Tahun ini, insya Allah usia saya menginjak angka 3O tahun.
Jangan bilang, koq kelihatannya Arin malah kelihatan lebih tua dari 3O yaa..
Huhu, itu bikin sedih gaes.. Pengennya mah tetep kelihatan 2O-an kan yaa.. Tapi
saya memang nggak bisa mencegah efek gravitasi, hihi...
Nah, karena usia sudah menginjak kepala 3, maka saya harus
mulai lebih berhati-hati. Kenapa? Katanya kan, life begins at forty. It means, jika
saya diberi umur panjang, waktu saya mempersiapkan diri menghadapi usia 4O tahun,
berarti tinggal 1O tahun lagi. Berarti, sepuluh tahun ini saya harus berusaha
lebih keras, agar bisa menikmati usia 4O tahun dengan baik.
Usia 4O tahun memang belum terlalu tua, tetapi juga tak bisa
dibilang muda. Jadi, ingat lima perkara sebelum lima perkara, menjadi makin
wajib hukumnya.
Sehat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Dan, Hidup sebelum
Mati
1. Sehat sebelum sakit
Karena saya ingin menikmati usia 4O tahun dengan penuh kebahagiaan tanpa sakit-sakitan, berarti sejak sekarang saya harus mulai hidup sehat, agar di usia 4O tahun nanti, saya bisa mendampingi suami dan menemani anak-anak dengan baik.
Apalagi 1O tahun yang akan datang, Amay sudah 17 tahun, dan
Aga 13 tahun. Anak-anak sudah menjadi remaja. Sebentar lagi Amay akan menjadi
mahasiswa, dan itu berarti saya harus mempersiapkan dana lebih untuk pendidikannya.
Saya tentu tidak ingin, dana pendidikan justru terpakai untuk pengobatan. Na’udzubillah
min dzalik.
Selain itu, sebagai ibu, saya harus sehat agar tangan dan
kaki ini masih bisa digunakan untuk "melayani" mereka, misalnya; memasak makanan kesukaan mereka. Saya juga harus bisa menyediakan telinga untuk
mendengarkan curhatan-curhatan mereka.
Yang paling penting, saya harus sudah mempersiapkan Amay dan
Aga, agar mereka nanti lebih bijak menguasai dirinya sendiri, saat “mungkin”
ada perempuan yang menarik perhatiannya.
Duh, semoga yang terakhir itu nggak kejauhan ya? Hihihi...
Sekarang bahkan Aga masih balita. :D
2. Muda sebelum tua
Seperti yang saya tulis di atas, usia 4O tahun memang belum
terlalu tua, tapi juga tak bisa dibilang muda. Nah, mumpung masih belum tua-tua
amat, inginnya sih bisa ibadah ke Mekkah dan Madinah ya... Kalau kesana setelah
sepuh, khawatirnya malah merepotkan banyak orang. Semoga Allah mendengar dan
mengabulkan ya.. Aamiin.
Mumpung masih agak muda juga, saya ingin mengejar mimpi saya
dan suami. Kebetulan suami saya adalah seorang arsitek, dan kami ingin memiliki
studio sendiri. Semoga di usia 4O nanti, suami saya sudah bisa mandiri, nggak ikut orang lagi.
3. Kaya sebelum miskin
Kaya memang tidak selalu diukur dari berapa banyak harta yang kita miliki, namun terlihat dari seberapa banyak yang bisa kita beri. Semoga di usia 4O tahun nanti, saya bisa semakin bermanfaat bagi orang lain.
4. Lapang sebelum sempit
Sama seperti di poin nomor 2 dan 3. Semoga di usia 4O nanti saya bisa bermanfaat, baik dalam keadaan lapang maupun sempit.
Saya juga ingin segera terbebas dari utang, terutama utang
KPR yang bahkan 1O tahun yang akan datang pun, masih tersisa 4 tahun lagi.
Yah, semoga kami bisa melunasi rumah tinggal kami ini
secepatnya yaa.. Atau baiknya ditulis begini; Harapan di usia 4O tahun; sudah
nggak pusing mikirin utang. Begitu ya?
Ah, iya.. Begitu kelihatannya lebih sip. Lapang = Bebas Utang.
Yak, semoga di usia
4O tahun, kami berdua sudah terbebas dari utang. Aamiin... Dan semoga yang mengaminkan
do’a ini pun segera bisa melunasi utangnya yaaa.. Aminkan sama-sama. :D
5. Hidup sebelum mati
Siapa sih yang tak ingin berumur panjang? Tapi kita kan tak pernah tau, kapan jantung kita dibebastugaskan? Kalau dana pendidikan sudah aman, cicilan rumah sudah tak perlu dipusingkan, rasanya tak ada lagi yang kami butuhkan. Saya ingin di usia ini saya semakin siap menghadapi kematian.
Memang, mengingat mati tak perlu menunggu 1O tahun lagi.
Tapi tentunya, karena tubuh sudah semakin bau tanah, di usia 4O saya harus
lebih sering lagi mengingat Illah.
Nah, itu dia yang saya harapkan di usia 4O nanti. Kalau teman-teman,
umur 4O tahun mau ngapain aja?