Contoh Lomba Agustusan

Saturday, July 20, 2019


Juli sudah hampir sampai di penghujung bulan, artinya, sebentar lagi kita akan memasuki bulan Agustus. Bulan Agustus adalah bulan kemerdekaan bagi seluruh bangsa Indonesia. Dan biasanya, bulan ini akan dimeriahkan dengan lomba-lomba. Lomba makan kerupuk, panjat pinang dan lomba balap karung, adalah jenis-jenis lomba yang sudah umum dilakukan untuk merayakan hari kemerdekaan. Lalu, kira-kira apa lagi ya, lomba yang seru untuk dilakukan saat Agustusan?


lomba kemerdekaan
Lomba balap karung, via http://www.tintapendidikanindonesia.com/2017/10/balap-karung.html


Biasanya nih, panitia Agustusan suka kehabisan ide, yaa.. Masa Agustusan cuma makan kerupuk lagi, balap karung lagi, mecahin air lagi? Apalagi panjat pinang, nyari pohonnya sudah susah, xixixi...

Nah, ini ada beberapa ide lomba, yang beberapa sudah dilakukan di perumahan tempat saya tinggal:


1. Lomba menyumpit kacang hijau

Sediakan kacang hijau di atas meja 1 dan beberapa wadah sejumlah peserta di atas meja 2 yang berjarak sekitar 4 meter.  Karena nama lombanya saja "menyumpit kacang hijau", tentu saja peserta diminta untuk menyumpitnya, lalu membawanya ke meja seberang, di wadah masing-masing.

Lomba ini memerlukan keterampilan dalam menyumpit, juga kehati-hatian dan konsentrasi tinggi saat membawa kacang hijau dari meja 1 ke meja 2. Peserta yang berhasil mengumpulkan kacang hijau paling banyak, dialah pemenangnya.


2. Lomba memeras air dengan spons

Sediakan ember besar berisi air dan beberapa botol sirup yang sudah kosong. Yang kosong ya, teman-teman... Kalau masih ada sirupnya, mendingan dibikin es dulu, hihi... Apalagi habis lomba biasanya pada haus kan? Wkwkwkw..

Letakkan ember di satu sisi, dan botol-botol di sisi lainnya. Pisahkan, kira-kira sampai berjarak 4 meter. Jangan jauh-jauh ya, takut rindu soalnya. Hahaha... #Apasih Arin

Nah, yang perlu dilakukan peserta adalah, mengisi botol kosong itu dengan spons sebagai senjatanya. Siapa yang paling cepat mengisi botol tersebut hingga penuh, dia berhak menjadi juaranya. 


3. Lomba merias dengan mata tertutup

Nah, ini seru. Lomba ini bisa dilakukan berpasang-pasangan, suami-istri. 

Kalau istri-istri berdandan mah, sudah biasa yaa... Jadi gimana kalau sekarang bapak-bapak saja yang make up-an? Para istri bisa membantu para suami memakai lipstik, pensil alis atau bedak. Tapi dengan syarat, tutup matanya. Hehehe...

Pemenangnya diambil yang paling lucu ajalah yaaa... Xixixi...


4. Lomba menyanyi lagu kemerdekaan

Untuk memupuk rasa cinta pada tanah air, lomba ini juga bisa dilakukan. Jadi, biar anak-anak juga belajar bahwa ada lagu-lagu nasional yang tak boleh dilupakan.


5. Lomba menangkap belut

Meski seru, tapi saya geli euy. Tapi untuk anak-anak dan bapak-bapak, lomba ini pasti menarik lah yaaa.. Cuma nih, nyari belut juga udah mulai susah, karena sawah-sawah sudah jadi perumahan. Hiks... Termasuk perumahan yang saya tinggali ini, dulunya adalah sawah. Duh, jadi merasa bersalah. :(


6. Lomba berjalan dengan mengapit bola tenis

Lomba ini mengingatkan saya dengan perlombaan yang dilakukan saat Agustusan di kampung halaman waktu kecil dulu. Di depan rumah tetangga yang halamannya luas, pemuda-pemuda di desa membuat garis-garis dengan abu gosok. Abu gosok yang berwarna putih, kontras dengan tanah yang berwarna merah kecoklatan.

Nah, kalau sekarang, tanah-tanah sudah mulai berkurang dan berganti dengan semen. Sedih sih, tapi ya beginilah perkembangan zaman. Jadi kalau mau menggunakan abu gosok sebagai garis, nanti warnanya jadi tidak terlalu kentara. Hehe...

Tapi tetap, lomba ini masih seru untuk dilakukan. Lucu ya, berjalan sambil mengapit bola tenis, jadi seperti penguin yang sedang membawa telurnya. Wkwkwk...


7. Lomba membawa sayur dengan tampah di kepala

Orang Jawa bilang, membawa benda di atas kepala, disebut dengan "nyunggi". Kalau tahu lagu dolanan berjudul "Gundul-gundul Pacul", di sana ada lirik yang berbunyi begini,
Nyunggi-nyunggi wakul kul, gembelengan
Begitu.

Kegiatan menyunggi ini sering saya lihat dilakukan oleh perempuan-perempuan Madura. Mbak-mbak penjual sate yang sering lewat di depan rumah, membawa dagangannya dengan menyunggi. Waktu saya ke Madura dengan menumpang kapal saat kecil dulu, saya juga melihat pedagang-pedagang di kapal menyunggi dagangannya.

Nyunggi
Nyunggi, via https://ahmedfikreatif.wordpress.com/2010/01/12/orang-madura-punya-cerita/

Nah, kira-kira ibu-ibu masa kini masih ada yang bisa menyunggi atau tidak ya? Hihi, jangan-jangan, baru berjalan beberapa langkah, sudah tumpah semuanya. Xixi..

Baiklah, itu dia 7 ide lomba Agustusan yang bisa saya contohkan. Teman-teman ada yang mau menambahi tidak? Ditunggu di kolom komentar, yaaa... :)






Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar yang baik dan sopan. Komentar yang menyertakan link hidup, mohon maaf harus saya hapus. Semoga silaturrahminya membawa manfaat ya...