Menjaga Kesehatan Jiwa dengan Menjadi Narablog

Friday, January 25, 2019

Jika tahun 2013 lalu saya membiarkan blog yang dibuatkan oleh suami ini tetap kosong, barangkali saya masih menjadi Arin yang dulu; yang rendah diri, rapuh, pesimis, dan sering merasa inferior. Alhamdulillah, 2013 menjadi titik balik semua itu. Dan hari ini, saya, dengan bangga menjadi narablog atau blogger untuk www.kayusirih.com dan www.mamakepiting.com.

~~~

Seringkali kita mendikte Allah, agar kita seharusnya begini, begitu, diberi ini, diberi itu. Padahal, apa yang menurut kita baik, belum tentu baik juga di mata Allah. Dan setelah berumur 30 tahun, saya baru benar-benar bisa memahami nasihat ini. Apa yang saya lewati dalam hidup ini, adalah hal terbaik yang sudah Allah beri.  

Saya tak menyangka, cita-cita saya untuk menjadi seorang penulis akan tercapai setelah menikah. Bayangan saya saat memutuskan menikah dulu, saya akan tetap menjadi seorang pengajar, dan profesi sebagai penulis akan tetap menjadi sebuah angan-angan. Kenapa? Karena meskipun saya suka menulis, tetapi saya merasa tak terlalu cakap melakukannya. Waktu sekolah saja, setiap kali ada soal mengarang, nilai saya hanya mentok di angka 75. Namun, jauh di lubuk hati yang paling dalam, saya punya keinginan agar bisa berkarya di bidang tulisan, seperti Asma Nadia, idola saya di masa itu.


2013 Menjadi Titik Balik


Sebelum tahun 2013, saya pernah merasa terpuruk. Saya sering merasa menjadi manusia yang tidak ada gunanya. Saya pernah merasa menyesal karena menikah terlalu cepat, padahal, menikah muda adalah impian saya. Setelah impian saya menjadi nyata, saya malah menyesalinya. Padahal lagi, saya menikah tanpa dipaksa, dengan laki-laki yang juga saya pilih sendiri dan juga sangat saya cinta. Namun saat itu, jika Doraemon itu nyata adanya, barangkali saya sudah minta tolong padanya untuk mengirim saya kembali ke tahun-tahun sebelumnya.

Begitulah, rentetan-rentetan penyesalan itu selalu menjadi bayang-bayang. Sampai saya berada di titik di mana saya menyadari bahwa ternyata yang saya butuhkan hanyalah teman. Saya butuh kesibukan. Saya terlalu jenuh berada di rumah, dengan rutinitas yang itu-itu saja. Memasak, mencuci, mengasuh anak, begitu terus setiap hari.

Sebagai perantau di Kota Bengawan ini, kami berdua memang tak memiliki sanak saudara. Praktis, saya sama sekali tak punya teman bicara. Sungguh, apa yang saya alami saat awal menikah dulu, amat kontras dengan pekerjaan saya sebelumnya sebagai guru TK, yang banyak berbicara, banyak bernyanyi, dan banyak tertawa.

Ngeblog Membuatku Waras

Mau kembali bekerja (mengajar), suami tak mengizinkan. Alasannya, saya lebih berkewajiban mendidik anak sendiri daripada anak orang lain. Karena menjadi istri sholihah adalah cita-cita saya, maka saya mematuhi semua perintah dan larangannya. Kan, ridho Allah tergantung ridho suami kita. Lagipula, tak ada alasan bagi saya untuk membantahnya. Jika bekerja hanya soal materi, alhamdulillah, semua kebutuhan saya dipenuhinya.

Lambat laun, suami sebagai garwa alias sigaraning nyawa alias belahan jiwa saya, akhirnya menyadari hal lain yang dibutuhkan istrinya. Kesibukan.

Tidak, beliau belum mengizinkan saya mengajar, karena anak pertama kami saat itu masih berusia 2 tahun. Beliau hanya menyuruh saya mencari komunitas untuk belajar menulis di facebook, supaya ketika berselancar di dunia maya ada manfaat yang saya dapatkan.

Ya, sebelumnya, facebook hanya membuat saya patah hati. Facebook lah yang memupuk perasaan iri dan dengki. Saat melihat teman-teman seangkatan bermetamorfosis menjadi orang-orang yang sukses, hati saya perih. Ya itu tadi, saya menjadi semakin rendah diri, minder, pesimis, dan inferior.

Namun kali ini, saya membuka facebook dengan tujuan lain, yaitu belajar. Ada banyak komunitas yang saya ikuti. Alhamdulillah, saat itu syarat untuk bergabung menjadi anggota komunitas tak terlalu rumit. Bahkan, ada komunitas yang tidak menetapkan syarat apapun. Pokoknya, mau gabung, hayuk aja.

Dari komunitas-komunitas yang saya ikuti itu, saya memiliki banyak teman baru. Seiring bertambahnya teman, bertambah pula wawasan, tentang bagaimana cara mengirim tulisan ke media cetak, dan lain sebagainya. Hingga akhirnya saya melihat salah satu teman maya saya membagikan tulisan blog-nya.

Ah, saya jadi teringat blog ini, blog yang dibuatkan oleh suami sejak 2010 lalu. Blog ini sebelumnya tak pernah terisi, karena saya yang kurang percaya diri. Saya tak pernah mencoba menulis di blog ini, karena saya sudah terlanjur menghakimi diri saya sendiri. Saya menafikan sebuah nasihat yang berbunyi "Alah bisa karena biasa".

Dari sini, sebenarnya suami saya sudah memahami ketertarikan saya di dunia tulis-menulis. Hanya saja, beliau kurang gereget memotivasi saya. Hehe... Saya terlambat menyadari bahwa suami saya tak hanya melarang tanpa memberikan solusi. Lewat blog ini, beliau menyiapkan kegiatan pengganti agar saya tetap bisa menyibukkan diri. Namun, saya tak bisa menangkap maksudnya secara utuh. Ya, namanya juga laki-laki, lebih sering mengungkapkan sesuatu dengan kode yang susah dimengerti. Ups...
4 Manfaat Ngeblog

Saya pun memberanikan diri menulis di blog ini, meski saya menyadari bahwa tulisan saya biasa-biasa saja. Semakin lama, tulisan saya semakin banyak, dan hal itu mendorong saya untuk bergabung dengan Kumpulan Emak-emak Blogger (KEB).

Dari mengeblog ini, setidaknya ada 4 manfaat yang saya dapatkan, antara lain;

1. Teman

Ini sudah tentu. Apalagi di Solo, dua bulan lalu sudah diresmikan KEB Chapter Solo. Alhamdulillah. Dan selama hampir 3 tahun ini, setiap dua bulan sekali, Mbak Ety Abdoel selalu saja punya ide untuk membuat acara bernama Arisan Ilmu. Dari kegiatan ini, saya bisa berjumpa dengan teman-teman.

Sungguh, bertemu mereka dua jam saja sudah membuat saya bahagia. Pulang dari acara, biasanya saya menjadi lebih ramah pada anak-anak, hehe... Tuh kan, jika ibu bahagia, anak-anak pun akan bahagia. Makanya, untuk para suami, bahagiakan ibu dari anak-anakmu, niscaya anak-anakmu akan bahagia selalu. :)

Belajar membuat infografis bersama Teh Langit Amaravati

2. Ilmu

Dari grup-grup blogger saya mendapatkan banyak ilmu. Dulu, saya sangat gaptek. Sekarang, lumayan lah. Setidaknya saya sedikit paham apa itu niche blog, DA/PA, SEO, bounce rate, dll. Ya, meski yang saya ketahui baru seujung kuku saja sih, hehe...

Dan seperti yang saya tuliskan di atas, KEB Solo sering mengadakan Arisan Ilmu. Kegiatan ini tentu saja sangat bermanfaat untuk saya dan teman-teman lainnya.

3. Pengalaman

Saya tak pernah menyangka bahwa wajah saya akan muncul di televisi. Jika saya tak menjadi seorang narablog / blogger, mungkin hal ini tidak akan terjadi.

Persiapan sebelum live di MTA TV

Selain itu, kebetulan dalam waktu dekat KEB Solo akan mengadakan sebuah acara yang bertajuk KEB Intimate. Jujur, saya bangga dan bahagia bisa ikut terlibat di dalamnya.

4. Materi

Meski penghasilan saya dari blog belum bisa menyamai penghasilan blogger hits lainnya, tapi alhamdulillah, saya sangat mensyukuri segalanya. Dari blog, saya bisa menyisihkan untuk bapak, untuk adik, untuk saya sendiri, dan untuk anak-anak. Alhamdulillah...

Oya, tak hanya uang yang saya dapatkan. Dari berbagai giveaway yang saya ikuti, saya pernah mendapat buku, baju, dan pernak-pernik lainnya. Alhamdulillah...

~

Seringkali kita terlambat menangkap maksud Tuhan. Terkadang kita mengutuk diri sendiri, sebab tetakdir yang kita alami. Padahal jika kita mau bersabar, jika kita mau berpikir jernih, ada hikmah yang bisa kita dapatkan.

Dari perjalanan hidup saya di atas, saya jadi teringat dengan sebuah pesan yang pernah dosen saya katakan.

Berjalanlah di atas kekuranganmu, maka kamu akan unggul di situ. ~ Mr. Supeno


Well, tak perlu menunggu segalanya sempurna untuk bisa bahagia, karena kebahagiaan itu dicipta, bukan diminta.


73 comments

  1. Barakallah ya mbak...semoga makin sukses dan membawa kebarakahan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin YRA... Doa yang sama untukmu, Mbak Zu.. 😘😘

      Delete
  2. Ish ... Foto-fotonya kece. Ada siapa tuh? ��

    ReplyDelete
  3. meski ngeblog dari 2012, baru 2 tahun ini membuka relasi melalui blogging. Dan nggak nyangka juga bahwa hasilnya banyak yang positif melebihi profesi yang lain. i love blogging too. membuat hidup lebih hidup

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, Mak.. Alhamdulillah, kita jadi bertemu dan berteman ya, Mak.. Blog menyatukan kita, hihi..

      Delete
  4. Lah, ternyata sama. Nggak punya basic menulis yang terlalu bagus. Tapi saya percaya sama kalimat mantra "alah bisa karena biasa", sih mbak. Dan alhamdulillah, sepertinya itu cukup terbukti. Bukan begitu, mama kepiting? Hehehe

    Salut sama KEB Solo. Mantab jiwa pokoknya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah yaa.. Kita yang sama-sama dari Purworejo dan sebelumnya ngga pernah saling kenal, dipertemukan di Blogger Solo. Hehe..

      Tapi Wisnu mah udah hebat lah.. Sering juara. Aku belum. Semoga tahun ini bisa mencicipi rasanya jadi juara juga. Aamiin YRA. 😊

      Delete
  5. Eh, kau sebut namaku di sini. Gak sedang modus minta kirimin pizzaro kan?
    Senang euy melihat mba arin sekarang. Makin rajin ngeblog.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya dong, harus disebut. Kan Mbak Ety guruku di blog. Hehe..

      Mau lempar Pizzaro? Sini tak tangkap. 😂😂

      Delete
  6. Ya ampun perjalanan kita hampir sama ya.. I feel you mak. Kalau nggak ada blog, kali aq udah jadi emak2 stres sekarang. Walau ngeblog juga masih gitu2 aja sih. Masih banyak yang perlu di improve. Tapi aq bersyukur bgt karena ngeblog bisa ketemu ama kalian semua

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah, Mak Wied suka merendah gitu. Sering juara koq yaaa, masih kurang aja?

      Aku diajari dong, gimana bisa bikin tulisan sebaik dirimu.. 😊😊

      Delete
  7. selamat mbak...
    semoga bisa terus menjaga kewarasan dan menularkan aura positif ya mbak :)

    ReplyDelete
  8. Mbaaaa salam kenal. Saya putri. Tos kita mbaaaa. Agak serupa kisah awal kita ngeblog nya. Kl aku krn inner child. Jadi berasa punya temen inih huhuhu.. hug virtual boleh ya mbaaaa 😢😢

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mari berpelukaaan.. Tetap semangat ya, Mbak.. Saling mendoakan pokoknya. :)

      Delete
  9. Aku setuju semua Mbaaaak, terutama yang tentang ilmu. Jadi narablog "memaksa" kita untuk terus belajar yo Mbak.... Belajar mandiri gitu.... :) Awalnya aku agak sulit mengikuti ritmenya, tapi pelan-pelan jadi menikmati juga ya.... Semangat terus Mbak Ariiin!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali, Dek.. Nggak tau deh, kalau waktu itu aku nggak dibikinin blog, aku jadi apa sekarang, hehe...

      Delete
  10. Mantul Mbak, sayapun awalnay ngeblog gara-gara habis skripsian laptop nganggur gitu jadi erpikir unutk menulis blog eh keterusan sampai sekarang. Fokus ngeblog walaupun penghasilan belum seberapa tapi bukan itu yang saya cari tapi menulis itu membuat beban berkurang hehe bener gak mbak?

    ReplyDelete
  11. Banyak cerita saat menjadi narablog.

    Bisa menceritakan dan berbagi cerita mengenai pengalaman ini dan itu merupakan sumber bagi orang lain untuk mengambil hikmah dari kita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Curhat itu melepaskan beban, Mpok. :)

      Jika ada hikmah yang bisa diambil dari perjalanan hidup saya, tentu saya sangat bahagia. :)

      Delete
  12. Mantra alah bisa karena biasa selalu aku sounding ke karyawan yang mengikuti training dan itu berhasil hahaha semangat mba keren sudah masuk TV barakallah mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Herva lebih keren. :)

      Saya sering baca kisahnya juga, lho. :)

      Delete
  13. Saya juga mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ngeblog ini, Mba. Dapat teman-teman baru dari berbagai daerah, mengasah kemampuan menulis (walau ini belum terlihat progresnya, sih) dan yang paling menyenangkan dapat tambahan penghasilan juga. Alhamdulillah :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ya, Mbak.. Mbak Ira ini juga hebat euy, sering jadi juara kalau lomba. :)

      Delete
  14. Takjub pas sampai di sini:

    "...Berjalanlah di atas kekuranganmu, maka kamu akan unggul di situ. ~ Mr. Supeno"


    Yang ini jugak:

    "... tak perlu menunggu segalanya sempurna untuk bisa bahagia, karena kebahagiaan itu dicipta, bukan diminta!"

    ... so true!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kadang kalimat-kalimat nasihat itu seperti mantra, Mbak. Mereka memberikan kekuatan di saat diri merasa lemah. :)

      Delete
  15. Alhamdulillah ya mbk, aku terharu bacanya.aku termasuk yang nggak dibolehin kerja ngajar lagi, satu karena pekerjaan suami sering pindah pulau/kota. Tapi alhamdulillah setidaknya dengan ngeblog, jadi banyak teman dan banyak hal.

    ReplyDelete
  16. Suka bangte deh dengan quote sebagai penutup postingan ini. Buat saya, blog juga menjaga kewarasan. Saya menuliskan yang senang-senang aja di blog. Jadi kalau lagi sedih, bisa baca blog untuk berkaca kalau hidup saya alhamdulillah banyak senangnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah iya, supaya nggak lupa untuk selalu bersyukur ya, Mbak.. :)

      Delete
  17. Aku hanyut di dalam tulisanmu maaakk 😆
    Betul deh dari blog itu dapat banyak banget yaa, teman, keluarga, ilmu dan banyak lagi.

    Siapa sangka kekuatan tulisan bisa jadi hal yg baik

    ReplyDelete
    Replies
    1. termasuk jadi bisa bertemu denganmu, Mak.. ibu yang kuat, kemana-mana bawa 4 bocah. hihi...

      Delete
  18. terharu saya membacanya, spirit mba sangat luar biasa, kilah titik baliknya di tahun 2013 mengingatkan saya akan sesuatu. Yang pasti, saya sepakat jika ngeblog membuat kita 'waras'

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga banyak belajar dari adek kecil sepertimu. Masih muda, tapi tulisannya sudah bagus dan tertata. :)

      Delete
  19. Bener banget Mba. Dari ngeblog saya juga menemukan sahabat-sahabat yang baik, ilmu menulis saya diasah, serta bonus materi tentunya. Salam kenal ya, Mba :)

    ReplyDelete
  20. Eh awal bikin blog sama, tahun 2010 tapi aku dibuatkan anak-anak, hehee.

    Semangat Arin, semoga makin sukses ngeblog nya dan selalu menginspirasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Wati juga yaa.. Semoga suatu hari nanti kita bisa ketemu di Semarang. Aamiin... :)

      Delete
  21. Nggak nyangka juga ya Mbak, narablog awal muasalnya bisa jadi ajang menulis biasa untui berbagi cerita, sekarang bisa menjadi profesi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, ada rasa bangga kalau ditanya, "Di rumah ngapain aja, Mbak?" lalu saya jawab, "Saya nge-blog." :)

      Delete
  22. Bener ngeblog itu bikin waras. Aku kalo ga nulis di blog malah bingung menyalurkan omelan di kepala hahahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwk, Mak Iruuul... Ya kita ditakdirkan untuk bisa meluapkan 20.000 kata setiap harinya sih ya, Mak. :D

      Delete
  23. Menjadi blogger atau nara blog membuka dunia baru untuk saya. Dunia baru yang sangat menarik dan bikin nyandu!

    ReplyDelete
  24. Wah mantaps ya Mba..saya juga senang sekali bs menjadi blogger..dulu ga nyangka klo hobi ini bs jd profesi

    ReplyDelete
  25. Aku suka dengan cerita dan tulisanmu, mbak. Buat saya, menulis di blog juga menjadi terapi tersendiri :) semoga terus produktif menghasilkan tulisan2 terbaik ya mba :)

    ReplyDelete
  26. Iya yah mba, seringkali tanpa sadar kita mendikte Allah lewat doa2, maunya gini gitu, minta dikabulkan ini itu. Padahal percaya aja kalau Allah pasti kasih jalan terbaik di waktu yg tepat :)

    ReplyDelete
  27. Aku seneng bisa bersama sama belajar. Seneng kenal mba juga. Biar tetep waras ya mba. Barokallah ilmu dan pengalamannya pasti manfaat

    ReplyDelete
  28. Wah, sama nih. Aku pun ngeblog serius mulai 2013. Jadinya bikin blog baru. Soalnya blog lama kebanyakan curhat geje-nya. Dan setuju, dari blog kita jadi punya banyak temen, dapet banyak ilmu, wawasan, pengalaman, dan juga materi. Alhamdulillah banget ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak Nia, meski penghasilan saya mah baru sepertiga atau bahkan seperempatnya Mbak Nia. Tapi tetap bersyukur kok. :D

      Delete
  29. Masyaa Allah barakallah Mbak atas pengalaman menyenangkannya dalam ngeBlog. Semoga saya bisa meniru semangat dan konsistensinya dalam menulis di blog :)

    ReplyDelete
  30. Membaca judulnya jadi ingat kkata-kata alm WS Rendra saat aku ngobrol di rumahnya 15 tahun lalu, saat itu alm bilang: Bahwa menulis itu seperti yoga jiwa maka menulislah agar jiwamu sehat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masya Allah.. Yoga jiwa yaa.. Benar ternyata menulis membuat sehat jiwa kita. :)

      Delete
  31. Sepakat banget dengan ngeblog jadi waras dan menambah kebahagiaan karena bisa menuangkan ide dan gagasan di kepala. Aku sejak ngeblog juga makin bahagia nih

    ReplyDelete
  32. Kita memang harus menerima takdir, tapi tetap berusaha keras. karena takdir belum kita ketahui kalau belum terjadi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Bu Ima.. Jadi manusiawi kalau di awal-awal kita sedih yaa.. Makanya kita harus terus berusaha untuk mencari hikmah yang tersembunyi. Begitu ya?

      Delete
  33. Bismillah semangat terus ya Mba, ngeblog juga membantu menyeimbangkan jiwa kita. Heheheh aku bahagia bisa mengenal dunia ngeblog, banyak sahabat banyak rejeki juga Alhamdulillah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, alhamdulillah.. saling mendoakan ya, Mbak.
      :)

      Delete
  34. Mbaaa... aku padamu.
    Dengan jadi narablog banyak tahu kisah2 orang lain dengan seperti ini. I'm not alone.
    Kisahnya pun mengalir pelan2 sampai bisa masuk TV.
    Alhamdulillah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak.. Alhamdulillah.. Semua wajib disyukuri. :)

      Delete
  35. Aku juga bersyukur banget, dapat banyak pengalaman berharga dari nulis blog. Alhamdulillah banget

    ReplyDelete
  36. Ngeblog itu memang menyenangkan ya. Selain dapat ilmu kita juga bisa berkomunikasi dengan orang lain meski tidak dengan bertatap muka.

    Semoga ke depannya lebih baik lagi mbak. Semangat hehe

    ReplyDelete
  37. Bahagia itu diciptakan. ❤
    Ahhhh, adem banget baca postingannya BundAr nih, hihihii :)))
    Bikin aku tersadar dan ngga lupa untuk banyak-banyak bersyukur. :)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar yang baik dan sopan. Komentar yang menyertakan link hidup, mohon maaf harus saya hapus. Semoga silaturrahminya membawa manfaat ya...