Showing posts with label lomba blog/giveaway. Show all posts
Showing posts with label lomba blog/giveaway. Show all posts

Ketika Handphone Suami Tiba-Tiba Mati

Saturday, June 18, 2016



Hari Selasa, 14 Juni 2016 kemarin, tiba-tiba Handphone suami saya error. Kejadiannya bermula setelah suami men-charge ponselnya itu hingga terisi penuh. Memang, suami saya terbiasa mematikan ponsel saat posisi charging. Tiba-tiba, hal yang mengejutkan terjadi setelah ponsel dinyalakan. Setiap akan membuka aplikasi obrolan, selalu muncul warning di layarnya. 

Kami menduga, hal ini disebabkan oleh virus. Suami sudah mencoba melakukan hard reset berkali-kali, tapi hasilnya nihil. 

Apa yang terjadi pada handphone suami saya ini hampir sama dengan yang saya alami 9 bulan yang lalu. Saat itu bulan September, kami pergi ke Surabaya untuk menghadiri undangan pernikahan. Kami menginap di sebuah hotel. Hotel tersebut menyediakan fasilitas free wifi. Nggak mau rugi, suami menyuruh saya menggunakan fasilitas itu, lumayan 'kan bisa menghemat kuota.

Hingga hari ke dua kami di hotel itu, so far so good. Sampai pada waktunya kami check out dari hotel tersebut, dan saya pun mematikan tombol wifi lalu menyalakan data koneksi di ponsel saya.

Dan...jeng jeng... Banyak sekali aplikasi (yang saya anggap iklan), bermunculan di layar, meminta persetujuan. Semakin lama semakin banyak dan semakin sering saja. Bahkan nama aplikasinya pun aneh-aneh, seperti game p*rnc*ub yang saya nggak ngerti maksudnya.

Saya mengadu ke suami dong. Suami saya pun langsung melakukan hard reset. Entah apa yang dilakukannya, saya pasrah saja, karena saya memang nggak ngerti urusan per-handphone-an. Maklum, rada-rada gaptek, hehe... Yang saya lihat, suami saya googling sana sini untuk mencari tau bagaimana memulihkan telepon genggam saya ini.

Dan yaa, setelah berhari-hari dan berkali-kali mencoba, hasilnya tetap saja. Ngga ada bedanya. Kenapa sampai berhari-hari masih juga berusaha? Karena suami saya penasaran, katanya. 

Oke, handphone saya sudah tidak bisa digunakan lagi. Huhuhu...pengen nangis rasanya. Tapi untungnya, suami saya ini sangat baik hatinya (semoga Allah melancarkan rezekimu ya, Pa.. :*). Beliau membelikan saya handphone pengganti, Alhamdulillah. Sebenarnya selain karena virus tadi, handphone saya itu kameranya juga sudah nggak berfungsi dengan baik, karena pernah bermandi air laut saat kami ke Pantai Watu Kodok. Jadi selama ini, saya meminjam handphone suami jika ingin memotret sesuatu. :D


Dan kini, empat hari tanpa telepon pintar, membuat pekerjaan suami saya tersendat. Pekerjaan suami saya memang menuntutnya untuk bisa berkomunikasi dengan cepat, dengan para klien. Melalui sebuah aplikasi chatting yang dipasangnya, beliau biasanya mengirimkan gambar-gambar yang sudah dibuatnya untuk para klien. Disitulah mereka berdiskusi, apakah usulan desain seperti ini oke atau tidak, sesuai budget atau tidak, disukai oleh klien atau tidak. Suami saya juga dituntut untuk bisa membuka email dimanapun, kapanpun, meski sebenarnya beliau sering juga melakukan kunjungan ke proyek-proyeknya yang rata-rata berada di luar kota. Kalau nggak pakai telepon pintar, tentu repot, bukan?

Saya pun, sebagai pebisnis online, memerlukan handphone berkamera untuk memotret sekaligus meng-upload dagangan. Juga saat hendak restok barang dagangan atau yang biasa disebut "kulakan", saya harus mentransfer uang, lalu menyertakan bukti transfer tersebut sebagai syarat dikirimnya pesanan. Bisa dibayangkan 'kan repotnya jika tak ada Handphone berkamera? 

cilok dagangan. dimaklumi yaa hasil fotonya, karena saya memang belum jago mengambil gambar. :D

Memang sih, mem-foto produk bisa dilakukan dengan kamera digital yang saya punya. Akan tetapi, saya terlebih dulu harus memindahkannya ke laptop atau komputer. Ini tentu kurang praktis. Apalagi jika ada calon pembeli cilok atau marketer/reseller yang ingin melihat penampakan ciloknya terlebih dahulu. Tentu saya tak ingin membuat calon pembeli saya terlalu lama menunggu.

ketika reseller saya meminta contoh gambar cilok

Nah, sekarang suami saya sedang mencari-cari handphone apa yang akan dibelinya. Pertimbangannya tentu, selain spec-nya, juga harganya harus sesuai dengan budget yang kami punya, mengingat lebaran sudah di depan mata dan kami perlu menyisihkan dana untuk mudik ke kampung halaman. 

Kebetulan kemarin bersliweran di timeline facebook saya tentang Asus Zenfone 2 Laser ZE550KL. Spec-nya cukup bagus, sesuai dengan kebutuhan suami saya. Iya, memori internalnya yang sebesar 16GB dan mampu disisipi hingga 128GB, tentu memenuhi kebutuhan suami yang "hobi" upload gambar-gambar desainnya pada saat chatting dengan klien. Memori RAM nya juga cukup besar, 2GB.

Kamera Asus Zenfone 2 Laser ZE550KL, juga lebih dari cukup untuk memfasilitasi bisnis saya. Gimana engga? Kamera belakangnya berukuran 13MP, 4128 x 3096 pixels, memiliki kinerja seperti laser autofocus, dual-LED flash, Digital Zoom, continuous shooting, digital image stabilization, Geo-tagging, touch focus, face detection, dan lain sebagainya. Sedangkan kamera sekundernya memiliki ukuran 5MP, 2560 x 1920. Pokoknya kalau pakai kamera Asus ini, hasilnya bisa seperti kamera DSLR katanya. Koq tau? Ya saya googling lah, hihihi... Jadi Pa, kalau beli ponsel yang ini, siap-siap dipinjam sama Mama yaa..buat fotoin cilok. #eh :p

Harganya? Masih bisa dijangkau lah insya Allah, sehingga (mudah-mudahan) tidak menimbulkan goncangan kesejahteraan apalagi sampai menimbulkan darurat di bidang pengepulan asap dapur. Apaaahhh?? LOL

Ya begitulah.. Jadi kapan kita pergi beli HP nih? Apa? Nunggu THR? >_<



'Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com'



Read More

5 Ide Kado untuk Calon Istri yang Iritnya Berkali-Kali

Friday, April 29, 2016

Masa-masa pacaran, biasanya seseorang jadi lebih royal pada pasangan. Padahal, pacar belum tentu jadi jodoh beneran. Tapi karena cinta, bahkan tanpa diminta, apapun akan diberikan. Untuk yang beruntung, perjalanan percintaan bisa sampai ke pelaminan. Akan tetapi, tak jarang hubungan yang sudah dipupuk bertahun-tahun, harus kandas di tengah jalan. Jika sudah begitu, kadang terbit penyesalan. "Nyesel gue udah ngeluarin banyak modal buat dia," begitu kira-kira.

Nah, buat kamu yang nggak mau rugi, pilah-pilih kado juga penting lho... Maksudnya? Begini... 
Dulu, ibu saya pernah berpesan pada kakak laki-laki saya, "Jangan pacaran sebelum kamu bisa cari uang sendiri. Ibu nggak punya banyak uang buat modal."

Iya lah... Pacaran butuh uang buat nraktir makan, ngajak jalan, bahkan buat sogokan biar pacar mau balikan kalau lagi marahan. Apalagi kalau pacar ulang tahun, uang yang harus dikeluarkan semakin besar, ya kan? Buat beli kue (yang bahkan ortu sendiri nggak pernah dibeliin), juga buat beli kado biar nggak jadi pacar yang malu-maluin. Yakali, mau nyanyi ala Jamrud;

"yang kuberi, bukan jam dan cincin
bukan seikat bunga, atau puisi, juga kalung hatiii.." 

Untuk itu, ini nih, saya ada ide buat kamu-kamu yang nggak mau rugi. :D
Ada beberapa kado yang harganya murah, tapi bisa bikin dobel untung. Benda-benda ini, bisa kamu pakai juga, kalau pacarmu itu beneran jadi istrimu. Wah, iritnya berkali-kali, hihi...

Apa saja tuh? Jujur, saya nyontek dari sini;


Di custombagus.com, selain merchandise dan aneka souvenir, ada juga beberapa kebutuhan rumah tangga yang layak dijadikan kado. Benda-benda itu antara lain;

1. Gelas/Cangkir
Ini pengalaman pribadi. Pak suami ngasih saya 1 set gelas. Dulu. Dulu banget pas jaman SMA dan masih pacaran. Kardus gelas itu masih tertutup rapat, sampai bertahun-tahun kemudian. Bahkan sampai hubungan kami bubar jalan dan terpisah di provinsi yang berlainan, kado darinya belum juga saya gunakan. Setelah menikah, gelas itu akhirnya saya pakai juga. Lumayan, untuk sebuah rumah tangga baru, gelas ini sangat berguna. Untungnya sih, nikahnya sama dia juga. Hehehe...

sumber foto: custombagus.com
2. Mug
Sama dengan gelas. Ngasih kado mug buat pacar juga bisa jadi ide untuk berhemat. Setidaknya, kamu nggak perlu beli mug lagi nanti, buat menikmati kopi. :)
Kesannya koq murah banget ya, ngasih kado cuma mug doang? Eits..perempuan baik-baik mah, nggak akan menilai sesuatu dari harga barang.
FYI, meskipun perempuan itu mengharap diberi kado berlian, tapi sebenarnya dia lebih menghargai ketulusan dan kesetiaan. *ehemmm...
Nah, biar sedikit lebih bermakna dan lebih mudah dikenang, mugnya didesain khusus dong. Atau dikasih tulisan penyemangat gitu. Atau dibikin couple? Wow kan idenya?
Bingung? Serahkan saja pada ahlinya. custombagus.com bisa membantu kamu mendapat desain yang spesial.

Mug Warna Dalam di custombagus.com, cantik

3. Jam Dinding atau Jam Meja
Ini lumayan berhemat juga. Siapa tau pacar kamu nanti beneran jadi istrimu, kamu nggak perlu lagi beli jam dinding untuk rumah kalian. Ya kan?
Tapi tetep, kalau mau makin spesial, kasih kata-kata pengantar dong.
Misalnya nih;
jika kau rindukan aku
dengarlah irama detak di dinding itu
disitu ada detakku
yang juga merindukanmu

*eeaaaa ^_^
Jam Meja Berkualitas by custombagus

4. Payung
Payung? Iya.. Tenang aja, payung juga bisa jadi barang yang spesial koq. Jangan khawatir calon istrimu akan ngambek. Beri dia kata-kata indah. Misalnya; Selagi aku tak ada, biarlah payung ini yang menggantikanku melindungimu dari panas dan hujan.
Gombal banget ya? Haha..iya. Tapi perempuan suka koq digombalin. :D
Dengan memberi kado payung ini, kamu juga bisa ikut memakainya nanti. Dan saat kamu resmi menjadi suami, kamu nggak perlu beli lagi. *iritnya kebangetan >_<



5. Bantal
Sebagai ganti boneka, boleh lah kasih bantal aja. Boneka nggak semua perempuan suka (contohnya saya). Tapi bantal, semua orang membutuhkannya. Iya apa iya? :D

bantal cantik by custombagus

Nah, buat kamu yang isi dompetnya sekarat dan mau hemat, tapi bingung karena si doi mau ulang tahun, cari saja benda yang murah meriah namun bermakna di custombagus.com. 




Tulisan ini diikutkan dalam lomba blog bersama custombagus.


Read More

Berkat Geget Sang Kurir Motor, Bisnis Saya Lancar, Pelanggan pun Senang

Sunday, February 14, 2016

Sejak beberapa bulan lalu, saya mulai menjalankan bisnis di bidang kuliner. Memang, posisi saya disini hanya sebagai agen, bukan produsen. Produk yang saya jual ini termasuk memiliki banyak penggemar. Cilok, Siomay dan Puding Susu, siapa yang tidak suka? Makanya, ketika ada kesempatan menjadi agen, saya langsung mengambilnya. Apalagi kebijakan supplier dengan membuat aturan bahwa 1 kota hanya boleh diisi dengan 1 agen memang cukup menguntungkan.


cilok yang sudah direbus dan yang masih dalam packaging, juga beberapa botol puding susu yang siap dikonsumsi

Saya menjalani bisnis ini bukan tanpa kendala. Bukan, kendalanya bukan pada produknya, namun pada sistem pengirimannya.

Cilok dan Siomay yang saya jual, insya Allah tahan setidaknya 3 hari di perjalanan. Produk frozen food ini sudah teruji. Alhamdulillah, selama ini belum ada pelanggan yang komplain atau mengabarkan bahwa produk ini diterima dalam keadaan basi. Untuk informasi, saya pernah mengirim Cilok dan Siomay hingga ke Madiun, Salatiga, Purworejo, Purwodadi, Semarang, bahkan Madura.

Dan untuk puding susu, sedari awal berpromosi memang sudah saya jelaskan bahwa puding susu ini hanya dijual di Solo. Meskipun banyak permintaan dari luar kota seperti Jogja dan Purworejo, namun saya belum berani memenuhinya, karena memang puding ini hanya bisa tahan sehari di suhu ruang. 

Lalu?

Nah, ini dia masalahnya. Jika konsumen datang dari luar kota, biasanya mereka sudah siap dengan biaya pengiriman yang harus dibayarkan. Karena penasaran dan ketagihan dengan rasanya, mereka tidak masalah mengeluarkan biaya tambahan untuk ongkos kirim. Akan tetapi jika pembeli datang dari dalam kota, biasanya mereka lebih perhitungan. "Masa' sama-sama di Solo mesti bayar segitu untuk ongkos kirimnya saja?" seperti itu. Apalagi, jika dikirim dengan jasa ekspedisi, ongkos kirim dihitung per kilogram, makin mahal lagi jadinya.

Awalnya saya sempat bingung. Sempat terpikir untuk mengantarnya sendiri ke rumah para pembeli, namun sebagai pendatang, saya tidak terlalu paham dengan daerah-daerah di luar Solo. Solo Raya itu luas, meliputi; Karanganyar, Boyolali, hingga Sukoharjo. Ditambah lagi dengan kondisi saya sebagai ibu dari dua balita, hal ini menjadi pertimbangan lain. Saya tidak mungkin (lebih tepatnya tidak tega), untuk meninggalkan anak-anak di rumah. Membawa mereka berkeliling pun bukan ide yang bagus juga.

Terkadang saya memberi solusi pada calon pembeli, bagaimana jika kami bertemu di tengah-tengah, supaya sama-sama enak. Ada yang menyanggupi, akan tetapi ada juga yang mengurungkan niat untuk membeli karena urusan ini.

Ini salah satunya.



Saya sempat berpikir lama sekali. Hingga suatu hari, saat seseorang datang ke rumah, saya menawarinya untuk menjadi kurir. Seseorang itu, Geget namanya. Setidaknya sebulan sekali, dia memang selalu silaturrahmi ke rumah kami. Saya ingat dia pernah bercerita bahwa sebelum dia bekerja di kantornya yang sekarang, dia adalah seorang kurir lepas. Pucuk dicinta ulam tiba, ia pun bersedia. :)

Geget saat bersiap mengantar pesanan. Tetap profesional meski diguyur hujan.

Alhamdulillah, sekarang, untuk jasa pengiriman di sekitar Solo Raya, saya menyerahkan urusan ini padanya. Hubungan bisnis kami ini seperti simbiosis mutualisme. Keuntungan-keuntungan yang saya dapat dengan memberdayakan Geget, antara lain:
1. Bisnis saya lancar.
2. Pembeli senang karena barang lebih cepat diterima. Jika menggunakan jasa ekspedisi, biasanya barang baru akan dikirim keesokan harinya.
3. Ongkos pengiriman lebih murah karena tidak tergantung berat barang. Ini membawa keuntungan lain, yaitu, pelanggan menjadi tidak ragu untuk membeli lebih banyak lagi. 
4. Sebagai kurir, Geget pun mendapat penghasilan tambahan. Ini membawa kebahagiaan tersendiri karena saya bisa membuka jalan rezeki untuk orang lain.

testimoni konsumen yang puas dengan produk dan pelayanan kami

Alhamdulillah, karena kesediaan Geget, bisnis saya sudah menemukan celah untuk berkembang. Untuk selanjutnya, saya punya mimpi. Saya ingin membeli kendaraan untuk sarana mengantar pesanan karena selama ini Geget menggunakan sepeda motornya sendiri.

Namun untuk saat ini, kondisi keuangan saya belum memungkinkan untuk membeli sepeda motor baru. Saya pun mulai berpikir untuk menyisihkan sebagian keuntungan dari penjualan cilok, siomay dan puding.

Mungkin ada yang bertanya, "Mengapa saya tidak membeli sepeda motor dengan cara kredit? Bukankah sama saja?" Nah, untuk ini saya mempunyai pertimbangan sendiri. Salah satunya karena saya tidak mempunyai cukup uang untuk membayar uang muka.

"Sekarang dengan Rp 500.000,- saja sudah bisa membawa pulang sepeda motor lho...", mungkin ada yang berkata begitu. Jawaban saya, "Iya, tapi cicilannya akan lebih besar juga." :)

Maka dari itu, saya memilih menabung saja.

Begitu tahu bahwa BTPN menyediakan halaman  http://menabunguntukmemberdayakan.com/ , saya pun membuka dan mencoba simulasi ini, untuk mengira-ira sambil merencanakan jalan untuk membangun mimpi saya.




Setelah link saya buka, muncul halaman di atas. Saya kemudian meng-klik "Mulai Simulasi", lalu muncullah halaman berikut ini,



Saya pun memilih "connect facebook to start" dan setelah itu kita dikoneksikan dengan akun facebook kita.



Setelah muncul halaman berikutnya, saya mulai menimbang-nimbang. Berapa sebaiknya jumlah yang ditabung dan berapa lama?

Saya memutuskan untuk menggeser anak panah ke nominal paling rendah, yaitu Rp 500.000,- dan  di kolom bawahnya, anak panah saya geser ke jangka waktu 2,5 tahun.

Mengapa?

Alasannya, Rp 500.000,- adalah nominal yang umum dikeluarkan setiap bulannya untuk membeli sepeda motor dengan cara kredit. Dan 2,5 tahun adalah jangka waktu yang umumnya diambil untuk melunasi sepeda motor.




Setelah itu, saya pun meng-klik kolom "Lihat Hasil Simulasi" dan keluar halaman ini



Setelah memasukkan nomor handphone saya, saya kembali meng-klik kolom "Lihat Hasil Simulasi", dan keluarlah hasilnya disini




Wah, jadi semakin jelas. Tanpa harus susah-susah menghitung, tinggal klak-klik, hasil bisa kita lihat secara langsung.

Dengan menabung di BTPN sebesar Rp 500.000,- tiap bulannya selama 2,5 tahun, tabungan yang terkumpul adalah Rp 15.981.759. Terbukti ya kalau suku bunganya kompetitif? Dan saya rasa dengan nominal ini sudah cukup untuk membeli sepeda motor baru.

Semoga ke depannya bisnis saya semakin lancar, semakin banyak yang bisa saya sisihkan untuk ditabung, sehingga saya bisa memberdayakan lebih banyak orang lagi. Aamiin. :)


Read More

Tampung Air Hujan, Antisipasi Kekeringan

Thursday, October 29, 2015


Sedih rasanya ketika berbagai media memberitakan bahwa saudara-saudara kita banyak yang mengalami kekeringan sehingga harus berjalan berkilo-kilo jauhnya untuk mendapatkan air, atau harus merogoh kocek cukup dalam untuk membeli air. Dan ternyata, hal ini kini terjadi di kota saya sendiri, kota yang notabene masih hijau.

Beberapa hari yang lalu, seorang sahabat memberitahu saya bahwa di Purworejo, kota kelahiran saya, dilaksanakan shalat istisqa di alun-alun kota. Shalat itu dilakukan untuk meminta hujan pada Tuhan Semesta Alam. Beberapa waktu sebelumnya pun, sahabat dekat saya yang lainnya, mengeluhkan bahwa di daerahnya sudah tidak ada air. Untuk mendapatkan air bersih, ia harus membelinya.

Saya yang tidak bisa membantu apa-apa, hanya bisa urun do'a, semoga hujan segera turun untuk menghapus kekeringan. Saat saling berkabar itulah, tiba-tiba saya teringat dengan Bak Penampungan Air Hujan (PAH) yang sering dibicarakan oleh suami dan kawan-kawannya.

Suami saya adalah seorang arsitek yang tergabung dalam Tim Akanoma yang dipimpin oleh Yu Sing. Beberapa desain Akanoma memang menerapkan prinsip rumah ramah lingkungan. Salah satu ciri rumah ramah lingkungan yang didesain Akanoma adalah adanya bak PAH dan bak pengolahan air limbah. Mengenai bak pengolahan air limbah pernah saya tulis disini.


Apa sebenarnya bak PAH itu? 
Pernah tidak sih, kita terpikir untuk menyimpan air agar saat musim kemarau kita tidak lagi galau? Pernahkah juga terpikir, bagaimana caranya supaya air hujan tidak mubazir? Iya, karena di musim penghujan air seolah tak lagi berharga. Air yang akan dirindukan lagi di kemarau nanti, terbuang sia-sia.

Bak PAH sendiri, sesuai dengan namanya, memang merupakan sebuah wadah yang dibuat untuk menampung air hujan. Bak PAH sudah diterapkan oleh warga Gunung Kidul, karena daerah ini memang sering mengalami krisis air meskipun curah hujannya cukup tinggi.

Ini salah satu contoh bak PAH di Gunung Kidul. sumber; kabarhandayani.com
Air yang ditampung di bak PAH, dialirkan dari talang. Warga Gunung Kidul sendiri menggunakan air ini untuk memasak, mencuci, mandi, bahkan juga untuk minum. Padahal sebenarnya air hujan memerlukan beberapa kali tindakan filtrasi agar layak untuk dikonsumsi.

Rata-rata, bak PAH ini dapat menampung air sekitar 9 meter kubik. Air sebanyak ini kira-kira cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 2 minggu.

gambar diambil dari Facebook GreenYatra. Air hujan juga dimanfaatkan untuk menyiram toilet.


Contoh bak PAH yang lain. Air dari bak PAH dapat langsung digunakan untuk menyiram tanaman.


Meskipun katanya, rumah ramah lingkungan membutuhkan budget yang lebih besar dari rumah "biasa", tapi pemanfaatan air hujan dengan cara ini patut dicoba, karena seperti yang dilansir di http://www.kelair.bppt.go.id/sitpapdg/Patek/Spah/spah.html, ada beberapa manfaat yang bisa kita rasakan, antara lain;

1. Menghemat penggunaan air tanah. 
Beberapa waktu lalu sebuah televisi nasional menayangkan bahwa warga ibu kota berbondong-bondong memperdalam sumurnya karena air sudah semakin kering. Hal ini bisa menimbulkan masalah baru, karena jika air tanah terkuras, maka dikhawatirkan permukaan tanah akan mengalami penurunan. Hal yang paling buruk yang mungkin terjadi adalah amblasnya tanah.

2. Menampung 10 meter kubik air pada saat hujan. Kalau ingat bencana kekeringan yang mungkin akan terjadi di kemarau yang akan datang, tentu kita tidak akan rela air hujan begitu saja terbuang.

3. Mengurangi run off dan beban sungai saat hujan. Wah, berarti bisa diartikan bahwa menampung air turut berperan dalam penanggulangan bahaya banjir, dong? Sounds great, kan?

4. Menambah jumlah air yang masuk ke dalam tanah.

5. Mempertahankan tinggi muka air tanah.

6. Menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah.

7. Memperbaiki kualitas air tanah dangkal.

8. Mengurangi laju erosi dan sedimentasi.

9. Mereduksi dimensi jaringan drainase

10. Menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah sehingga dapat mencegah intrusi air laut.

11. Mencegah terjadinya penurunan tanah.

12. Stok air pada musim kemarau. Nah ini yang paling penting, supaya bencana kekeringan tidak lagi terjadi di kemarau yang akan datang. 

Mimpi saya sih sederhana saja. Setiap kita menjadi lebih bijak dalam menggunakan air, dan ke depannya, 1 rumah mempunyai 1 bak PAH. Terlalu tinggikah? :)



Read More

Amay, Aga dan Arinta

Tanggung jawab sebagai orang tua ketika anaknya lahir, salah satunya adalah memberi nama. Bukan sembarang nama, namun nama itu mesti memiliki arti yang baik, do'a serta pengharapan. Seperti kebanyakan orang tua, hari-hari jelang kelahiran Amay 4,5 tahun lalu pun kami disibukkan dengan ritual ini. Apa ya nama yang bagus untuk anakku kelak?

Di usia kehamilan yang memasuki enam bulan, dokter memberi tahu bahwa janin yang sedang saya kandung berjenis kelamin laki-laki. "Ini buah zakarnya ya," begitu katanya tanpa saya minta. Sempat kecewa si, "Yah, kenapa dibilangin, Dok? Kan saya pengen surprise." Tapi ya sudah lah, terlanjur, hehe...

Nah, karena sudah diberitahu itulah, akhirnya kami berdua pun mulai menyiapkan nama. Dapatlah, Abiyu Mahya. Rasanya, nama ini masih jarang terdengar. Kan kami nggak ingin nama bayi kami nanti pasaran, hehe... Selain itu Abiyu Mahya punya arti yang bagus. Abiyu berarti yang berjiwa mulia, sedang Mahya berarti yang bersinar terang. Dengan nama itu, kami berharap kelak ia menjadi pribadi yang tak hanya cerdas akal, namun juga cerdas hati. 

Setelah bayi kami lahir, terbersit keinginan suami untuk menambahkan sebuah nama lagi di depan atau belakang Abiyu Mahya. Karena suami adalah seorang arsitek yang mengidolakan Antoni Gaudi, jadilah tambahan nama tadi berbunyi Gaudiansyah. "Syah" ini diambil dari nama suami Yopie Herdiansyah, dan ayahnya Hermansyah. Akhirnya, kami sepakat membuat nama anak pertama kami, Gaudiansyah Abiyu Mahya.

Kenapa Amay?
Memutuskan nama panggilan ternyata tidak begitu mudah. Namun entah mengapa, setelah kami menemukan nama Abiyu Mahya, saya mengusulkan agar anak kami kelak dipanggil Amay. Amay merupakan singkatan dari Abiyu Mahya itu tadi, jadi ketika memanggilnya, dua do'a senantiasa terucap.

Namun ada beberapa orang yang seolah mempermasalahkan. "Amay kan seperti nama anak perempuan?" begitu katanya. Iya sih, kedengarannya memang begitu. Namun setelah beberapa waktu berlalu, saya menemukan pembelaan. Hei, di Gorontalo sana, ada seorang Sultan bernama Sultan Amay lho. Silakan googling deh kalau nggak percaya.

Selain itu, beberapa orang mengartikan AMAY sebagai Anaknya MAs Yopie atau Arin saMA Yopie, hehe, sah-sah saja. Toh ada benarnya juga. :) Keluarga suami bahkan memanggil Amay dengan Gumay. Gumay merupakan singkatan dari Gaudiansyah abiyU MAhYa. Tidak masalah juga, karena ada seseorang bernama Aditya Gumay yang merupakan pendiri Lenong Bocah.


3 tahun 8 bulan kemudian, adiknya Amay lahir. Laki-laki lagi. Tidak seperti saat mengandung Amay, di kehamilan yang ini saya tidak terlalu serius mencari nama. Hehe..entah mengapa. Tapi beberapa hari sebelum anak ke dua saya lahir, suami sudah dapat ide nama depan untuk adiknya Amay ini. Agadiansyah, begitu bunyinya. Aga, diambil dari nama Aga Khan, seorang arsitek muslim yang cukup legendaris. Dan seperti sebelumnya, "Syah" diambil dari nama suami, Yopie Herdiansyah, supaya Amay dan Aga nggak saling cemburu, hehehe...

Kemudian untuk dua nama berikutnya, saya menggunakan nama bayi yang sudah saya rangkai ketika menyambut kelahiran Amay dulu. Jadi dulu saya merangkai beberapa nama untuk cadangan. Ataya Nafi' saya pilih karena Ataya berarti hadiah, dan Nafi' berarti yang bermanfaat. Kebetulan, Aga (begitu akhirnya kami memanggil adiknya Amay), lahir di bulan yang sama dengan bulan anniversary kami berdua, yaitu bulan November. Jadi Agadiansyah Ataya Nafi' berarti hadiah yang bermanfaat untuk kami berdua, dan semoga juga bermanfaat untuk semua makhluq-Nya. Aamiin...


Oya, selain tentang Amay dan Aga, saya juga mau sedikit bercerita tentang nama saya, Arinta, huehehehe...

Jadi gini, kurang lebih 6 tahun yang lalu, seorang wali murid tiba-tiba SMS. Beliau mengatakan, bahwa insya Allah bayi yang dikandungnya saat itu (calon adik dari anak didik saya saat itu), berjenis kelamin perempuan. Beliau lalu bertanya, apa sebenarnya arti nama "Arinta"? Setelah saya jawab bahwa Arinta berarti Adik, beliau lalu bercerita bahwa suaminya suka dengan nama saya. *Nama thok lho yaa, bukan orangnya, haha... :p
Nah, singkat cerita, mommy ini minta ijin pada saya, boleh tidak menggunakan nama Arinta untuk nama bayi nya kelak? Ya saya jawab boleh dong, hehe... Meskipun suami saya akhirnya wanti-wanti, "Nanti nama Arinta jadi pasaran lhoo.. :p" Haha, biarin deh...
Dan efeknya, kakak si bayi ini alias murid saya waktu itu, jadi sering mencandai saya. "Yang ini adek Arin (nunjuk saya), kalau yang di rumah itu Miss Arin." hahahaha..

Lalu beberapa waktu kemudian, teman semasa SMP menanyakan hal serupa. Sama seperti wali murid itu juga, teman saya meminta ijin untuk memakai nama saya jika kelak dia punya anak perempuan. Padahal saat itu dia belum menikah lho.. Dan ternyata itu dibuktikannya sebulan yang lalu saat anak perempuannya lahir. Yeaayyy...Arinta kecil dengan nama lengkap Arinta Inara Atalyssa sudah lahiiirr.. Bangga dan bahagia rasanya, meskipun kelak jadi pedih karena nama ini jadi banyak kembarannya, haha... :D

Ternyata nama saya cukup cantik ya? *tutup muka
Padahal dulu saya tidak suka dengan nama ini. Saya bahkan sempat agak konyol juga karena protes ingin ganti nama. Kalau nggak salah, waktu itu saya pengen nama yang ada "Lestari"nya, biar samaan dengan teman-teman. Iyaaa..soalnya waktu SD dulu, di kelas ada 4 orang dengan nama Lestari. Dan nama "Lestari" kedengarannya anggun gitu. Ya gak?
Trus, saya juga pengen mengubah nama jadi Dhea atau Leony, haha, soalnya saya nge-fans sama Trio Kwek-Kwek. *halah 

Hehe, tapi seru ya pilah-pilih nama anak itu? Jadi, ayo ceritakan arti namamu! :)



Read More

Rezeki Suami Tergantung Do'a Istri?

Sunday, August 30, 2015



Setelah menikah dan mengikuti suami, praktis saya "hanya" menjadi seorang ibu rumah tangga karena saya memutuskan untuk melepas pekerjaan. Saat itu alasannya karena kami tinggal di kota yang berbeda, suami di Jogja dan saya di kota hujan, Bogor. Tujuh bulan berjauhan, cukup membuat saya lelah secara lahir dan batin. Setiap dua minggu sekali saya menggunakan jasa travel untuk mengunjungi suami di Kota Gudeg itu. Kenapa malah saya yang mondar-mandir alias wira-wiri? Jawabannya, sekalian mencicil memindah barang-barang saya yang ada di Bogor.

Hampir enam tahun kami menikah, dan Alhamdulillah kami sudah memiliki dua balita yang ganteng dan semoga menjadi anak sholih. Untuk kembali bekerja seperti dahulu, rasanya banyak yang harus dipikirkan. Utamanya tentang bagaimana anak-anak saya nanti jika saya tinggalkan? Iya, mungkin beberapa orang lain cukup beruntung karena berdekatan dengan orang tua, sehingga anak-anak bisa dititipkan dengan neneknya. Tapi kami di Solo (suami berhijrah ke Solo) benar-benar sendiri, tak ada sanak saudara.

"Kan ada daycare?", beberapa yang lain coba mengusulkan. Setelah ini pertimbangannya menjadi lain. Jika dihitung gaji yang akan saya terima nanti dikurangi biaya untuk daycare, hasil yang mungkin bisa saya tabung tidaklah banyak, artinya, tidak jauh berbeda antara jika saya bekerja atau jika saya di rumah saja. Lantas? Ya sudah, saya "terima nasib" saja. Toh, suami saya sangat bertanggung jawab pada keluarga. Dengan atau tidaknya saya bekerja, suami bisa mencukupi kebutuhan istri dan anak-anaknya.

Menjadi ibu rumah tangga "saja", bukan berarti saya tidak melakukan apa-apa. Saya memang tidak bisa membantu suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga seperti lainnya, tapi setidaknya ada satu hal yang bisa saya lakukan. Berdo'a. Iya, saya selalu berdo'a untuk kemudahan suami mencari nafkah, untuk kesehatannya agar semua pekerjaannya lancar, untuk rezekinya agar berlimpah dan barokah. Saya melakukannya tidak hanya setiap selesai shalat, namun setiap kali saya ingat. Sambil mencuci, sambil menyapu, sambil menyusui si bungsu, jika saya ingat maka meluncurlah do'a-do'a itu.

Dan Alhamdulillah, kekuatan do'a itu memang benar adanya. Suami saya yang seorang Arsitek, beberapa kali memenangkan sayembara bersama tim kantornya. 

Februari lalu, suami saya yang masuk dalam tim Akanoma, menjadi juara 1 Holcim Award National Competition 2015. Berkat sayembara itu, suami saya yang sebelumnya belum pernah pergi ke luar negeri, diajak jalan-jalan ke Swiss gratis selama enam hari. :D

National Holcim Award 2015
Tidak hanya bersama tim kantornya, Akanoma, suami saya juga pernah memenangkan sayembara bersama dua orang sahabatnya. Mereka menamakan diri sebagai Tim Sandal Kulit. Tim ini berisi tiga orang sederhana dengan pemikiran yang luar biasa. 

Suami saya (kanan) bersama dua orang sahabatnya mejeng di Radar Solo

Terakhir, 21 Agustus 2015 lalu, suami saya dan tim Akanoma kembali meraih juara 2 dalam Sayembara Desa Wisata Arsitektur Nusantara 3.

Suami saya, Yopie Herdiansyah, di Malam Arsitektur Nusantara 3

Jadi, jangan pernah merasa tidak berguna walaupun orang-orang hanya menganggapmu sebagai seorang ibu rumah tangga, karena mungkin, do'a yang keluar dari bibirmu yang akan mengantarkan suamimu menuju kesuksesan itu. 

Blessful August Giveaways by indahnuria.com

Read More

Cake Cokelat Klasik 'Gak Pake Ribet untuk Pakdhe dan Budhe

Wednesday, August 5, 2015

Saya adalah ibu rumah tangga yang kurang pandai memasak. Karena memang hobi saya tidak ada kaitannya dengan dapur. Maka dari itu, peralatan rumah tangga yang saya punya hanya yang standar-standar saja. Bagaimana bisa memasak jika peralatan di dapur tidak lengkap?

Suatu hari, hati saya tergerak untuk ikut-ikut berkreasi di dapur, supaya terlihat kekinian, haha... Habisnya banyak banget ibu-ibu muda yang bikin iri karena rajin sekali posting foto masakan atau kue buatan mereka. Saya pun mengajukan proposal pada suami untuk dibelikan mixer, dan alhamdulillah disetujui.

Beberapa kali saya membuat cake sederhana, dengan resep dari buku yang saya beli di sebuah bazaar. Alhamdulillah, Amay, anak sulung saya, suka. Dia bahkan sempat ketagihan dan meminta saya membuatkan cake kembali.

Meski begitu, cake buatan saya hanya itu-itu saja. Cake kukus, karena hingga saat ini saya belum memiliki oven (dan memang belum berniat membeli, karena masih takut menggunakannya). Pun, loyang yang saya punya hanya satu, dan bentuknya kotak standar saja. Jangan tertawa yaaa, hehe...

Satu lagi bukti cueknya saya dengan peralatan dapur yang minim. Timbangan kue. Saya tidak memilikinya. Lalu, bagaimana saya membuat kue? Dengan sendok sebagai penakarnya. Awalnya sih pakai ilmu kira-kira. Tapi kemudian saya menemukan ini sebagai panduan.


Cake buatan saya gampang sekali. Resepnya cocok untuk para pemula, seperti saya. Bahkan jika saya ibaratkan, anak kecil saja bisa membuatnya, asalkan sudah bisa membaca dan menghitung. Selain itu, cake ini juga dapat dibuat oleh kita-kita yang memiliki peralatan seadanya. Gak pake ribet deh, pokoknya.

Penasaran? Ini dia resepnya;

Bahan yang ddibutuhkan:
1. 5 butir telur
2. 8 sdm terigu
3. 13 sdm gula pasir
4. 3 sdm cokelat bubuk
5. 1/2 sdt ovalet
6. 3 sdm margarin yang sudah dilelehkan

Cara membuatnya simpel sekali.
1. Kocok telur dengan ovalet hingga mengembang.
2. Masukkan gula pasir, tepung terigu, dan cokelat bubuk, sedikit demi sedikit.
3. Terakhir masukkan margarin cair sambil terus dikocok.
4. Masukkan adonan ke dalam loyang yang sudah diolesi margarin dan dilapisi tepung.
5. Kukus selama kurang lebih 20 menit.

Oiya, ada satu tips yang mungkin sudah banyak yang tahu, namun saya akan menuliskan kembali supaya tidak terlupa. Ketika mengukus, bungkus tutup kukusan/dandang dengan kain/serbet (yang bersih loh yaa..) Tujuannya adalah agar uap air tidak menetes ke dalam adonan. Karena jika adonan tercemar uap air, kue yang kita buat akan bantat.


cake, sebelum dan sesudah dioles dengan cokelat oles


cake cokelat teman minum kopi atau teh

Cake sudah siap disantap. Jika ingin lebih nikmat lagi, kita dapat mengolesi cake kukus tadi dengan selai atau cokelat oles. Seperti kali ini saya menggunakan cokelat oles sebagai topping.

Mudah bukan? Saya yakin budhe juga bisa membuatnya untuk pakdhe. Ini sepotong kue dari saya untuk pakdhe. :) 




Read More

Dengan Aqua 2-4-2, No More Lemas Saat Berpuasa

Saturday, July 11, 2015

Ramadhan, bulan yang dinanti umat Muslim sedunia. Di bulan itu seluruh umat Muslim diwajibkan berpuasa sejak terbitnya matahari hingga terbenam di ufuk barat.

Ada beberapa sunnah saat berpuasa, antara lain:
1. Menyegerakan Berbuka
Banyak yang salah kaprah dengan berpikir bahwa mengakhirkan berbuka puasa akan menambah pahala. Tidak. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW, "Orang-orang senantiasa dalam kebaikan selagi menyegerakan berbuka." (HR. Bukhori no 1957 dan Muslim no 1098)

2. Mengakhirkan Sahur
Dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik radiyallahu 'anhu, dari Zaid bin Tsabit radiyallahu 'anhu berkata: "Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah SAW, lalu melaksanakan shalat. Anas berkata, aku bertanya kepada Zaid, "Berapa jarak antara adzan dan sahur?". Dia menjawab: "Seperti lama membaca lima puluh ayat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa jarak antara sahur Rasulullah SAW dengan shalat shubuh sama seperti lamanya orang membaca lima puluh ayat.

3. Disunnahkan berbuka dengan rutob. Jika tidak ditemukan, dapat diganti dengan kurma. Jika tidak ditemukan kurma, maka diganti dengan air. Dalam Hadits Riwayat Abu Dawud no 2356 dan Tirmizi no 696, dikatakan bahwa, "Biasanya Rasulullah SAW berbuka dengan rutob sebelum menunaikan shalat. Kalau tidak mendapatkan, dengan kurma. Kalau tidak mendapatkan, dengan meneguk air." 




Nah, kebanyakan dari kita sering termakan mitos untuk berbuka dengan yang manis. Ini karena kurma dianggap sebagai makanan manis, sehingga disimpulkan bahwa berbuka puasa sebaiknya dengan yang manis. Padahal dalam hadits di atas saja sudah dijelaskan bahwa jika tidak ada rutob atau kurma, maka Rasulullah berbuka dengan air putih.

Sayangnya, banyak juga yang berpikir bahwa makanan manis diperlukan sebagai sumber energi setelah seharian penuh (kurang lebih 14 jam) kita berpuasa. Pendapat itu ada benarnya. Namun kita juga harus berhati-hati, salah-salah kebiasaan kita tersebut justru mengundang penyakit. Sehingga, jika berpuasa seharusnya menyehatkan (puasa merupakan cara detoksifikasi alami), justru malah membuat kita sakit. 

Berbicara tentang sumber energi, energi dalam tubuh kita dihasilkan oleh makanan. Ada tiga jenis makanan yang berperan sebagai sumber energi utama dalam tubuh kita, yaitu; karbohidrat, protein dan lemak. Karbohidrat sendiri ada dua jenis, karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana.

Karbohidrat Kompleks adalah makanan yang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna. Karena waktu untuk mencernanya lebih lama, maka kita akan merasa kenyang lebih lama. Untuk itulah, karbohidrat kompleks baik dikonsumsi sebagai menu diet, baik juga untuk dikonsumsi saat berpuasa. Karbohidrat kompleks dapat kita temukan dalam umbi-umbian, sayuran mentah, buah-buahan, kacang-kacangan, roti gandum, juga beras merah.

Karbohidrat Sederhana. Dinamakan karbohidrat sederhana karena ia hanya terdiri dari satu atau dua molekul gula. Karbohidrat sederhana adalah sumber energi yang cepat dicerna oleh tubuh. Karena lebih cepat dicerna, energi yang dihasilkan oleh karbohidrat sederhana lebih cepat kita rasakan. Itulah sebabnya, karbohidrat sederhana dapat meningkatkan kadar gula dalam darah dengan segera setelah dikonsumsi. Tapi karena sifatnya inilah yang membuat karbohidrat sederhana tidak baik untuk dikonsumsi oleh tubuh, karena energi yang cepat terbentuk membuat kita menjadi cepat lapar juga. Hmm...hati-hati bagi yang sedang melakukan diet, karena perut yang cepat lapar akan mempengaruhi pola makan. Dan kenaikan kadar gula dalam darah secara drastis, merangsang pankreas memproduksi insulin untuk menurunkannya dengan cepat. Inilah awal mula penyakit diabetes. 

Sayangnya, banyak yang tidak menyadari hal ini. Bahkan, untuk menyambut ramadhan, banyak yang jauh-jauh hari telah menyiapkan sirup dengan beraneka rasa dan warna. Padahal, sirup adalah salah satu contoh karbohidrat sederhana. Contoh lain karbohidrat sederhana misalnya; minuman bersoda, permen, roti putih, dll. Wow, hampir semuanya adalah hidangan lebaran juga ya? Nah, sekarang jadi tahu kan, mengapa kebanyakan orang justru bertambah gemuk setelah puasa? Iya, karena konsumsi karbohidrat sederhana yang terlalu banyaklah penyebabnya.


Nah, sekarang bagaimana agar tubuh kita tetap bugar saat berpuasa?
1. Olahraga yang Cukup
Banyak yang mengatakan bahwa olahraga membuat energi kita banyak terbuang, sehingga sebaiknya kita menghindari olahraga saat berpuasa agar tubuh tidak lemas. Pendapat itu tidak sepenuhnya benar. Tubuh tetap perlu digerakkan, hanya saja ketika kita berpuasa, intensitas dan jenis olahraganya harus disesuaikan.

2. Penuhi Kebutuhan Nutrisi untuk Tubuh

Tubuh kita memerlukan asupan yang seimbang. Jika pada hari biasa kita mendapatkannya 3-5 kali, saat puasa berkurang menjadi 2-3 kali. Agar kita dapat beraktivitas secara normal, kita harus memperhatikan makanan yang kita konsumsi. Tidak perlu makan terlalu banyak, namun sekiranya cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dalam sehari.

3. Cukupi Kebutuhan Air Putih

Seperti yang kita ketahui, tubuh kita membutuhkan setidaknya 2 liter air sehari atau setara dengan 8 gelas per harinya. Namun, rentang waktu antara berbuka puasa hingga saat sahur tiba yang pendek, kemudian ditambah lagi waktu yang terpotong saat tidur, membuat kebanyakan dari kita tidak dapat memenuhi kebutuhan air harian.

Nah, Aqua mengajarkan, rumus 2-4-2 untuk disimpan dalam ingatan.

2-4-2?
Iya. 2 gelas saat berbuka puasa, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW bukan? Kemudian 4 gelas saat makan malam hingga sebelum tidur. Lalu 2 gelas lagi saat sahur. Yup, total 8 gelas semalam. Insya Allah cukup untuk memenuhi kebutuhan air harian tubuh kita.


Banyak yang berpikir bahwa minum air hanya dilakukan pada saat haus saja, padahal kekurangan cairan bisa menimbulkan efek yang cukup serius pada tubuh kita. Selain kulit kering dan bibir pecah-pecah, kekurangan air juga dapat mengganggu konsentrasi. Ini tentu akan berdampak kurang baik pada hasil kinerja kita. Efek yang lebih buruk lagi jika cairan tubuh berkurang adalah, ketidakstabilan emosi, mengantuk, mudah marah, peningkatan suhu tubuh, peningkatan denyut jantung, sampai kegagalan ginjal.

Air yang kita konsumsi membutuhkan waktu untuk berpindah dari lambung ke otot-otot tubuh, jadi tidak perlu menunggu haus untuk mencukupi kebutuhan hidrasi tubuh kita. Dan di bulan puasa, minum air dengan cukup setiap jam dapat diganti dengan minum air yang berkualitas, 2 gelas saat berbuka, 4 gelas saat makan malam hingga sebelum tidur, dan 2 gelas lagi pada saat sahur. Jumlah yang lebih banyak dibutuhkan oleh ibu hamil dan menyusui.

Pantaulah urine setiap hari. Jika urine berwarna pekat dan berjumlah sedikit, itu adalah tanda bahwa seseorang telah mengalami dehidrasi ringan. Bila hal ini terjadi, tingkatkan konsumsi air putih di malam berikutnya. Jangan sampai ketika bulan Ramadhan seharusnya menjadi bulan dimana kita rajin berburu pahala, malah kegiatan kita terhalang sakit hanya karena malas minum air. 

Yuk, cukupi kebutuhan air dengan Aqua agar kita tetap sehat berstamina di bulan Ramadhan!


Sumber Referensi:
1) Islamqa.info/id/39462
2) https://naismacreation.wordpress.com/khasanah-ilmu/dr-oz-puasa-merupakan-detoksifikasi-yang-alami-dan-natural/
3) http://sehatsangat.blogspot.com/2014/03/arti-pengertian-karbohidrat-sederhana.html
4) https://www.youtube.com/watch?v=EXM78zv8vI4
Read More

Pengumuman Pemenang "Giveaway Menyambut Ramadhan"

Saturday, June 6, 2015

Assalamu'alaikum semuaaa...

Deg-degan ngga menanti pengumuman ini? Hihi...

Jujur, saya bingung sekali memlihnya saudara-saudara... Terus terang ada beberapa finalis yang tulisannya langsung saya bookmark begitu setor. Saya baca-baca lagi beberapa kali, karena semua bagus-bagus sekali. Namanya Ramadhan pasti kesannya mendalam, apalagi ketika kita masih kecil, ya kan? Tapiii, karena hadiahnya cuma 3, saya harus pilih 3 pemenang saja, huhu sedihnyaaa... Pengennya sih bisa memenangkan semua finalis-finalis itu tapi apa daya? Semoga kelak di giveaway berikutnya kita bisa kembali bersua yaa..aamiin..

Jadiii, dengan ini saya memutuskan, pemenang giveaway ini adalaaah:

1. Pakde Abdul Cholik
 http://abdulcholik.com/giveaway/nostalgia-ramadhanberpuasa-di-india

Alasannya: karena pakde sudah jujur pernah batal puasanya, hihi.. Nggak ding.. Alasannya karena pengalamannya unik (unik dalam arti anti mainstream ya kawan-kawan), komplit, lucuuu dan juga menarik. Saya sangat suka gaya berceritanya, berkali-kali baca tapi masih bisa ngakak. *hadeuh, udah kayak komentator saja.

"Saya sih, yes." *eh, lha koq niru gaya Anang?


2. Ika Hardiyan Aksari
http://ichaituika.blogspot.com/2015/04/ohmukena-parasit.html

Alasannya: karena saya tertohok dengan kalimat ini: "Untuk duniawi mau mengeluarkan uang segepok, kenapa untuk urusan dengan Allah jadi perhitungan?"
Meskipun kita bisa saja shalat tanpa mukena, asalkan menutup aurat dan pakaian yang kita kenakan tidak ketat, namun saya terkadang miris ketika seorang muslimah menyepelekan mukenanya. Kadang berminggu-minggu nggak dicuci, nggak ganti-ganti, padahal menemui Allah sehari minimal lima kali. Baju untuk pergi berlemari-lemari, tapi mukena cuma punya sebiji. :p :(


3. Noer Ima Kaltsum
http://kahfinoer.blogspot.com/2015/05/mukena-cantik-dari-anak-asuh.html

Alasannya: karena saya bisa menangis saat membaca tulisannya. Saya merasakan cinta dari mukena pemberian muridnya. Bahkan berkali-kali saya mengaminkan doa Bu Ima untuk anak asuhnya itu. :)


Jadii, untuk pemenang, saya tunggu alamatnya yaa.. :)
Terima kasih sudah berkenan meramaikan giveaway ini. Dan dari lubuk hati yang terdalam, saya memohon maaf apabila ada kesalahan.

Selamat mempersiapkan Ramadhan ya teman-teman... Semoga Ramadhan ini menjadi Ramadhan yang lebih baik dari Ramadhan sebelumnya. Aamiin.. :)




Read More

Update Peserta "Giveaway Menyambut Ramadhan"

Saturday, May 2, 2015

Mohon maaf sebelumnya karena tidak sesuai dengan janji saya yang akan meng-update peserta tiap hari sabtu, saya baru bisa meng-update lagi hari ini, bertepatan dengan resminya giveaway ini saya tutup. Alhamdulillah, terima kasih sedalam-dalamnya saya haturkan pada teman-teman karena telah berkenan ikut meramaikan giveaway perdana saya. Rasanya haruuu sekali. Tanpa berpanjang kata, peserta yang telah mendaftar adalah:

1. Pakde Abdul Cholik
 http://abdulcholik.com/giveaway/nostalgia-ramadhanberpuasa-di-india

2. Rina Rinz
http://www.lovrinz.com/2015/04/mukena-cantik-di-ramadhan-pertamaku.html

3. Ika Puspitasari
http://bundafinaufara.blogspot.com/2015/04/ramadhan-ibu-lotek-dan-sarung.html?spref=fb

4. Ika Hardiyan Aksari
http://ichaituika.blogspot.com/2015/04/ohmukena-parasit.html

5. Naelil M
https://naeliltheclimber.wordpress.com/2015/04/30/berdagang-mukena-di-turki-kenapa-tidak/

6. Dian Maretha
http://maretha-yesican.blogspot.com/2015/05/mukena-parasitku.html

7. Tyaseta Rabita
http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com/2015/04/kisah-puasa-mukena-dan-lebaran.html

8. Lyliana Thia
http://bundavania.blogspot.com/2015/05/anak-anak-dan-mukena.html

9. Tarry KittyHolic
http://tarryholic.blogspot.com/2015/05/hamil-muda-di-bulan-ramadhan.html

10. Lathifah Iffah
http://umminyahimdaisya.blogspot.com/2015/05/ada-siapa-di-punggungku.html

11. Susanti Dewi
http://www.santidewi.com/2015/05/sekelumit-cerita-di-saat-ramadhan.html

12. Kania Ningsih
http://catatantentangbuahhati.blogspot.com/2015/05/antara-mukena-dan-tokek.html

13. Rita Asmaraningsih
 http://www.rita-asmara.com/2015/05/kenangan-ramadhan-ketika-kanak-kanak.html

14. Liswanti Pertiwi
http://new.penacinta.blogdetik.com/2015/05/17/ketika-ramadhan-datang

15. Rebellina Santy
http://rebellinasanty.blogspot.com/2015/05/mukena-istimewa-dari-papa.html

16. Irma Essanovia
https://essanovia.wordpress.com/2015/05/13/arti-mukena-untuk-seorang-irma/

17. Hastira S.
http://mamahtira.blogspot.com/2015/05/mukena-putih-vs-seprei-putih.html

18. Noer Ima Kaltsum
http://kahfinoer.blogspot.com/2015/05/mukena-cantik-dari-anak-asuh.html

19. Riska
http://anakbawangimut.blogspot.com/2015/05/tragedi-mukena-ramadhan.html

20. Okti Li
http://tetehokti.com/2015/05/20/larangan-mukena-dan-hantu-manusia/

21. Ummi Nadliroh
http://umminadliroh.blogspot.com/2015/05/kenangan-ramadhan-masa-kuliah-iba-yang.html

22. Kafaqi
http://kafaqi.blogspot.com/2015/05/ramadhan-romantis-di-kampung.html

23. Nindya Prayastika
http://republiknindy.blogspot.com/2015/05/kenangan-mukena-stroberi.html

24. Khairiah
http://hariekhairiah.blogspot.com/2015/05/dengan-mukena-membuatku-bisa-berjalan.html

25. Tetty Hermawati
http://www.tettytanoyo.com/2015/05/rindu-ramadhan-di-masa-kecil.html

26. Diah Dwi Arti
http://damarojat.blogspot.in/2015/05/gedung-bekum-dan-kenangan-tarawih.html

27. Tri Sulistiyowati
http://raka-adhi.blogspot.com/2015/05/ramadhan-ala-anak-desa.html

Terima kasih sekali lagi saya ucapkan pada teman-teman semuanya.. Nantikan pengumumannya yaa.. Semoga Ramadhan nanti kita bisa beribadah semaksimal mungkin. Aamiin...

Read More