Cemokot, Wedangan Nge-Hits di Klodran, Colomadu, Karanganyar

Saturday, March 30, 2019

Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu, Karanganyar

Sudah dua kali kami makan di wedangan baru ini karena lokasinya kebetulan tak jauh dari rumah. Cemokot namanya. Nama yang njawani dan mudah diingat. Cemokot berasal dari kata “cokot” yang berarti "gigit". Cemokot maksudnya gigit-able, alias mengundang rasa ingin menggigit. Jika teman-teman ingin ke sini, dari Tugu Boto – Klodran / Klinik Habil Syifa, belok ke barat, dan tak jauh dari situ, sekitar 100 meter di kanan jalan Wedangan Cemokot ini bisa kita temukan. 

Secara keseluruhan, harga makanan di sini cukup terjangkau. Bahkan terakhir kami ke sana, kami hanya merogoh sekitar 200an ribu untuk 6 orang dewasa dan 2 anak-anak. 200an ribu itu sudah dapat berbagai macam makanan, minuman dan cemilan, yang bikin kami kekenyangan.

Salah satu yang selalu kami pesan adalah cireng. Hanya dengan 8K saja, kita sudah bisa menikmati seporsi cireng, plus 4 macam cocolan. Oya, gambar di bawah ini bukan jumlah asli per porsi yaa.. Kebetulan, begitu ia datang, beberapa dari kami langsung melahapnya sebelum sempat difoto.

Cireng di Wedangan Cemokot. 8K.

Untuk makanan berat, berikut ini merupakan menu yang kami pesan.

1. Nasi ayam kremes

Kami pesan ini untuk anak-anak. Rasanya lumayan, enak lah, meski ngga bisa dibilang istimewa juga. Harganya 14K. Cukup murah untuk ukuran ayam sebesar itu.

Nasi Ayam Kremes, di Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu. 14K.

2. Nasi + Ayam Goreng Cemokot

Nah, sesuai namanya, menu ini sepertinya tidak akan kita jumpai di tempat makan lainnya. Tebakan saya, ini adalah menu khas Cemokot.

Ini enak banget. Pada dasarnya, menu ini sama seperti ayam goreng lainnya. Namun yang membuatnya unik dan semakin lezat adalah selimut atau toppingnya. Toppingnya ini terbuat dari telur yang dibuat menjadi semacam kremes. Dan kalau teman-teman perhatikan, ada butiran-butiran semacam jagung yaa.. Setelah saya coba, ternyata rasanya seperti kuning telur. Hihi..

Oya, untuk menikmatinya, teman-teman hanya perlu mengeluarkan uang sebanyak 16K. Murah lah, apalagi ayamnya cukup besar. Saya aja sampai kekenyangan.

Nasi + Ayam Goreng Cemokot, di Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu. 16K. 

3. Chicken Cheesy Lover

Kebetulan menu ini adalah pesanan suami, tapi saya sempat mencicipi ayamnya sedikit. Rasanya lumayan enak, suami saya sih suka, walau menurut saya agak kurang ngeju sih. Ekspektasi saya tuh, kejunya molor gitu, hihi.. Yakali, Rin, 16K pengen keju molor. 😂

Tapi untuk Cheesy Lover, you must try this!

Chicken Cheesy Lover, Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu, Karanganyar

4. Ayam Furai Cemokot

Nah, ini dia! Ini favoritnya Amay Aga, sampai-sampai kami pesan Ayam Furai ini seporsi lagi. Ayam Furai ini adalah ayam berbalut tepung yang ditusuk lalu digoreng, disajikan dengan saus tomat dan saus cabe sebagai pelengkap. Beneran, sama halnya dengan Cireng, seporsi doang ngga cukup.

Seporsi Ayam Furai Cemokot bisa kita nikmati dengan membayar Rp 10.000,-

Ayam Furai Cemokot, Wedangan Cemokot Klodran, Colomadu, Karanganyar

5. Nasi + Nila Cemokot

Saya ngga mencicipi menu ini, karena ini adalah pesanan Om Apip dan istrinya. Tapi seperti Ayam Goreng Cemokot di atas, Nila Cemokot ini berupa Nila goreng yang diselimuti topping berbahan telur. 

Saya penasaran lho, kira-kira gimana ya, cara membuat selimutnya? 

Nila Cemokot di Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu, Karanganyar

Makan sudah, sekarang minumannya yaa... Untuk minuman sih, standar lah, ada es teh, es jeruk, lemon tea, aneka milkshake, jahe hangat, dll. Tapi, saya mau nunjukin yang ini nih. Es Timun.

Asli, ini favorit banget. Seger. Harganya 7K, tapi ini termasuk murce karena ukurannya yang jumbo. Segelas es timun ini kemarin saya minum bergantian sama tante Opik dan Pak Yopie. Dan pada akhirnya yang lain menyesal, karena mereka cuma pesan minuman yang standar macam lemon tea dan es teh. Hahahahaha....

Kalau ke sini lagi, saya mau pesan minuman ini lagi. Semoga rasanya nggak berubah yaa...

Es Timun di Wedangan Cemokot, Klodran, Karanganyar

Sebenarnya waktu pertama kali ke sini, saya pesan nasi + oseng kikil, tapi saya belum puas dengan rasanya. Mie rebus pun masih belum memenuhi ekspektasi. Juga untuk nasi goreng ayam katsu, meski rasanya sudah cukup enak jika dimakan secara terpisah, namun jika dimakan bersamaan, rasanya bentrok di lidah. Tapi semoga jika teman-teman memesan tiga menu ini, rasanya sudah lebih baik yaa... 

Oya, jangan kaget jika saat makan, ada bau-bau tak sedap yang lewat. Soalnya di depan Wedangan Cemokot ini ada tempat pemotongan ayam. Tapi tidak selalu tercium koq baunya. Waktu pertama kali ke sini, saya tidak mencium bau apa-apa karena kebetulan kami ke sana ba'da maghrib.

Cuma, pas datang ke sana Kamis sore kemarin, bau itu muncul. Sepertinya memang sedang ada kegiatan di tempat pemotongan ayam itu.

View Wedangan Cemokot dilihat dari gazebo belakang

Daftar Menu di Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu, Karanganyar

Daftar Menu dan Harga di Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu, Karanganyar

Overall, Wedangan Cemokot di Klodran, Colomadu, Karanganyar ini recommended buat teman-teman yang ingin nongkrong atau makan-makan bareng keluarga. Makanannya enak-enak, tapi ngga bikin kantong jebol. Buat buka puasa juga oke tenan, lho! Ada dua gazebo untuk lesehan, ada juga deretan meja-kursi yang bisa dijadikan pilihan. Pilih makanan yang saya rekomendasikan di atas aja, insya Allah tidak mengecewakan. Akhir kata, selamat makan... :)




Read More

Balita Diajak Nonton Bioskop? Boleh, Asal...

Monday, March 25, 2019

Setelah menjadi orang tua, biasanya prioritas utama kita otomatis langsung berubah. Apa-apa yang penting anak dulu. Mau ngapain aja, mikirin anak-anak dulu. Mau nonton bioskop? Eits, tunggu dulu! Nonton bioskop sambil membawa anak-anak memang boleh-boleh saja. Tetapi, tentu ada hal-hal yang perlu diperhatikan.

Saya dan suami, terus terang, sudah lama sekali tidak menginjakkan kaki ke bioskop. Maklum, di Solo, saya dan suami sama-sama perantau. Jadi kami tidak punya keluarga yang bisa dititipi saat kami ingin jalan-jalan berdua saja.

Terakhir kali kami ke bioskop adalah di penghujung tahun 2013, saat si sulung berusia 2 tahun 9 bulan. Saat itu pun, film yang kami tonton adalah "Walking with Dinosaurs", bukan film romance, karena kami membawa anak. Kami belum ke bioskop lagi setelahnya, karena tak lama kemudian, si bungsu lahir ke dunia. Nah, karena saat ini si bungsu sudah berumur 4 tahun lebih, kami berencana mengajaknya menonton ke bioskop.

Wow, this is gonna be his first experience. Kami belum bisa membayangkan bagaimana perasaan Aga saat berada di dalam bioskop nanti. 

Poster Walking with Dinosaurs the Movie

Aga sih sudah sering menonton film, meski hanya lewat komputer. Tapi, kondisi di dalam bioskop kan sangat berbeda dengan di rumah.

Makanya, sebelum menonton film, saya mencoba menerapkan beberapa tips membawa anak ke bioskop berikut ini:

1. Pastikan Anak Benar-benar Siap

Ya, meski sudah sering menonton film di rumah, tetapi menonton film di bioskop adalah hal yang berbeda. Beritahu anak bahwa di bioskop, ketika film mulai diputar, maka lampu akan dimatikan. Suaranya pun akan sangat menggelegar, dan lagi, udara di dalamnya mungkin akan sangat dingin. Jadi, kita harus bersiap-siap dengan kondisi tersebut.

Oya, jika di rumah ia bisa bertingkah semaunya, di bioskop tidak demikian, karena di sana ada banyak orang. Jadi, beritahu anak-anak untuk berlaku sopan dan tidak berteriak-teriak karena bisa mengganggu orang lain.

2. Pilih Film yang Tepat

Ini wajib sih yaa.. Jangan sampai, demi memuaskan keinginan kita untuk menonton film di bioskop, kita mengabaikan hak anak untuk mendapatkan tontonan yang baik.

Cari film yang sesuai dengan usianya. Ya seperti kisah saya di atas, saya dulu memilihkan "Walking with Dinosaurs" untuk Amay, karena kebetulan dia sangat suka dengan dinosaurus. Padahal saat itu saya ingin menonton "99 Cahaya di Langit Eropa" dan suami ingin menonton film "Soekarno".

3. Pilih Tempat Duduk yang Dekat dengan Pintu Keluar

Ya, kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti kan? Bisa saja, karena anak tidak suka dengan film-nya, ia akan bosan lalu mengajak kita keluar. Atau, di tengah-tengah film ia mendadak ingin buang air. Bisa jadi kan? Karena udara di dalam bioskop yang dingin, biasanya membuat kita mudah beser.

Duduk di dekat pintu keluar, akan memudahkan kita membawa si kecil keluar, tanpa mengganggu pengunjung yang lain.

4. Sediakan Cemilan yang Cukup

Nah ini penting sekali. Untuk Aga, cemilan adalah salah satu hal yang bisa mengembalikan good mood. Hehe...

5. Ajak Si Kecil untuk Buang Air 

Sebelum masuk ke ruang teater, ajak si kecil untuk buang air terlebih dahulu.

6. Masuk Belakangan

Tidak perlu buru-buru masuk ke ruang teater, karena biasanya yang diputar adalah iklan dan trailer, yang mungkin akan membuat anak-anak bosan.

Yak, itu dia tips membawa anak ke bioskop.

Jadi, mau nonton apa besok?

Rencananya saya mau ngajak Mas Amay dan Dek Aga nonton Captain Marvel di CGV, sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 8. Pesen tiketnya via traveloka.com saja, yang mudah, nggak perlu antri juga. Wah, can't wait. Kira-kira, anak-anak bakal suka nggak ya? :)
Read More

Outfit Incaran untuk Lebaran

Tuesday, March 19, 2019

Puasa aja belum dimulai, tapi untuk lebaran, emak sudah sibuk memikirkan outfit apa yang akan dipakai. Duh Gusti, ampuni hamba yang sering lalai. 

Ide tulisan ini sebenarnya muncul karena saya, Mbak Ran dan Mbak Widut, sedang ngobrol-ngobrol tentang pakaian. Dari situ, secara kebetulan kami memiliki kebiasaan yang sama, yaitu membeli pakaian lebaran sebelum Ramadhan. Tujuannya apa? Supaya saat Ramadhan kami bisa fokus beribadah, tanpa terganggu kebutuhan-kebutuhan sepele semacam ini.

Jika Mbak Rani menulis tentang 4 Gamis Terfavorit - nya, saya mau menulis tentang gamis incaran untuk lebaran, karena gamis-gamis favorit saya sudah sata tulis di sini. Semua sudah muncul di instagram saya di @arinta.adiningtyas (follow yaa, haha), dan memang sering muncul di sana, karena koleksi gamis saya memang tak banyak. Jadi yang saya pakai memang itu lagi itu lagi.

Saya ini bukan termasuk orang yang sering membeli pakaian sebenarnya. Setahun paling hanya beli 2 pakaian saja, dan biasanya momennya ya saat menjelang lebaran begini. Makanya jangan heran kalau baju yang saya pakai itu lagi itu lagi. Hihihi... Maklum, saya bukan orang yang fashionable.

Untuk lebaran nanti, kemungkinan besar saya masih akan memakai gamis-gamis lama, karena meski mereka sudah bertahun-tahun bersama saya, sampai saat ini mereka masih menjadi favorit. Saya mah gitu orangnya, untuk pakaian, saya akan membeli yang benar-benar saya sukai. Saya nggak ingin uang yang sudah susah-susah saya kumpulkan, habis secara sia-sia. 


Nah, untuk tahun ini, saya sudah mengincar beberapa gamis. Tinggal ditimbang-timbang lagi berdasarkan harganya saja, hihi...


1. Dress dari Aska Label

Lilac Sabila dari Aska Label

Saya memang menyukai motif polos seperti ini. Tahun lalu, saya membeli gamis polos berbahan katun toyobo saat lebaran. Warnanya juga nggak jauh beda dengan foto di atas. 

Kalau saya beli gamis ini, kemungkinan besar saya akan diprotes oleh adik saya. Hahaha... Dia salah satu yang paling males kalau lihat saya pakai baju bernuansa pink lagi ungu lagi. Wkwkwk...

Habis gimana, namanya juga warna favorit, ya ngga? 


2. Dress dari Fattibile 

Danvy Long Shirt dari Fattibile

Nah, kalau yang seperti ini saya belum punya, hehe... Saya suka sih desainnya yang simpel. Dan sepertinya bahannya juga ringan dan adem. Sayangnya, harganya lumayan mahal untuk ukuran kantong saya. Kalau nggak salah sekitar 355K. Ya, ada harga ada rupa sih yaa.. Tapi uang segitu bisa dapat gamis toyobo 1 plus jilbab atau rok panjang kan, hihi... *emakirit

Tapi saya mau nyoba ajuin proposal ke suami dulu, siapa tau ntar doi mau beliin. Wkwkwk... Aamiin...


3. Sherly Dress dari Wearingklamby 

Sherly Dress dari Wearingklamby 

Dari penampakannya saja sudah kelihatan mevvah yaa... Tapi harganya ternyata nggak sampai 300K lho... Cantik ya, cuma lagi-lagi saya sudah punya dress yang mirip seperti ini, yang dibelikan mama mertua di lebaran dua tahun lalu.


4. Tunik motif garis-garis



Biar nggak dikira cuma suka gamis doang, ini nih, tunik yang saya banget. Saya tu memang suka banget sama motif garis-garis seperti ini. Tapi pernah waktu pengen beli gamis motif garis-garis, ee sama teman-teman dibilang mirip selimut, wkwkwk... Ngga jadi deh. Kalau tunik ini sih ngga kayak selimut lah yaa.. Cakep, adem gitu lihatnya.

Eh betewe, warna incaran saya koq antara biru dan pink / nude gitu yaa.. Hihi, iyaa, saya memang lagi suka warna-warna seperti ini.

Nah, nanti kalau sudah dapat gamis atau tuniknya, tinggal beli jilbab segi empatnya deh. Di tulisan yang lalu, saya sudah ceritakan ya, apakah saya tim pashmina atau tim jilbab kotak. Ya, meski saya tak jarang mengenakan pashmina, tapi sejujurnya jilbab favorit saya tetap jilbab kotak. Apalagi kalau warnanya seperti di bawah ini. Ya Allah... Pengen tak beli semuanya!









Tuh, cantik-cantik banget kan... Bikin pengen beli juga ngga? Yang jelas sih, tips dari saya, pilih dan pakai pakaian yang sesuai dengan karaktermu. Pakaian yang mungkin bagus saat dipakai oleh orang lain, belum tentu bagus juga saat kamu pakai. Begitu juga sebaliknya. So, be yourself, find your own style!

Oya, meski tulisan ini mencantumkan berbagai merek / online shop / brand fashion muslimah yang nge-hits banget di Instagram, tapi tulisan ini tidak mengandung promosi lho yaa.. Saya memang suka dengan produknya dan ingin memilikinya. Hehe... Pokoknya, model yang saya cantumkan di atas itu Arin banget lah. Semoga bisa menambah referensi teman-teman yang sedang mencari inspirasi outfit buat lebaran nanti yaa... Tapi sebelum itu, semoga kita selalu diberi kesehatan dan rezeki yang barokah, agar bisa terus beribadah. Aamiin YRA. :*




Read More

Event Collaboration KEB & WARDAH, di The Alana Hotel, Solo

Sunday, March 3, 2019

Makmin KEB Chapter Solo

Minggu pagi, 17 Februari 2019 lalu, saya dan teman-teman Makmin KEB Solo sudah berkumpul di Aquamarine Room, The Alana Hotel, Solo. Meski beberapa hari sebelumnya saya terserang flu dan demam, tapi pagi itu alhamdulillah saya sudah merasa lebih sehat, dan siap melaksanakan tugas.

Di event kali ini, kebetulan saya diamanahi tugas di bagian pendaftaran peserta. Alhamdulillah, dalam waktu kurang dari seminggu, peserta terkumpul cukup banyak, sekitar 41 orang, meski masih kurang dari target sebelumnya yaitu 50 orang.

Tidak terlalu buruk lah ya, jika mengingat persiapannya yang juga sangat mepet.



Alhamdulillah, peserta juga terlihat sangat antusias, meski banyak di antaranya belum saling mengenal satu dengan yang lainnya. Ya, event yang memadukan beauty class dengan talk show bertema “Grooming Your Personality” ini memang terbuka untuk umum. Jadi, pesertanya berasal dari berbagai kalangan.

Sangat tepat jika talk show diadakan di awal, karena Mbak Octaria Kenes yang mengisi talk show, mampu menghangatkan suasana dengan materi yang dibawakannya. Apa yang disampaikan Mbak Ria kemarin, benar-benar menguliti kami, hihi... Tanpa sadar kami berucap, "Ho oh banget. Aku tipe yang kayak gitu."

Octaria Kenes

Oya, ada tips dan trik yang diberikan oleh Mbak Ria, agar kita bisa tampil fashionableApa saja itu?

1. Kenali pribadi kita. Apakah kita ini cuek, simpel atau modis?

2. Playing with your mirror. Semakin sering ngaca, kita pasti akan menemukan style baru yang nggak gitu-gitu melulu.

3. Manfaatkan baju lama. Ini adalah salah satu kiat untuk berhemat. Yang masih oke untuk dipadupadankan, pakai lagi saja.. Biasanya, pakaian-pakaian lama ini ada di tumpukan paling bawah. Luangkan waktu untuk bongkar lemari, yaa.

Jika ada pakaian yang entah dari ukurannya sudah tidak memungkinkan untuk dipakai kembali atau dari warnanya sudah kebanyakan stok, bisa dijual lagi lewat "garage sale". Tapi, pastikan kondisinya masih bagus, yaa... Hehe, jangan yang suda belel dijual, wkwk.. Dari garage sale ini, uangnya bisa kita pakai lagi untuk kebutuhan fashion kita selanjutnya.

Itu dia tips fashion dari Mbak Ria.

Dan ketika hari beranjak siang, AC di dalam ruangan makin terasa dingin, datanglah Mbak @deecintahh, MUA dari Solo. Olehnya, kami diajak berdandan. Jujur saja, meski katanya perempuan tak bisa jauh dari kata “dandan”, namun hal ini sangat jarang saya lakukan. Dandan sih dandan, tapi paling hanya pakai moisturizer dan bedakan. Selesai.

beauty class with Wardah

Makanya, ketika saya dihadapkan dengan micellar water, saya bingung, apa fungsi air ini? Baru ketika Opik, adik saya, menjelaskan saya jadi tahu kalau micellar water ini untuk membersihkan wajah. Wkwkwk... Don’t blame me, yaa... Mohon maklum, soalnya setahu saya, dulu ibu pakai milk cleanser dan toner untuk membersihkan make up. Ã°Ÿ˜†Ã°Ÿ˜†Ã°Ÿ˜†

Selanjutnya, setelah membersihkan wajah dengan micellar water, kami dibimbing untuk mengaplikasikan foundation. Sebelumnya, saya memakai “ALOE hydramild multifunction gel” dari Wardah sebagai pelembab. 

Sampai di sini masih lancar, hehe.. 

Setelah memakai foundation, kami diminta untuk memakai bedak. Ini juga masih gampang lah. Tapi, ketika tiba saatnya memakai eye shadow dan blush on, saya kemudian sadar bahwa ujian telah dimulai. Wkwkwk...

Ujian terberat adalah saat tiba giliran memakai eye liner. Ya Allah, saya sampai menghabiskan berlembar-lembar tissue. Untuk apa? Untuk menghapus air mata yang berulang kali keluar akibat kecolok berkali-kali. Hahaha... Untungnya di dekat saya ada Mbak Bella yang udah ahli dandan.

“Mbak, bukan kayak gitu makainya. Kayak gini...” kata Mbak Bella, sambil membimbing saya belajar memakai eye liner. Alhamdulillah, sekarang saya jadi tahu cara memakainya, xixixi... 

Ujian berat berikutnya adalah saat kami harus membuat alis. Meskipun alis yang saya buat belum bagus, tapi urusan membuat alis masih lebih mendingan daripada memakai eye liner. Setidaknya, memakai pensil alis tidak semenyakitkan saat memakai eye liner. Hihi...

Bener deh, adanya beauty class seperti ini sungguh bermanfaat untuk saya, yang beberapa hari sebelumnya sudah dikode oleh suami untuk dandan saat di rumah.


Saya  juga sangat bahagia, karena saya berhasil menemukan lipstik yang warnanya sangat pas untuk bibir saya. Sayangnya, produk ini tidak tersedia di booth Wardah kemarin, karena kata Mbak dari Wardah, lipstik yang ada di pallet yang digunakan untuk beauty class adalah produk lama, sedangkan yang dibawa saat event kemarin adalah produk-produk terbaru.

Wefie setelah beauty class 

Ya sudahlah... Mari kita cari di tempat yang lain, hehe.. Yang penting saya sudah tahu lipstik apa yang cocok untuk saya. 

Memasuki jam makan siang, The Alana Hotel Solo sudah menyediakan berbagai macam kudapan. Menunya enak-enak banget. Terima kasih, Alana. 

photo oleh Mak Ranny Afandi

Tidak hanya saya yang betah berada di Alana, Aga juga. Apalagi Aquamarine Room, tempat diselenggarakannya Event Collaboration kemarin, terletak di lantai dua di mana Kids Club dan kolam renang berada. Aga seneng banget dong... Beberapa kali dia mengajak Mamanya ke luar ruangan untuk menemaninya bermain di Kids Club. Ya, meski jadinya Mamanya ini tertinggal materi talk show yaa.. Tapi tak apalah...

Aquamarine Pool

Oya, Amay dan Aga pernah ikut acara di Kids Club lho. Baca Grand Opening Kids Club di The Alana Hotel, Solo untuk tahu info detailnya.

Anyway, thanks to Alana, thanks to Wardah, and thanks to all the participants who have made this event run well and very exciting. See you at the next event. ☺






Read More