Wonderful Indonesia; Jalan-jalan ke Hutan Pinus Mangunan, Tempat Wisata di Jogja yang Cocok Dikunjungi Saat Tanggal Tua

Sunday, December 2, 2018

Hutan Pinus Mangunan, Bantul, Yogyakarta

Hari Sabtu tanggal 24 November yang lalu, akhirnya saya bisa menginjakkan kaki di Hutan Pinus. Alhamdulillah, setelah selama ini paling hanya melewati tepinya saja sembari membayangkan bagaimana rasanya berada di bawah teduhnya pepohonan yang rimbun dari balik kaca kendaraan.

Tempat ini kami tuju karena kebetulan kami mendapat undangan pernikahan di Jogja. Daripada nggak ke mana-mana setelahnya, ya sudah, jalan-jalan saja. Mumpung di Jogja. Maklum ya, meskipun jarak Solo-Jogja cuma sekitar 1 jam, tapi kami ini termasuk orang yang jarang jalan-jalan selain di musim liburan.

Awalnya kami berencana untuk mengunjungi Kebun Binatang Gembira Loka. Tapi karena tahun lalu anak-anak sudah pernah diajak ke sana, ditambah kondisi kantong lagi sekarat karena tanggal sudah sangat tua namun gajian masih lama, akhirnya kami putar haluan. 

"Oke, kita ke Puncak Mangunan!" 


Hutan Pinus Mangunan, Bantul, Yogyakarta. Foto oleh kayusirih.com.

Di perjalanan, anak-anak terlihat senang. Kami pun dibuat takjub saat melihat pemandangan dari atas. "Masya Allah!" berulang kali kalimat itu terucap.

Jalan yang berkelok-kelok berhasil mengalihkan keinginan Amay untuk memegang gadget. Thanks to Tante Siska, karena punya ide untuk membuat tebakan berapa jumlah belokan dari tempat Amay meminta gadget sampai tempat tujuan. Hihihi...

Dan alhamdulillah, pilihan kami tepat, karena jalan-jalan di sini benar-benar bisa hemat. Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 2.500,00 per orang dan parkir mobil sebesar Rp 5.000,00 saja, kami bisa menikmati sejuknya udara pegunungan, sekaligus berfoto ria sepuasnya.

Oh ya, untuk anak-anak di bawah usia SD, tidak perlu membayar tiket yaa.. Hemat banget memang, karena serombongan hanya menghabiskan Rp 20.000,00 saja. 


Spot Foto di Hutan Pinus Mangunan

Seakan mencoba memuaskan hasrat pengunjung untuk berselfie-ria, Hutan Pinus Mangunan pun bersolek sedemikian rupa. Ada pondok kecil yang terbuat dari bambu dan kayu, yang bisa kita jadikan tempat untuk mengabadikan kenangan, sebagai bukti bahwa kita telah sampai di Hutan Pinus Mangunan.

Bunga-bunga berwarna cerah pun ditanam di sana. Ada Bunga Celosia alias Jengger Ayam, yang mendominasi tempat ini. Warna merah dan kuningnya menggoda siapapun yang melihatnya. Senang sekali, akhirnya saya bisa memegangnya. Selama ini saya hanya mampu melihatnya melalui foto yang dibagikan teman-teman di media sosial.

"Ternyata bunganya basah ya, nggak kayak bunga kertas. Aku kira bunganya kering, soalnya kalau di foto kelihatan seperti bunga buatan." kata saya.

Selain Bunga Celosia, ada bunga kertas, bunga kenikir, bunga matahari juga ada. Sayangnya waktu kami ke sana, bunga mataharinya sudah kering, sebagian malah belum berbunga. Tapi tak apa, mungkin ini pertanda bahwa kelak kami harus kembali lagi ke sana, haha...






Lelah berkeliling?

Tenang, di sini ada banyak kursi dari kayu. Ada bebatuan untuk duduk sembari melepas lelah atau berfoto juga.




Oya, tak perlu khawatir saat membeli jajanan di dekat area parkir mobil, yaa... Harganya wajar koq, nggak "ngagetok" kalau kata orang Sunda mah.

Kami sempat membeli es krim cone yang harganya hanya Rp 6.000,00 untuk ukuran sedang, dan Rp 10.000,00 untuk ukuran yang lebih besar. Jajanan lain seperti pentol bakso, siomay, tahu bulat yang digoreng dadakan pun ada. Tapi kami nggak sempat mencicipi semua, karena perut masih cukup kenyang. Ya kan, sudah numpang makan siang di tempat pesta sebelumnya, hihi...

ada yang nyempil di antara kami :D

Nah, foto di bawah ini adalah pemandangan yang bisa kita lihat dari area gardu pandang. Waktu yang paling tepat untuk mengunjungi tempat ini adalah di pagi hari dan sore hari, karena di dua waktu ini teman-teman bisa menikmati sunrise dan sunset

Oh ya, untuk berfoto juga akan lebih syahdu, karena di pagi atau sore hari biasanya tempat ini dibalut kabut.

Bunga Celosia di Hutan Pinus Mangunan, Bantul, Yogyakarta

Nah, teman-teman yang akan mengunjungi Hutan Pinus Mangunan, tak perlu khawatir jika bosan. Di sekitar area ini, ada banyak bukit dengan pemandangan yang memesona. Ada Puncak Becici, Kebun Buah Mangunan, Hutan Pinus Pengger, dll.

Sayangnya, kemarin kami tak sempat mengunjungi yang lainnya. Semoga kelak kami bisa kembali ke sana, karena saya masih penasaran dengan Hutan Pinus Pengger yang konon katanya cantik sekali jika dikunjungi di malam hari.  

Ayo kita kunjungi tempat-tempat wisata di dalam negeri! Kita buktikan pada dunia how Wonderful Indonesia is. 

Wonderful Indonesia

Kalau teman-teman punya cerita tentang keindahan Indonesia yang lainnya, ayo ikutan lomba ini juga. Lumayan lho, hadiahnya! Klik link ini untuk info selanjutnya: https://goo.gl/forms/RJuGs5pjTXEj5ZpD3

Good luck, yaa...☺

Wonderful Indonesia Blog Competitions 2018

Read More

Kirim Paketmu Via Paxel, Sehari Langsung Sampai

Friday, November 30, 2018

Beberapa waktu terakhir, teman-teman blogger ramai membicarakan sebuah perusahaan baru di bidang pengiriman logistik bernama Paxel. Awalnya saya sempat skeptis, "Yang bener aja, masa bikin ekspedisi sehari sampai? Oh, mungkin maksudnya cuma dalam kota aja kali yaa... Tapi kalau cuma dalam kota mah, bisa dikirim pakai motor aja dong, kayak yang sudah-sudah? Ini yang bikin Paxel apa nggak salah strategi nih?" begitu batin saya.

Dan saat mendapatkan undangan untuk hadir dalam acara Blogger Gathering with Paxel, saya langsung semangat. Saya minta izin pada suami, apakah boleh datang ke acara itu? Alhamdulillah, suami mengizinkan. Bahkan, jika rencana awalnya saya akan mengajak Aga ikut serta, suami malah menyarankan agar Amay Aga di rumah saja bersamanya. Alhamdulillah. Padahal jadwalnya cukup lama, lho, karena acaranya sendiri dimulai pukul 14:00 dan berakhir pukul 18:00. Tapi alhamdulillah, suami sangat mendukung kegiatan saya ini. Jadi, saya tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya harus mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang tadinya hanya berputar-putar di kepala saja.

Tibalah saatnya acara dimulai. Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya, MC mempersilakan Bapak Johari Zein, co-founder Paxel untuk berbicara di depan. Terus terang nih, saat baru datang dan memasuki ruangan, saya sempat berpapasan dengan beliau. My first impression about him be like, "Waduh, kok agak serem nih," hihi... Soalnya beliau ini cool banget.

Pak Johari Zein, co-founder Paxel

Tapi kemudian pandangan saya berubah 180 derajat, setelah beberapa menit beliau berbicara di depan.

FYI, Bapak Johari Zein, pada tahun 1990 - 2016, merupakan salah satu dari dewan direksi JNE. Tahun 2016 beliau keluar dari jajaran direksi, kemudian menjadi komisaris JNE sampai saat ini. Setelah menjadi komisaris itulah, beliau memiliki banyak waktu luang, dan beliau pun menggunakan waktunya untuk mewujudkan ide-ide briliannya, salah satunya yaitu Paxel. Selain sebagai co-founder Paxel, beliau juga merupakan founder OMIYAGO INDONESIA, #BuahTanganOnTheGo. Kapan-kapan saya tulis tentang OMIYAGO ini deh. :)

Pak Johari Zein ini seorang mualaf, dan dalam menjalankan bisnisnya, beliau tidak pernah terlepas dari tuntunan ayat-ayat Al-Qur'an. Salah satunya adalah apa yang terdapat dalam Q.S Al-Ma'un. Inilah yang membuat pandangan saya terhadap beliau berubah. Bukan karena mualafnya ya, tapi karena Spiritual Manajemen yang dianutnya.

Q.S Al-Ma'un

Pak Johari Zein meyakini bahwa bisnis kita akan berkembang dengan baik, jika kita menjalankan apa yang Tuhan perintahkan, di antaranya adalah dengan berbuat baik pada sesama. "Sesama" ini dimulai dari dalam perusahaan itu sendiri, contohnya dengan penggunaan istilah Happiness Hero, Pahlawan Kebahagiaan, untuk menggantikan kata "kurir".

Luar biasa yaa.. Kita yang mendengar istilah Happiness Hero saja ikut bahagia 'kan? Iya, memang sama-sama kurir, tapi dari istilah yang dipakai, sudah terasa "nguwongke" atau "ngajeni" sesama manusia, ya nggak? Sama halnya dengan istilah Asisten Rumah Tangga untuk menggantikan kata "pembantu". Terdengar dan terasa lebih halus, bukan?

Kalau kurirnya saja disebut dengan Happiness Hero, berarti yang dibawanya adalah kebaikan dan kebahagiaan. Dan untuk membawakan kebaikan dan kebahagiaan, Hero harus bahagia dan baik juga kan? Logikanya seperti itu. Ini sesuai dengan misi Paxel untuk #AntarkanKebaikan.

Tak hanya baik pada diri sendiri (perusahaan dan semua yang terlibat di dalamnya), Paxel juga baik pada orang lain. Paxel ini perusahaan baru, belum banyak keuntungannya, tapi Paxel sudah #AntarkanKebaikan ke mana-mana. Contohnya, Paxel berbagi komputer ke sebuah sekolah terpencil di Serang. Selain itu, Paxel juga menjadi donatur tetap Rumah Harapan Indonesia.

Rumah Harapan Indonesia adalah rumah singgah untuk anak-anak yang sakit (usia 0-17 tahun) dari keluarga tidak mampu yang berasal dari luar Jakarta, yang dirujuk untuk berobat atau rawat jalan di Jakarta. Founder-nya adalah Kak Valencia Mieke Randa.


Mendengar cerita Kak Valen mata saya sempat menggenang. Bagaimana tidak? Ada seorang adik yang bahkan sudah divonis oleh dokter bahwa hidupnya tak lama lagi, tapi karena Kak Valen meyakini bahwa hati yang gembira adalah obat yang paling mujarab, adik itu sekarang sudah sehat. Luar biasa ya?

Kak Valen berpesan, "Kalau kita pernah mendapatkan kebaikan dari orang lain, jangan biarkan kebaikan itu putus di tangan kita. Jadilah pengantar kebaikan, dan dengan itu kita bisa mewujudkan rantai kebaikan (kebaikan yang tak pernah putus)." Pesan ini saya catat dalam ingatan. Nah, untuk teman-teman yang membutuhkan informasi lebih jauh tentang Rumah Harapan Indonesia ini, silakan mengunjungi http://rumah-harapan.com/.

Kembali ke Paxel yaa...

MENGAPA DINAMAKAN PAXEL?

Paxel berasal dari kata Pax, yang artinya passenger (dalam hal ini adalah package atau paket), dan Accelerate yang artinya mempercepat. Paxel adalah perusahaan jasa pengiriman berbasis teknologi aplikasi, yang berkomitmen untuk mengirimkan paket dengan cepat.

"Paxel ini dibuat bukan untuk menyaingi JNE atau ekspedisi lainnya. Jauh lah." Kata Pak Johari Zein, saat menjawab pertanyaan saya, tentang jasa pengiriman yang sudah ada saat ini. "Tapi fokus dari Paxel, adalah mengirim barang di hari yang sama. Kalau dalam kota saja, bisa dikirim pakai motor, tapi kalau dari Solo sampai Jakarta? Gempor motornya," lanjut beliau sembari tertawa.

Okay, akhirnya pertanyaan saya terjawab. Jadi fokus dari Paxel adalah di same day service-nya. Makanya, Paxel baru dibuka di kota-kota yang ada bandaranya. Dan untuk mendukung layanan same day service ini, paket-paket di Paxel dikirim secara ESTAFET. Jadi, Hero di first mile dan last mile itu berbeda.

Lanjut yaa...

AREA JANGKAUAN PAXEL SAAT INI

Kemarin saya membuat status di whatsapp tentang Paxel, dan beberapa orang teman bertanya,

"Di Purworejo udah ada belum, Rin?"

"Di Kalimantan udah ada belum, Rin?"

Nah, di sini saya akan jawab. Karena Paxel ini masih baru, jadi Paxel baru tersedia di Jabodetabek, Bandung, Jogja, Solo, dan Semarang.

Area Jangkauan Paxel sementara ini

Tapi di acara kemarin, Paxel berjanji akan segera memperluas area jangkauan koq. Semoga segera sampai di kotamu yaa, biar aku bisa #AntarkanKebaikan ke situ. Eeeaaaa...


SIZE CHART

Dan yang membedakan Paxel dengan ekspedisi lainnya adalah, tarifnya tidak tergantung kilogram. Ada size chart sendiri, yaitu; small, medium, dan large. Maksimum ukuran paket yang bisa diterima adalah dengan dimensi 50cm x 50cm x 50cm. Kenapa? Karena Hero Paxel masih menggunakan sepeda motor untuk pick up barang kita.




BERAPA ONGKOS KIRIMNYA?

Nah, ini perbedaan Paxel dengan yang lain. Tarifnya flat.

Ongkos Kirim Via Paxel

Nggak bingung kan bacanya?

Jadi misal gini. Kemarin saya kirim barang ke area dalam kota, Solo-Solo, dengan ukuran small, ongkos kirimnya adalah Rp 18.000,-

Teman saya dari Solo, kirim barang ke Jakarta dengan ukuran large, ongkos kirimnya adalah sebesar Rp 80.000,-

Mahal? Sepintas memang terlihat mahal. Tapi untuk same day service, ongkos kirimnya masuk akal koq, daripada antar sendiri barangnya kan... Jadi misal butuh waktu buru-buru untuk kirim dokumen, jika memakai ekspedisi lainnya mungkin butuh waktu sampai keesokan harinya, bisa coba kirim via Paxel. 


KELEBIHAN PAXEL LAINNYA

Kelebihan Paxel

Kelebihan Paxel dibanding Ekspedisi lainnya, antara lain:

1. No Cancel --> Paketmu tidak akan ditolak, asalkan masih masuk di coverage area dan bukan barang-barang yang terlarang yaa...

2. Preferred Time Slot --> Kita bisa memilih waktu yang kita inginkan. Misal nih, seharusnya paket sampai di jam 14:00 - 16:00, tapi di jam itu kita masih ada di kantor sehingga rumah kosong, di situ kita bisa pilih waktu pengantaran, sampai jam 10 malam.

3. Flat Price --> Tarifnya flat

4. No Distance Limit --> Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bagi Paxel, jarak bukan masalah, karena sistem pengiriman barang dilakukan secara estafet.

5. Money Back Guarantee --> Kalau paketmu tidak terkirim tepat waktu, jangan khawatir, uangmu akan kembali.

6. Free Insurance up to 10 million IDR --> Kalau ada kehilangan atau kerusakan barang dalam pengiriman, tenang, ada asuransi sampai Rp 10 juta. Dan jika nilai barang yang dikirim lebih dari Rp 10 juta, disediakan opsi untuk membayar asuransi tambahan.

Oya, kemarin saya sempat kirim paket ke Semarang lho...

Hero Paxel, Full Smile

Setelah create shipment melalui aplikasi, saya menunggu Hero Paxel menjemput paket ke rumah. Bisa dilihat di tracking di bawah ini, paket saya dijemput sekitar jam 10:40 WIB, dan perkiraannya, barang akan sampai di Semarang antara pukul 20:00 - 22:00 WIB atau jam 8-10 malam.

Ya, tracking Paxel memang sangat detail.


Meski estimasi di aplikasi, barang akan sampai antara jam 8-10 malam, nyatanya sebelum maghrib barang sudah diantar. Alhamdulillah.

Foto di bawah adalah foto Mas Imam, kakak saya, saat menerima paket dari Hero Paxel di Semarang.



Di aplikasi pun kita bisa melihat apakah paket kita sudah benar-benar disampaikan atau belum. Di bagian atas ada simbol lonceng atau notifikasi, kita bisa klik kalimat "Check your Proof of Delivery" dan melihat dengan detail siapa penerimanya.

Nggak usah bingung dengan nama recipient-nya, kenapa Ika Puspitasari dan bukan Mas Imam seperti foto di atas, karena Mas Imam adalah suaminya. Wkwkwkwk...

Nggak usah bingung pula dengan nama Vina di "received by"-nya, karena Vina adalah anaknya. Xixixi...

Oya, dan sebagai bukti bahwa paket kita benar-benar telah disampaikan, Paxel akan memfoto penerima dan meminta tanda tangannya. Seperti yang tertera di bawah ini. 

Jadi misal yang menerima paket adalah tetangga kita, lalu tetangga kita nggak mau ngaku, kita bisa tunjukkan foto dan tanda tangannya di sini. Hayo, mau bohong lu? Hihii... Karena pernah kan ada kejadian, pembeli belum menerima barang, tapi dari ekspedisi mengaku sudah mengantarkan. Ternyata tetangganya nakal. 

Nah, via Paxel, kau takkan bisa berdusta. :D


Setelah membuktikan bahwa same day service yang ditawarkan Paxel bukan cuma bualan, rasanya saya jadi ingin berbisnis Frozen Food lagi.

Ingat kan, saya dulu pernah jualan Cilok dan Siomay? Dulu saya sering minta tolong pada Geget untuk mengantarkan Cilok dan Siomay kepada pelanggan di area Solo Raya. Dan untuk kiriman ke luar kota, karena Cilok dan Siomay yang saya jual bisa tahan sampai 3 hari di suhu ruang, saya mengusahakan mengirimnya dengan paket tercepat.

Tapi pernah, kiriman yang seharusnya sampai 2 hari kemudian (sesuai estimasi ekspedisi, dari Solo-Bandung), baru sampai ke tangan pelanggan di hari ke lima. Alhasil, Cilok dan Siomay sudah berjamur. Hiks... Saya pun rugi karena harus mengganti uang pembeli. Sedihnya, dari pihak ekspedisi tidak mau mengganti. *cry

Jadi teman-teman, yang punya bisnis Frozen Food, atau yang seperti Mbak Ety Abdoel, punya bisnis pizza yang pelanggannya sudah tersebar di mana-mana, coba kirim via Paxel deh. Download aplikasinya, pakai kode referral arintaadiningtyas (tanpa spasi) kalau pingin dapat 100K. Buruan! Promonya cuma sampai 7 Desember lho! Jangan sampai kelewatan. 

Dan dengan menggunakan Paxel, berarti teman-teman sudah #AntarkanKebaikan


Read More

4 Tips untuk Mengatasi Masalah Hidup

Thursday, November 29, 2018

4 Tips untuk Mengatasi Masalah Hidup, kayusirih.com

Di tulisan sebelumnya, saya membahas tentang kebahagiaan semu atau kebahagiaan yang dibuat-buat. Ya, kisah itu memang lahir dari cerita seorang sahabat, tentang bagaimana ia berpura-pura bahagia, agar orang lain tak mengetahui seberapa dalam luka yang disembunyikannya.

Sekali lagi, saya tidak memukul rata, bahwa orang yang banyak tertawa adalah orang yang sesungguhnya menyimpan banyak derita juga. Karena ada juga orang yang pembawaannya memang ceria, dan kehidupannya memang baik-baik saja. Dan tidak semua orang yang memiliki permasalahan hidup pun menjadi orang yang mudah tertawa, karena ada kalanya, justru mereka menjadi introvert karenanya.


Nah, mungkin ada yang bertanya, mengapa sebagian orang merasa sangat mudah untuk menghadapi masalah kehidupan, sementara di sisi lain, orang lain lebih mudah putus asa, tidak berdaya dan tertekan ketika menghadapi masalah yang sama

Yak, saya punya 4 tips yang bisa kita lakukan agar kita menjadi kuat dan tabah dalam menghadapi masalah kehidupan. 4 tips itu adalah:


1. Bersyukur

Bersyukur. It sounds cliche. Kelihatannya mudah sekali diucapkan, tapi sesungguhnya hal ini amat sulit dilakukan.

Betul, sesekali memang kita perlu mendongak, supaya kita termotivasi untuk memiliki hidup yang lebih baik, yang lebih bahagia. Tapi, kita tak boleh lupa untuk menunduk, memandang ke bawah, supaya kita sadar bahwa tak hanya kita saja yang diberi ujian. Orang lain pun tak lepas dari ujian-Nya, meski bentuk ujian itu berbeda-beda. Jika orang lain saja sanggup untuk menatap masa depan, pantaskah kita memilih untuk menyerah begitu saja pada keadaan?


diambil dari instagram @kampungakhirat_

2. Lapang Dada

Ust. Hanan Attaki berkata di sebuah video yang beredar di instagram, "Dada kita itu, sesak, tergantung kelapangannya, bukan tergantung masalahnya. Ada orang yang (punya) masalah sepele, bikin dia nyesek. Ada orang yang masalahnya udah luar biasa, dia masih kayak biasa-biasa aja. Kenapa? Bedanya bukan masalahnya, tapi yang membedakan itu adalah syarhus shodar-nya, lapang dadanya. Bukan masalahnya (yang) terlalu besar, tapi dadanya mungkin belum lapang. Sehingga salah satu yang kita selalu doain itu, Robbishshroh lii shodri, Ya Allah lapangkan dada saya. Lalu yang ke dua, Wa yassir lii amrii, Ya Allah mudahkan urusan saya. Jadi kalau dadanya sudah lapang, maka urusannya jadi mudah. Kalau dadanya sudah lapang, maka hidupnya jadi mudah. Kalau dadanya sudah lapang, maka hubungan dengan pasangannya jadi mudah. Kalau dadanya sudah lapang, maka hubungannya dengan partner atau teman kerja jadi mudah. Robbishshrohli shodri, wayassirlii amri..."

Lapang dada adalah tanda bahwa kita menerima apapun yang Allah gariskan untuk kita.


3. Berpikir ke depan

Orang yang terobsesi dengan masa lalu, atau istilahnya “Terjebak Nostalgia”, sesungguhnya adalah orang yang terpenjara, sehingga sulit untuk bergerak maju.. (Kayaknya Arin seperti ini juga nih, sukanya lihat-lihat masa lalu)

Orang seperti ini, saat menghadapi masalah, biasanya akan menyalahkan dirinya sendiri. Sementara itu, orang yang berpikir tentang masa depan, dia akan mencari solusi untuk masalah itu. Jadi, kalau kalian ingin menghadapi masalah hidup dengan cara yang baik, maka pikirkan dan hentikan keterikatan dengan masa lalu.

Sesekali menoleh ke belakang tentu dianjurkan, karena di sanalah kita bisa menemukan pelajaran. Tapi terlalu sering melihat ke belakang, justru bisa mencelakakan.


4. Mudah Melepaskan

Ada kalanya seseorang menjadi sangat bersedih manakala sesuatu hilang dari genggamannya. Sesuatu itu bisa berwujud harta benda, bisa juga orang kesayangan. Memahami bahwa sejatinya semua adalah titipan, adalah salah satu cara untuk berdamai dengan permasalahan hidup. Jadi, ketika sesuatu diambil dari kita, kita tidak akan berlarut-larut menyesalinya, karena kita paham, sebenarnya kita tidak memiliki apa-apa.


diambil dari instagram @KutipanSemangat 


Baiklah, itu dia 4 tips untuk mengatasi masalah hidup yang bisa saya sampaikan. Tulisan ini murni untuk mengingatkan diri saya pribadi, karena masih sering lalai. Dan untuk saudara-saudaraku yang sedang dihimpit masalah, sabar, semoga Allah segera beri jalan keluar. Arin selalu berdo'a untuk kebahagiaan kalian. ❤❤❤



Read More

Mengapa Dinamai Kayusirih?

Thursday, November 22, 2018


Halo-halo... Hari ini menginjak hari ke 3 #BPN30daychallenge2018 dan rasanya ngos-ngosan banget. Hihi.. Karena biasanya blog ini diisi seminggu sekali aja udah bagus. Atau kalau pas rajin ya seminggu ada 2 tulisan lah, tapi itu jarang terjadi.

Bersyukur banget Blogger Perempuan punya ide kreatif semacam ini. Jadi, saya yang biasa macet ide, tertolong dengan tema harian yang Blogger Perempuan kasih.

Oya, mungkin di antara teman-teman ada yang masih penasaran dengan nama blog ini yaa.. Meski beberapa kali saya sudah menuliskan alasannya.

Jadi, seperti yang pernah saya katakan, blog ini adalah hasil perbuatan suami saya. Dibuat di tahun 2010, dengan tujuan agar saya tidak mati gaya karena semenjak resign dan ikut suami ke Solo, saya jadi nggak punya kegiatan apa-apa.

Tapi, begitu campur sama suami (7 bulan kami menjalani LDM, antara Bogor dan Solo), saya langsung tekdung. So, jangankan mikirin belajar menulis dan mengisi waktu dengan kegiatan lainnya, lha wong membawa diri sendiri aja saya nggak bisa.

Ya, pas hamil Amay itu, saya beneran lemes mes mes, sampai usia kandungan 7 bulan. Mual muntah, jangan ditanya, sampai-sampai berat badan janin saat kandungan  berusia 7 bulan, sedikit kurang. Ya, namanya lagi nggak doyan makan, mau disediain es krim, cokelat, dan makanan lezat lainnya, tetap saja nggak ada nafsu. 

Nah, maka dari itu, blog ini baru terisi di tahun 2013. Saat itu Amay sudah berumur 2 tahun, jadi sudah bisa disambi. Ya, meski saat itu tulisan saya masih sangat kaku. 

Alhamdulillah, suami selalu mendukung saya. Niat belajar menulis lebih mudah jadinya. Dukungan suami itu terwujud dalam kesanggupannya untuk mengantar dan menunggui saya saat kopdar dengan komunitas menulis yang saya ikuti. Alhamdulillah...

Oya, sudah melantur sampai sini tapi alasan mengapa nama Kayusirih yang dipilih belum juga saya tuliskan.. Maafkaaan...

Jadi begini, saat ini jika suami saya ditanya, kenapa dulu pilih nama Kayusirih, dia pasti akan lupa. Tapi saya ingat, waktu itu suami saya bilang, "Kayu dan Sirih itu dua benda yang lekat dengan perempuan."

Mendengar jawaban itu, saat itu saya cuma mengernyitkan dahi. Terus saya mikir lagi, oh, mungkin maksudnya karena perempuan (jaman dulu), sering pegang kayu (untuk memasak) dan sirih (untuk nginang).

Kalau dipikir-pikir lagi, apa suami keidean ngasih nama seperti itu karena saya ini kelihatan jadul ya? -_-

Ya sudah lah, toh sudah terlanjur. Kayusirih pun sudah mulai dikenal (meski banyak yang nggak kenal juga, hiks...). Tapi setidaknya, ketika beberapa kali kopi darat dengan blogger lain dan saling berkenalan, kemudian ketika ditanya blog-nya apa lalu saya jawab "kayusirih", reaksi mereka langsung, "Oooh, Kayusirih... Iya iya tahu." Gitu.

Malahan banyak yang nggak ngeh dengan nama Arinta, hiks...

Adapun dengan tagline-nya, mengapa saya memberi tagline "Sinau Tanpa Pungkasan", karena saya ini senang belajar. Meski saya akui, di usia saya yang tak lagi belia ini, ilmu-ilmu itu seolah pelan sekali masuk ke otak. Hhh... Tapi ngga apa-apa juga lah yaa.. Yang penting, insya Allah, saya nggak akan berhenti untuk mempelajari hal-hal yang baru, yang saya sukai, dan tentunya yang ada manfaatnya pula.

Lalu menurut teman-teman, lebih terkenal mana, Arinta atau Kayusirih-nya? Jawab jujur. :(
Read More

Tema Blog Apa yang Paling Saya Sukai?

Wednesday, November 21, 2018

Jika sebelumnya saya sudah menuliskan tentang 5 Alasan Mengapa Saya Menulis di Blog, kali ini saya ingin bercerita tentang tema blog yang saya sukai. Mungkin sudah bisa ketebak sih dari blog saya ini. Apa yang saya tulis, nggak jauh-jauh dari yang sering saya baca.

Yap, saya paling suka membaca blog-blog yang isinya curhatan. Kalau Mbak Rani R Tyas menyebut ini dengan istilah Blogger Curhat, saya lebih suka menyebutnya dengan istilah Personal Blogger. Hmm, kelihatan lebih profesional ya? Wkwkwk, ya meski kesannya curhat doang, tapi at least curhatnya menghasilkan bayaran.

Oke, saya memang matre!
Kenapa saya suka baca-baca curhatan orang? Mungkin karena zodiak saya ini menakdirkan saya menjadi orang yang perhatian. Wkwkwk... Saya berzodiak cancer, by the way, makanya saya punya blog lain bernama mamakepiting.com. Yes, meski kebanyakan orang cancer itu galak-galak, tapi hatinya tu lembut dan penuh kasih, lho... Hihihi...

Alasan lainnya, survey membuktikan bahwa mayoritas orang lebih suka menikmati sebuah cerita yang bisa mengundang air mata. Mau contoh? Kenapa Very AFI bisa jadi juara 1? Padahal menurut saya, suara Kia, Mawar atau Rini lebih baik darinya. *tuh kan jadi julid, hihi... Tapi itu hanya salah satu contoh, silakan cari sendiri contoh lainnya. :)

Saya mengutip sebuah artikel di www.femina.co.id, ketika Daisy Indira Yasmine, M.Soc.Sci, Ketua LabSosio Pusat Kajian Sosiologi Universitas Indonesia ditanya mengapa cerita yang menguras air mata lebih mudah viral, beliau menjawab, "Karena cerita seperti inilah yang bisa tiba-tiba menyentuh titik kepedulian kita. Selain kenyataan sosial yang harus kita terima bahwa di dunia serba kompetitif ini tidak semua orang mengalami perjalanan hidup yang 'sempurna'."

Di artikel lainnya, www.femina.co.id juga pernah mengangkat judul serupa. Magnet Cerita Sedih di Layar Kaca, Makin Sedih, Makin Dicari. Tentu tak hanya di layar kaca saja cerita sedih bisa menjadi komoditi yang banyak dicari, di sosial media pun tak ada bedanya. Lihat saja, jika ada tulisan yang berbau kesedihan, banyak yang tak segan menekan tombol "bagikan". :)




Selain itu, dari membaca curhatan orang, biasanya saya bisa mengambil sebuah hikmah. Hikmah itu antara lain:

1. Bahwa Allah itu Maha Adil. Setiap manusia diberi kekurangan dan kelebihan. Jadi dari situ saya bisa semakin bersyukur, bahwa bukan saya saja yang diberi ujian, karena orang lain pun tak lepas dari ujian-Nya. Hanya memang bentuk ujian itu berbeda-beda, tergantung kesanggupan hamba-Nya.

Oya, beberapa waktu lalu saya menulis tentang Sebuah Kebahagiaan yang Dibuat-buat, hasil rangkuman dari curhatan seorang sahabat. Silakan mampir jika sempat. :)

2. Ketika Allah memberikan ujian, Allah pasti menyertakan solusinya pula. Jadi sabar saja. Memang seperti mengurai benang yang kusut, terkadang membutuhkan waktu yang lama dan kesabaran yang tak ada ujungnya.

3. Saya bisa belajar dari pengalaman orang lain. Experience is the best teacher, katanya. Teman-teman pasti pernah membaca pesan mahabijak ini di buku tulis bagian bawah, ya kan? Jadi, kalau kita bisa belajar dari pengalaman orang lain, untuk apa kita harus mengalaminya sendiri? Pengalaman di sini maksudnya adalah pengalaman buruk yaa... Kalau pengalaman baik sih, pengen ikut mengalami juga, hihihi...


Okay, itulah tema blog yang paling sering saya kunjungi, selain blog-blog bertema perenting tentunya. Hanya saja, jika personal blog saya kunjungi karena saya memang menyukainya, parenting blog saya kunjungi karena sebagai seorang ibu saya membutuhkannya. :)

Kalau teman-teman kayusirih, sukanya blog yang kayak gimana?

Read More

5 Alasan Mengapa Saya Menulis di Blog

Tuesday, November 20, 2018

Seorang teman bertanya, setelah menikah, apa kegiatan saya sehari-hari? Dia bertanya seperti itu karena tahu saya resign dari tempat mengajar di Bogor, lalu pindah ke Solo untuk bisa tinggal seatap dengan suami.

Ya, meskipun terkadang jarak membuat pernikahan semakin erat oleh percikan rindu yang menggebu-gebu, nyatanya setiap kali harus berangkat ke perantauan, hati saya sakit seperti diiris sembilu. Makanya sudah cukup tujuh bulan saja LDM-nya, meski resikonya saya harus kehilangan pendapatan bulanan dari pekerjaan saya sebelumnya. Toh, rezeki tak selalu berupa materi. Bisa dekat dengan suami, adalah rezeki yang harus selalu disyukuri.

Nah, karena saya biasa sibuk, suami akhirnya membuatkan saya blog sebagai tempat untuk menumpahkan segala macam rasa. Blog ini dibuat di tahun 2010, namun baru saya isi tiga tahun setelahnya.

Lambat laun, saya mulai menemukan keasyikan tersendiri dari kegiatan ini. Jadi, untuk saat ini, jika disuruh memilih untuk kembali mengajar atau tetap nge-blog, saya tetap memilih opsi ke dua. Karena:

1. Dari blog, saya bisa mendapatkan teman

Tak bisa dimungkiri, sebagai makhluk sosial, memiliki teman adalah salah satu  hal yang bisa menambah gairah hidup. Di Solo saya tak punya keluarga atau saudara. Jadi kalau nggak punya teman, kebayang kan hampanya hidup saya akan seperti apa?


2. Dari blog, saya bisa mendapatkan ilmu

Dulu, saya tidak pernah membayangkan bahwa di hari ini saya bisa menulis. Dulu, pelajaran mengarang saja, paling mentok dapat nilai 75. Ya, karena dulu, saya selalu bingung dengan apa yang harus saya tuangkan. Namun sekarang, menulis sebanyak 1000 kata sudah terasa biasa.

Tak hanya mendapatkan ilmu menulis saja, dari teman-teman blogger, saya belajar membuat infografis sederhana bersama teman-teman lainnya. Saya juga belajar bagaimana membidik sebuah objek menjadi foto yang menyenangkan jika dipandang. Dan masih banyak hal lainnya yang sampai saat ini masih berusaha untuk saya kuasai. Misalnya, tentang SEO. Duh, materi satu ini agak berat buat otak emak-emak macam saya.


3. Dari blog,  saya bisa mendapatkan uang

Awal mula nge-blog, tentu saya belum berani membayangkan apakah saya akan mendapatkan penghasilan dari sini atau tidak. Udah pokoknya nulis aja. Namun Alhamdulillah, dua tahun belakangan, blog ini mulai rutin menghasilkan rupiah.


4. Dari blog, saya bisa memiliki waktu luang

Suatu ketika, ada email masuk menawarkan kerjasama. Saat itu ibu mertua yang sedang duduk di samping saya, bertanya, "Suara apa itu, Rin? WA bukan?"

Saya jawab, "Email, Ma..." Kemudian saya tunjukkan email tersebut pada beliau. 

Mama mertua saya membaca email tersebut dan melihat secara langsung nominal yang ditawarkan oleh sang pengirim email.

"Enak ya, Rin, jadi blogger? Bisa di rumah sambil cuci piring, dapet uang." Komentar beliau.

Ya, alhamdulillah, itu yang saya rasakan sekarang. :)


5. Karena blog, saya kembali merasa jadi orang berguna

Saya pernah merasa sangat terpuruk. Ya maklum lah, jadi ibu rumah tangga biasa, kadang membuat saya mengingat-ingat saat masih mengajar dan bisa bermanfaat untuk banyak orang. Saya pun pernah menyesali beberapa pilihan hidup yang saya pilih sendiri. Hal ini pernah saya tuliskan di: Momen Hebat Tahun Ini, Saya Bisa Masuk Tivi

Sekarang, saya sudah merasa jauh lebih baik. Ada saat yang mengharukan pula karena blog ini, yaitu ketika pembaca mengirimi saya email, lalu menceritakan perihal masalah yang dialaminya. Misalnya, tentang infeksi toksoplasma, atau tentang stroke yang dialami keluarganya. Meski saya hanya bisa membantu dengan do'a, namun saya bahagia, ternyata tulisan saya ada sedikit manfaatnya juga.

Ya, semua memang karena blog. Kalau saya nggak nge-blog, mungkin saat ini  saya masih merutuki diri sendiri. :)

Itulah 5 alasan mengapa sampai hari ini saya masih betah nge-blog. Teman-teman ada yang ingin menambahi? Ayo kita saling berbagi. :)


Read More

Untuk Sebuah Kebahagiaan yang Dibuat-buat

Thursday, November 15, 2018

Di sebuah pertemuan, A terlihat sangat bahagia bertemu dengan kawan-kawannya. Sesekali dia melontarkan guyonan, yang membuat gengnya itu terbahak-bahak. Hening kemudian, setelah gelak tawa tumpah tak bersisa.

Seorang kawannya berbisik, "Are you okay? Kamu heboh banget hari ini, nggak kayak biasanya."

A memahami maksud sahabatnya. "Aku baik-baik aja, aku bahagia," katanya sambil menggelengkan kepala, dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya. Dia lupa, tatapan matanya tak bisa menyembunyikan apa-apa.

"Orang yang banyak ketawanya, biasanya banyak nangisnya juga," sahut sang sahabat lagi. "Tapi semoga kamu nggak termasuk di dalamnya."

"Kalau mau cerita, telingaku masih kusediakan untuk mendengarkan." ujar sang sahabat, sembari menatap A lekat-lekat.

A tersenyum. Dalam hati ia bersyukur memiliki sahabat seperti orang yang ada di hadapannya kini. Namun untuk saat ini, ia lebih memilih untuk menyimpan semuanya sendiri. Ia tak mau orang tahu duka apa yang sedang dijaganya. Ia hanya tersenyum, meski luka menjadi baju dan nafasnya. *pinjam potongan lirik Kerinduan - Payung Teduh
laugh a lot, hurt a lot. kayusirih.com

Cerita di atas hanya sebuah ilustrasi, terinspirasi dari kisah yang teman-teman saya alami. Apakah ada pembaca kayusirih yang mengalaminya juga? Kalian nggak sendirian. Ada banyak A di luar sana. Yang perlu kalian lakukan sekarang adalah mencari obatnya. Obatilah, sebelum lukamu semakin parah.

---

Banyak orang yang menyembunyikan luka di balik tawa. Mereka berusaha menyembuhkan perih di hati dengan caranya sendiri. Mereka tak ingin orang-orang di sekelilingnya merasakan sakit yang sama dengan yang dialaminya. Mereka pikir, kesedihan itu menular, jadi lebih baik kebahagiaan saja yang ia tularkan.

Seorang teman yang bernasib sama seperti A berujar, "Biar orang lihat bahagiaku aja, sedihku cukup aku aja yang tahu."

Walau dia sadar, kebahagiaannya hanya semu.

Palsu.

Karena muram yang masih membelenggu.


salah satu cara menyembunyikan kesedihan, pakailah topeng senyuman

Ingatan saya pun kembali ke tahun 2014. Saat itu, seorang komedian Hollywood, Robbin Williams, memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara mengerikan karena depresi yang dialaminya. Padahal dia kaya dan punya popularitas. Komedian pula. Seharusnya hidupnya penuh dengan canda tawa.

Atau jika kita mengingat apa yang terjadi pada Marshanda beberapa tahun lalu, kalau dipikir-pikir, Marshanda itu apa kurangnya? Dia cantik, kaya, karirnya bagus, saat itu sudah punya suami yang baik, ganteng, sholih dan setia, punya anak yang cerdas dan lucu juga. Kurang apa lagi?

Begitulah sebuah ironi. Sesuatu yang semestinya terjadi, justru bertentangan dengan realiti. Tapi kita bisa apa lagi, jika itu sudah kehendak Ilahi?
For indeed, happiness has nothing to do with money, beauty, or even popularity. 



"Hidup adalah kumpulan-kumpulan pilihan. Kalau bisa memilih untuk bahagia, kenapa harus tenggelam dalam derita? Kalau bisa bersyukur, kenapa harus menyesal?" Kata mereka.

Betul. Namun terkadang, kehidupan tak menawarkan pilihan dan hanya menuntut sebuah penerimaan. Seperti kita tidak dapat menolak turunnya hujan saat yang kita inginkan adalah kehangatan.

Jadi, untuk bahagia, tak ada cara lain selain menerima semuanya dengan lapang dada. Allah tak memberikan cobaan melebihi kemampuan hamba-Nya, bukan? 

Surrender, and you'll feel better

Untuk sakit yang kalian simpan sendirian, ayo lepaskan. Cari orang yang tepat, yang kalian percaya bisa membantu merawat luka yang kalian rasakan. Luka itu, sembuhkan. Jangan dibiarkan. Jangan sampai ia membunuhmu pelan-pelan.

Pada akhirnya, untuk kalian yang masih berjuang memaknai kebahagiaan, hanya do'a yang bisa kulangitkan... Dan satu yang harus kalian ingat: Kalian sangat berharga. Kalian berhak untuk bahagia. Bahagia yang sebenar-benarnya.

❤❤❤

Bersambung...





Read More

3 Faktor Penting Ini Akan Membuat Anda Ingin Memiliki Sebuah Vila!

Wednesday, November 7, 2018

Halo teman-teman, jumpa lagi ya, setelah sekian lama, hehe... Kali ini, kayusirih ingin membahas sedikit tentang sebuah bangunan bernama vila. Sebagai istri dari seorang arsitek, sedikit demi sedikit saya memang jadi melek dengan dunia properti. Ya, meski belum terlalu paham banget sih, tapi kalau ada sesuatu yang saya kurang mengerti, biasanya saya langsung tanya sama suami. FYI, suami saya saat ini bekerja di sebuah studio konsultan bangunan bernama Akanoma.

Nah, tentang vila, apa teman-teman pernah menginap di sebuah vila? Vila memang bisa menjadi alternatif di samping hotel maupun tempat penginapan lainnya. Iya sih, dari harganya, bisa dibilang  menyewa vila jatuhnya lebih mahal dibandingkan dengan hotel, motel maupun homestay. Tapi, kelebihannya, teman-teman bisa menikmati waktu sepuasnya dan memiliki kebebasan jika menginap di tempat ini. Tak ada aturan tertentu dan fasilitas-fasilitas di dalamnya lengkap seperti perabotan rumah pada umumnya. Selain itu, teman-teman juga bisa berkumpul dengan keluarga besar dan menikmati quality time.


villa, from rumah.com

Vila biasanya tersedia di berbagai tempat wisata seperti pegunungan, pinggiran danau, maupun pantai yang menyajikan pemandangan indah di sekitarnya. Tempat penginapan ini akan sangat ramai ketika musim liburan tiba. Jadi, jika teman-teman mempunyai rencana untuk libur bersama keluarga besar dalam waktu dekat, segera carilah tempat penginapan ini, atau mungkin teman-teman bisa mulai membangunnya sendiri.

What? Bangun vila sendiri? 

Eh, mimpi mah harus setinggi langit kan... Siapa tau setelah ini langsung dikabulkan. Aamiiin... 

Tapi sebelumnya, teman-teman harus tau ini; 3 Faktor Utama Mengapa Kita Harus Memiliki Vila:

Vila dapat dikatakan sebagai tempat penginapan eksklusif, karena kita bisa menyewanya khusus untuk satu rombongan saja, baik itu bersama sahabat, rekan-rekan kantor, maupun keluarga. Penginapan ini umumnya mempunyai ruangan yang luas serta banyak kamar. 


Villa in Bukit Ungasan, Bali , from rumah.com

Nah, bagi teman-teman yang senang berbisnis, mungkin akan tertarik untuk membangun atau membeli penginapan ini di suatu tempat, lihat beberapa daftar vila yang bisa teman-teman jadikan referensi.

Selain itu, ada faktor-faktor lain yang mungkin akan membuat teman-teman semakin ingin memiliki vila. Apa saja faktor-faktor tersebut?

1. Usaha Vila Untuk Investasi Jangka Panjang

Penginapan ini termasuk dalam jenis properti jangka panjang. Jika teman-teman ingin memulai usaha dengan menilik peluangnya yang tinggi di berbagai tempat wisata, maka cobalah berinvestasi dengan ini. Teman-teman bisa memilih untuk membeli bangunan yang sudah jadi atau membangunnya dari awal. Tentu kedua pilihan tersebut terdapat kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Bila teman-teman ingin mendesain penginapan ini dengan konsep yang unik dan beda dari yang lain, maka bangunlah sendiri dengan memperhatikan lokasi yang strategis. Vila akan terasa istimewa jika tempatnya tepat menghadap keelokan pemandangan sekitar. Teman-teman harus bisa memanfaatkan lokasi yang tersedia dan memberikan kesan yang kuat terhadap tempat tersebut.


2. Mendatangkan Keuntungan yang Besar

Investasi vila dengan cara disewakan ini mampu mendatangkan keuntungan yang besar. Apalagi jika teman-teman menyediakan beberapa fasilitas yang dibutuhkan oleh para wisatawan yang ingin menyewanya. Harganya pun bisa menanjak setiap tahunnya, berbanding lurus dengan harga tanahnya. Teman-teman akan mendapatkan penghasilan tambahan dari penyewaan ini.

Penghasilan tersebut sebagian bisa teman-teman kumpulkan untuk biaya perawatan vila secara rutin. Bagaimanapun juga, properti dalam bentuk bangunan tetap membutuhkan perawatan khusus agar tetap awet. Selanjutnya, dapat digunakan untuk membayar pengurus penginapan ini, merenovasi beberapa kerusakan, dan bisa sebagai modal pembangunan penginapan berikutnya.

Usaha penyewaan vila ini memang tak mendatangkan keuntungan besar secara instan, karena membutuhkan waktu hingga beberapa tahun untuk bisa mendapatkan capital gain, yakni selisih harga beli dengan harga jual. Tapi teman-teman tidak perlu khawatir, dengan promosi dan iklan yang dilakukan, maka akan banyak orang yang akan menyewanya.


3. Menekan Biaya Untuk Liburan Pribadi

Nah, salah satu faktor yang pastinya membuat teman-teman ingin mempunyai vila adalah karena dapat menghemat biaya ketika mengadakan liburan pribadi. Misalnya saja, jika teman-teman membangun penginapan ini di Bali, maka ketika teman-teman sedang berlibur di Bali, teman-teman tak perlu kerepotan lagi mencari hotel. Tinggal di penginapan milik sendiri saja. Namun pastikan bahwa tempat penginapan yang teman-teman miliki tersebut sedang kosong dan tidak sedang disewa oleh orang lain, yaa... 

Jika teman-teman mempunyai modal lebih, teman-teman bisa mulai membangun tempat serupa di beberapa lokasi wisata. Sebelumnya, carilah informasi mana saja lokasi wisata yang menjadi favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan begitu teman-teman pun juga bisa memperluas bisnis.


Villa in Bukit Ungasan, Bali, from rumah.com


Tips Untuk Menjaga Pendapatan Sewa Vila Agar Tetap Stabil

Kadang masalah yang dialami oleh para pemilik penginapan ini adalah pendapatan yang tidak stabil. Hal ini karena biasanya pendapatan sewa vila akan mengalami kenaikan pada musim liburan saja. Sedangkan di hari biasa tak banyak wisatawan yang mau menyewa. Supaya pendapatan dari bisnis penginapan ini tetap stabil, berikut beberapa tips yang perlu teman-teman ikuti :

1. Buat Vila Menjadi Tempat yang Instagramable

Sekarang ini memang sedang masanya semua hal berhubungan dengan sosial media, terutama Instagram. Banyak orang yang berlomba-lomba menciptakan sesuatu agar menjadi tren dan disebut hits. Satu contoh adalah dengan rajin mengunggah foto menarik dan estetik untuk mengisi feeds Instagram.

Nah, teman-teman bisa memanfaatkan peluang ini untuk menjadikan penginapan ini sebagai tempat yang Instagramable dan diincar oleh anak-anak muda. Caranya adalah dengan menciptakan suatu ciri khusus yang identik dengan bangunan. Teman-teman bisa membuat konsep bangunan yang berbeda dan menimbulkan kesan eye-catching.

Jika teman-teman tak punya cukup biaya untuk melakukannya pada seluruh bangunan, maka cukup buat di satu corner saja. Pasang tarif yang sesuai bagi para pendatang yang ingin hunting atau berswafoto di tempat tersebut. Dengan begini pendapatan akan terus masuk.


Villa in Gianyar Bali, from rumah.com

2. Buat Situs Khusus

Tips yang kedua adalah dengan membuat situs khusus untuk bangunan tersebut. Buatlah sebuah website yang menjelaskan tentang lokasi dan fasilitas yang disediakan. Jangan lupa untuk mencantumkan narahubung supaya para calon penyewa dapat menghubungi teman-teman dengan mudah.

Situs atau website ini menjadi satu solusi agar semua orang tahu detail informasi tentang vila yang teman-teman miliki. Karena kekuatan internet sekarang ini sungguh menakjubkan. Teman-teman juga dapat memasang iklan tentang situs web ini di sosial media.

3. Minta Bantuan Perantara atau Broker

Tips selanjutnya yang perlu teman-teman coba adalah dengan meminta bantuan dari para perantara atau broker. Mereka pastinya sudah mempunyai pengalaman tertentu dalam bidang properti, khususnya dalam hal jual beli. Meskipun teman-teman tidak bermaksud menjual penginapan, melainkan hanya menyewakannya, tak ada salahnya untuk meminta bantuan kepada mereka.

Para broker tahu informasi apa saja yang mereka butuhkan untuk bisa mempromosikan vila milik teman-teman. Mereka juga pastinya sudah memiliki relasi-relasi yang bisa membantu teman-teman menyebarluaskan persewaan penginapan Anda tersebut.

4. Pasang Harga Diskon

Diskon selalu bisa menarik perhatian banyak orang. Setiap orang akan langsung membuka mata lebar-lebar ketika tahu ada diskon. Cara ini bisa teman-teman terapkan pada penyewaan vila yang teman-teman miliki. Memang bukan solusi yang tepat untuk memberikan diskon di waktu musim biasa. Jadi, sebaiknya berikan diskon saat musim libur telah tiba. Dijamin para calon penyewa akan berlomba-lomba untuk menginap di penginapan yang teman-teman tawarkan.

5. Pastikan Lokasinya Cukup Strategis dan Berdekatan dengan Fasilitas Umum

Salah satu penyebab mengapa vila seringkali sepi pengunjung adalah karena aksesnya yang sulit dan jauh dari fasilitas-fasilitas umum. Oleh karena itu, teman-teman harus memastikan bahwa lokasi penginapan yang teman-teman miliki tersebut berdekatan dengan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh para penyewa. Misalnya saja minimarket, tempat transportasi umum, rumah makan atau restoran, dan sebagainya.

Jangan lupa juga lengkapi fasilitas di dalam bangunan seperti dapur dan toilet. Jika penginapan yang teman-teman miliki ini dibangun di tempat wisata yang memiliki udara dingin, tak ada salahnya untuk menambahkan cerobong asap agar suhu dalam ruangan tetap hangat.

Villa in Bukit Ungasan, Bali, from rumah.com

Demikian 3 faktor penentu yang pasti akan membuat teman-teman ingin memiliki vila beserta beberapa tips untuk menjaga pendapatan persewaan tetap stabil. Semoga ulasan ini bermanfaat dan dapat menginspirasi teman-teman yaa..



Read More