimal cuci tangan dan kaki. :)
Sudah tau belum do'anya? Ini dia do'a masuk rumah... :)