Menumbuhkan Kecakapan Literasi Keuangan pada Anak Lewat Game Online? Memang Bisa?

Thursday, March 7, 2024


Saat ini, belajar dari kesalahan manajemen keuangan orang tua zaman dulu, semakin banyak orang yang sadar tentang pentingnya mengatur keuangan. Ilmu tentang literasi keuangan juga bertebaran di jagat maya. Namun, sebagai orang tua, tentu akan lebih bijak jika anak-anak juga mulai dikenalkan dengan literasi keuangan. Tujuannya, agar di waktu dewasa nanti mereka tidak kaget ketika sudah bisa menghasilkan uang sendiri.

Ingat tidak, di masa kecil dulu, kita hanya diajarkan untuk menabung, menabung, dan menabung? Peribahasa hemat pangkal kaya juga sampai melekat di kepala. Bahkan, “Menabung” sampai ada lagunya juga, yang dipopulerkan oleh Saskia, Geofanny, dan Eyang Titiek Puspa.

Saya rasa, jarang sekali ada orang tua yang mengajari bagaimana menghasilkan uang dan mengelolanya. Termasuk orang tua saya pun tidak. Saya tahunya cuma sekolah yang pinter, biar mudah dapat pekerjaan. Semakin pinter, semakin banyak gajinya, semakin banyak kemungkinan membeli barang-barang yang kita inginkan.

Buat teman-teman yang sejak kecil sudah diajari cara mencari uang dan mengelola hasilnya, tolong komen di bawah dong. Saya pengen sungkem sama orang tuanya. Luar biasa soalnya.

Lalu, Mengapa Literasi Keuangan Penting Dikenalkan pada Anak?

Sebelumnya, tentu sudah paham ya, apa itu literasi keuangan?

Ya, literasi keuangan adalah kemampuan untuk mengelola finansial secara teratur dengan sejumlah ilmu pengetahuan dan keterampilan, agar mampu mencapai kesejahteraan hidup.

Literasi keuangan merupakan salah satu dari enam literasi dasar yang perlu dikuasai oleh anak-anak, selain literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, serta literasi budaya dan kewargaan.

Literasi keuangan penting dikenalkan pada anak-anak sejak dini, sebab dengan literasi keuangan yang baik, anak akan:

  1. Mampu mengelola dan mengatur keuangan dengan baik.
  2. Mengalokasikan keuangannya secara lebih terencana.
  3. Menciptakan kondisi keuangan yang sehat dan seimbang.
  4. Mengurangi risiko menjadi korban penipuan keuangan.
  5. Dapat meraih kesejahteraan dan ketentraman dalam hidup.

Bagaimanakah Cara Menumbuhkan Kecakapan Literasi Keuangan pada Anak?

Sekarang ini, saya sendiri masih belajar bagaimana mengelola penghasilan dengan baik. Saya mulai menabung dana darurat dan sedikit-sedikit mulai berinvestasi.

Nah, untuk anak-anak, pelajaran tentang literasi keuangan tidak usah terlalu berat. Berikut ini beberapa cara menumbuhkan kecakapan literasi keuangan pada anak yang bisa dicoba.

1. Beri Pemahaman Mengenai Nilai Uang 

Anak perlu diberi pemahaman bahwa uang tidak datang begitu saja dan perlu kerja keras untuk mendapatkannya. Dengan begitu, anak akan lebih menghargai keberadaan uang, dan tidak boros dalam membelanjakannya.

2. Beri Contoh yang Baik dalam Mengelola Uang

Biasanya, saya membagi “gaji dari suami” dalam amplop-amplop kecil. Ada pos untuk SPP, membayar satpam, sampah, arisan, tabungan, sedekah, dan kebutuhan sehari-hari. Dari sini, anak akan belajar tentang skala prioritas. Anak juga akan belajar membedakan apa itu kebutuhan dan apa itu keinginan. 

Sedikit cerita, anak saya pernah melihat bagaimana saya membagi kebutuhan-kebutuhan itu. Bagi saya, pemasukan dan pengeluaran keluarga bukan hal yang tabu untuk dibahas dengan anak-anak. Catat ya, dengan anak-anak. Bukan dengan orang lain, apalagi tetangga.

Namun, perlu disampaikan juga pada anak-anak bahwa penghasilan tiap keluarga berbeda-beda, begitu juga dengan kebutuhan atau pengeluarannya. Ini agar anak-anak bisa belajar mensyukuri apa yang dimiliki saat ini dan tidak membanding-bandingkan kondisi keuangan keluarga dengan kondisi keuangan orang lain.

3. Kenalkan Literasi Keuangan Lewat Permainan

Pernah bermain monopoli? Itu permainan yang bagus, lho! Sebab, dari monopoli, kita belajar tentang bagaimana berinvestasi. Bahwa dengan berinvestasi, kekayaan bisa tumbuh. Namun, ada kalanya, investasi mendatangkan kerugian. Di sinilah, anak akan belajar strategi mengelola keuangan.

Selain melalui permainan monopoli, anak-anak juga bisa belajar tentang literasi keuangan lewat game online. 

Saya baru menemukan tempat bermain game online yang sangat menarik, karena di sini tersedia beragam game online tentang Money Games yang selain menghibur, juga bisa menjadi sarana untuk anak praktik bagaimana mengelola keuangan, berinvestasi, dan lain-lain. 

Ragam Game Online yang Tersedia di Mortgage Calculator

Di Mortgage Calculator, tersedia puluhan game yang bisa dimainkan. Ada aneka game tentang jual beli property di Real Estate Games, game tentang menghitung belanjaan dan kembalian seperti saat bermain kasir-kasiran di Money Games, game tentang membangun bisnis berbasis pertanian di Farming Simulation Games, dan masih banyak lagi.

Ada 3 games yang saat ini menjadi favorit saya dan anak-anak. 

1. Real Estate Tycoon

Di Real Estate Tycoon, anak akan belajar tentang apa itu properti dan bagaimana berinvestasi dengan jual beli properti. Dari sini, anak akan tahu bahwa harga properti bisa mengalami naik atau turun. Dengan begitu, anak akan belajar tentang konsep investasi, yaitu membeli sesuatu di saat harganya masih rendah, kemudian menjualnya kembali di saat harganya naik, untuk memperoleh keuntungan.

Pada permainan ini, di level pertama, kita akan diberi modal awal sebesar $150 dan kita harus menumbuhkan aset hingga senilai $1000 dalam waktu 5 menit. Di level berikutnya, modal yang diberikan semakin turun, tetapi target asetnya semakin tinggi. Tapi jangan khawatir, waktu yang diberikan juga ditambah kok.

Game ini seru banget sih, karena di sini anak-anak harus fokus dan memusatkan perhatian mereka pada aset yang telah dibeli, sekaligus membagi pandangan untuk membaca tren yang selalu berubah. 

Game edukasi keuangan untuk anak

Game tentang saham yang cocok untuk anak-anak

Wow, senang banget ketika berhasil menang. Kita jadi kayaaa!! 😁

2. Farm Town


Game tentang edukasi keuangan untuk anak-anak


Farm Town ini juga merupakan game favorit saya dan anak-anak. Di sini, kita akan diberi modal untuk menumbuhkan bibit. Lalu, hasil panennya bisa dikumpulkan lalu kita jual. Dengan uang hasil panenan itu, kita bisa menambah bibit lagi, bahkan bisa membeli ternak untuk menambah penghasilan.

Melalui game ini, anak akan belajar konsep perputaran modal. Jadi, ketika berhasil panen atau ketika mendapatkan penghasilan, uang yang dihasilkan tidak langsung dihabiskan untuk foya-foya, tetapi ada yang ditabung, dan sebagian lainnya disisihkan lagi untuk menambah aset. Simpelnya, semakin banyak aset yang dimiliki, semakin besar kemungkinan menjadi kaya. 

Bagi orang dewasa, inilah penerapan dari membagi penghasilan menjadi tabungan, dan menggunakan sebagian lain untuk berinvestasi. 

3. Pizza Baker


Game edukatif untuk anak


Pizza Baker adalah game membuat pizza yang pasti disukai anak-anak, terlebih bagi anak perempuan. Di sini, kita harus membuat pizza sesuai dengan pesanan. Kita bisa melihat jenis pesanannya di gelembung pesanan di kiri atas.

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan game ini, yaitu sebagai berikut:
  1. Pilih jenis pizza crust yang benar.
  2. Tuangkan sause yang tepat di atas pizza.
  3. Tambahkan jenis toping tambahan yang sesuai dengan pesanan pelanggan.
  4. Ketika pizza selesai, klik pembuat roti beruang kutub agar mereka memanggang pizza yang telah kita buat.
  5. Jika ada kesalahan yang kita buat, kita bisa menyeret pizza tersebut ke ikon tempat sampah di bagian bawah & membuat pizza lagi.
  6. Setiap pizza yang terselesaikan dengan benar, akan menghasilkan pendapatan.
  7. Pizza harus diselesaikan dengan benar dan dimasak sebelum penghitung waktu mencapai nol atau kita akan kehilangan nyawa. Kalah 3 nyawa, maka permainan berakhir.
Game ini menuntut anak untuk fokus dan teliti. Kelak, mereka akan belajar bahwa untuk menjadi pengusaha yang sukses, kepuasan pelanggan adalah hal pertama yang harus dipenuhi.

Selain 3 games di atas, masih ada banyak lagi Money Games di Mortgage Calculator yang bisa dimainkan. Kita bisa pilih sesuka hati. Namun, jangan lupa untuk mendampingi anak-anak saat bermain, karena saat itulah kita bisa memberikan edukasi tentang keuangan pada anak-anak. 



Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar yang baik dan sopan. Komentar yang menyertakan link hidup, mohon maaf harus saya hapus. Semoga silaturrahminya membawa manfaat ya...