Ini adalah tulisan pertama di tahun 2020, dan ditulis di hari pertama di tahun ini. Sebagai permulaan, tentu saya ingin membagikan tulisan yang mengandung optimisme, agar hari-hari yang akan kita jalani ke depannya dipenuhi dengan semangat dalam berkarya, sehingga kesuksesan yang kita impikan pun bisa kita raih. Makanya, saya membuat tulisan tentang amalan atau do'a atau bacaan yang bisa membuat kita kaya dan terhindar dari kemiskinan. Namun, bak sebuah antitesis, inginnya mau optimis, tapi keadaan di depan mata malah bikin meringis.
Qodarullah, tepat di malam tahun baru, hujan membasahi beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan, cukup banyak pula daerah yang terendam banjir karena hujan yang tak kunjung reda. Banyak yang akhirnya mengeluhkan kedatangan hujan, yang di musim kemarau lalu begitu dinanti-nantikan. Astaghfirullah... Lalu, bolehkah kita mencela turunnya hujan?
Qodarullah, tepat di malam tahun baru, hujan membasahi beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan, cukup banyak pula daerah yang terendam banjir karena hujan yang tak kunjung reda. Banyak yang akhirnya mengeluhkan kedatangan hujan, yang di musim kemarau lalu begitu dinanti-nantikan. Astaghfirullah... Lalu, bolehkah kita mencela turunnya hujan?
Saya jadi teringat ketika beberapa hari lalu turun hujan pula di Majalengka. Ba'da sholat ashar, saya buka Al-Qur'an dan membaca Surah Al-Waqi'ah. Ketika membaca Surat Al-Waqi'ah di sore itu, jika biasanya saya hanya membaca saja tanpa berusaha mencari tahu artinya, kali itu mata saya tertuju ke ayat 82. Saya pun membaca artinya,
Kebetulan di mushaf yang saya baca, terdapat Asbabun Nuzul atau sebab turunnya sebuah ayat. Dan sebab turunnya ayat 82 dari Surat Al-Waqi'ah adalah sebagai berikut;
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa pada suatu hari saat hujan turun, Rasulullah bersabda, "Di antara manusia, ada yang bersyukur dan ada yang tidak bersyukur ketika hujan." Beberapa orang berkata ini adalah rahmat dari Allah, sebagian yang lain berkata, sungguh tepat benar ramalan si fulan.
Kemudian turunlah ayat ini. "Wa taj'aluuna rizqokum annakum tukadzdzibuun."
Selalu ada hikmah di balik musibah. Source www.mamakepiting.com. |
Ya, terkadang tanpa sadar kita memang menjadi hamba yang kufur terhadap
ni'mat yang diberikan oleh Allah kepada kita. Termasuk ketika kita
mengutuki turunnya hujan. Padahal, Allah telah berfirman dalam Q.S. Qaf ayat 9;
"Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu
Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang
diketam." (Q.S. Qaf ayat 9)
Membaca tulisan di atas, mungkin teman-teman yang terdampak banjir akan berkomentar, memang banjir ada manfaatnya?
Jadi, jangan mencela hujan lagi ya, teman. Jika kita khawatir hujan yang berlebihan akan menimbulkan kesengsaraan, lebih baik berdo'a seperti ini:
للَّهُمَّ
حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ
عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُوْنِ
اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
(Allahumma hawaalainaa wa laa 'alainaa, Allahumma 'alal aakaami wadz dzirabi wa buthunil awdiyati wa manabitisy syajari)
"Ya Allah, hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya Allah, berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan."
Mari kita pandang segala sesuatu dari sisi positif. Turunnya hujan berarti turunnya rahmat. Hujan yang berlimpah, insya Allah berlimpah pula rahmat Allah. Bila perlu, sedia banyak ember di rumah untuk menampung air hujan. Menampung air hujan sama dengan menampung rezeki dari Tuhan. Insya Allah, cara ini selain bisa mengantisipasi kekeringan juga bisa mengurangi risiko banjir.
Baca : Tampung Air Hujan, Antisipasi Kekeringan
Omong-omong tentang Surah Al-Waqi'ah, setahun belakangan
ini saya memang rajin membaca surah ini, mematuhi nasihat Omanya Mas
Yopie. Kata beliau, "Tiap habis ashar kalau bisa baca Surat Al-Waqi'ah,
biar lancar rezekinya suami."
Awalnya saya kurang yakin, sampai suatu hari ketika membuka instagram, saya membaca manfaat membaca Surat Al-Waqi'ah, yaitu;
- Dijauhkan dari kemiskinan
- Harta yang barokah dan melimpah
- Ditunaikan hajat yang berhubungan dengan rezeki
- Dijadikan orang yang dermawan
Ah, Oma memang luar biasa. Kita yang muda seringnya merasa lebih pintar
dan lebih tahu darinya. Hmm, jadi malu rasanya.
Sejak itulah, saya usahakan setiap hari
membaca surat ini. Sebagai istri yang tidak bekerja, tak banyak yang
bisa saya lakukan untuk membantu suami. Padahal, saat ini kebutuhan
ekonomi semakin meningkat, seiring dengan bertambah besarnya anak-anak.
Maka dari itu, saya berusaha membantu sebisa saya. Karena hal yang
paling mudah adalah berdo'a, maka saya harus rajin berdo'a untuk
kesehatan suami saya, juga untuk kelancaran pekerjaannya.
Semoga kita bisa mengamalkan membaca Surat Al-Waqi'ah setiap hari, agar kita bisa menjadi orang yang kaya hati, dan terhindar dari kemiskinan serta kefakiran. Aamiin YRA. Untuk saya pribadi, setelah rutin membaca Surat Al-Waqi'ah ini, alhamdulillah selalu dimudahkan segala keperluannya. Memang belum sekaya Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, tapi setidaknya hutang-hutang mulai berkurang. Alhamdulillah. Allah memang tak pernah ingkar janji. :)