Saya kebetulan berzodiak cancer, yang mana katanya zodiak ini adalah zodiak yang paling moody. Kalau dirasa-rasa memang benar sih, saya memang gampang banget mengalami mood swing alias perubahan suasana hati. Mungkin ini ada hubungannya dengan tingkat sensitivitas cancer yang juga paling tinggi di antara zodiak lainnya.
Jadi tolong, buat kalian yang baca ini, baik-baik lah menjaga perasaan cancer, yaa... Hihi...
Nah, belakangan, suasana hati saya agak gloomy. Salah satu penyebabnya adalah karena wabah virus corona yang beritanya semakin hari semakin menakutkan. Buka facebook, ada corona. Buka instagram, ada corona juga. Grup-grup WhatsApp pun tak mau kalah bersuara. Saya sampai pusing membacanya.
Benar kata dokter Andri, kita harus waspada dengan gangguan psikosomatik, yaitu gangguan fisik yang disebabkan atau diperparah oleh faktor mental, seperti stres dan kecemasan. Pemberitaan secara terus-menerus terhadap suatu kasus, lambat laun memang akan mempengaruhi mental kita. Saya tidak mau itu terjadi pada saya, sehingga saya harus mengontrol informasi apa yang boleh masuk ke dalam pikiran saya.
Sayangnya, kadang saya kecolongan. Chat panjang di grup seringkali menarik perhatian. Rasanya ingin ikut nimbrung, begitu. Namun, kebanyakan informasi yang dibagikan adalah informasi yang semakin membuat sedih dan cemas. Padahal di saat seperti ini kita harus pandai-pandai membahagiakan hati,
karena perasaan sedih dan cemas bisa mengakibatkan imunitas tubuh kita
berkurang. Jika kekebalan tubuh melemah, penyakit apapun akan lebih
mudah menyerang.
Susahnya, buat cancer seperti saya, suasana hati yang gloomy seperti ini juga memengaruhi jenis musik yang saya dengarkan. Untuk saya, ingatan saya jadi berlari ke tahun 90'an sampai 2000an awal, di mana saat itu kehidupan saya sedang bahagia-bahagianya. Semacam ingin kembali ke masa itu, di mana semua berjalan normal di sekeliling orang tersayang. Otomatis, lagu-lagu yang saya dengarkan juga lagu-lagu yang hits di masa itu.
Maka, inilah daftar putar saya saat ini:
1. Semua Tak Sama - Padi
Semua tak sama, tak pernah sama
Apa yang kusentuh, apa yang kukecup
Sehangat pelukmu, selembut belaimu
Tak ada satu pun yang mampu menjadi, sepertimu
Sampai kapan kau terus tertahan
Sampai kapan kau tetap tenggelam
Sampai kapan kau mesti terlepas
Buka mata dan hatimu
Relakan semua...
Iya, semua memang tak lagi sama. Kehidupan terus berjalan, meninggalkan masa lalu jauh di belakang. Yang tertinggal saat ini adalah kenangan-kenangan yang tak akan terulang. Jadi, yang perlu dilakukan sekarang adalah merelakan semua yang tak akan pernah kembali kita genggam.
Susahnya, buat cancer seperti saya, suasana hati yang gloomy seperti ini juga memengaruhi jenis musik yang saya dengarkan. Untuk saya, ingatan saya jadi berlari ke tahun 90'an sampai 2000an awal, di mana saat itu kehidupan saya sedang bahagia-bahagianya. Semacam ingin kembali ke masa itu, di mana semua berjalan normal di sekeliling orang tersayang. Otomatis, lagu-lagu yang saya dengarkan juga lagu-lagu yang hits di masa itu.
Maka, inilah daftar putar saya saat ini:
1. Semua Tak Sama - Padi
Semua tak sama, tak pernah sama
Apa yang kusentuh, apa yang kukecup
Sehangat pelukmu, selembut belaimu
Tak ada satu pun yang mampu menjadi, sepertimu
Sampai kapan kau terus tertahan
Sampai kapan kau tetap tenggelam
Sampai kapan kau mesti terlepas
Buka mata dan hatimu
Relakan semua...
Iya, semua memang tak lagi sama. Kehidupan terus berjalan, meninggalkan masa lalu jauh di belakang. Yang tertinggal saat ini adalah kenangan-kenangan yang tak akan terulang. Jadi, yang perlu dilakukan sekarang adalah merelakan semua yang tak akan pernah kembali kita genggam.
Baca Juga: 10++ Lagu Terfavorit Kayusirih. Ada yang Samaan?
2. Kupilih Dia - Cokelat
Masih terbayang, hangat senyummu
Takkan terulang, di malam ini
Kutetap memilih dia
Ini lucu sih. Meski ngga ada hubungannya dengan perasaan gloomy karena corona, tapi lagu ini muncul begitu saja. Ngga hanya judul ini saja yang saya putar, lagu-lagu cokelat yang lain seperti "jauh", "segitiga", "karma", "luka lama", juga saya dengarkan saat ini. Bukan tentang isi liriknya, tapi memorinya.
Baca Juga: Back to December, A Brokenhearted Song
3. Saat Terapuh - Base Jam
Biasanya ku pelipur laramu
Biasanya huhapus air matamu
Kukatakan semua kan baik-baik saja
Namun saat ini, saat kujatuh dalam hidupku
Untuk lagu ini, mau tak mau saya jadi mencermati makna liriknya yang cukup dalam. Adalah hal yang manusiawi untuk bersedih. Kita bukan manusia super yang selalu bisa diandalkan semua orang. Ada saat-saat kita rapuh dan butuh sandaran.
Hanya untuk malam ini
Esok ku kan tegar kembali
Dua baris terakhir dari lirik itu adalah janji. Janji untuk tidak bersedih terus-menerus. Janji untuk bangkit dari keterpurukan.
So, come on guys, jaga semangat kita! Sedih dan rapuhnya jangan berlarut-larut. Insya Allah kita bisa melewati wabah corona ini. Aamiin YRA.
Omong-omong soal Base Jam, ini adalah grup band favorit almarhumah ibu saya. Pernah waktu itu ibu sedang memasak di dapur, lalu di TV, Base Jam muncul dengan lagu "Bermimpi" yang merupakan lagu kesukaan beliau. Ibu langsung lari mendekat ke TV dan berkata pada saya, "Ibu seneng karo band iki."
Wow sih. Apalagi ibu saya jarang menyanyi, lebih-lebih mendengarkan musik. Hampir ngga pernah. Tapi sama lagu Bermimpi-nya Base Jam kok bisa sampai segitunya. Hihi...
Baca Juga: Lagi Patah Hati? Barangkali Petuah Para Musisi Ini Bisa Menguatkanmu Kembali
4. Awal yang Indah - Tere
Telah kuberi segalanya
Cinta yang tanpa akhir
Yang hanya tercipta untukmu
Mestinya semua ini
Jadi awal yang indah bagiku
Mungkin kalau bumi kita bisa ngomong, dia akan memakai lirik lagunya Tere di atas. Ibaratnya, bumi kita ini sudah ngasih banyak hal, seperti air, udara, dan aneka makanan, tapi kita yang tinggal menikmati semuanya, jarang bersyukur atau berterima kasih padanya. Mayoritas dari kita cuma bisa mengotori dengan aneka sampah. Huhuhu... Maafkan aku, bumi...
Namun, semoga kedukaan ini segera berakhir ya, temans... Semoga ketika wabah corona ini berakhir nanti, bisa menjadi awal yang indah bagi kita semua. Aamiin YRA. Sebenarnya ada beberapa lagu lagi yang saya dengarkan ulang, seperti lagu-lagunya Audy, Sheila on 7, Dewa, Tofu, dll, tapi nanti kepanjangan tulisannya. Hehe... Tujuan menulis ini tadinya cuma mau mengembalikan mood menulis yang hilang. Udah ah. Semangaaattttt!!!!