Showing posts with label kuliner. Show all posts
Showing posts with label kuliner. Show all posts

Ini Makanan Favoritku. Samakah dengan Seleramu?

Friday, April 19, 2019

- Salah satu contoh kesuksesan dalam hidup adalah bisa makan apapun yang kau inginkan - 
Punya uang tapi nggak bisa makan makanan kesukaan kita (sakit), apa enaknya? Bisa makan segalanya (sehat), tapi tak punya uang untuk mendapatkannya, bikin sedih juga. Jadi benar ya, salah dua syarat bahagia adalah sehat dan punya uang. Hihi.. 

Lalu, bicara tentang makanan favorit, teman-teman suka menu apa? Kalau saya, ini dia;

Mie Ayam

Mie ayam adalah the most favorite food of mine. Nggak hanya saya, adik kakak saya juga suka. Bahkan tak jarang kami hunting mie ayam sama-sama. Hihi...

Di Bogor, Mie Ayam Bojo Loro di Cilendek (dekat RS Marzoeki Mahdi), telah saya nobatkan sebagai mie ayam terenak sedunia. Entah sekarang masih ada atau tidak mie ayam itu. 

Dulu, saat saya masih mengajar di Ciomas, saya dan teman-teman sering ke sana. Harganya masih lumayan murah. Mie Ayam Bojo Loro juga dulu menggunakan Saus Dua Belibis, dan ini membuatnya semakin sedap. Biasanya kan, mie ayam kaki lima menggunakan saus curah yang membuat kita takut mengonsumsinya yaa...

Di Solo, saya merekomendasikan mie ayam di Bakso Alex dan di Bakso Tengkleng Mas Bambang. Oya, ada Mie Ayam Goreng Har Solo yang enak juga. Lokasinya di Gempol, Ngadirejo, Kartasura (depan toko roti "Kampoeng Roti").

Yuk ke sana! Jangan lupa ajak saya juga. Hahaha...

Masakan Sunda

Dulu sebenarnya saya tidak terlalu suka Masakan Sunda. Tapi ternyata, setelah hampir 10 tahun menjadi menantu orang Sunda, lidah saya terpengaruh juga.

Salah satu yang saya suka adalah sayur asemnya. Rasanya segar, enak, nggak seperti sayur asem di Jawa. 


Sayur Asem

Masakan Sunda juga identik dengan lalapan dan sambalnya. Lalapannya juga berasal dari aneka ragam sayuran, ada daun tespong, pohpohan, terong lalap yang bentuknya bulat-bulat kecil, dll. Di Purworejo atau Solo, lalapan hanya seputar timun, kemangi dan daun kol. Hihi... 

Sambal di Masakan Sunda juga berbeda. Sambalnya ini biasanya dikucuri jeruk sambel. Susah sekali menemukan jeruk ini di Purworejo dan Solo.

Masakan Sunda

Oh ya, yang tak kalah sedap dari Masakan Sunda adalah tumis leuncanya, aneka pepesnya, ayam dan ikan yang digoreng atau dibakar, juga gepuk daging yang nikmatnya ulala...

Duh, semoga saat mudik lebaran ke Majalengka nanti bisa makan di restoran Sunda lagi.

Masakan Sunda

Es Teh

Nah, sudah kenyang makan, saatnya kita minum. Paling enak sih es teh manis yaa... Apapun makanannya, minumnya es teh saja. 

Es teh di Solo, macam-macam tambahannya. Ada es teh kampul yang diberi potongan jeruk nipis. Ada juga es teh sereh seperti gambar di bawah ini. Semuanya enak dan segar.

es teh di segala suasana


Es Tape Singkong

Meski es teh adalah minuma favorit, tapi jika ada yang menyediakan es tape singkong seperti ini, dia yang akan jadi pilihan utama. Ya, sekalian bernostalgia. Waktu kecil dulu, saya sering jajan es tape singkong dengan kuah santan seperti ini. Ada tetangga yang menjualnya, sebagai pelengkap lotek di warungnya. 

Ah, kapan-kapan nyoba bikin sendiri aja deh. Semoga bisa selezat es singkong dalam kenangan. :)
Es Tape Singkong by Kedai Ibu, Solo

Baiklah, sudah makan dan minum, artinya sudah kenyang semua yaa... Alhamdulillah. Ceritain dong, makanan dan minuman favorit teman-teman. Mbak Rani R Tyas, suka soto dengan daging kerbau lho. Baca di Makanan Favorit Sepanjang Masa, yaa... :)

Read More

Cemokot, Wedangan Nge-Hits di Klodran, Colomadu, Karanganyar

Saturday, March 30, 2019

Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu, Karanganyar

Sudah dua kali kami makan di wedangan baru ini karena lokasinya kebetulan tak jauh dari rumah. Cemokot namanya. Nama yang njawani dan mudah diingat. Cemokot berasal dari kata “cokot” yang berarti "gigit". Cemokot maksudnya gigit-able, alias mengundang rasa ingin menggigit. Jika teman-teman ingin ke sini, dari Tugu Boto – Klodran / Klinik Habil Syifa, belok ke barat, dan tak jauh dari situ, sekitar 100 meter di kanan jalan Wedangan Cemokot ini bisa kita temukan. 

Secara keseluruhan, harga makanan di sini cukup terjangkau. Bahkan terakhir kami ke sana, kami hanya merogoh sekitar 200an ribu untuk 6 orang dewasa dan 2 anak-anak. 200an ribu itu sudah dapat berbagai macam makanan, minuman dan cemilan, yang bikin kami kekenyangan.

Salah satu yang selalu kami pesan adalah cireng. Hanya dengan 8K saja, kita sudah bisa menikmati seporsi cireng, plus 4 macam cocolan. Oya, gambar di bawah ini bukan jumlah asli per porsi yaa.. Kebetulan, begitu ia datang, beberapa dari kami langsung melahapnya sebelum sempat difoto.

Cireng di Wedangan Cemokot. 8K.

Untuk makanan berat, berikut ini merupakan menu yang kami pesan.

1. Nasi ayam kremes

Kami pesan ini untuk anak-anak. Rasanya lumayan, enak lah, meski ngga bisa dibilang istimewa juga. Harganya 14K. Cukup murah untuk ukuran ayam sebesar itu.

Nasi Ayam Kremes, di Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu. 14K.

2. Nasi + Ayam Goreng Cemokot

Nah, sesuai namanya, menu ini sepertinya tidak akan kita jumpai di tempat makan lainnya. Tebakan saya, ini adalah menu khas Cemokot.

Ini enak banget. Pada dasarnya, menu ini sama seperti ayam goreng lainnya. Namun yang membuatnya unik dan semakin lezat adalah selimut atau toppingnya. Toppingnya ini terbuat dari telur yang dibuat menjadi semacam kremes. Dan kalau teman-teman perhatikan, ada butiran-butiran semacam jagung yaa.. Setelah saya coba, ternyata rasanya seperti kuning telur. Hihi..

Oya, untuk menikmatinya, teman-teman hanya perlu mengeluarkan uang sebanyak 16K. Murah lah, apalagi ayamnya cukup besar. Saya aja sampai kekenyangan.

Nasi + Ayam Goreng Cemokot, di Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu. 16K. 

3. Chicken Cheesy Lover

Kebetulan menu ini adalah pesanan suami, tapi saya sempat mencicipi ayamnya sedikit. Rasanya lumayan enak, suami saya sih suka, walau menurut saya agak kurang ngeju sih. Ekspektasi saya tuh, kejunya molor gitu, hihi.. Yakali, Rin, 16K pengen keju molor. 😂

Tapi untuk Cheesy Lover, you must try this!

Chicken Cheesy Lover, Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu, Karanganyar

4. Ayam Furai Cemokot

Nah, ini dia! Ini favoritnya Amay Aga, sampai-sampai kami pesan Ayam Furai ini seporsi lagi. Ayam Furai ini adalah ayam berbalut tepung yang ditusuk lalu digoreng, disajikan dengan saus tomat dan saus cabe sebagai pelengkap. Beneran, sama halnya dengan Cireng, seporsi doang ngga cukup.

Seporsi Ayam Furai Cemokot bisa kita nikmati dengan membayar Rp 10.000,-

Ayam Furai Cemokot, Wedangan Cemokot Klodran, Colomadu, Karanganyar

5. Nasi + Nila Cemokot

Saya ngga mencicipi menu ini, karena ini adalah pesanan Om Apip dan istrinya. Tapi seperti Ayam Goreng Cemokot di atas, Nila Cemokot ini berupa Nila goreng yang diselimuti topping berbahan telur. 

Saya penasaran lho, kira-kira gimana ya, cara membuat selimutnya? 

Nila Cemokot di Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu, Karanganyar

Makan sudah, sekarang minumannya yaa... Untuk minuman sih, standar lah, ada es teh, es jeruk, lemon tea, aneka milkshake, jahe hangat, dll. Tapi, saya mau nunjukin yang ini nih. Es Timun.

Asli, ini favorit banget. Seger. Harganya 7K, tapi ini termasuk murce karena ukurannya yang jumbo. Segelas es timun ini kemarin saya minum bergantian sama tante Opik dan Pak Yopie. Dan pada akhirnya yang lain menyesal, karena mereka cuma pesan minuman yang standar macam lemon tea dan es teh. Hahahahaha....

Kalau ke sini lagi, saya mau pesan minuman ini lagi. Semoga rasanya nggak berubah yaa...

Es Timun di Wedangan Cemokot, Klodran, Karanganyar

Sebenarnya waktu pertama kali ke sini, saya pesan nasi + oseng kikil, tapi saya belum puas dengan rasanya. Mie rebus pun masih belum memenuhi ekspektasi. Juga untuk nasi goreng ayam katsu, meski rasanya sudah cukup enak jika dimakan secara terpisah, namun jika dimakan bersamaan, rasanya bentrok di lidah. Tapi semoga jika teman-teman memesan tiga menu ini, rasanya sudah lebih baik yaa... 

Oya, jangan kaget jika saat makan, ada bau-bau tak sedap yang lewat. Soalnya di depan Wedangan Cemokot ini ada tempat pemotongan ayam. Tapi tidak selalu tercium koq baunya. Waktu pertama kali ke sini, saya tidak mencium bau apa-apa karena kebetulan kami ke sana ba'da maghrib.

Cuma, pas datang ke sana Kamis sore kemarin, bau itu muncul. Sepertinya memang sedang ada kegiatan di tempat pemotongan ayam itu.

View Wedangan Cemokot dilihat dari gazebo belakang

Daftar Menu di Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu, Karanganyar

Daftar Menu dan Harga di Wedangan Cemokot, Klodran, Colomadu, Karanganyar

Overall, Wedangan Cemokot di Klodran, Colomadu, Karanganyar ini recommended buat teman-teman yang ingin nongkrong atau makan-makan bareng keluarga. Makanannya enak-enak, tapi ngga bikin kantong jebol. Buat buka puasa juga oke tenan, lho! Ada dua gazebo untuk lesehan, ada juga deretan meja-kursi yang bisa dijadikan pilihan. Pilih makanan yang saya rekomendasikan di atas aja, insya Allah tidak mengecewakan. Akhir kata, selamat makan... :)




Read More

Makan Lalapan Terancam Toksoplasma? Duh, Gimana Ya?

Tuesday, August 14, 2018


picture taken from Pixabay, edited by Kayusirih

Beberapa hari lalu, seseorang mengirimi saya pesan via instagram. Konon, si Mbak sengaja mencari nama saya setelah membaca tulisan saya tentang toksoplasma. Ya, bisa ditebak, si Mbak terkena toksoplasma, karena sering kontak dengan kucing. Jujur, saya sedih banget waktu baca curhatannya.



Chat beliau melalui Instagram saya


Oya, tulisan yang dibacanya adalah; Belajar Tentang Toxoplasma Gara-Gara Rahayu Pawitri 

Percakapan saya dengan si Mbak, saya tunjukkan kepada Mbak Rahayu Pawitri (Mbak Wiwit) juga. Dan kata Mbak Wiwit, saat ini Mbak Wiwit sedang berusaha untuk melakukan penyembuhan dengan caranya sendiri. Kita doakan sama-sama yuk, semoga Mbak Wiwit berhasil, dan nanti bisa cerita ke kita lewat blognya. ☺

Nggak berhenti di situ, pas screenshot percakapan saya dengan si Mbak yang terkena infeksi toksoplasma itu saya buat status di WA, seorang tante cantik nan sholihah pun mengaku terkena toksoplasmosis okular, yaitu toksoplasma yang mengenai mata. Penyakit ini menyebabkan gangguan penglihatan, muncul floater (nik-nik, seperti ada benda kecil yang melayang-layang menghalangi pandangan) pada mata. Kemungkinan terburuk jika terinfeksi parasit Toxoplasma gondii di area mata adalah kebutaan. :( 

Alhamdulillah, saat ini tante cantik nan sholihah itu sudah sembuh, dan sudah memiliki putri kecil yang imut dan lucu. Apakah si tante ini memelihara kucing? Tidak. Lalu tertular toxoplasma dari mana? Dari LALAPAN.

Sedih ya? Niat mengonsumsi sayuran segar gitu kan biar badan sehat. Ini malah kena penyakit. 

Secara kebetulan, kemarin #BloggerKAH juga ingin berkolaborasi membahas lalapan ini. Nanti dibaca ya tulisan Mbak Ran di sini dan Mbak Widut di sini. Saya, Mbak Rani dan Mbak Widut, memang suka sekali makan sayur. Saya bahagiaaaa banget kalau pas ke Rumah Makan Khas Sunda, karena Masakan Sunda itu surganya lalapan.

masakan sunda, siapa tak tergoda?

Timun, kemangi, kubis / kol, daun selada, kenikir (atau orang Purworejo menyebutnya suring), kacang panjang, adalah beberapa contoh lalapan kesukaan saya. Tapi, saya menemukan daun lalapan enak, waktu saya melewati Sumedang akhir tahun lalu. Namanya adalah Daun Tespong. 

Daun Tespong ini bentuknya hampir mirip dengan daun seledri. Rasanya semriwing. Dan ternyata, khasiat dari daun tespong ini banyak sekali. Mengutip satuharapan.com, selain banyak dikonsumsi sebagai lalapan, daun tespong juga dipercaya sebagai obat anti nyeri pinggang, demam, flu, memar, juga obat digigit ular dan kalajengking. Itulah sebabnya, banyak kalangan akademisi yang tertarik untuk meneliti khasiat tanaman ini. Seperti Tina Rostinawati, MSi, Apt dari Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, yang menemukan bahwa daun tespong berpotensi sebagai anti mikroba.

Lebih hebatnya lagi, transferfactorformula.com juga menuliskan khasiat daun tespong sebagai anti kanker. Kandungan antioksidannya yang tinggi, mampu menghambat aktivasi karsinogen yang memicu sel kanker. Daun tespong juga mengandung unsur-unsur seperti flavonoid, fenilpropanoid, dan asam fenolik, yang kesemuanya itu mampu mencegah timbulnya sel kanker dalam organ tubuh.

Ini penampakan lebih dekat daun tespong yang kayak manfaat itu yaa.. Tapi plis, jangan salahkan saya kalau pada ngiler dengan makanannya.. Saya pun kangen dengan semua makanan itu, hiks.. 

daun tespong, lalapan di masakan sunda. duh lezatnya..

Jadi kangeeen sama Masakan Sunda. Kangeeen sama daun tespong juga. Tapi, duh, takut sama toksoplasma juga. Gimana ya, biar bisa tetap nyantai makan sayuran segar tanpa khawatir terkena protozoa parasit mengerikan itu?

Nah, pas ingat sayuran mentah, saya langsung auto connect pada diet sehat ala food combining (FC). Kebetulan saya kenal salah satu pelaku FC, yaitu Mbak Widyanti Yuliandari. Beliau juga merupakan penulis buku berjudul "Food Combining Pola Makan Sehat, Enak dan Mudah".

Ini dialog saya dengan beliau, setelah saya ceritakan tentang teman-teman yang terkena toksoplasma karena mengonsumsi lalapan atau sayuran mentah.

Arin: "Mbak Wid kan pelaku food combining yaa, yang sering mengonsumsi raw food. Ada cara tidak, supaya buah dan sayur yang kita konsumsi terhindar dari virus (saya salah, Toxoplasma gondii ini bukan virus, tapi protozoa parasit) ini? Kan serem ya, niat mengonsumsi sayuran segar supaya sehat, malah kena penyakit yang sulit disembuhkan.."

Mbak Widyanti
"Pertama perlakuan buah dan sayurnya ya. Karena keduanya dikonsumsi terutama mentah. Sayur dan buah harus dicuci bersih di air mengalir. Ambil air sebaskom, beri cuka apel 3 sendok lalu rendam sayurannya (3-5 menit). Setelah itu bilas kembali di air mengalir.

Kedua cara makan. Buah atau sayur yg berkulit sebaiknya dikupas terutama jika tidak organik.

Yang tak kalah penting yaitu Kunyahan. Mengunyah harus saksama dan sampai sangat halus. Tujuannya supaya air liur melaksanakan tugasnya membunuh kuman. Walau dalam bentuk jus, tetap harus dikulum2 supaya nyampur dg liur.

Dan kalau pola makannya sudah benar, sebetulnya kuman bakal susah kok hidup di tubuh. Karena sifat tubuh jadi agak basa sedangkan kuman suka PH asam."

Alhamdulillah, ngobrol dengan Mbak Wid, saya jadi tercerahkan. Nah, setelah membaca penjelasan Mbak Widyanti tadi, jangan takut lagi ya untuk mengonsumsi lalapan. Kalau mau makin sehat lagi, teman-teman bisa coba diet ala Food Combining. Biar lebih jelas lagi, teman-teman bisa beli buku Food Combining karya Mbak Widyanti Yuliandari ya.. Semangat sehat semuaaa... ☺

buku Food Combining karya Widyanti Yuliandari, S.T. 

Read More

Cozy Coffee Corner Depan Stasiun Purworejo, Tempat Ngopinya Anak Gaul Purworejo

Thursday, June 28, 2018

Stasiun Purworejo, taken by @yopiedompas



Purworejo selama ini dikenal sebagai Kota Pensiun, karena memang kebanyakan anak mudanya merantau, dan kota ini “hanya” dihuni anak-anak sekolahan dan para pensiunan. Alasan itulah yang seringnya dijadikan kambing hitam, kenapa Purworejo kelihatannya hanya begitu-begitu saja.

Tak bisa dimungkiri, Purworejo memang sepi. Sejak saya kecil hingga saat ini, tak banyak perubahan yang berarti. Bahkan suami saya sempat mengunggah sebuah foto di instagramnya, seperti ini:



Bagai dua sisi mata uang, di satu sisi ke-stagnan-an ini memang patut disyukuri. Seperti salah satu komentar di postingan suami saya tersebut,
@iniyusing: "sy sih cenderung lebih baik tdk byk pertumbuhan. Lbh damai dan kerusakan makin kecil. Begitu byk pertumbuhan fisik...dengan segera rusaknya banyak. Apalagi nggak ada rem yg cukup tahu byk soal2 ekologis sebagai hal penting di daerah2 spt itu."

Tapi di sisi lain, hal ini seringkali menjadi satu topik yang banyak dikeluhkan. “Purworejo itu seperti kota mati”, banyak yang mengatakan demikian.

Namun, mudik lebaran kali ini, saya melihat satu perubahan yang cukup menyenangkan, yaitu perkembangan di sektor kuliner. Jika selama ini kuliner Purworejo seolah hanya menyediakan makanan saja, kini sudah tersedia tempat makan sekaligus tempat nongkrong yang nyaman. Setidaknya ini yang saya rasakan saat mengunjungi Cozy Coffee Corner.

Cozy Coffee Corner, Depan Stasiun Purworejo

Saat pertama kali menginjakkan kaki di tempat ini, saya membatin, “Akhirnya, anak-anak Purworejo punya tempat ngopi yang asyik, kayak orang-orang kota.” Ternyata, Cozy Coffee sudah ada sejak 20 Mei 2016 (cafe pertama), sedangkan Cozy Coffee depan stasiun ini baru dibuka 10 Juni 2018. Wah, masih baru bangeeettt...:)

Di Cozy Coffee Corner, selain bisa ngopi, kita juga bisa nyemil. Soal harga, standar koq, masih jauh lebih murah dibandingkan kopi di you know where, hehe... Tempatnya juga asyique, mau di dalam atau di luar, oke-oke aja. Kebetulan saya ke sana malam hari, jadi di luar pun, ya adem-adem aja. Kurang tau kalau pas siang hari yaaa...

daftar menu dan daftar harga di Cozy Coffee Corner, Purworejo

Kemarin saya pesan ini. Semuanya ngga sampai 100 ribu. Dan Amay doyan banget sama burger ice cream-nya.

ngopi di Cozy Coffee Corner, Purworejo

cappuccino ice di Cozy Coffee Corner, Purworejo

Burger Ice Cream di Cozy Coffee Corner, Purworejo

Lokasi Cozy Coffee Corner juga strategis. Kalau saya tidak salah ingat, semua angkot jurusan Purworejo pasti melewati tempat ini. Ke Cozy Coffee Corner juga bisa jadi tujuan ke dua, saat teman-teman mengunjungi bangunan cagar budaya di kota ini, yaitu Stasiun Purworejo. Tinggal menyeberang saja. Jadi, sekali jalan, kita bisa mendapatkan dua hal sekaligus.

Memang, saat lebaran kemarin, saking ramainya pengunjung di sini, kami harus menunggu pesanan kami datang hingga lebih dari satu jam. Katanya sih, ini karena baristanya hanya satu orang. Yaa, semoga ke depannya bisa lebih baik lagi yaa... Semoga tahun depan, saat pengunjung membludak, pihak Cozy Coffee Corner sudah lebih siap.


Tapi overall, saya sih suka dengan tempatnya. Mungkin tempat ini bisa dijadikan pilihan untuk meet up dengan teman-teman seperjuangan di mudik yang akan datang. Selamat jalan-jalan dan makan-makan di Purworejo Berirama yaa..  J



Read More

Cari Tempat untuk Buka Puasa di Solo? Yuk ke Ibarbo!

Friday, May 18, 2018


Apa yang biasanya rutin kamu lakukan di bulan Ramadhan? Jika salah satu yang kamu lakukan adalah memenuhi undangan buka puasa bersama, maka fix, kamu adalah anak hits.

Pertanyaan selanjutnya, kamu udah buka puasa di mana aja? Udah coba buka puasa di Ibarbo Food Court belum?

Apa? Belum? Lho, piye to...

Sini tak bisiki. Di Ibarbo, ada banyak tempat makan, lho.. Ya jelas lah, lha wong namanya aja Food Court. Dan di postingan kali ini, kayusirih mau rekomendasikan dua tempat makan di sana. Kebetulan, minggu lalu setelah dari Resto Chinese Food Tio Ciu Mas Koko, saya dan teman-teman melanjutkan petualangan makan ke Ibarbo ini. Mumpung belum puasa, hihi...

Yang pertama... (ngga usah sambil nyanyi...) D'HUNGRY BEAR

D'hungry Bear ngasih diskon 10% all food and beverage buat kalian yang berbuka puasa di sana. Ada free es teh atau teh hangat juga di jam 17:00 s.d 19:00. Lumayan banget kan.. Apalagi kalau ke sananya banyakan. 

Porsi makanan di D'Hungry Bear juga cukup besar, cocok buat beruang-beruang yang sedang lapar. Apalagi buat kalian yang seharian ngga makan, insya Allah lebih dari cukup buat mengisi perut yang keroncongan.

Penasaran dengan menu-menu di sana?

menu di d'hungry bear, promo bulan puasa diskon 10% #bukadidhungrybear

menu di d'hungry bear, promo bulan puasa diskon 10% #bukadidhungrybear

menu di d'hungry bear, promo bulan puasa diskon 10% #bukadidhungrybear

menu di d'hungry bear, promo bulan puasa diskon 10% #bukadidhungrybear
Ini dia:
- Cheesy Bear Rice 25K
- Toriyaki 20K
- Honey Chicken Wings 20K
- Bear-Pepper 25K
- Beariyaki 25K
- Bear-beque 25K
- Chicken Curry 30K
- Bear Seafood 30K
- Soo Cheese 30K, dll

Ada menu baru juga, segala-gala yang berbau mie, yaitu BEARNOODLE:
- Indomie kornet keju 17K
- Indomie goreng gila 15K
- Indomie godhog jawa 15K
- Indomie tomyam seafood 18K
- Indomie sapi siram 15K
- Indomie chick salted egg 16,5K
- Indomie carbonara 12K
- Indomie bolognaise 12K
- Indomie blackpaper 15K

D'HUNGRY BEAR ternyata tidak hanya ada di Ibarbo Food Court, Badran, Kottabarat, Solo (sebelah Playground persis), tapi ada juga di sini:
1. Ex Javenir, Jajar. Timur perempatan Fajar Indah, selatan jalan. 
2. Sragen: Jln. Raya Sukowati, Sragen. Sebelah Kimia Farma.

Yang Kedua... DANG BOSS

Kemarin kami sempat tanya-tanya sama owner-nya, kenapa tempat ini dinamakan Dang Boss? Ternyata, "Dang" berasal dari kata "Madang". Wong Jowo pasti tau artinya yaa.. Yup, artinya adalah "makan". 

Jadi Dang Boss itu, seperti menyuruh boss-boss (pengunjung) untuk makan. Mrene, madang, boss! 

Dang Boss ini didirikan oleh beberapa anak muda yang baru lulus dari kuliahnya. Mereka sebenarnya adalah teman semasa SMA, dan ketika pulang, mereka membuat bisnis ini bersama. Latar belakang pendidikannya, jangan dikira berhubungan dengan masak-memasak yaa.. Ada yang lulusan manajemen, bahkan dari Teknik Mesin juga, lho.. Luar biasa kan?

Oya, menu-menu yang bisa dicicipi di sini macam-macam. Sedikit kasih bocoran, french fries-nya enyaaaakkk... 

makan bersama di Dang Boss, Ibarbo Food Court, Badran, Kottabarat, Solo

Thai Tea dan Green Tea di Dang Boss, Ibarbo Food Court, Badran, Kottabarat, Solo

mau onion ring? nih..

Untuk menu yang kami coba, ada ini nih:
- Dang Pop (potongan ayam seperti popcorn + nasi), harganya 15K. Kita boleh pilih sausnya.
- Dang Wings (4 potong sayap + nasi), sausnya boleh pilih juga. Harganya 17K.
- Thai Tea & Green Tea : 8K 

Murceee kaaan? Dan enaknya, tiap pack Dang Boss, nasinya boleh diganti dengan french fries. Apa nggak mantap, tuh? 

So, buat warga Solo, yang mau buka puasa bersama, yuk ke Ibarbo. Kamoe bisa pilih makanan sesukamoe.. ❤❤❤
Read More

Resto Chinese Food Tio Ciu Mas Koko di Kottabarat, Solo, Halal Lho!

Sunday, May 13, 2018

Hari Rabu sore, dengan menumpang Grab Car, saya, Opik, dan anak-anak meluncur ke Kottabarat, menembus macetnya kota Solo. Saya sudah ditunggu oleh Mak Ana Ike, Emak Blogger Solo yang bersuara alto (eh bener nggak sih? anggap aja bener ya...)

Ada apakah gerangan? 

Kalau Mak Ana ngajak jalan, itu artinya dia ngajak makan-makan. Dan benar saja, saya diajak makan di resto Chinese Food baru di daerah Badran, Kottabarat. Namanya adalah Tio Ciu Mas Koko. Eiit, meski pakai kata "Ciu", tapi Chinese Food di sini HALAL, lho... Jangan suudzon dulu. 

Memang, ketika mendengar kata "ciu", pikiran kita pasti langsung mengarah pada minuman beralkohol ( yang menurut Wikipedia, dihasilkan dari proses fermentasi ketela pohon cair yang terbuang dalam proses pembuatan tapai - tetes tapai- ). Akan tetapi, setelah dikonfirmasi, Tio Ciu ini sebenarnya merupakan nama marga. 

Karena jarang sekali mendengar nama marga ini, saya pun googling dong. Dan akhirnya saya tahu, ternyata "Tio Ciu" ini lebih merupakan suku, sama seperti suku Kanton atau suku Hokkian.

Jadi, sudah paham ya, bahwa Ciu yang ini bukanlah Ciu yang itu. Wkwkwkwk... Lagipula sudah ada jaminan halal juga yang terlihat di dinding. Tenang jadinya.


Makan bareng di Tio Ciu Mas Koko. Picture taken by @thoryc.id 

Nah di Tio Ciu Mas Koko ini ada beberapa menu makanan. Antara lain: 

Menu Special Hot Plate [include Nasi + Es Teh]
- HP Sea Food, 28K
- HP Cumi, 28K
- HP Udang, 28K
- HP Ayam, 24K
- HP Sapi, 35K
- HP Komplit, 35K
 Ada pilihan sausnya lho, teman-teman bisa pilih: Saus Mentega, Saus Lada Hitam, Saus Asam Manis, atau Saus Hotplate khas Mas Koko

Untuk Ramadhan Nanti, ada juga PAKET RAMADHAN - BUKBER DI TIO CIU MAS KOKO
Paketannya murceee... 
- Nasi ayam lada hitam + es teh = 18K
- Nasi ayam mentega + es teh = 18K
- Nasi aneka sayur ayam goreng tepung + es teh = 18K
- Nasi ayam kremes + es teh = 18K
- Nasi campur + es teh = 18K

Makanannya enak-enak banget, asli. Nggak ada yang mengecewakan lidah saya. Favorit saya sih ini, Nasi Campur. Nggak cuma saya, tapi teman-teman saya yang lainnya pun sepakat. Nasi campur ini lezat tiada tara.

Paket Ramadhan di Tio Ciu Mas Koko, Solo. Nasi Campur + Es Teh.


Tapi yang lainnya juga enak lho, beneran nggak bohong.


Menu Special Hot Plate by Tio Ciu Mas Koko, Badran, Kottabarat, Solo

Aneka Sayur di Tio Ciu Mas Koko, Badran, Kottabarat, Solo

Bakmi Goreng di Tio Ciu Mas Koko, Kottabarat, Solo
 
Buat teman-teman yang mau buktikan omongan saya, ke Tio Ciu Mas Koko gih.. Berlokasi di Jln. Kenanga no 4A, Badran, Kottabarat, Solo (bekas Kedai Danar), Tio Ciu Mas Koko menyediakan HALAL FOOD, dan memiliki Musholla juga untuk dipakai pengunjung. Akun instagramnya; @tiociu_maskoko. Selamat makaaaaan.. ☺


Read More

Wedangan Kebon nDeso, Colomadu, Karanganyar. Wedangan Baru, Dekat Rumahku

Saturday, May 12, 2018

Bulan lalu, ibu-ibu di komplek saya heboh. Ada wedangan baru di dekat rumah. Deket banget, paling cuma sekitar 200 meter ke arah timur. Namanya Kebon nDeso. Letaknya di belakang Gereja, di sisi timur Lapangan Mantren, Colomadu, Karanganyar. Jadi kalau dari gapura desa Klodran, begitu ada Tugu Boto langsung belok kiri. Nanti ada pertigaan gereja, nah wedangan Kebon nDeso ada di belakangnya persis.

Euforia itu sampai pula pada diri saya. Tapi tak seperti yang lain yang lagsung menyambangi wedangan itu segera setelah dibuka, saya baru ke sana selepas maghrib tadi, bersama Opik, anak-anak dan suami.

sisi depan wedangan Kebon nDeso

Ketika saya datang, tampak beberapa mobil sudah terparkir di halaman depan. Motor-motor pengunjung pun banyak berjajar. "Wah, ramai juga nih," pikir saya.

Saat masuk pun, sudah tampak antrean beberapa orang yang sedang mengambil makanan. Saya pandangi sekitar, seru juga. Di bagian depan (di area limasan), tak ada orang. Namun, ini justru membuat kami memutuskan untuk duduk di sini saja. Kebetulan suami suka dengan suasana seperti ini.

Area limasan Kebon nDeso dipenuhi dengan kursi dan meja dari kayu. Ada kursi becak juga, yang sandaran dan dudukannya terbuat dari anyaman rotan. 

bangunan depan wedangan Kebon nDeso berupa Limasan

Rupanya pengunjung lebih senang duduk-duduk di bagian belakang. Memang, di belakang disediakan kursi dan meja, juga beberapa gazebo. Yang juga menarik adalah banyak sekali tempat foto yang cukup instagramable dan area bermain anak. Nah, ini mungkin yang membuat pengunjung lebih tertarik untuk menempati area ini. 

Sesuai lah dengan tagline Kebon nDeso yaitu "The Garden of Photo Booth."

Namun, saran saya jangan coba duduk di sana ketika siang hari, karena berdasarkan pengalaman yang teman-teman saya rasakan, rasanya sangat panas di siang hari. Kalau malam sih oke lah ya.. Berharap ke depannya area ini bisa nyaman dipakai di siang hari. Kan seru ya, serasa garden party nantinya. ☺

Kebon nDeso bagian belakang
Kebon nDeso bagian belakang
sambil main di Kebon nDeso

Oke itu soal suasana yaa.. Ada lagi yang menarik selain photo booth yang berlimpah, yakni; Studio Photo

Di sini kita bisa menyewa kostum lalu berfoto dengan konsep tertentu. Salah satunya adalah foto di bawah ini. Foto saya ambil dari Deskgram ya, karena saya belum mencobanya sendiri. :)

Kebon nDeso, Colomadu, Karanganyar

Lalu, karena ini adalah warung makan, bagaimanakah dengan makanannya?

Kebetulan tak banyak yang kami ambil. Saya nggak sempat foto semua makanannya juga, karena masing-masing sudah memegang makanannya sendiri-sendiri. Mana lah sempat bikin foto flatlay ala foodies, ya kan.. :D

Untuk anak-anak, saya mengambil sop ayam, dan sate telur puyuh. Sate telur puyuhnya enak. Hanya saja, Sop Ayamnya terasa sedikit kemanisan menurut saya.

Untuk suami, saya ambilkan "jangan ndeso". Jangan ndeso adalah sayur tempe atau tahu yang dimasak dengan kuah santan. Di daftar menu sih nggak ada "jangan ndeso". Yang tercantum di daftar menu adalah sayur lodeh. Ya, jangan ndeso memang mirip dengan sayur lodeh tempe dan daun so. Nah, untuk jangan ndeso ini, kata suami rasa sayurnya juga biasa. Maklum, "Jangan ndeso" terenak versi beliau tuh ada di Wedangan Pendhopo. Kalau ke sana, beliau nggak pernah absen memesan menu ini. Saya aja kalau masak "jangan ndeso" cuma dikasih nilai 7 sama beliau. Hahaha.. 

Opik mengambil nasi lumba-lumba. Entah itu ikan lumba-lumba beneran apa bukan, hahaha... Pokoknya lauknya berupa suwiran ikan dan rasanya cukup pedas. Kata Opik juga rasanya biasa saja. 

Untuk saya sendiri, kebetulan saya mengambil nasi mercon. Entah ekspektasi saya yang kadung ketinggian karena terbiasa makan nasi mercon di Cafe Tiga Tjeret atau bagaimana, bagi saya nasi mercon di Kebon nDeso rasanya lagi-lagi masih standar. Enak, pedas, tapi nggak bikin nagih. 

Makanan saya. Irit apa pelit? :D

 
nasi mercon di Kebon nDeso. pakai kikil.

Dan, namanya juga di wedangan, tentu saja kita medang ya.. Medang dalam Bahasa Jawa berarti minum. Ada tiga jenis minuman yang kami pesan;
1. Wedang Uwuh. Kata suami, enak.
2. Es jeruk. Kata saya, enak. Asemnya dapet, manisnya pas, terasa bahwa jeruknya bukan jeruk asal-asalan. Puas deh dengan es jeruknya. ❤
3. Es teh. Manisnya pas. Hanya, untuk ukuran Wong Solo, sepat dan kentalnya belum maksimal. 

Untuk harga, harga makanan dan minuman di Kebon nDeso standar koq. Ini daftar menunya dan harganya yaa.. 

daftar menu dan daftar harga di Kebon nDeso

daftar menu dan daftar harga di Kebon nDeso

Jika dirangkum, Kebon nDeso masih memiliki kekurangan di citarasa makanannya. Tapi kelebihannya dibanding wedangan lain, ada di photo booth yang berlimpah, photo studio dan persewaan kostumnya, juga arena bermain yang ramah anak. Oya, ada live music juga, silakan kalau mau karaokean. Lumayan lah untuk tempat buka puasa bersama Ramadhan nanti. ☺

Dan pada akhirnya, Kayusirih memberi nilai 7/10 untuk Kebon nDeso. Nilai yang cukup bagus untuk warung makan yang baru buka. Semoga ke depannya bisa menyajikan masakan yang lebih lezat lagi yaaa.. Sampai ketemu lagi di sana. ☺
 
 
Update:
 
Wedangan Kebon nDeso sudah tidak beroperasi lagi, dan kini tempat itu sudah berganti nama menjadi Wangi (Etnic Resto & Coffee). Untuk menu dan yang lain-lain, saya belum bisa ceritakan karena belum berkesempatan mengunjungi tempat ini.
 
Resto Wangi, Klodran, Colomadu

 


Read More