Kedai Ibu By Mommilk Solo

Friday, August 4, 2017



Siang kemarin, saya men-charge jiwa raga di sebuah kedai. Jiwa, saya isi ulang dengan silaturrahmi bersama teman-teman, dan Raga, saya isi ulang dengan makanan dan minuman yang berbeda dari biasanya.

Untuk seorang ibu dari dua anak yang masih kecil-kecil dan kesehariannya hanya fokus dengan urusan sumur dan dapur -kasur juga sih, lol- seperti saya, momen bertemu dan bercanda dengan teman-teman seperjuangan tentu menjadi sesuatu yang istimewa. Sungguh, kemarin saya bisa tertawa lepas, hingga sisi lain dari diri saya keluar dan itu membuat Mbak Ety Abdoel terheran-heran, wkwkwk... Mungkin dalam hati Mba Ety membatin, "Ni anak kesambet apa, sih?" Hahaha...

Oya, saya perlu mengatakan ini. Ada yang mendukung kesyahduan perjumpaan kami. Apa itu? Tempat, suasana, dan makanannya tentu saja. Sebuah bangunan tua bergaya Indische menjadi tempat pertemuan kami. Semilir angin yang bertiup sepoi-sepoi, ditambah dengan iringan lagu Sheila on 7 yang seolah mengajak untuk ikut bersenandung sembari memanggil "Kisah Klasik", adalah perpaduan sempurna yang bikin baper. Untung nggak hujan deh ya, karena katanya kalau hujan biasanya inget sama mantan. Haha.. *Ups 

Ya, Kedai Ibu berhasil men-charge jiwa raga saya, hingga kesabaran saya nyaris terisi seratus persen. Bayangkan, setelah siang kemarin, saya menjadi sedemikian baik dan lembut pada anak-anak. Pagi tadi pun, saat Amay bangun dengan agak malas, saya masih punya "daya" untuk memeluk dan memangku sambil menciuminya agar bersemangat. Bahkan, ketika Amay yang biasanya mandi sendiri itu minta untuk dimandiin, saya pun melakukannya dengan senang hati, dengan senyum dan tanpa menggerutu sama sekali.

Ooh, rupanya ini rahasia agar Mama tetap "waras" ya... Berarti benar kata artikel-artikel itu. LOL.



Adalah Kedai Ibu, yang berhasil mengubah saya dalam beberapa jam saja. Tempatnya asik, homey, makanannya juga enak.

Ketika membaca buku menu, saya tertarik untuk memesan "Nasi Bekal Ibu", namun sayangnya saat itu stoknya kosong. Akhirnya, saya pesan "Nasi Gila". Kekecewaan saya karena ngga bisa mencicip "Nasi Bekal Ibu", lenyap seketika. Rasa "Nasi Gila" yang enak seperti lezatnya masakan alamarhumah ibu saya, berhasil menghibur saya.

"Nasi Gila" ini seperti orak-arik telur yang dicampur dengan sosis, bakso dan ayam, namun rasanya pedas. Meski begitu, pedasnya ngga keterlaluan koq. 

Nasi Gila, by Kedai Ibu Solo

Kebaperan saya kembali menjadi-jadi saat Mbak Ety memesan "Es Tape Singkong".

"Eh, ada es tape singkong juga ya? Aku mau!" seru saya. Sungguh, perasaan saya kala itu, bagaikan berpapasan dengan sang pujaan yang dulu pergi tanpa pesan dan hanya meninggalkan kenangan. Deg-degan, tapi ngga pake marah, karena keberadaannya masih bisa disubtitusi dengan yang lainnya. Hahaha, apasih ini...

Nggak..nggak... Es Tape Singkong ini mengingatkan saya pada masa sekolah dulu. Di SMP 2 Purworejo, ada bapak-bapak yang menjual es tape. Tape, cendol berwarna merah muda, dan es batu, diguyur dengan kuah santan. Nikmat dan menyegarkan. Saya biasa membelinya sewaktu jam isitirahat. Kedai Ibu ini sungguh berhasil membuat saya Terjebak Nostalgia

Yang membedakan es tape di sekolah saya dengan "Es Tape Singkong" di Kedai Ibu, adalah pada susu murni yang menggantikan santan. Dua-duanya nikmat, dua-duanya mantap.

Es Tape Singkong by Kedai Ibu Solo

Ya, saya harus berterima kasih pada Kedai Ibu karena berhasil membuat saya baper. Terkadang kita perlu juga menengok ke belakang, agar kita sadar betapa Allah telah memberikan banyak kenangan indah yang wajib disyukuri. Ya ngga?

Dan inilah beberapa menu lainnya, yang bisa kita nikmati di Kedai Solo by Mommilk. 

es leci


Nasi Gila


es teler by Kedai Ibu

Dan masih ada banyaaaak lagiiii...

Untuk kamu yang ingin merasakan sensasi masakan rumahan selezat masakan ibu, di tempat yang istimewa, datang deh ke sini. Alamat Kedai Ibu ada di Jln. Hasanudin 57, belakang hotel Agas, Solo. Kedai Ibu buka dari jam 12 siang hingga jam 12 malam. Dan ada info menarik lainnya, yaitu HAPPY HOUR, dimana kamu bisa dapet diskon 15% dari jam 12 sampai jam 4 sore. S&K berlaku yaa, dan bukan untuk paket reguler. ☺☺

Selamat makaaaan...

Cari tau Kuliner Solo lainnya:

12 comments

  1. Toast mb rin, tembul juga upleknya di sumur dapur kasur wkkkk, tp tetep happy dunk
    Hmmm nyansa klasik tiyang walandikah? Aku pinginnya ngicip yg terakhir trutama nangkanya tuh
    E itu kuning2 nangka kan ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul tante.. Nuansa Walandi, hihi.. Tembul ke Solo to, ntar aku traktir deeeh

      Delete
  2. Aku suka banget resto bergaya vintage gini :D apalagi menu rumahan, jadi berasa di rumah yaaak..

    ReplyDelete
  3. Ew..ew..ew..iyaaa, aku memang terheran-heran.
    Kesana lagi yuk Mba Arin

    ReplyDelete
  4. Lagi asik baca, tiba2 konsentrasi ku terpecah dengan kata2 Purworejo.. Hahahaha.. Tapi ayoo mbaaa, ke sini lagi terus karokean.. Liat mba Arin happy ikut seneng loh aku nya.. Hihi

    ReplyDelete
  5. Beberapa kali lewat sini. Tapi belum sempat mampir. Wajib nih. Pan kapan tak ke sana

    ReplyDelete
  6. Nama kedai memang cocok dengan tempat makan ini. Makanan rumahan yang harganya pas di kantong. Kapan2 aku mampir ya :)

    ReplyDelete
  7. Nasi gila asli bikin ngiler, terus di tuntaskan sama es tape singkong duh nikmat yang tak terbantahkan kak

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar yang baik dan sopan. Komentar yang menyertakan link hidup, mohon maaf harus saya hapus. Semoga silaturrahminya membawa manfaat ya...