Showing posts with label Hobi. Show all posts
Showing posts with label Hobi. Show all posts

Menumbuhkan Kecakapan Literasi Keuangan pada Anak Lewat Game Online? Memang Bisa?

Thursday, March 7, 2024


Saat ini, belajar dari kesalahan manajemen keuangan orang tua zaman dulu, semakin banyak orang yang sadar tentang pentingnya mengatur keuangan. Ilmu tentang literasi keuangan juga bertebaran di jagat maya. Namun, sebagai orang tua, tentu akan lebih bijak jika anak-anak juga mulai dikenalkan dengan literasi keuangan. Tujuannya, agar di waktu dewasa nanti mereka tidak kaget ketika sudah bisa menghasilkan uang sendiri.

Ingat tidak, di masa kecil dulu, kita hanya diajarkan untuk menabung, menabung, dan menabung? Peribahasa hemat pangkal kaya juga sampai melekat di kepala. Bahkan, “Menabung” sampai ada lagunya juga, yang dipopulerkan oleh Saskia, Geofanny, dan Eyang Titiek Puspa.

Saya rasa, jarang sekali ada orang tua yang mengajari bagaimana menghasilkan uang dan mengelolanya. Termasuk orang tua saya pun tidak. Saya tahunya cuma sekolah yang pinter, biar mudah dapat pekerjaan. Semakin pinter, semakin banyak gajinya, semakin banyak kemungkinan membeli barang-barang yang kita inginkan.

Buat teman-teman yang sejak kecil sudah diajari cara mencari uang dan mengelola hasilnya, tolong komen di bawah dong. Saya pengen sungkem sama orang tuanya. Luar biasa soalnya.

Lalu, Mengapa Literasi Keuangan Penting Dikenalkan pada Anak?

Sebelumnya, tentu sudah paham ya, apa itu literasi keuangan?

Ya, literasi keuangan adalah kemampuan untuk mengelola finansial secara teratur dengan sejumlah ilmu pengetahuan dan keterampilan, agar mampu mencapai kesejahteraan hidup.

Literasi keuangan merupakan salah satu dari enam literasi dasar yang perlu dikuasai oleh anak-anak, selain literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, serta literasi budaya dan kewargaan.

Literasi keuangan penting dikenalkan pada anak-anak sejak dini, sebab dengan literasi keuangan yang baik, anak akan:

  1. Mampu mengelola dan mengatur keuangan dengan baik.
  2. Mengalokasikan keuangannya secara lebih terencana.
  3. Menciptakan kondisi keuangan yang sehat dan seimbang.
  4. Mengurangi risiko menjadi korban penipuan keuangan.
  5. Dapat meraih kesejahteraan dan ketentraman dalam hidup.

Bagaimanakah Cara Menumbuhkan Kecakapan Literasi Keuangan pada Anak?

Sekarang ini, saya sendiri masih belajar bagaimana mengelola penghasilan dengan baik. Saya mulai menabung dana darurat dan sedikit-sedikit mulai berinvestasi.

Nah, untuk anak-anak, pelajaran tentang literasi keuangan tidak usah terlalu berat. Berikut ini beberapa cara menumbuhkan kecakapan literasi keuangan pada anak yang bisa dicoba.

1. Beri Pemahaman Mengenai Nilai Uang 

Anak perlu diberi pemahaman bahwa uang tidak datang begitu saja dan perlu kerja keras untuk mendapatkannya. Dengan begitu, anak akan lebih menghargai keberadaan uang, dan tidak boros dalam membelanjakannya.

2. Beri Contoh yang Baik dalam Mengelola Uang

Biasanya, saya membagi “gaji dari suami” dalam amplop-amplop kecil. Ada pos untuk SPP, membayar satpam, sampah, arisan, tabungan, sedekah, dan kebutuhan sehari-hari. Dari sini, anak akan belajar tentang skala prioritas. Anak juga akan belajar membedakan apa itu kebutuhan dan apa itu keinginan. 

Sedikit cerita, anak saya pernah melihat bagaimana saya membagi kebutuhan-kebutuhan itu. Bagi saya, pemasukan dan pengeluaran keluarga bukan hal yang tabu untuk dibahas dengan anak-anak. Catat ya, dengan anak-anak. Bukan dengan orang lain, apalagi tetangga.

Namun, perlu disampaikan juga pada anak-anak bahwa penghasilan tiap keluarga berbeda-beda, begitu juga dengan kebutuhan atau pengeluarannya. Ini agar anak-anak bisa belajar mensyukuri apa yang dimiliki saat ini dan tidak membanding-bandingkan kondisi keuangan keluarga dengan kondisi keuangan orang lain.

3. Kenalkan Literasi Keuangan Lewat Permainan

Pernah bermain monopoli? Itu permainan yang bagus, lho! Sebab, dari monopoli, kita belajar tentang bagaimana berinvestasi. Bahwa dengan berinvestasi, kekayaan bisa tumbuh. Namun, ada kalanya, investasi mendatangkan kerugian. Di sinilah, anak akan belajar strategi mengelola keuangan.

Selain melalui permainan monopoli, anak-anak juga bisa belajar tentang literasi keuangan lewat game online. 

Saya baru menemukan tempat bermain game online yang sangat menarik, karena di sini tersedia beragam game online tentang Money Games yang selain menghibur, juga bisa menjadi sarana untuk anak praktik bagaimana mengelola keuangan, berinvestasi, dan lain-lain. 

Ragam Game Online yang Tersedia di Mortgage Calculator

Di Mortgage Calculator, tersedia puluhan game yang bisa dimainkan. Ada aneka game tentang jual beli property di Real Estate Games, game tentang menghitung belanjaan dan kembalian seperti saat bermain kasir-kasiran di Money Games, game tentang membangun bisnis berbasis pertanian di Farming Simulation Games, dan masih banyak lagi.

Ada 3 games yang saat ini menjadi favorit saya dan anak-anak. 

1. Real Estate Tycoon

Di Real Estate Tycoon, anak akan belajar tentang apa itu properti dan bagaimana berinvestasi dengan jual beli properti. Dari sini, anak akan tahu bahwa harga properti bisa mengalami naik atau turun. Dengan begitu, anak akan belajar tentang konsep investasi, yaitu membeli sesuatu di saat harganya masih rendah, kemudian menjualnya kembali di saat harganya naik, untuk memperoleh keuntungan.

Pada permainan ini, di level pertama, kita akan diberi modal awal sebesar $150 dan kita harus menumbuhkan aset hingga senilai $1000 dalam waktu 5 menit. Di level berikutnya, modal yang diberikan semakin turun, tetapi target asetnya semakin tinggi. Tapi jangan khawatir, waktu yang diberikan juga ditambah kok.

Game ini seru banget sih, karena di sini anak-anak harus fokus dan memusatkan perhatian mereka pada aset yang telah dibeli, sekaligus membagi pandangan untuk membaca tren yang selalu berubah. 

Game edukasi keuangan untuk anak

Game tentang saham yang cocok untuk anak-anak

Wow, senang banget ketika berhasil menang. Kita jadi kayaaa!! 😁

2. Farm Town


Game tentang edukasi keuangan untuk anak-anak


Farm Town ini juga merupakan game favorit saya dan anak-anak. Di sini, kita akan diberi modal untuk menumbuhkan bibit. Lalu, hasil panennya bisa dikumpulkan lalu kita jual. Dengan uang hasil panenan itu, kita bisa menambah bibit lagi, bahkan bisa membeli ternak untuk menambah penghasilan.

Melalui game ini, anak akan belajar konsep perputaran modal. Jadi, ketika berhasil panen atau ketika mendapatkan penghasilan, uang yang dihasilkan tidak langsung dihabiskan untuk foya-foya, tetapi ada yang ditabung, dan sebagian lainnya disisihkan lagi untuk menambah aset. Simpelnya, semakin banyak aset yang dimiliki, semakin besar kemungkinan menjadi kaya. 

Bagi orang dewasa, inilah penerapan dari membagi penghasilan menjadi tabungan, dan menggunakan sebagian lain untuk berinvestasi. 

3. Pizza Baker


Game edukatif untuk anak


Pizza Baker adalah game membuat pizza yang pasti disukai anak-anak, terlebih bagi anak perempuan. Di sini, kita harus membuat pizza sesuai dengan pesanan. Kita bisa melihat jenis pesanannya di gelembung pesanan di kiri atas.

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan game ini, yaitu sebagai berikut:
  1. Pilih jenis pizza crust yang benar.
  2. Tuangkan sause yang tepat di atas pizza.
  3. Tambahkan jenis toping tambahan yang sesuai dengan pesanan pelanggan.
  4. Ketika pizza selesai, klik pembuat roti beruang kutub agar mereka memanggang pizza yang telah kita buat.
  5. Jika ada kesalahan yang kita buat, kita bisa menyeret pizza tersebut ke ikon tempat sampah di bagian bawah & membuat pizza lagi.
  6. Setiap pizza yang terselesaikan dengan benar, akan menghasilkan pendapatan.
  7. Pizza harus diselesaikan dengan benar dan dimasak sebelum penghitung waktu mencapai nol atau kita akan kehilangan nyawa. Kalah 3 nyawa, maka permainan berakhir.
Game ini menuntut anak untuk fokus dan teliti. Kelak, mereka akan belajar bahwa untuk menjadi pengusaha yang sukses, kepuasan pelanggan adalah hal pertama yang harus dipenuhi.

Selain 3 games di atas, masih ada banyak lagi Money Games di Mortgage Calculator yang bisa dimainkan. Kita bisa pilih sesuka hati. Namun, jangan lupa untuk mendampingi anak-anak saat bermain, karena saat itulah kita bisa memberikan edukasi tentang keuangan pada anak-anak. 



Read More

Tips Mengompos untuk Pemula

Sunday, October 24, 2021

Sudah sekitar lima tahun ini saya mulai membiasakan diri memisahkan sampah organik dengan sampah anorganik. Ini semua bermula ketika Pak Sampah tidak datang selama satu minggu karena sakit, hingga mengakibatkan penumpukan sampah di depan rumah. Padahal, sebagai ibu rumah tangga yang tiap hari memasak, saya menghasilkan sampah dapur yang cukup banyak setiap harinya. Sampah-sampah itu, lambat laun menimbulkan bau yang sangat mengganggu. Maka sejak itu, dengan dukungan suami, saya mulai melakukan pemisahan sampah dan melakukan pengomposan.


Komposter Aerob


Foto di atas adalah komposter pertama saya. Suami membeli komposter ini dari sahabatnya yang saat itu pun baru mulai mengompos. Komposter ini merupakan komposter aerob, yaitu komposter yang memanfaatkan udara sebagai sumber mikroorganisme yang dapat membantu mempercepat proses pengomposan. Komposter ini menghasilkan komposter cair yang tidak berbau.

Karena komposter ini terletak di halaman yang tidak beratap, dan setiap hari digempur panas dan hujan, lama-kelamaan ia menjadi lapuk dan perlahan mulai hancur. Komposter ini pun hanya bertahan selama kurang lebih 3 tahun.

Untuk menggantikannya, saya membeli komposter ember. Sayangnya, tidak seperti komposter yang sebelumnya, komposter ini menghasilkan air lindi yang berbau. Setelah saya mencari tahu, kemungkinan penyebabnya adalah karena tidak adanya lubang udara di komposter ini.

Komposter Ember


Beberapa kali saya mendapat protes dari suami dan anak-anak. Mungkin sebenarnya tetangga juga ingin protes, hanya saja ditahan karena sungkan. Karena tidak enak hati (ya gimana ya, walaupun tujuannya baik, tapi kalau sampai merugikan orang lain / membuat orang lain tak nyaman, kan ngga benar juga), akhirnya kegiatan mengompos sementara saya hentikan. 

Namun, karena sudah terbiasa memilah sampah, saya jadi tidak tega membuang sampah organik bersamaan dengan sampah plastik. Saya pun belajar lagi cara mengompos yang mudah dan tidak menimbulkan bau.

Untuk teman-teman ketahui, saya belajar mengompos dari Instagram Bu D.K. Wardhani. Beliau adalah penulis buku "Menuju Rumah Minim Sampah". Saya mencoba menerapkan apa yang saya pahami dari postingan-postingan beliau selama ini. Jika selama ini saya mengompos dengan hasil kompos cair, kali ini saya mencoba mengompos dengan hasil kompos padat. 

Baca: Bersahabat dengan Sampah, Mencegah Terulangnya Tragedi Leuwigajah

Langkah-langkah Mudah Mengompos 


Pertama, teman-teman harus tahu istilah-istilah berikut ini:

1. Unsur Nitrogen : Sampah basah. Misalnya, bonggol atau batang sayur yang tidak ikut dimasak, kulit buah, atau rerumputan yang baru dicabut dan sisa-sisa tanaman yang dipangkas.

2. Unsur Karbon / Unsur Coklat : Sekam, dedaunan kering, tanah, serbuk gergaji, atau kertas kardus tidak bertinta. 

3. Bioaktivator : Teman-teman bisa memakai EM4, atau kalau mau buat sendiri, pakai saja air gula / air tebu / air cucian beras / air tape / air rendaman tempe / buah-buah busuk yang berair. Fungsi bioaktivator adalah untuk mengaktifkan mikroorganisme (pasukan pengurai) sehingga dapat mempercepat proses penguraian. 

Selanjutnya, langkah-langkah mengompos adalah sebagai berikut:

1. Siapkan starter

Starter Kompos
Starter Kompos

Starter Kompos
Starter Kompos

Saya pakai cara paling simpel, karena cuma punya tanah dan wadah. Kalau Bu DK. Wardhani memakai pupuk kandang juga, tapi di tempat saya agak sulit mendapatkannya. 

  • Siapkan wadah untuk mengompos. Untuk komposter ini teman-teman bisa memakai gerabah, ember bekas, pot, atau karung. Kalau teman-teman pakai gerabah, tidak perlu dilubangi yaa, karena gerabah sudah berpori. 
  • Taburkan unsur coklat: sekam / serbuk gergaji / daun kering
  • Tambahkan pupuk kandang (saya pakai tanah / media tanam yang saya punya di rumah)
  • Masukkan sampah organik buah-buah busuk atau kulit buah ke dalam komposter
  • Tutup dengan tanah lagi 
  • Sirami dengan bioaktivator (saya pakai air cucian beras) tapi jangan sampai terlalu becek
  • Tutup, agar terfermentasi dan tidak menguap

Diamkan starter ini selama 2-3 hari, selanjutnya bisa diisi dengan sampah dapur setiap harinya. 

2. Setiap teman-teman memasukkan unsur nitrogen, imbangi dengan unsur coklat sebanyak 2x lipat. Jadi misalnya sampah dapur yang dimasukkan adalah 1 baskom, maka unsur coklatnya (campuran tanah + sekam / serbuk gergaji / kertas kardus) minimal adalah 2 baskom. 

3. Lakukan pengadukan setidaknya 2-3 hari sekali agar komposter mendapatkan oksigen. 

4. Upayakan komposter selalu dalam kondisi lembab, tidak terlalu kering tapi juga tidak terlalu basah / becek. Untuk itu, siram dengan bioaktivator secara rutin, tapi juga dijaga agar tidak terkena air hujan.

Tips Agar Komposter tidak Bau
Komposter saya, memakai styrofoam bekas

Bagaimana Agar Komposter Tidak Berbau?

Dari yang saya pelajari, ada beberapa faktor yang membuat komposter berbau:

1. Tidak ada lubang udara. Ini terjadi pada komposter saya yang kedua, seperti yang saya ceritakan di atas.

2. Jarang diaduk. Di atas sudah saya tulis, tujuan pengadukan adalah untuk mensuplai oksigen ke dalam komposter. Kalau oksigennya kurang, kompos akan memadat tanpa ruang udara, dan akhirnya akan mengeluarkan bau amoniak. 

3. Kurang unsur coklat. Beberapa teman mengeluhkan komposnya berbau busuk. Rupanya, pemberian unsur coklatnya sangat kurang. Padahal, seharusnya perbandingan antara unsur nitrogen : unsur karbon minimal adalah 1 : 2

Setelah saya menjalankan dua metode pengomposan (cair dan padat), mengompos dengan cara seperti ini memang paling aman dan minim trauma untuk pemula, meski tetap punya kelemahan. Kelemahannya hanya 1 sih, yaitu boros tanah dan tempat. Agak jadi masalah untuk saya yang halaman rumahnya cuma seuprit. Hehe...

Mengapa Harus Mengompos?

Nah, kalau ditanya, kenapa kok hobi banget main kotor? Sebenarnya pada awalnya juga karena terpaksa, ya.. Tapi di balik semua keterpaksaan itu, ada banyak alasan mengapa mengompos itu menjadi sesuatu yang penting. Karena:

  • Menghasilkan pupuk sehat
  • Lingkungan lebih bersih
  • Mengurangi timbunan sampah di TPA

Baca: Mengompos, Upaya Penerapan Hablun Minal 'Alam

Komposter Aerob
Komposter Aerob. Infografis oleh Yopie Herdiansyah 


Nah, teman-teman, yuk kita peduli pada lingkungan mulai sekarang! Manfaatkan barang-barang bekas dan mulai pisahkan sampah organik dan anorganiknya juga. Ngga perlu beli komposter mahal kok untuk mengompos. Pakai gerabah, ember bekas, karung, atau pot yang besar juga bisa. Jangan dipikir susahnya, kotornya, baunya... Mulai dulu pelan-pelan dan buktikan bahwa mengompos itu tidak sesusah yang kita bayangkan. Semangat, yaaa... :)




Read More

Manfaat Baking Soda untuk Tanaman

Saturday, September 18, 2021


Kalau teman-teman mengikuti saya di Instagram, mungkin teman-teman akan mengetahui kalau hobi saya adalah bercocok tanam. Beberapa YouTuber yang menginspirasi saya antara lain Liziqi dari Tiongkok, juga Kimi dari Korea Selatan. Selain menampilkan proses menanam, keduanya juga membuat aneka masakan dari hasil bumi yang mereka tanam. Sungguh sangat menenangkan dan menyenangkan. Nah, baru-baru ini, saya juga menonton channel YouTube Kebun Indra Tarigan.

Baca juga: Manfaat Berkebun untuk Kesehatan Mental Menurut Ben dan Rara Sekar

Di channel YouTube Kebun Indra Tarigan, kita bisa belajar aneka tips yang berkaitan dengan berkebun atau bercocok tanam. Belum banyak yang saya tonton, tapi video-videonya berkisar tentang bagaimana agar tanaman buah yang kita tanam bisa berbuah lebat dan lezat. Menarik banget pokoknya, dan tentu saja sangat bermanfaat untuk saya yang masih newbie. Saya langsung ingin menerapkan tips-tipsnya untuk aneka tanaman yang ada di "kebun cilik menthik" depan rumah.

Manfaat Baking Soda untuk Tanaman

 

Baca juga: Tips Menanam untuk Pemula

Dari channel YouTube beliau juga saya akhirnya tau, baking soda memiliki banyak manfaat untuk tanaman. Saya tuliskan di sini, yaa... Kalau masih belum jelas, teman-teman bisa meluncur ke YouTube beliau.

Jadi, untuk teman-teman yang suka tanam-tanam, inilah manfaat baking soda yang perlu kita ketahui:

1. Sebagai pestisida organik yang kuat.

Cara membuat pestisida organik dengan baking soda: Campurkan 1 liter air + 1 sdm neem oil + 1 sdm baking soda + 1/4 sdm minyak cengkeh + 3 tetes sabun cuci piring

Saya belum pernah coba, tapi penggunaan sabun cuci piring konon memang bagus untuk mengusir hama. Resep dari bapak saya pun menggunakan sabun cuci piring + tembakau. Hanya saja untuk takarannya, saya kurang tau persis.

Dari resep dokter Indra Tarigan, kalau sekiranya teman-teman tidak memiliki minyak cengkeh, teman-teman bisa menggunakan beberapa butir biji cengkeh yang ditumbuk halus, kemudian langsung campurkan ke air 1 liter tadi.

2. Membunuh ulat yang menyerang tanaman sayur

Tentu sebel ya kalau sayuran yang kita tanam diserang ulat. Mau masak pun harus teliti banget bersihinnya supaya ulatnya ngga ikut kemakan. Nah, dokter Indra Tarigan membagi tips untuk menyingkirkan ulat pada tanaman dengan menggunakan baking soda.

Cara membuatnya: Campurkan 1 sdm baking soda + 1 sdm tepung terigu. Taburkan di sekitar tanaman yang terkena ulat. Insya Allah, ulat-ulat akan segera enyah dari tanaman kita.

3. Pembersih daun dari kotoran dan debu.

Ini cocok banget untuk tanaman hias ya, teman-teman. Tanaman bisa lebih sehat, daunnya juga lebih kinclong dan akan lebih mudah berfotosintesis.

Caranya gampang banget: Campurkan 1/2 sdm baking soda + 1 liter air. Semprotkan larutan ini ke daun-daun.

Baca juga: Dari Janda Bolong Hingga Sri Rezeki, Tanaman yang Sedang Populer Saat Ini

4. Sebagai penghilang bau pada kompos

Waaa, sayang sekali saya baru tahu tips ini. Beberapa waktu lalu saya sempat "ngambek" ngga mau ngompos lagi karena banyak yang mengeluhkan baunya. Saya memang mengompos dengan metode basah, dan air lindinya memang bau banget karena komposter baru saya ngga ada lubang udaranya, berbeda dengan komposter saya yang lama.

Menghilangkan bau pada kompos dengan baking soda


Saya tidak ngambek terlalu lama. Karena sudah terbiasa mengompos, rasanya aneh ketika saya bolos dari kegiatan ini. Ada rasa bersalah, gitu. Akhirnya, sekarang saya mengompos pakai metode kering. Cuma memang, metode ini sangat boros tempat, pun boros tanah, karena setiap 1 bakul sampah masuk, saya harus menyiapkan 2 bakul tanah / unsur coklat. 

Sebenarnya unsur coklat ini ngga harus tanah sih. Bisa diganti dengan serbuk gergaji, kardus tanpa tinta, sekam, atau daun kering. Tapi karena saya ngga punya serbuk gergaji atau sekam atau daun kering, jadi saya pakai tanah saja. Efeknya, komposter jadi cepat penuh.

Setelah tau manfaat baking soda ternyata bisa mengurangi bau pada kompos, saya mau pakai cara ini besok. Caranya gampang pun, cuma ditaburkan saja pada komposter, niscaya bau kompos pun akan berkurang.

5. Memperindah tanaman bunga

Dokter Indra Tarigan menunjukkan tanaman mawarnya yang subur dan memiliki kelopak yang besar-besar. Ternyata rahasianya adalah di pemberian garam Inggris dan baking soda. Buat teman-teman yang hobi tanam aneka bunga, tips ini bisa dicoba

Caranya juga gampang: Cukup campurkan 1/2 sdm baking soda dengan 1 liter air, lalu semprotkan pada tanaman.

Manfaatnya selain bisa menyuburkan bunga, juga bisa sebagai anti jamur.

Manfaat baking soda untuk tanaman bunga
Ini adalah tanaman anggrek peninggalan almarhumah ibu

6. Sebagai pembunuh rumput-rumput liar

Keberadaan rumput liar memang mengganggu, yaa.. Untuk menyingkirkannya, kita bisa menggunakan baking soda. Cukup taburkan baking soda ke rumput yang mengganggu, insya Allah rumput pun akan mati. Namun, teman-teman harus berhati-hati saat menaburkannya, jangan sampai langsung terkena pada tanaman kesayangan, supaya tanaman kesayangan tidak ikut mati.

7. Sebagai pembersih alat-alat kebun yang sudah berkarat

Caranya: Campurkan 2 sdm baking soda + 1 liter air + 2 sdm deterjen / sabun cuci piring

Cara ini tidak hanya untuk alat-alat kebun saja, ya, teman-teman... Untuk perkakas dapur juga bisa.

8. Merupakan zat yang tidak disukai siput atau bekicot

Baking soda juga merupakan zat yang tidak disukai siput atau bekicot. Untuk menghindarkan tanaman dari siput atau bekicot, cukup taburkan baking soda di sekitar tanaman. Niscaya siput tidak akan mendekat.

9. Sebagai penyegar bunga potong dalam vas

Nah, kalau teman-teman suka banget menggunakan bunga sebagai pewangi alami, teman-teman bisa pakai baking soda untuk menjaga kesegaran bunga di dalam vas.

Caranya: Campurkan 1/2 sdm baking soda + 1 liter air. Masukkan larutan ini ke dalam vas bunga yang akan dipakai. Teman-teman bisa langsung tambahkan bunga-bunga yang teman-teman sukai baunya. Selesai. Vas bisa langsung dipajang di meja. 😊


Nah, itu dia beberapa manfaat baking soda untuk tanaman. Yuk dicoba! 




Read More

Gemar Nonton Film Horor? Yuk, Ketahui Manfaatnya Bagi Kesehatanmu!

Thursday, February 11, 2021

 

Ternyata, Film Horor Bermanfaat Bagi Kesehatan
Sumber: pinterest.com

Setelah disibukkan dengan pekerjaan dan rutinitas padat saat hari kerja, nonton film bisa jadi kegiatan menyenangkan untuk mengisi waktu weekend. Ada berbagai genre film yang bisa kita pilih untuk menemani waktu santai. Nonton film horror mungkin bisa dijadikan pilihan. 

Film horor selalu identik dengan sesuatu hal yang menyeramkan, menakutkan dan menegangkan. Sehingga, tidak sedikit orang yang suka mengajak teman atau keluarganya untuk ikut menonton film horor bersama. Meski begitu, film horor tak pernah sepi peminat, bahkan semakin banyak yang penasaran dengan cerita di film horor.

Namun, kalian tahu ngga sih guys, kalau film horor bukan cuma memberikan suasana yang menegangkan saja, tetapi ada segudang manfaat baik dari menonton film horor untuk kesehatan tubuh. Penasaran apa saja manfaatnya? Yuk, cek di bawah ini!

Menurunkan Stres

Manfaat Menonton Film Horor untuk Kesehatan

Kalau kamu sedang merasa stres di waktu-waktu belakangan ini, coba deh nonton film horor. Selain menyenangkan, nonton film horor saat sedang stres juga bisa meningkatkan adrenalin pada tubuh, yang bermanfaat untuk mengurangi stres yang sedang kita alami. Kalau kamu nonton via gadget, coba deh pakai earphone Hippo. Dijamin bakal makin seru!

Baik untuk Kesehatan Otak

Manfaat Menonton Film Horor

Ini dapat terjadi karena film horor bisa memicu otak untuk melepaskan senyawa kimia seperti glutamat, serotonin dan dopamin. Tak hanya itu, saat menonton film horor ada adrenalin yang dilepaskan dan punya efek anestesi seperti obat yang sangat baik untuk kesehatan mentalmu, sebab bisa mengurangi tingkat stres yang kita rasakan.

So, kalau kamu sedang merasa tertekan atau sedang bersedih, coba pilih film horor untuk membantumu melepaskan segala emosi. Nyalakan laptopmu, dan jangan lupa siapkan headset Samsung andalanmu.

Membakar Kalori dalam Tubuh

Manfaat Menonton Film Horor Bagi Kesehatan

Selain dengan berolahraga, kita juga bisa membakar kalori dalam tubuh dengan menonton film horor, lho! Ini tentu bisa jadi solusi yang tepat buat kamu yang mager-an. 

Kok bisa? Jadi, ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa menonton film dalam waktu 90 menit, dapat membakar 113 kalori dalam tubuh. Ini setara dengan berjalan kaki selama 30 menit. Wow! Semakin seram dan menegangkannya film horor yang ditonton, maka semakin banyak pula kalori yang terbakar. 

So, untukmu yang ingin menghibur diri sekaligus menurunkan berat badan, kamu bisa mendapatkan keduanya hanya dengan menonton film horor.

Mengurangi Rasa Cemas dan Takut

Manfaat Menonton Film Horor Bagi Kesehatan

Film horor identik dengan sesuatu yang menyeramkan dan kerap membuat kita ketakutan. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa menonton film horor bisa mengurangi rasa cemas dan takut itu sendiri. Menurut Dr. Matthias Clasen, yang dilansir oleh Media Careful di sebuah wawancara Broadly, film horor membantu seseorang mengatasi kekhawatiran yang dialami. Hal ini membuat otak kita memiliki kesempatan untuk mengatasi kecemasan.

Tak hanya itu, ada juga studi yang mengungkapkan bahwa dengan menonton film horor, kita akan  lebih mampu mengendalikan rasa takut dan membangun rasa percaya diri.

Oya, aku punya channel horor favorit di YouTube, lho... Coba baca ini: 3 Channel Horor di YouTube Favorit Kayusirih

Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Manfaat Menonton Film Horor Bagi Kesehatan

Menonton film horor bisa meningkatkan kekebalan tubuh? Yup, seperti yang dikatakan oleh ahli imunologi dari University College London, Natalie Riddell, yang mengatakan bahwa hormon adrenalin yang didapatkan sebagai sebuah respon fight or flight ketika sedang menonton film horor, dapat merangsang kekebalan tubuh seseorang menjadi lebih kuat.

Saat menonton film seram, sel darah putih dan sirkulasi darah pun jadi lebih lancar, sehingga secara tidak langsung, hal ini dapat meningkatkan imunitas.

Jadi gimana, siap untuk nonton film horor?

Nah, tapi, meski memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, bukan berarti kamu harus sering-sering menonton film horor, yaa. Ingat, sesuatu yang berlebihan pun dapat memberikan efek buruk nantinya. Kamu harus tetap berolahraga dan mengonsumsi makanan yang sehat juga, okay? 😉



Read More

Tanaman Hias Ini Ternyata Bisa Menyerap Polutan Juga, Lho! Apa Sajakah Itu?

Tuesday, October 6, 2020

 

Teman-teman pasti sudah ngga asing lagi dengan Aglaonema alias Sri Rezeki, Sansevieria alias Lidah Mertua, Sirih Gading, juga Lidah Buaya dan Paku Boston, bukan? Selain sedang populer belakangan ini, tanaman-tanaman ini ternyata juga bermanfaat bagi lingkungan, lho! Yup, kalian ngga salah dengar kok. Benar, Aglaonema, Sansevieria, Sirih Gading, Lidah Buaya, dan Paku Boston ternyata bisa menangkal polusi udara.

Tanaman Penyerap Polutan


Omong-omong, ternyata polusi udara bukan hanya berasal dari asap kendaraan, asap pabrik, atau dari sampah industri dan rumah tangga saja. Senyawa-senyawa polutan yang berbahaya, juga terdapat di dalam rumah kita yang terlihat bersih. Beberapa benda di rumah kita bisa saja mengandung salah satu dari trio senyawa berbahaya yang bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dan teratogenik (dapat menyebabkan tumor), yaitu trikhloroethylen, benzena, dan formaldehid.

Sumber trikhloroethylen antara lain barang-barang yang dipernis, tinta cetak dan perekat seperti lem kayu. Sementara itu, barang-barang yang mengandung formaldehid antara lain tisu wajah, karpet, hingga asap rokok. Tak hanya formaldehid, asap rokok juga mengandung benzena. Senyawa yang mudah menguap ini juga terdapat dalam serat sintetis, cat warna, tinta, deterjen, plastik, dan karet. 

Ketika senyawa ini menguap dan bercampur dengan udara dan ikut terhirup dalam nafas kita, kita bisa mengalami sick building syndrome. Sindrom ini dimulai dengan terganggunya sistem kekebalan tubuh, yang ditandai dengan kepala pusing, bersin-bersin, hingga gangguan pernafasan. 

Waduh, kok seram ya? Tapi tenang, kita bisa mencoba mengurangi polutan di dalam rumah kita dengan tanaman-tanaman yang sudah saya sebutkan di atas.

Baca: Dari Janda Bolong Hingga Sri Rezeki, Tanaman yang Sedang Populer Saat Ini

Bagaimana cara tanaman mereduksi polutan? Caranya yaitu dengan menyerap senyawa itu melalui stomata. Setelah diserap, tanaman akan mengurai senyawa itu menjadi senyawa lain yang tak membahayakan. Selanjutnya hasil penguraian dikirim ke akar, dan senyawa itu akan disantap oleh mikroba yang bermukim di zona perakaran.

Terkadang, polutan dari udara langsung dikirim ke akar. Di sini, bakteri akan mengurainya menjadi zat yang tak berbahaya. Jadi, bakteri yang terdapat di zona perakaran menjadi kunci dari mekanisme penyerapan.

Oke, sekarang kita bahas satu per satu tanaman penyerap polutan, yaa...

1. Aglaonema (Sri Rezeki)


Aglaonema, Tanaman Penyerap Polutan
Aglaonema, Tanaman Penyerap Polutan

Aglaonema termasuk dalam 10 tanaman yang paling ampuh menyerap racun. Daunnya lebar, sehingga jumlah stomatanya pun banyak. Hal ini berbanding lurus dengan jumlah polutan yang diserap. Oya, tanaman ini direkomendasikan untuk mengatasi tingginya kadar benzana di udara. Aglaonema bisa dijadikan tanaman indoor maupun outdoor. Konon, tanaman ini juga mendatangkan keberuntungan lho. Kalian percaya?

Baca: Tips Menanam untuk Pemula

2. Sansevieria (Lidah Mertua)


Tanaman Penyerap Polutan
Sansevieria, from caratanam.com


Sansevieria alias lidah mertua juga dikenal dengan nama pedang-pedangan karena bentuknya yang panjang menyerupai pedang. Warnanya hijau dan terdapat bercak-bercak putih. Ada yang berborder putih, kuning, ada juga yang tak berborder.

Sansevieria efektif menyerap formaldehid, benzena, dan trikloroetana. Trikloroetana adalah senyawa yang berbahaya jika terhirup, tertelan dan terkena kulit. Senyawa ini dapat mengiritasi saluran pernapasan dan mata, dapat menyebabkan pusing, mual, sesak napas, bahkan hilang kesadaran.

Jika teman-teman memiliki anggota keluarga yang merupakan perokok aktif, ada baiknya memelihara tanaman ini dan menaruhnya di dalam ruangan. Kombinasikan dengan Aglaonema, supaya hasilnya lebih maksimal. 

3. Sirih Gading


Manfaat Tanaman Sirih Gading Bagi Kesehatan
Sirih Gading, from rumah123.com


Tanaman ini sedang banyak diminati akhir-akhir ini. Selain karena bentuk daunnya yang cantik berbentuk hati, harga tanaman ini terbilang murah dan sangat mudah perawatannya. Digantung cantik, ditaruh di pot biasa pun tetap menarik. Dijadikan tanaman indoor oke, outdoor pun oke, asal tidak terkena cahaya matahari secara langsung, yaa...

Tak hanya cukup sampai di situ, tanaman ini juga memiliki manfaat bagi kesehatan kita. Bukaaan, bukan untuk dikonsumsi, yaa, karena getah sirih gading dapat menyebabkan gangguan pada kulit. Bahkan jika daunnya dimakan, bibir dan lidah bakal terasa gatal dan pedih.

Lalu, apa saja manfaat sirih gading?

1. Bisa menyerap racun di udara.
Seperti bahasan kita kali ini, yaa... Sirih gading dipercaya mampu mengurangi sampai 53% dari total benzena 0,156 ppm, 67% formalin dari total 18 ppm, dan 75% karbonmonoksida dari total 113 ppm.

2. Memperlancar sirkulasi udara
Sirih gading dapat dijadikan tanaman indoor, bahkan meski hanya ditaruh di dalam media air sekalipun. Tanaman ini dapat menyuplai oksigen, sehingga di dalam ruangan kita tidak merasa sumpek.

3. Menenangkan kondisi psikologis
Adanya tanaman di dalam ruangan, secara psikologis mampu memberikan ketenangan bagi orang yang berada di dalam ruangan tersebut. Bahkan sebuah riset membuktikan bahwa keberadaan tanaman dapat meningkatkan produktivitas kerja. Udara bersih, asupan oksigen lancar, tentu memunculkan kebahagiaan. Suasana hati yang membaik, tak ada lagi stres yang mengganggu.

Wah, ternyata banyak sekali manfaat tanaman ini, yaa...


4. Lidah Buaya


Manfaat Lidah Buaya
Lidah Buaya, from id.asianparent.com


Saya yakin, tak ada yang tak tahu tanaman ini. Lidah buaya, tanaman yang bersifat sukulen (mengandung banyak air), mengandung getah dan lendir (gel), dan banyak digunakan dalam pengobatan tradisional. Tak hanya sebagai obat, lidah buaya juga dimanfaatkan untuk produk kecantikan.

Manfaat lainnya, lidah buaya ternyata bisa juga menyerap polusi udara di sekitar kita. Ia menyerap karbondioksida dan mengolahnya menjadi oksigen melalui proses fotosintesis. Senyawa berbahaya lain yang bisa diserap oleh lidah buaya adalah formaldehid. Lidah buaya cukup efektif menyerap senyawa ini karena seluruh permukaan daunnya baik atas maupun bawah mampu menyerap polutan.


5. Paku Boston


Paku Boston Penyerap Polutan
Paku Boston, from bibitbunga.com


Paku boston atau pakis boston adalah tanaman penyerap polutan paling efektif, terutama untuk senyawa formaldehid, benzena, trikloroetilen, dan karbonmonoksida. Tanaman ini mampu menyerap hingga 1.800 mikrogram formaldehid per jamnya. Luar biasa kan? Tentu hal ini didukung oleh permukaan daunnya yang lebar dan banyak, juga akar serabutnya yang juga lebat. 

Masih ingat kan, mekanisme penyerapan polutan yaitu polutan diserap oleh tanaman melalui stomata atau mulut daun lalu dikirim ke akar? Nah, karena permukaan daun paku boston ini lebar, tentu proses penyerapannya pun menjadi lebih cepat.

Yuk, pelihara paku boston di rumah, karena tanaman ini pun cukup mudah perawatannya. Paku boston bisa diletakkan di dalam atau di luar ruangan.

Baca Juga: Manfaat Berkebun untuk Kesehatan Mental Menurut Ben dan Rara Sekar

~

Nah, setelah mengetahui manfaat tanaman-tanaman di atas bagi lingkungan kita, apakah teman-teman ingin menanam tanaman-tanaman itu juga? Atau, ada yang sudah memiliki tanaman itu di rumah? Yuk, kita sebarkan informasi tentang tanaman penyerap polutan ini ke orang-orang terdekat, supaya udara kita semakin bersih dan lingkungan kita semakin sehat. :)


Read More

Manfaat Berkebun untuk Kesehatan Mental Menurut Ben dan Rara Sekar

Saturday, August 29, 2020

 

Saya sedang sangat menyukai segala hal tentang Isyana Sarasvati, terutama setelah ia menelurkan albumnya yang berjudul Lexicon. Dari situ, saya mulai mencari tahu segala sesuatu yang berhubungan dengan Isyana termasuk tentang suaminya yaitu Rayhan Maditra yang ia panggil dengan sebutan Mako.

Rayhan Maditra adalah seorang dokter yang punya ketertarikan terhadap kesehatan mental. Belum lama ini dia membuat sebuah channel di YouTube dengan nama Mako Talk.

Nah, beberapa waktu lalu, ia dengan sang kakak ipar yaitu Rara Sekar, dan juga suami dari Rara Sekar yaitu Ben Laksana, berbincang soal berkebun. Kalau teman-teman mengikuti kegiatan Rara Sekar dan suaminya di media sosial, pasti teman-teman tahu bahwa mereka berdua ini mempunyai hobi berkebun. Hobi ini mulai mereka jalani ketika mereka tinggal di Selandia Baru selama kuliah.

 

Manfaat berkebun untuk kesehatan mental
Kebun Ben dan Rara via instagram Rara Sekar

 

Lalu, menurut Ben dan Rara, apakah kegiatan berkebun yang mereka lakukan berpengaruh pada kesehatan mental?

Ini dia jawabannya! 


1. Berkebun dapat Melatih Fokus

Perkembangan teknologi yang sedemikian pesat, terkadang membuat pikiran cepat lelah. Pikiran yang lelah dan bertumpuk-tumpuk bisa berdampak buruk pada kesehatan mental kita. Berkebun adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjernihkan pikiran.

Menurut Rara, saat-saat berkebun merupakan kesempatan untuk menikmati keheningan. Dan dari keheningan itu kita bisa lebih memperhatikan apa yang ada di sekitar kita. Apa yang disampaikan oleh Rara diamini oleh Ben. Ben menambahkan bahwa kegiatan berkebun juga melatih fokus kita pada satu hal.

Manfaat berkebun untuk kesehatan mental
kebun Ben dan Rara, via instagram Rara Sekar

Seperti yang kita ketahui, anak-anak zaman sekarang, apalagi yang sedari kecil sudah akrab dengan gadget, rata-rata memiliki kesulitan dalam hal konsentrasi. Ya, mereka memang cenderung terbiasa untuk melakukan hal secara multitasking, tetapi justru inilah efek samping dari multitasking tersebut, yakni; tidak bisa fokus pada satu hal secara mendalam karena attention span-nya yang sangat singkat.

Kegiatan berkebun merupakan salah satu cara untuk melatih fokus, sehingga kegiatan ini sebaiknya diperkenalkan kepada anak-anak kita yang sehari-harinya sudah terpapar dengan gadget.

Baca: Tips Menanam untuk Pemula

 

2. Berkebun Menjadi Sarana untuk Practicing Acceptance (Belajar legowo)

 

Manfaat berkebun untuk kesehatan mental
Hasil panennya... 😍

Memiliki sifat perfeksionis atau selalu mengharapkan kesempurnaan, dapat menyebabkan frustrasi. Hobi berkebun, secara tidak langsung dapat melatih acceptance atau penerimaan, karena kegiatan ini sangat memungkinkan kita untuk menghadapi kegagalan. 

Tidak peduli seberapa baik kita melakukan perencanaan dan perawatan terhadap tanaman-tanaman kita, sesuatu yang unpredictable bisa saja terjadi, entah itu karena invasi serangga, cuaca buruk, hewan pengerat, dll. Maka dari itu, kata Rara, "Berkebun membuat kita belajar untuk lebih rileks terhadap ekspektasi."

Lambat laun, alih-alih mengatakan bahwa kita mengalami kegagalan (gagal tanam), kita justru memandangnya sebagai pelajaran.

Ah, jadi ingat sebuah lirik lagu yang ditulis oleh Isyana...

Jika kau tak dapatkan yang kau impikan

Bukan berarti kau t'lah usai

Jujur, di poin ini saya jadi merasa bahwa petani mungkin merupakan profesi yang paling "legowo", karena di dalam setiap benih yang ia tanam, ada kepasrahan terhadap "maunya" alam. Lalu saya membayangkan jika di kegagalan pertama petani-petani itu langsung kapok, kita-kita mau makan apa?

 

3. Berkebun dapat Melatih Fisik

Ah, ini mah ngga perlu dijelaskan panjang lebar, yaa... Saat berkebun, otomatis kita melakukan gerakan fisik. Dari sini, tubuh kita bisa memproduksi keringat. Melalui keringat-keringat itu, racun-racun dalam tubuh kita pun ikut keluar.

Selain itu, saat berkebun kita pun bermandikan cahaya matahari, bukan? Nah tuh, dapat vitamin D juga deh. 😊

Baca: Tanaman Hias Ini Ternyata Bisa Menyerap Polutan Juga, Lho! Apa Sajakah Itu?


4. Berkebun dapat Mengurangi Stres

Seperti yang sudah ditulis di atas, berkebun dapat menjadi sarana untuk menjernihkan pikiran. Saat berkebun kita merasakan hangatnya sinar mentari, sejuknya angin yang berhembus, juga tekstur tanah yang seolah menjadi terapi untuk indra peraba kita. 

Apalagi kalau hasil panennya seperti ini... Waaa, dijamin stres hilang, hati senang.

Manfaat berkebun untuk kesehatan mental
#rarabenhomegarden


5. Filosofi Pruning

Pruning adalah pemangkasan beberapa bagian tanaman yang tidak esensial, yang jika dibiarkan justru dapat menghambat pertumbuhan tanaman itu sendiri. Filosofinya, jika diterapkan pada diri kita sendiri, kita pun perlu melakukan pruning atau pemangkasan di beberapa bagian yang dapat merusak kesehatan mental kita. Misalnya, memangkas ingatan masa lalu yang membuat kita kecewa pada diri sendiri, memangkas rasa dendam, rasa malas, dll.

Wow...

Ternyata bisa sedalam itu, yaa...

Manfaat berkebun untuk kesehatan mental
#rarabenhomegarden via instagram Ben Laksana

 Di luar itu semua, tentu berkebun dapat menjadi sarana untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga. Jadi ingat kampung halaman di Purworejo sana. Hampir setiap rumah punya tanaman sendiri, entah itu cabai, terung, tomat, ketela pohon, pisang, tanaman rimpang seperti jahe, kunyit, kencur, lengkuas, dll. Untuk lauk pauk pun mereka memelihara unggas untuk diambil telurnya, dan sesekali disembelih untuk diambil dagingnya. Sehingga tidak aneh bila orang-orang desa bisa bertahan hidup meski penghasilannya minim, karena tanaman pangan dihasilkan dari kebun mereka sendiri. 

Ahh, semoga suatu hari nanti kami bisa balik kampung lagi dan kembali berkebun. Untuk saat ini kami harus bersyukur dengan tetap mengoptimalkan sisa lahan sempit di depan rumah. 😊


Read More

Tips Menanam untuk Pemula

Friday, July 31, 2020


Dua bulan belakangan, tulisan yang menjadi top search di blog kayusirih adalah ini: Dari Janda Bolong Hingga Sri Rejeki, Tanaman yang Sedang Populer Saat Ini. Saya sampai keheranan, karena jumlah penayangannya mencapai hampir 40% dari keseluruhan. Wah, rupanya hobi menanam sedang kembali menjadi tren saat ini.

Mungkin, salah satu faktor yang membuat hobi menanam kembali digandrungi adalah karena pandemi corona yang mengharuskan kita berkegiatan #DiRumahAja. Jadi sepertinya, karena ada banyak waktu di rumah, sebagian besar orang menggunakannya untuk merapikan rumah, merapikan taman, hingga akhirnya memiliki hobi baru yaitu menanam tanaman. Tentu saja, hobi menanam ini adalah sebuah tren positif, ya kan?

Melihat tren yang sedang berkembang saat ini, KEB tak mau ketinggalan. KEB mengundang Mbak Adawiyah Riwan yang merupakan founder @nanemtaneman untuk berbagi tips menanam di #KEBNgobrol.

Beberapa hari sebelumnya, di WAG Pengurus, Makpon Mira Sahid sempat berpesan kepada seluruh Makmin KEB, bahwa kami semua harus akrab dengan IG Live. Kami harus siap jika sewaktu-waktu harus menjadi host. Nah, melihat bahwa tema obrolan yang direncanakan salah satunya adalah tentang tanam-tanam, saya mengajukan diri. Mengapa?
1. Supaya segera bebas dari kewajiban, hihi...
2. Menanam adalah salah satu hobi saya.

Seperti yang saya tulis di atas, tulisan tentang tanaman yang saya buat bahkan menjadi popular post di blog ini dua bulan belakangan. Dan jauh sebelum ini, tepatnya di tahun 2014, tulisan saya tentang tanam-menanam juga dimuat di majalah Ummi. Xixi, narsis ya? Maafff... 😀





Kembali ke #KEBNgobrol...

Di kesempatan itu saya banyak menimba ilmu dari Mbak Upil, sapaan akrab Mbak Adawiyah Riwan. Salah satunya tentang tips-tips menanam untuk pemula.

1. Pilih tanaman yang murah dan mudah perawatannya


Sebagai pemula, kita latihan merawat tanaman dulu, yaa.. Karena namanya juga latihan, jadi pilih yang murah dan mudah dulu, supaya ngga nyesek banget kalau tanaman yang kita beli gagal tumbuh.

Murah atau mahalnya suatu tanaman memang relatif. Dan kalau sudah hobi, mau harga berapapun asalkan mampu ya ngga masalah. Tapi tetep aja sih, kalau sudah beli mahal-mahal lalu tiba-tiba mati, rasanya pasti sedih dan ngga rela, ya kan?

Nah, ini saya rekomendasikan tanaman yang murah dan mudah perawatannya.

Janda Bolong

Tanaman murah dan mudah perawatan untuk pemula
Janda Bolong

Terus terang saya sendiri masih bingung membedakan Monstera obliqua dengan Monstera adansonii, karena keduanya sangat mirip. Entah yang saya punya ini jenis monstera yang mana. Makanya, paling mudah memang menyebutnya dengan Janda Bolong saja. Hehe...

Perawatan tanaman ini sangat mudah. Bahkan, ditanam di vas dengan media air saja sudah cukup. Lihat, cantik juga untuk dijadikan tanaman indoor, ya kan?

Harganya juga ngga mahal kok. Waktu itu saya beli hanya Rp 20.000,- satu polybag.

Phillodendron

Phillodendron, tanaman hias untuk pemula
Phillodendron


Phillodendron, tanaman hias untuk pemula
Phillodendron

Tanaman ini juga mudah dalam perawatan, cukup disiram dan diberi pupuk saja. Untuk pemupukan, saya tidak punya waktu khusus karena saya sering lupa, hihi... Tapi alhamdulillah, so far tanaman saya baik-baik saja.

Soal harga, Phillodendron juga cukup murah, lho. Waktu itu saya beli hanya Rp 15.000,- saja. Murah kan?

Sebenarnya ada beberapa tanaman lain yang juga tergolong mudah dalam perawatan, seperti sansevieria alias lidah mertua, pisang-pisangan, lidah buaya, sirih gading, dll. Silakan dicoba ya, teman-teman...


2. Kenali Karakteristik Tanaman


Tips selanjutnya dari Mbak Upil adalah kenali karakteristik tanaman. Ada tanaman yang bisa berjamur / mati apabila mendapat air terlalu banyak, ada tanaman yang justru memerlukan banyak air. Ada tanaman yang senang dengan cahaya matahari, ada juga yang lebih suka tempat yang teduh. Jadi, sebelum membeli tanaman, sebaiknya cari tahu dulu bagaimana cara perawatannya.

Nah, itu dia tips menanam untuk pemula yang disampaikan oleh Mbak Upil. Yuk, mulai menanam! Selain bisa memperindah rumah kita, tanaman yang kita tanam juga dapat membantu memperbaiki kualitas udara di sekitar kita dengan kemampuannya menyerap polutan, meski kadar penyerapannya berbeda-beda.

Hobi menanam juga bermanfaat bagi kesehatan mental, lho. 


Kegiatan menanam dipercaya dapat membantu mengurangi gangguan kecemasan, mencegah depresi, memperbaiki suasana hati, juga membuat pikiran lebih fokus. Wah... Bener ngga sih? Ayo kita buktikan sama-sama! 😊



Read More

Yuk, Bercocok Tanam!

Monday, December 9, 2019


Ceritanya, beberapa waktu lalu saya pengen buat Gudangan alias Urap, yang oleh orang Purworejo bagian Lugosobo disebut Kluban. Nah, salah satu bumbu yang diperlukan adalah kencur. Tapi betapa kecewanya saya ketika saya membeli sebungkus bumbu dapur (empon-empon), saya tidak menemukan sebiji pun kencur. Isi empon-emponnya cuma jahe, kunyit, daun salam, sereh. Padahal, sama seperti seblak, bahan utama yang diperlukan untuk membuat urap atau gudangan adalah kencur atau cikur.


Yuk, Bercocok Tanam! 


Akhirnya, saya berputar haluan. Ngga jadi bikin gudangan, jadi bikin pecel aja deh, karena terlanjur beli bermacam-macam sayuran hijau. Padahal saya ngga terlalu suka pecel. 😢

Yang bikin gemes, kejadian itu tidak hanya sekali saja terjadi. Ya Allah, nyari kencur aja susah amaaatt yak...

Karena gemes banget, kemarin saya ke pasar dan membeli kencur 1/2 ons. Ternyata memang harganya mihil, gaes.. 1 ons mencapai Rp 8.000,-. Kencur doang, lho, yang misal kita lempar ke tanah aja dia bisa tumbuh dengan sendirinya.

Nah, akhirnya sebagian kencur saya tanam di polybag. Semoga kelak mereka bisa tumbuh dengan baik, jadi kalau pas ingin bikin urap, saya ngga perlu repot lagi nyari kencur. 😂

Mestinya memang kita ngga boleh malas menanam, yaa.. Jahe, kencur, kunyit,  sereh, bahkan cabe atau tomat sekalipun, seharusnya ngga perlu beli. Mereka ini mudah sekali ditanam. Istilahnya dibiarkan di tanah aja insya Allah tetep bisa tumbuh. Tapi ya itulah... Suka lupa. Sadar lagi begitu dia jadi susah dicari atau ketika harganya melambung tinggi. 🤷‍♀️

Ingat ngga waktu jahe mahal beberapa tahun lalu? Saya sampai bikin tulisan dengan ide "Bersahabat dengan Bumbu Dapur". Dari satu ide itu, tulisan saya dimuat di Gagasan Jawa Pos, juga di majalah Ummi, pada tahun 2014. Inget banget tahunnya, karena memang di tahun itu saya sedang giat mengirim tulisan ke media. Wkwkw... 


Belajar dari itu semua, mari kita semua rajin menanam mulai sekarang. Ngga ada lahan ya pakai polybag. Begitu...

Apalagi, dalam Islam, menanam tanaman atau pohon adalah sebuah keutamaan, karena kegiatan ini bisa menjadi sebab terwujudnya kelestarian lingkungan. Bahkan Islam mengkategorikan bercocok tanam sebagai sebuah sedekah, yang pelakunya akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. 


Dari Sahabat Anas bin Malik ra, Rasulullah bersabda: "Tidaklah seorang muslim menanam pohon atau menanam tetumbuhan kemudian burung, manusia, dan hewan ternak memakan buah-buahan dari pohon yang dia tanam kecuali hal tersebut terhitung sedekah baginya." (HR. Bukhari).

Imam Muslim juga meriwayatkan hadits dari Jabir bin Abdullah bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda : "Tidaklah seorang muslim menanam tanaman kecuali yang dimakan darinya merupakan sedekah, apa yang dicuri darinya merupakan sedekah, apa yang dimakan oleh binatang buas merupakan sedekah, apa yang dimakan oleh burung merupakan sedekah, dan apa yang diambil oleh orang lain juga merupakan sedekah." 
Dalam lafal lain, "... merupakan sedekah sampai hari kiamat."

Wah, berarti, ketika tanaman jeruk saya habis dimakan ulat setahun lalu, insya Allah saya dapat pahala juga, yaa.. Aamiin aamiin YRA. 

Oya, baca kisah tentang pohon jeruk itu di: Kisah Menghadirkan Proses Metamorfosis di Rumah

Masya Allah, betapa besar keutamaan bercocok tanam bagi seorang muslim, ya, teman. Insya Allah bisa memberikan manfaat, tidak hanya di dunia tetapi juga kelak di akhirat. Aamiin YRA. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, bercocok tanam! 




Read More

Dari Janda Bolong Hingga Sri Rezeki, Tanaman yang Sedang Populer Saat Ini

Saturday, November 16, 2019


Iseng banget nulis ini karena saya memang sedang memimpikan rumah yang penuh dengan tanaman hias. Saya jadi sering mencari tahu tanaman apa yang sedang populer saat ini. Ya, meskipun impian memiliki taman yang penuh dengan tanaman hias itu belum kesampaian sih. 

Tapi ngga apa-apa, siapa tahu setelah menuliskan di sini, Allah memberikan rezeki berupa taman mini yang indah di depan rumah. Ya kan?

Lalu, apa saja sih tanaman yang sedang populer saat ini? Berdasarkan pantauan saya ke beberapa akun yang menjual tanaman hias di Instagram, ini dia jawabannya:

1. Janda Bolong (Monstera)

Monstera alias Janda Bolong
Monstera / Janda Bolong, Sumber : Florauna

Nama Indonesia-nya unik, ya? Janda Bolong, wkwkwk... Tapi memang, tanaman ini dikenal karena bentuk daunnya yang bolong-bolong. Hmm, untung ngga dinamain Sundel Bolong. #Ups

Sebenarnya tanaman Monstera sudah populer sejak tahun-tahun lalu. Ingat ngga, Monstera artifisial sempat banyak digunakan sebagai properti foto? Sampai saat ini pun demam Monstera masih berlanjut. Harganya juga masih cukup tinggi di pasaran.

Monstera memiliki banyak jenis. Nah, kalau ingin yang lebih murah, coba tanam Monstera adansonii saja, seperti yang saya punya ini.

Janda Bolong (Monstera adansonii)

Menanam Janda Bolong jenis ini pun cukup mudah. Maka, tanaman ini sangat cocok untuk pemula.



2. Pisang-Pisangan (Heliconia)

Pisang-pisangan / Heliconia
Pisang-pisangan (Heliconia), Sumber : Tokopedia

Suami berkeinginan untuk menjadikan tanaman ini sebagai tanaman pagar. Memang, kami butuh tanaman yang bisa tumbuh dengan rimbun dan tinggi, agar pandangan dari luar tidak langsung tembus ke dalam. Saya, yang saat itu menginginkan bambu air, tentu tidak setuju. Namun, ketika tahu bahwa tanaman ini sedang "naik daun", saya memutuskan untuk seiya sekata dengan suami. Terlebih, tanaman bambu air membutuhkan tempat yang sejuk dan lembab, sedangkan tanah depan rumah sepertinya lebih cocok dengan pisang-pisangan karena langsung menangkap cahaya matahari. Kondisi seperti ini tentu kurang ideal jika ditanami bambu air.
 
Nah, kini, kami sudah menanam tanaman pisang-pisangan di depan rumah. Tapi tanaman pisang-pisangan ini urung kami jadikan tanaman pagar, karena di luar dugaan, ternyata ukurannya cukup tinggi.


3. Lidah Mertua (Sansevieria)

Tanaman yang sedang populer saat ini
Sansevieria / Lidah Mertua, Sumber : Wikipedia

Tanaman ini bisa dibilang tak lekang oleh waktu. Sejak dulu sudah populer, meski harganya tidak semahal tanaman-tanaman populer lainnya. Mungkin ini dikarenakan perawatannya yang mudah, bahkan meski kita tidak rutin memupuk atau menyiraminya, tanaman ini akan tetap tumbuh dan berkembang biak. 

Namun, jika mendapatkan perawatan yang baik, lalu ditanam di dalam pot yang cantik, tentu Lidah Mertua ini akan semakin menarik.



4. Kaktus Koboi

Tanaman yang populer saat ini
Kaktus Koboi, Sumber : Pinterest

Tanaman ini harganya gila-gilaan. Semakin tinggi semakin mahal, bahkan bisa mencapai belasan juta. Sebenarnya perawatannya tidak sulit, bahkan kita cukup menyiramnya dua minggu sekali, karena jika media tanamnya terlalu lembab, kaktus akan mudah membusuk. Namun, pertumbuhan Kaktus Koboi amat lambat. Inilah yang membuat harganya cukup tinggi. 


5. Kuping Gajah

Tanaman Kuping Gajah
Tanaman Kuping Gajah, Sumber : Tokopedia

Bisa dibilang, Kuping Gajah adalah tanaman kenangan bagi saya, karena setiap melihat tanaman ini, saya jadi teringat almarhumah ibu. Dulu waktu masih kecil, di tahun 90an, ibu punya pot-pot tanaman hias dan salah satunya ada kuping gajah. Tiga dekade berlalu, dan kini tanaman ini kembali populer. Apalagi setelah booming home decoration with plants


6. Tanduk Rusa

Tanaman tanduk rusa
Tanduk Rusa, Sumber : Tokopedia

Sama seperti Kuping Gajah, Tanduk Rusa juga merupakan tanaman kenangan. Tanaman ini biasa ditanam dengan cara digantung. Dulu, oleh almarhumah ibu, tanduk rusa ditaruh di tiang-tiang di teras rumah. Ada juga yang ditempelkan di batang pohon rambutan dan mangga.

Oya, tanduk rusa juga menjadi background acara akad nikah saya 10 tahun yang lalu. Wkwkw, ngga penting ya? :)


7. Sri Rezeki (Aglaonema) 


Aglaonema / Sri Rezeki
 
Sempat sangat populer di awal 2000-an, Aglaonema kembali moncer belakangan ini. Tanaman yang juga dikenal dengan nama Sri Rezeki ini memiliki berbagai jenis varian. Warna daunnya bermacam-macam. Saya sendiri ngga hafal, hehe... Yang dimiliki ibu, dulu, adalah yang berwarna hijau kekuningan.

Konon, tanaman ini akan tumbuh dengan baik jika tidak terkena matahari secara langsung. Media tanamnya juga harus selalu dijaga kelembabannya, jadi, kita harus rajin menyiraminya, minimal satu kali sehari.


Baiklah, itu dia 7 tanaman yang sedang populer saat ini, yang cantik juga untuk dijadikan penghias rumah ala-ala plant decoration. Eh, jadi penghias instagram juga oke, lho! Hihi ... Kalian sudah punya yang mana saja nih? :)




Read More