Hai... Hai... Liburan ini ke mana aja, Temans? Saya kebetulan pulang ke Purworejo di tanggal 21 Desember kemarin, lanjut ke Majalengka 3 hari setelahnya. Dan kemarin, dari Majalengka kami jalan-jalan ke Bandung, untuk menengok sebuah destinasi baru di sana, yaitu The Great Asia Africa. Apa saja yang bisa kita temukan di The Great Asia Africa dan berapa tiket masuk ke The Great Asia Africa? Yuk, simak tulisan saya.
Pagi itu kami sudah bersiap-siap sejak sebelum shubuh. Maklum, perjalanan ke Bandung itu unpredictable. Ngga bisa diperkirakan berapa lamanya. Kekhawatiran akan macet, membuat kami bersiap-siap lebih awal.
Dari Majalengka, kami lewat tol Cipali dan keluar di Subang. Kami berhenti sejenak untuk menikmati sarapan di alun-alun Subang. Ada yang pesan Soto, Kupat Tahu Subang, juga Bubur Ayam. Semua sama harganya, Rp 12.000,- per porsinya.
Kupat Tahu Subang yang ternyata pakai bumbu kacang |
Setelah perut terisi, kami pun kembali melanjutkan perjalanan. Masya Allah, pemandangan di kanan kiri jalan indaaah sekali. Kami melewati kebun teh, dengan jalan yang berkelok di sana-sini.
Jam 9, kami sampai di Lembang. Di sini kemacetan itu terjadi. Sampai jam 10, jalanan masih merayap. Kami sudah pasrah, sepertinya keinginan untuk mengunjungi The Great Asia Africa harus direlakan. Suami bahkan sempat membuat plan B, yaitu mengunjungi destinasi lainnya.
Tapi alhamdulillah, kami bisa dapat tempat parkir juga, meski letaknya cukup jauh dan berada di luar area The Great Asia Africa. Ya, salah satu kekurangan dari The Great Asia Africa adalah area parkirnya yang sangat sempit. Jauh berbeda dengan Floating Market yang sudah memiliki area parkir yang sangat memadai.
Kami harus berjalan lebih dulu, sambil terus fokus agar tidak tersambar kendaraan yang lewat. Namun, kami masih cukup beruntung. Pengunjung lainnya bahkan harus menyambung dengan ojek, saking jauhnya jarak parkir mobil dengan tempat tujuan.
Setelah berjalan sambil ngos-ngosan, kami pun sampai di gerbang The Great Asia Africa. Di sana, petugas sudah siap dengan tumpukan tiket. Kami membeli tiket untuk 9 orang. Harga per tiketnya adalah Rp 50.000,- dan berlaku untuk usia dua tahun ke atas. Sama seperti di Floating Market, tiket tersebut dapat ditukarkan dengan minuman.
Masuklah kami bersembilan. Enam orang dewasa dan tiga anak-anak.
Sejak pintu masuk, orang-orang sudah berjubel. Penuh... Hmm, rupanya tidak hanya kami saja yang penasaran dengan isi dari The Great Asia Africa. Wkwkwk.. Kondisi seperti ini, bikin kegiatan motret jadi kurang nyaman, karena terlalu banyak orang di sana.
Kata suami, kalau tempat wisata dikelola secara profesional mah, jumlah pengunjung harusnya dibatasi. Tapi saya maklum sih, ya mungkin aji mumpung karena memasuki musim liburan, pengelola ingin dapat keuntungan yang sebesar-besarnya. Ya kan?
Apalagi, melihat kondisi di sana, ada beberapa bangunan yang belum selesai dibangun, tapi ini seolah memaksakan diri untuk dibuka. Ya mungkin karena itu tadi, mumpung musim liburan, pengelola ingin lekas dapat keuntungan. š
Mengutip informasi dari instagram @genpi.bdgraya, The Great Asia Africa melakukan trial opening sejak 22 November 2019. Sebelum melakukan grand opening, pengelola memberi diskon 50% bagi pengunjung, hingga tanggal 5 Desember 2019. Karena kami ke sana tanggal 26 Desember, jadi kami ngga dapat diskon, xixixi...
FYI, The Great Asia Africa adalah destinasi wisata yang mengusung konsep wisata edukasi budaya. Di sana, pengunjung akan diajak untuk melihat keragaman budaya di tujuh negara di benua Asia dan Afrika, lengkap dengan kuliner tradisionalnya. Ketujuh negara itu adalah Korea, Thailand, India, Jepang, Indonesia, Afrika, dan Timur Tengah.
Kita ke Korea dulu, yaa.. Tempatnya ada di paling atas.
Ada persewaan Hanbok jika kalian ingin mencicipi rasanya jadi Nokdu. Tahu Nokdu ngga? Itu loh, tokoh utama di drama The Tale of Nokdu. š
Tapi saya ngga mencobanya, karena area itu penuh sesak. Huhuhu... Budaya Korea lainnya yang bisa kita lihat adalah gerobak, kincir air, sampai alat pemenggal kepala. Hish...
Turun ke bawah, kita bisa menemukan tempat pembuatan kimchi. Ada banyak guci di tempat itu.
Turun lagi, kita sampai di Thailand. Entah ya, area Thailand tidak terlalu luas. Saya pun kurang tertarik ke area ini, dan memilih untuk meluncur ke bawah lagi.
Ini yang saya maksud dengan bangunan belum jadi di atas. Di sampingnya ada tempat persewaan baju Aladin.
Kita ke bawah lagi yaa.. Ke India saja gimana? Oya, buat kalian yang lapar, saya sempat mencicipi aneka gorengan di sebelah Jaipur. Ada beberapa saung juga yang bisa kita gunakan untuk beristirahat.
Mau ke toilet? Di dekat situ agak ke belakang, kita bisa menemukannya. Tempatnya tepat sebelum area yang penuh bunga. Sayangnya kami tak sempat ke sana.
Toiletnya sih bersih ya, mungkin karena masih baru juga. Semoga terjaga selalu kebersihannya, karena toilet yang bersih ada koentji kenyamanan pengunjung. Ada beberapa kaca juga di sana. Yang menyenangkan, airnya super dingin dan beniiing banget. Sukaaa...
Sudah puas main-main di India, kita ke Jepang, yuk!
Saya paling suka di sini. Ada banyak spot foto yang bisa dieksplor.
Untuk bermain Kingyo Sukui, kita perlu membayar Rp 10.000 per anak.
Sebenarnya masih ada area yang belum sempat kami sambangi, tetapi karena cuacanya sudah tidak mendukung, kami pun memutuskan untuk naik ke atas. Dengan nafas yang tersengal-sengal, sambil berkejaran dengan derasnya air hujan, akhirnya kami sampai ke atas juga. Kaki pegal, sampai dua hari pun belum hilang. š
Memang, ada lift yang bisa digunakan. Namun, antreannya banyak dan mengular, gaes. Butuh waktu lama untuk sampai ke atas.
Lift di The Great Asia Africa |
Buat kalian yang ingin ke sini, perhatikan hal-hal di bawah ini :
1. The Great Asia Africa berdiri di atas lahan seluas 5 hektare. So, pastikan kondisi kalian fit yaa.. Karena meski ada lift, tapi di peak season seperti sekarang ini, jumlah lift tidak sebanding dengan banyaknya pengunjung. Jadi, waktu menunggunya akan sangat lama.
2. Harga tiket masuk The Great Asia Africa adalah Rp 50.000,- per orang, dan berlaku untuk usia dua tahun ke atas.
3. Jangan lupa bawa payung atau jas hujan, yaa.. Di atas sebenarnya dijual jas hujan juga, kalau tidak salah Rp 10.000,- per piece. Kami tidak terpikir akan turun hujan, jadi kami tidak membelinya. Padahaaallll, hujan bisa datang tiba-tiba. Kayak rasa cintaku ke kamu. Iya, kamu. Hahaha...
Untuk kalian yang bingung di mana lokasinya, The Great Asia Africa berada tepat berhadapan dengan objek wisata Farmhouse Susu Lembang, Jalan Raya Bandung-Lembang, Desa Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Oke, selamat berlibur dan berjalan-jalan bersama keluarga, yaa.. Semoga liburanmu menyenangkan. š