Showing posts with label Traveling. Show all posts
Showing posts with label Traveling. Show all posts

Glamping di D'Kaliurang Resort & Convention

Sunday, March 14, 2021

 

Sering melintasi Jogja, tetapi mengeksplor Kaliurang mungkin baru kali ini kami lakukan. Waktu Mas Amay kecil sih kami pernah ke Museum Ullen Sentalu, tetapi setelah memiliki Adek Aga, rasanya baru kali ini kami jalan-jalan ke Jogja utara bagian atas. Ternyata Kaliurang di waktu malam memang agak-agak spooky, yaa... Hihi... Sepi dan gelap. Yang melegakan, alhamdulillah tempat kami menginap yaitu di D'Kaliurang Resort & Convention Yogyakarta, sama sekali tidak menyeramkan.


Glamping di D'Kaliurang

Teman-teman yang sudah pernah berkunjung ke Kaliurang pasti sudah tahu bahwa di sini kita bisa menemukan banyak sekali penginapan. Ada yang masih baru, ada yang sudah lama, bahkan tak sedikit juga penginapan yang sudah kosong dan tak terawat. 

Nah, jika kalian ingin mencoba sesuatu yang baru dan jauh dari kata seram, cobalah ke D'Kaliurang Resort & Convention yang terletak di Jl. Boyong Kaliurang Barat, Boyong, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman ini. Seperti yang tampak di foto di atas, fasilitas yang tersedia di sini memang cukup komplit. Ada kolam renang, convention hall, dll. 

Melihat tulisan "swimming pool", Mas Amay dan Dek Aga auto happy. Mereka langsung berencana untuk berenang begitu sampai di kamar.

Penginapan Hits di Kaliurang, Yogya

Di sini, area parkir terpisah jauh dengan area penginapan, sehingga pengunjung diharapkan bisa beristirahat dengan tenang tanpa terganggu oleh bisingnya suara kendaraan. Karena jarak antara area parkir dengan kamar cukup jauh, ketika check in kita akan diantar menuju kamar dengan shuttle. Saat check out pun kita bisa meminta untuk dijemput.

Serunya Menginap di D'Kaliurang Resort & Convention


Di bawah ini adalah video saat kami diantar menuju kamar dengan shuttle. Kelihatan ya, bahwa area resort ini cukup luas. Bangunan-bangunannya pun cantik-cantik dan instagramable banget.



Untuk kamar, ada beberapa tipe kamar yang bisa kalian pilih. Ada Bambu House, Kayu House, ada juga Glamping alias Glamour Camping. 

Kami pilih yang mana? Yup, kami memilih Glamping karena ini akan jadi pengalaman baru untuk kami. Belum pernah kami menginap di tempat seperti ini. Lihat deh bagaimana estetiknya Glamping di D'Kaliurang Resort & Convention ini. Atap-atapnya berbentuk segitiga dan nyaris menyentuh tanah, serasa camping / bermalam pakai tenda tapi versi glamour gitu. 😃

Baca Juga: Pengalaman Bermalam di The Green Room, Solo Paragon Hotel & Residences

Glamping di Kaliurang, Yogyakarta


Nah, untuk Glamping, tersedia dua tipe kamar yang berbeda, yaitu kamar dengan kamar mandi dalam dan kamar dengan kamar mandi luar. Untuk kamar dengan kamar mandi luar, letaknya ada di atas, dan tarifnya sedikit lebih murah. 

Mungkin pada penasaran, berapa sih harga sewa kamar di D'Kaliurang untuk satu malam?

Untuk kamar yang kami pesan yaitu kamar dengan kamar mandi dalam, tarifnya adalah Rp 210.000,00 per malam, sedangkan kamar dengan kamar mandi luar hanya berbeda Rp 20.000,00 saja. Tarif ini bisa berubah sewaktu-waktu, dan bisa saja berbeda antara aplikasi pemesanan yang satu dengan yang lainnya.

Dengan Rp 210.000,- semalam, apa saja yang bisa kita dapatkan?
- kamar ber-AC dengan 2 bed
- kamar mandi luas dan bersih, yang dilengkapi dengan shower air panas. Air panas adalah hal penting, mengingat bahwa D'Kaliurang terletak di kaki gunung Merapi, yang tentu saja membuat suhu di sini terasa dingin-dingin sejuk.
- dua botol air mineral + kopi, teh, dan gula sachet
- welcome drink dan breakfast untuk 2 orang per kamar. Jika menghendaki tambahan breakfast, kita cukup membayar Rp 40.0000,- per orangnya.

Bagi teman-teman yang penasaran dengan bagian dalam Glamping di D'Kaliurang ini, berikut saya sertakan video room tour sederhana, yaa... Semoga bisa menjawab rasa penasaran teman-teman semua. 😄



Kok ngga ada TV? Namanya juga "camping", tentu ngga asik kalau di sini cuma nonton TV di kamar doang. Tidak disediakannya televisi menurut saya malah jadi nilai plus, karena mau ngga mau kita jadi eksplor kesenangan lainnya. Sepedaan misalnya, atau main bulutangkis seperti penghuni kamar di sebelah saya. 

Atau, mau foto-foto? Wah, ini sih harus! Banyak banget spot-spot yang instagramable, seperti ini. Monmaap, jangan pada muntah yaa, model gadungan mau lewat. Haha...

Menginap di D'Kaliurang Resort & Convention, Yogyakarta

Meski ngga ada TV, insya Allah ngga akan bosan deh. Seperti yang saya tulis di atas, D'Kaliurang Resort & Convention terletak di kaki gunung Merapi. Jadi, saat cuaca cerah, kita bisa melihat indahnya puncak gunung Merapi dari sini.

Seru kan?

Penginapan Hits di Kaliurang, Yogyakarta

Kesimpulannya, menginap di sini tuh rasanya seperti tinggal di komplek perumahan. Homey banget. Rumah-rumah berjajar rapi, lalu pagi-pagi kita bisa melihat para penghuni yang sudah beraktivitas juga. Ada yang ngobrol di kursi depan, ada yang berolahraga, ada anak-anak kecil yang bebas berlarian. Bedanya, ngga ada kendaraan yang terparkir di depan rumah. 😄

Gimana, tertarik menginap di sini? Kalau mau ke D'Kaliurang Resort & Convention, alamatnya ada di Jl. Boyong Kaliurang Barat, Boyong, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman, DIY, 55582. Untuk reservasi bisa hubungi (0274) 2875540 atau 0812 4666 0363.

~

NB: Untuk teman-teman yang memesan kamar via tiket.com, saat check in kalian akan mendapatkan Personal Health Kit seperti ini, yang isinya antara lain: hand sanitizer, masker, dan juga inhaler. Saat traveling, protokol kesehatan tetap harus diterapkan ya, teman-teman... 

Personal Health Kit



Read More

Explore Boyolali: Dari Omah Jadah Mbah Rubi ke Bukit Sanjaya

Monday, October 26, 2020


Setelah seharian jalan-jalan di Semarang, keesokan harinya kami beraktivitas seperti biasa. Tak ada rencana akan ke mana, namun tiba-tiba, ba'da dzuhur mama mertua bilang, "Ke Selo, Boyolali, yuk!" gitu. Wah, saya mah hayuk aja atuh. Tapi, mau ngapain ke Selo? Bayangan saya cuma makan jadah tempe bacem plus minum susu murni di Omah Jadah Mbah Rubi. Itu saja. 

Namun, begitulah... Perjalanan yang unplanned biasanya malah lebih seru. Setelah menikmati jadah tempe bacem dan susu murni, kami menguji kekuatan kaki di Bukit Sanjaya. Seperti apa ceritanya? Baca sampai akhir, yaa... :)

Perjalanan menuju Selo, Boyolali

Sebenarnya, Solo - Selo tak seberapa jauhnya, ditambah lagi sekarang ada tol juga yang membuat perjalanan jadi lebih cepat. Total perjalanan hanya sekitar 1 jam. Makanya, sekarang kalau pulang ke Purworejo, kami lebih memilih untuk lewat Selo, lalu tembus ke Magelang. Terakhir awal bulan lalu kami pulang, waktu tempuhnya hanya 3 jam Solo - Purworejo, lho.

Nah, di Selo, kami punya tempat jajan favorit yaitu Omah Jadah Mbah Rubi. Di sini kita bisa menikmati jadah tempe bacem, juga susu murni dan aneka penganan lainnya. Harganya, bisa dicek di bawah ini, yaa...

 

Omah Jadah Mbah Rubi, Selo, Boyolali

Omah Jadah Mbah Rubi, Selo, Boyolali

Omah Jadah Mbah Rubi, Selo, Boyolali

Omah Jadah Mbah Rubi, Selo, Boyolali

Omah Jadah Mbah Rubi, Selo, Boyolali

Omah Jadah Mbah Rubi, Selo, Boyolali

Omah Jadah Mbah Rubi, Selo, Boyolali

Omah Jadah Mbah Rubi, Selo, Boyolali

Omah Jadah Mbah Rubi, Selo, Boyolali

Omah Jadah Mbah Rubi, Selo, Boyolali
 

Kami memesan jadah bakar + tempe sebanyak 2 porsi, juga aneka susu murni. Untuk anak-anak, kami juga memesan mie instan, karena hidung mereka nih tajem. Ketika Mbaknya membawa mie goreng pesanan tamu lain, mereka langsung menodong menu yang sama. Hmmm...

Demi menjaga semangat mereka, akhirnya mama penuhi permintaan mereka, hihi...


Omah Jadah Mbah Rubi, Selo, Boyolali


Sambil mengisi perut, kami browsing destinasi wisata yang bisa kami kunjungi setelah ini. Sebelumnya, waktu parkir, mama mertua sempat melihat sesuatu di atas bukit. Seperti yang pernah saya tulis di tulisan sebelumnya, mama mertua memang hobinya jalan-jalan. Mau seperti apa medannya, beliau mah hayuk aja. Makanya ngga heran ketika beliau melihat sesuatu yang indah di atas bukit, beliau langsung ingin ke sana.
 

Sewaktu browsing, saya sempat menemukan satu lokasi bernama Bukit Sanjaya yang tak jauh dari lokasi Omah Jadah Mbah Rubi. Apakah bukit yang tadi kami lihat adalah Bukit Sanjaya? Mari kita lihat...

Segera setelah semua menu ludes, kami langsung bergegas karena hari sudah mulai sore. Takut kemalaman, ya kan...

Di parkiran, kami bertanya pada mas-mas kang parkir, itu tempat apa? (sambil menunjuk bukit) Kata kang parkir, "Oh, itu Bukit Sanjaya, Kak."

Nah, pas banget. Kata kang parkir, kami tinggal ke kiri sedikit, nanti parkir di situ. Jadi, Bukit Sanjaya itu lokasinya ngga jauh dari Omah Jadah Mbah Rubi ya, gaes...

Dan namanya juga bukit, artinya kami harus naik. Ngga ada ojek pun, jadi benar-benar harus jalan kaki. Jalurnya sudah dibuatkan (kelihatannya masih baru), berupa undakan atau anak tangga yang berjumlah 250. 250, gaes, bukan jumlah yang sedikit untuk saya yang jarang berjalan kaki. 

Saya sempat meragukan kemampuan mama mertua, "Yakin, Ma? Ini 250 anak tangga, lho."

Namun, sekali lagi, mama mertua adalah orang yang hobi jalan-jalan. Jadi, medan yang seperti ini tuh malah semakin menantang buat beliau.

Naik-naik ke Bukit Sanjaya

Seperti yang saya katakan barusan, jumlah anak tangga yang harus kita lewati adalah 250 anak tangga. Di tengah-tengah, ada homestay juga. Jadi, kalau ngga kuat sampai atas, nginep aja dulu semalam, lanjut lagi keesokan hari, wkwkwk... 

Bukit Sanjaya, Boyolali


Nah, di anak tangga ke 165, kita dapat ucapan selamat, hihi... Semangaaatt, sebentar lagi kita sampai puncak.

Menuju puncak, gemilang cahaya
Mengukir cinta, seindah asa

(you sing, you lose)


Bukit Sanjaya, Boyolali


Maafkan anak-anakku yang pakai sandal jepit. Mereka emang sukanya yang simpel-simpel. Dan karena ngga ada persiapan, ngga tau kalau mau naik-naik ke puncak gunung begini, Amay dan Aga pakai kolor aja udah. Wkwkwk... Kayak ngga diperhatiin sama emaknya, yaa...

Tapi untungnya pakaian mereka ngga ribet sih, jadi lebih leluasa bergerak.


And finally, sampai juga kita di atas. Alhamdulillah... Semua lelah terbayar, karena dari atas, kita bisa melihat indahnya pemandangan. Masya Allah...

Bukit Sanjaya, Boyolali

Nah, untuk teman-teman yang ingin wisata murah meriah, coba ke Selo, Boyolali deh. Kalau beruntung, kalian bisa melihat gagahnya gunung merapi dari dekat. Seperti ini;



Read More

Serunya Berwisata di Semarang; Dari Eling Bening Hingga Cimory on The Valley

Tuesday, October 20, 2020

 

Akhir pekan kemarin mama mertua dan adik ipar datang dari Majalengka. Alhamdulillah, kami ditengokin dan dibawain beras sekarung hasil panenan sawah sendiri. Hihi... Nah, kebetulan mama mertua itu hobinya jalan-jalan. Sejak beberapa hari sebelum beliau datang ke Solo, beliau sudah berencana untuk jalan-jalan ke beberapa tempat wisata di Semarang. Eling Bening salah satunya. 

Dari Majalengka ke Solo, kok malah jalan-jalan ke Semarang? 

Sejujurnya, kalau di Solo saja, kami juga bingung mau jalan-jalan ke mana. Pilihannya paling ke Keraton lagi atau ke De Tjolomadoe. 🙈

Baca: Family Trip I, Keraton Mangkunegaran, Surakarta

Akhirnya, sesuai keinginan mama, hari Sabtu kemarin kami ke Semarang via tol. Tempat pertama yang dituju, tentu saja Eling Bening. Dari rumah, kami sudah menyiapkan baju ganti untuk anak-anak. Mereka sudah membayangkan akan berenang di sana. Sayang seribu sayang, kolam renangnya masih ditutup. 

Mas Amay sempat kecewa dan ngga mau turun dari mobil. Perlu waktu lama untuk membujuknya. Ya gimana, kondisinya memang lagi seperti ini, ya kan? Akhirnya kami cuma foto-foto saja. Dengan tiket Rp 25.000,- per orang (balita tidak dihitung), di tempat ini kami bisa berfoto sepuasnya, berlatar pemandangan yang luar biasa indahnya.

Eling Bening, Bawen, Semarang

Dari Eling Bening sebenarnya kami ingin meluncur ke Dusun Semilir, tapiii... Masya Allah, penuhnyaaa... Ngeri deh, apalagi situasi saat ini belum kondusif kan, yaa... Sempat ingin ke Kampoeng Kopi Banaran, tetapi sayangnya wahana-wahana permainannya masih tutup dan yang dibuka hanya restonya saja. 

Ya sudah, kami pun memutuskan untuk mengunjungi Cimory on The Valley. Mumpung sudah sampai Semarang, sayang kalau waktunya ngga dimaksimalkan.

Intip keseruan kami ketika jalan-jalan ke Cimory di sini, yaa;



 
Cimory ternyata luas juga. Namun, karena suasana di dalam sangat menyenangkan, lelahnya baru terasa saat perjalanan pulang. Hihi...
 
Dengan tiket masuk yang lumayan terjangkau (tiketnya dapat ditukar dengan cimory yoghurt mini juga), anak-anak pun bisa melihat beragam binatang di dalamnya. FYI, tiket masuk Cimory on The Valley adalah:
Dairyland: 15K
Minimania (Taman Miniatur Dunia): 25K
Tiket terusan (Dairyland + Minimania): 35K 

Kami hanya membeli tiket Dairyland saja, karena untuk Minimania, kami sudah pernah mengunjungi The Great Asia Africa di Lembang, akhir tahun lalu. Ya, meski berbeda, isinya mungkin kurang lebih seperti itu kan, yaa...


Di Dairyland, anak-anak juga bisa mencoba beberapa permainan, seperti;
Moo Moo Train - 15K
Horse Riding - 25K
Carrot for Feeding - 10K
Corn for Feeding - 5K
 
Seperti yang sudah ditampilkan di video di atas, Mas Amay dan Dek Aga memilih untuk naik kuda. Tiket per orangnya adalah Rp 25.000,-. Jadi, misal satu kuda mau diisi berdua pun, biayanya tetap Rp 50.000,-. Makanya, mending sendiri-sendiri saja. :)

Tiket Wahana Cimory on The Valley

Harga Tiket Horse Riding di Cimory on The Valley

 
Alhamdulillah, Mas Amay dan Dek Aga bahagia banget bisa merasakan bagaimana serunya naik kuda. Jalan-jalan ke Cimory on The Valley memang bikin semua hepi. Selain itu, harga tiketnya juga terjangkau dan tempatnya cukup bersih. Ngga nyesel pokoknya. Kami ingin kembali ke sini lagi kapan-kapan. :)
 
 


Read More

Sindu Kusuma Edupark (SKE), Tempat Asik untuk Piknik di Jogja

Sunday, March 22, 2020


September tahun lalu, ketika suami ada jadwal menengok proyek di Jogja, kami diajaknya ikut serta. Karena ngga mau rugi, masa cuma ke proyek doang ya kan, akhirnya saya janjian sama sepupu untuk jalan-jalan. Oleh sepupu, kami diajak untuk bermain di Sindu Kusuma Edupark (SKE) yang terletak di Jln. Jambon KM 3, Sinduadi, Kec. Sleman, Kab. Sleman, Yogyakarta.

Sudah ke sini sejak tahun lalu, kenapa baru ditulis sekarang? 

Ceritanya, si sulung merengek minta berenang. Seminggu menjalani school from home, sangat lumrah jika anak-anak merasa bosan. Namun, di kondisi seperti sekarang ini, tentu permintaannya tak bisa kami kabulkan. Setelah menjelaskan padanya betapa berbahayanya virus COVID-19 dan mengapa sebaiknya kita tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak, saya pun membuka album foto kami untuk membasuh kerinduan.

Saya bilang pada anak-anak, "Kita harus bersyukur karena pernah diberi rezeki berupa jalan-jalan seperti ini. Di luar sana, banyak sekali anak-anak yang ingin berenang, tapi orang tuanya ngga punya uang untuk beli tiket. Sekarang pun, meski harus #StayHome, tapi kita tidak kekurangan makanan. Di tempat lain ada orang-orang yang kalau ngga keluar rumah mereka ngga bisa makan. Jadi, mereka harus punya kekuatan ekstra, untuk cari uang dan untuk menang melawan virus corona."

Agak berat, yaaa...

Tapi saya kembali membisikkan pada mereka bahwa kepatuhan kita untuk tetap tinggal di rumah, insya Allah bisa menyelamatkan banyak orang termasuk diri kita sendiri. Sampai kapan? Tidak ada yang seorang pun yang tahu.

Maka dari itu, yang bisa kita lakukan sekarang adalah diam di rumah dan berdo'a banyak-banyak, semoga Allah memberi kita kesehatan dan keselamatan. Semoga wabah segera berlalu, dan kita bisa beraktivitas normal seperti dulu.

*

Kembali ke SKE. SKE atau Sindu Kusuma Edupark adalah salah satu tempat asik untuk mengajak keluarga piknik. Wahana yang disediakan bermacam-macam, tetapi karena waktu terbatas, kami hanya mencoba kolam renang dan bianglala saja.


Wahana air di Sindu Kusuma Edupark, Jogja
Wahana air di Sindu Kusuma Edupark, Jogja

Untuk wahana air, SKE ini the best deh. Perosotannya macem-macem, dari yang kecil sampai besar. Ada kolam arusnya juga. Saat itu saya juga cukup beruntung karena ada pertunjukan live music juga di panggung dekat kolam renang. Jujur, saya jadi teringat dengan The Jungle dan Marcopolo Waterpark, Bogor. Ya, meski di sini ngga ada kolam air panasnya sih.

Baca: Marcopolo, Kolam Renang Mewah di Kota Hujan, Bogor

Di bawah kolam renang juga ada beberapa gazebo yang bisa disewa untuk keluarga. Kalau tidak salah, harga sewa 1 gazebo adalah Rp 50.000,-. CMIIW yaa... Soalnya yang bayar sewanya sepupu, ngga mau digantiin, huhu...


Sindu Kusuma Edupark, Jogja
Wahana air di Sindu Kusuma Edupark, Jogja

Wahana Air di Sindu Kusuma Edupark, Jogja
Wahana Air di Sindu Kusuma Edupark, Jogja

Yang paling menarik dari SKE menurut saya adalah bianglalanya. Konon, bianglala yang dinamai Cakra Manggilingan ini adalah yang tertinggi di Indonesia, dan tertinggi nomor 6 di Asia Tenggara. Ada yang menyebutkan bahwa tingginya adalah 48 meter, tetapi ada juga versi lain yang menyebutkan bahwa tinggi bianglala ini adalah 50 meter. 

Ketika akan menaikinya, rasanya deg-degan luar biasa. Namun, ketika kami sudah di dalam, rasanya luar biasa. Rasa takut berubah menjadi rasa takjub. Masya Allah, kita jadi bisa melihat Jogja dari atas. 


Tingginya Bianglala di Sindu Kusuma Edupark, Jogja
Bianglala di Sindu Kusuma Edupark, Jogja

Bianglala di Sindu Kusuma Edupark, Jogja
Melihat Jogja dari atas

Serunya naik bianglala di Sindu Kusuma Edupark, Jogja
Serunya naik bianglala di Sindu Kusuma Edupark

Gimana, dua wahana yang saya coba sudah bikin mupeng belum? Kalau teman-teman ingin ke sini, di bawah ini saya cantumkan harga tiket masuk ke SKE, yaa... Saya mengambilnya dari http://www.kusuma-edupark.com/

Ngga perlu khawatir kehabisan tempat parkir karena lahan parkirnya luaaasss... Saya jadi langsung bandingin sama The Great Asia Africa - Bandung, yang lahan parkirnya sempit, dan membuat kami harus berjalan lumayan jauh. Hihi...

Baca; Berwisata ke The Great Asia Africa, Lembang, Bandung

Harga Tiket Masuk Wahana di Sindu Kusuma Edupark, Jogja
Harga Tiket Masuk Wahana di Sindu Kusuma Edupark, Jogja

Harga dan Fasilitas Sindu Kusuma Edupark, Jogja
Harga dan Fasilitas Sindu Kusuma Edupark

Nah, itu dia review singkat saya tentang Sindu Kusuma Edupark, Jogja. Semoga pandemi ini segera berlalu, agar kami bisa segera kembali ke situ. Aamiin YRA.



Read More

Pengalaman Bermalam di The Green Room, Solo Paragon Hotel & Residences

Tuesday, February 4, 2020


Tahun baru saja berganti, tetapi Pak Yopie sudah sibuk mengerjakan sayembara dan beberapa proyek baik kantor maupun pribadi. Saya pun harus fokus dengan amanah menjadi ketua panitia Family Gathering dan Outbond di Resto Kemuning yang diadakan sekolah Aga. Rasa lelah menumpuk, dan tubuh ini sudah meneriakkan haknya. Maka dari itu, di penghujung Januari kemarin, saya memaksa Pak Yopie untuk menyingkir sejenak dari kamar tidur yang juga menjadi kamar kerja kami. Ya gimana dong ... Tidur pun kami ditemani komputer. Gimana mau istirahat dengan bener? Mau tidur inget kerjaan, bangun tidur langsung pegang kerjaan juga. Duh!
 
Akhirnya, supaya pikiran lebih fresh, kami memesan satu kamar di Solo Paragon Hotel & Residences. Pengennya sih, bisa jalan-jalan ke luar kota, yaa.. Jogja gitu misalnya, yang relatif dekat dari Solo. Trus nginap di Kaliurang, kan seru ya? Tapi apa mau dikata? Waktunya ngga ada. :(

Di Solo Paragon Hotel & Residences itu, kami memesan kamar di The Green Room, Solo Paragon Residences. FYI, Solo Paragon Residences ini berdampingan dengan Solo Paragon Hotel dan Solo Paragon Lifestyle Mall.

Dengan type Gold yang luasnya 30m2, kami mendapatkan fasilitas seperti;
1. AC
2. TV
3. Meja
4. Sofa bed
5. Dapur, dengan peralatan memasak yang komplit
6. Kulkas
7. Air mineral
8. Lemari pakaian lengkap dengan gantungan baju
9. Peralatan mandi: 2 buah handuk, sabun dan shampoo
10. Akses untuk berenang, free
11. Parkir kendaraan semalaman hanya Rp 10.000,- flat (asal kendaraan tidak keluar sejak check in sampai check out)

Apartemen disewakan di Solo Paragon Hotel & Residences
The Green Room, Solo Paragon Hotel & Residences



Apartemen disewakan di Solo Paragon Hotel & Residences
The Green Room, Solo Paragon Hotel & Residences

Apartemen disewakan di Solo Paragon Hotel & Residences
The Green Room, Solo Paragon Hotel & Residences

Apartemen disewakan di Solo Paragon Hotel & Residences
The Green Room, Solo Paragon Hotel & Residences

Apartemen disewakan di Solo Paragon Hotel & Residences
The Green Room, Solo Paragon Hotel & Residences

Mungkin ada yang bertanya, apa beda sewa hotel dengan apartemen di Solo Paragon Hotel & Residences? Untuk apartemen, bukankah sewanya harus bulanan? Jawabannya, untuk apartemen, pengelolaannya dikelola oleh pribadi, jadi terserah owner-nya mau disewakan harian, mingguan, atau bulanan.

Lalu, kenapa ngga pesan hotel saja? Pertama, sewa apartemen lebih memungkinkan untuk berhemat, gaes. Kita bisa bawa mie instan lalu masak sendiri, sebagai pertolongan pertama pada kelaparan. Pisau juga disediakan, misal kita ingin makan buah dll. Dan yang pasti, harga sewa kamarnya juga lebih murah dibanding hotel. Selisih $5-8 kan lumayan.

Dan seperti yang sudah saya tuliskan di atas, Solo Paragon Hotel & Residences ini berdampingan dengan Solo Paragon Mall. Kalau kalian ingin jalan-jalan ke mall, tinggal turun ke lobby lalu belok kiri. Enak kan?

Kemarin Aga dan papanya sempat jalan-jalan ke mall tuh, cari makanan. Mas Amay dan Mama sih mager, kita mending tidur aja. Wkwkwk...





Alhamdulillah, kami bisa tidur nyenyak malam itu. Lupa sama kerjaan, pokoknya bisa tidur dengan tenang. Bangun tidur pun badan terasa bugar.

Paginya, kami jalan ke depan untuk sarapan. Sebenarnya jika kami menginap di malam Minggu, Minggu paginya kami bisa menikmati Car Free Day di Jln. Slamet Riyadi dengan berjalan kaki saja. Namun, karena saat itu hari Sabtu, kami sarapan seadanya saja. Kalau teman-teman ingin mencari sarapan lainnya, ada abang becak yang siap sedia mengantar ke mana saja. Ya, sambil memberi rezeki untuk mereka. :)

Selesai sarapan, anak-anak merengek mengajak berenang. Namanya juga anak-anak, yaa... Air adalah sahabat mereka, hihi... Seru sih, tapi karena musim hujan air jadi lebih dingin, sehingga anak-anak berenang tak selama biasanya.

Pesan kamar di Solo Paragon Hotel & Residences
berenang di Solo Paragon Hotel & Residences

Pesan kamar di Solo Paragon Hotel & Residences
berenang di Solo Paragon Hotel & Residences


Jadi teman-teman, kalau kalian ke Solo, kalian bisa menginap di The Green Room, kamar 501, Solo Paragon Hotel & Residences. Pengelolanya ramaaah banget. Namanya Pak Suprapto. Kalian bisa hubungi beliau di 0812-2722-4663, atau bisa pesan langsung kamarnya via airbnb.co.id. Jangan khawatir kelaparan, karena ada banyak tempat makan di sini, seperti Mie Gacoan, Karonsih, dll.



Read More

Berwisata ke The Great Asia Africa, Lembang, Bandung

Saturday, December 28, 2019

Destinasi wisata baru Bandung
The Great Asia Africa, Lembang, Bandung 

Hai... Hai... Liburan ini ke mana aja, Temans? Saya kebetulan pulang ke Purworejo di tanggal 21 Desember kemarin, lanjut ke Majalengka 3 hari setelahnya. Dan kemarin, dari Majalengka kami jalan-jalan ke Bandung, untuk menengok sebuah destinasi baru di sana, yaitu The Great Asia Africa. Apa saja yang bisa kita temukan di The Great Asia Africa dan berapa tiket masuk ke The Great Asia Africa? Yuk, simak tulisan saya.

Pagi itu kami sudah bersiap-siap sejak sebelum shubuh. Maklum, perjalanan ke Bandung itu unpredictable. Ngga bisa diperkirakan berapa lamanya. Kekhawatiran akan macet, membuat kami bersiap-siap lebih awal.

Dari Majalengka, kami lewat tol Cipali dan keluar di Subang. Kami berhenti sejenak untuk menikmati sarapan di alun-alun Subang. Ada yang pesan Soto, Kupat Tahu Subang, juga Bubur Ayam. Semua sama harganya, Rp 12.000,- per porsinya.

Kuliner Subang
Kupat Tahu Subang yang ternyata pakai bumbu kacang

Setelah perut terisi, kami pun kembali melanjutkan perjalanan. Masya Allah, pemandangan di kanan kiri jalan indaaah sekali. Kami melewati kebun teh, dengan jalan yang berkelok di sana-sini.

Jam 9, kami sampai di Lembang. Di sini kemacetan itu terjadi. Sampai jam 10, jalanan masih merayap. Kami sudah pasrah, sepertinya keinginan untuk mengunjungi The Great Asia Africa harus direlakan. Suami bahkan sempat membuat plan B, yaitu mengunjungi destinasi lainnya.

Tapi alhamdulillah, kami bisa dapat tempat parkir juga, meski letaknya cukup jauh dan berada di luar area The Great Asia Africa. Ya, salah satu kekurangan dari The Great Asia Africa adalah area parkirnya yang sangat sempit. Jauh berbeda dengan Floating Market yang sudah memiliki area parkir yang sangat memadai.

Kami harus berjalan lebih dulu, sambil terus fokus agar tidak tersambar kendaraan yang lewat. Namun, kami masih cukup beruntung. Pengunjung lainnya bahkan harus menyambung dengan ojek, saking jauhnya jarak parkir mobil dengan tempat tujuan.

Destinasi wisata baru Bandung
Harga tiket masuk The Great Asia Africa, Lembang, Bandung 

Setelah berjalan sambil ngos-ngosan, kami pun sampai di gerbang The Great Asia Africa. Di sana, petugas sudah siap dengan tumpukan tiket. Kami membeli tiket untuk 9 orang. Harga per tiketnya adalah Rp 50.000,- dan berlaku untuk usia dua tahun ke atas. Sama seperti di Floating Market, tiket tersebut dapat ditukarkan dengan minuman.


Masuklah kami bersembilan. Enam orang dewasa dan tiga anak-anak.

Sejak pintu masuk, orang-orang sudah berjubel. Penuh... Hmm, rupanya tidak hanya kami saja yang penasaran dengan isi dari The Great Asia Africa. Wkwkwk.. Kondisi seperti ini, bikin kegiatan motret jadi kurang nyaman, karena terlalu banyak orang di sana.

Kata suami, kalau tempat wisata dikelola secara profesional mah, jumlah pengunjung harusnya dibatasi. Tapi saya maklum sih, ya mungkin aji mumpung karena memasuki musim liburan, pengelola ingin dapat keuntungan yang sebesar-besarnya. Ya kan?

Apalagi, melihat kondisi di sana, ada beberapa bangunan yang belum selesai dibangun, tapi ini seolah memaksakan diri untuk dibuka. Ya mungkin karena itu tadi, mumpung musim liburan, pengelola ingin lekas dapat keuntungan. 😁




Mengutip informasi dari instagram @genpi.bdgraya, The Great Asia Africa melakukan trial opening sejak 22 November 2019. Sebelum melakukan grand opening, pengelola memberi diskon 50% bagi pengunjung, hingga tanggal 5 Desember 2019. Karena kami ke sana tanggal 26 Desember, jadi kami ngga dapat diskon, xixixi...

FYI, The Great Asia Africa adalah destinasi wisata yang mengusung konsep wisata edukasi budaya. Di sana, pengunjung akan diajak untuk melihat keragaman budaya di tujuh negara di benua Asia dan Afrika, lengkap dengan kuliner tradisionalnya. Ketujuh negara itu adalah Korea, Thailand, India, Jepang, Indonesia, Afrika, dan Timur Tengah.

Kita ke Korea dulu, yaa.. Tempatnya ada di paling atas.

Destinasi wisata baru Bandung

Destinasi wisata baru Bandung

Destinasi wisata baru Bandung


Ada persewaan Hanbok jika kalian ingin mencicipi rasanya jadi Nokdu. Tahu Nokdu ngga? Itu loh, tokoh utama di drama The Tale of Nokdu. 😁

Destinasi wisata baru Bandung


Tapi saya ngga mencobanya, karena area itu penuh sesak. Huhuhu... Budaya Korea lainnya yang bisa kita lihat adalah gerobak, kincir air, sampai alat pemenggal kepala. Hish...

Turun ke bawah, kita bisa menemukan tempat pembuatan kimchi. Ada banyak guci di tempat itu.

Destinasi wisata baru Bandung





Turun lagi, kita sampai di Thailand. Entah ya, area Thailand tidak terlalu luas. Saya pun kurang tertarik ke area ini, dan memilih untuk meluncur ke bawah lagi.

Ini yang saya maksud dengan bangunan belum jadi di atas. Di sampingnya ada tempat persewaan baju Aladin.

Destinasi wisata baru Bandung


Kita ke bawah lagi yaa.. Ke India saja gimana? Oya, buat kalian yang lapar, saya sempat mencicipi aneka gorengan di sebelah Jaipur. Ada beberapa saung juga yang bisa kita gunakan untuk beristirahat.

Mau ke toilet? Di dekat situ agak ke belakang, kita bisa menemukannya. Tempatnya tepat sebelum area yang penuh bunga. Sayangnya kami tak sempat ke sana.
Toiletnya sih bersih ya, mungkin karena masih baru juga. Semoga terjaga selalu kebersihannya, karena toilet yang bersih ada koentji kenyamanan pengunjung. Ada beberapa kaca juga di sana. Yang menyenangkan, airnya super dingin dan beniiing banget. Sukaaa...








Sudah puas main-main di India, kita ke Jepang, yuk!

Saya paling suka di sini. Ada banyak spot foto yang bisa dieksplor.


Destinasi wisata baru Bandung

Destinasi wisata baru Bandung


Destinasi wisata baru Bandung



Destinasi wisata baru Bandung


Anak-anak juga sempat bermain Kingyo Sukui, yaitu permainan tradisional Jepang di mana petani ikan mas mengambil ikan mas dengan scooper khusus yang terbuat dari kertas. "Kingyo" berarti ikan mas dan "sukui" berarti menyendok. Tapi karena alatnya terbuat dari kertas, jadi mudah hancur. 😁

Untuk bermain Kingyo Sukui, kita perlu membayar Rp 10.000 per anak.


Wisata Baru Bandung, The Great Asia Africa
Bermain Kingyo Sukui di The Great Asia Africa 

Sebenarnya masih ada area yang belum sempat kami sambangi, tetapi karena cuacanya sudah tidak mendukung, kami pun memutuskan untuk naik ke atas. Dengan nafas yang tersengal-sengal, sambil berkejaran dengan derasnya air hujan, akhirnya kami sampai ke atas juga. Kaki pegal, sampai dua hari pun belum hilang. 😁

Memang, ada lift yang bisa digunakan. Namun, antreannya banyak dan mengular, gaes. Butuh waktu lama untuk sampai ke atas.

Destinasi Wisata Bandung
Lift di The Great Asia Africa 

Buat kalian yang ingin ke sini, perhatikan hal-hal di bawah ini :

1. The Great Asia Africa berdiri di atas lahan seluas 5 hektare. So, pastikan kondisi kalian fit yaa.. Karena meski ada lift, tapi di peak season seperti sekarang ini, jumlah lift tidak sebanding dengan banyaknya pengunjung. Jadi, waktu menunggunya akan sangat lama.

2. Harga tiket masuk The Great Asia Africa adalah Rp 50.000,- per orang, dan berlaku untuk usia dua tahun ke atas.

3. Jangan lupa bawa payung atau jas hujan, yaa.. Di atas sebenarnya dijual jas hujan juga, kalau tidak salah Rp 10.000,- per piece. Kami tidak terpikir akan turun hujan, jadi kami tidak membelinya. Padahaaallll, hujan bisa datang tiba-tiba. Kayak rasa cintaku ke kamu. Iya, kamu. Hahaha...

Untuk kalian yang bingung di mana lokasinya, The Great Asia Africa berada tepat berhadapan dengan objek wisata Farmhouse Susu Lembang, Jalan Raya Bandung-Lembang, Desa Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Oke, selamat berlibur dan berjalan-jalan bersama keluarga, yaa.. Semoga liburanmu menyenangkan. 😊




Read More