Showing posts with label bisnis. Show all posts
Showing posts with label bisnis. Show all posts

Pengalaman Kirim Barang dengan Layanan Jempol dari Aplikasi Tiki

Saturday, August 14, 2021

 

Emak-emak berdaster emang bisa apa untuk membantu perekonomian keluarga? Hayo, siapa yang masih memandang sebelah mata pada emak berdaster? Setelah baca artikel ini, semoga tidak ada lagi yang menganggap remeh para emak, yaa, karena di zaman sekarang ini, peran emak-emak di sektor perekonomian ternyata ngga main-main.

Mengutip republika.co.id, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa kontribusi perempuan terhadap ekonomi Indonesia di tahun 2025 nanti bisa mencapai 135 miliar dolar AS atau setara Rp 1.944 triliun. We o we kan? Bahkan di sektor UMKM, 53,76% UMKM dimiliki oleh perempuan, dengan 97% karyawannya adalah perempuan. Kabar baik lainnya, di bidang niaga ekspor, perempuan Indonesia juga sudah memiliki daya kompetisi ekspor dengan pangsa pasar mencapai 14,4%.

Gimana? Emak berdaster ngga cuma bisa sein kanan belok kiri kan? 😂

Saya, meski belum sehebat emak-emak berdaster lainnya, tapi juga berusaha untuk bisa punya penghasilan sendiri. Sejak tahun 2014, saya mulai belajar menulis untuk menambah uang jajan. Meski di awal-awal hasilnya cuma "recehan", tapi melihat nama kita terpampang di media cetak, rasanya sungguh sangat membahagiakan. Dua tahun setelahnya, saya memutuskan untuk beralih ke blog, karena saat itu beberapa media cetak yang biasa saya sasar satu per satu mulai gulung tikar.

Selain mengisi waktu dengan menulis di blog, saya juga senang berjualan kecil-kecilan. Lumayan lah hasilnya, cukup kalo cuma buat beli mainannya anak-anak sih, hihi... Hal lain yang saya suka dari kegiatan ini adalah ketika mengantar pesanan, saya bisa bertemu dengan teman-teman sekaligus curi waktu untuk jalan-jalan. Maklum lah, sebagai Ibu Rumah Tangga, ruang gerak saya ya cuma di rumah saja. Maka dari itu, bisa keluar rumah dan bertemu dengan teman-teman meski hanya sebentar, rasanya sudah sangat bahagia.

Oya, tadi saya bilang, hal yang saya suka dari berjualan adalah ketika mengantar pesanan dan bertemu dengan teman-teman. Memang, selama ini pelanggan saya didominasi oleh teman-teman dekat, entah itu tetangga atau sesama wali murid di sekolah Mas Amay dan Dek Aga. Namun, terkadang ada juga sahabat-sahabat dari luar kota yang mau belanja di tempat saya. Jujur, hal ini membuat saya terharu, karena sebenarnya kalau mereka mau, mereka bisa saja belanja via marketplace kan?

Untuk sahabat-sahabatku pelanggan Toko Mama Kepiting (bisnis kecil-kecilan saya, saya beri nama Toko Mama Kepiting), terima kasih banyaaakkk... Semoga selalu sehat dan berlimpah rezeki, yaa... 😘😘😘

Mungkin ada yang penasaran, apa saja sih yang saya jual? 

Saya pernah berjualan cilok, mukena, jilbab, buku, dan setahun terakhir ini saya juga mulai menjual baju-baju anak. Berawal dari membeli baju lebaran untuk Mas Amay dan Dek Aga, saya malah jadi tertarik untuk menjualnya juga setelah tahu kualitas bahannya.

Cari Uang di Masa Pandemi
Bungkusan Paket yang Siap Dikirimkan


Kirim Paket Pakai TIKI


Belakangan, tak cuma baju anak, deterjen sampai pisau dapur pun saya jual. Apa aja lah pokoknya, yang penting halal. 

Emang ngga malu ya, jualan kayak gitu?

Selagi usaha yang kita lakukan adalah usaha yang halal, kenapa mesti malu? Gengsi doang ngga bisa bikin kenyang, duhai netizen.

Pernah ngga sih, semangat jualannya turun, trus pengen berhenti?

Pernah dong. Baru-baru ini bahkan. Saya off dari jualan sejak Ramadhan, dan baru mulai jualan lagi beberapa minggu terakhir ini.

Semenjak kasus covid19 meningkat, kemudian ada peraturan PSBB dilanjutkan PPKM, saya jadi kurang semangat berjualan. Selalu saja ada rasa khawatir tiap kali harus keluar rumah. Untuk pesanan teman-teman dekat sih, saya bisa minta mereka untuk ambil di rumah. Nah kalau yang memesan barang adalah teman di luar kota, gimana? Saya kan tetap harus ke ekspedisi untuk mengirimnya. Itulah mengapa akhir-akhir ini saya jadi jarang promosi dagangan via status WA lagi. 

Tapiii, semangat saya kembali muncul setelah saya tahu ada layanan JEMPOL dari TIKI.

Review Aplikasi TIKI

 

Kenapa harus TIKI, Mak? Pakai ekspedisi lain kan juga bisa minta dijemput?

Iya, benar. Namun, tanpa bermaksud membandingkan dengan ekspedisi lain, yang saya suka dari layanan JEMPOL ini adalah paket bisa dijemput tanpa ada jumlah minimum

Saya biasa mengirim paket lewat ekspedisi di dekat rumah. Suatu hari saya bertanya, adakah layanan jemput paket ke rumah? Mungkin karena melihat jumlah paket yang saya kirim saat itu cuma sebiji (namanya juga bisnis kecil-kecilan yang pelanggannya didominasi tetangga dan teman-teman dekat, ya kan?), mbak-mbaknya tanya balik ke saya, berapa jumlah paketnya. Karena saya orang yang cukup sensitif, saya anggap pertanyaan si mbaknya tadi sebagai bentuk penegasan, kalau minta dijemput ya mbok kirimnya yang banyak sekalian. Gitu.

Ya sudah, besok-besoknya saya ngga berani tanya lagi. Wkwkwk, tau diri.

Nah, setelah tau bahwa untuk memakai layanan JEMPOL dari TIKI saya tidak perlu khawatir dengan jumlah minimal paket, akhirnya saya memutuskan untuk #PakeTIKIAja tiap kali harus kirim-kirim pesanan ke luar kota.

Review layanan JEMPOL dari TIKI


Teman-teman kalau mau coba layanan JEMPOL juga, caranya gampang lho.

1. Download aplikasi TIKI

2. Buat Akun / daftar sebagai member dulu. Setelah mendaftar, nanti teman-teman akan mendapat email verifikasi seperti ini;

Review ekspedisi TIKI
3. Setelah akun terverifikasi, teman-teman bisa langsung menggunakannya.


Saya sudah beberapa kali menggunakan layanan JEMPOL dari TIKI. Pertama kali mencoba adalah saat Idul Adha lalu. Suami harus mengirim gambar ke Jakarta, tetapi karena terlalu lelah setelah lembur semalaman, beliau jadi galau mau membawa paketnya itu ke ekspedisi seorang diri. Apalagi saat itu tanggal merah juga, takutnya udah capek-capek sampe sana, eh ekspedisinya tutup. Kan bisa kuciwa...
 
Hari itu, saya kebetulan harus mengirim pesanan juga. Ingat bahwa TIKI punya layanan JEMPOL, saya tawarkan ke suami, mau ngga nyobain layanan JEMPOL ini? Kalau misalnya ngga diproses ya udah ngga apa-apa, wajar sih tanggal merah.
 
Suami setuju, yang penting baginya adalah gambarnya bisa terkirim.
 
Akhirnya, saya download aplikasi TIKI. Kemudian, saya membuat akun dengan mengisi nama, alamat, no HP, juga alamat email. Tak lama, ada email masuk yang berisi link untuk verifikasi akun.
 
Setelah akun terverifikasi, saya langsung membuka aplikasi dan memilih layanan JEMPOL. Selanjutnya, saya menetapkan titik penjemputan (pakai map), memilih jenis layanan, mengisi jumlah paket, isi paket, hingga pilihan untuk penjemputan mau dijemput dengan motor / mobil. 
 
Beberapa menit kemudian, ada telepon masuk, yang ternyata adalah Customer Service TIKI Solo. Saya kembali ditanya tentang detail paket yang ingin saya kirim, juga detail alamat penjemputan. Eh, bukan ditanya ding, tapi cuma memastikan aja. Saya juga cuma jawab, "Iya betul, iya betul", gitu.


Layanan JEMPOL dari TIKI
Layanan JEMPOL dari Aplikasi TIKI

 
Tentang alamat, meski rumah saya terletak di Kecamatan Colomadu dan masuk Kabupaten Karanganyar, tapi alhamdulillah masih masuk area penjemputan TIKI Solo.
 
Memang, saya harus menunggu sekitar 3,5 jam dari saat memesan layanan sampai akhirnya paket saya dijemput. Tapi itu bukanlah masalah, karena saya paham, penjemputan menyesuaikan dengan posisi kurir yang paling dekat dengan lokasi saya, yang pada saat itu pun para kurir sedang bertugas mengantarkan paket.
 
 
Layanan JEMPOL dari TIKI


Setelah paket sampai di kantor, saya mendapatkan pemberitahuan via WA. Dalam pesan WhatsApp tersebut, saya diberi informasi mengenai berat barang yang saya kirim, biaya, nomor rekening untuk pembayaran, hingga no resi paket yang saya kirimkan.
 
Nah, kelihatan kan, betapa besar paket yang dikirim suami saya. Itu isinya gambar proyek, wkwkwk... Sengaja ditaruh di wadah / kontainer plastik, supaya gambarnya aman dan tidak kelipat-lipat. Pantes aja suami saya males bawa sendiri paket itu ke ekspedisi. Udah lelah habis lembur semalaman, trus disuruh kirim paket, bayanginnya aja udah capek. Sungguh, kami terbantu banget dengan layanan JEMPOL dari TIKI ini.
 
Oiya, untuk pembayaran, kita bisa memilih apakah akan membayar secara tunai via Pak Kurir yang menjemput, atau via transfer. Saya sendiri memilih transaksi cashless supaya lebih praktis. Untuk besaran biaya yang harus ditransfer akan diinfokan kemudian.
 
Saya ngga tau hari itu ada promo apa, tapi saya dapat diskon 5% lho.. Lumayan kan.. 
 
Ngga cuma sekali saya memakai layanan JEMPOL ini. Terakhir beberapa hari lalu, saya pakai layanan ini lagi untuk mengirim pesanan. 
 
Sama seperti sebelumnya, saya order layanan JEMPOL via Mobile Apps. Beberapa menit berselang, Customer Service menelepon saya untuk menanyakan detail paket. Meski di Mobile Apps sudah ada isian jumlah paket dan lain-lainnya, tapi pihak CS merasa perlu memastikan ulang. Di sini saya juga ditanya, mau pilih produk apa untuk pengirimannya? Karena pelanggan saya tidak terlalu terburu-buru, saya pun memutuskan untuk menggunakan Regular Service untuk pengiriman.
 
Meski estimasinya kiriman akan sampai dalam 3-4 hari, tapi alhamdulillah paket saya sampai ke tangan pelanggan keesokan harinya. Mungkin karena dekat, ya, cuma di Sukoharjo dan Semarang soalnya.

 
Review layanan JEMPOL Tiki

 
Selain Regular Service, ada beberapa produk pengiriman yang TIKI punya, seperti;
 
1. SDS (Same Day Service) --> Jika teman-teman menginginkan barang yang dikirim bisa sampai di hari yang sama, pilih layanan ini saja. 
 
Jujur, saya jadi ingat usaha saya jualan cilok beberapa tahun silam. Saya pernah kirim cilok ke Bandung, estimasinya 2 hari (Cilok yang saya jual bisa bertahan 3 hari di suhu ruang), tapi kiriman cilok saya baru sampai ke tangan pelanggan 5 hari kemudian. Ya berjamur lah. Huhu, sedih poollll. Tidak hanya jadi mubadzir karena ciloknya udah ngga bisa dimakan, tapi saya juga harus mengganti uang pelanggan yang sudah membayar. Rugi 2x.

Buat teman-teman yang punya usaha berjualan frozen food, coba deh kirim pakai SDS-nya TIKI. Apalagi sekarang ada SDS KITA (Kuliner Nusantara) yang ongkos kirimnya cukup terjangkau juga.
 
2. ONS (One Night Service) --> Kirim barang hari ini, barang sampai keesokan hari.

3. TDS (Two Days Service) --> Sesuai dengan namanya, barang akan sampai 2 hari setelah dikirimkan.

4. ECO (Economy Service) --> Ini bisa dipilih kalau teman-teman menginginkan ongkos kirim yang ramah di kantong

5. INT (International Service) --> Kirim barang ke luar negeri? Bisa dong, TIKI gitu lho.. Ongkos kirimnya mulai dari Rp 100.000. Lumayan terjangkau kan?

6. TRC (Trucking Service) --> Pilihan pengiriman jika teman-teman ingin mengirim barang dengan dimensi lumayan besar dan beratnya lebih dari 10 kg.
 
 
Produk-produk TIKI

 

Kenalan dengan produk-produk TIKI, sudah. Lalu, soal layanan, apakah di TIKI cuma ada layanan JEMPOL doang? Oh, tentu saja tidak. TIKI memahami, di masa pandemi seperti saat ini, kita sebaiknya menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. Untuk itu, ada beberapa layanan yang TIKI sediakan untuk menyesuaikan dengan kondisi sekarang ini, seperti:
 
1. PUTAR (Jemput Antar)

Layanan PUTAR hampir sama dengan SDS (same day service). Bedanya, dengan layanan PUTAR, paket akan dijemput, diantar, dan akan diterima dalam beberapa jam saja. Hanya saja, untuk sementara ini, layanan PUTAR baru tersedia di Jakarta dan Bandung saja, yaa...
 
2. DRIVE THRU --> Untuk mengurangi kemungkinan kontak fisik, kita dapat mengirim barang dengan sistem drive thru. Jadi, tak perlu turun dari kendaraan deh saat kirim barang.
 
3. SERLOK (Seller Online Booking) 

TIKI SERLOK merupakan inovasi TIKI di masa pandemi yang didedikasikan bagi para online seller. Tujuannya adalah untuk memberikan berbagai kemudahan dan keuntungan lebih bagi para online seller, dalam melakukan transaksi pengiriman menggunakan produk TIKI.
 
Dengan mendaftar menjadi anggota TIKI SERLOK, teman-teman seller akan mendapatkan diskon hingga 18% lho. Keuntungan lainnya, seller juga akan mendapatkan fleksibilitas pembayaran H+2 menggunakan virtual account, fasilitas pick up gratis, hingga bonus rewarding seller. Waaah, lumayan banget. Tak hanya itu, seller juga akan memperoleh informasi dan mendapatkan kesempatan mengikuti berbagai kegiatan edukasi dan promo marketing yang diselenggarakan oleh TIKI.
 
Gimana? Tertarik untuk daftar? Saya pengen sih, tapi untuk saat ini, TIKI SERLOK baru tersedia untuk teman-teman seller yang berdomisili di Jakarta. Hiks... 

Makanya, ayo teman-teman yang di Jakarta, manfaatkan kesempatan ini. Caranya gampang kok, buka aja https://tiki.id/id/kemitraan dan langsung daftar di situ. Tenang, tidak ada batas minimal pengiriman harian kok. Jadi, seller kecil-kecilan macam saya juga bisa daftar. Yang penting punya toko online di Facebook dan Instagram.

Baik banget ya, TIKI... Pantas kalau dengan TIKI SERLOK, TIKI bisa meraih Top Innovation Choice Award 2021 sebagai Inovasi Layanan untuk Pengusaha Online.
 
 
 
 
layanan TIKI

 

TIKI JEMPOL, PUTAR, SERLOK, dan DRIVE THRU adalah layanan baru, hasil inovasi TIKI di masa pandemi.
 
Layanan lainnya masih banyak, gaes. Sebut saja Mobile Apps, seperti yang sudah saya coba. Ada pula asuransi, sales counter selama 24 jam, SMS resi, realtime tracking, hingga email notification. FYI, saat saya mengirim barang lewat layanan JEMPOL kemarin, saya mendapatkan email pemberitahuan bahwa paket kiriman saya telah dimanifes.


Review Ekspedisi TIKI

 
Oiya, hampir lupa, di masa pandemi, TIKI sangat ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Tak lepas dari 5M, TIKI menerapkan aturan seperti:
 
- Melakukan penyemprotan desinfektan baik di gerai maupun di gudang, juga pada paket-paket yang diterima dan yang akan dikirimkan.

- Menyediakan hand sanitizer di seluruh gerai dan gudang operasional, untuk digunakan oleh staf maupun pelanggan yang datang ke gerai.

- Mewajibkan para staf dan kurir untuk selalu menjaga kebersihan, dengan selalu menggunakan hand sanitizer atau mencuci tangan ketika memasuki area kerja.
 
- Mewajibkan para staf dan kurir untuk mengenakan masker.
 
- Memastikan kesehatan para staf dan kurir dengan melakukan pengukuran suhu badan dan akan memulangkan staf atau kurir yang melebihi suhu tubuh normal agar beristirahat. 

- Menjaga jarak aman antara staf atau kurir dengan para pelanggan ketika melakukan transaksi.

Dengan ikhtiar-ikhtiar yang senantiasa dijaga di atas, insya Allah ini jadi bukti bahwa TIKI tidak abai terhadap kesehatan karyawan dan pelanggannya. 
 
~
 
Beberapa kali menggunakan layanan JEMPOL dari TIKI, jujur saja saya merasakan banyak manfaatnya. Saya bisa hemat bensin, hemat waktu, hemat energi, juga hemat baju. Di masa pandemi seperti ini, meski keluar rumahnya hanya sebentar, tapi ritual bersih-bersih setelahnya itu juga sangat melelahkan kan? 
 
Thanks to TIKI pokoknya, karena beneran #MakePeopleHappy dan #BeraniBerubah dari yang takut jualan jadi berani jualan lagi. Nah, karena ulasannya udah puanjaaang sekali, saya akhiri dengan: Bismillah, mari kita semangat jualan lagi, siap-siap packing pesanan lagi, dan serahkan pengiriman paketnya pada TIKI. Ssst, udah ya, saya mau packing dulu, nih...







Daftar Bacaan:

- https://www.republika.co.id/berita/qxdexw318/ekonomi-indonesia-dan-emakemak-berdaster

- https://www.wartaekonomi.co.id/read279270/tetap-beroperasi-di-tengah-pandemi-covid-19-tiki-terapkan-langkah-langkah-preventif

- https://pressrelease.kontan.co.id/release/luncurkan-tiki-serlok-tiki-berikan-fleksibilitas-pembayaran-hingga-diskon-harga-bagi-online-seller



Read More

Resep Makanan Ringan yang Mudah Dibuat untuk Dijual

Sunday, January 3, 2021


Masa pandemi ini memaksa kita untuk menjadi lebih kreatif. Benar-benar, seleksi alam berlaku di sini. Semua terdampak, tidak ada yang tidak. Akan tetapi, pilihan ada di tangan kita. Apakah kita akan menjadi bagian dari mereka yang tetap berusaha tegak meski harus jatuh berkali-kali, atau sebaliknya?

Mungkin banyak yang menyadari, setelah virus corona masuk ke Indonesia, banyak yang memutuskan untuk berjualan demi bisa menyambung hidup. Entah karena ia kehilangan pekerjaan, gaji dipotong oleh perusahaan, atau alasan lainnya. Memang ada yang memandang sinis, merasa kok sekarang semuanya jualan? Namun, bukankah lebih baik apabila kita saling mendukung, supaya roda perekonomian pun berputar?

Untuk teman-teman yang ingin berjualan juga, mungkin kalian bingung. Kira-kira, jualan makanan apa yang laris, ya? Nah, saya sudah rangkumkan beberapa resep makanan untuk dijual online, yang mudah dibuat dan banyak yang minat.

Apa saja itu?

1. Cireng Isi Ayam by @yackikuka

Resep Cemilan Mudah untuk Dijual
Cireng Isi Ayam by @yackikuka

Bahan isian:
- 150 gr dada ayam fillet, rebus hingga matang, suwir-suwir

Bumbu halus:
- 3-4 siung bawang merah
- 2-3 siung bawang putih
- cabe merah + rawit sesuai selera

Bahan cireng:
- 12 sdm tepung tapioka
- 6 sdm tepung terigu
- garam
- air panas secukupnya

Cara membuat isian:
* Tumis ayam suwir dengan bumbu halus di atas. Tambahkan daun jeruk, garam, gula pasir, dan merica bubuk hingga rasanya mantap. Tambahkan air secukupnya, masak hingga bumbu meresap ke suwiran ayam.

Cara membuat cireng:
* Campur tepung tapioka, tepung terigu, dan sedikit garam.
* Panaskan air, tuang secukupnya ke dalam campuran tepung. Jangan terlalu lembek.
* Ambil sekepal adonan, pipihkan dengan gelas atau bekas botol sirup kalau ngga punya rolling pin.
* Tambahkan isian ayam, lalu lipat adonan. Bentuk adonan seperti pastel. Kalau ngga bisa rapi, cukup dipotong dengan mulut gelas saja hingga berbentuk setengah lingkaran.
* Goreng, lalu sajikan.

Untuk lebih jelasnya, langsung saja meluncur ke instagram @yackikuka atau ke YouTube "Fun Cooking with Yackikuka".

Baca juga: Bingung Mau Masak Apa? Nih, Bu, Daftar Menu untuk Seminggu

2. Risoles Mayones

Resep Cemilan untuk Dijual
risoles mayones by www.kayusirih.com

Bahan kulitnya:
- 100 gr tepung terigu (kurang lebih 10 sdm)
- 1 sdt garam
- sedikit kaldu bubuk (optional)
- 3 butir telur
- 250 ml susu cair (bisa juga diganti dengan santan)
- 1 sdm penuh mentega, lelehkan

Bahan isi:
- daging asap, bisa diganti dengan sosis
- telur rebus, bagi menjadi 8 bagian (supaya memudahkan saat melipat)
- mayones
- bisa juga ditambah dengan irisan bawang bombay

Bahan pelapis:
- 1 butir telur kocok lepas, tambahkan sedikit air (ini bisa diganti dengan larutan tepung terigu)
- tepung panir

Cara membuat:
- Campur tepung terigu dengan garam dan kaldu bubuk
- Masukkan telur, aduk searah
- Tambahkan susu cair / santan sedikit demi sedikit hingga adonan menjadi licin dan halus
- Masukkan mentega yang sudah dilelehkan
- Tutup adonan dengan plastik, lalu diamkan kurang lebih 30 menit
- Setelah 30 menit, panaskan wajan. Tak perlu minyak atau margarin lagi karena adonan sudah mengandung margarin
- Tuang 1 sendok sayur adonan, putar-putar hingga membentuk lingkaran tipis
- Lakukan hingga adonan selesai

Penyelesaian:
- Bentangkan dadar kulit, isi dengan daging asap / irisan sosis, telur, mayones, dan  irisan bawang bombay
- Lipat menyerupai amplop, gulung-gulung
- Celupkan ke dalam kocokan telur / larutan tepung terigu tadi, lalu gulingkan ke tepung panir
- Simpan dalam lemari es kurang lebih selama 1 jam, setelah itu goreng dengan api sedang, hingga warnanya berubah menjadi kecoklatan
- Selesai

Baca juga: 5 Resep Makanan Sehat untuk Bayi

3. Cilok Isi Ayam

Cilok Isi Ayam
cilok isi by www.kayusirih.com


Bahan isian:
- 150 gr dada ayam fillet, rebus hingga matang, suwir-suwir

Bumbu halus:
- 3-4 siung bawang merah
- 2-3 siung bawang putih
- setengah butir bawang bombay, cincang halus

Bahan cilok:
- 12 sdm tepung tapioka
- 12 sdm tepung terigu
- irisan daun bawang secukupnya
- 3 siung bawang putih
- garam
- merica
- kaldu bubuk

Cara membuat isian:
* Tumis bawang bombay, masukkan bumbu halus (bawang merah+bawang putih). Masukkan ayam suwir, tambahkan daun jeruk, garam, gula pasir, dan merica bubuk hingga rasanya mantap. Tambahkan air secukupnya, masak hingga bumbu meresap ke suwiran ayam.

Cara membuat cilok:
* Campur tepung tapioka, tepung terigu, dan irisan daun bawang
* Haluskan bawang putih, merica dan garam, masak dalam 500ml air
* Setelah mendidih, tuang perlahan-lahan ke dalam campuran tepung. Ingat, jangan terlalu lembek supaya mudah dibentuk.
* Ambil sejumput adonan, beri isian, lalu bentuk bulat-bulat.
* Rebus air, beri 1 sdm minyak goreng
* Masukkan bulatan-bulatan cilok tadi, rebus hingga mengapung. Jika sudah mengapung, artinya cilok sudah matang.

Untuk saos, kalian bisa membuat saos dengan bumbu kacang, atau jika ingin yang lain dari yang lain, buatlah saos asam pedas manis seperti cilok yang saya buat di atas. Caranya:
* Tumis bawang bombay cincang (kurang lebih setengah butir)
* Masukkan bawang putih + cabai yang sudah dihaluskan
* Tambahkan saos tomat + sedikit saos tiram
* Tambahkan air
* Beri garam, gula pasir, dan kaldu bubuk secukupnya
* Supaya kental, tambahkan larutan maizena ke dalamnya
* Kalau sudah mendidih dan sudah mantul rasanya, matikan api. Saos siap dihidangkan bersama cilok.

Percaya atau tidak, gara-gara saos yang saya buat di atas, saya jadi dapat pesanan cilok berkali-kali. Untuk level pedas saosnya, kalian bisa tanyakan pada pemesan. Mau yang sedang-sedang saja, atau yang bikin huhah? 😁

Resep Cilok Isi

Resep Cilok Isi Ayam

Nah, itu dia 3 ide jualan makanan online yang bisa kalian coba. Resep-resep di atas adalah resep-resep yang mudah sebenarnya, jadi semua bisa membuatnya. Namun, jangan berkecil hati dulu, teman. Jangan khawatir jualanmu nggak laku, karena faktanya banyak orang suka nyemil, tapi males bikin-bikin. Entah karena ngga sempat, atau memang karena malas saja. Nah, orang-orang seperti ini adalah sasaran empuk usaha kuliner. Jadi jangan menyerah, yaa... Coba aja dulu, sambil berdo'a semoga Allah mudahkan segala usaha kita. Aamiin. :)

 


Read More

Perbedaan Reseller dan Dropship Beserta Contoh

Tuesday, November 10, 2020

 

Dua contoh bisnis paling populer saat ini adalah dropship dan reseller. Meski terlihat mirip, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Apa saja perbedaan reseller dan dropship? Artikel berikut akan membahasnya secara detail, termasuk contoh produk yang bisa dijual oleh keduanya.

Reseller atau Dropship?

Pengertian Reseller dan Dropship 


Reseller

Reseller adalah perusahaan atau orang yang membeli produk dari supplier untuk dijual kembali kepada konsumen akhir. Reseller harus memiliki modal untuk membeli barang dari supplier, menyediakan tempat untuk menyimpan inventaris, dan melakukan pengemasan, serta pengiriman ke pelanggan.

Dengan kata lain, reseller adalah mediator antara produsen dan klien. Kalian tidak harus melakukan proses produksi sendiri, tetapi kalian bisa memiliki banyak pilihan produk untuk dijual, yang sesuai dengan minat, bakat, atau sesuai permintaan pasar yang sedang trend.

Keuntungan menjadi reseller adalah selisih harga beli dari supplier dan harga jual ke pelanggan. Namun, agar mendapatkan margin keuntungan yang signifikan dari setiap produk yang terjual, kalian harus menyesuaikan harga dengan komoditas.

Dropship

Dropship adalah model bisnis yang menjual produk kepada pelanggan, tanpa harus menyimpan stok produk di dalam gudang dan tidak perlu mengemas serta mengirimkan pesanan. Sebagai dropship, kalian hanya perlu melakukan promosi penjualan dan menerima pesanan.

Setelah pesanan pelanggan diterima, kalian harus meneruskan pesanan ke pihak supplier, dan supplier yang akan mengurus sisanya, mulai dari memilih produk, mengemas dan mengirim ke alamat pelanggan. Namun, supplier tidak mengirimkannya atas nama mereka, melainkan atas nama kalian. Dengan kata lain, pelanggan tidak tahu bahwa produk tersebut bukanlah dari kalian.

Karena sangat minim modal dan lebih mudah dijalankan dari reseller, bisnis dropship merupakan opsi bagus untuk pemula. Akan tetapi, kesuksesan bisnis ini sangat bergantung pada supplier yang kalian pilih.

Jika kalian memilih supplier yang slow respon dan membuat pesanan pelanggan terlambat dikirim, tentu saja ini bisa membuat citra kalian turun. Begitu juga jika supplier menjual barang yang kurang berkualitas dan pengemasannya kurang aman, kalianlah yang akan mendapat kritikan dari pelanggan.


Perbedaan Reseller dan Dropship

Cara Kerja

Sistem dropship adalah model bisnis yang mengedepankan pemasaran online, sehingga pelaku bisnis di bidang ini tidak perlu memikirkan tempat untuk menyimpan stok barang atau toko fisik.

Jika ada pesanan, seorang dropshipper hanya perlu menghubungi supplier dan memintanya untuk mengirimkan barang ke alamat pelanggan.

Contohnya, pelanggan memesan baju, lalu kalian harus segera menghubungi supplier baju dan memesankan barang yang sama dengan pesanan pelanggan. Setelah itu kalian hanya perlu menunggu, karena seluruh proses dilakukan oleh supplier, mulai dari pengemasan hingga pengiriman. Selanjutnya, kalian hanya perlu memastikan barang pesanan sampai pada pelanggan agar tidak menimbulkan citra buruk.

Untuk reseller, mereka menjalankan usahanya dengan menjual kembali produk yang telah dibeli dari supplier atau distributor. Dengan kata lain, reseller membutuhkan gudang dan harus melakukan pengemasan dan pengiriman sendiri.

Contohnya, kalian membeli peralatan dapur pada distributor terlebih dahulu, kemudian peralatan dapur tersebut ditawarkan kepada pelanggan. Jika ada pelanggan yang membelinya, kalian harus melakukan pengemasan dan pengiriman barang.

Reseller atau Dropship?

Modal Awal

Untuk dropshipper, karena tidak perlu membeli barang untuk dijual atau menyiapkan tempat penyimpanan, kalian tidak perlu menyiapkan modal. Paling tidak yang dibutuhkan hanyalah koneksi internet yang stabil agar dapat berkomunikasi dengan lancar.

Namun, jika kalian ingin menjadi reseller, kalian harus menyiapkan modal untuk membeli barang yang nantinya akan ditawarkan kepada pembeli. Meski begitu, jumlah modal tetap bisa disesuaikan dengan seberapa banyak produk yang ingin kalian beli. Selain itu, reseller juga harus memiliki modal lain berupa tempat penyimpanan, alat-alat packing, dan memilih jasa pengiriman yang terpercaya.

Tugas / Beban Pekerjaan

Saat menjadi dropshipper, tugas utama kalian adalah memikirkan metode promosi yang paling menarik, untuk mendatangkan pelanggan sebanyak-banyaknya. Selain itu, kalian juga perlu membantu proses pemesanan, dan memastikan proses pengiriman sudah selesai.

Lain halnya dengan reseller yang harus membeli dan menyimpan barang, mengatur dan meng-update stok barang, melakukan promosi, dan mencari pelanggan. Tidak berhenti di situ saja, kalian pun perlu melakukan pengemasan dan pengiriman, serta memastikan bahwa pesanan sudah diterima oleh pelanggan.

Strategi Pemasaran

Reseller bisa menawarkan produk kepada calon pembeli secara online maupun offline, karena mengetahui stok yang dimiliki. Berbeda dengan reseller, seorang dropshipper tidak dapat melakukan hal yang sama, karena ia tidak mengetahui berapa banyak stok yang dimiliki oleh supplier. Hal ini yang membuat dropshipper lebih cocok mempromosikan produk secara online (melalui media sosial).

Tingkat Risiko

Sebagai reseller, mungkin saja kalian akan mengalami tumpukan stok yang kedaluwarsa atau sudah tidak laku lagi di pasaran karena tren yang telah berganti. Hal ini yang mungkin bisa membuat kalian merugi atau terpaksa menjual produk dengan diskon besar-besaran.

Nah, sebagai dropshipper, kalian tidak akan pernah merasakan hal ini. Pasalnya, ketika tren berganti atau mungkin produk yang dijual kurang diminati, kalian hanya perlu menjual produk yang berbeda atau berganti supplier. Kesimpulannya, tingkat risiko reseller jauh lebih tinggi.

Jika dibandingkan, dropship dan reseller tentunya memiliki tantangan yang berbeda. Ada yang bisa menawarkan produk secara langsung (offline), tapi ada juga yang bisa menjalankan usaha dengan modal minim.

Satu hal yang pasti adalah, keduanya sama-sama membutuhkan supplier yang andal dan jasa pengiriman yang profesional. Sebagai salah satu rekomendasi, kalian bisa menggunakan jasakirim.id yang bisa menjamin keamanan barang selama di perjalanan dan dengan harga yang ramah anggaran.

Jasakirim.id sudah berpengalaman bertahun-tahun dalam mengirimkan barang. Perusahaan tersebut senantiasa membantu para reseller atau dropshipper untuk mengirimkan barangnya. Jasa pengiriman di perusahaan tersebut bisa melayani Ekspedisi Surabaya Jakarta maupun kota-kota besar lainnya di seluruh Indonesia, dengan layanan door to door dan door to port.


Contoh Produk Reseller dan Dropship

Jika masih bingung harus menjual produk apa, berikut beberapa pilihan yang bisa kalian pertimbangkan:

Reseller atau Dropship?


Pakaian

Ada ratusan jenis pakaian yang bisa kalian pilih, mulai dari baju anak, baju harian, baju olahraga, pakaian renang, hingga kebaya dan aneka baju pesta. Produk ini akan selalu memiliki target pasar dan bisnis yang menjualnya tidak akan pernah mati, karena pakaian adalah salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang, terutama bagi orang-orang yang sangat memperhatikan penampilan. Kalian hanya harus pandai mencari produk yang sedang tren atau sedang sangat diminati.

Sepatu dan Sandal

Mirip dengan pakaian, sepatu dan sandal juga merupakan item yang paling sering dicari. Kalian bisa menjual produk khusus pria, wanita, atau anak-anak saja. Kalian juga bisa memilih untuk fokus pada satu brand atau menjual aneka brand, dengan pilihan harga yang beragam.

Kacamata

Item yang satu ini seolah tak akan pernah hilang dari peradaban. Hanya saja, modelnya sering berganti. Harga yang ditawarkan juga sangat bervariasi, mulai dari Rp 10 ribuan hingga lebih dari Rp 1 juta. Kalian sesuaikan saja dengan target pasar dan besarnya modal.

Perlengkapan Bayi

Produk ini termasuk sangat mudah dijual karena target pasar selalu tersedia dan tidak musiman. Apalagi di zaman serba online seperti sekarang, para ibu lebih memilih untuk klik-klik belanja online daripada harus berlelah-lelah keliling mall. 

Beberapa contoh item yang bisa kalian pilih adalah setelan baju bayi, popok, gendongan, pompa asi, bantal dan guling, kasur, selimut, mainan, susu formula, dan banyak lagi.

Parfum

Saat ini, ada banyak sekali supplier yang menawarkan parfum dengan harga miring. Pilihan aromanya juga sangat beragam, tak hanya untuk wanita tetapi juga untuk pria, bahkan anak-anak. Hampir setiap orang selalu membutuhkan parfum sepanjang tahun, jadi produk ini termasuk sangat mudah dijual.

Meski perbedaan reseller dan dropship cukup banyak, tetapi keduanya sama-sama relatif mudah untuk dijalankan dan cocok untuk pebisnis pemula dari segala usia, terutama bagi kaum millenial yang sudah terbiasa dengan dunia online dan selalu membawa gadget di manapun berada.



Read More

Cerita Sahabat yang Merintis Usaha Laundry Kiloan di Masa Pandemi

Saturday, October 31, 2020

 

Pandemi Covid19 memang mengubah segalanya. Seorang teman bercerita, suaminya yang kebetulan baru mengundurkan diri dari pekerjaannya tahun lalu dan memutuskan untuk menjadi ojek online, kini harus memutar otak untuk mencari sumber penghasilan yang baru.

Ya, kita semua tentu tahu, masa-masa social distancing, bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, siapa yang mau pakai jasa ojek online untuk bepergian? Kebanyakan, orderan berasal dari pemesanan makanan. Namun, di masa sulit seperti ini, banyak yang memilih untuk menyimpan tabungannya daripada untuk berbelanja. Ibu-ibu macam saya pun memilih untuk membuat atau memasak sendiri makanan yang ingin kami makan. Semua pakai alasan yang sama, penghematan.

Begitulah... 

Semua ingin berhemat, and at the same time juga ingin punya penghasilan tambahan. Pada akhirnya, banyak yang jadi pedagang makanan dadakan. Tentu sah-sah saja, karena konon, 8 dari 10 pintu rezeki adalah dari berdagang. 

Tapi, kalau semua berjualan makanan, lalu siapa yang mau beli? Nah, itu juga yang jadi pertanyaan teman saya. Inilah yang kemudian membuatnya memutuskan untuk membuka usaha laundry kiloan. 

Tips Merintis Usaha Laundry

Satu hal yang mendasari pengambilan keputusan mengapa ia memilih usaha laundry kiloan adalah karena di lingkungannya terdapat banyak anak kos. Kebetulan lokasi rumahnya berada di dekat kampus. Sebuah posisi yang cukup strategis, meski memang, belum banyak kampus yang menerapkan kuliah offline, jadi usahanya ini belum terlalu ramai. Sejauh ini, pelanggannya adalah para tetangga juga karyawan dan karyawati yang mungkin tak sempat mencuci pakaian kotornya sendiri.

Nah, karena saat ini kita masih berada di kondisi pandemi, ada baiknya bisnis laundry kiloan pun tetap menerapkan protokol kesehatan, yaa.. Mengapa? Karena fokus utama laundry kiloan bukan hanya sekadar cuci setrika saja, tetapi sebisa mungkin juga meminimalkan risiko penularan penyakit akibat kontaminasi bakteri, kuman, dan virus melalui pakaian kotor. 

Lalu, prosedur kesehatan seperti apa saja sih yang harus diperhatikan?

1. Terapkan protokol kesehatan bagi pelanggan dan pegawai

- Baik pelanggan maupun pegawai, sebaiknya selalu disiplin menggunakan masker
- Sediakan hand sanitizer, terutama di bagian front line
- Usahakan agar pegawai mengenakan sarung tangan saat bekerja
- Terapkan physical distancing, bila perlu batasi jumlah pelanggan di area laundry kiloan
- Terapkan layanan antar jemput pakaian untuk meminimalisir kerumunan di area laundry kiloan
- Bila perlu, terapkan sistem pembayaran cashless untuk meminimalisir penyebaran penyakit 

2. Jaga kebersihan area laundry kiloan

- Semprot rak-rak pakaian dengan cairan desinfektan secara rutin
- Bersihkan dengan cairan desinfektan area yang kerap disentuh oleh pelanggan dan pegawai, misalnya gagang pintu, meja, gagang setrika, juga permukaan mesin cuci
- Sapu dan pel seluruh area laundry kiloan secara teratur minimal dua kali sehari, yaitu sebelum laundry buka dan setelah jam operasional laundry selesai

3. Jaga kebersihan mesin cuci

- Bersihkan bagian dalam mesin cuci dengan air hangat setiap kali selesai digunakan, untuk menjaga kebersihan pakaian pelanggan. Selain itu, langkah ini juga penting untuk menjaga daya tahan mesin cuci.

Memang sedikit ribet, yaa... Tetapi jika mengingat kembali bahwa ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk terhindar dari COVID-19, why not? Lagipula, untuk pelanggan yang concern terhadap kesehatan, kedisiplinan pemilik laundry kiloan dalam menerapkan protokol kesehatan tentu akan menjadi nilai plus di mata mereka. Akhir kata, tetap semangat, tetap sehat, dan tetap berkarya, ya, teman-teman. 😊


Read More

Tips Berjualan di Shopee Bagi UKM

Saturday, August 15, 2020

 

Beberapa waktu lalu sempat viral status seorang lelaki di sebuah platform media sosial, yang mengatakan bahwa dia akan bekerja lebih keras, supaya kelak istrinya tidak harus pasang status jualan di medsos. Well, untuk rasa tanggung jawabnya yang sangat besar pada (calon) istri, saya acungkan dua jempol. Akan tetapi, statement tersebut seolah berprasangka bahwa istri-istri yang berjualan di media sosial tidak mendapatkan nafkah yang layak dari suaminya. Padahal, ada yang memang memiliki passion di bidang bisnis, sehingga jika dari kesibukannya itu bisa membantu keuangan rumah tangga, dianggapnya itu sebagai bonus.

Lho, memang ada ya, yang jualan bukan karena butuh? 

Ada, Cyiiiin... Ada yang berjualan karena dia senang bisa bertemu banyak orang. Tapi di luar itu, memang kenapa sih kalau seseorang berjualan demi menambah penghasilan? Apakah itu hina? Nabi pun berdagang, lho!

Jadi, buat emak-emak yang jualan di medsos, ngga perlu ciut karena status tersebut. Tetap semangat berjualan karena mereka hanya bisa berkomentar, tanpa mau menjamin masa depan kita. Haha...

Nah, selain posting dagangan di sosmed, kita bisa juga berjualan via marketplace. Shopee misalnya. Situs ini merupakan salah satu yang paling banyak dikunjungi karena kelengkapan produknya, fitur gratis ongkirnya, promo-promonya, dan yang paling menarik adalah adanya aneka games juga.

Omong-omong, sudah pada punya akun Shopee belum?

Kalau teman-teman ingin berjualan di sana, coba terapkan beberapa tips dari https://bukuwarung.com/cara-jualan-di-shopee/ ini, supaya dagangannya laris manis tanjung kimpul, barang habis uang pun terkumpul. 

 

Jualan Online, pict source: lifepal.co.id


Bagaimana cara efektif berjualan di Shopee?

1. Setelah membuat akun dan meng-upload dagangan, segera aktifkan fitur gratis ongkir.

Fitur gratis ongkir adalah fitur andalan Shopee, yang jarang ditemukan di e-commerce lain. Jadi, optimalkan fitur ini untuk menarik pembeli. Dari Shopee sendiri tersedia fitur gratis ongkir dengan minimal belanja mulai dari Rp 0, Rp 30.000, Rp 90.000, dan Rp 200.000.

Mudah kok caranya, cukup upload foto KTP dan foto selfie saat memegang KTP. Kalau sudah aktif, promoin akun Shopee kalian ke teman-teman, deh. 

"Kalau mau gratis ongkir, belanja via Shopee aja. Akunku xxxx...." Seperti itu misalnya.

 

2. Pilih produk yang sedang banyak diminati, dan kita pun paham dengan produknya.

Nah, ini adalah salah satu strategi berjualan, yaaa...

Perhatikan sekitar, kira-kira apa yang sedang booming saat ini? Dari pantauan saya, setidaknya ada 2; makanan dan tanaman. Ya, memasak dan berkebun adalah 2 hal yang bisa kita lakukan untuk mengisi kegiatan di rumah, terutama sejak pandemi corona melanda.

Untuk makanan, tak harus ikut-ikutan jualan makanan juga kok, tapi kita bisa menjual alat-alat memasaknya. Cup puding yang lucu-lucu, alas untuk menguleni adonan, loyang, set spatula silikon, itu adalah beberapa barang yang sedang banyak peminatnya. Yang lain tentu masih banyak, kalian bisa melakukan riset dulu sebelumnya.

Untuk tanaman, kalian bisa menjual pot-potnya, media tanamnya, pupuknya, atau tanamannya sekalian. Cari tahu, tanaman apa yang sedang populer saat ini? Kalian bisa baca di sini: Dari Janda Bolong Hingga Sri Rezeki, Tanaman yang Sedang Populer Saat Ini. 

 

Aglaonema
Aglaonema alias Sri Rezeki


3. Perbanyak produk.

Mau ngga mau, suka ngga suka, pembeli biasanya datang ke "toko" yang lebih komplit alias lebih banyak pilihan produknya.

Setelah menentukan "tema" dagangan kita, yuk, dilengkapi varian produknya.

 

4. Ikuti program khusus dari Shopee.

Shopee sering sekali mengadakan program khusus untuk penjual dan pembeli. Yang paling dekat, akan ada 9.9 Super Shopping Day. Nah, sebagai penjual, ikuti saja programnya dengan menyediakan produk yang akan di-sale besar-besaran. Dari program ini, kalian akan lebih dikenal oleh pengguna Shopee.

 

Itu dia tips-tips berjualan di Shopee bagi UKM. Mungkin ada yang mau ngasih tips tambahan? Please, tulis di komentar. Tetap semangat mencari rezeki yang halal, ya, karena rezeki harus diupayakan. Komentar-komentar yang ngga membangun, ngga perlu didengarkan. Lebih baik energinya dipakai untuk berkarya. Semangat!!!

 

 

Read More

Kirim Paketmu Via Paxel, Sehari Langsung Sampai

Friday, November 30, 2018

Beberapa waktu terakhir, teman-teman blogger ramai membicarakan sebuah perusahaan baru di bidang pengiriman logistik bernama Paxel. Awalnya saya sempat skeptis, "Yang bener aja, masa bikin ekspedisi sehari sampai? Oh, mungkin maksudnya cuma dalam kota aja kali yaa... Tapi kalau cuma dalam kota mah, bisa dikirim pakai motor aja dong, kayak yang sudah-sudah? Ini yang bikin Paxel apa nggak salah strategi nih?" begitu batin saya.

Dan saat mendapatkan undangan untuk hadir dalam acara Blogger Gathering with Paxel, saya langsung semangat. Saya minta izin pada suami, apakah boleh datang ke acara itu? Alhamdulillah, suami mengizinkan. Bahkan, jika rencana awalnya saya akan mengajak Aga ikut serta, suami malah menyarankan agar Amay Aga di rumah saja bersamanya. Alhamdulillah. Padahal jadwalnya cukup lama, lho, karena acaranya sendiri dimulai pukul 14:00 dan berakhir pukul 18:00. Tapi alhamdulillah, suami sangat mendukung kegiatan saya ini. Jadi, saya tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya harus mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang tadinya hanya berputar-putar di kepala saja.

Tibalah saatnya acara dimulai. Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya, MC mempersilakan Bapak Johari Zein, co-founder Paxel untuk berbicara di depan. Terus terang nih, saat baru datang dan memasuki ruangan, saya sempat berpapasan dengan beliau. My first impression about him be like, "Waduh, kok agak serem nih," hihi... Soalnya beliau ini cool banget.

Pak Johari Zein, co-founder Paxel

Tapi kemudian pandangan saya berubah 180 derajat, setelah beberapa menit beliau berbicara di depan.

FYI, Bapak Johari Zein, pada tahun 1990 - 2016, merupakan salah satu dari dewan direksi JNE. Tahun 2016 beliau keluar dari jajaran direksi, kemudian menjadi komisaris JNE sampai saat ini. Setelah menjadi komisaris itulah, beliau memiliki banyak waktu luang, dan beliau pun menggunakan waktunya untuk mewujudkan ide-ide briliannya, salah satunya yaitu Paxel. Selain sebagai co-founder Paxel, beliau juga merupakan founder OMIYAGO INDONESIA, #BuahTanganOnTheGo. Kapan-kapan saya tulis tentang OMIYAGO ini deh. :)

Pak Johari Zein ini seorang mualaf, dan dalam menjalankan bisnisnya, beliau tidak pernah terlepas dari tuntunan ayat-ayat Al-Qur'an. Salah satunya adalah apa yang terdapat dalam Q.S Al-Ma'un. Inilah yang membuat pandangan saya terhadap beliau berubah. Bukan karena mualafnya ya, tapi karena Spiritual Manajemen yang dianutnya.

Q.S Al-Ma'un

Pak Johari Zein meyakini bahwa bisnis kita akan berkembang dengan baik, jika kita menjalankan apa yang Tuhan perintahkan, di antaranya adalah dengan berbuat baik pada sesama. "Sesama" ini dimulai dari dalam perusahaan itu sendiri, contohnya dengan penggunaan istilah Happiness Hero, Pahlawan Kebahagiaan, untuk menggantikan kata "kurir".

Luar biasa yaa.. Kita yang mendengar istilah Happiness Hero saja ikut bahagia 'kan? Iya, memang sama-sama kurir, tapi dari istilah yang dipakai, sudah terasa "nguwongke" atau "ngajeni" sesama manusia, ya nggak? Sama halnya dengan istilah Asisten Rumah Tangga untuk menggantikan kata "pembantu". Terdengar dan terasa lebih halus, bukan?

Kalau kurirnya saja disebut dengan Happiness Hero, berarti yang dibawanya adalah kebaikan dan kebahagiaan. Dan untuk membawakan kebaikan dan kebahagiaan, Hero harus bahagia dan baik juga kan? Logikanya seperti itu. Ini sesuai dengan misi Paxel untuk #AntarkanKebaikan.

Tak hanya baik pada diri sendiri (perusahaan dan semua yang terlibat di dalamnya), Paxel juga baik pada orang lain. Paxel ini perusahaan baru, belum banyak keuntungannya, tapi Paxel sudah #AntarkanKebaikan ke mana-mana. Contohnya, Paxel berbagi komputer ke sebuah sekolah terpencil di Serang. Selain itu, Paxel juga menjadi donatur tetap Rumah Harapan Indonesia.

Rumah Harapan Indonesia adalah rumah singgah untuk anak-anak yang sakit (usia 0-17 tahun) dari keluarga tidak mampu yang berasal dari luar Jakarta, yang dirujuk untuk berobat atau rawat jalan di Jakarta. Founder-nya adalah Kak Valencia Mieke Randa.


Mendengar cerita Kak Valen mata saya sempat menggenang. Bagaimana tidak? Ada seorang adik yang bahkan sudah divonis oleh dokter bahwa hidupnya tak lama lagi, tapi karena Kak Valen meyakini bahwa hati yang gembira adalah obat yang paling mujarab, adik itu sekarang sudah sehat. Luar biasa ya?

Kak Valen berpesan, "Kalau kita pernah mendapatkan kebaikan dari orang lain, jangan biarkan kebaikan itu putus di tangan kita. Jadilah pengantar kebaikan, dan dengan itu kita bisa mewujudkan rantai kebaikan (kebaikan yang tak pernah putus)." Pesan ini saya catat dalam ingatan. Nah, untuk teman-teman yang membutuhkan informasi lebih jauh tentang Rumah Harapan Indonesia ini, silakan mengunjungi http://rumah-harapan.com/.

Kembali ke Paxel yaa...

MENGAPA DINAMAKAN PAXEL?

Paxel berasal dari kata Pax, yang artinya passenger (dalam hal ini adalah package atau paket), dan Accelerate yang artinya mempercepat. Paxel adalah perusahaan jasa pengiriman berbasis teknologi aplikasi, yang berkomitmen untuk mengirimkan paket dengan cepat.

"Paxel ini dibuat bukan untuk menyaingi JNE atau ekspedisi lainnya. Jauh lah." Kata Pak Johari Zein, saat menjawab pertanyaan saya, tentang jasa pengiriman yang sudah ada saat ini. "Tapi fokus dari Paxel, adalah mengirim barang di hari yang sama. Kalau dalam kota saja, bisa dikirim pakai motor, tapi kalau dari Solo sampai Jakarta? Gempor motornya," lanjut beliau sembari tertawa.

Okay, akhirnya pertanyaan saya terjawab. Jadi fokus dari Paxel adalah di same day service-nya. Makanya, Paxel baru dibuka di kota-kota yang ada bandaranya. Dan untuk mendukung layanan same day service ini, paket-paket di Paxel dikirim secara ESTAFET. Jadi, Hero di first mile dan last mile itu berbeda.

Lanjut yaa...

AREA JANGKAUAN PAXEL SAAT INI

Kemarin saya membuat status di whatsapp tentang Paxel, dan beberapa orang teman bertanya,

"Di Purworejo udah ada belum, Rin?"

"Di Kalimantan udah ada belum, Rin?"

Nah, di sini saya akan jawab. Karena Paxel ini masih baru, jadi Paxel baru tersedia di Jabodetabek, Bandung, Jogja, Solo, dan Semarang.

Area Jangkauan Paxel sementara ini

Tapi di acara kemarin, Paxel berjanji akan segera memperluas area jangkauan koq. Semoga segera sampai di kotamu yaa, biar aku bisa #AntarkanKebaikan ke situ. Eeeaaaa...


SIZE CHART

Dan yang membedakan Paxel dengan ekspedisi lainnya adalah, tarifnya tidak tergantung kilogram. Ada size chart sendiri, yaitu; small, medium, dan large. Maksimum ukuran paket yang bisa diterima adalah dengan dimensi 50cm x 50cm x 50cm. Kenapa? Karena Hero Paxel masih menggunakan sepeda motor untuk pick up barang kita.




BERAPA ONGKOS KIRIMNYA?

Nah, ini perbedaan Paxel dengan yang lain. Tarifnya flat.

Ongkos Kirim Via Paxel

Nggak bingung kan bacanya?

Jadi misal gini. Kemarin saya kirim barang ke area dalam kota, Solo-Solo, dengan ukuran small, ongkos kirimnya adalah Rp 18.000,-

Teman saya dari Solo, kirim barang ke Jakarta dengan ukuran large, ongkos kirimnya adalah sebesar Rp 80.000,-

Mahal? Sepintas memang terlihat mahal. Tapi untuk same day service, ongkos kirimnya masuk akal koq, daripada antar sendiri barangnya kan... Jadi misal butuh waktu buru-buru untuk kirim dokumen, jika memakai ekspedisi lainnya mungkin butuh waktu sampai keesokan harinya, bisa coba kirim via Paxel. 


KELEBIHAN PAXEL LAINNYA

Kelebihan Paxel

Kelebihan Paxel dibanding Ekspedisi lainnya, antara lain:

1. No Cancel --> Paketmu tidak akan ditolak, asalkan masih masuk di coverage area dan bukan barang-barang yang terlarang yaa...

2. Preferred Time Slot --> Kita bisa memilih waktu yang kita inginkan. Misal nih, seharusnya paket sampai di jam 14:00 - 16:00, tapi di jam itu kita masih ada di kantor sehingga rumah kosong, di situ kita bisa pilih waktu pengantaran, sampai jam 10 malam.

3. Flat Price --> Tarifnya flat

4. No Distance Limit --> Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bagi Paxel, jarak bukan masalah, karena sistem pengiriman barang dilakukan secara estafet.

5. Money Back Guarantee --> Kalau paketmu tidak terkirim tepat waktu, jangan khawatir, uangmu akan kembali.

6. Free Insurance up to 10 million IDR --> Kalau ada kehilangan atau kerusakan barang dalam pengiriman, tenang, ada asuransi sampai Rp 10 juta. Dan jika nilai barang yang dikirim lebih dari Rp 10 juta, disediakan opsi untuk membayar asuransi tambahan.

Oya, kemarin saya sempat kirim paket ke Semarang lho...

Hero Paxel, Full Smile

Setelah create shipment melalui aplikasi, saya menunggu Hero Paxel menjemput paket ke rumah. Bisa dilihat di tracking di bawah ini, paket saya dijemput sekitar jam 10:40 WIB, dan perkiraannya, barang akan sampai di Semarang antara pukul 20:00 - 22:00 WIB atau jam 8-10 malam.

Ya, tracking Paxel memang sangat detail.


Meski estimasi di aplikasi, barang akan sampai antara jam 8-10 malam, nyatanya sebelum maghrib barang sudah diantar. Alhamdulillah.

Foto di bawah adalah foto Mas Imam, kakak saya, saat menerima paket dari Hero Paxel di Semarang.



Di aplikasi pun kita bisa melihat apakah paket kita sudah benar-benar disampaikan atau belum. Di bagian atas ada simbol lonceng atau notifikasi, kita bisa klik kalimat "Check your Proof of Delivery" dan melihat dengan detail siapa penerimanya.

Nggak usah bingung dengan nama recipient-nya, kenapa Ika Puspitasari dan bukan Mas Imam seperti foto di atas, karena Mas Imam adalah suaminya. Wkwkwkwk...

Nggak usah bingung pula dengan nama Vina di "received by"-nya, karena Vina adalah anaknya. Xixixi...

Oya, dan sebagai bukti bahwa paket kita benar-benar telah disampaikan, Paxel akan memfoto penerima dan meminta tanda tangannya. Seperti yang tertera di bawah ini. 

Jadi misal yang menerima paket adalah tetangga kita, lalu tetangga kita nggak mau ngaku, kita bisa tunjukkan foto dan tanda tangannya di sini. Hayo, mau bohong lu? Hihii... Karena pernah kan ada kejadian, pembeli belum menerima barang, tapi dari ekspedisi mengaku sudah mengantarkan. Ternyata tetangganya nakal. 

Nah, via Paxel, kau takkan bisa berdusta. :D


Setelah membuktikan bahwa same day service yang ditawarkan Paxel bukan cuma bualan, rasanya saya jadi ingin berbisnis Frozen Food lagi.

Ingat kan, saya dulu pernah jualan Cilok dan Siomay? Dulu saya sering minta tolong pada Geget untuk mengantarkan Cilok dan Siomay kepada pelanggan di area Solo Raya. Dan untuk kiriman ke luar kota, karena Cilok dan Siomay yang saya jual bisa tahan sampai 3 hari di suhu ruang, saya mengusahakan mengirimnya dengan paket tercepat.

Tapi pernah, kiriman yang seharusnya sampai 2 hari kemudian (sesuai estimasi ekspedisi, dari Solo-Bandung), baru sampai ke tangan pelanggan di hari ke lima. Alhasil, Cilok dan Siomay sudah berjamur. Hiks... Saya pun rugi karena harus mengganti uang pembeli. Sedihnya, dari pihak ekspedisi tidak mau mengganti. *cry

Jadi teman-teman, yang punya bisnis Frozen Food, atau yang seperti Mbak Ety Abdoel, punya bisnis pizza yang pelanggannya sudah tersebar di mana-mana, coba kirim via Paxel deh. Download aplikasinya, pakai kode referral arintaadiningtyas (tanpa spasi) kalau pingin dapat 100K. Buruan! Promonya cuma sampai 7 Desember lho! Jangan sampai kelewatan. 

Dan dengan menggunakan Paxel, berarti teman-teman sudah #AntarkanKebaikan


Read More

Lika-liku Bisnisku

Monday, February 19, 2018


There are no secrets to success. It is the result of preparation, hard work, and learning from failure. (Colin Powell) 
Nulis bareng #BloggerKAH kali ini sedikit berbeda, karena tumben-tumbenan kita mau bahas soal bisnis. Biasanya, kami curhat tentang anak-anak atau suami atau tentang "kebaperan" diri, yekan? Tapi, semoga tetap membawa manfaat yaa, karena kami mau bahas soal bagaimana kami making money. Yuhuuu... Semoga seru.

Teman-teman yang sudah berteman lama dengan saya, tentu tak asing lagi dengan bisnis jumpalitan ala saya. Dulu waktu kuliah, sempat jualan tupperware buat nambah uang jajan, sambil bantuin temen liqo'. Cuma modal katalog, omset saya bisa jutaan waktu itu. Keuntungannya, bagi dua sama teman saya, yang nyediain barangnya. Asik kan? Apalagi kalau ada bonus barang, alhamdulillah bisa dipakai sendiri juga. 

Setelah menikah dan nggak ngapa-ngapain di rumah karena praktis saya berhenti mengajar, saya coba-coba ikut bisnis di Oriflame. Asik sih, jadi banyak teman, dan saya jadi belajar dandan, wkwkwk... Tapi karena bisnis MLM itu masih jadi perdebatan apakah ini bisnis hitam atau putih, akhirnya bisnis ini saya tinggalkan. Kebetulan banget, saat itu saya mulai hamil Aga, yang mana mual muntahnya bikin nggak bisa fokus sama downline-downline saya. Padahal, menjalani bisnis MLM itu perlu banget memusatkan pikiran untuk membina downline. Ya sudah, saya anggap kehamilan saya ini sebagai pintu keluar. 

Lepas dari Oriflame, saya bertemu sepupunya suami saat halal bihalal. Di rumahnya, saya lihat berbagai macam mukena. Karena beneran jatuh cinta, akhirnya saya jualan mukena. 


Alhamdulillah sih, karena waktu itu jelang lebaran idul adha, jadi laris banget. Oya, Teh Kiki sekarang juga bikin gamis yang cantik-cantik banget, lho. Modelnya juga elegan, Ciiin.. Hihihi...
 
Gamis Zakizakia

 
Kalau ditanya kenapa nggak dilanjutin? Jawabnya karena kalau mukena itu jarang yang repeat order, wkwkwk... Kalau udah beli 1, trus beliin buat saudara atau anaknya gitu, ya udah. Kan nggak mungkin pada beli tiap bulan, xixixi... Selain itu, mukena itu larisnya menjelang idul fitri dan idul adha doang. Setelah idul fitri dan idul adha lewat, sepi lagi.

Kemudian, saya ganti lagi, jualan cilok. Nah, ini juga laris banget, alhamdulillah. Ciloknya istimewa soalnya, karena ada isiannya di dalamnya. Enak banget, saya aja ngga bosen-bosen makannya. Jadi untungnya itu ya buat dimakan sendiri, hahaha.. Atuh, suami dan anak-anak juga suka soalnya. Tapi sayang, teman saya ada kendala di produksinya. Sedih banget deh. Padahal saya udah kangen sama ciloknya, banyak yang udah nanyain juga.


Ide jualan
bisnis cilok

Dulu, sambil jualan cilok, saya juga jualan silky dessert. Ini juga enak, semacam puding dari susu gitu. Manisnya pas. Teksturnya lembuuut, kayak sutera. Anak-anak suka banget pokoknya.

Karena kami ini pada doyan makan semua, jadi keuntungan jualannya ya dimakan lagi, hahaha... Habis nggak tega kan kalau anak minta trus nggak dikasih. :D

Nah, sudah lebih dari setahun ini saya nggak jualan cilok dan silky dessert lagi.

Baru mulai beberapa bulan lalu, saya jualan buku. Kebanyakan sih buku-buku anak, karena kebetulan Amay suka baca. Amay itu, meski sudah berlangganan Bobo, tapi masih suka kurang. Emak tekor kan kalau beli buku baru terus? Akhirnya kalau ada buku bekas yang sekiranya bagus, saya beli. Dari situ saya juga jualan buku lainnya.

Alhamdulillah, sambil menyelam minum air, pokoknya, hehe.. Oya, kalau mau follow instagram toko buku online milik saya, silakan follow @ibukabuku yaa.. Dan ditunggu ordernya, xixixi...

Baca juga: Jangan Jadi Online Shop Nyebelin

Oya, sejak beberapa bulan berjualan buku, buku anak yang paling laris di toko saya saat ini, adalah ini:

1. Amazing Series, yang 1 setnya terdapat 11 judul. Meski 1 set, tapi Amazing Series ini dijual terpisah. Dan dari 11 judul buku Amazing Series, dua judul ini adalah yang terlaris. :)

amazing series, buku anak islam yang laris.

amazing series. buku anak islam yang laris. 


2. Fabel di Sekitar Para Nabi
Buku ini berisi kumpulan cerita tentang hewan-hewan dalam Al-Qur'an. Ada kisah tentang rayap ompong yang bertugas merobohkan tongkat Nabi Sulaiman, paus yang ketakutan karena telah menelan Nabi Yunus, laba-laba yang berusaha melindungi Nabi Muhammad dari kejaran kaum kafir, dan masih banyak lagi.

buku anak islam, fabel di sekitar para nabi


3. Kisah-Kisah Birrul Walidain yang Melegenda
Buku ini berisi kisah luar biasa orang-orang saleh yang sangat berbakti kepada orang tua. Kisah-kisahnya pantas untuk dijadikan teladan dan inspirasi bagi kids jaman now. :D

buku anak islam, kisah birrul walidain yang melegenda

Pasti penasaran ya, kenapa saya suka gonta-ganti barang dagangan? Iya, sebenarnya ada beberapa alasan sih.

Pertama, saya belum bisa benar-benar terjun di dunia bisnis, karena saya moody-an. Jadi, selama ini saya berbisnis untuk having fun. Daripada diem, gitu. Saya tau, kalau mau jadi pebisnis sukses, harus stay focus dan keep on track. Tapi, kembali lagi bahwa saya berjualan itu hanya untuk sambilan dan untuk bersenang-senang, jadi saya ingin selamanya begini. Hihi... Kan yang penting hepi.

Kedua, ini mungkin bisa ditebak ya.. Saya menjual benda yang ingin saya miliki. Jadi kalau saya ingin mukena, saya jual mukena. Ketika saya ingin makan cilok, saya jual cilok. Ingin buku, jual buku. Begitu. Semoga sih, bisnis yang terakhir ini bisa saya geluti sampai nanti yaa.. Karena kebutuhan saya dan anak-anak terhadap buku, mungkin nggak akan berhenti selama kami masih haus akan ilmu.

Saya mah mau inget quote di bawah ini aja deh, karena bisnis harus kita kerjakan dengan dan untuk kebahagiaan. :)
A business that makes nothing but money is a poor business. (Henry Ford)
Setuju? :D

Sekarang kita cari tau yuk, bisnisnya Mbak Ran dan Mbak Widut yang berbisnis dengan kondisi Hard of Hearing. :)
Read More