Rekomendasi Film Keluarga; The Good Dinosaur

Tuesday, March 13, 2018

The Good Dinosaur, picture from Disney Indonesia

Film The Good Dinosaur adalah film animasi produksi Disney-Pixar, yang dirilis pada tahun 2O15. Film ini diawali dengan adanya asteroid yang hampir menabrak bumi, tapi beruntung, asteroid itu tidak sampai mengenai bumi. Makanya million of years later, masih ada makhluk hidup yang menghuni bumi yaitu dinosaurus, karena dinosaurus tidak jadi punah.

Di film ini, dinosaurus memiliki peradaban seperti halnya manusia. Mereka bercocok tanam dan juga beternak.

Henry, seekor Apatosaurus, dan Ida, istrinya, membuka lahan untuk bercocok tanam. Henry menyiapkan lahan untuk ditanami jagung dan istrinya menyebar biji-biji jagung dengan peralatan sederhana. Oya, mereka tinggal di kaki pegunungan Clawtooth

Hari berganti bulan, Henry dan istrinya menanti 3 anaknya yang belum menetas dari telur. Saat sedang menyirami kebun jagungnya dengan mulut yang terisi air, istrinya memanggil. Ya, anak-anaknya sudah siap menetas.

Ada tiga butir telur yang sudah siap menetas. Dua berukuran kecil, dan 1 berukuran sangat besar. Telur pertama diberi nama Libby. Dia amat lincah dan terlihat cerdik. Telur kedua, Buck. Buck ini agak rough gitu karakternya. Ya, badannya juga lebih besar dari Libby sih.

Nah, telur yang terakhir ukurannya sangat besar. Henry dan Ida menduga bahwa isinya juga lebih besar dibandingkan dua telur sebelumnya. Namun ternyata, anak yang lahir dari telur yang paling besar itu justru adalah anak yang terkecil ukurannya. Namanya adalah Arlo. 

Yup, Arlo menjadi tokoh utama di film ini.


And the story begins...

Henry dan istrinya membagi tugas untuk ketiga anaknya. Libby mendapatkan tugas untuk menyirami kebun jagung yang luas. Nah karena Libby adalah anak yang cerdik, suatu hari dia mengerjai Buck sehingga justru Buck lah yang menyiram kebunnya.

Buck sendiri mempunyai tugas untuk mengangkat kayu. Tugas ini sesuai dengan ukuran badannya yang paling besar diantara anak-anak lainnya. Sedangkan Arlo, dinosaurus yang paling kecil itu, tugasnya cukup ringan, yakni memberi makan hewan piaraan seperti ayam-ayam purba. Meski terlihat ringan, tapi tugas itu cukup berat untuk Arlo.

Arlo yang tubuhnya ringkih, seringkali tidak percaya diri. Untuk itu, Henry sang ayah sering mendampingi dan menyemangati.

Sebagai penyemangat, Henry dan Ida membuat sebuah tanda cap kaki di Silo, tempat mereka menyimpan jagung-jagung hasil panen. Ketiga anak itu boleh membubuhkan tanda yang sama, asalkan mereka sudah menyelesaikan tugas mereka, seperti Buck misalnya, ia harus bisa mencabut pepohonan dan membersihkan lahan. Dan setelah Buck berhasil menyelesaikan tugasnya, ia pun berhak membubuhkan cap kakinya.

Libby, dia harus menyiapkan lahan pertanian dan menaburkan benih benih jagung. Ia pun berhasil melakukannya sehingga Libby sudah diizinkan untuk membubuhkan cap kakinya. 

Nah, si kecil Arlo masih belum juga berhasil memberikan makan untuk hewan-hewan piaraan. Akhirnya, Henry sang Ayah, memberinya tugas baru yaitu menangkap hewan pengganggu yang wujudnya sebenarnya lebih mirip manusia. Hewan pengganggu ini suka sekali mencuri hasil panen. 

Dan saat mereka ingin menangkap hewan pengganggu inilah, Henry meninggal karena terpeleset dan terbawa arus sungai yang sedang meluap karena badai dari atas.

Sepeninggal Henry, keluarga ini menjadi rapuh karena kehilangan sosok sang ayah. Arlo pun berjanji untuk menangkap hewan pengganggu itu. Ketika suatu hari Arlo menjumpai hewan pengganggu itu, ia pun berniat untuk membalas dendam atas meninggalnya sang ayah. Ia mengejarnya sampai ia terjatuh dan terbawa arus sungai.

Arus sungai membawa Arlo semakin jauh dari rumah. Di saat itulah justru hewan pengganggu itulah yang menemani hari-harinya. Arlo kemudian melupakan dendamnya. Mereka kemudian bersahabat hingga kemudian Arlo menamai hewan pengganggu itu dengan nama Spot.

Petualangan Arlo dan Spot sangat berwarna. Mereka melewati badai bersama-sama, hingga dikejar-kejar oleh kawanan Pterodactyl, dinosaurus yang bisa terbang. Disaat mereka berlari menyelamatkan diri itu, mereka justru bertemu dengan 3 ekor T-Rex. Badannya yang besar dan wajahnya yang menyeramkan, membuat Arlo dan Spot khawatir T-Rex itu akan memakan mereka. Tetapi ternyata T-Rex itu adalah dinosaurus yang baik, yang justru membantu mereka saat diserang Pterodactyl.

Kelak, Arlo belajar tentang bagaimana menjadi seorang pemberani, dari pimpinan T-Rex ini.

The Good Dinosaur, picture from variety.com

Arlo dan Spot berpisah dari ketiga sahabat barunya. Arlo harus pulang, ke rumah ibu dan dua saudaranya. Tapi naas, mereka kembali bertemu dengan kawanan pterodactyl itu.

Nah, seperti apa petualangan Arlo dan Spot selanjutnya? Apakah kemudian Arlo bisa kembali ke rumahnya? Apakah Spot dan Arlo kemudian hidup berdampingan selama-lamanya?

Film The Good Dinosaur ini sangat layak ditonton bersama keluarga. Amay dan Aga suka sekali dengan film ini. Film ini dulu dikenalkan oleh Tante Ninis, 2 tahun yang lalu. Tante Ninis bahkan menghadiahkan buku berjudul sama untuk Amay.

The Good Dinosaur mengajarkan kita untuk selalu percaya diri bahwa sebenarnya kita memiliki kekuatan, yang mungkin tidak kita sadari sebelumnya.

The Good Dinosaur juga mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah. Kita bisa jika kita berani mencoba. Arlo yang tadinya berbadan kecil dan kurang percaya diri, kini menjadi sosok yang kuat, yang pemberani, yang berhasil melewati berbagai tantangan.

Dari film ini kita belajar untuk tidak mudah putus asa. Dan pengalaman buruk ternyata menyimpan hikmah, yang bisa membuat kita lebih kuat dari diri kita yang sebelumnya. Benar jika ujian itu sebenarnya membuat kita naik kelas. Bahwa cobaan demi cobaan itu, membuat kita menjadi pribadi yang kuat.

Jadi, nilai film ini berapa? Bagi saya, nilainya 5 dari 5. Sempurna. Baik itu animasinya, alur ceritanya, karakter tokohnya, hingga musik pengiringnya. Yuk, cari filmnya dan tonton bersama keluarga! ☺❤
Read More

Lika-liku Bisnisku

Monday, February 19, 2018


There are no secrets to success. It is the result of preparation, hard work, and learning from failure. (Colin Powell) 
Nulis bareng #BloggerKAH kali ini sedikit berbeda, karena tumben-tumbenan kita mau bahas soal bisnis. Biasanya, kami curhat tentang anak-anak atau suami atau tentang "kebaperan" diri, yekan? Tapi, semoga tetap membawa manfaat yaa, karena kami mau bahas soal bagaimana kami making money. Yuhuuu... Semoga seru.

Teman-teman yang sudah berteman lama dengan saya, tentu tak asing lagi dengan bisnis jumpalitan ala saya. Dulu waktu kuliah, sempat jualan tupperware buat nambah uang jajan, sambil bantuin temen liqo'. Cuma modal katalog, omset saya bisa jutaan waktu itu. Keuntungannya, bagi dua sama teman saya, yang nyediain barangnya. Asik kan? Apalagi kalau ada bonus barang, alhamdulillah bisa dipakai sendiri juga. 

Setelah menikah dan nggak ngapa-ngapain di rumah karena praktis saya berhenti mengajar, saya coba-coba ikut bisnis di Oriflame. Asik sih, jadi banyak teman, dan saya jadi belajar dandan, wkwkwk... Tapi karena bisnis MLM itu masih jadi perdebatan apakah ini bisnis hitam atau putih, akhirnya bisnis ini saya tinggalkan. Kebetulan banget, saat itu saya mulai hamil Aga, yang mana mual muntahnya bikin nggak bisa fokus sama downline-downline saya. Padahal, menjalani bisnis MLM itu perlu banget memusatkan pikiran untuk membina downline. Ya sudah, saya anggap kehamilan saya ini sebagai pintu keluar. 

Lepas dari Oriflame, saya bertemu sepupunya suami saat halal bihalal. Di rumahnya, saya lihat berbagai macam mukena. Karena beneran jatuh cinta, akhirnya saya jualan mukena. 


Alhamdulillah sih, karena waktu itu jelang lebaran idul adha, jadi laris banget. Oya, Teh Kiki sekarang juga bikin gamis yang cantik-cantik banget, lho. Modelnya juga elegan, Ciiin.. Hihihi...
 
Gamis Zakizakia

 
Kalau ditanya kenapa nggak dilanjutin? Jawabnya karena kalau mukena itu jarang yang repeat order, wkwkwk... Kalau udah beli 1, trus beliin buat saudara atau anaknya gitu, ya udah. Kan nggak mungkin pada beli tiap bulan, xixixi... Selain itu, mukena itu larisnya menjelang idul fitri dan idul adha doang. Setelah idul fitri dan idul adha lewat, sepi lagi.

Kemudian, saya ganti lagi, jualan cilok. Nah, ini juga laris banget, alhamdulillah. Ciloknya istimewa soalnya, karena ada isiannya di dalamnya. Enak banget, saya aja ngga bosen-bosen makannya. Jadi untungnya itu ya buat dimakan sendiri, hahaha.. Atuh, suami dan anak-anak juga suka soalnya. Tapi sayang, teman saya ada kendala di produksinya. Sedih banget deh. Padahal saya udah kangen sama ciloknya, banyak yang udah nanyain juga.


Ide jualan
bisnis cilok

Dulu, sambil jualan cilok, saya juga jualan silky dessert. Ini juga enak, semacam puding dari susu gitu. Manisnya pas. Teksturnya lembuuut, kayak sutera. Anak-anak suka banget pokoknya.

Karena kami ini pada doyan makan semua, jadi keuntungan jualannya ya dimakan lagi, hahaha... Habis nggak tega kan kalau anak minta trus nggak dikasih. :D

Nah, sudah lebih dari setahun ini saya nggak jualan cilok dan silky dessert lagi.

Baru mulai beberapa bulan lalu, saya jualan buku. Kebanyakan sih buku-buku anak, karena kebetulan Amay suka baca. Amay itu, meski sudah berlangganan Bobo, tapi masih suka kurang. Emak tekor kan kalau beli buku baru terus? Akhirnya kalau ada buku bekas yang sekiranya bagus, saya beli. Dari situ saya juga jualan buku lainnya.

Alhamdulillah, sambil menyelam minum air, pokoknya, hehe.. Oya, kalau mau follow instagram toko buku online milik saya, silakan follow @ibukabuku yaa.. Dan ditunggu ordernya, xixixi...

Baca juga: Jangan Jadi Online Shop Nyebelin

Oya, sejak beberapa bulan berjualan buku, buku anak yang paling laris di toko saya saat ini, adalah ini:

1. Amazing Series, yang 1 setnya terdapat 11 judul. Meski 1 set, tapi Amazing Series ini dijual terpisah. Dan dari 11 judul buku Amazing Series, dua judul ini adalah yang terlaris. :)

amazing series, buku anak islam yang laris.

amazing series. buku anak islam yang laris. 


2. Fabel di Sekitar Para Nabi
Buku ini berisi kumpulan cerita tentang hewan-hewan dalam Al-Qur'an. Ada kisah tentang rayap ompong yang bertugas merobohkan tongkat Nabi Sulaiman, paus yang ketakutan karena telah menelan Nabi Yunus, laba-laba yang berusaha melindungi Nabi Muhammad dari kejaran kaum kafir, dan masih banyak lagi.

buku anak islam, fabel di sekitar para nabi


3. Kisah-Kisah Birrul Walidain yang Melegenda
Buku ini berisi kisah luar biasa orang-orang saleh yang sangat berbakti kepada orang tua. Kisah-kisahnya pantas untuk dijadikan teladan dan inspirasi bagi kids jaman now. :D

buku anak islam, kisah birrul walidain yang melegenda

Pasti penasaran ya, kenapa saya suka gonta-ganti barang dagangan? Iya, sebenarnya ada beberapa alasan sih.

Pertama, saya belum bisa benar-benar terjun di dunia bisnis, karena saya moody-an. Jadi, selama ini saya berbisnis untuk having fun. Daripada diem, gitu. Saya tau, kalau mau jadi pebisnis sukses, harus stay focus dan keep on track. Tapi, kembali lagi bahwa saya berjualan itu hanya untuk sambilan dan untuk bersenang-senang, jadi saya ingin selamanya begini. Hihi... Kan yang penting hepi.

Kedua, ini mungkin bisa ditebak ya.. Saya menjual benda yang ingin saya miliki. Jadi kalau saya ingin mukena, saya jual mukena. Ketika saya ingin makan cilok, saya jual cilok. Ingin buku, jual buku. Begitu. Semoga sih, bisnis yang terakhir ini bisa saya geluti sampai nanti yaa.. Karena kebutuhan saya dan anak-anak terhadap buku, mungkin nggak akan berhenti selama kami masih haus akan ilmu.

Saya mah mau inget quote di bawah ini aja deh, karena bisnis harus kita kerjakan dengan dan untuk kebahagiaan. :)
A business that makes nothing but money is a poor business. (Henry Ford)
Setuju? :D

Sekarang kita cari tau yuk, bisnisnya Mbak Ran dan Mbak Widut yang berbisnis dengan kondisi Hard of Hearing. :)
Read More

Umur 40 Tahun, Mau Ngapain Ya?

Tuesday, February 13, 2018



Tahun ini, insya Allah usia saya menginjak angka 3O tahun. Jangan bilang, koq kelihatannya Arin malah kelihatan lebih tua dari 3O yaa.. Huhu, itu bikin sedih gaes.. Pengennya mah tetep kelihatan 2O-an kan yaa.. Tapi saya memang nggak bisa mencegah efek gravitasi, hihi...

Nah, karena usia sudah menginjak kepala 3, maka saya harus mulai lebih berhati-hati. Kenapa? Katanya kan, life begins at forty. It means, jika saya diberi umur panjang, waktu saya mempersiapkan diri menghadapi usia 4O tahun, berarti tinggal 1O tahun lagi. Berarti, sepuluh tahun ini saya harus berusaha lebih keras, agar bisa menikmati usia 4O tahun dengan baik.

Usia 4O tahun memang belum terlalu tua, tetapi juga tak bisa dibilang muda. Jadi, ingat lima perkara sebelum lima perkara, menjadi makin wajib hukumnya.
Sehat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Dan, Hidup sebelum Mati

1. Sehat sebelum sakit

Karena saya ingin menikmati usia 4O tahun dengan penuh kebahagiaan tanpa sakit-sakitan, berarti sejak sekarang saya harus mulai hidup sehat, agar di usia 4O tahun nanti, saya bisa mendampingi suami dan menemani anak-anak dengan baik.

Apalagi 1O tahun yang akan datang, Amay sudah 17 tahun, dan Aga 13 tahun. Anak-anak sudah menjadi remaja. Sebentar lagi Amay akan menjadi mahasiswa, dan itu berarti saya harus mempersiapkan dana lebih untuk pendidikannya. Saya tentu tidak ingin, dana pendidikan justru terpakai untuk pengobatan. Na’udzubillah min dzalik.

Selain itu, sebagai ibu, saya harus sehat agar tangan dan kaki ini masih bisa digunakan untuk "melayani" mereka, misalnya; memasak makanan kesukaan mereka. Saya juga harus bisa menyediakan telinga untuk mendengarkan curhatan-curhatan mereka. 

Yang paling penting, saya harus sudah mempersiapkan Amay dan Aga, agar mereka nanti lebih bijak menguasai dirinya sendiri, saat “mungkin” ada perempuan yang menarik perhatiannya.

Duh, semoga yang terakhir itu nggak kejauhan ya? Hihihi... Sekarang bahkan Aga masih balita. :D

2. Muda sebelum tua
Seperti yang saya tulis di atas, usia 4O tahun memang belum terlalu tua, tapi juga tak bisa dibilang muda. Nah, mumpung masih belum tua-tua amat, inginnya sih bisa ibadah ke Mekkah dan Madinah ya... Kalau kesana setelah sepuh, khawatirnya malah merepotkan banyak orang. Semoga Allah mendengar dan mengabulkan ya.. Aamiin.

Mumpung masih agak muda juga, saya ingin mengejar mimpi saya dan suami. Kebetulan suami saya adalah seorang arsitek, dan kami ingin memiliki studio sendiri. Semoga di usia 4O nanti, suami saya sudah bisa mandiri, nggak ikut orang lagi.



3. Kaya sebelum miskin

Kaya memang tidak selalu diukur dari berapa banyak harta yang kita miliki, namun terlihat dari seberapa banyak yang bisa kita beri. Semoga di usia 4O tahun nanti, saya bisa semakin bermanfaat bagi orang lain.


4. Lapang sebelum sempit

Sama seperti di poin nomor 2 dan 3. Semoga di usia 4O nanti saya bisa bermanfaat, baik dalam keadaan lapang maupun sempit.

Saya juga ingin segera terbebas dari utang, terutama utang KPR yang bahkan 1O tahun yang akan datang pun, masih tersisa 4 tahun lagi.

Yah, semoga kami bisa melunasi rumah tinggal kami ini secepatnya yaa.. Atau baiknya ditulis begini; Harapan di usia 4O tahun; sudah nggak pusing mikirin utang. Begitu ya?

Ah, iya.. Begitu kelihatannya lebih sip. Lapang = Bebas Utang.

Yak, semoga di usia 4O tahun, kami berdua sudah terbebas dari utang. Aamiin... Dan semoga yang mengaminkan do’a ini pun segera bisa melunasi utangnya yaaa.. Aminkan sama-sama. :D


5. Hidup sebelum mati

Siapa sih yang tak ingin berumur panjang? Tapi kita kan tak pernah tau, kapan jantung kita dibebastugaskan? Kalau dana pendidikan sudah aman, cicilan rumah sudah tak perlu dipusingkan, rasanya tak ada lagi yang kami butuhkan. Saya ingin di usia ini saya semakin siap menghadapi kematian.

Memang, mengingat mati tak perlu menunggu 1O tahun lagi. Tapi tentunya, karena tubuh sudah semakin bau tanah, di usia 4O saya harus lebih sering lagi mengingat Illah.


Nah, itu dia yang saya harapkan di usia 4O nanti. Kalau teman-teman, umur 4O tahun mau ngapain aja?

Read More

4 Tempat Wisata Keluarga di Malang

Thursday, January 25, 2018


Malang adalah destinasi wisata yang cukup populer di kalangan para pelancong. Kota yang identik dengan udara yang sejuk ini memang sangat tepat dijadikan sebagai tujuan berlibur. Ada banyak lokasi wisata yang bisa kita kunjungi di Malang, yaitu tempat-tempat yang menawarkan pengalaman luar biasa bagi para pengunjungnya.
Nah, jika kamu berencana mengajak keluarga untuk berlibur ke Malang, ada beberapa objek wisata menarik yang layak untuk dipilih. Berikut di antaranya.

1. Plaza Garden Rabbit Fields

Plaza Garden Rabbit Fields
Plaza Garden Rabbit Fields, sumber: Kompasiana

Salah satu objek wisata yang cocok bagi liburan keluarga adalah Plaza Garden Rabbit Fields. Ini adalah sebuah area yang berbentuk taman dan ditumbuhi oleh rerumputan hijau.  Menariknya, selain dapat menikmati suasana yang asri dan menyegarkan pandangan, kita juga bisa berinteraksi langsung dengan kelinci-kelinci yang dibiarkan hidup bebas di taman ini.

Objek wisata yang berlokasi di Jl. Paralayang, Desa Pandesari, Pujon, ini juga dilengkapi dengan beberapa spot foto menarik dan unik. Bagi kalian yang ingin mengajak anak dan keluarga untuk bersantai sejenak dari hiruk-pikuk kesibukan sehari-hari, tempat ini sangat cocok. Anak pun akan senang karena dapat mengenal secara dekat hewan lucu dan menggemaskan itu.

2. Museum Satwa

Museum Satwa, Jatim Park 2
Museum Satwa, Jatim Park 2, Malang. Source: www.kayusirih.com


Objek wisata lain di Malang yang ramah anak adalah Museum Satwa. Meskipun disebut museum, tempat ini tidak membosankan, kok. Di Museum Satwa, Anda akan menemukan koleksi binatang yang telah diawetkan, mulai dari binatang reptil, mamalia, serangga, bahkan binatang laut dari seluruh dunia.

Bentuk koleksi binatang yang ada di museum ini sangat persis dengan aslinya karena proses pengawetan yang dilakukan begitu sempurna. Namun, jangan khawatir, binatang-binatang ini diawetkan setelah ditemukan dalam keadaan mati, bukan karena sengaja dibunuh.

Kami pernah mengunjunginya dan Amay senang sekali berada di sana. Saat itu, suami ada kunjungan kerja ke Malang dan kami diajak, tetapi pakai budget dari kantong sendiri kok. Tenaaang, hehehe... Dan karena dadakan, isi kantong juga ngga seberapa, kami jadi turis backpacker di sana. Ya, kami pakai ransel, naik kereta, tidur di hotel biasa, dan sewa motor untuk bisa sampai ke tempat wisata. 
 

Berkunjung ke museum ini akan membuat si kecil lebih mengenal satwa yang ada di bumi, termasuk binatang yang sudah punah. Selain memperoleh pengetahuan dengan cara yang tidak membosankan, acara liburan keluarga ini pun pasti akan membuat hubungan anggota keluarga menjadi lebih erat.
 

3. Museum Angkut

Museum Angkut, Malang, Jawa Timur
Museum Angkut, Malang, Jawa Timur, via www.kayusirih.com

 
Selain Museum Satwa, museum lainnya yang juga bisa menjadi pilihan destinasi liburan bersama keluarga adalah Museum Angkut. Apa saja yang dapat dilihat di museum ini? seperti namanya, Museum Angkut memiliki koleksi alat-alat transportasi yang pernah ada di dunia.

Di sini, kita dapat melihat becak, alat transportasi tradisional yang semakin hari semakin tergeser oleh banyaknya pilihan transportasi modern yang lebih cepat dan praktis. Nah, si kecil pasti akan sangat antusias melihat berbagai koleksi tersebut. 
 

4. Hawai Waterpark, Malang

 
Tempat Wisata di Jawa Timur
Hawai Waterpark, Malang, Sumber foto: travelspromo.com

Saatnya mengajak anggota keluarga untuk menyegarkan diri dengan bermain air di Hawai Waterpark Malang. Ini merupakan wisata air yang menawarkan beragam wahana menarik, seperti perosotan, kolam air, dan sebagainya.

Waterpark yang berlokasi di Jl. Graha Kencana Raya, Banjararum, Singosari ini juga menawarkan banyak spot yang cocok dijadikan sebagai background foto alias instagramable banget. Kalau kalian tidak terlalu senang bermain air, cobalah berkeliling saja sambil menikmati suasana sejuknya.

Untuk menyenangkan keluarga, berkunjung ke Malang bisa menjadi salah satu pilihan menarik. Jangan lupa, jika ingin mencari tempat menginap, buka saja website Airy Rooms atau aplikasinya di Android atau iOS. Melalui aplikasi ini, kita dapat menemukan banyak pilihan hotel murah di Malang yang tak kalah menarik.

Selain murah, kita pun akan diuntungkan dengan kehadiran 7 jaminan fasilitasnya. Beberapa di antaranya adalah tempat tidur bersih, shower air hangat, penyejuk ruangan dan sebagainya.

Nah, tertarik untuk mengunjungi Malang di liburan yang akan datang?☺




Read More

Pro Kontra Reward and Punishment dalam Mendidik Anak, Mama Pilih Mana?

Monday, January 22, 2018

Waktu mengajar dulu, sekolah tempat saya mengajar menerapkan prinsip "konsekuensi" pada anak didik. Sekolah kami tidak memberikan reward atau hadiah untuk anak yang berprestasi, juga tidak menggunakan punishment atau hukuman untuk anak yang melakukan pelanggaran. Sekolah kami menerapkan prinsip "konsekuensi" untuk mengganti dua kata itu. 

Jadi, misalnya pada saat snack time siswa A tidak mau menghabiskan makanannya, maka kami -guru, pen- akan berkata, "Sebelum makananmu habis, kamu belum boleh pergi ke working area atau area bermain. Kalau kamu mau bermain dengan teman-teman, habiskan dulu makananmu. Semakin lama waktu yang kamu perlukan untuk menghabiskan makanan, maka konsekuensinya waktu bermainmu akan semakin berkurang." Sebaliknya, jika anak bisa melakukan segala kewajibannya tepat waktu, maka haknya pun akan segera ia dapatkan.

Kedengarannya lebih adil dan lebih ramah anak ya? Iya. Meskipun sebenarnya, konsekuensi ini mirip juga dengan ganjaran, baik itu hadiah maupun hukuman, hanya lebih netral saja istilahnya. 

Tapi, apakah prinsip "konsekuensi" ini paling sempurna? Kadang iya, namun kadang juga tidak. Sebagai manusia, ada kalanya kita butuh pujian atau hadiah, agar kita semakin bersemangat untuk melakukan sesuatu. Terkadang, diperlukan juga hukuman, agar seseorang sadar bahwa ia telah melakukan suatu kesalahan. Hukuman juga diperlukan, agar kesalahan yang sama tidak kembali terulang.

reward and punishment

Setelah saya punya anak sendiri, saya mencampur berbagai metode pengasuhan. Saya mencari metode yang pas dengan karakter anak-anak saya. Ya, apa yang saya dapat saat mengajar dulu, tidak sepenuhnya saya pakai.

Contohnya pada Amay, terkadang saya mengiming-imingi hadiah, agar ia mau melakukan sesuatu. Pada saat puasa di bulan Ramadhan lalu misalnya, saya berjanji untuk memenuhi makanan apapun yang ia mau untuk berbuka. Saya juga berkata akan membelikan mainan yang ia minta, jika ia bisa berpuasa lebih dari 25 hari. Kenyataannya? Alhamdulillah ia termotivasi, dan bisa mendapatkan sebuah spinner saat lebaran. 


Nah, dari apa yang saya amati dan saya jalani, pemberian reward dan punishment tak bisa sepenuhnya dianggap paling baik, tak bisa juga dianggap buruk. Pemberian reward dan punishment memiliki sisi positif dan negatif. Positifnya, seseorang jadi bersemangat untuk melakukan sesuatu, dan negatifnya, seseorang akan terbentuk menjadi pribadi yang pamrih. Jika tidak ada imbalan, maka ia tak akan berbuat kebaikan.

Untuk itu, saya memilih berada di tengah-tengah.

Saya tidak kontra pada pemberian reward and punishment, karena Allah pun menyiapkan reward berupa surga dengan berbagai macam tingkatannya untuk hamba-Nya yang beriman dan sering melakukan kebaikan. Allah juga sudah menyiapkan punishment di neraka, untuk mereka yang tak beriman dan sering melakukan kemungkaran.

Saya juga tidak menganut prinsip ini secara mutlak, karena saya juga paham, bahwa reward yang berlebihan pun bisa melenakan. Apalagi punishment, bisa membuat seseorang menjadi trauma berkepanjangan.

Kalau teman-teman, bagaimana?
Read More

Rumah Impian

Friday, January 19, 2018

Tulisan ini adalah postingan kolaborasi dengan #BloggerKAH, setelah beberapa bulan kami absen karena adaaaaa aja kesibukan di antara kami bertiga. Mbak Ran yang baru punya baby Alisha, saya yang masih saja disibukkan oleh cucian dan setrikaan, dan Mbak Widut yang tiap pengen nulis ngga ada temennya. Xixixixi, iyaaa, diantara kami bertiga, Mbak Widut memang yang paling rajin nulis dan paling sering menang lomba. Huhuhu jadi envy sama semangatnya.

Nah, berawal dari curhatan Mbak Widut yang pengen punya dapur outdoor, saya akhirnya mengusulkan bagaimana jika tema bulan ini adalah tentang Rumah Impian?


Meskipun saya pernah menulis seperti apa rumah impian saya, tapi makin kesini, rumah impian saya jadi agak berubah.

Baca: Jatuh Cinta pada Rumah dengan Gaya '8Oan

Ya, dulu saya memang jatuh cinta pada rumah dengan gaya tahun 198Oan. Kenapa? Sudah saya jelaskan di tulisan itu. Tapi karena menyadari bahwa rumah 8Oan itu muahaalll, jadi saya anggap impian ini cuma benar-benar mimpi, yang Alhamdulillah jika menjadi kenyataan, tapi ngga masalah juga kalau ngga kesampaian.

Saya memilih untuk mensyukuri apa yang saya punya. Saya tentu ngga ingin jadi orang yang kufur nikmat. Udah dikasih tempat buat neduh mosok masih kurang bersyukur, ya kan?

Sekarang, fokus saya adalah pada semua yang sudah saya miliki. Saya akan merawatnya, dan mengusahakannya untuk terlihat lebih baik lagi. Nah, kalau ada rezeki lebih, saya pengen bikin rumah saya kayak gini nantinya.

foto dari IG @rumahcantikidaman

Fasade-nya dibikin begini, lalu rumahnya dibikin 2 lantai, dan di atas ada space buat naruh tabulampot, hehe... Iya, karena luas tanah rumah saya hanya 8O meter, tentu impian untuk menanam banyak pohon harus saya urungkan. Meski begitu, saya tetap menanam pohon koq. Ada pohon jeruk dan jambu jamaika. Saya menanamnya dalam pot. Istilahnya, tabulampot, tanam buah dalam pot.

Nah, untuk saat ini, saya lagi pengen pasang kanopi di belakang rumah, untuk ruang cuci jemur, biar njemurnya nggak di depan rumah. Sekarang sebenarnya bisa sih njemur di belakang, cuma lantainya belum rata.

Do'akan yaa biar segera terkumpul dananya.

Terima kasiiiih.. ☺❤

By the way, pernah ada yang bilang gini, "Arin mah enak, suaminya arsitek, pasti gampang lah mewujudkan rumah impian." 

Mmm, iya sih, suami saya arsitek. (Kalau mau tahu kiprah beliau di dunia arsitektur, saya pernah menulis prestasinya bersama teman-temannya di sini. Kalau mau rumahnya didesainkan suami saya, bisa juga hubungi via email atau komen di bawah tulisan ini. Ups, promosi) Tapiiii, justru karena suami saya adalah arsitek, jadi malah nggak bisa didebat. Suami selalu punya alibi untuk menjadikan rumahnya begini dan begitu, baiknya begini dan begitu biar sehat, biar rapi, biar ini, biar itu dan kalau ada rezeki lagi mau bikin rumah di sini dan yang begini. Gitu gitu deh.

Untuk itulah, kadang untuk membela diri, saya bilang, "Ya udah, anggap aja ini rumah pertama, bikin yang sesuai keinginan Arin yaa... Ntar rumah berikutnya -aamiin- terserah dirimu lah mau dibikin kayak gimana. Toh, yang paling banyak diem di rumah kan Arin. Ya ya ya?" Gitu. Dan itu berhasil membuatnya diam, meski perdebatan yang sama selalu terjadi saat kami ingin menambah atau mengubah sesuatu dari rumah ini.

Yang saat ini masih jadi perdebatan adalah partisi untuk dapur. Kebetulan, dapur saya memang terlihat dari ruang tamu. Saya pengennya partisinya sekaligus meja makan, seperti ini, tapi peletakannya bukan nempel di dinding seperti ini yaa..

ambil foto dari IG @ariana_arriana

Suami setuju kalau partisinya meja plus lemari makan, tapi ngga mau ala-ala shabby gitu, dan maunya tengahnya bolong. Yaaaa, percuma dong yaa, dapurnya tetep kelihatan. Alasannya sih, karena rumah kami kecil, jadi kalau tengahnya tertutup begitu, malah bikin rumahnya jadi kelihatan sempit. 

Dan ini adalah problem yang belum terpecahkan, wkwkwk...

Ah sudahlah..lihat aja nanti siapa yang menang. Hahaha.. Baiklah, sekarang baca rumah impiannya Mbak Rani dan Mbak Widut yaa.. Penasaran, kayak gimana rumah impian mereka. ☺

Read More

Mencicipi Makanan Kang Mo Yeon di Kimchi Resto, Solo

Tuesday, January 16, 2018

Saya termasuk fans yang terlambat menyukai serial Descendants of The Sun. Di saat fans drakor lainnya sudah mulai move on dan merambah ke drakor yang lain, saya baru saja menonton serial ini. Pesona Captain Yoo Si Jin, Big Boss yang ganteng, cerdas, sangat cepat dalam berpikir dan mengambil keputusan, setia pada negara dan Dokter Kang yang dicintainya, membuat saya jadi tergila-gila pada drama korea ini.

Kenapa malah jadi ngomongin drakor ya? Hihihi... Soalnya, karena serial inilah, saya akhirnya penasaran bagaimana rasanya makanan Korea itu.

Eh, tapi jauh sebelum ada Descendants of The Sun ini, saya juga pernah ingin sekali makan makanan korea, yaitu saat hamil Amay, dan saya sedang menonton ulang tayangan Jewel in The Palace. Jang Geum terlihat piawai dalam memasak, dan itu bikin bayi di perut saya ini jadi ngiler, hihi... Dan karena saat itu belum tau tempat makan makanan Korea di Solo, akhirnya saya menyerah. “Ya udah, pokoknya pengen makan makanan yang dimakan pakai sumpit,” kata saya pada suami. Akhirnya, selain menuju warung mie ayam, suami juga mengajak makan di hokben, hahaha...

Ini cerita ngidam yang kedua, karena ngidam yang pertama saya pengen cilok. Baca Cilok Setengah Juta ya, yang pernah dimuat di Gado-Gado Femina. Cilok ini bukti kasih sayang mertua ke menantu dan calon cucunya, lho, hihi...

Kembali ke Descendants of The Sun, eh, ke Makanan Korea maksud saya. Di episode 2, saat Dr. Kang dijemput Kapten Yoo untuk kencan, tapi Sang Kapten datang terlalu awal dan mereka akhirnya ke rumah Dr. Kang, Dr. Kang meminta Yoo Si Jin untuk memesan makanan. Tau apa yang dipesannya? Dr. Kang memesan Dolsot Bibimbap. Nah, makanya di Kimchi Resto kemarin saya pesan makanan ini.

-Dolsot Bibimbap-

Mengutip Wikipedia, Bibimbap adalah masakan Korea berupa semangkuk nasi putih dengan lauk di atasnya berupa sayur-sayuran, daging sapi, telur, dan saus pedas gochujang. Dolsot, berarti mangkuk batu. Jadi Dolsot Bibimbap adalah Bibimbap yang disajikan di dalam mangkuk batu.

Tapi sepertinya makanan saya kemarin adalah Bibimbap saja tanpa Dolsot, karena mangkuknya adalah mangkuk melamin biasa.

Well, rasa penasaran saya sudah tuntas. Akhirnya saya tau makanannya Kang Mo Yeon. Sungguh, kebahagiaan yang amat sederhana. Hahaha... :D

Untuk informasi, Dolsot Bibimbap di Kimchi Resto bisa kita nikmati dengan hanya 30K saja.

Dolsot Bibimbap, Kimchi Resto, Solo

Oya, tak hanya mencicipi Bibimbap, di Kimchi Resto saya juga berkesempatan mencicipi Budae Jeongol  dan Dak Galbi.

-Budae Jeongol-

Dari Wikipedia lagi, Jeongol adalah makanan Korea berupa sup yang direbus di dalam panci besar, dan dihidangkan di tengah-tengah meja untuk dimakan. Di dalam sup itu, ada sayuran, ada mie, ada sosis, tteokbokki, daging sapi, dll. Rasanya pedas, karena memakai bumbu gochujang.

Harga Budae Jeongol di Kimchi Resto adalah 105K, dan bisa buat berempat. Hhmm, lumayan hemat.

Budae Jeongol, Kimchi Resto, Solo

Sejujurnya, saya jadi penasaran dengan bumbu gochujang ini. Kayaknya hampir semua masakan korea pakai ini yaa..

Ayo deh kita cek di makanan berikutnya!

-Dak Galbi-

Dak Galbi ini merupakan fillet ayam yang dimasak dengan berbagai macam sayuran, dan masih memakai saus gochujang. Biasanya, setiap restoran menyediakan pemanggangnya juga, karena ternyata kita perlu memanggangnya dulu sebelum memakannya. Oya, biasanya orang Korea menikmatinya dengan membungkus fillet ayam panggang ini dengan daun selada.

Dak Galbi

Kalau teman-teman pernah menonton Behind The Scene-nya Descendants of The Sun, ada tuh video ketika para pemain dan kru sedang menyantap makanan bersama-sama. Ada daging yang dipanggang, lalu dibungkus pakai daun selada, dan hap, dimakan. Nah, kira-kira seperti itulah ya cara menyantap Dak Galbi.

Dak Galbi, Kimchi Resto, Solo

Oya, dari ketiga menu di atas, semua memakai bumbu saus gochujang ya? Ternyata, di Korea, gochujang adalah bumbu yang sangat penting. Asal usul katanya adalah gochu yang berarti cabai, dan jang yang berarti bumbu. Dan memang, saus gochujang adalah pasta cabai untuk masakan Korea yang bahan utamanya adalah beras ketan dan bubuk cabai yang difermentasi. 

Pantas, rasanya memang pedas, hehe.. Dan dari ketiga menu di atas, yang paling bisa diterima lidah saya adalah Dak Galbi. Di Kimchi Resto, kita bisa menikmati Dak Galbi hanya dengan 80K. Eitttss, jangan bilang mahal, karena porsinya bisa untuk bertiga.

Sudah selesai makan, mari kita icipi minumannya.

Ice Gwangju
Ice Gwangju. Kalau melihat namanya, mungkin Es ini berasal dari kota Gwangju. Ya, Gwangju adalah salah satu kota terbesar di Korea Selatan. 
Ice Gwangju ini adalah es cokelat, dengan potongan buah di dalamnya dan buah ceri di atasnya. Enak.

Ice Myeong-Dong
Ice Myeong-Dong ini segar, enak banget. Kedua es ini dihargai 2OK. 

Nah, kalau teman-teman di Solo penasaran dan pengen banget mencicipi Makanan Korea, datang deh ke sini. Kimchi Resto, Jln. Veteran 190, Tipes, Solo. Pom bensin Tipes ke timur 200 meter. Kimchi Resto buka dari jam 11 siang - 11 malam.

Tenaaaang, bagi yang muslim ngga usah khawatir dengan keHALALannya, karena di Kimchi Resto, No Beer, No Sake, No Pork! Ada Musholla juga di lantai 2, dan ruangannya adem karena ber-AC. Yang ngga kalah penting, FREE WIFI. Hehehe... Sini, cobain!

Read More

#KarenaIbu Seperti Kepiting; Keras di Luar, Gurih dan Lembut di Dalam

Thursday, January 4, 2018


Beberapa malam yang lalu aku memimpikan ibu. Aku bangun dengan mata yang basah. Kuambil ponsel, kulihat jam, masih jam setengah 3 pagi. Sayangnya aku sedang berhalangan, sehingga urung mengerjakan shalat malam. 

Kenangan saat masih kanak-kanak kemudian membayang. Aku bersyukur, aku memiliki ibu seperti ibu. Seperti manusia lainnya, beliau memang banyak kurangnya. Namun, di mataku beliau adalah orang yang sempurna. 

ibu. semoga surga menjadi tempatmu

Karakterku setelah menjadi seorang ibu, kurasa sedikit ada kemiripan dengan beliau. Aku sering mengibaratkan diri sendiri bahwa aku ini seperti kepiting; keras di luar, namun gurih dan lembut di dalam. Ibu pun begitu.

Bukti lembutnya ibu pernah kutuliskan di sini.

Ya, meski aku dan ibu terkenal galak, tapi sesungguhnya kami punya banyak cinta. Galaknya ibu selalu ada tujuannya.

Jika ibu tak galak, mungkin aku tak akan pernah bisa membaca Al-Qur'an dengan baik. 

Sedikit cerita tentang masa kecilku dulu. Mbah -ibunya bapak- memang punya rutinitas mengajar anak-anak kecil mengaji di Pondok. Biasanya aku pun mengaji di sana setiap maghrib. Tapi entah kapan bermula, Mbah mengajariku dan Mas Pepi mengaji di rumah. Kegiatan itu rutin dilakukan setiap dzuhur tiba. 

Kalau Mbah sudah datang, aku dan Mas Pepi harus segera sholat, kemudian menyusul beliau yang sudah duduk manis di kursi tamu. Biasanya Mbah sudah berteman dengan segelas kopi, buatan Mbak Ita. Nah, seringnya, Aku dan Mas Pepi akan membaca Al-Qur'an sebanyak 1 'ain. 

Oya, tentang Mbah, aku pernah menuliskan kegigihan beliau saat menyeberangi sungai yang banjir demi bisa mengaji di desa seberang di kisah di balik mukena putih.

Lalu, apakah kegiatan mengajiku lancar jaya dan mulus-mulus saja?

Seperti seseorang yang jemu dengan rutinitasnya, aku pun pernah mengalami titik jenuh itu. Aku pernah sangat malas mengaji, karena tergoda untuk menonton TV di rumah tetangga yang sudah punya saluran lain selain TVRI dan TPI. Mas Pepi juga sama. Em, kayaknya ini ide Mas Pepi deh awalnya.

Nah, demi keinginan untuk bisa menonton TV di rumah tetangga itu, aku dan Mas Pepi pun sepakat untuk kabur selepas Dzuhur. Sesuai rencana, aku menyusun bantal dan guling lalu menyelimutinya hingga menyerupai tubuhku yang sedang tidur. Setelah itu, aku bersembunyi di WC yang terletak di luar rumah.

Bisa ditebak, ibu mencari-cari aku dan Mas Pepi sambil memanggil, "Arin! Pepi!". Aku dengar, beliau juga bertanya pada tetangga di depan rumah, ke mana gerangan kami berdua.

Beberapa saat kemudian, terdengar  suara Mas Pepi muncul dari tempat persembunyian. "Yah, dia menyerah..." batinku. Sampai kemudian aku kelelahan berdiri di WC, aku lalu menampakkan diri di hadapan ibu dan Mbah. Aku berterus terang, "Aku moh ngaji, bosan!" 

Tahu reaksi ibu seperti apa? Awalnya beliau lembut membujukku untuk mau mengaji lagi. Tapi karena aku tetap keras kepala, beliau pun naik darah. "Nek ora ngaji ki njuk arep dadi apa?" Ya, kalau nggak ngaji aku mau jadi apa nantinya? Jadi anak yang nggak taat sama Tuhannya? Apa gimana? Dan karena takut dengan teriakan beliau, aku akhirnya mengaji juga, meski dengan berderai air mata.


aku di gendongan ibu, tahun 1989

Sekarang, pada Amay pun aku melakukan hal yang sama. Bedanya, aku sendiri yang mengajari Amay mengaji. Aku selalu berdo'a, semoga kelak Amay mengamalkannya setiap hari, membaca Al-Qur'an dengan ringan hati. 

Aku pun sering berdo'a, semoga pahala jariyah mengalir kepada Mbah dan Ibu, orang yang mengajari dan memaksaku belajar membaca ayat-ayat cinta dari-Nya. Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin...



Read More