#BloggerKAH di Mataku

Friday, October 19, 2018




Kalau teman-teman sering baca kayusirih.com, biasanya tiap tanggal 19 ada label khusus dengan hestek BloggerKAH. FYI, BloggerKAH tuh isinya Arin, Mbak Ran dan Mbak Widut. Kenapa dinamakan BloggerKAH? Sebenarnya nama ini aku yang usulin, sih. KAH adalah inisial nama anak-anak kami; Kevin (anaknya Mbak Widut), Amay Aga (anakku) dan setahun belakangan ada Alisha (anaknya Mbak Ran), juga Han (anaknya Mbak Ran).

Kami dipersatukan oleh grup Arisan Link dari Blogger Perempuan. Sebelumnya kutak mengenal mereka, karena meski kami sama-sama blogger, tapi circle pertemanan kami berbeda. Awal-awal ada grup arisan link BP itu, kami bertiga merasa nyambung satu sama lain, hingga kami memutuskan untuk ikut lomba me-review novel Sitti Nurbaya. Nggak ada yang menang di antara kami bertiga, jadi adil ya? Hahaha...

Nah, untuk kolaborasi bulan ini, kami memutuskan untuk mengulik karakter kami bertiga. Ini Mbak Ran yang ngusulin sejak akhir bulan lalu. Nggak tau tuh, orangnya ngebet banget dan paling semangat nulisnya. Dan fakta memang membuktikan, doi selesai duluan nulisnya.

Kalau mau baca tulisan Mbak Ran, baca di sini ya: Hal yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Personil BloggerKAH


Jujur ya, kurang lebih 2,5 tahun mengenal mereka, hari-hariku jadi lebih berwarna. Sebenarnya aku pernah nulis tentang Mbak Ran dan Mbak Widut di sini dan di sini lho, tapi kan dulu belum kenal banget nget nget... Apalagi dulu tuh cuma sekedar memenuhi kewajiban arisan link aja.

Dan untuk saat ini...

Mbak Ran di Mataku

Sosok Wanita Karir yang Strong

Kalau kami, jam 6 masih males-malesan, doi udah nongkrong di kantor. Mbak Ran tiap hari bangun pagi banget untuk nyiapin semuanya, termasuk mandiin Mas Han dan baby Alisha. Habis itu, Mbak Ran bermigrasi ke rumah ibundanya untuk menitipkan Alisha. Pulang kantor, Alisha diambil lagi untuk dibawa pulang. Begitu setiap hari.

Aku bayanginnya aja udah capek... Makanya memang aku nggak layak banget jadi wanita karir.

Pinter Atur Uang

Di antara kami bertiga, Mbak Ran paling jago dalam mengelola keuangan. Mbak Ran yang ngajari kami untuk misahin uang anak-anak dengan uang pribadi. Aku udah mulai nyoba sih, meski ujung-ujungnya kalau pas ada keperluan mendadak, uang anak-anak kepake juga. Hiks...

Pengetahuannya Luas

Sama kayak Mbak Widut, Mbak Ran ini punya pengetahuan yang luas. Apalagi setelah bergabung dengan Institut Ibu Profesional dan Kudus Babywearers, aku yang lebih dulu menikah dan lebih dulu punya anak dibanding mereka, malah jadi orang yang paling kudet di grup ini. Pity me...


Rani R Tyas

Paling Logis

Kalau pas aku curhat di grup, biasanya Mbak Widut ikut baper. Begitu juga saat Mbak Widut curhat, aku ikut baper. Nah, tapi orang yang satu ini, suka ngasih nasihat yang logis. Nggak ikut baper, nggak ikutan menye-menye, tapi des des des, gitu. Kadang aku merasa, hih Mbak Ran koq nggak ngerti perasaanku sih (namanya juga mood lagi jelek, yekan..). Tapi besoknya ketika mood-ku udah kembali normal, aku pikir-pikir lagi kalau saran Mbak Ran memang masuk akal.

Hehe, aku kadang suka lola emang. Loading-nya lama.

Tetep Absurd

Ini aku udah tau dari awal kenal sih. Mbak Ran juga mengakui sendiri kalau dia tuh paling absurd. Ke-absurd-annya tuh kayak gini misalnya; Tiba-tiba di grup, doi muncul dengan tulisan yang agak panjang. Kirain mau curhat tentang apaaa gitu kan... Ternyata dia cuma mau cerita tentang sosok seperti di bawah ini:

inget Mbak Ran, inget ini. #eh

Penasaran nggak sama ceritanya Mbak Ran? Intinya, beberapa malam sebelumnya, dia lihat sebuah bis yang membawa karyawan pabrik lewat depan rumahnya. Lampu di dalam bis menyala terang. Dan yang menarik perhatiannya adalah sesosok perempuan berambut panjang acak-acakan, berbaju putih, dan berwajah pucat, duduk di belakang.

Nyebelin kan?

Makanya di tulisanku tentang Mbak Ran 2 tahun lalu, kusebut dia sebagai “cenayang jadi-jadian” dan “Nyai Ran”. Habisnya selain suka sok-sokan meramal, Mbak Ran juga suka banget cerita tentang hal-hal mistis gitu. Aku curiga, jangan-jangan poci di rumah ini tu dikirim Mbak Ran dari Kudus. Hahahaha... Becandaaa...

Kalau teman-teman pengen bacaan yang rada mistis juga, baca ini ya: Saat “Dia” Tertawa di Sampingku. Tulisan itu juga hasil kolaborasi sama BoggerKAH. Siapa yang usul tema itu? Mbak Ran lah, haha...

Duh, nulis tentang Mbak Ran aja udah lebih dari 500 kata. Kita pindah ke Mbak Widut yaa...

Mbak Widut di Mataku

Paling Baperan

Setuju sama Mbak Ran, dari kami bertiga, yang level baperannya paling parah adalah Mbak Widut aka emaknya K ini. Sebentar dia ketawa, terus sebentar kemudian dia bisa nangis. Ketawa sama nangisnya pake emoticon doang sih.. Hahaha.. Ya kan di WA Grup ah, gimana to?

Nggak Tegaan

Kalau teman-teman mampir ke blognya, di sisi kanan Mbak Widut menuliskan bahwa ia adalah seorang deaf blogger. Ya, Mbak Widut mengalami HoH atau Hard of Hearing. Dan kadang, ada orang-orang tak punya hati yang menertawakan kekurangannya ini.

Mbak Widut yang baperan curhat di grup. Dia sedih sekaligus marah. Aku pun sering kebawa emosi, sampai-sampai sering kusarankan untuk membalas perbuatan mereka ini. Duh, aku tuh gimana ya? Dicurhati, bukannya bantu menenangkan, malah nambah-nambahi beban. Jangan ditiru yaa... Tapi orang kayak gitu sesekali memang perlu dikasih pelajaran. *wkwwk *tetepemosi

Alhamdulillah, Mbak Widut ini hatinya luar biasa, nggak kayak Arinta. Ketika di lain waktu orang yang menghinanya ini butuh uang, Mbak Widut tetap mau meminjamkan. Alasannya apa lagi kalau bukan karena nggak tega dan merasa kasihan?

Paling Paham Coding

Urusan blog, aku sering tanya-tanya sama Mbak Widut. Kalau pas rada rumit, dia akan tanya suaminya, yang kusebut Abahe K. Mbak Widut dan suaminya itu seperti tumbu ketemu tutup. Mereka adalah Blogger Sejoli (mereka punya blog yang dikelola bareng, namanya bloggersejoli) yang sering aku repoti.

Nih, gara-gara mereka nih aku jadi manja. Waktu Abahe K bilang, “Blogmu belum https, Mbak,” aku langsung jawab, “Bantuin!” Hahaha, dasar Arin, paling males kalo disuruh mikir. Dan tau nggak, besoknya aku dibikin terharu karena blogku udah https semua. Ya Allah, mereka tuh yaa...

Paling Sholihah

Mbak Widut dan suaminya punya pengetahuan agama yang luas. Mereka sering bikin postingan yang berbau agama. Dan tulisan Mbak Widut, baik itu di blog maupun di status media sosial, sering banget memakai kata “Dhawuhe Yai”. Apa artinya? Mbak Widut ini paling patuh orangnya, nggak hanya pada sang suami, tapi juga pada orang tua dan gurunya.

Dan bagiku, level tertinggi seorang manusia, adalah yang paling baik akhlaknya. Setuju?

Okay, nggak kalah sama Mbak Ran, tulisan ini pun udah tembus 1.000 kata. Hehe.. Anyway, thanks for being my best friend, guys... Sampai jumpa di kolaborasi berikutnya yaa.. : )








5 comments

  1. Aku suka ketiganya ngacuuuung wkwkkk, 3 blogger mahmud favorit yg rajin aku bacain diem2 ini ya kalian...klo blogger lain kn menstrim ya paling2 klo disuruh nyebutin blogger idolanya jawabanya itu lagi itu lagi hahass
    Klo aku kagaaaak
    Bcoz aku suka yg ceritanya model kek kalian
    Lucu soale kalian ber3, berkarakter mua
    Mb arin itu ngemong, hobi anak2 dan cerita anak jd aku suka
    Mb ran walo das des das des frontal tp berkarakter, huayu mneh koyok artis hongkong wkkkk, juga paling takapali njawa bgt trmasuk paham weton weton, hantu, de el el
    Mb widut juga mnarik, artikelnya curhat sehari2 n selalu sda hikmah pas bacae...bahasane enak dimengerti

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha..tu kan, nggak salah kan kalo aku bilang, inget Kunti jadi inget Mbak Ran..

      Bariki aku dikepruk sama orang Kudus. Hahaha...

      Betewe, tengkiyuuu ya, Tembul udah sering mampir sini. Padahal tulisanku mah apa atuh.. wkwkw.. Kiss Kiss dulu sinih.. 😘😘

      Delete
    2. Duh langsung mundak 2 kg ki kepalaku.. Bar iki aku tak nyambi dadi blogger beauty yo.. eh kwalik tulisanku! hihi suwun nggih Tembul, kamu juga salah satu idolaku, baca ceritamu di blog is always seruuuu

      Delete
  2. Hahahaha.. Ya Allah aku kudu ngakak pas baca bagianku sendiri, yo seh.. Eh betewe aku masih ada cerita lagi Mbak Rin.. Mau denger lagi nggak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sik, ini hari apa? Ceritanya besok aja, pagi-pagi, jangan sore-sore..

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar yang baik dan sopan. Komentar yang menyertakan link hidup, mohon maaf harus saya hapus. Semoga silaturrahminya membawa manfaat ya...