Teman-teman, tidak terasa sebentar lagi bulan Ramadhan akan tiba ya... Semoga kita dipanjangkan usianya, agar bisa menikmati bulan penuh rahmat itu. Aamiin... Dan semoga, kita diberi ni'mat sehat dan ni'mat semangat, agar bulan Ramadhan tidak berlalu dengan sia-sia.
Di bulan Ramadhan, biasanya kita ngejar obralan pakaian buat lebaran. Bener nggak? Padahal, Allah sedang obral pahala dan ampunan yang berlipat ganda jumlahnya. Tapi seringnya kita lupa, karena kita lebih suka fokus ngejar diskonan, hihihi... *plak buat diri sendiri, yang suka ngga tahan lihat gamis cantik bersliweran di temlen.
Tips dari saya, belanja pakaiannya dari sekarang aja, biar pas Ramadhan kita bisa fokus untuk ibadah. Kita juga nggak perlu desak-desakan di pasar, atau antre panjang di kasir swalayan. Lagipula kalau belanjanya sekarang, kalau haus nggak perlu susah-susah nahan, haha... Lain halnya kalau kita belanja pas Ramadhan. Udah muter-muter, haus, eee puasa. Ya kan?
Balik lagi ke soal ngejar pahala.
Cuma Perempuan yang Tahu Rasanya, ketika udah jam 5 sore, lagi asik nunggu buka puasa sambil bikin teh hangat atau es buah, eh tiba-tiba serasa ada yang keluar dari "sana". Iya, dari "sana".
Rasanya gimana? Pengen teriak ya? Huwaaaa ... tinggal beberapa menit doang, bataaaallll...
Iya sih, insyaallah, Allah Maha Pemurah. Allah tetap melihat usaha kita menjalankan puasa sejak fajar sampai ketika doi datang tanpa diundang. Tapi kan, tetap dihitung sebagai utang. LoL. Dan biasanya, kita jadi menyesal juga, karena tidak bisa beribadah seperti yang lainnya.
Perempuan ketika haid, Allah bebaskan dari kewajiban puasa dan sholat. Tapi teman-teman tidak perlu khawatir lho, karena kita bisa mengejar pahala dari hal lainnya. Misalnya apa?
1. Membaca buku agama dan pengetahuan
Sudah tau ya bunyi hadits menuntut ilmu? Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.
Jadi, kalau kita melaksanakan hal yang wajib, tentu kita akan dapat pahala wajib. Insya Allah. :)
Dan fungsi membaca buku, tentu untuk membedakan kita dari yang tak berilmu. Nggak mau kan disamakan dengan golongan itu?
Perbanyak dzikir dan do'a, terutama dzikir mutlak, seperti: tasbih, tahmid, dan tahlil.
Berdzikir dan berdo'a bisa dilakukan kapan saja, tidak harus saat punya wudhu'. Sambil cuci piring, sambil menyapu, sambil beres-beres kamar, sambil menyirami tanaman, sambil menjemur pakaian, di kendaraan, di parkiran sambil jemput anak pulang sekolah. Kapan saja.
Berdo'a juga, bisa dilakukan kapan saja. Saat mendengar adzan, saat akan masuk kamar mandi, saat keluar kamar mandi, dan sebagainya.
Ini sambil ngasih tau diri sendiri, "Rin, daripada dengerin musik sambil nyanyi-nyanyi, mending dengerin Murotal sambil ngelancarin hafalan!"
Beneran, saya nulis ini bukan buat siapa-siapa, tapi buat diri saya sendiri. Biar malu, masa Jarkoni, pinter ngandani tapi ora pinter nglakoni?
Sedekah ini jangan hanya dipersempit dengan segala sesuatu berbau duit. Sedekah itu bermacam-macam.
Memasak untuk anggota keluarga, itu sedekah. Mulut yang selalu berdzikir, itu sedekah. Menyingkirkan paku atau batu di jalan, itu sedekah. Segala perbuatan baik yang dilakukan karena Allah, itu sedekah. Tapi memang, akan lebih baik lagi jika kita bisa menyisihkan sebagian rezeki kita untuk orang lain.
Saya pernah membaca sebuah ide sederhana untuk bersedekah. Misalnya, karena kita sedang haid, kita tidak berpuasa, maka energi kita tentu lebih besar dari hari lainnya di bulan Ramadhan. Gunakanlah untukbeberes rumah. Mulailah dengan menyortir pakaian, pilih yang sekiranya sudah tidak pernah dipakai lagi. Berikan pada yang membutuhkan.
Atau misalnya saat beberes rumah kita menemukan barang-barang rongsokan, buku-buku atau koran-koran bekas, berikanlah pada tukang sampah. Biar tukang sampah yang menjualnya ke pengepul barang bekas. Lumayan kan, untuk beliau jadikan sebagai tambahan persiapan lebaran. :)
Ada banyak cara untuk mencari ilmu, selain membaca buku seperti di poin 1, kita juga bisa menghadiri majelis ilmu.
Banyak sekali keutamaan orang yang menuntut ilmu. Di antaranya:
- Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga
- Malaikat menaunginya, sebagai tanda ridho padanya
- Orang yang berilmu dimintai ampun oleh setiap penduduk langit dan bumi, sampai pun ikan yang berada di dalam air
- Keutamaan orang yang berilmu dibanding ahli ibadah adalah seperti perbandingan bulan di malam badar dari bintang-bintang lainnya.
Masya Allah...
Di bulan Ramadhan, Allah sedang mengobral pahala dan ampunan. Mari kita memanfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya, agar setelah Ramadhan usai, kita berhak merayakan idul fitri, karena kita telah mengusahakan diri kita terlahir kembali.
Ada nggak sih yang seperti saya? Jarang bersilaturrahmi dengan tetangga. Bahkan sama tetangga depan rumah pun, jarang bersua. Hiks... Ini yang bikin kita sungkan kalau sedang membutuhkan bantuan. Habisnya, kita cuma datang kalau pas ada perlu aja. Ya nggak?
Padahal manfaat dari silaturrahmi itu banyak banget lho, di antaranya adalah dipanjangkan usianya, dan dilancarkan rezekinya.
Yuk lah, mulai sekarang, sering-sering sapa tetangga kita. :D Kalau haidnya sudah selesai, boleh lah berangkat tarawih ke masjid sama-sama. Membayangkannya saja sudah terbayang, oh indahnyaaa...
Nah teman-teman, di antara 7 tips di atas, mana yang biasanya teman-teman lakukan saat sedang haid? Cerita dooong.. :D
foto pinjem dari sini |
Jadi, kalau kita melaksanakan hal yang wajib, tentu kita akan dapat pahala wajib. Insya Allah. :)
Dan fungsi membaca buku, tentu untuk membedakan kita dari yang tak berilmu. Nggak mau kan disamakan dengan golongan itu?
2. Berdzikir dan Berdo'a.
Perbanyak dzikir dan do'a, terutama dzikir mutlak, seperti: tasbih, tahmid, dan tahlil.
Berdzikir dan berdo'a bisa dilakukan kapan saja, tidak harus saat punya wudhu'. Sambil cuci piring, sambil menyapu, sambil beres-beres kamar, sambil menyirami tanaman, sambil menjemur pakaian, di kendaraan, di parkiran sambil jemput anak pulang sekolah. Kapan saja.
Berdo'a juga, bisa dilakukan kapan saja. Saat mendengar adzan, saat akan masuk kamar mandi, saat keluar kamar mandi, dan sebagainya.
3. Mendengarkan Murotal
Ini sambil ngasih tau diri sendiri, "Rin, daripada dengerin musik sambil nyanyi-nyanyi, mending dengerin Murotal sambil ngelancarin hafalan!"
Beneran, saya nulis ini bukan buat siapa-siapa, tapi buat diri saya sendiri. Biar malu, masa Jarkoni, pinter ngandani tapi ora pinter nglakoni?
4. Sedekah
Sedekah ini jangan hanya dipersempit dengan segala sesuatu berbau duit. Sedekah itu bermacam-macam.
Memasak untuk anggota keluarga, itu sedekah. Mulut yang selalu berdzikir, itu sedekah. Menyingkirkan paku atau batu di jalan, itu sedekah. Segala perbuatan baik yang dilakukan karena Allah, itu sedekah. Tapi memang, akan lebih baik lagi jika kita bisa menyisihkan sebagian rezeki kita untuk orang lain.
Saya pernah membaca sebuah ide sederhana untuk bersedekah. Misalnya, karena kita sedang haid, kita tidak berpuasa, maka energi kita tentu lebih besar dari hari lainnya di bulan Ramadhan. Gunakanlah untukbeberes rumah. Mulailah dengan menyortir pakaian, pilih yang sekiranya sudah tidak pernah dipakai lagi. Berikan pada yang membutuhkan.
Atau misalnya saat beberes rumah kita menemukan barang-barang rongsokan, buku-buku atau koran-koran bekas, berikanlah pada tukang sampah. Biar tukang sampah yang menjualnya ke pengepul barang bekas. Lumayan kan, untuk beliau jadikan sebagai tambahan persiapan lebaran. :)
sedekah. gambar dari photobucket.com |
5. Menghadiri Majelis Ilmu
Ada banyak cara untuk mencari ilmu, selain membaca buku seperti di poin 1, kita juga bisa menghadiri majelis ilmu.
Banyak sekali keutamaan orang yang menuntut ilmu. Di antaranya:
- Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga
- Malaikat menaunginya, sebagai tanda ridho padanya
- Orang yang berilmu dimintai ampun oleh setiap penduduk langit dan bumi, sampai pun ikan yang berada di dalam air
- Keutamaan orang yang berilmu dibanding ahli ibadah adalah seperti perbandingan bulan di malam badar dari bintang-bintang lainnya.
Masya Allah...
6. Memperbanyak Istighfar
Di bulan Ramadhan, Allah sedang mengobral pahala dan ampunan. Mari kita memanfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya, agar setelah Ramadhan usai, kita berhak merayakan idul fitri, karena kita telah mengusahakan diri kita terlahir kembali.
7. Bersilaturrahmi
Ada nggak sih yang seperti saya? Jarang bersilaturrahmi dengan tetangga. Bahkan sama tetangga depan rumah pun, jarang bersua. Hiks... Ini yang bikin kita sungkan kalau sedang membutuhkan bantuan. Habisnya, kita cuma datang kalau pas ada perlu aja. Ya nggak?
Padahal manfaat dari silaturrahmi itu banyak banget lho, di antaranya adalah dipanjangkan usianya, dan dilancarkan rezekinya.
Yuk lah, mulai sekarang, sering-sering sapa tetangga kita. :D Kalau haidnya sudah selesai, boleh lah berangkat tarawih ke masjid sama-sama. Membayangkannya saja sudah terbayang, oh indahnyaaa...
Nah teman-teman, di antara 7 tips di atas, mana yang biasanya teman-teman lakukan saat sedang haid? Cerita dooong.. :D
Sumber referensi : https://rumaysho.com/3314-keutamaan-ilmu-agama.html