Masih Bilang Tulang Ekor Nggak Ada Gunanya?

Wednesday, November 25, 2015

Sore tadi saya membuka-buka majalah lama. Majalah Embun namanya. Ada ilmu yang terlewat, belum saya baca. Ini tentang tulang ekor. Tulang yang katanya nggak ada gunanya.

Ternyata, belasan abad yang lalu, Rasulullah SAW telah mensabdakannya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya bagian tubuh manusia akan rusak (hancur dimakan tanah), kecuali tulang sulbi (tulang ekor). Dari tulang ini pertama kali manusia diciptakan, dan dari tulang ini manusia dibangunkan dari kematian di hari akhir." (HR. Bukhari, Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah).

Dalam hadits lain: "Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat." (HR. Al Bukhari, Nomor: 4935)

Lantas, apa lagi yang "penting" dari tulang ekor, serta hubungannya dengan kebangkitan manusia di hari kiamat?
Jamil Azzaini, seorang trainer kelahiran Purworejo yang terkenal sebagai Inspirator Sukses Mulia, mengatakan bahwa tulang ekor ini merekam seluruh perbuatan anak Adam, dari sejak lahir hingga meninggal dunia. Ia merekam semua perbuatan baik-buruk mereka. Dan perbuatan mereka ini akan mempengaruhi kondisi tulang ekornya. Apakah putih bersih atau hitam kotor. Semakin banyak energi positif atau kebaikan seseorang maka semakin bersih tulang ekornya, dan semakin banyak energi negatif atau keburukan seseorang maka akan semakin hitam tulang ekornya. 

Benarkah bahwa tulang ekor tidak akan hancur dimakan tanah?
Beberapa penelitian telah membuktikan kebenaran hadits di atas.
Han Spemann, seorang ilmuwan dari Jerman, melakukan sebuah eksperimen pada tahun 1935. Ia menemukan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Dalam penelitiannya, ia menggunakan tulang ekor hewan melata. Han mencoba menghancurkan tulang ekor tersebut. Ia merebus dan menumbuknya menjadi serpihan kecil. Setelah itu, ia mencoba mengimplantasikan tulang itu pada janin lain yang masih dalam tahap permulaan embrio. Hasilnya, tulang ekor tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body

Dr. Othman al Djilani bersama Syaikh Abdul Majid pun melakukan penelitian serupa. Pada Ramadhan 1423 H, mereka membakar tulang ekor dalam suhu tinggi selama 10 menit hingga warnanya menjadi hitam pekat. Kemudian mereka membawa tulang tersebut ke al Olaki Laboratory, Sana'a, Yaman, untuk dianalisis. Hasilnya, sel-sel pada jaringan tulang ekor tidak terpengaruh. Penelitian itu juga menjelaskan mengapa ketika dilakukan penggalian makam lama yang berumur puluhan bahkan ratusan tahun, ditemukan tulang ekor yang tidak hancur.

Dari dua penelitian di atas, kebenaran akan hadits yang disabdakan Rasulullah SAW 14 abad yang lalu telah telah teruji. Tulang ekor tidak akan hancur dimakan tanah, dan ia tahan terhadap kondisi apapun. Pantaslah jika tulang ekor ini yang akan merekam seluruh perbuatan kita, baik dan buruknya. 


Bahan bacaan:

http://www.arrahmah.com/read/2012/06/30/21300-bukti-kebesaran-allah-pada-tulang-ekor.html
http://www.anaksaleh.com/ar-risalah/ilmu-pengetahuan/37-keajaiban-tulang-sulbi-tulang-ekor-manusia.html

6 comments

  1. Wow.. saya baru tahu kalo tulang ekor tidak bisa hancur. Iya banget, selama ini kita sering bilang bahwa tulang ekor itu gak berguna, sebab kita tidak berekor. Tfs, mbak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba.. Takjub juga setelah tau kalau tulang sulbi merekam perbuatan kita.

      Delete
  2. Terima kasih sharing ilmunya, Mbak. Pernah baca juga sih, tapi kadang kalo gak diingatkan lagi kayak gini jadi lupa :)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar yang baik dan sopan. Komentar yang menyertakan link hidup, mohon maaf harus saya hapus. Semoga silaturrahminya membawa manfaat ya...