Seperti bagaimana aku memperlakukan Amay, kira-kira begitu juga ibu mengajariku berpuasa, dulu. Aku mulai paham arti berpuasa setelah berusia enam tahun. Amay juga. Yah, meski saat itu pemahamanku baru sebatas bahwa puasa adalah tidak boleh makan dan minum sejak shubuh hingga maghrib, begitu.
Di usia sebelumnya, puasa itu apa, belum benar-benar kumengerti. Bahkan, istilah buka dan sahur pun masih sering tertukar. Kapan aku boleh makan dan minum pun, aku tak tahu, karena aku belum mengerti soal waktu.
Tapi aku ingat sekali, suatu hari aku diajak berpuasa sunnah. Seluruh orang di rumah berpuasa, tak terkecuali aku. Aku lupa saat itu puasa sunnah apa. Yang jelas, di siang hari sepulang sekolah aku tak tahan lagi. Kenapa? Karena ibu sedang membuat makanan kesukaanku saat itu, yaitu emping melinjo.
Baca Juga: Puasa Manusia dan Binatang
Kubilang pada ibu, aku ingin mencicipi emping itu. Ibu melihat mimik mukaku yang mungkin amat melas, sehingga dibolehkanlah aku berbuka di waktu dhuhur, lalu minum air putih. Lalu apa menu bukaku saat itu? Sekeping emping. Iya, cuma sekeping. Jadiiii, ini lebih ke ngiler aja sebenarnya. Setelah tau rasanya, lalu puas begitu saja. Kulanjutkan puasaku yang setengah hari itu.
Amay, dia lebih hebat dariku. Sampai hari ini dia baru batal 2x. Yang pertama, hari kedua puasa. Itu karena cuaca Solo amat panas saat itu. Yang kedua, karena dia ingin mencicipi jajanan yang dimakan adiknya. Hihihi...
Amay juga lebih mudah dibangunkan saat sahur. Kalau aku, aku sangat susah dibangunkan. Yang kuingat, dulu bapak yang sering menggendongku ke dapur, tempat kami makan sahur bersama.
Aku bersyukur memiliki Amay. Amay sama seperti anak-anak lainnya yang kadang membuat kesal, tapi ia mampu membuatku bangga.
Duh, Nak, semoga kesholihanmu ini senantiasa terjaga yaa... Aamiin...
kisah puasa Amay, di instagram :D |
Aku jadi ingat, aku tetap berusaha puasa saat mengandungnya. Tapi karena saat itu usia kandunganku baru 2 bulan, dan aku masih sering mual muntah, jadi aku hanya bisa berpuasa dua-tiga hari saja. Tapi kemudian ketika Amay lahir, aku berusaha tetap berpuasa meski sambil menyusuinya yang baru berumur 4 bulan dan masih ASI eksklusif.
Aku bukannya memaksakan diri. Aku bisa mengukur sendiri kekuatanku. Kalau sekiranya aku tidak sanggup, aku batalkan puasanya. Apalagi jika Amay rewel karena ASI-ku encer. Ini biasanya terjadi setelah ashar.
Saat hamil anak ke dua, alhamdulillah bisa puasa sebulan penuh. Ini karena usia kandunganku sudah memasuki trimester ke dua. Tidak ada mual muntah lagi. Aku pun amat lahap saat makan. Pokoknya, makan apa aja hayuuk deh. Puasa full tanpa hutang alhamdulillah bisa kunikmati hingga 3 tahun berturut-turut. Saat hamil Aga, menyusui Aga di tahun pertama, dan menyusui Aga di tahun ke dua.
Lho, ngga kepotong haid, ta? Barangkali ada yang bertanya seperti itu, hehe... Iya, setelah nifas, aku baru mengalami haid pertama setelah Aga berumur 21 bulan. Wkwkwkwk, lumayan lama ya? Aku juga sempat ketar-ketir lho, takut hamil lagi, hehehe...
Nah sekarang Aga sudah berumur 31 bulan, dan dia masih minum ASI. Iya, aku belum berhasil menyapihnya. Hihi, entah kenapa tiap ada niat menyapih koq Aga selalu sakit. Jadi ya udah deh...nanti juga ngga mau sendiri. Hihihi...
Jadi, ijinkan aku berbagi tips -heleeeh- berpuasa untuk ibu hamil dan menyusui, yaa...
1. Niat
Iya lah ya, innamal a'malu binniat. Sesungguhnya segala sesuatu itu tergantung niat.
Kenapa kalau tidak makan minum sehari penuh di hari biasa kita bisa lemas atau dehidrasi, sedangkan saat berpuasa, kita bahkan bisa beraktivitas seperti biasa? Salah satunya karena niat. Nawaitu shoum, yang kita lafadzkan setelah shalat tarawih atau sesudah makan sahur, itu membantu kita banget untuk bisa kuat menjalani hari-hari berpuasa, meski dalam kondisi hamil atau menyusui.
Niatkan puasa ini untuk beribadah, dan mengajarkan si kecil untuk beribadah juga. Anak yang terbiasa prihatin -ya, puasa kan mengajarkan prihatin yaa-, insya Allah besarnya juga akan lebih kuat menjalani kehidupan. Aamiin... :D
2. Asupan Nutrisi
Aku sih ngga neko-neko harus konsumsi vitamin ini itu atau apa. Saat hamil dan menyusui, aku hanya konsumsi kurma, disamping makan nasi, sayur dan lauknya. Mmm, tapi tahun ini engga sih. Ya mungkin karena instensitas menyusui Aga nya juga sudah berkurang kan. Paling dia minta ASI kalau dia mau bobo aja.
Jangan salah, Kurma itu banyak manfaatnya lho. Salah satunya adalah kandungan gula sederhananya yang bisa memberikan energi, dan energi tersebut bisa bertahan lama. Juga kandungan flavonoidnya, yang menjadikan Kurma sebagai asupan yang hampir ideal karena mengandung berbagai nutrisi penting.
Baiknya sih, kurma dikonsumsi setiap hari ya, ngga hanya saat puasa, atau saat hamil dan menyusui saja.
kurma. sumber foto: lagizi |
3. Jangan Memaksakan Diri
Niat sudah, nutrisi juga sudah berusaha dipenuhi. Tapi kalau masih ngga kuat? Ya udah batalin aja. Toh ibu hamil dan menyusui itu diberi kelonggaran atau rukhsah. Ngga usah merasa terbebani, kan insya Allah kita bisa menggantinya di lain hari. Ajaran Islam itu mudah, maka jangan dipersulit.
Itu saja tips puasa dari kayusirih.com. Mmmm, penting ngga sih? Wkwkwk, ya semoga ada manfaatnya lah ya. Nah, kalau Mbak Rani dan Mbak Widut gimana nih puasanya? Simak aja disini ya...
Mbak Widut belum bisa nulis karena riweuh sama si K. Hihihi...