Jika sebelumnya saya sudah menuliskan tentang 5 Alasan Mengapa Saya Menulis di Blog, kali ini saya ingin bercerita tentang tema blog yang saya sukai. Mungkin sudah bisa ketebak sih dari blog saya ini. Apa yang saya tulis, nggak jauh-jauh dari yang sering saya baca.
Yap, saya paling suka membaca blog-blog yang isinya curhatan. Kalau Mbak Rani R Tyas menyebut ini dengan istilah Blogger Curhat, saya lebih suka menyebutnya dengan istilah Personal Blogger. Hmm, kelihatan lebih profesional ya? Wkwkwk, ya meski kesannya curhat doang, tapi at least curhatnya menghasilkan bayaran.
Oke, saya memang matre!
Kenapa saya suka baca-baca curhatan orang? Mungkin karena zodiak saya ini menakdirkan saya menjadi orang yang perhatian. Wkwkwk... Saya berzodiak cancer, by the way, makanya saya punya blog lain bernama mamakepiting.com. Yes, meski kebanyakan orang cancer itu galak-galak, tapi hatinya tu lembut dan penuh kasih, lho... Hihihi...
Alasan lainnya, survey membuktikan bahwa mayoritas orang lebih suka menikmati sebuah cerita yang bisa mengundang air mata. Mau contoh? Kenapa Very AFI bisa jadi juara 1? Padahal menurut saya, suara Kia, Mawar atau Rini lebih baik darinya. *tuh kan jadi julid, hihi... Tapi itu hanya salah satu contoh, silakan cari sendiri contoh lainnya. :)
Saya mengutip sebuah artikel di www.femina.co.id, ketika Daisy Indira Yasmine, M.Soc.Sci, Ketua LabSosio Pusat Kajian Sosiologi Universitas Indonesia ditanya mengapa cerita yang menguras air mata lebih mudah viral, beliau menjawab, "Karena cerita seperti inilah yang bisa tiba-tiba menyentuh titik kepedulian kita. Selain kenyataan sosial yang harus kita terima bahwa di dunia serba kompetitif ini tidak semua orang mengalami perjalanan hidup yang 'sempurna'."
Di artikel lainnya, www.femina.co.id juga pernah mengangkat judul serupa. Magnet Cerita Sedih di Layar Kaca, Makin Sedih, Makin Dicari. Tentu tak hanya di layar kaca saja cerita sedih bisa menjadi komoditi yang banyak dicari, di sosial media pun tak ada bedanya. Lihat saja, jika ada tulisan yang berbau kesedihan, banyak yang tak segan menekan tombol "bagikan". :)
Selain itu, dari membaca curhatan orang, biasanya saya bisa mengambil sebuah hikmah. Hikmah itu antara lain:
1. Bahwa Allah itu Maha Adil. Setiap manusia diberi kekurangan dan kelebihan. Jadi dari situ saya bisa semakin bersyukur, bahwa bukan saya saja yang diberi ujian, karena orang lain pun tak lepas dari ujian-Nya. Hanya memang bentuk ujian itu berbeda-beda, tergantung kesanggupan hamba-Nya.
Oya, beberapa waktu lalu saya menulis tentang Sebuah Kebahagiaan yang Dibuat-buat, hasil rangkuman dari curhatan seorang sahabat. Silakan mampir jika sempat. :)
2. Ketika Allah memberikan ujian, Allah pasti menyertakan solusinya pula. Jadi sabar saja. Memang seperti mengurai benang yang kusut, terkadang membutuhkan waktu yang lama dan kesabaran yang tak ada ujungnya.
3. Saya bisa belajar dari pengalaman orang lain. Experience is the best teacher, katanya. Teman-teman pasti pernah membaca pesan mahabijak ini di buku tulis bagian bawah, ya kan? Jadi, kalau kita bisa belajar dari pengalaman orang lain, untuk apa kita harus mengalaminya sendiri? Pengalaman di sini maksudnya adalah pengalaman buruk yaa... Kalau pengalaman baik sih, pengen ikut mengalami juga, hihihi...
Okay, itulah tema blog yang paling sering saya kunjungi, selain blog-blog bertema perenting tentunya. Hanya saja, jika personal blog saya kunjungi karena saya memang menyukainya, parenting blog saya kunjungi karena sebagai seorang ibu saya membutuhkannya. :)
Kalau teman-teman kayusirih, sukanya blog yang kayak gimana?
Yap, saya paling suka membaca blog-blog yang isinya curhatan. Kalau Mbak Rani R Tyas menyebut ini dengan istilah Blogger Curhat, saya lebih suka menyebutnya dengan istilah Personal Blogger. Hmm, kelihatan lebih profesional ya? Wkwkwk, ya meski kesannya curhat doang, tapi at least curhatnya menghasilkan bayaran.
Kenapa saya suka baca-baca curhatan orang? Mungkin karena zodiak saya ini menakdirkan saya menjadi orang yang perhatian. Wkwkwk... Saya berzodiak cancer, by the way, makanya saya punya blog lain bernama mamakepiting.com. Yes, meski kebanyakan orang cancer itu galak-galak, tapi hatinya tu lembut dan penuh kasih, lho... Hihihi...
Alasan lainnya, survey membuktikan bahwa mayoritas orang lebih suka menikmati sebuah cerita yang bisa mengundang air mata. Mau contoh? Kenapa Very AFI bisa jadi juara 1? Padahal menurut saya, suara Kia, Mawar atau Rini lebih baik darinya. *tuh kan jadi julid, hihi... Tapi itu hanya salah satu contoh, silakan cari sendiri contoh lainnya. :)
Saya mengutip sebuah artikel di www.femina.co.id, ketika Daisy Indira Yasmine, M.Soc.Sci, Ketua LabSosio Pusat Kajian Sosiologi Universitas Indonesia ditanya mengapa cerita yang menguras air mata lebih mudah viral, beliau menjawab, "Karena cerita seperti inilah yang bisa tiba-tiba menyentuh titik kepedulian kita. Selain kenyataan sosial yang harus kita terima bahwa di dunia serba kompetitif ini tidak semua orang mengalami perjalanan hidup yang 'sempurna'."
Di artikel lainnya, www.femina.co.id juga pernah mengangkat judul serupa. Magnet Cerita Sedih di Layar Kaca, Makin Sedih, Makin Dicari. Tentu tak hanya di layar kaca saja cerita sedih bisa menjadi komoditi yang banyak dicari, di sosial media pun tak ada bedanya. Lihat saja, jika ada tulisan yang berbau kesedihan, banyak yang tak segan menekan tombol "bagikan". :)
Selain itu, dari membaca curhatan orang, biasanya saya bisa mengambil sebuah hikmah. Hikmah itu antara lain:
1. Bahwa Allah itu Maha Adil. Setiap manusia diberi kekurangan dan kelebihan. Jadi dari situ saya bisa semakin bersyukur, bahwa bukan saya saja yang diberi ujian, karena orang lain pun tak lepas dari ujian-Nya. Hanya memang bentuk ujian itu berbeda-beda, tergantung kesanggupan hamba-Nya.
Oya, beberapa waktu lalu saya menulis tentang Sebuah Kebahagiaan yang Dibuat-buat, hasil rangkuman dari curhatan seorang sahabat. Silakan mampir jika sempat. :)
2. Ketika Allah memberikan ujian, Allah pasti menyertakan solusinya pula. Jadi sabar saja. Memang seperti mengurai benang yang kusut, terkadang membutuhkan waktu yang lama dan kesabaran yang tak ada ujungnya.
3. Saya bisa belajar dari pengalaman orang lain. Experience is the best teacher, katanya. Teman-teman pasti pernah membaca pesan mahabijak ini di buku tulis bagian bawah, ya kan? Jadi, kalau kita bisa belajar dari pengalaman orang lain, untuk apa kita harus mengalaminya sendiri? Pengalaman di sini maksudnya adalah pengalaman buruk yaa... Kalau pengalaman baik sih, pengen ikut mengalami juga, hihihi...
Okay, itulah tema blog yang paling sering saya kunjungi, selain blog-blog bertema perenting tentunya. Hanya saja, jika personal blog saya kunjungi karena saya memang menyukainya, parenting blog saya kunjungi karena sebagai seorang ibu saya membutuhkannya. :)
Kalau teman-teman kayusirih, sukanya blog yang kayak gimana?