Ramadhan, bulan yang dinanti umat Muslim sedunia. Di bulan itu seluruh umat Muslim diwajibkan berpuasa sejak terbitnya matahari hingga terbenam di ufuk barat.
Ada beberapa sunnah saat berpuasa, antara lain:
1. Menyegerakan Berbuka
Banyak yang salah kaprah dengan berpikir bahwa mengakhirkan berbuka puasa akan menambah pahala. Tidak. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW, "Orang-orang senantiasa dalam kebaikan selagi menyegerakan berbuka." (HR. Bukhori no 1957 dan Muslim no 1098)
2. Mengakhirkan Sahur
Dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik radiyallahu 'anhu, dari Zaid bin Tsabit radiyallahu 'anhu berkata: "Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah SAW, lalu melaksanakan shalat. Anas berkata, aku bertanya kepada Zaid, "Berapa jarak antara adzan dan sahur?". Dia menjawab: "Seperti lama membaca lima puluh ayat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa jarak antara sahur Rasulullah SAW dengan shalat shubuh sama seperti lamanya orang membaca lima puluh ayat.
3. Disunnahkan berbuka dengan rutob. Jika tidak ditemukan, dapat diganti dengan kurma. Jika tidak ditemukan kurma, maka diganti dengan air. Dalam Hadits Riwayat Abu Dawud no 2356 dan Tirmizi no 696, dikatakan bahwa, "Biasanya Rasulullah SAW berbuka dengan rutob sebelum menunaikan shalat. Kalau tidak mendapatkan, dengan kurma. Kalau tidak mendapatkan, dengan meneguk air."
Nah, kebanyakan dari kita sering termakan mitos untuk berbuka dengan yang manis. Ini karena kurma dianggap sebagai makanan manis, sehingga disimpulkan bahwa berbuka puasa sebaiknya dengan yang manis. Padahal dalam hadits di atas saja sudah dijelaskan bahwa jika tidak ada rutob atau kurma, maka Rasulullah berbuka dengan air putih.
Sayangnya, banyak juga yang berpikir bahwa makanan manis diperlukan sebagai sumber energi setelah seharian penuh (kurang lebih 14 jam) kita berpuasa. Pendapat itu ada benarnya. Namun kita juga harus berhati-hati, salah-salah kebiasaan kita tersebut justru mengundang penyakit. Sehingga, jika berpuasa seharusnya menyehatkan (puasa merupakan cara detoksifikasi alami), justru malah membuat kita sakit.
Berbicara tentang sumber energi, energi dalam tubuh kita dihasilkan oleh makanan. Ada tiga jenis makanan yang berperan sebagai sumber energi utama dalam tubuh kita, yaitu; karbohidrat, protein dan lemak. Karbohidrat sendiri ada dua jenis, karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana.
Karbohidrat Kompleks adalah makanan yang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna. Karena waktu untuk mencernanya lebih lama, maka kita akan merasa kenyang lebih lama. Untuk itulah, karbohidrat kompleks baik dikonsumsi sebagai menu diet, baik juga untuk dikonsumsi saat berpuasa. Karbohidrat kompleks dapat kita temukan dalam umbi-umbian, sayuran mentah, buah-buahan, kacang-kacangan, roti gandum, juga beras merah.
Karbohidrat Sederhana. Dinamakan karbohidrat sederhana karena ia hanya terdiri dari satu atau dua molekul gula. Karbohidrat sederhana adalah sumber energi yang cepat dicerna oleh tubuh. Karena lebih cepat dicerna, energi yang dihasilkan oleh karbohidrat sederhana lebih cepat kita rasakan. Itulah sebabnya, karbohidrat sederhana dapat meningkatkan kadar gula dalam darah dengan segera setelah dikonsumsi. Tapi karena sifatnya inilah yang membuat karbohidrat sederhana tidak baik untuk dikonsumsi oleh tubuh, karena energi yang cepat terbentuk membuat kita menjadi cepat lapar juga. Hmm...hati-hati bagi yang sedang melakukan diet, karena perut yang cepat lapar akan mempengaruhi pola makan. Dan kenaikan kadar gula dalam darah secara drastis, merangsang pankreas memproduksi insulin untuk menurunkannya dengan cepat. Inilah awal mula penyakit diabetes.
Sayangnya, banyak yang tidak menyadari hal ini. Bahkan, untuk menyambut ramadhan, banyak yang jauh-jauh hari telah menyiapkan sirup dengan beraneka rasa dan warna. Padahal, sirup adalah salah satu contoh karbohidrat sederhana. Contoh lain karbohidrat sederhana misalnya; minuman bersoda, permen, roti putih, dll. Wow, hampir semuanya adalah hidangan lebaran juga ya? Nah, sekarang jadi tahu kan, mengapa kebanyakan orang justru bertambah gemuk setelah puasa? Iya, karena konsumsi karbohidrat sederhana yang terlalu banyaklah penyebabnya.
Nah, sekarang bagaimana agar tubuh kita tetap bugar saat berpuasa?
1. Olahraga yang Cukup
Banyak yang mengatakan bahwa olahraga membuat energi kita banyak terbuang, sehingga sebaiknya kita menghindari olahraga saat berpuasa agar tubuh tidak lemas. Pendapat itu tidak sepenuhnya benar. Tubuh tetap perlu digerakkan, hanya saja ketika kita berpuasa, intensitas dan jenis olahraganya harus disesuaikan.
2. Penuhi Kebutuhan Nutrisi untuk Tubuh
Tubuh kita memerlukan asupan yang seimbang. Jika pada hari biasa kita mendapatkannya 3-5 kali, saat puasa berkurang menjadi 2-3 kali. Agar kita dapat beraktivitas secara normal, kita harus memperhatikan makanan yang kita konsumsi. Tidak perlu makan terlalu banyak, namun sekiranya cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dalam sehari.
3. Cukupi Kebutuhan Air Putih
Seperti yang kita ketahui, tubuh kita membutuhkan setidaknya 2 liter air sehari atau setara dengan 8 gelas per harinya. Namun, rentang waktu antara berbuka puasa hingga saat sahur tiba yang pendek, kemudian ditambah lagi waktu yang terpotong saat tidur, membuat kebanyakan dari kita tidak dapat memenuhi kebutuhan air harian.
Nah, Aqua mengajarkan, rumus 2-4-2 untuk disimpan dalam ingatan.
2-4-2?
Iya. 2 gelas saat berbuka puasa, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW bukan? Kemudian 4 gelas saat makan malam hingga sebelum tidur. Lalu 2 gelas lagi saat sahur. Yup, total 8 gelas semalam. Insya Allah cukup untuk memenuhi kebutuhan air harian tubuh kita.
Banyak yang berpikir bahwa minum air hanya dilakukan pada saat haus saja, padahal kekurangan cairan bisa menimbulkan efek yang cukup serius pada tubuh kita. Selain kulit kering dan bibir pecah-pecah, kekurangan air juga dapat mengganggu konsentrasi. Ini tentu akan berdampak kurang baik pada hasil kinerja kita. Efek yang lebih buruk lagi jika cairan tubuh berkurang adalah, ketidakstabilan emosi, mengantuk, mudah marah, peningkatan suhu tubuh, peningkatan denyut jantung, sampai kegagalan ginjal.
Air yang kita konsumsi membutuhkan waktu untuk berpindah dari lambung ke otot-otot tubuh, jadi tidak perlu menunggu haus untuk mencukupi kebutuhan hidrasi tubuh kita. Dan di bulan puasa, minum air dengan cukup setiap jam dapat diganti dengan minum air yang berkualitas, 2 gelas saat berbuka, 4 gelas saat makan malam hingga sebelum tidur, dan 2 gelas lagi pada saat sahur. Jumlah yang lebih banyak dibutuhkan oleh ibu hamil dan menyusui.
Pantaulah urine setiap hari. Jika urine berwarna pekat dan berjumlah sedikit, itu adalah tanda bahwa seseorang telah mengalami dehidrasi ringan. Bila hal ini terjadi, tingkatkan konsumsi air putih di malam berikutnya. Jangan sampai ketika bulan Ramadhan seharusnya menjadi bulan dimana kita rajin berburu pahala, malah kegiatan kita terhalang sakit hanya karena malas minum air.
Yuk, cukupi kebutuhan air dengan Aqua agar kita tetap sehat berstamina di bulan Ramadhan!
Sumber Referensi:
1) Islamqa.info/id/39462
2) https://naismacreation.wordpress.com/khasanah-ilmu/dr-oz-puasa-merupakan-detoksifikasi-yang-alami-dan-natural/
3) http://sehatsangat.blogspot.com/2014/03/arti-pengertian-karbohidrat-sederhana.html
4) https://www.youtube.com/watch?v=EXM78zv8vI4